Perlindungan Konsumen

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Nama : agung juni setiawan

Nim : 2213310005

PERLINDUNGAN KONSUMEN

PENGERTIAN PERLINDUNGAN KONSUMEN


Perlindungan konsumen adalah keseluruhan peraturan dan hukum yang mengatur hak dan
kewajiban konsumen dan produsen yang timbul dalam usahanya untuk memenuhi
kebutuhannya dan mengatur upaya-upaya untuk menjamin terwujudnya perlindungan hukum
terhadap kepentingan konsumen.
Hal ini dapat bersifat dalam segala transaksi jual beli, secara langsung maupun secara
online seperti yang kini kian marak. Walaupun adanya transaksi yang tidak melalui tatap
muka, konsumen tetap berhak untuk mendapatkan barang yang sesuai dengan pemberitahuan
sebelumnya atau barang yang sesuai dengan yang dijanjikan.

HAK KONSUMEN
Hak sebagai konsumen diatur dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8
Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Republik Indonesia yang berlandaskan pada
Undang Undang Dasar 1945 Pasal 5 ayat (1), Pasal 21 ayat (1), Pasal 27 , dan Pasal 33 yang
dapat diketahui sebagai berikut:
1. Hak dalam memilih barang
Konsumen memiliki hak penuh dalam memilih barang yang nantinya akan
digunakan atau dikonsumsi. Tidak ada yang berhak mengatur sekalipun produsen
yang bersangkutan. Begitu juga hak dalam meneliti kualitas barang yang hendak
dibeli atau dikonsumsi pada nantinya.
2. Hak mendapat kompensasi dan ganti rugi
Konsumen berhak untuk mendapatkan kompensasi maupun ganti rugi atas
kerugian yang diterimanya dalam sebuah transaksi jual beli yang dilakukan.
Apabila tidak adanya kecocokan dalam gambar maupun kualitas, konsumen berhak
melakukan sebuah tuntutan terhadap produsen
3. Hak mendapat barang/jasa yang sesuai
Konsumen berhak untuk mendapat produk dan layanan sesuai dengan kesepakatan
yang tertulis. Sebagai contoh dalam transaksi secara online, apabila terdapat
layanan gratis ongkos kirim, maka penerapannya harus sedemikian. Bila tidak
sesuai, konsumen berhak menuntut hak tersebut.
4. Hak menerima kebenaran atas segala informasi pasti
Hal yang paling utama bagi para konsumen, guna mengetahui apa saja informasi
terkait produk yang dibelinya. Produsen dilarang menutupi ataupun mengurangi
informasi terkait produk maupun layanannya. Sebagai contoh apabila ada cacat
atau kekurangan pada barang, produsen berkewajiban untuk memberi informasi
kepada konsumen.
5. Hak pelayanan tanpa tindak diskriminasi
Perilaku diskriminatif terhadap konsumen merupakan salah satu bentuk
pelanggaran atas hak konsumen. Pelayanan yang diberikan oleh produsen tidak
boleh menunjukkan perbedaan antara konsumen yang satu dengan konsumen yang
lainnya.

ALASAN MENGAPA KONSUMEN BUTUH PERLINDUNGAN


Perlindungan konsumen dibutuhkan untuk menciptakan rasa aman bagi para konsumen
dalam melengkapi kebutuhan hidup. Kebutuhan perlindungan konsumen juga harus bersifat
tidak berat sebelah dan harus adil. Sebagai landasan penetapan hukum, asas perlindungan
konsumen diatur dalam Pasal 2 UUPK 8/1999, dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Asas Manfaat
Konsumen maupun pelaku usaha atau produsen berhak memperoleh manfaat yang
diberikan. Tidak boleh bersifat salah satu dari kedua belah pihak, sehingga tidak
ada salah satu pihak yang merasakan manfaat ataupun kerugian.
2. Asas Keadilan
Konsumen dan produsen/pelaku usaha dapat berlaku adil dengan perolehan hak
dan kewajiban secara seimbang atau merata.
3. Asas Keseimbangan
Sebuah keseimbangan antara hak dan kewajiban para produsen dan konsumen
dengan mengacu pada peraturan hukum perlindungan konsumen.
4. Asas Keamanan dan Keselamatan
Sebuah jaminan hukum bahwa konsumen akan memperoleh manfaat dari produk
yang dikonsumsi/dipakainya dan sebaliknya bahwa produk itu tidak akan
mengganggu keselamatan jiwa dan harta bendanya.
5. Asas Kepastian Hukum
Sebuah pemberian kepastian hukum bagi produsen maupun konsumen dalam
mematuhi dan menjalankan peraturan hukum dengan apa yang menjadi hak dan
kewajibannya. Hal ini dilakukan tanpa membebankan tanggung jawab kepada
salah satu pihak, serta negara menjamin kepastian hukum.

PENJELASAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN


Sebagaimana yang sudah dijelaskan bahwa perlindungan konsumen diperuntukan untuk
pemberian kepastian, keamanan serta keseimbangan hukum antara produsen dan konsumen.
Tujuan dibuatnya perlindungan konsumen dapat dijelaskan dalam dalam Pasal 3 UUPK
8/1999, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan kemandirian konsumen untuk
melindungi diri.
2. Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari
ekses negatif pemakaian dan/atau jasa.
3. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan, dan
menuntut hak-haknya sebagai konsumen.
4. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian
hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi.
Perlindungan konsumen adalah hal yang sangat penting atau utama dalam segala
transaksi jual beli. Konsumen dan produsen berhak untuk menerima manfaat yang
bersifat tidak merugikan salah satu pihak. Keterbukaan informasi juga menjadi tolak
ukur utama yang dilakukan produsen terhadap konsumen, guna mendapat kepercayaan
maupun kenyaman terhadap konsumen sebagai pengguna barang atau produk yang
dibeli.

SUMBER MATERI :
https://disperindag.sumbarprov.go.id/details/news/9218#:~:text=Perlindungan
%20konsumen%20adalah%20keseluruhan%20peraturan,(Sidobalok%202014%3A39).
https://www.dslalawfirm.com/id/perlindungan-konsumen/

Anda mungkin juga menyukai