LP IHD - Danu Saputra
LP IHD - Danu Saputra
LP IHD - Danu Saputra
Di Susun Oleh:
DANU SAPUTRA
2211040066
2022
A. Definisi
B. Etiologi
Jantung merupakan organ yang terdiri dari otot jantung. Otot jantung
merupakan jaringan yang istimewa karena jika dilihat bentuk dan susunannya sama
dengan otot tentang (lurik) tetapi cara kerjanya menyerupai otot polos di luar
kesadaran (dipengaruhi susunan saraf otonom. Bentuknya menyerupai jantung
pisang, bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) yang disebut basis cordis.
Dibagian bawah agak runcing yang disebut apeks cordis.
Ukurannya kurang lebih sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya ±250-
300 gr lapisan-lapisan :
1. Endokardium
2. Miokardium
3. Perikardium
Lapisan jantung paling luar yang merupakan lapisan pembungkus terdiri dari
lapisan yaitu lapisan perieatal dan viseral.
3. Periode istirahat
Waktu antara periode konstriksi dan dilatasi dimana jantung berhenti kia-kira
1/10 detik. Pada tiap-tiap konstriksi jantung, akan memindahkan darah
sebanyak 60-70 cc.
D. Tanda Gejala
6. Berkeringat dingin.
8. Lemas.
E. Faktor Resiko
1. Alkohol
2. Diabetes Militus
lain.
4. Hiperlipoproteinemia
5. Hipertensi
6. Obesitas
7. Merokok
F. Patofisiologi
1. Perubahan awal
2. Perubahan intermediate
Plak semakin besar dan terjadi obstruksi dari lumen arteri koroner epikardium.
Hal ini menyebabkan peningkatan sirkulasi darah sebanyak 2-3 kali lipat akibat
olahraga tidak dapat dipenuhi. Keadaan ini disebut Iskemia dan manifestasinya
dapat berupa Angina atau nyeri pada dada akibat kerja jantung yang meningkat
3. Perubahan akhir
Terjadi ruptur pada ‘cap’ atau bagian superficial dari plak sehingga akan terjadi
suatu situasi yang tidak stabil dan bebagai macam manifestasi klinik seperti
Angina at rest atau Infark Miokard. Dengan terpaparnya isi plak dengan darah,
akan memicu serangkaian proses platetel agregasi yang pada akhirnya akan
4. Iskemia miokard
lalu kemudian pada fungsi sistolik. Menyusul dengan perubahan impuls listrik
DM,Hipertensi,Hiperkolesteromia,Obesitas
Migrasi ke sub
Terbentuk sel
Mekanisme
1. EKG (Elektrokardiografi)
Adanya gelombang patologik disertai peninggian S-T segmen yang konveks
dan diikuti gelombang T yang negative dan simetrik. Kelainan Q menjadi lebar
(lebih dari 0,04 sec) dan dalam (Q/R lebih dari ¼).
2. Laboratorium
a. Creatin fosfakinase (CPK). Iso enzim CKMB meningkat
Hal ini terjadi karena kerusakan otot, maka enzim intra sel dikeluarkan ke
dalam aliran darah. Normal 0-1 mU/mL.
b. SGOT (Serum Gluramic Oxalotransaminase Test)
c. Nomal kurang dari 12 mU/mL. kadar enzim ini naik pada 12-24 jam setelah
serangan.
d. LDH (Lactic De-Hydrogenase)
Normal kurang dari 195 mU/mL. kadar enzim biasanya baru mulai naik
setelah 48 jam.
Pemeriksaan lain : Ditemukan peninggian LED, Lekositosis ringan, dan
kadang Hiperglikemi ringan.
3. Kateterisasi : Angiografi koroner untuk mengetahui derajat obstruksi.
4. Radiology : Pembesaran dari jantung.
I. Penatalaksanaan
1. Istirahat total
5. Diberikan nitrat untuk mengurangi aliran balik vena dan melemaskan arteri
7. Anti koagulan.
J. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
- Keluhan utama
2. Diagnosa Keperawatan
PPNI, Tim Pokja SDKI DPP. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. 1 ed. Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
PPNI, Tim Pokja SIKI DPP. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. 1 ed. Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.