Jurnal Ahmad Fikri Sabiq, 2020
Jurnal Ahmad Fikri Sabiq, 2020
Jurnal Ahmad Fikri Sabiq, 2020
Abstract
The purpose of this study is to determine the level of religious maturity,
personality maturity, and tolerance level, proving the relationship between
research variables, the significance, contribution, and predictions of the research
variables. This study uses a quantitative approach and the population of this
study is the teacher at SD Plus Tahfizhul Quran (PTQ) Annida Salatiga. The
results of this study are: (1) There is a significant positive relationship between
religious maturity and tolerance. The relationship category is strong. The
effective contribution is 9.95% and every 1% increase in the level of religious
maturity, the attitude of tolerance will increase 0.724. (2) There is a significant
positive relationship between personality maturity and tolerance. The
relationship category is very strong. The effective contribution is 58.89% and
every 1% increase in personality maturity level, the attitude of tolerance will
increase 0.459. (3) There is a significant relationship between religious maturity
and maturity with tolerance. The simultaneous contribution is 68.8%.
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kematangan
beragama, kematangan kepribadian, dan tingkat toleransi, membuktikan
hubungan antar variabel penelitian, signifikansi, kontribusi, dan prediksi dari
variabel penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dimana
guru di SD Plus Tahfizhul Quran (PTQ) Annida Salatiga menjadi respondennya.
Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Ada hubungan positif signifikan antara
kematangan beragama dengan sikap toleransi dengan kategori hubungan yang
kuat. Sumbangan efektifnya sebesar 9,95 % dan setiap penambahan 1% tingkat
kematangan beragama, sikap toleransi akan meningkat 0,724. (2) Ada
hubungan positif signifikan antara kematangan kepribadian dengan sikap
toleransi dengan kategori hubungan sangat kuat. Sumbangan efektifnya
sebesar 58,89 % dan setiap penambahan 1% tingkat kematangan kepribadian,
maka sikap toleransi akan meningkat 0,459. (3) Ada hubungan signifikan
antara kematangan beragama dan kematangan kepribadian dengan sikap
toleransi. Kontribusi secara simultannya adalah 68,8%.
*Corresponding Author
[email protected] 23
Ahmad Fikri Sabiq
Pendahuluan
Salah satu sikap yang harus dimiliki oleh seseorang ketika hidup
dalam tatanan sosial adalah memiliki sikap toleran kepada orang lain
dalam bentuk apapun. Sikap toleransi ini menjadi penting agar tercipta
sikap saling menghargai dan memahami sehingga sekelompok
masyarakat bisa senantiasa hidup rukun dan damai. Terlebih di
Indonesia yang memiliki keragaman agama, budaya, suku, bahasa, dan
warna kulit. Agar semboyan Bhinneka Tunggal Ika senantiasa bisa
terjaga, maka toleransi adalah sebuah keniscayaan.
Namun ada realita berbeda yang dihadapi bangsa ini. Berdasarkan
data Badan Pusat Statistik (BPS), ada tren penurunan toleransi pada
masyarakat Indonesia. Pada tahun 2012, menunjukkan ada 67,7%
masyarakat yang setuju dengan kegiatan yang dilakukan oleh agama lain.
Sedangkan pada tahun 2014, hanya ada 42,81% masyarakat yang setuju
tentang kegiatan yang dilakukan oleh kelompok agama lain (Kemdikbud,
2017). Dilansir dari detik.com, Imparsial meneliti dan menemukan ada
31 kasus intoleransi yang ada di Indonesia sejak bulan November 2018
sampai bulan November 2019. Mayoritas dari kasus intoleransi tersebut
adalah kasus yang berkaitan dengan ibadah seperti pelarangan ibadah
atau pembubaran ceramah pengajian (detik.com). Dari idntimes.com,
juga disebutkan bahwa ada enam peristiwa intoleransi yang pernah
terjadi di Indonesia. Enam peristiwa tersebut penyerangan klenteng di
Kediri, aksi sosial jemaat gereja gagal karena ditudinng kristenisasi,
kebaktian di Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu
dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda dilempar bom
molotov, dan pastor gereja di Medan nyaris jadi korban bom bunuh diri
saat pimpin misa (idntimes.com). Keenam peristiwa intoleransi tersebut
semuanya berkaitan dengan ibadah agama tertentu dan dilakukan di
Kematangan Kepribadian
Kepribadian merupakan terjemahan dari bahasa Inggris
personality. Kata personality sendiri berasal dari bahasa Latin persona
yang berarti topeng yang digunakan oleh para aktor dalam suatu
permainan atau pertunjukan (Yusuf & Juntika, 2008). Sebagaimana
dikutip oleh Yusuf, Allport mengemukakan pendapatnya tentang
pengertian kepribadian ini, yaitu “personality is the dynamic organization
within the individual of those psychophysical system that determine his
unique adjustment to his environment”. Jadi kepribadian merupakan
organisasi yang dinamis dalam diri individual tentang sistem psikofisik
Metodologi Penelitian
Pendekatan yang dipakai dalam penelitian adalah pendekatan
kuantitatif. Ada tiga variabel dalam penelitian ini yaitu kematangan
beragama, kematangan kepribadian dan sikap toleransi. Langkah-
langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah mendalami teori dari ketiga
variabel tersebut kemudian merumuskan indikator-indikatornya.
Selanjutnya, peneliti menyusun sebuah angket berisi instrumen
pertanyaan dari indikator yang telah dirumuskan. Sebelum disebar,
angket tersebut diuji tingkat validitas dan reliabilitas dan kemudian
disebar kepada responden untuk menggali data.
Dari hasil data yang terkumpul, peneliti kemudian melakukan
kuantifikasi nilai dan selanjutnya mengolah data tersebut agar bisa
menjawab hipotesis yang diajukan oleh peneliti yaitu berkaitan dengan
bagaimana hubungan antara kematangan beragama dengan sikap
toleransi, bagaimana hubungan antara kematangan kepribadian dengan
sikap toleransi, dan bagaimana hubungan antara kematangan beragama
Simpulan
Ada hubungan positif signifikan antara kematangan beragama
dengan sikap toleransi. Hal ini dibuktikan dengan hasil dari harga r
hitung (0,721) lebih besar dari r tabel (0,339). Kategori hubungannya
adalah kuat. Sumbangan Efektif dari kematangan beragama terhadap
sikap toleransi adalah sebesar 9,95 %. Dan setiap penambahan 1%
tingkat kematangan beragama (X1), maka sikap toleransi (Y) akan
meningkat 0,724.
Ada hubungan positif signifikan antara kematangan kepribadian
dengan sikap toleransi. Hal ini dibuktikan dengan hasil dari harga r
hitung (0,826) lebih besar dari r tabel (0,339). Kategori hubungannya
adalah sangat kuat. Sumbangan Efektif kematangan kepribadian
terhadap sikap toleransi adalah sebesar 58,89 %. Dan setiap
penambahan 1% tingkat kematangan kepribadian (X2), maka sikap
toleransi (Y) akan meningkat 0,459.
Ada hubungan signifikan antara kematangan beragama dan
kematangan kepribadian dengan sikap toleransi. Hal ini dibuktikan
dengan hasil dari harga r hitung (0,829) lebih besar dari r tabel (0,339).
Sedangkan kotribusi atau sumbangan secara simultan variabel
Kematangan Beragama dan Kematangan Kepribadian adalah 68,8%.
Sedangkan sisanya yaitu 31,2% ditentukan oleh variabel yang lain.