Tugas Besar Ekonomi Teknik Kelompok 7
Tugas Besar Ekonomi Teknik Kelompok 7
Tugas Besar Ekonomi Teknik Kelompok 7
Disusun Oleh :
KELOMPOK 7
ABIYAN FALIH (21032010057)
STEVANI AGATHA Y (21032010065)
YOSEP SSALFARIDUS N. S (21032010167)
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Gambaran Umum Proyek
Usaha rumah balon dimulai pada tahun 2008. Saat itu usaha ini hanya
memiliki beberapa karyawan. Namun seiring berjalannya waktu, usaha ini telah
memiliki 6 karyawan hingga saat ini.
2.2 Feasibility Study
Studi Kelayakan Proyek (project feasibility study) dapat didefinisikan
sebagai studi yang mempelajari layak tidaknya suatu proyek stau investasi dapat
dilaksanakan dengan berhasil. Pengertian lain tentang Studi Kelayakan adalah
analisa tentang sumber daya baik sumber daya waktu, mama hingga pendanaan
pada sebuah rangkaian perencanaan proyek.
Studi kelayakan memiliki tiga latar belakang yang menjadi alasan
mengapa di kelayakan sangat penting dalam pertimbangan pengambilan
keputusan dalam sebuah investasi Tiga latar belakang tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Pengeluaran modal yang tidak sedikit pada saat membangun investasi.
b. Konsekuensi jangka panjang yang harus dihadapi saat pengeluaran modal.
c. Keputusan sulit untuk dibah ketika telah komitmen dengan pengeluaran
modal (Reival Atvidi et al., 2020).
2.3 Konsep Dasar Perhitungan Finansial
2.3.1 Cash Flow
Setiap perusahaan yang melakukan kegiatannya selalu membutuhkan
dana. Kas bagaikan aliran darah yang ada dalam tubuh manusia, fungsinya yang
sangat penting baik itu dalam organisasi atau perusahaan yang berorientasi
mencari profit atau tidak. Kas terutama berasal dari pendapatan operasional.
Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi baru
seperti aktiva tetap. Nilai dari suatu aktiva (atau perusahaan secara keseluruhan)
ditentukan oleh arus kas yang dihasilkannya. Secara sederhana arus kas (cash
flow) dapat dipahami sebagai jumlah kas yang keluar dan masuk perusahaan
karena kegiatan operasional dari perusahaan tersebut (Ariana et al., 2018).
2.3.2 Net Present Value
Metode Net Present Value (NPV) merupakan metode yang dilakukan
dengan cara membandingkan nilai sekarang dari aliran kas masuk bersih
(proceeds) dengan nilai sekarang dari biaya pengeluaran suatu investasi (outlays).
Oleh karena itu, untuk melakukan perhitungan kelayakan investasi dengan metode
NPV diperlukan data aliran kas keluar awal (initial cash outflow), aliran kas
masuk bersih di masa yang akan datang (future net cash inflows), dan rate of
return minimum yang diinginkan (Abuk & Rumbino, 2020).
2.3.3 Internal Rate of Return
Metode Internal Rate of Return (IRR) adalah salah satu metode mencari
suku bunga disaat NPV=0. Informasi yang dihasilkan pada metode IRR ini,
berkaitan dengan tingkat kemampuan cashflow dalam mengembalikan modal
investasi yang dijelaskan dalam bentuk persen (%) periode waktu dan seberapa
besar pula kewajiban yang harus dipenuhi. Kemampuan inilah yang disebut
dengan Internal Rate of Return (IRR), sedangkan kewajiban disebut dengan
Minimum Atractive of Return (MARR) (Abuk & Rumbino, 2020).
Faktor resiko dipengaruhi oleh sifat resiko dari usaha, tingkat persaingan
usaha sejenis dan manajemen style pimpinan perusahaan. Dalam manajemen style
terdapat tiga kategori yaitu optimistic, Most-likely, dan Pesimistic.Tiga kategori
tersebut mempengaruhi bagaimana menentukan nilai resiko dari suatu persoalan
yang ada. Karenanya nilai MARR biasanya ditentukan dengan cara subjektif
berdasarkan faktor-faktor diatas. Sementara nilai IRR dihitung berdasarkan
estimasi cash flow investasi. Pada umumnya suatu cash flow investasi yang
dihitung nilai NPV-nya pada tingkat variable atau suku bunga berubah akan
menghasilkan grafik NPV (Rambi et al., 2018).
2.3.4 Return on Investment
Return On Invesment atau Return On Assets merupakan kemampuan
perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Dengan mengetahui
rasio ini, dapat diketahui apakah perusahaan efisien dalam memanfaatkan
aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. Analisa ROI ini sudah
merupakaan teknik analisa yang lazim digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk
mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. ROI itu sendiri adalah
salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat
mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang diinvestasikan
dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan. Dengan demikian Return On Invesment (ROI) menghubungkan
keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah investasi atau
aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut (Maulita
& Arifin, 2018).
2.3.5 MARR
2.3.6 Sensivity Analysis
Analisis sensitivitas dibutuhkan untuk mengetahui sejauh mana dampak
terhadap parameter-parameter investasi yang telah ditetapkan sebelumnya boleh
berubah dikarenakan adanya faktor situasi dan kondisi selama unsur investasi,
sehinga perubahan tersebut hasilnya akan berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan investasi yang akan diambil. Analisis sensitivitas yang akan diukur
pada penelitian ini yaitu sensitivitas terhadap suku bunga (i). Angka sensitivitas
suku bunga merupakan nilai IRR dari investasi tersebut, karena IRR sendiri
merupakan saat nilai NPV investasi sama dengan nol.
Oleh karena itu, prosedur mencari sensitivitas terhadap perubahan suku
bunga sama dengan prosedur mencari IRR investasi. Analisa yang dilakukan
dengan mencoba memasukkan nilai “i” untuk mencari nilai NPV yang akan
menunjukkan nilai seberapa banyak nilai investasi yang akan dikeluarkan
berdasarkan sensitifitas terhadap suku bunga (Andrie & Haslinah, 2019).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.3.3 Cashflow
Tabel 3.7 Cashflow
Periode 0 1 2 3 4 5
Pengeluara
n
Rp
Biaya
40.000.00
Investasi
0
Biaya Rp Rp Rp Rp Rp
Variabel 7.080.000 7.080.000 7.080.000 7.080.000 7.080.000
Biaya Rp Rp Rp Rp Rp
Tetap 31.500.000 31.500.000 31.500.000 31.500.000 31.500.000
Rp Rp Rp Rp Rp
Pemasuka
137.934.00 137.934.00 137.934.00 137.934.00 137.934.00
n
0 0 0 0 0
-Rp
Net Cash Rp Rp Rp Rp Rp
40.000.00
Flow 99.354.000 99.354.000 99.354.000 99.354.000 99.354.000
0
= ( ) 1
1+0,10
x Proceed
=(
1,1 )
1
x 68.800.000
= Rp 62.545.454
NPV = PV Proceed – PV Outlays
= Rp 62.545.454– Rp 40.000.000
= Rp 22.545.454
b. Tingkat bunga 35%
PV Proceed = DF x Proceed
= ( )1
1+, 35
x Proceed
=(
1,35 )
1
x 62.545.454
= Rp 46.329.965
NPV = PV Proceed – PV Outlays
= Rp 46.329.965– Rp 40.000.000
= Rp 6.329.965
NPV 1
IRR = i 1+ x(i −i )
NPV 1−NPV 2 2 1
Rp 22.545 .454
= 10% + x (35 %−10 %)
Rp 22.545 .454−Rp6.329 .965
= 10% + 1,39 + 25%
= 1,74
= 17,4%
Didapatkan nilai IRR sebesar 17,4%, karena IRR lebih besar dari tingkat suku
bunga ynag ditetapkan yaitu 10%, maka proyek pengembangan bisnis jasa usaha
rumah balon layak untuk dilaksanakan
3.4.5 Break Even Point (BEP)
Untuk menghitung nilai BEP menggunakan perhitungan berikut:
Biaya Tetap Rp 2.625 .000
BEP= ¿
¿¿ ¿¿
3.4.6 Analisis Sensivitas
Analisa yang dilakukan dengan mencoba memasukkan nilai “i” untuk
mencari nilai NPV yang akan menunjukkan nilai seberapa banyak nilai investasi
yang akan dikeluarkan berdasarkan sensitifitas terhadap suku bunga. Adapun
penyelesaiannya adalah sebagai berikut:
BAB IV
ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA