0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
167 tayangan15 halaman

Tugas Besar Ekonomi Teknik Kelompok 7

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 15

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN

JASA PADA USAHA RUMAH BALON DENGAN


METODE NVP, IRR, ROI DAN MARR

Disusun Oleh :

KELOMPOK 7
ABIYAN FALIH (21032010057)
STEVANI AGATHA Y (21032010065)
YOSEP SSALFARIDUS N. S (21032010167)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2022
Abstrak
Manajemen pemasaran adalah kunci dari kelangsungan bisnis sebuah
perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya sendiri sebagai proses sebuah
pelaksanaan, dan penetapan seluruh aspek dalam pemasaran. Disamping itu
strategi pemasaran memiliki peran yang sangat penting untuk keberlangsungan
perusahaan. Dengan ini strategi perusahaan akan terlihat jelas dan terarah dengan
memanfaatkan setiap kesempatan yang ada. Pokok permasalahan yang akan
dibahas yaitu bagaimana tinjauan pengembangan bisnis jasa rumah balon yang
sangat ditekankan dalam pemasaran pasar. Rumah balon di Indonesia sudah ada
pertama kali pada zaman penjajahan Belanda yang diselenggarakan di Batavia.
Dalam masa perkembangannya hingga saat ini, rumah balon menjadi tempat
hiburan yang menyajikan beberapa aspek kegiatan berdagang mulai dari berjualan
jasa. Tantangan Rumah Balon yang mengharuskan mereka bertahan karena mulai
berkembangnya dunia hiburan dan tempat-tempat hiburan yang lebih modern di
Indonesia menjadikan hal tersebut keunikan dari rumah balon itu sendiri.
Keberadaan rumah balon di Indonesia terdapat suatu mulai merosot dan sudah
sangat jarang ditemui di perkotaan besar, bahkan di beberapa kota besar rumah
balon sudah tergantikan dengan tempat hiburan baru yang lebih modern. Untuk
menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif. Metode ini dipilih agar diperoleh data penelitian yang bersifat
mendalam dan menyeluruh mengenai kehidupan usaha rumah balon. Data yang
diperoleh kemudian disajikan secara deskriptif dan dianlisis secara fakta dengan
teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan
dokumentasi.

Kata Kunci: Pemasaran,Rumah balon, Globalisasi


BAB I
LATAR BELAKANG
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada usia anak tertentu, anak belajar melakukan hubungan sosial dan
bergaul dengan orang orang diluar lingkungan rumah, terutama dengan anak-anak
yang umurnya sebayanya. Mereka belajar menyesuaikan diri dan bekerja sama
dalam kegiatan bermain, Dalam masa pertumbuhannya, anak perlu membangun
kekuatan otot dan tulang. Untuk itu, anak harus cukup bergerak. Dengan bermain
di area permainan anak, anak pun jadi lebih aktif dan bisa membangun kekuatan
otot dan tulangnya.Dalam hal ini diperlukan tempat untuk membantu anak
beradaptasi dengan lingkungannya maupun dengan orang-orang baru yang ada
diluar lingkungan rumahnya. Muncullah wahana permainan rumah balon yang
merupakan wahana mainan anak-anak dengan berbagai variasi mainan di
dalamnya seperti tarpaulin, perosotan, boneka balon, terowongan, jungkat-jungkit,
dan seluncur menyerupai playground sungguhan.
Disaat ini teknologi yang telah berkembang dengan pesat sehinggapada
praktinya untuk mewujudkan suatu kebutuhan manusia dihadapkandengan pilihan
. pilihan tersebut bisa dalam bentuk desain, prosedur, metode,material, waktu dan
lainya, dalam menentukan pilihan serperti itu dapatmenentukan arah dalam
pengembangan sumber daya alama secara optimalyang secara efisien dan
efektifitas dari pemamfaatan itu sendiri. Dalampenerapan prinsip ini akan lebih
berguna dan penting bila persoalan berkaitanpada kegiatan keteknikan, dimana
pada umumnya kegiatan teknik ini akanmelibatkan biaya awal yang relatif besar
dan berdampak langsung pula padakebutuhan biaya operasional dan perawatan
jangka panjangnya.
1.2 Rumusan Masalah
“Bagaimana kelayakan bisnis pemasaran rumah balon dalam era
globalisasi sebagai sarana hiburan anak-anak?”
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui kelayakan dari suatu usaha rumah balon.
2. Mengetahui cara analisis kelayakan usaha menggunakan metode NVP,
IRR, ROI DAN MARR.
3. Mengetahui analisis sensivitas dari usaha rumah balon.
1.4 Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui kelayakan dari suatu usaha.
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara analisis kelayakan usaha menggunakan
metode NVP, IRR, ROI DAN MARR.
3. Mahasiswa dapat mengetahui analisis sensivitas dari usaha rumah balon.
1.5 Batasan dan Asumsi
1. Laporan keuangan bulan Agustus-November 2022.
2. Kelayakan ditinjau dengan metode NVP, IRR, ROI DAN MARR.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Gambaran Umum Proyek
Usaha rumah balon dimulai pada tahun 2008. Saat itu usaha ini hanya
memiliki beberapa karyawan. Namun seiring berjalannya waktu, usaha ini telah
memiliki 6 karyawan hingga saat ini.
2.2 Feasibility Study
Studi Kelayakan Proyek (project feasibility study) dapat didefinisikan
sebagai studi yang mempelajari layak tidaknya suatu proyek stau investasi dapat
dilaksanakan dengan berhasil. Pengertian lain tentang Studi Kelayakan adalah
analisa tentang sumber daya baik sumber daya waktu, mama hingga pendanaan
pada sebuah rangkaian perencanaan proyek.
Studi kelayakan memiliki tiga latar belakang yang menjadi alasan
mengapa di kelayakan sangat penting dalam pertimbangan pengambilan
keputusan dalam sebuah investasi Tiga latar belakang tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Pengeluaran modal yang tidak sedikit pada saat membangun investasi.
b. Konsekuensi jangka panjang yang harus dihadapi saat pengeluaran modal.
c. Keputusan sulit untuk dibah ketika telah komitmen dengan pengeluaran
modal (Reival Atvidi et al., 2020).
2.3 Konsep Dasar Perhitungan Finansial
2.3.1 Cash Flow
Setiap perusahaan yang melakukan kegiatannya selalu membutuhkan
dana. Kas bagaikan aliran darah yang ada dalam tubuh manusia, fungsinya yang
sangat penting baik itu dalam organisasi atau perusahaan yang berorientasi
mencari profit atau tidak. Kas terutama berasal dari pendapatan operasional.
Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi baru
seperti aktiva tetap. Nilai dari suatu aktiva (atau perusahaan secara keseluruhan)
ditentukan oleh arus kas yang dihasilkannya. Secara sederhana arus kas (cash
flow) dapat dipahami sebagai jumlah kas yang keluar dan masuk perusahaan
karena kegiatan operasional dari perusahaan tersebut (Ariana et al., 2018).
2.3.2 Net Present Value
Metode Net Present Value (NPV) merupakan metode yang dilakukan
dengan cara membandingkan nilai sekarang dari aliran kas masuk bersih
(proceeds) dengan nilai sekarang dari biaya pengeluaran suatu investasi (outlays).
Oleh karena itu, untuk melakukan perhitungan kelayakan investasi dengan metode
NPV diperlukan data aliran kas keluar awal (initial cash outflow), aliran kas
masuk bersih di masa yang akan datang (future net cash inflows), dan rate of
return minimum yang diinginkan (Abuk & Rumbino, 2020).
2.3.3 Internal Rate of Return
Metode Internal Rate of Return (IRR) adalah salah satu metode mencari
suku bunga disaat NPV=0. Informasi yang dihasilkan pada metode IRR ini,
berkaitan dengan tingkat kemampuan cashflow dalam mengembalikan modal
investasi yang dijelaskan dalam bentuk persen (%) periode waktu dan seberapa
besar pula kewajiban yang harus dipenuhi. Kemampuan inilah yang disebut
dengan Internal Rate of Return (IRR), sedangkan kewajiban disebut dengan
Minimum Atractive of Return (MARR) (Abuk & Rumbino, 2020).
Faktor resiko dipengaruhi oleh sifat resiko dari usaha, tingkat persaingan
usaha sejenis dan manajemen style pimpinan perusahaan. Dalam manajemen style
terdapat tiga kategori yaitu optimistic, Most-likely, dan Pesimistic.Tiga kategori
tersebut mempengaruhi bagaimana menentukan nilai resiko dari suatu persoalan
yang ada. Karenanya nilai MARR biasanya ditentukan dengan cara subjektif
berdasarkan faktor-faktor diatas. Sementara nilai IRR dihitung berdasarkan
estimasi cash flow investasi. Pada umumnya suatu cash flow investasi yang
dihitung nilai NPV-nya pada tingkat variable atau suku bunga berubah akan
menghasilkan grafik NPV (Rambi et al., 2018).
2.3.4 Return on Investment
Return On Invesment atau Return On Assets merupakan kemampuan
perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Dengan mengetahui
rasio ini, dapat diketahui apakah perusahaan efisien dalam memanfaatkan
aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. Analisa ROI ini sudah
merupakaan teknik analisa yang lazim digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk
mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. ROI itu sendiri adalah
salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat
mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang diinvestasikan
dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan. Dengan demikian Return On Invesment (ROI) menghubungkan
keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah investasi atau
aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut (Maulita
& Arifin, 2018).
2.3.5 MARR
2.3.6 Sensivity Analysis
Analisis sensitivitas dibutuhkan untuk mengetahui sejauh mana dampak
terhadap parameter-parameter investasi yang telah ditetapkan sebelumnya boleh
berubah dikarenakan adanya faktor situasi dan kondisi selama unsur investasi,
sehinga perubahan tersebut hasilnya akan berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan investasi yang akan diambil. Analisis sensitivitas yang akan diukur
pada penelitian ini yaitu sensitivitas terhadap suku bunga (i). Angka sensitivitas
suku bunga merupakan nilai IRR dari investasi tersebut, karena IRR sendiri
merupakan saat nilai NPV investasi sama dengan nol.
Oleh karena itu, prosedur mencari sensitivitas terhadap perubahan suku
bunga sama dengan prosedur mencari IRR investasi. Analisa yang dilakukan
dengan mencoba memasukkan nilai “i” untuk mencari nilai NPV yang akan
menunjukkan nilai seberapa banyak nilai investasi yang akan dikeluarkan
berdasarkan sensitifitas terhadap suku bunga (Andrie & Haslinah, 2019).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Profil Usaha


Rumah Balon merupakan bisnis yang bergerak pada sector pemasaran
industri jasa berupa persewaan tempat untuk permainan anak-anak yang berlokasi
pada pasar malam yang berada di Kabupaten Sidoarjo. Bisnis ini memiliki
karyawan yang berjumlah 2 guna menjaga, mengurus setiap antrian, dan merekap
keuangan. Dalam satu bisnis ini dapat menghasilkan penghasilan yang cukup
3.2 Pengumpulan
3.2.1 Biaya Investasi
Tabel 3.1 Biaya Investasi
No Nama barang Unit Harga Satuan Umur Penyusutan
(Rp) Ekonomis (Rp)
1 Mesin 1 15.000.000 4 3.750.000
2 Rumah Balon 1 25.000.000 4 6.250.000
Total 40.000.000 10.000.000

3.2.2 Biaya Operasional


a. Biaya variabel
Biaya variabel adalah baiaya yang berubah-ubah sesuai kebutuhan dari
usaha rumah balon ini.
Tabel 3.2 Biaya variabel
No Biaya Perbulan (Rp) Pertahun (Rp)
1 Biaya transportasi 350.000 4.200.000
2 Konsumsi 240.000 2.880.000
Total 590.000 7.080.000
b. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang tidak akan berubah dengan total yang sama.
Biaya tetap tidak akan berubah meskipun terjadi perubahan jumlah barang dan
jasa yang dihasilkan dalam kisaran tertentu.
Tabel 3.3 Biaya Tetap
No Biaya Perbulan (Rp) Pertahun (Rp)
1 Sewa Tempat 525.000 6.300.000
2 Listrik 500.000 6.000.000
3 Gaji Karyawan 1.550.000 19.200.000
4 Perawatan 50.000 600.000
Total 2.625.000 31.500.000

3.2.3 Asumsi Pendapatan


Pada laporan ini, kami mendapatkan data hasil penjualan dari bulan
Agustus sampai November tahun 2022.
Tabel 3.4 Asumsi Pendapatan
Data November Oktober September Agustus
Penjualan Rp12,718,000 Rp10,560,000 Rp11,584,000 Rp10,936,000
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil penjualan didapatkan
yaitu Rp 11.449.500 per bulan. Untuk 1 tahun diasumsikan sebesar Rp
137.394.000

3.3 Pengolahan Data


3.3.1 Depresiasi
Depresiasi digunakan untuk menghitung penyusutan nilai asset pada
sebuah benda yang bernilai. Pada penelitian ini perhitungan deprisiasi digunakan
pada mesin menggunakan metode Garis Lurus (GL). Pada penggunaan rumus
deprisiasi didapatkan nilai sisa dengan asumsi jangka waktu yang dibutuhkan.
Harga awal mesin yang digunakan adalah Rp15.000.000,00 dengan asumsi nilai
sisa sebesar Rp 3.000.000,00 dengan asumsi jangka pemakaian 4 tahun.
Tabel 3.5 Depresiasi Mesin
Tahun Nilai Penyusutan (Rp)
0 15.000.000
3.3.2 R/L Per 1 11.250.000 Tahun
Biaya laba 2 11.250.000 rugi dapat dihitung saat
telah menemukan 3 11.250.000 keuntungan dan rugi
4 11.250.000
yang didapat pada pengembangan jasa pada usaha rumah balon, maka dari itu
pemilik membuat sebuah asumsi untuk mengetahui pendapatan yang didapatkan
pada usahanya.
Tabel 3.6 Biaya Taksiran Laba Rugi
Laporan Laba Rugi
Periode Desember 2021
Pendapatan
Penjualan Rp 137.934.000
Beban Usaha
Biaya Investasi Rp 40.000.000
Biaya Variabel Rp 7.080.000
Biaya Tetap Rp 31.500.000 Rp 78.580.000
Laba Kotor Rp 59.354.000
Depresiasi Rp 3.000.000
Laba Sebelum Pajak Rp 60.000.000

3.3.3 Cashflow
Tabel 3.7 Cashflow
Periode 0 1 2 3 4 5
Pengeluara
n
Rp
Biaya
40.000.00
Investasi
0
Biaya Rp Rp Rp Rp Rp
Variabel 7.080.000 7.080.000 7.080.000 7.080.000 7.080.000
Biaya Rp Rp Rp Rp Rp
Tetap 31.500.000 31.500.000 31.500.000 31.500.000 31.500.000
Rp Rp Rp Rp Rp
Pemasuka
137.934.00 137.934.00 137.934.00 137.934.00 137.934.00
n
0 0 0 0 0
-Rp
Net Cash Rp Rp Rp Rp Rp
40.000.00
Flow 99.354.000 99.354.000 99.354.000 99.354.000 99.354.000
0

3.4 Pengolahan Data


3.4.1 Payback Periode (PP)
Payback periode (PP) digunakan untuk menutup kembali pengeluaran
investasi  atau initial cash investment. Pada penggunaan PP didapatkan hasil
pengamatan investasi sebesar Rp 40.000.000.
Jumlah Investasi
Rumus: PP = x 12 bulan
Proses
40.000 .000
PP = x 12 bulan
59.354 .000
= 8,08 = 8 tahun 19 hari
3.4.2 Analisis Net Present Value (NPV)
Dengan adanya aliran kas dapat diketahui penghasilan dari data tersebut,
menulis menggunakan bunga bank kredit sebesar 10% dari Bank dengan
menggunakan bunga bank kredit sebesar 10%, dengan perhitungan sebagai
berikut:
Rumus: NPV = jumlah pemasukan per tahun- Biaya pengeluaran
Bunga (i) = 10%
NPV = Jumlah pemasukan periode 1 s/d 5 - Biaya pengeluaran
= Rp 616.197.341
3.4.3 Analisis Profitability Index (PI)
Kas Masuk
Rumus:
Investasi
Kas Masuk
PI =
Investasi
Rp68.800 .000
=
Rp 40.000.000
= 1,72
PI > 1 = 1,72 > 1 maka investasi diterima
3.4.4 Analisis Rate Of Return (IRR)
Untuk menghitung internal rate of returen (IRR) penulis mencoba
menggunakan tingkat suku bunga berbeda yaitu sebesar 10% dan 35%.
a. Tingkat bunga 10%
PV Proceed = DF x Proceed

= ( ) 1
1+0,10
x Proceed

=(
1,1 )
1
x 68.800.000

= Rp 62.545.454
NPV = PV Proceed – PV Outlays
= Rp 62.545.454– Rp 40.000.000
= Rp 22.545.454
b. Tingkat bunga 35%
PV Proceed = DF x Proceed

= ( )1
1+, 35
x Proceed

=(
1,35 )
1
x 62.545.454
= Rp 46.329.965
NPV = PV Proceed – PV Outlays
= Rp 46.329.965– Rp 40.000.000
= Rp 6.329.965
NPV 1
IRR = i 1+ x(i −i )
NPV 1−NPV 2 2 1
Rp 22.545 .454
= 10% + x (35 %−10 %)
Rp 22.545 .454−Rp6.329 .965
= 10% + 1,39 + 25%
= 1,74
= 17,4%
Didapatkan nilai IRR sebesar 17,4%, karena IRR lebih besar dari tingkat suku
bunga ynag ditetapkan yaitu 10%, maka proyek pengembangan bisnis jasa usaha
rumah balon layak untuk dilaksanakan
3.4.5 Break Even Point (BEP)
Untuk menghitung nilai BEP menggunakan perhitungan berikut:
Biaya Tetap Rp 2.625 .000
BEP= ¿
¿¿ ¿¿
3.4.6 Analisis Sensivitas
Analisa yang dilakukan dengan mencoba memasukkan nilai “i” untuk
mencari nilai NPV yang akan menunjukkan nilai seberapa banyak nilai investasi
yang akan dikeluarkan berdasarkan sensitifitas terhadap suku bunga. Adapun
penyelesaiannya adalah sebagai berikut:

BAB IV
ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai