Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja 1
Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja 1
Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja 1
Disusun Oleh :
170910200006
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2022
BAB 1
PENDAHULUAN
METODOLOGI PENELITIAN
Objek penelitian ini adalah Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan PT Pacific Eastern Coconut Utama yang beralamat di Jl, Raya Cijulang Km 6
No. 1 Dusun Ciokong, Desa Sukaresik, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, Jawa
Barat, Indonesia.
PT. Pasific Eastern Coconut Utama atau yang biasa disebut dengan PT PECU adalah
perusahaan Swasta Nasional yang bergerak di bidang pengolahan kelapa. Perusahaan ini berdiri
pada tahun 2009. Perusahaan yang memiliki tanah seluas ± 28.000 m² ini merupakan perusahaan
pengolahan kelapa terbesar di pulau Jawa. Posisi Dalam Rantai Pangan (Food Chain ) PT.
Pacific Eastern Coconut Utama adalah sebagai Secondary Production (Industri penghasil
produk yang digunakan sebagai bahan baku untuk produk lain). Dengan rantai produksi
dimulai dari bahan baku yang berasal dari supplierlalu diproduksi sesuai standard dan
spesifikasi yang disetujui hingga produk akhir siap diambil atau dikirim ke pelanggan.
PT PECU memproduksi 4 jenis produk yaitu Coconut Water (Cocoday) adalah air kelapa
alami, Coconut Cream (Klatu) adalah santan kelapa cair, Coconut Cream Powder (Klatu) adalah
santan kelapa berbentuk tepung, dan Desiccated Coconut adalah daging kelapa parut yang telah
dikeringkan. 80% produk tersebut dipasarkan untuk pasar ekspor, sementara 20% sisanya untuk
pasar lokal. Untuk santan kemasan di ekspor ke Amerika Serikat (AS) dan Kanada. Air kelapa
kemasan diekspor ke Amerika Serikat, Tiongkok dan Jerman. Sedangkan serbuk dan bubuk
kelapa diekspor ke Rusia, Jepang, Tiongkok hingga Inggris.
3.1.2 Produk Perusahaan
a. Liquid, terdiri dari :
1. Cocoday
Cocoday adalah Air kelapa alami berkualitas yang dikemas oleh PT Pacific Coconut
Utama, Terbuat dari air buah kelapa yang terpilih oleh para petani berpengalaman
berdasarkan jenis dan usia yang pas, jadi kesegaran dan kebaikannya maksimal.
2. Coconut Cream(KLATU)
Santan kelapa berbentuk cair yang tinggi akan lemak premium dan langsung larut
dengan air untuk menghadirkan rasa eksotis dari aroma kelapa tropis.
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli
(tanpa melalui perantara).
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung
melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono ( 2018: 126) Populasi merupakan wilayah general yang terdiri atas
objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
3.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono ( 2018 : 127 ) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus
benar – benar representative ( mewakili ) .
3.5 Operasionalisasi Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut (Sugiyono,
2007:2).
Variabel diartikan sebagai objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian (Suharsimi, 2006:118). Variabel dalam penelitian ini adalah:
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
berubahnya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono,2007:4). Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah :
3.5.1.2 Motivasi ( X2 )
Dalam penelitian ini yang dimaksud motivasi adalah suatu perbuatan usaha untuk
menggerakkan dan mendorong orang lain agar mereka mau bekerja sama dalam
melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan yang menjadi tujuannya, sampai
kebutuhan itu terpuaskan kemudian digantikan dengan tujuan-tujuan yang lainnya.
Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
(Ghozali, 2005). Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali
saja dengan alat bantu SPSS uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha >0.60 (Nunnally dalam Ghozali,
2005).
3.6.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Aanalisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu:
kepemimpinan (X1), motivasi kerja (X2) terhadap variabel terikatnya yaitu kinerja karyawan
(Y). Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut :
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali, 2005). Nilai Koefisien determinasi adalah
antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas
(kepemimpinan dan motivasi kerja) dalam menjelaskan variasi variabel terikat (kinerja
karyawan) amat terbatas. Begitu pula sebaliknya, nilai yang mendekati satu berarti variabel-
variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel trikat. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap
jumlah variabel bebas yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel bebas,
maka R² pasti meningkat tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel terikat. Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan
nilai Adjusted R² pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Tidak seperti R²,
nilai Adjusted R² dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam
model.
3.6.5 Uji Signifikansi Simultan ( Uji Statistik F )
Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat siginifikansi pengaruh
variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen.
Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah:
Ho :Variabel-variabel bebas yaitu kepemimpinan dan motivasi kerja tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu kinerja karyawan.
Ha :Variabel-variabel bebas yaitu kepemimpinan dan motivasi kerja mempunyai pengaruh yang
signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu kinerja karyawan.
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y, apakah
variabel X1, X2 (kepemimpinan, motivasi kerja) benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y
(kinerja karyawan) secara terpisah atau parsial (Ghozali, 2005). Hipotesis yang digunakan dalam
pengujian ini adalah:
1) Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
2) Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
3.6.7. Analisis Koefisien Determinasi (R²)
Analisis Koefisien Determinasi (R²) Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali, 2005).
Nilai Koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel bebas (kepemimpinan dan motivasi kerja) dalam menjelaskan variasi variabel
terikat (kinerja karyawan) amat terbatas. Begitu pula sebaliknya, nilai yang mendekati satu
berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel trikat. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi
adalah bias terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan
satu variabel bebas, maka R² pasti meningkat tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel terikat. Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk
menggunakan nilai Adjusted R² pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Tidak
seperti R², nilai Adjusted R² dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan
kedalam model.
BAB 4
1. Usia
Pada tabel 4.1 diatas dari 32 orang responden, pengelompokan umur diberikan
label dengan kelompok umur 1 (25-32 tahun) yang hasilnya terdapat 16 orang atau
50,0%. Kelompok umur 2 (34-38 tahun) sebanyak 8 orang atau 25,5%. Kelompok umur 3
(40-50 tahun) sebanyak 8 orang atau 25,5%.
2. Jenis Kelamin
3. Masa Bekerja
1. 1–4 22 69
2. 5–7 10 31
Jumlah 32 100
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Bekerja
Hasil olahan data mengenai karakteristik responden yang berdasarkan data
responden dalam penelitian ini pada umumnya memiliki masa kerja 1-8
sebanyak 22 orang (69%), dan masa kerja 10-30 sebanyak 10 orang (31%).
4.2 Deskripsi Variabel
1. Deskripsi Variabel kepemimpinan (X1) dan motivasi kerja (X2) Serta Perhitungan
Skor Variabel Bebas.
Untuk melihat tanggapan responden terhadap indikator-indikator yang menjadi
item pertanyaan pada kuisioner dan juga perhitungan skor bagi variabel
kepemimpinan (X1) dan motivasi Kerja (X2), sebagai berikut :
A. Pernyataan Kepemimpinan ( X1 )
Indikator-indikator dari variabel ini terbagi atas 5 pernyataan. Hasilnya dapat dilihat
pada berikut :
Dari data yang telah diolah pada tabel 4.4 diatas, dapat disimpulkan bahwa tanggapan
responden variabel Kepemimpinan (X1), bersifat positif dengan melihat pada rata-rata dari total
skor pada pertanyaan variabel ini sebesar 127,8 yang berada pada range skor puas.
B.Pernyataan Tanggapan Responden Motivasi Kerja ( X2 )
Indikator-indikator dari variabel ini terbagi atas 5 pernyataan. Hasilnya dapat kita lihat
sebagai berikut:
Dari data yang telah diolah pada tabel 4.5 diatas, dapat disimpulkan bahwa tanggapan
responden motivasi kerja bersifat positif dengan melihat pada rata-rata dari total skor pada
pertanyaan variabel ini sebesar 142,6 yang berada pada range skor sangat puas.
2. Deskripsi Variabel kinerja karyawan (Y) dan Perhitungan Skor Variabel Terikat
Indikator-indikator dari variabel ini terbagi atas 5 pernyataan. Hasilnya dapat kita
lihat sebagai berikut :
Sangat Ragu – Sangat Tidak
Tanggapan Setuju Tidak Setuju
Setuju ragu Setuju Skor
Pernyataan F % F % F % F % F %
Y.1 25 78,1 5 15,6 2 6,3 0 0 0 0 151
Y.2 10 31,3 15 46,9 6 18,8 1 3,1 0 0 130
Y.3 7 21,9 8 25,0 15 46,9 1 3,1 1 3,1 115
Y.4 21 65, 6 10 31,3 10 31,1 0 0 0 0 148
Y.5 26 81,3 5 15,6 1 3,1 0 0 0 0 153
Rata – rata 139,4
Tabel 4.6 Tanggapan Responden Variabel Kinerja Karyawan ( Y )
Dari data yang telah diolah dan disajikan pada tabel 4.6 diatas, dapat disimpulkan bahwa
tanggapan responden mengenai kinerja karyawan yang timbul dari akibat yang disebabkan oleh
variabel kepemimpinan (X1), dan variabel motivasi kerja (X2), bersifat positif dengan melihat
rata-rata dari total skor pada pertanyaan ini sebesar 139,4 yang berada pada range skor puas.
Berdasarkan tabel hasil uji validitas di atas, diketahui bahwa seluruh item pertanyaan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid, yang ditunjukkan dengan nilai dari masing-
masing item pertanyaan memiliki nilai Pearson Correlation positif dan lebih besar dari pada nilai
Rtabel.
2. Uji Realibilitas
Teknik yang digunakan untuk mengukur tingkat reliabilitas adalah
Cronbach Alpha dengan cara membandingkan nilai Alpha dengan standarnya,
dengan ketentuan jika:
1) Nilai Cronbach Alpha0,00 s.d. 0,20, berarti kurang reliabel
2) Nilai Cronbach Alpha0,21 s.d. 0,40, berarti agak reliabel
3) Nilai Cronbach Alpha0,42 s.d. 0,60, berarti cukup reliabel
4) Nilai Cronbach Alpha0,61 s.d. 0,80, berarti reliabel
5) Nilai Cronbach Alpha0,81 s.d. 1,00, berarti sangat reliabel
Tabel di bawah ini menunjukkan hasil pengujian reliabilitas dengan
menggunakan alat bantu SPSS.
Variabel
Dalam ringkasan hasil regresi yang ditunjukkan pada Tabel 4.9 diatas, nilai R =
0,584 artinya terdapat hubungan positif dan kuat antara variabel kepemimpinan dan
motivasi kerja terhadap kinerja karyawan dan mempunyai korelasi sebesar 58,4%,
sisanya sebesar 41,6% dipengaruhi oleh variabel lain. Dari hasil tersebut nilai koefisien
determinasi (R2 ) sebesar 0,341 hal ini berarti tidak semua variabel bebas yakni variabel
kepemimpinan (X1) dan motivasi kerja (X2) berkontribusi secara bersama-sama terhadap
variabel terikat (Y) yakni kinerja karyawan karena hasil dari koefisien determinasi (R 2 )
hanya sebesar 0,341 atau 34,1% Sedangkan Sisanya sebesar 65,9% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak di teliti dalam penelitian ini.
4. Uji Hipotesis
A. Uji F ( Serempak )
Uji serempak atau uji F merupakan uji secara bersama-sama untuk
menguji sigifikansi pengaruh variabel kepemimpinan (X1) dan motivasi kerja
(X2) secara bersama-sama terhadap variabel kinerja karyawan (Y). Uji F
dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel.
Berdasarkan ringkasan hasil regresi berganda dari table 4.9 ditunjukkan
bahwa Fhitung sebesar 7,500 , sedangkan hasil Ftabel pada tabel distribusi dengan
tingkat kesalahan 5% adalah sebesar 3,33. Hal ini berarti Fhitung>Ftabel
(7,500>3,33). Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan
(X1) dan motivasi kerja (X2) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang
positif dan signifikan secara simultan terhadap variabel kinerja karyawan (Y).
Maka penulis menyimpulkan hipotesis pada penelitian ini yang menyatakan
bahwa pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
pada PT. PECU Pangandaran terbukti dan dapat diterima.
B. Uji T ( Parsial )
Pengujian ini untuk melihat sejauh mana pengaruh secara terpisah dari
masing- masing variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) berdasarkan
hasil regresi yang ada pada tabel 4.9 uji t dilakukan dengan membandingkan
nilai thitung dengan ttabel dengan tingkat kesalahan 5% yakni sebesar2,045.Apabila
thitung> ttabel maka dapat disimpulkan variabel tersebut mempunyai pengaruh yang
signifikan.
1. Variabel kepemimpinan (X1)
Nilai thitung untuk variabel ini sebesar 3,853.Sementara itu nilai pada
tabel distribusi 5% sebesar 2,045. Maka thitung (3,853) >ttabel (2,045). Hal
ini berarti variabel kepemimpinan (X1) mempunyai pengaruh yang
positif. Hal ini juga diperkuat dengan nilai signifikansi (0,001< 0,05)
artinya variabel kepemimpinan (X1) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan, dan berpengaruh secara simultan dengan
nilai signifikansinya 0,002.
2. Variabel Motivasi Kerja (X2)
Nilai thitung untuk variabel ini sebesar -1,455.Sementara itu nilai
pada tabel distribusi 5% sebesar 2,045. Maka thitung (-1,455) <ttabel
(2,045). Hal ini berarti variabel motivasi kerja (X2) mempunyai
pengaruh yang negatif. Hal ini juga diperkuat dengan nilai signifikansi
(0,156> 0,050) artinya variabel motivasi kerja (X2) tidak berpengaruh
dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan, akan tetapi secara
simultan motivasi kerja mempunyai pengaruh positif dengan nilai
signifikansinya 0,002.
4.4 Pembahasan
1. Pengaruh Variabel Kepemimpinan (X1) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Variabel kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan. Variabel kepemimpinan ini merupakan variabel yang
kemudian mendukung kinerja karyawan di dalam PT. PECU Pangandaran
dikarenakan kepemimpinan yang baik dan harus menerapkan sikap potensial
dalam perusahaan, instansi, organisasi itu harus lebih mewakili terjadinya
peningkatan kinerja karyawan tersebut. Hal ini mengindikasikan asumsi awal
penulis terbukti benar yang menganggap bahwasanya kepemimpinan yang
diterapkan dengan baik dan benar oleh perusahaan, hal tersebut akan mampu
meningkatkan kinerja para karyawan.
2. Pengaruh Variabel Motivasi Kerja (X2) Terhadap Kualitas Kinerja
Karyawan (Y) Variabel motivasi kerja tidak berpengaruh dan tidak
signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini terjadi dikarenakan para
karyawan merasa kurangnya pemberian prestasi dan penghargaan kepada
karyawan serta terbatasnya kesempatan untuk maju sehingga motivasi kerja
tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan, akan tetapi secara simultan
motivasi kerja mempunyai pengaruh posisitif dengan nilai signifikan ( 0,002).
3. Pengaruh Variabel Kepemimpinan (X1) dan Motivasi Kerja (X2) Terhadap
Kinerja Karyawan (Y)
Variabel kepemimpinan dan motivasi kerja pada kinerja karyawan itu
berpengaruh secara simultan dengan tingkat signifikansinya (0,002) berarti
variabel kepemimpinan (X1) dan motivasi kerja (X2) mempunyai pengaruh
yang baik dari hasil uji F atau uji secara keseluruhan dari variabel X1, X2 dan
Y.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Kepemimpinan sangat berpengaruh positif dan signifikan, dengan jumlah
signifikannya (0,001), dalam peningkatan kinerja karyawan pada PT.
PECU Pangandaran
2. Motivasi kerja tidak berpengaruh signifikan dengan jumlah signifikannya
(0,156), dalam meningkatkan kinerja karyawan pada PT. PECU
Pangandaran
3. Kepemimpinan dan motivasi kerja secara persial, kepemimpinan
mempunyai pengaruh yang signifikan 0,001, sedangkan motivasi kerja
secara persial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan, akan tetapi
secara simultan diantara dua variabel mempunyai pengaruh yang
signifikan dengan jumlah (0,002).
5.2 Saran
1. Dalam rangka peningkatan kinerja karyawan, maka disarankan harus tetap
menerapkan kepemimpinan yang baik dalam perusahaan tersebut agar
karyawan tersebut mampu termotivasi ketika pemimpinnya baik dalam
melakukan segala hal, disebabkan dalam suatu instansi maupun orgnisasi
itu tetap ada pada tangan pemimpin tersebut.
2. Dalam rangka peningkatan kinerja karyawan, maka disarankan pihak
kantor PT. PECU Pangandaran untuk selalu memberikan motivasi
terhadap karyawannya dalam bentuk apapun supaya dapat meningkatkan
kinerja karyawan tersebut.
3. Dalam rangka peningkatan kinerja karyawan, maka untuk peniliti
selanjutnya diharapkan meneliti variabel lain yang diduga berpengaruh
terhadap penigkatan kinerja karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Adhari, L. Z. (2021). Optimalisasi Kinerja Karyawan Menggunakan Pendekatan Knowledge & Motivasi
Kerja. Pasuruan, Jawa Timur: CV. Penerbit Qiara Media.
Dewi Suryani Harahap, H. K. (2019). Pengaruh Kepemimpinan Dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja
Melalui Motivasi Kerja. Jurnal Ilmiah Magister Manajemen.
Novialumi, A. (2019). Pengaruh Media Sosial Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Ilmiah Ekonomi
Manajemen.ss
Prayudi, A. (2017). Pengaruh Kepemimpinan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT.
Rajawali Nusindo Cabang Medan. Jurnal Manajemen.
Syaiful Bahri, Y. C. (2017). Pengaruh Pengembangan Karir Dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja.
Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis, 3.
{Formatting Citation}