Bab I Pendahuluan: 1.1.latar Belakang

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Musik yang telah lama hidup dan berkembang di Negara Indonesia yang tercinta ini,
diciptakan oleh nenek moyang bangsa Indonesia dan memiliki sifat turun-temurun secara
tradisional dari generasi yang satu kegenerasi berikutnya. Dari proses pewarisan yang turun
temurun inilah musik jenis ini hidup dan berkembang sampai saat ini. Musik-musik ini sering
disebut dengan istilah musik tradisioal yang tersebar di seluruh Indonesia. Karena musik
tradisional yang ada di Indonesia merupakan hasil karya cipta setiap suku bangsa (Batak,
Dayak, Mentawai, Papua, Riau, Sunda, Jawa, Bali, dan sebagainya) yang hidup di bumi ini.
Maka banyaknya jenis musik yang ada di tentukan oleh jumlah suku bangsa Indonesia yang
cukup banyak. Selain itu, setiap suku bangsa yang hidup di Indonesia memiliki jenis musik
yang berbeda dengan musik yang berkembang pada suku-suku bangsa lainnya di Negeri
ini. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa musik tradisional adalah merupakan kekayaan
dan cirri khas dari masyarakat suku dan daerah pemiliknya.

Berdasarkan jenisnya musik terbagi menjadi dua, yaitu musik tradisional dan musik
modern. Musik tradisional disebut juga misik daerah , yaitu merupakan jenis musik yang
muncul atau lahir dari budaya daerah secara turun temurun. Biasanya lirik lagu tradisional
bersifat sederhana. Demikian pula dengan peralatan yang digunakan masih bersifat
sederhana, seperti gamelan, angklung, dan rebana.  Hampir setiap daerah di wilayah
nusantara memiliki musik daerah atau musik traisional dengan lagu serta peralatan yang
berbeda-beda. Pada numumnya, musik daerah di Indonesia masih sedrhana dan kental
dengan unsur kedaerahannya.

1.2.Rumusan Masalah
a. Jelaskan pengertian dan fungsi dari musik tradisional ?

b. Sebutkan Unsur dan elemen dalam musik tradisional?

c. Sebutkan karya-karya musik tradisional ?

d. Sebutkan keunikan dan karakteristik musik tradisional ?

e. sebutkan alat-alat musik tradisional ?

f. Bagaimana sejarah musik tradisional di nusantara?

1.3.Tujuan Penulisan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah agar para pembaca makalah ini
bisa lebih mengerti Musik tradisional dan berharap banyak bisa menjaga kekayaan seni
musik tanah air.
1.4.Manfaat Penulisan

a. Agar bisa mengerti pengertian dan fungsi dari musik tradisional.

b. Supaya bisa mengerti Unsur dan elemen dalam musik tradisional.

c. Untuk mengetahui apa saja karya-karya musik tradisional.

d. Agar bisa mengetahui keunikan dan karakteristik musik tradisional.

e. Bisa mengenal alat-alat musik tradisional.

f. Bisa mengetahui bagaimana sejarah musik tradisional di nusantara.

BAB II
PEMBAHASAN
A. ALAT MUSIK TRADISIONAL

2.1.Pengertian dan Fungsi Musik Tradisional


a. Pengertian Musik Tradisional

Musik tradisional adalah musik yang berkembang di daerah sekitar musik itu berasal.
Contoh di Indonesia adalah musik gamelan. Musik tradisional disebut juga musik daerah,
yaitu merupakan jenis musik yang muncul atau lahir dari budaya daerah secara turun-
menurun.

b. Fungsi Musik Tradisional


1). Fungsi Individual

Melalui musik seseorang dapat mengungkapkan atau mengekspresikan gejolak jiwa,


perasaan, atau kegalauan yang terpendam dalam dirinya. Melalui syair lagu yang
diubahnya, seniman musik dapat mengkritik atau memprotes kondisi yang ada
dilingkungannya, serta dapat pula mengungkapkan rasa cinta dan kekagumannya terhadap
sesame manusia, alam, dan sang pencipta. Jadi seni apapun termasuk seni musik yang
dapat dipakai sebagai media ekspresi yang dapat membaerikan kepuasan batin bagi
pencipanya.

2).  Fungsi Sosial

Musik memiliki peran yang besar dalam kehidupan manusia. Hal itu dapat kita
saksikan dimana musik sering diperdengarkan pada sebuah upacara adat, upacara
kenegaraan, penyambutan tamu, pesta, dan lain-lain. Apakah yang akan terjadi apabila
suatu pesta rakyat tanpa musik? Tentunya pesta itu tidak akan meriah. Sebuah pertunjukan
tari akan kacau apabila secara tiba-tiba musik yang mengiringinya berhenti ditengah jalan.
Hal yang sama akan terjadi pada gereja tanpa lonceng atau litany, atau masjid tanpa bedug.
Hal tersebut tentunya akan kehilangan roh kekhidmatannya. Bagi masyarakat, kehadiran
seni musik memiliki bermacam-macam fungsi social, diantaranya sebagai berikut.

3). Media Rekreasi atau Hiburan

Sebuah pagelaran musik ternyata mampu menciptakan kondisi tertentu yang bersifat
penyegaran dan pembaruan kondisi yang telah ada. Dalam hal ini, musik memasuki
psikologi kegembiraan massa sehingga mampu menghilagkan perasaan jenuh dan bosan
terkurung dalam kerutinan kehidupan. Melalui syair dan iringan musik, kita dapat menikmati
keindahannya.

4). Media Komunikasi

Selain menggunakan bahasa verbal atau visual, jalinan komunikasi antaretnis,


bahkan antarnegara bisa dilakukan dengan seni musik. Saat ini terdapat fenomena baru
dalam mempertemukan karya pemusik tradisional dengan pemusik modern yang disebut
dengan kolaborasi. Melaliu bahasa musik, syair lagu serta alunan musik, pesan-pesan
tertentu dapat disampaikan dengan lebih indah.

5). Media Pendidikan

Diantara tujuan pendidikan adalah membentuk manusia berbudi pekerti luhur.


Secara filosofis titik tekannya adalah obyek nilai dan moral pada diri anak tersebut. Seni
dapat dimanfaatkan untuk membimbing dan mendidik mental serta tingkah laku seseorng
agar berubah menjadi kondisi yang lebih baik, antara lain memperhalus perasaan, bersikap
santun, berprilaku lemah lembut, bermoral mulia, dan berbudi pekerti luhur.

6).  Media Pemujaan

Musik (vocal) memainkan peranan penting alam kegiatan beribadah atau kegiatan
keagamaan, seperti pemujaan kepada kepada sang Pencipta seperti yang dilakukan di
Pura, Gereja, atau Masjid. Dalam agama islam, lagu-lagu pujian banyak diiringi dengan
pukulan rebana, sedangkan di Gereja didiringi dengan piano, gitar atau alat msik lainnya.

2.2.Unsur-Unsur dan Elemen Musik Tradisional

a. Nada

Nada atau tangga nada dalam istilah jawanya disebut laras. Tangga nada/laras jawa
menggunakan tangga nada pentatonis (lima nada), yaitu laras pelog (ji, mi, pat, mo, tu,) dan
laras slendro (ji, ro, lu, mo, nem). Nada-nada pelog bernuansa sejuk, lembut. Sedangkan
nada-nada slendro bernuansa meriah dan riang.

b. Irama

Irama adalah ketukan yang teratur. Dalam gamelan jawa ada beberapa tingkatan irama,
seperti lancer, tanggung, dadi, wiled, dan rangkep. Sama halnya dengan irama musik
modern, ada pop, rock, slow rock, pop ballad, dan sebagainya.

c. Melodi

Melodi adalah rangkaian nada yang disusun sedemikian rupa sehingga enak didengar.
Contoh melodi sederhana: 1 3 1 3 4 5 5 . 7 1 7 1 7 5 . 0

d. Harmoni

Harmoni adalah elemen musik yang didasarkan atas penggabungan nada-nada menurut
aturan-aturan tertentu dalam hubungan secara vertikal. Bila harmoniya terdiri atas tiga nada
atau lebih, maka disebut akord. Misalkan akord C = do, mi, sol. Akord G= sol, si, re.

e. Dinamika

Dinamika merupakan keras-lembutnya lagu yang dinyanyikan. Sebuah lagu ada kalanya
dinyanyikan dengan lembut, ada pula yang dinyanyikan dengan keras, menyesuaikan
dengan isi lagu yang disampaikan penyanyi. Istilah jenis-jenis dinamika pada musik non
tradisional:

1.      Sangat Keras = Fortissimo (ff)

2.       Keras = Forte (f)

3.       Sedang = Mezzoforte (mf)

4.       Lembut = Piano (p)

5.       Lebih Lembut = Pianissimo (pp)

f. Tempo

Tempo diartikan cepat lambatnya lagu yang dinyanyikan. Dahulu, pada partitur lagu
tradisional daerah tidak dicantumkan tanda temponya. Namun setelah masuknya musik
mancanegara, ada beberapa istilah dalam tempo lagu seperti largo=lambat,
moderato=sedang, allegro=cepat, dan sebagainya.

2.3. Karya-Karya Musik Tradisional


Musik tradisional merupakan kekayaan budaya dan identitas setiap daerah dan bangsa
di belahan nusantara. Setiap daerah memiliki ciri khas musik tersendiri. Musik tradisional
juga dinamakan musik daerah.

Berdasarkan sifat dan keberasalannya, musik tradisional Nusantara dapat dibagi menjadi
dua, yaitu :

1. Musik Rakyat

Musik Rakyat merupakan musik daerah yang lahir dan diolah oleh masyarakat pedesaan,
hidup dan berkembang di tengah-tengah rakyat, disukai dan tersebar sampai ke rakyat
jelata.Ciri utama musik rakyat yaitu memiliki bentuk dan teknik sederhana serta tidak dikenal
penciptanya (NN = no name). Tema musik rakyat banyak mengambil darikehidupan sehari-
hari masyarakat. Contoh musik rakyat misalnya musik untuk pernikahan, kematian,
berladang berlayar, dan sebagainya.

2. Musik Klasik

Musik tradisional klasik merupakan musik rakyat pilihan yang dikembangkan di pusat-
pusat pemerintahan masyarakat lama seperti ibukota kerajaan atau kesultanan.Fungsi
musik klasik yaitu diterapkan pada upacara-upacara kerajaan. Musik ini telah tertata dengan
aturan-aturan yang baku seperti, pemakaian notasi, syair, penggayaan vokal (cengkok).

Instrumen musik di beberapa daerah :

1.      Musik Daerah Jawa Tengah : Gamelan Jawa

2.      Musik Daerah Bali : Gamelan Bali

Celempungan ; instrumennya berupa celempungan (bambu besar yang diberi dawai),


kecapi, rebab, gendang, gong.

Kliningan ; alat musik berupa gamelan dan seperangkat gendang.

Calung ; alat musik berupa seperangkat bambu yang dipukul.

Angklung ; alat musik dari bambu yang cara memainkannya dengan dikocok.

Tarling ; instrumennya bermula dari gamelan bambu dan kecapi, lalu meningkat menjadi
gamelan besi atau perunggu, gitar, dan suling. Nama tarling diambil dari singkatan gitar dan
suling.

3.      Musik Daerah Jakarta


Gambang Kromong ; instrumennya terdiri dari biola, rebab, bonang, krecek, gendang,
gong,dan gambang.

Tanjidor ; instrumennya berupa terompet dan bas drum.

Siapa yang pernah tahu berapa jumlah pasti alat musik tradisional Indonesia. Sungguh
sebuah kekayaan intelektual milik budaya Indonesia yang tak ternilai harganya. Namun
dilain pihak banyak pula yang tidak mengetahui bahkan sama sekali belum pernah
mendengar alat musik tradisional tersebut dimainkan, ditengah derasnya industri musik
modern alat musik tradisional ini semakin terpinggirkan.
Alat musik tradisional yang merupakan alat musik khas Indonesia memiliki banyak ragam
dari berbagai daerah di Indonesia, namun banyak pula dari alat musik tradisional Indonesia
‘dicuri’ oleh negara lain untuk kepentingan penambahan budaya dan seni musiknya sendiri
dengan mematenkan hak cipta seni budaya dari Indonesia.

2.4.Keunikan Musik Dan Karakteristik Musik Tradisional

Tiap-tiap daerah memiliki keunikan dalam seni musiknya. Keunikan atau ciri khas
tersebut dapat dilihat dari instrumenn,melodi,ritme,harmoni,warna,maupun bangunan karya
musik etnis nusantara adalah "kenthongan". Berikut ini jenis-jenis seni musik tradisional dan
ciri khasnya :

a.      Gamelan Jawa

Gamelan Jawa merupakan seperangkat instrumen sebagai pernyataan musikal yang


sering disebut dengan istilah karawitan. Karawitan berasal dari bahasa Jawa rawit berarti
rumit,berbelit-belit,tetapi rawit juga berarti halus,cantik,berliku-liku dan enak. Kata Jawa
karawitan khususnya dipakai untuk mengacu kepada musik gamelan,musik Indonesia yang
bersistem nada non diatonis(dalam laras selendro dan pelog) yg garapan-garapannya
menggunakan sistem notasi,warna suara, ritme, memiliki fungsi, pathet dan aturan garap
dalam bentuk sajian instrumentalia, vokalia,dan campuran yg indah didengar.

b.      Gamelan Bali

Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan


metalofon,gambang,gendang,dan gong. Istilah gamelan merujuk pada
instrumennya/alatnya,yang mana merupakan satu kesatuan utuh yg diwujudkan dan
dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yg berarti
memukul/menabuh,diikuti akhiran an yg menjadikan kata benda. Orkes gamelan
kebanyakan terdapat dipulau Jawa,Madura,Bali,dan Lombok di Indonesia dalam berbagai
jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini,dan di Jawa lewat abad ke-
18,istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan.
c.       Gambang Kromong

Sebutan Gambang Kromong di ambil dari nama dua buah alat perkusi,yaitu gambang
dan kromong. Bilahan gambang berjumlah 18 buah,biasa terbuat dari suangking,huru batu
atau kayu jenis lain yang empuk bunyinya bila dipukul. Kromong biasanya dibuat dari
perunggu atau besi,berjumlah 10 buah(sepuluh pencon). Orkes Gambang Kromong
merupakan perpaduan yg serasi antara unsur-unsur pribumi dengan unsur Tionghoa.
Secara fisik unsur Tionghoa tampak pada alat-alat musik gesek yaitu
Tehyan,Kongahyan,dan Sukong,sedangkan alat musik lainnya yaitu
gambang,kromong,gendang,kecrek,dan gong merupakan unsur pribumi. Perpaduan kedua
unsur kebudayaan tersebut tampak pula pada perbendarahaan lagu-lagunya.

d.      Tajidor

Tajidor adalah sebuah kesenian Betawi yg berbentuk orkes. Kesenian ini sudah dimulai
sejak abad ke-19. Alat-alat musik yg digunakan biasanya terdiri dari penggabungan alat
musik tiup,alat-alat musik gesek dan alat-alat musik perkusi. Biasanya kesenian ini
digunakan untuk mengantar pengantin atau dalam acara pawai daerah. Tapi pada umumnya
kesenian ini diadakan di suatu tempat yang akan dihadiri oleh masyarakat Betawi secara
luas layaknya sebuah orkes. Kesenian Tajidor juga terdapat di Kalimantan Barat,sementara
di Kalimantan Selatan sudah punah.

e.       Kolintang

Kolintang adalah alat musik khas daerah Sulawesi Utara. Kolintang berasal dari
Minahasa. Kolintang terbuat dari kayu lokal yang ringan namun kuat seperti
telur,bandaran,wenang,kanikik kayu cempaka,dan yang mempunyai konstruksi fiber paralel.
Nama kolintang berasal dari suara tong(nada rendah),ting(nada tinggi),dan tang(nada
biasa). Dalam bahasa daerah,ajakan "Mari kita lakukan TONG TING TANG" adalah
"Mangemo kumolintang". Ajakan tersebut akhirnya berubah menjadi kata kolintang.

f.       Angklung

Angklung adalah alat musik tradisional Indonesia yg berasal dari Tanah Sunda,terbuat
dari bambu,yang dibunyikan dengan cara digoyangkan(bunyi disebabkan oleh benturan
badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yg bergetar dalam susunan nada
2,3,sampai 4 nada dalam setiap ukuran,baik besar maupun kecil. Laras(nada) alat musik
angklung sebagai musik tradisi Sunda kebanyakan adalah salendro dan pelog.

2.5.Alat-Alat Musik Tradisional

a. Tanjidor
Tanjidor adalah salah satu musik tradisional Betawi yang sekarang sudah mulai
jarang ditemukan. Tanjidor adalah salah satu jenis musik yang banyak mendapat pengaruh
dari musik Eropa. Kata "tanjidor" adalh kata dalam bahasa Portugis tangedor, yang artinya
"alat - alat musik berdawai". Dalam kenyataanya, arti kata tanjidor tidak sesuai dengan alat -
alat musik yang dimainkan, dalam tanjidor, alat - alat musik yang dimainkan kebanyakan
adalah alat musik tiup seperti, karinet, trombon, piston, seksofon. Secara lengkap instrumen
musik yang digunakan dalam orkes tanjidor adalah klarinet, pistone, trombon, terompet,
seksofon tenor, seksofone bass, drum, simbal, side drum. Biasanya pemain tanjidor terdiri
dari 10 - 7 orang pemain musik dan 1 - 2 orang penyanyi. Musik yang muncul pada abad ke-
18 ini, pada zaman dahulu sering dimainkan oleh para sekelompok petani yang
menghabiskan waktunya setelah musim panen. Mereka biasanya menunjukan kebolehan
mereka dengan cara mengamen dari rumah ke rumah, dari restoran ke restoran.

Pada zaman dahulu tanjidor juga sering ditampilkan dalam acara - acara besar,
seperti acara Hari besar islam, parayaan cina yang sering disebut "Cap Go Meh", atau bisa
ditemukan juga pada hari sedekah bumi yang menjadi tradisi masyarakat petani Cirebon.
Namun pada akhir - akhir ini musik tanjidor sudah jarang sekali ditampilkan, munkin hanya
sesekali saja, biasanya untuk sekarang - sekarang ini tanjidor hanya ditampilkan pada waktu
Penyambutan tamu agung, Perhelatan/pengarakan pengantin. Adapun lagu - lagu yang
sering dimainkan dalam orkes tanjidor adalah Kramton dan Bananas (yang merupakan lagu
Belanda), Cente Manis, Keramat Karam, Merpati Putih, Surilang. Adapun lagu yang terkenal
adalah Warung Pojok.

b. Rinding

Alat Musik Tradisional Desa Beji Desa Beji memiliki alat musik tradisional yang
bernama Rinding. Masyarakat Desa Beji meyakini bahwa Rinding merupakan alat musik
warisan para leluhur, khususnya Kecamatan Ngawen dan sekitarnya.Bahan baku Rinding
adalah bambu. Rinding berukuran panjang sekitar 20 centimeter dan lebar sekitar 5
centimeter. Untuk menghasilkan suara, Rinding dimainkan dengan cara ditempelkan di
mulut dan ditiup. Bunyi musik akan tercipta dengan menarik tali berulang-ulang sesuai nada.
"Tidak semua orang dapat memainkan Rinding. Orang tua kami mengatakan bahwa Rinding
merupakan alat musik untuk menghormati arwah para leluhur," kata Sudiyo (70), sesepuh
pengelola Hutan Wonosadi. Rinding hanya dimainkan pada saat acara Sadranan di Hutan
Wonosadi. Sadranan merupakan ritual yang dilakukan setahun sekali setelah panen.(BJ-33)

c. Rebana

Rebana merupakan alat music islami, terbuat dari papan kayu pilihan, dibulatkan dengan
pisau khusus dan dilobangi dengan mesin bubut dengan desain khusus pula. Pada sisi
sebelahnya dipasang kulit yang sudah dikeringkan dan disamak putih.
Eksistensi Rebana di desa Kaliwadas, kecamatan Bumiayu, Jawa tengah berawal dari
keuletan Bapak Madali ( alm ) dan Bapak Toip sebagai pembantu dalam membuat alat
music pengiring Sholawat ini pada tahun 1950-an. Saat itu pembuatan rebana boleh dibilang
masih sebagai pengisi waktu luang disela – sela kesibukan mereka bertani. Pembeli serta
penikmat suaranya yang khas pun masih terbatas orang – orang berusia tua dan di daerah
terdekat saja.

Jenis rebana saat itu hanya ada 2 macam :

1)      Rebana Syaraka dengan diameter 38 – 39 cm, tinggi 10 cm terbuat dari kayu mangga,
laban hingga sawo dan

2)      Rebana Jawa Klasik yang terbuat dari kayu kelapa ( Glugu ) sebagai adaptasi alat music
yang konon dipopulerkan oleh Sunan Kalijaga.

Tahun 1970-an H. Sulaiman ( alm ) seorang pengusaha dari Tasikmalaya yang


membuka tokoh aksesoris dari kerang – kerang laut di jalan pasar ikan, Jakarta datang
berkunjung. Beliau sempat tertarik melihat ketekunan dan kerajinan Bapak Toip yang
notabene ayah kami dalam membuat rebana sehingga kemudian mengajaknya membuka
usaha sendiri dan memberinya modal yang kelak menjadi modal gratis

Kemudian dari tokoh dengan nama “Setia” inilah kemudian rebana dikenal luas. Puncak
kejayaannya terjadi pada tahun 1999 hingga sekarang.

d. Angklung

Angklung adalah alat musik multitonal ( bernada ganda ) yang secara tradisional
berkembang dalam masyarakat berbahasa Sunda di pulau Jawa bagian Barat. Alat music ini
dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan ( bunyi disebabkan oleh benturan
badan pipa bambu ) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3,
sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Laras ( nada ) alat music
angklung sebagai music tradisi Sunda kebanyakan adalah Salendro dan Pelok.
Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia
dari UNESCO sejak November 2010.

Asal – usul

Tidak ada petunjuk sejak kapan angklung digunakan, tetapi diduga bentuk primitifnya
telah digunakan dalam kultur Neolitikum yang berkembang di Nusantara sampai awal
penanggalan Modern, sehingga angklung merupakan bagian dari relic pra – Hinduisme
dalam kebudayaan Nusantara.

Catatan mengenai angklung baru muncul merujuk pada masa Kerajaan Sunda
( abad ke – 12 sampai abad ke – 16 ). Asal – usul terciptanya music bamboo, seperti
angklung berdasarkan pandangan hidup masyarakat Sunda yang agraris dengan sumber
kehidupan dari padi ( pare ) sebagai makanan pokoknya. Hal ini melahirkan mitos
kepercayaan terhadap Nyai Sri Pohaci sebagai lambang dewi padi pemberi kehidupan
( hirup – hurip ). Masyarakat Baduy, yang dianggap sebagai sisah – sisah masyarakat sunda
asli, menerapkan angklung sebagai bagian dari ritual mengawali penanaman Padi.
Permainan angklung gubrag di Jasinga, Bogor, adalah salah satu yang masih hidup sejak
lebih dari 400 tahun lampau. Kemunculannya berasal dari ritus padi. Angklung diciptakan
dan dimainkan untuk memikat dewi Sri turun kebumi agar tanaman Padi rakyat tumbuh
subur.

Jenis bambu yang biasa digunakan sebagai alat music tersebut adalah bambu hitam
( awi wulung ) dan bambu putih ( awu temen ). Tiap nada ( laras ) dihasilkan dari bunyi
bambunya yang terbentuk bilah ( wilahan ) setiap ruas bamboo dari ukuran kecil hingga
besar.

Dikenal oleh masyarakat Sunda sejak masa Kerajaan Sunda diantaranya sebagai
pengunggah semangat dalam pertempuran. Fungsi angklung sebagai pemompa semangat
rakyat masih terus terasa sampai pada masa penjajahan, sebab itu pemerintah Hindia
Belanda sempat melarang masyarakat menggunakan angklung, pelarangan itu sempat
membuat popularitas angklung menurun dan hanya dimainkan oleh anak – anak pada waktu
itu.

Selanjutnya lagu – lagu persembahan terhadap Dewi Sri tersebut disertai dengan
pengiring bunyi tabuh yang terbuat dari batang – batang bamboo yang dikemas sederhana
yang kemudian lahirlah struktur alat music bambu yang kita kenal sekarang bernama
angklung. Kemudian pula pada saat pesta panen dan seren taun dipersembahkan
permainan angklung. Terutama pada penyajian angklung yang berkaitan dengan upacara
padi, kesenian ini menjadi sebuah pertunjukan yang sifatnya arak – arakan atau helaran,
bahkan disebagian tempat menjadi iring – iringan Rengkonh dan Dongdang serta Jampana (
usungan pangan ) dan sebagainya.

Dalam perkembangannya, angklung berkembang dan menyebar ke seantero Jawa,


lalu ke Kalimantan dan Sumatera. Pada 1908 tercatat sebuah misi kebudayaan dari
Indonesia ke Thailand, antara lain ditandai penyerahan angklung, lalu permainan music
bambu ini pun sempat menyebar disana. Bahkan sejak 1966, Udjo Ngalagena_ tokoh
angklung yang mengembangkan teknik permainan berdasarkan laras – laras pelog,
salendro, dan madenda_mulai mengajarkan bagaimana bermain angklung kepada banyak
orang dari berbagai komunitas.

e. Bonang Barung

Bonang adalah alat music yang digunakan di Jawa Gamelan. Ini adalah kumpulan
gong kecil (kadang – kadang disebut “ ceret” atau “pot” ) ditempatkan secara horizontal ke
string dalam bingkai kayu ( Rancak ), baik 1 atau 2 baris lebar. Semua ceret memiliki bos
pusat, tapi disekitarnya yang lebih rendah bernada datar yang memiliki kepala, sedangkan
yang lebih tinggi memiliki melengkung 1. Masing – masing sesuai untuk pitch tertentu dalam
skala yang sesuai. Mereka biasanya memukul dengan tongkat berlapis ( tabuh ). Bonang
dapat dipalsukan terbuat dari perunggu, di las dan dingin dipalu besi, atau kombinasi dari
logam. Selain berbentuk gong bentuk ceret, ekonomis dipalu boning yang terbuat dari besi
atau plat kuningan dengan mengangkat bos sering ditemukan di Desa Gamelan, di
Suriname Gamelan gaya, dan dalam beberapa gamelan Amerika.

Bonang barung yang bernada 1 oktaf dibawah boning panerus, dan juga secara
umum mencapai 2 oktaf, kira – kira kisaran yang sama seperti demung dan saron
digabungkan. Ini adalah salah satu instrument yang paling penting dalam ansambel, karena
memberikan banyak isyarat untuk pemain lain dalam gamelan.
Bagian – bagian yang dimainkanoleh boning barung lebih kompleks dari pada banyak
instrument dalam gamelan, dengan demikian, pada umumnya dianggap sebagai instrument
mengelaborasi. Kadang – kadang memainkan melodi berdasarkan balungan, meskipun
umumnya diubah dengan cara yang sederhana. Namun, juga dapat dimainkan pola yang
lebih kompleks yang diperoleh dengan menggabungkan barung dan panerus patters, seperti
saling silih bergantinya bagian ( imbal ) dan interpolasi dari pola melodi jerau ( sekaran ).
Tunggal, i-berbentuk, baris, boning juga merupakan instrument melodi terkemuka di Sunda
Degung. Boning mirip dengan Bali reong.

2.6 Sejarah Musik Tradisional di Nusantara

Terdapat tahapan- tahapan perkembangan musik Indonesia (nusantara). tahapan


tersebut adalah sebagai berikut:

1.      Masa sebelum masuknya pengaruh Hindu- Buddha

Pada masa ini, musik dipakai sebagai bagian dari kegiatan ritual masyarakat. Dalam
beberapa kelompok, bunyi- bunyian yang dihasilkan oleh anggota badan atau alat tertentu
diyakini memiliki kekuatan magis. Instrumen atau alat musik yang digunakan umumnya
berasal dari alam sekitarnya.

2.      Masa setelah masuknya pengaruh Hindu- Buddha

Pada masa ini, berkembanglah musik- musik istana (khususnya di Jawa). saat itu, musik
tidak hanya dipakai sebagai bagian ritual saja, tetapi juga dalam kegiatan- kegiatan
keistanaan (sebagai sarana hiburan para tamu raja). Musik istana yang berkembang adalah
musik gamelan. Musik gamelan terdiri dari 5 kelompok, yaitu kelompok balungan, kelompok
blimbingan, kelompok pencon, kelompok kendang,dan kelompok pelengkap.

3.      Masa setelah masuknya pengaruh Islam


Selain berdagang dan menyebarkan agama islam, para pedagang arab juga
memperkenalkan musik mereka. Alat musik mereka berupa gambus & rebana. dari proses
itulah muncul orkes- orkes gambus di nusantara (Indonesia) hingga saat ini.

4.      Masa Kolonialisme

Masuknya bangsa Barat ke Indonesia juga membawa pengaruh besar dalam


perkembangan musik Indonesia. Para pendatang ini memperkenalkan berbagai alat musik
dari negeri mereka, misalnya biola, selo (cello), gitar, seruling (flute), dan ukulele. Mereka
pun membawa sistem solmisasi dalam berbagai karya lagu. Itulah masa- masa
perkembangan musik modern Indonesia. Saat itu,para musisi Indonesia menciptakan sajian
musik yang merupakan perpaduan musik barat dan musik Indonesia . Sajian musik itu
dikenal sebagai musik keroncong.

5.      Masa Kini

Seiring dengan masuknya media elektronik ke Indonesia,masukpula berbagai jenis


musik barat, seperti pop, jazz, blues, rock, dan R&B. demikian pula dengan musik- musik
negeri India yang banyak dibawa melalui film- filmnya. Dari perkembangan ini, terjadi
perpaduan antara musik asing dengan musik Indonesia. Musik India mengalami perpaduan
dengan musik melayu sehingga menghasilkan jenis musik dangdut. Maka, muncul pula
berbagai musisi Indonesia yang beraliran pop, jazz, blues, rock, dan R&B. Berkembang pula
jenis musik yang memadukan unsur kedaerahan Indonesia dengan unsur musik barat,
terutama alat- alat musiknya. Jenis musik ini sering disebut musik etnis.

B. ALAT MUSIK MODERN


Alat Musik Modern Biola

www.nadiguru.web.id

Alat musik modern yang sering dipakai atau dimainkan dengan cara digesek
dengan menggunakan alat yang fungsinya menggesek nya adalah alat musik
biola. Alat musik biola ini dilengkapi dengan empat buah senar, dimana empat
senar tersebut terdiri dari beberapa kunci yaitu G-D-E-A yang sengaja diatur
oleh pembuatnya berbeda dengan senar yang lainnya, yaitu dengan sela-sela
sempurna yang ke lima.
Pada biola nada-nada yang paling rendah yaitu dari nada G. Biola juga
memiliki empat aliran atau genre musik, mungkin Anda penasaran apa saja
aliran musik yang ada pada biola ini? Empat aliran tersebut adalah jazz,
rakyat, klasik, pop. Violinis merupakan sebutan untuk orang-orang yang
memainkan biola.
Alat Musik Modern Gitar

Berdasarkan jenisnya alat musik gitar ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu
gitar elektrik dan gitar akustik. Gitar yang mempunyai lubang pada bagian
tengah tubuh gitar banyak orang menyebutnya dengan gitar akustik. Gitar
akustik ini menghasilkan suara atau nada yang berasal dari getaran getaran
senar gitar yang dimainkan oleh pemain melalui sadel dan jembatan.
Dimana jembatan atau sadel ini merupakan tempat pengikat senar gitar yang
akan masuk ke dalam ruang suara sebuah gitar. Sedangkan gitar yang
memiliki bentuk atau model yang amat padat dan tidak ada satu lubang pun
pada bagian tengah gitar dinamakan gitar elektrik atau gitar listrik.
Dibandingkan dengan gitar akustik, gitar listrik atau gitar elektrik ini akan
memberikan sebuah hasil suara yang lebih indah dan menarik. Dibawah ini
akan saya berikan pengertian lebih mendalam mengenai gitar akustik dan
elektrik atau sering disebut gitar listrik.
Gitar Akustik

www.vebma.com

Gitar yang memiliki lubang berbentuk bundar pada bagian tengah tubuhnya
banyak orang menyebutnya gitar akustik. Suara yang dihasilkan gitar ini
merupakan suara atau nada yang sangat indah karena dari getaran getaran
senar yang sedang dimainkan nada suara tersebut berasal.
Pada gitar akustik ini senar gitar diatur melewati jembatan dan sadel tempat
pengikat senar yang masuk ke dalam ruang dimana suara atau nada berada.
Suara yang telah masuk ke ruang nada atau ruang suara akan berorientasi
pada kayu yang berada di badan gitar.
Kualitas senar dan kayu yang digunakan sangat mempengaruhi suara atau
nada yang dihasilkan gitar akustik ini. gitar akustik biasanya digunakan untuk
mengiringi instrument lagu daerah khususnya daerah Solo yang
menggunakan
Fingerpicking Komperhensif.
Gitar Listrik atau Elektrik

pixabay.com

Setelah kita membahas tentang gitar akustik disini kita akan membahas
tentang gitar listrik atau gitar elektrik. Gitar listrik merupakan sebuah gitar
yang mempunyai bentuk yang sangat padat, yang dimaksud padat adalah
dalam gitar listrik atau gitar elektrik ini tidak ada lubang sedikitpun pada
bagian badan gitar ini.
Gitar listrik atau elektrik ini tidak kalah bagusnya dalam menghasilkan suara
dengan gitar akustik. Suara yang dihasilkan gitar listrik ini berasal dari getaran
senar senar gitar yang mengenai kumparan kumparan yang ada pada bagian
gitar elektrik atau gitar listrik ini. Badan gitar yang digunakan untuk keluarnya
suara pada gitar ini sering disebut oleh kebanyakan orang dengan sebutan
pick up.
Akan tetapi kadang kadang sinyal sinyal yang dikeluarkan gitar elektrik atau
gitar listrik dari pickup nya dirubah secara elektronik dengan berbagai effect
sebagai reverb. Gitar listrik atau elektronik ini tidak hanya dikenal di Negara
Indonesia saja, namun di berbagai Negara yang maju pun gitar listrik atau
elektronik ini sudah sangat dikenal.
Untuk macam macamnya gitar listrik atau elektronik ini sangat bermacam
macam. Untuk masalah genrenya atau jenis musik yang dimiliki pada era
masa kini, misalnya seperti musik jazz, musik reggae, musik metal, musik
pop, musik rock, musik blues, musik country, musik dangdut, dan masih
banyak lagi genre genre musik yang lainnya.
Bagi teman-teman semua yang ingin belajar tentang cara memainkan gitar
yang baik dan benar maka alangkah baiknya teman-teman memulai latihan
terlebih dahulu dengan cara membaca serta mempelajari kunci kunci dasar
dalam memainkan gitar yang biasanya digunakan untuk para pemula pemain
gitar.
Dan untuk mengetahui berbagai kunci-kunci dasar dalam memainkan gitar,
teman teman bisa dapatkan dari berbagai halaman web, buku, dan lain
sebagainya.
Alat Musik Modern Tiup
Alat musik tiup adalah sebuah alat musik yang cara memainkannya dengan
cara ditiup. Alat musik ini merupakan salah satu alat musik yang dapat
menghasilkan suara yang mana suara tersebut berasal dari bibir seseorang
yang meniup alat musik yang awal mulanya suara tersebut berasal dari tiupan
dan melalui getaran-getaran yang berada sekitar alat musik tiup dan bibir
pemain.
Di bawah ini terdapat beberapa alat musik tiup modern, diantaranya adalah :
Terompet

ibnuasmara.com

Terompet merupakan alat musik modern yang cara memainkannya dengan


cara ditiup. Terompet terbuat dari bahan baku logam. Pada alat musik ini
terdapat tiga tombol yang kegunaan setiap tombol berbeda beda. Salah satu
kegunaan tombol pada alat music terompet ini diperuntukkan untuk mengatur
nada.
Dan untuk mengatur nada yang keluar dari alat musik terompet ini adalah
dengan cara mengatur suara yang masuk kedalam terompet melalui
pemencetan atau tekanan terhadap tombol tombol dengan teratur dan tidak
asal pencet.
Untuk memainkan alat musik modern yang berupa terompet ini kita semua
harus mempunyai napas yang sangat panjang dan kuat untuk meniup alat
music ini dalam jangka panjang. Jadi untuk teman teman semua yang
berkeinginan untuk belajar memainkan alat musik terompet ini saya sarankan
kepada teman teman semua untuk tidak merokok. Karena dengan teman
teman semua menghindari rokok, maka nafas yang kalian miliki akan lebih
kuat dan panjang.
Selain menghindari rokok, saya sarankan ke teman teman semua yang ingin
mendalami alat music terompet ini untuk rajin berolahraga seperti halnya
joging, lari pagi ataupun sore, berenang, dan masih banyak lagi macam-
macam olahraga yang dapat teman teman lakukan untuk memperpanjang dan
mengatur atau melatih pernafasan.
Saxophone

Saxophone merupakan salah satu alat musik modern yang masuk dalam
keluarga alat music tiup. Karena untuk memainkannya dengan cara ditiup.
Alat musik saxophone berasal dari Belgia. Alat musik ini ditemukan oleh
Adolphe Sax ketika waktu itu pada tahun 1840.
Berdasarkan penemunya alat musik ini dinamakan saxophone. Untuk
pembuatannya, alat musik ini dibuat Dari bahan dasar logam. Nada yang
dihasilkanpun bernada logam dengan ekspresi dan jangkauan nada yang
sangat besar.
Pada umumnya alat musik saxophone ini dimainkan oleh banyak band music
seperti big band music, dan juga para legenda jazz. Akan tetapi pada zaman
dahulu alat musik ini hanya digunakan sebagai pengiring berbagai music
seperti halnya instrumen, orchestra, bahkan band band militer.
 Harmonika

bukalapak.com

Harmonika merupakan sebuah alat musik modern yang mana harmonika ini
telah dipakai dari 5000 tahun yang lalu di Negara China yang dikenal sebagai
sebutan Sheng. Harmonika merupakan sebuah alat musik yang banyak
digemari oleh banyak kalangan.
Selain itu harmonika juga merupakan salah satu alat musik yang sangat
gampang untuk digunakan. Dan cara untuk menggunakan atau memainkan
alat musik harmonika ini hanya dengan menempelkan bibir kita kepada
lubang-lubang yang terdapat di tubuh harmonika lalu meniupkan dan
menghisap lubang harmonikanya saja. Maka harmonika sudah menghasilkan
sebuah nada yang sangat enak untuk di dengar.
Alat Musik Modern Pencet
Alat musik modern pencet atau tuts ini ialah alat musik yang mempunyai
papan suara yang mana cara menggunakan dan memainkannya dengan cara
menekan-nekan ujung jari kita terhadap papan nada tersebut, Di dunia ini
terdapat berbagai macam alat musik pencet atau biasa disebut dengan alat
musik tuts, diantaranya ialah:
Piano

Piano adalah sebuah alat musik tradisional yang memiliki variasi harga yang
sangat mahal. Oleh karena itu tidak setiap orang dapat mempunyai alat musik
ini. Biasanya hanya orang orang tertentu atau orang yang berada di kalangan
menengah ke atas saja yang dapat memiliki alat musik tersebut.
Alat musik piano ini berasal dari luar negeri yaitu dari Italia. Menurut sejarah
menyatakan bahwa piano dibuat pertama kali di tahun 1720 Masehi di Italia
oleh Bartolomeo Cristofori.Untuk jenisnya, piano dibagi menjadi 3 jenis piano
yang biasa dikenal oleh banyak orang yaitu baby grand piano, grand piano,
dan upright piano.
Keyboard

Keyboard ini memiliki fungsi sebagai orchestrator atau bisa disebut dengan


penyelaras dan aransemen didalam permainan musik. Alat musik ini
digunakan dan dimainkan sama seperti alat musik piano, namun bedanya dari
keyboard dan piano ini ialah bisa memainkan berbagai macam nada alat
musik, misalkan seperti seruling, terompet, gitar, biola dan suara-suara alat
musik lainnya.
Hanya dengan sebuah keyboard kita dapat bermain atau memainkan
layaknya seperti sebuah band yang sangat nyaman untuk di dengar oleh
kedua telinga kita, dengan mencampurkan berbagai macam nada atau suara
alat musik di dalam nya.
Perbedaan-perbedaan yang mendasar antara piano dengan keyboard ini ialah
keyboard membutuhkan bantuan tenaga listrik untuk memainkan dan
menghasilkan sebuah nada, sehingga bisa diatur sedemikian rupa dengan
pengeras nada.
Organ

pixabay.com

Organ adalah alat musik yang mempunyai suara yang unik. Sekarang, organ


diproduksi dengan cara elektronik. Namun, pada awalnya, suara organ
didapat dari pipa.
Suara yang dihasilkan organ sangat unik, yaitu : Suaranya berkelanjutan,
tidak semakin kecil (selama tuts masih ditekan). Dalam kurva ADSR, organ
biasanya mempunyai sustain yang tidak terbatas. Berbeda dengan piano,
organ mempunyai karakteristik keterikatan tempo yang lemah, namun
mempunyai lokalisasi frekuensi yang baik. Fenomena ini berkaitan dengan
relasi Heisenberg.
Oleh karena itu, organ adalah pengiring yang baik dalam suatu kelompok
paduan suara non-musisi. Not yang berkepanjangan memudahkan untuk
menangkap “tempo”. Dan perubahan karakteristik suara (amplitudo)
disebabkan oleh seberapa dalam tuts tersebut dipencet, tidak terpengaruh
oleh tingkat kekerasan pencetan tuts (seperti piano).
Organ merupakan alat musik modern yang bentuknya sama dengan bentuk
keyboard, yang mana suara-suara yang didapatnya dari tiupan udara kedalam
pipa. Udara-udara atau angin tersebut diatur sehingga bisa memberikan suara
yang persis sekali kita inginkan.Organ ini bisa memberikan sebuah nada yang
sangat unik, mengapa? Karena sebuah nada atau suara yang berkelanjutan,
lama kelamaan tidak semakin kecil apabila tuts masih ditekan oleh jari kita
Berbeda sekali dengan alat musik piano, organ ini memiliki karakter
keterikatan tempo yang bisa dibilang begitu lemah, akan tetapi memiliki
frekuensi lokalisasi yang amat cukup baik. Maka dari itu, organ ialah pengiring
alat musik yang baik di dalam organisasi atau kelompok paduan suara non-
musisi.
Alat Musik Modern Pukul
Alat musik jenis ini dapat menghasilkan suara ketika dipukul atau ditabuh.
Jenis alat musik ini juga di bedakan menjadi dua yaitu bernada dan tidak
bernada. Bentuk dan bahan bagian-bagian instrumen serta bentuk rongga
getar, jika ada, akan menentukan suara yang dihasilkan instrumen.
Nah, untuk kali ini mari kita membahas alat modern pukul yang mana
fungsinya sangat penting sekali dalam sebuah keseimbangan sebuah musik.
Tanpa banyak basa-basi lagi, yuk langsung saja kita simak bersama-sama
pembahasan yang telah tertulis dibawah ini.
Drum

Drum ini ialah sebuah alat musik modern perkusi yang memiliki peran sangat
vital sekali didalam berbagai macam permainan musik, mengapa? Karena
drum ini merupakan sebuah tempat yang menentukan dan mengatur tempo
musik ketika di mainkan. Maka dari itu, tidak salah apabila alat musik drum ini
merupakan jantung dari semua permainan alat musik.
Di dalam drum ini terdapat selongsong atau shell yang mana selongsong atau
shell tersebut merupakan pembentuk dari sebuah drum. Karakter shell ini
akan sangat berpengaruh sekali terhadap suara yang dihasilkan. Umumnya
shell ini terbuat dari besi yang memiliki karakter suara tajam dan attack yang
sangat kuat, sedangkan karakter-karakter suara lainnya yang terbuat dari
kayu lebih terasa hangat.
Selain dari itu, drum juga mempunyai berbagai macam raga. Antara lain ialah
ashiko, aburukawa, bougarabou, cajon, chenda, conga, dhol, davul, dunun,
taiko, tablo, timbales, timpani, djembe, dan mridangam, snare drum, bass
drum, tom-tom, floor tom, hi-hat, ride cymbal, crash cymbal, chinese, splash,
cymbal, tiang dan pedal hi-hat, pedal bass/kick, bangku/stool, dll.
baca juga alat musik melodis

BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan

Berdasarkan jenisnya musik terbagi menjadi dua, yaitu musik tradisional dan musik
modern. Musik tradisional disebut juga misik daerah , yaitu merupakan jenis musik yang
muncul atau lahir dari budaya daerah secara turun temurun. Biasanya lirik lagu tradisional
bersifat sederhana. Demikian pula dengan peralatan yang digunakan masih bersifat
sederhana, seperti gamelan, angklung, dan rebana.  Hampir setiap daerah di wilayah
nusantara memiliki musik daerah atau musik traisional dengan lagu serta peralatan yang
berbeda-beda. Pada numumnya, musik daerah di Indonesia masih sedrhana dan kental
dengan unsur kedaerahannya.

Anda mungkin juga menyukai