0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
50 tayangan27 halaman

Modul PLC Cp1e Modif

Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang pengenalan PLC (Programmable Logic Controller) dan komponen-komponennya. PLC digunakan untuk mengontrol mesin atau proses industri dan dapat diprogram untuk menjalankan fungsi-fungsi logika, urutan, dan operasi aritmatik berdasarkan inputnya. Komponen utama PLC antara lain input, output, memori untuk menyimpan program, dan antarmuka untuk mengupload program."
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
50 tayangan27 halaman

Modul PLC Cp1e Modif

Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang pengenalan PLC (Programmable Logic Controller) dan komponen-komponennya. PLC digunakan untuk mengontrol mesin atau proses industri dan dapat diprogram untuk menjalankan fungsi-fungsi logika, urutan, dan operasi aritmatik berdasarkan inputnya. Komponen utama PLC antara lain input, output, memori untuk menyimpan program, dan antarmuka untuk mengupload program."
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 27

PEMBELAJARAN

1 MENGENAL PLC
TUJUAN UMUM :

1. Dapat mengenal / mengetahui perangkat komputer yang menunjang


pengoperasian PLC dengan benar.
2. Dapat mengenal/mengetahui komponen-komponen penting PLC dengan benar.

TEORI :

Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang


mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan
tingkat kesulitan yang beraneka ragam.
Definisi Programmable Logic Controller menurut Capiel (1982) adalah : sistem
elektronik yang beroperasi secara dijital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan
industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk
penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-
fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik
untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O digital maupun analog.
Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :
1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan
program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau
kegunaannya.
2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan
logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan,
mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses
sehingga menghasilkan output yang diinginkan.
PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam
suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan
dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian
komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami
dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan menggunakan software
yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan.

1
Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi
secara umum dan secara khusus.
Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:
1. Control: PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk
keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar
semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang
tepat.
2. Monitoring Plant : PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem
(misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang
diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi
batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator.
3. Shutdown System : Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan
proses yang dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap
sinyal masukan tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu
menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.
Program kontrol dibuat melalui perangkat komputer yang telah diinstal sebuah
software khusus digunakan untuk merk PLC tertentu. Disamping itu program kontrol
dapat dibuat melalui sebuah alat yang disebut Consule. PLC pada dasarnya mempunyai
Imput dan Output. Ia juga membutuhkan tegangan listrik AC dan DC. Penjelasan diatas
digambarkan pada gambar dibawah ini :

Seperangkat Computer Software

Consule

Program Control

Output Input
Tombol / Sensor
Mesin yang dikontrol PLC

Gambar 1.1 Diagram Kontrol PLC

2
Gambar 1.2 PLC SYSMAC CP1E

Bagian-Bagian PLC CP1E

Gambar 1.3 Sketsa CP1E

Keterangan :

1. Input PLC :
a. Input sumber 220 Volt AC
b. Input PLC (Push Button, sensor, Limit Switch, dll)

2. Alamat Input

3
a. Keterangan input sumber
b. Alamat input PLC
3. Output PLC
a. Output sumber PLC Volt 24 DC
b. Output PLC
4. Alamat Output
a. Keterangan Output sumber
b. Alamat Output PLC
5. Tempat Baterai PLC
6. USB PLC to PC
7. Lampu indikator
8. Port PLC to PC

4
PEMBELAJARAN

2 MEMBUAT & MENYIMPAN


PROGRAM
Tujuan Khusus :

1. Peserta dapat mengerti Input dan Output pada Program control dengan benar
2. Peserta dapat memberikan alamat (address) untuk Input dan Output pada
program control dengan benar.
3. Peserta dapat membuka dan membuat lembaran program control dengan benar
4. Peserta dapat membuat beberapa program control bentuk Ladder dalam sebuah
file dengan benar.
5. Peserta dapat merubah (mengEDIT) alamat (address) Input, Output dan yang
lainnya dengan benar
6. Peserta dapat mengenal Rung, Row, dan Colum dengan benar
7. Peserta dapat menyimpan beberapa program control dalam satu File dengan
benar

Teori :

1. Software yang digunakan untuk PLC merk OMRON adalah CX-Programmer.


2. Pada prinsipnya program kontrol yang dimasukkan (Transfer) ke PLC/PC
kemudian memproses input dan dan mengeluarkan hasil proses melalui Output.
3. Untuk PLC OMRON dengan Type CP1E mempunyai Input dan Output yang
dapat ditambah pada fasilitas Expantion dengan unit Input dan Output
(Hardware Unit).
4. Input dan Output pada PLC dengan Type CP1E :
Input : 12 Buah
Output : 8 Buah
5. Untuk PLC Type CP1E, pembuatan/penulisan Input dan Output Harus diberi
Alamat (Address) :
a. Input : Ciri penulisan alamat Input adalah menggunakan Channel 0
(Nol).
Contoh : 0.00 ; 0.01 ; 0.02 s/d 0.11
b. Output : Ciri penulisan alamat Output adalah menggunakan Channel 100
(Seratus)
Contoh : 100.00 ; 100.01 ; 100.02 s/d 100.07

5
I. Bentuk / Macam Program Kontrol :
Membuat program kontrol merupakan tujuan dalam pembelajaran ini. Ada 2
macam bentuk program control yang bisa dibuat yang nantinya dimasukkan atau
ditransfer pada PLC yaitu dalam bentuk :
a. Ladder Diagram.
Program control yang dibuat dalam bentuk LADDER ini mudah untuk
dipahami dan dibaca karena ini berbentuk gambar rangkaian yang menyerupai
gambar rangkaian control yang biasa dibuat pada pelajaran pengendali motor-
motor listrik.
b. Kode Mnemonic
Program control yang dibuat dalam bentuk Mnemonic ini dibuat dalam
bentuk huruf dan angka melalui sebuah alat yang disebut console. Untuk materi
pembelajaran ini digunakan program control dalam bentuk Ladder Diagram.

II. Membuat File Baru (New File) :

1. Membuka Software CX-Programmer


Sebelum membuat sebuah program control, terlebih dahulu membuka
software CX-Programmer. Maka akan terlihat gambar dibawah ini :

Gambar 2.1 CX Programer


2. Membuat File Baru (New File)
File baru ini merupakan tempat menyimpan beberapa program control
yang disesuaikan dengan banyaknya Input dan Output dari sebuah PLC.
Prosedur untuk membuat File baru adalah :
a. Pilih, File-New...... atau
b. Tekan, Ctrl + N

6
Gambar 2.2 Membuat File Baru

Maka akan tampil seperti Gambar 3, lalu :


c. Seting program (Device Type) CP1E ,
d. Network Type USB
e. Klik OK atau tekan tombol ENTER pada keyboard.

Gambar 2.3 Setting Type PLC

7
Setelah itu maka akan terlihat seperti gambar berikut ini :

Gambar 2.4 Lembar Kerja Baru

f. Type PLC yang digunakan


g. Bidang gambar control baru
h. Menu pembuatan program menggunakan mouse
i. Menu pembuatan program kcontrol menggunakan Keyboard

III. Menyimpan File Program Control dan Membuat Folder


Gambar 2.4 adalah File baru yang perlu disimpan dan diberi nama File
(File Name), disesuaikan dengan banyaknya program yang bisa tersimpan pada
memori PLC. Penyimpanan File program ini bisa dilakukan sebelum pembuatan
atau penulisan program control. File program disimpan dalam Folder yang
diberi nama sesuai dengan nama anda agar dapat dengan mudah diketahui
tempat file-file program yang dibuat dan supaya tidak tercampur dengan file
lainnya.

8
Untuk menyimpan file dan membuat folder adalah sebagai berikut :

1. Clik File – Save atau Tekan Ctrl + S,

Gambar 2.5 Menyimpan Program (Save)


2. Beri nama File Program Kontrol pada file name dengan nama TUGAS
1, Kemudian pilih di My Documents.

Gambar 2.6 Menyimpan program Kontrol


3. Untuk membuat Folder yaitu dengan cara Klik Gambar atau Klik
kanan-pilih new folder, kemudian Folder tersebut diberi nama (ANDA).
Seperti gambar 2.7 berikut ini.
4. Berikutnya Klik Open kemudian Save.

9
Gambar 2.7 Membuat Folder Baru

IV. Cara Pembuatan/ Penulisan Program kontrol


Penulisan atau pembuatan Ladder diagram bisa digunakan dengan 2 cara
yaitu dengan menggunakan Keyboard dan Mouse.
a. Menggunakan Keyboard
Kode-kode komponen sudah ditentukan pada CX Programmer
Information apabila tidak muncul bisa dengan menekan Ctrl + Shift + I
pada keyboard secara bersamaan maka akan muncul seperti gambar berikut.

Gambar2.8 CX-Programmer Information


Apabila menekan C pada keyboard bidang maka menginstruksikan
kontak NO

b. Menggunakan Mouse
Apabila menggunakan mouse tinggal Klik Gambar-gambar pada layar
monitor seperti yang terlihat pada gambar berikut.

Gambar 2.9 Menu Komponen Program Kontrol

10
V. Rung, Step, Row (baris) dan Column (Kolom)
Rung adalah daerah yang terdiri dari Row dan Column, dimana pada Row dan
Column ini Gambar program kontrol di buat seperti keterangan pada gambar berikut.

Baris

Step
Rung

Column

Gambar 2.10 Rung, Step, Column, dan Baris

VI. Membuat Program Kontrol


Sebelum membuat program kontrol Pada CX Programer terlebih dulu
harus diketahui Alamat (Address ) Input dan Output PLC dimana pada alamat
Input dan Outputnya terdapat Chanel yang dipakai Untuk PLC Type CP1E.
i. Chanel Alamat Input PLC Type CP1E adalah 0 dan memiliki 10 Input.
0.00 ; 0.01 ; 0.02 sd 0.09
0.09

Chanel Bit
ii. Chanel Alamat Output PLC Type CP1E adalah 100 dan memiliki 8 Output
100.00 ; 100.01 ; sd 100.07
100.01

Chanel Bit
Pemberian alamat (Address) Input dan Output pada program kontrol tidak boleh
sama kecuali memang akan difungsikan sama.

11
Tugas :
1. Sebuah motor listrik di kontrol oleh tombol start dan tombol stop
Gambar

Gambar 2.11 Contoh Program kontrol

Langkah pembuatan Ladder diagram program kontrolnya


a. Klik simbol pada bar Cx Programmer tarik dan letakkan pada baris atau
tekan “/” pada keybord .
b. Masukkan alamat input 0.00 klik OK

Gambar 2.12 Masukkan Alamat Input

c. Beri nama S0 sebagai tombol Stop seperti gambar berikut lalu klik OK atau
tekan tombol ENTER pada keyboard.

12
Gambar 2.13 Tahap Pemberian Simbol

d. Maka akan tercipta input yang berfungsi NC (Normaly Close)

Gambar 2.14. Input NC

e. Proses berikutnya hampir sama seperti langkah di atas yaitu klik simbol
sebagai tombol start tarik ke bidang gambar atau tekan “C” pada keybord
dan beri alamat 0.01.

13
Gambar 2.15 Pembuatan Kontak NO

f. Klik simbol dan tarik pada gambar rangkaian kontrol atau tekan “O”
pada keyboard beri alamat 100.00 dan beri nama K1.

Gambar 2.16 Pembuatan Relay


g. Klik simbol dan tarik pada gambar dan letakkan dibawah S1 dan beri
alamat 100.00 yang berfungsi sebagai pengunci sehingga terlihat seperti
gambar berikut.

14
Gambar 2.17 Pembuatan Pengunci

VII. Mentransfer (upload-download) Program dan Mengoperasikan PLC


Ladder Diagram yang sudah dibuat dan disimpan disebuah file harus
ditransfer (download) kedalam memori PLC untuk bisa dijalankan pada PLC.
Syarat dan ketentuan transfer program ke PLC :
a. Setting File program kontrol harus sama dengan type PLC.
b. Kabel USB yang menghubungkan laptop/CPU dengan PLC sudah terhubung
dengan baik.
c. PLC sudah dalam keadaan ON (menyala).
d. Komputer dan PLC sudah Online caranya : Klik simbol pada bar CX
Programmer atau tekan Ctrl + W secara bersamaan pada keyboard.

Gambar 2.18a Langkah tes komunikasi PLC - PC (Personal Computer)

Gambar 2.18b Tampilan setelah terhubung komunikasi PLC dan PC

15
Proses mentransfer program ada 2 macam :
a. Dari PC/Laptop ke PLC (download)
Mentransfer dari PC/Laptop ke PLC tujuannya untuk mengirim
program kontrol yang telah dibuat untuk dioprasikan pada PLC. Caranya
klik PLC pilih Transfer dan pilih to PLC atau tekan Ctrl + T pada
keyboard seperti gambar berikut

Gambar 2.19a Transfer From PC to PLC

b. Dari PLC ke laptop


Transfer dari PLC ke PC/Laptop tujuannya untuk mengetahui program
yang sedang berjalan pada PLC.
Caranya
1. Klik PLC pilih Transfer dan pilih From PLC atau tekan Ctrl + Shift +
T pada keyboard seperti gambar berikut :

16
Gambar 2.19b Transfer From PLC to PC

Pada saat PC/laptop dengan PLC dalam keaadan ONLINE tidak melakukan
pengeditan, merubah, penghapusan dan sebagainya pada program kontrol hal
tersebut bisa dilakukan pada prosedur ONLINE EDIT yang akan diberi pada
materi tersendiri.

VIII. Instruksi-Instruksi Dasar PLC

1. Relay Dalam
Tujuan Khusus :
1. Peserta dapat membedakan antara Input, Output dan Relay Dalam dengan
benar
2. Peserta dapat mengerti fungsi Relay Dalam dengan benar
3. Peserta dapat menggunakan/mengaplikasikan Relay Dalam pada program
control dengan benar.

Teori :
Untuk PLC Type CP1E, Channel yang dimiliki adalah :
Chanel 0-49 itu artinya ada 50 channel pada PLC Type CP1E namun yang
terpakai untuk input dan output hanyalah dua channel yaitu channel 0 dan
channel 100. maka pertanyaanya “Apakah ada Channel 1,2 s/d 99 ?”
jawabannya ADA.
Adapun chanelnya sebgai berikut :
1.00-1.15 s/d 99.00-99.15
Alamat diatas bisa digunakan untuk Relay Dalam (Internal Relay)
Buatlah program seperti gambar dibawah ini
1. Buatlah program seperti dibawah ini dan beri nama SIA-SIA
2. Buktikan dengan cara di ONLINE dan Tranfer Pada PLC Type CP1E

17
Gambar 2.20 Pembuktian Relay Dalam 1

Yang terjadi adalah program kontrol diatas akan sia-sia hal ini disebabkan 0
Inputnya menggunakan Channel 1 sedangkan pada PLC Type CP1E Input
yang tersedia mengguakan Channel 0 sehingga tidak bisa memberi masukan
pada Output pada Channel 2.
Buatlah program seperti gambar dibawah ini
1. Buatlah program kontrol seperti gambar berikut dan beri nama Relay Bantu
2. Buktikan dengan cara di transfer ke PLC CP1E

Gambar 2.21 Relay Dalam sebagai Relay Bantu

Yang terjadi adalah relay channel 2 tidak akan muncul pada output PLC yang
muncul adalah output dengan cahanel 100. hal ini karena channel Input dan
Output selain channel 0 dan channel 100 tidak akan muncul sebagai Input dan
output PLC namun bisa difungsikan sebagai relay bantu.

18
2. TIMER
TIMER adalah salah satu fasilitas yang ada pada sebuah PLC. Timer
identik dan punya fungsi yang sama seperti TDR (Time delay Relay)
Alamat (Address) TIMER
Address Timer : 000-255
Set Waktu : #0-#9999
Pada set waktu 1 detik (Satu detik) maka ditulis #10

Cara membuat timer pada rangkaian kontrol adalah :


1. Buat file baru dengan nama Timer
2. Buatlah input 0.01 dengan nama S1 sebagai Input timer, dan untuk timernya
Klik Simbol pada bar CX Programmer letakkan pada gambar program
kontrol atau tekan “I” pada keyboard dan beri instruksi TIM 000 #30 yang
artinya intruksi ini adalah sebagai TIM = Timer , 000 adalah alamat Timer,
#30 Adalah waktu set timer berfungsi selama 3 detik. Lalu beri nama TIM
nama bisa diganti yang lain.

Gambar 2.22 Membuat Timer

3. Buat kontak NO Timer dan beri alamat T000 lalu OK kalau alamat benar
sesuai dengan timer maka nama kontak NO akan otomatis terisi seperti
nama timer yaitu TIM .

19
Gambar 2.23 Membuat Kontak NO Timer

4. Outputnya buat output dengan alamat 100.00 dan nama K1 seperti gambar
dibawah ini.

Gambar 2.24 Rangkaian Control Timer

5. Simpan dengan nama TIMER.


6. Transfer program kontrol yang telah dibuat pada PLC

20
3. DIFU (Differentiate Up) dan DIFD (Differentiate Down)
DIFU (Differentiate Up) dan DIFD (Differentiate Down) adalah salah satu
bagian dari Bit Control Instructions. Keduanya mempunyai cara kerja hampir
sama.
DIFU dan DIFD adalah salah satu Bit Control Instruction pad PLC ynag
mempunyai keluaran (Output yang berupa Kontak NO dan NC), dimana terjadi
perubahan kondisi hanya sesaat (sangat cepat hingga tidak terlihat oleh mata).
Perubahan kondisi yang dimaksud adalah apabila ia kontak NO maka ia akan
menutup/terhubung sesaat atau sangat cepat hingga tidak bisa terlihat
perubahan dari menutup (terhubung) menjadi kembali membuka.
Perbedaan DIFU dan DIFD Pada Keluaran (Kontak NO dan NC nya)
a. DIFU Pada Saat Masukan (ON) maka kontak NO terhubung sesaat dan
Kontak NC terputus sesaat
b. DIFD Pada saat masukan (ON) maka kontak NO belum terhubung sesaat
dan kontak NCnya belum terputus sesaat, baru pada saat masukan (OFF)
maka kontak NO terhubung sesaat dan kontak NC terputus sesaat.
Alamat DIFU dan DIFD
Alamat address yang bisa digunakan untuk DIFU dan DIFD
1. 1.00 s/d 49.15
2. 20.00 s/d 289.15
Pemberian alamat (Address) untuk DIFU dan DIFD tidak boleh sama
jika addres tersebut telah digunakan oleh Relay Dalam didalam sebuah kontrol.

Cara membuat instruction DIFU dan DIFD pada rangkaian kontrol


1. Buatlah file baru beri nama DIFU dan DIFD
2. Buatlah input 0.00 sebagai input DIFU dan untuk membuat instrusion DIFU
Klik Simbol pada bar CX Programmer letakkan pada gambar program
kontrol atau tekan “I” pada keyboard dan beri instruksi DIFU 1.00 klik OK
lalu beri nama DIFU klik OK.

Gambar 2.25 Membuat Instruction DIFU

21
Gambar 2.26 Membuat DIFU

3. Buatlah Output DIFU seperti gamabar berikut.

Gambar 2.27 Output DIFU

4. Lanjutkan membuat DIFD beserta Outputnya seperti gambar berikut:

22
Gambar 2.28 DIFU dan DIFD

5. Setelah selesai membuat kontrol diatas, simpanlah.


6. Transfer program diatas pada PLC dan operasikan.
7. Amati Outputnya, dan coba jelaskan secara singkat.

4. Clock Pulse Bit


Clock Pulse Bit adalah salah satu fasilitas yang dapat mengontrol sebuah
keluaran Output.
Clock Pulse Bit identik dengan kontak NO/NC yang bekerja terus menerus
memberi masukan 1 dan 0 (bekerja ON dan OFF) secara otomatis dalam satuan
Second (detik) atau Minute (menit).
Untuk menggambarkan penjelasan diatas maka buatlah program kontrol
yang menggunakan Clock Pulse Bit dengan satuan detik seperti gambar berikut
ini.
1. Buatlah File simpan dengan nama Clock Pulse.

23
Gambar 2.29 Penggunaan Clock Pulse Bit

2. Selesai membuat program kontrol diatas, simpanlah dengan memiih save.


3. Transfer ke PLC dan operasikan.
4. Amati Outputnya dan coba jelaskan secara singkat.

5. COUNTER (CNT)
Counter adalah salah satu fasilitas yang ada pada sebuah PLC yang
mempunyai 2 masukan yakni :
 Counter Input
 Reset Input
Disamping itu juga mempunyai :
 Nomor Penghintung /alamat (Counter Number) : 000-225
 Setting penghitung (Set Value) : #0 - #9999
 Alamat Counter tidak boleh sama dengan Alamat Timer
Counter berfungsi sebagai penghitung dalam program kontrol
Counter mempunyai keluaran Output yang berupa kontak NO (Normally Open)
dan NC (Normally Clouse).
Berikut contoh dan cara kerja counter pada sebuah rangkaian kontrol:
1. Buatlah File baru dan simpan dengan nama COUNTER.
2. Buatalah program control seperti dibawah ini.

24
Gambar 2.30 Cara Kerja Counter

3. Transfer pada PLC program control diatas dan operasikan dengan menekan
Input 0.01 dan 0.02.
4. Perhatikan cara kerjanya, dan jelaskan secara singkat.

6. SET-RESET
Instruksi SET berfungsi untuk mempertahankan relay dalam keadaanya sampai
instruksi RESET diterima Pada operasi ini sering disebut operasi Flip-Flop.

 Channelnya selain channel output dan input atau sama seperti


channelnya relay dalam
 Alamat SET/RSET tidak boleh sama dengan Alamat DIFU, DIFD dan
relay dalam.

25
PEMBELAJARAN

3 Instalasi PLC

Pengawatan Input PLC dan Sumber Daya

Gambar 3.1. Pengawatan Input PLC Dan Sumber Daya

Untuk mengecek koneksi input cukup dengan mengaktifkan perangkat


input dan mengamati lampu indikator input yang bersesuaian.

26
Pengawatan Output PLC

Gambar 3.2. Pengawatan Output PLC

Untuk mengecek koneksi output bisa dilihat pada output yang dipasang atau
pada lampu indikator Output pada PLC.

27

Anda mungkin juga menyukai