Bab I Pendahuluan: 1.1.latar Belakang
Bab I Pendahuluan: 1.1.latar Belakang
Bab I Pendahuluan: 1.1.latar Belakang
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Musik yang telah lama hidup dan berkembang di Negara Indonesia yang tercinta ini,
diciptakan oleh nenek moyang bangsa Indonesia dan memiliki sifat turun-temurun secara
tradisional dari generasi yang satu kegenerasi berikutnya. Dari proses pewarisan yang turun
temurun inilah musik jenis ini hidup dan berkembang sampai saat ini. Musik-musik ini sering
disebut dengan istilah musik tradisioal yang tersebar di seluruh Indonesia. Karena musik
tradisional yang ada di Indonesia merupakan hasil karya cipta setiap suku bangsa (Batak,
Dayak, Mentawai, Papua, Riau, Sunda, Jawa, Bali, dan sebagainya) yang hidup di bumi ini.
Maka banyaknya jenis musik yang ada di tentukan oleh jumlah suku bangsa Indonesia yang
cukup banyak. Selain itu, setiap suku bangsa yang hidup di Indonesia memiliki jenis musik
yang berbeda dengan musik yang berkembang pada suku-suku bangsa lainnya di Negeri
ini. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa musik tradisional adalah merupakan kekayaan
dan cirri khas dari masyarakat suku dan daerah pemiliknya.
Berdasarkan jenisnya musik terbagi menjadi dua, yaitu musik tradisional dan musik
modern. Musik tradisional disebut juga misik daerah , yaitu merupakan jenis musik yang
muncul atau lahir dari budaya daerah secara turun temurun. Biasanya lirik lagu tradisional
bersifat sederhana. Demikian pula dengan peralatan yang digunakan masih bersifat
sederhana, seperti gamelan, angklung, dan rebana. Hampir setiap daerah di wilayah
nusantara memiliki musik daerah atau musik traisional dengan lagu serta peralatan yang
berbeda-beda. Pada numumnya, musik daerah di Indonesia masih sedrhana dan kental
dengan unsur kedaerahannya.
1.2.Rumusan Masalah
a. Jelaskan pengertian dan fungsi dari musik tradisional ?
1.3.Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah agar para pembaca makalah ini
bisa lebih mengerti Musik tradisional dan berharap banyak bisa menjaga kekayaan seni
musik tanah air.
1.4.Manfaat Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A. ALAT MUSIK TRADISIONAL
Musik tradisional adalah musik yang berkembang di daerah sekitar musik itu berasal.
Contoh di Indonesia adalah musik gamelan. Musik tradisional disebut juga musik daerah,
yaitu merupakan jenis musik yang muncul atau lahir dari budaya daerah secara turun-
menurun.
2). Fungsi Sosial
Musik memiliki peran yang besar dalam kehidupan manusia. Hal itu dapat kita
saksikan dimana musik sering diperdengarkan pada sebuah upacara adat, upacara
kenegaraan, penyambutan tamu, pesta, dan lain-lain. Apakah yang akan terjadi apabila
suatu pesta rakyat tanpa musik? Tentunya pesta itu tidak akan meriah. Sebuah pertunjukan
tari akan kacau apabila secara tiba-tiba musik yang mengiringinya berhenti ditengah jalan.
Hal yang sama akan terjadi pada gereja tanpa lonceng atau litany, atau masjid tanpa bedug.
Hal tersebut tentunya akan kehilangan roh kekhidmatannya. Bagi masyarakat, kehadiran
seni musik memiliki bermacam-macam fungsi social, diantaranya sebagai berikut.
Sebuah pagelaran musik ternyata mampu menciptakan kondisi tertentu yang bersifat
penyegaran dan pembaruan kondisi yang telah ada. Dalam hal ini, musik memasuki
psikologi kegembiraan massa sehingga mampu menghilagkan perasaan jenuh dan bosan
terkurung dalam kerutinan kehidupan. Melalui syair dan iringan musik, kita dapat menikmati
keindahannya.
6). Media Pemujaan
Musik (vocal) memainkan peranan penting alam kegiatan beribadah atau kegiatan
keagamaan, seperti pemujaan kepada kepada sang Pencipta seperti yang dilakukan di
Pura, Gereja, atau Masjid. Dalam agama islam, lagu-lagu pujian banyak diiringi dengan
pukulan rebana, sedangkan di Gereja didiringi dengan piano, gitar atau alat msik lainnya.
a. Nada
Nada atau tangga nada dalam istilah jawanya disebut laras. Tangga nada/laras jawa
menggunakan tangga nada pentatonis (lima nada), yaitu laras pelog (ji, mi, pat, mo, tu,) dan
laras slendro (ji, ro, lu, mo, nem). Nada-nada pelog bernuansa sejuk, lembut. Sedangkan
nada-nada slendro bernuansa meriah dan riang.
b. Irama
Irama adalah ketukan yang teratur. Dalam gamelan jawa ada beberapa tingkatan irama,
seperti lancer, tanggung, dadi, wiled, dan rangkep. Sama halnya dengan irama musik
modern, ada pop, rock, slow rock, pop ballad, dan sebagainya.
c. Melodi
Melodi adalah rangkaian nada yang disusun sedemikian rupa sehingga enak didengar.
Contoh melodi sederhana: 1 3 1 3 4 5 5 . 7 1 7 1 7 5 . 0
d. Harmoni
Harmoni adalah elemen musik yang didasarkan atas penggabungan nada-nada menurut
aturan-aturan tertentu dalam hubungan secara vertikal. Bila harmoniya terdiri atas tiga nada
atau lebih, maka disebut akord. Misalkan akord C = do, mi, sol. Akord G= sol, si, re.
e. Dinamika
Dinamika merupakan keras-lembutnya lagu yang dinyanyikan. Sebuah lagu ada kalanya
dinyanyikan dengan lembut, ada pula yang dinyanyikan dengan keras, menyesuaikan
dengan isi lagu yang disampaikan penyanyi. Istilah jenis-jenis dinamika pada musik non
tradisional:
f. Tempo
Tempo diartikan cepat lambatnya lagu yang dinyanyikan. Dahulu, pada partitur lagu
tradisional daerah tidak dicantumkan tanda temponya. Namun setelah masuknya musik
mancanegara, ada beberapa istilah dalam tempo lagu seperti largo=lambat,
moderato=sedang, allegro=cepat, dan sebagainya.
Berdasarkan sifat dan keberasalannya, musik tradisional Nusantara dapat dibagi menjadi
dua, yaitu :
1. Musik Rakyat
Musik Rakyat merupakan musik daerah yang lahir dan diolah oleh masyarakat pedesaan,
hidup dan berkembang di tengah-tengah rakyat, disukai dan tersebar sampai ke rakyat
jelata.Ciri utama musik rakyat yaitu memiliki bentuk dan teknik sederhana serta tidak dikenal
penciptanya (NN = no name). Tema musik rakyat banyak mengambil darikehidupan sehari-
hari masyarakat. Contoh musik rakyat misalnya musik untuk pernikahan, kematian,
berladang berlayar, dan sebagainya.
2. Musik Klasik
Musik tradisional klasik merupakan musik rakyat pilihan yang dikembangkan di pusat-
pusat pemerintahan masyarakat lama seperti ibukota kerajaan atau kesultanan.Fungsi
musik klasik yaitu diterapkan pada upacara-upacara kerajaan. Musik ini telah tertata dengan
aturan-aturan yang baku seperti, pemakaian notasi, syair, penggayaan vokal (cengkok).
Angklung ; alat musik dari bambu yang cara memainkannya dengan dikocok.
Tarling ; instrumennya bermula dari gamelan bambu dan kecapi, lalu meningkat menjadi
gamelan besi atau perunggu, gitar, dan suling. Nama tarling diambil dari singkatan gitar dan
suling.
Siapa yang pernah tahu berapa jumlah pasti alat musik tradisional Indonesia. Sungguh
sebuah kekayaan intelektual milik budaya Indonesia yang tak ternilai harganya. Namun
dilain pihak banyak pula yang tidak mengetahui bahkan sama sekali belum pernah
mendengar alat musik tradisional tersebut dimainkan, ditengah derasnya industri musik
modern alat musik tradisional ini semakin terpinggirkan.
Alat musik tradisional yang merupakan alat musik khas Indonesia memiliki banyak ragam
dari berbagai daerah di Indonesia, namun banyak pula dari alat musik tradisional Indonesia
‘dicuri’ oleh negara lain untuk kepentingan penambahan budaya dan seni musiknya sendiri
dengan mematenkan hak cipta seni budaya dari Indonesia.
Tiap-tiap daerah memiliki keunikan dalam seni musiknya. Keunikan atau ciri khas
tersebut dapat dilihat dari instrumenn,melodi,ritme,harmoni,warna,maupun bangunan karya
musik etnis nusantara adalah "kenthongan". Berikut ini jenis-jenis seni musik tradisional dan
ciri khasnya :
a. Gamelan Jawa
b. Gamelan Bali
Sebutan Gambang Kromong di ambil dari nama dua buah alat perkusi,yaitu gambang
dan kromong. Bilahan gambang berjumlah 18 buah,biasa terbuat dari suangking,huru batu
atau kayu jenis lain yang empuk bunyinya bila dipukul. Kromong biasanya dibuat dari
perunggu atau besi,berjumlah 10 buah(sepuluh pencon). Orkes Gambang Kromong
merupakan perpaduan yg serasi antara unsur-unsur pribumi dengan unsur Tionghoa.
Secara fisik unsur Tionghoa tampak pada alat-alat musik gesek yaitu
Tehyan,Kongahyan,dan Sukong,sedangkan alat musik lainnya yaitu
gambang,kromong,gendang,kecrek,dan gong merupakan unsur pribumi. Perpaduan kedua
unsur kebudayaan tersebut tampak pula pada perbendarahaan lagu-lagunya.
d. Tajidor
Tajidor adalah sebuah kesenian Betawi yg berbentuk orkes. Kesenian ini sudah dimulai
sejak abad ke-19. Alat-alat musik yg digunakan biasanya terdiri dari penggabungan alat
musik tiup,alat-alat musik gesek dan alat-alat musik perkusi. Biasanya kesenian ini
digunakan untuk mengantar pengantin atau dalam acara pawai daerah. Tapi pada umumnya
kesenian ini diadakan di suatu tempat yang akan dihadiri oleh masyarakat Betawi secara
luas layaknya sebuah orkes. Kesenian Tajidor juga terdapat di Kalimantan Barat,sementara
di Kalimantan Selatan sudah punah.
e. Kolintang
Kolintang adalah alat musik khas daerah Sulawesi Utara. Kolintang berasal dari
Minahasa. Kolintang terbuat dari kayu lokal yang ringan namun kuat seperti
telur,bandaran,wenang,kanikik kayu cempaka,dan yang mempunyai konstruksi fiber paralel.
Nama kolintang berasal dari suara tong(nada rendah),ting(nada tinggi),dan tang(nada
biasa). Dalam bahasa daerah,ajakan "Mari kita lakukan TONG TING TANG" adalah
"Mangemo kumolintang". Ajakan tersebut akhirnya berubah menjadi kata kolintang.
f. Angklung
Angklung adalah alat musik tradisional Indonesia yg berasal dari Tanah Sunda,terbuat
dari bambu,yang dibunyikan dengan cara digoyangkan(bunyi disebabkan oleh benturan
badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yg bergetar dalam susunan nada
2,3,sampai 4 nada dalam setiap ukuran,baik besar maupun kecil. Laras(nada) alat musik
angklung sebagai musik tradisi Sunda kebanyakan adalah salendro dan pelog.
a. Tanjidor
Tanjidor adalah salah satu musik tradisional Betawi yang sekarang sudah mulai
jarang ditemukan. Tanjidor adalah salah satu jenis musik yang banyak mendapat pengaruh
dari musik Eropa. Kata "tanjidor" adalh kata dalam bahasa Portugis tangedor, yang artinya
"alat - alat musik berdawai". Dalam kenyataanya, arti kata tanjidor tidak sesuai dengan alat -
alat musik yang dimainkan, dalam tanjidor, alat - alat musik yang dimainkan kebanyakan
adalah alat musik tiup seperti, karinet, trombon, piston, seksofon. Secara lengkap instrumen
musik yang digunakan dalam orkes tanjidor adalah klarinet, pistone, trombon, terompet,
seksofon tenor, seksofone bass, drum, simbal, side drum. Biasanya pemain tanjidor terdiri
dari 10 - 7 orang pemain musik dan 1 - 2 orang penyanyi. Musik yang muncul pada abad ke-
18 ini, pada zaman dahulu sering dimainkan oleh para sekelompok petani yang
menghabiskan waktunya setelah musim panen. Mereka biasanya menunjukan kebolehan
mereka dengan cara mengamen dari rumah ke rumah, dari restoran ke restoran.
Pada zaman dahulu tanjidor juga sering ditampilkan dalam acara - acara besar,
seperti acara Hari besar islam, parayaan cina yang sering disebut "Cap Go Meh", atau bisa
ditemukan juga pada hari sedekah bumi yang menjadi tradisi masyarakat petani Cirebon.
Namun pada akhir - akhir ini musik tanjidor sudah jarang sekali ditampilkan, munkin hanya
sesekali saja, biasanya untuk sekarang - sekarang ini tanjidor hanya ditampilkan pada waktu
Penyambutan tamu agung, Perhelatan/pengarakan pengantin. Adapun lagu - lagu yang
sering dimainkan dalam orkes tanjidor adalah Kramton dan Bananas (yang merupakan lagu
Belanda), Cente Manis, Keramat Karam, Merpati Putih, Surilang. Adapun lagu yang terkenal
adalah Warung Pojok.
b. Rinding
Alat Musik Tradisional Desa Beji Desa Beji memiliki alat musik tradisional yang
bernama Rinding. Masyarakat Desa Beji meyakini bahwa Rinding merupakan alat musik
warisan para leluhur, khususnya Kecamatan Ngawen dan sekitarnya.Bahan baku Rinding
adalah bambu. Rinding berukuran panjang sekitar 20 centimeter dan lebar sekitar 5
centimeter. Untuk menghasilkan suara, Rinding dimainkan dengan cara ditempelkan di
mulut dan ditiup. Bunyi musik akan tercipta dengan menarik tali berulang-ulang sesuai nada.
"Tidak semua orang dapat memainkan Rinding. Orang tua kami mengatakan bahwa Rinding
merupakan alat musik untuk menghormati arwah para leluhur," kata Sudiyo (70), sesepuh
pengelola Hutan Wonosadi. Rinding hanya dimainkan pada saat acara Sadranan di Hutan
Wonosadi. Sadranan merupakan ritual yang dilakukan setahun sekali setelah panen.(BJ-33)
c. Rebana
Rebana merupakan alat music islami, terbuat dari papan kayu pilihan, dibulatkan dengan
pisau khusus dan dilobangi dengan mesin bubut dengan desain khusus pula. Pada sisi
sebelahnya dipasang kulit yang sudah dikeringkan dan disamak putih.
Eksistensi Rebana di desa Kaliwadas, kecamatan Bumiayu, Jawa tengah berawal dari
keuletan Bapak Madali ( alm ) dan Bapak Toip sebagai pembantu dalam membuat alat
music pengiring Sholawat ini pada tahun 1950-an. Saat itu pembuatan rebana boleh dibilang
masih sebagai pengisi waktu luang disela – sela kesibukan mereka bertani. Pembeli serta
penikmat suaranya yang khas pun masih terbatas orang – orang berusia tua dan di daerah
terdekat saja.
1) Rebana Syaraka dengan diameter 38 – 39 cm, tinggi 10 cm terbuat dari kayu mangga,
laban hingga sawo dan
2) Rebana Jawa Klasik yang terbuat dari kayu kelapa ( Glugu ) sebagai adaptasi alat music
yang konon dipopulerkan oleh Sunan Kalijaga.
Kemudian dari tokoh dengan nama “Setia” inilah kemudian rebana dikenal luas. Puncak
kejayaannya terjadi pada tahun 1999 hingga sekarang.
d. Angklung
Angklung adalah alat musik multitonal ( bernada ganda ) yang secara tradisional
berkembang dalam masyarakat berbahasa Sunda di pulau Jawa bagian Barat. Alat music ini
dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan ( bunyi disebabkan oleh benturan
badan pipa bambu ) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3,
sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Laras ( nada ) alat music
angklung sebagai music tradisi Sunda kebanyakan adalah Salendro dan Pelok.
Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia
dari UNESCO sejak November 2010.
Asal – usul
Tidak ada petunjuk sejak kapan angklung digunakan, tetapi diduga bentuk primitifnya
telah digunakan dalam kultur Neolitikum yang berkembang di Nusantara sampai awal
penanggalan Modern, sehingga angklung merupakan bagian dari relic pra – Hinduisme
dalam kebudayaan Nusantara.
Catatan mengenai angklung baru muncul merujuk pada masa Kerajaan Sunda
( abad ke – 12 sampai abad ke – 16 ). Asal – usul terciptanya music bamboo, seperti
angklung berdasarkan pandangan hidup masyarakat Sunda yang agraris dengan sumber
kehidupan dari padi ( pare ) sebagai makanan pokoknya. Hal ini melahirkan mitos
kepercayaan terhadap Nyai Sri Pohaci sebagai lambang dewi padi pemberi kehidupan
( hirup – hurip ). Masyarakat Baduy, yang dianggap sebagai sisah – sisah masyarakat sunda
asli, menerapkan angklung sebagai bagian dari ritual mengawali penanaman Padi.
Permainan angklung gubrag di Jasinga, Bogor, adalah salah satu yang masih hidup sejak
lebih dari 400 tahun lampau. Kemunculannya berasal dari ritus padi. Angklung diciptakan
dan dimainkan untuk memikat dewi Sri turun kebumi agar tanaman Padi rakyat tumbuh
subur.
Jenis bambu yang biasa digunakan sebagai alat music tersebut adalah bambu hitam
( awi wulung ) dan bambu putih ( awu temen ). Tiap nada ( laras ) dihasilkan dari bunyi
bambunya yang terbentuk bilah ( wilahan ) setiap ruas bamboo dari ukuran kecil hingga
besar.
Dikenal oleh masyarakat Sunda sejak masa Kerajaan Sunda diantaranya sebagai
pengunggah semangat dalam pertempuran. Fungsi angklung sebagai pemompa semangat
rakyat masih terus terasa sampai pada masa penjajahan, sebab itu pemerintah Hindia
Belanda sempat melarang masyarakat menggunakan angklung, pelarangan itu sempat
membuat popularitas angklung menurun dan hanya dimainkan oleh anak – anak pada waktu
itu.
Selanjutnya lagu – lagu persembahan terhadap Dewi Sri tersebut disertai dengan
pengiring bunyi tabuh yang terbuat dari batang – batang bamboo yang dikemas sederhana
yang kemudian lahirlah struktur alat music bambu yang kita kenal sekarang bernama
angklung. Kemudian pula pada saat pesta panen dan seren taun dipersembahkan
permainan angklung. Terutama pada penyajian angklung yang berkaitan dengan upacara
padi, kesenian ini menjadi sebuah pertunjukan yang sifatnya arak – arakan atau helaran,
bahkan disebagian tempat menjadi iring – iringan Rengkonh dan Dongdang serta Jampana (
usungan pangan ) dan sebagainya.
e. Bonang Barung
Bonang adalah alat music yang digunakan di Jawa Gamelan. Ini adalah kumpulan
gong kecil (kadang – kadang disebut “ ceret” atau “pot” ) ditempatkan secara horizontal ke
string dalam bingkai kayu ( Rancak ), baik 1 atau 2 baris lebar. Semua ceret memiliki bos
pusat, tapi disekitarnya yang lebih rendah bernada datar yang memiliki kepala, sedangkan
yang lebih tinggi memiliki melengkung 1. Masing – masing sesuai untuk pitch tertentu dalam
skala yang sesuai. Mereka biasanya memukul dengan tongkat berlapis ( tabuh ). Bonang
dapat dipalsukan terbuat dari perunggu, di las dan dingin dipalu besi, atau kombinasi dari
logam. Selain berbentuk gong bentuk ceret, ekonomis dipalu boning yang terbuat dari besi
atau plat kuningan dengan mengangkat bos sering ditemukan di Desa Gamelan, di
Suriname Gamelan gaya, dan dalam beberapa gamelan Amerika.
Bonang barung yang bernada 1 oktaf dibawah boning panerus, dan juga secara
umum mencapai 2 oktaf, kira – kira kisaran yang sama seperti demung dan saron
digabungkan. Ini adalah salah satu instrument yang paling penting dalam ansambel, karena
memberikan banyak isyarat untuk pemain lain dalam gamelan.
Bagian – bagian yang dimainkanoleh boning barung lebih kompleks dari pada banyak
instrument dalam gamelan, dengan demikian, pada umumnya dianggap sebagai instrument
mengelaborasi. Kadang – kadang memainkan melodi berdasarkan balungan, meskipun
umumnya diubah dengan cara yang sederhana. Namun, juga dapat dimainkan pola yang
lebih kompleks yang diperoleh dengan menggabungkan barung dan panerus patters, seperti
saling silih bergantinya bagian ( imbal ) dan interpolasi dari pola melodi jerau ( sekaran ).
Tunggal, i-berbentuk, baris, boning juga merupakan instrument melodi terkemuka di Sunda
Degung. Boning mirip dengan Bali reong.
Pada masa ini, musik dipakai sebagai bagian dari kegiatan ritual masyarakat. Dalam
beberapa kelompok, bunyi- bunyian yang dihasilkan oleh anggota badan atau alat tertentu
diyakini memiliki kekuatan magis. Instrumen atau alat musik yang digunakan umumnya
berasal dari alam sekitarnya.
Pada masa ini, berkembanglah musik- musik istana (khususnya di Jawa). saat itu, musik
tidak hanya dipakai sebagai bagian ritual saja, tetapi juga dalam kegiatan- kegiatan
keistanaan (sebagai sarana hiburan para tamu raja). Musik istana yang berkembang adalah
musik gamelan. Musik gamelan terdiri dari 5 kelompok, yaitu kelompok balungan, kelompok
blimbingan, kelompok pencon, kelompok kendang,dan kelompok pelengkap.
4. Masa Kolonialisme
5. Masa Kini
www.nadiguru.web.id
Alat musik modern yang sering dipakai atau dimainkan dengan cara digesek
dengan menggunakan alat yang fungsinya menggesek nya adalah alat musik
biola. Alat musik biola ini dilengkapi dengan empat buah senar, dimana empat
senar tersebut terdiri dari beberapa kunci yaitu G-D-E-A yang sengaja diatur
oleh pembuatnya berbeda dengan senar yang lainnya, yaitu dengan sela-sela
sempurna yang ke lima.
Pada biola nada-nada yang paling rendah yaitu dari nada G. Biola juga
memiliki empat aliran atau genre musik, mungkin Anda penasaran apa saja
aliran musik yang ada pada biola ini? Empat aliran tersebut adalah jazz,
rakyat, klasik, pop. Violinis merupakan sebutan untuk orang-orang yang
memainkan biola.
Alat Musik Modern Gitar
Berdasarkan jenisnya alat musik gitar ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu
gitar elektrik dan gitar akustik. Gitar yang mempunyai lubang pada bagian
tengah tubuh gitar banyak orang menyebutnya dengan gitar akustik. Gitar
akustik ini menghasilkan suara atau nada yang berasal dari getaran getaran
senar gitar yang dimainkan oleh pemain melalui sadel dan jembatan.
Dimana jembatan atau sadel ini merupakan tempat pengikat senar gitar yang
akan masuk ke dalam ruang suara sebuah gitar. Sedangkan gitar yang
memiliki bentuk atau model yang amat padat dan tidak ada satu lubang pun
pada bagian tengah gitar dinamakan gitar elektrik atau gitar listrik.
Dibandingkan dengan gitar akustik, gitar listrik atau gitar elektrik ini akan
memberikan sebuah hasil suara yang lebih indah dan menarik. Dibawah ini
akan saya berikan pengertian lebih mendalam mengenai gitar akustik dan
elektrik atau sering disebut gitar listrik.
Gitar Akustik
www.vebma.com
Gitar yang memiliki lubang berbentuk bundar pada bagian tengah tubuhnya
banyak orang menyebutnya gitar akustik. Suara yang dihasilkan gitar ini
merupakan suara atau nada yang sangat indah karena dari getaran getaran
senar yang sedang dimainkan nada suara tersebut berasal.
Pada gitar akustik ini senar gitar diatur melewati jembatan dan sadel tempat
pengikat senar yang masuk ke dalam ruang dimana suara atau nada berada.
Suara yang telah masuk ke ruang nada atau ruang suara akan berorientasi
pada kayu yang berada di badan gitar.
Kualitas senar dan kayu yang digunakan sangat mempengaruhi suara atau
nada yang dihasilkan gitar akustik ini. gitar akustik biasanya digunakan untuk
mengiringi instrument lagu daerah khususnya daerah Solo yang
menggunakan
Fingerpicking Komperhensif.
Gitar Listrik atau Elektrik
pixabay.com
Setelah kita membahas tentang gitar akustik disini kita akan membahas
tentang gitar listrik atau gitar elektrik. Gitar listrik merupakan sebuah gitar
yang mempunyai bentuk yang sangat padat, yang dimaksud padat adalah
dalam gitar listrik atau gitar elektrik ini tidak ada lubang sedikitpun pada
bagian badan gitar ini.
Gitar listrik atau elektrik ini tidak kalah bagusnya dalam menghasilkan suara
dengan gitar akustik. Suara yang dihasilkan gitar listrik ini berasal dari getaran
senar senar gitar yang mengenai kumparan kumparan yang ada pada bagian
gitar elektrik atau gitar listrik ini. Badan gitar yang digunakan untuk keluarnya
suara pada gitar ini sering disebut oleh kebanyakan orang dengan sebutan
pick up.
Akan tetapi kadang kadang sinyal sinyal yang dikeluarkan gitar elektrik atau
gitar listrik dari pickup nya dirubah secara elektronik dengan berbagai effect
sebagai reverb. Gitar listrik atau elektronik ini tidak hanya dikenal di Negara
Indonesia saja, namun di berbagai Negara yang maju pun gitar listrik atau
elektronik ini sudah sangat dikenal.
Untuk macam macamnya gitar listrik atau elektronik ini sangat bermacam
macam. Untuk masalah genrenya atau jenis musik yang dimiliki pada era
masa kini, misalnya seperti musik jazz, musik reggae, musik metal, musik
pop, musik rock, musik blues, musik country, musik dangdut, dan masih
banyak lagi genre genre musik yang lainnya.
Bagi teman-teman semua yang ingin belajar tentang cara memainkan gitar
yang baik dan benar maka alangkah baiknya teman-teman memulai latihan
terlebih dahulu dengan cara membaca serta mempelajari kunci kunci dasar
dalam memainkan gitar yang biasanya digunakan untuk para pemula pemain
gitar.
Dan untuk mengetahui berbagai kunci-kunci dasar dalam memainkan gitar,
teman teman bisa dapatkan dari berbagai halaman web, buku, dan lain
sebagainya.
Alat Musik Modern Tiup
Alat musik tiup adalah sebuah alat musik yang cara memainkannya dengan
cara ditiup. Alat musik ini merupakan salah satu alat musik yang dapat
menghasilkan suara yang mana suara tersebut berasal dari bibir seseorang
yang meniup alat musik yang awal mulanya suara tersebut berasal dari tiupan
dan melalui getaran-getaran yang berada sekitar alat musik tiup dan bibir
pemain.
Di bawah ini terdapat beberapa alat musik tiup modern, diantaranya adalah :
Terompet
ibnuasmara.com
Saxophone merupakan salah satu alat musik modern yang masuk dalam
keluarga alat music tiup. Karena untuk memainkannya dengan cara ditiup.
Alat musik saxophone berasal dari Belgia. Alat musik ini ditemukan oleh
Adolphe Sax ketika waktu itu pada tahun 1840.
Berdasarkan penemunya alat musik ini dinamakan saxophone. Untuk
pembuatannya, alat musik ini dibuat Dari bahan dasar logam. Nada yang
dihasilkanpun bernada logam dengan ekspresi dan jangkauan nada yang
sangat besar.
Pada umumnya alat musik saxophone ini dimainkan oleh banyak band music
seperti big band music, dan juga para legenda jazz. Akan tetapi pada zaman
dahulu alat musik ini hanya digunakan sebagai pengiring berbagai music
seperti halnya instrumen, orchestra, bahkan band band militer.
Harmonika
bukalapak.com
Harmonika merupakan sebuah alat musik modern yang mana harmonika ini
telah dipakai dari 5000 tahun yang lalu di Negara China yang dikenal sebagai
sebutan Sheng. Harmonika merupakan sebuah alat musik yang banyak
digemari oleh banyak kalangan.
Selain itu harmonika juga merupakan salah satu alat musik yang sangat
gampang untuk digunakan. Dan cara untuk menggunakan atau memainkan
alat musik harmonika ini hanya dengan menempelkan bibir kita kepada
lubang-lubang yang terdapat di tubuh harmonika lalu meniupkan dan
menghisap lubang harmonikanya saja. Maka harmonika sudah menghasilkan
sebuah nada yang sangat enak untuk di dengar.
Alat Musik Modern Pencet
Alat musik modern pencet atau tuts ini ialah alat musik yang mempunyai
papan suara yang mana cara menggunakan dan memainkannya dengan cara
menekan-nekan ujung jari kita terhadap papan nada tersebut, Di dunia ini
terdapat berbagai macam alat musik pencet atau biasa disebut dengan alat
musik tuts, diantaranya ialah:
Piano
Piano adalah sebuah alat musik tradisional yang memiliki variasi harga yang
sangat mahal. Oleh karena itu tidak setiap orang dapat mempunyai alat musik
ini. Biasanya hanya orang orang tertentu atau orang yang berada di kalangan
menengah ke atas saja yang dapat memiliki alat musik tersebut.
Alat musik piano ini berasal dari luar negeri yaitu dari Italia. Menurut sejarah
menyatakan bahwa piano dibuat pertama kali di tahun 1720 Masehi di Italia
oleh Bartolomeo Cristofori.Untuk jenisnya, piano dibagi menjadi 3 jenis piano
yang biasa dikenal oleh banyak orang yaitu baby grand piano, grand piano,
dan upright piano.
Keyboard
pixabay.com
Drum ini ialah sebuah alat musik modern perkusi yang memiliki peran sangat
vital sekali didalam berbagai macam permainan musik, mengapa? Karena
drum ini merupakan sebuah tempat yang menentukan dan mengatur tempo
musik ketika di mainkan. Maka dari itu, tidak salah apabila alat musik drum ini
merupakan jantung dari semua permainan alat musik.
Di dalam drum ini terdapat selongsong atau shell yang mana selongsong atau
shell tersebut merupakan pembentuk dari sebuah drum. Karakter shell ini
akan sangat berpengaruh sekali terhadap suara yang dihasilkan. Umumnya
shell ini terbuat dari besi yang memiliki karakter suara tajam dan attack yang
sangat kuat, sedangkan karakter-karakter suara lainnya yang terbuat dari
kayu lebih terasa hangat.
Selain dari itu, drum juga mempunyai berbagai macam raga. Antara lain ialah
ashiko, aburukawa, bougarabou, cajon, chenda, conga, dhol, davul, dunun,
taiko, tablo, timbales, timpani, djembe, dan mridangam, snare drum, bass
drum, tom-tom, floor tom, hi-hat, ride cymbal, crash cymbal, chinese, splash,
cymbal, tiang dan pedal hi-hat, pedal bass/kick, bangku/stool, dll.
baca juga alat musik melodis
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan jenisnya musik terbagi menjadi dua, yaitu musik tradisional dan musik
modern. Musik tradisional disebut juga misik daerah , yaitu merupakan jenis musik yang
muncul atau lahir dari budaya daerah secara turun temurun. Biasanya lirik lagu tradisional
bersifat sederhana. Demikian pula dengan peralatan yang digunakan masih bersifat
sederhana, seperti gamelan, angklung, dan rebana. Hampir setiap daerah di wilayah
nusantara memiliki musik daerah atau musik traisional dengan lagu serta peralatan yang
berbeda-beda. Pada numumnya, musik daerah di Indonesia masih sedrhana dan kental
dengan unsur kedaerahannya.