Makalah Afiksasi Bahasa Indonesia Kel 4
Makalah Afiksasi Bahasa Indonesia Kel 4
Makalah Afiksasi Bahasa Indonesia Kel 4
Disusun Oleh:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayah
Nya, yang mana atas izin beliau penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah
tentang Afiksasi Bahasa Indonesia Sholawat serta Salam tetap tercurah limpahkan
terhadap Baginda Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari zaman
kegelapan menuju zaman yang terang benderang ini. Maksud dan tujuan dari
makalah ini sendiri adalah untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Linguistik Indonesia.
Dikesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada Bpk. Dr.
Hasan Busri, M.Pd selaku dosen mata kuliah Linguistik, dan tak lupa pula segenap
teman-teman yang telah membantu menyelesaikan makalah sederhana ini. .
Meskipun kami berharap isi dari makalah ini jauh dari kekurangan dan kesalahan,
namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
agar dalam penyusunan makalah berikutnya dapat lebih baik lagi.Akhir kata kami
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.
Tim Penyusun,
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan............................................................................................................................ 4
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................... 11
3.2 Saran.............................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
5
2.2 Proses pembentukan Afiksasi
1. Prefiks (awalan)
Prefiks adalah sebuah afiks yang pengimbuhannya terletak pada bagian awal
dari sebuah kata dasar atau bentuk dasar. Prefiksasi yaitu sebuah imbuhan sebuah
bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata yang nantinya akan menghasilkan kata
baru yang intinya berhubungan dengan kata dasar. Pada proses pengimbuhan kata
awalan ini disebut juga dengan prefiks aksi. Prefiks ini biasanya muncul bersamaan
dengan pengimbuhan akhir atau disebut sufiks.
Prefiksasi me-. Morfofonemik pada proses pengimbuhan menggunakan prefiks
medapat berwujud: a. Pengekalan yang terjadi fonem: b, penambahan fonem: dan
adalah peluluhan fonem.
A. Pengekalan fonem sendiri berarti tidak ada fonem yang berubah, tidak ada yang
dilesapkan dan tidak ada yang ditambahkan di dalamnya. Hal tersebut terjadi apabila
bentuk dasarnya diawali oleh konsonan r, l, w, y, m, n, ng, dan ny.
Contohnya:
me + rawat = merawat
me + wasiat = mewasiat
me + yakin = meyakin
me + makan = memakan
me + nanti = menanti
me + ngantuk = mengantuk
6
me + nyanyi = menyanyi
B. penambahan fonem, yaitu penambahan fonem nasal (bunyi bahasa): m, n, ng,
dan nge. Penambahan fonem nasal (bunyi bahasa): m biasanya terjadi apabila bentuk
dasarnya diawali dengan konsonan b dan f.
Contohnya:
me + baca = membaca
me + fokus = memfitnah
penambahan fonem nasal (bunyi bahasa): n biasanya terjadi apabila bentuk
dasarnya diawali dengan konsonan: d
Contohnya:
me + duda = menduda
penambahan fonem nasal (bunyi bahasa): ng biasanya terjadi apabila bentuk
dasarnya diawali dengan konsonan: g, h, kh, a, l, u, e, dan o . Contohnya:
me + gila =menggila
me + hina = menghina
me + khayal = mengkhayal
me + acak = mengacak
me + iris = mengiris
me + ulas = mengulas
me + elak = mengelak
me + obral = mengobral
penambahan fonem nasal (bunyi bahasa): nge biasanya terjadi apabila buntuk
dasarnya hanya terdiri oleh satu kata. Contohnya:
me + bom = mengebom
C. Peluluhan fonem biasanya terjadi bila
prefiks me- dibubuhkan kepada bentuk
dasar yang diawali dengan konsonan
bersuara s, k, p, dan t. Contohnya:
me + sikat = menyikat.
1. Prefiks (awalan)
Prefiks (awalan) adalah afiks yang diimbuhkan pada awal bentuk dasar.
Contohnya:
a) prefiks meN- [mengambil], [menanam], [membantu]
7
b) prefiks peN- [pengikat],[pendatang], [penyayang]
c) prefiks ber- [berantai], [bersepeda], [belajar]
d) prefiks ter- [terbawa]
e) prefiks di- [ditangkap]
f) prefiks ke- [kehendak]
g) Prefiks se- [sebuah], [sehari], [sekali], dan sebagainya.
2. Infiks (sisipan)
Infiks adalah imbuhan (afiks) yang diimbuhkan dibagian tengah kata dasar.
Ada tiga jenis infiks bahasa indonesia yaitu –el-, -em-, dan –er-.
a) -el- [telunjuk] dan [gelembung]
b) -em- [gemetar], [gemuruh], [kemilau],
c) -er- [gerigi] dan [serabut].
3. Sufiks (Akhiran)
Sufiks adalah sebuah afiks yang diimbuhkan pada bagian belakang dari kata
dasar atau bentuk dasar. Pada proses pembentukannya ini makna yang terdapat pada
kata berimbuhan ini sendiri dapat berbeda dengan kata awal dari bentuk dasarnya.
Jenis-jenis sufiks yaitu -an, -kan, -i, -kan, -wan, -man, -lah, -wati, -wi, -is.
a) -an[pangkalan], [hukuman], [larangan], dan [bulanan]
b) -i [lompati] , [memasuki]
c) -kan[meminjamkan], [mengirimkan]
d) -man dan -wan [seniman] dan [sastrawan]
e) -wati [wisudawati]
f) -is [egois] dan [novelis]
g) -isasi dan -isme [sosialisasi] dan [kapitalisme]
h) -wi [surgawi] , [manusiawi].
8
c) ke-/-an [kebaikan] dan [kekuatan]
d) se-/-nya [selamanya]
e) ber-/-kan [beristrikan, [berdasarkan]
5. Simulfiks
Simulfiks adalah afiks yang dimanifestasikan dengan ciri-ciri segmental yang
dileburkan pada bentuk dasar. Manifestasinya dengan nasalisasi dari fonem yang
pertama pada suatu
bentuk dasar. Fungsinya membentuk verba atau kata kerja.
a) Kopi = ngopi
b) Soto = nyoto
c) Sate = nyate
d) Kebut = ngebut
6. Superfiks
Superfiks atau suprafiks adalah afiks yang berupa fonem suprasegmental.
Afiks ini tidak ada dalam bahasa indonesia (biasanya terdapat dalam bahasa daerah).
Dalam bahasa Jawa, biasanya dengan peninggian vokal dapat di sebut sebagai ciri
suprasegmental pada suku terakhir suatu adjectiva bersifat morfemis. Contoh:
suwe→lama, wedi→takut.
7. Interfiks
Interfiks adalah afiks yang menyatukan dua bentuk dasar (kata) dan berada di
antaranya. Elemen penghubungnya adalah sebuah afiks yang berada di antara dua
bentuk dasar yang berbeda. Dalam bahasa indonesia, interfiks –n-dan -o-. Contoh:
gabungan antara kata indonesia dengan kata logi→indonesianologi, artinya kata
indonesianologi merupakan gabungan antara dua unsur kata, yaitu kata indonesia dan
logi. Gabungan antara kata sosial dengan kata logos→ sosiologi.
8. Transfiks
Transfiks adalah afiks yang menghasilkan morfem terputus dan bentuk dasar
terputus. Afiks ini biasanya memberikan vokal kepada bentuk dasar konsonan dan
ditambahkan juga prefiks dan afiks. Transfiks merupakan bentuk afiks yang paling
kompleks karena melibatkan dua morfem terputus (Bauer 1988: 24).
9
9. Kombinasi Afiks
Kombinasi afiks berbeda dengan konfiks. Kombinasi afiks adalah kombinasi
afiks-afiks dengan bentuk dan makna gramatikal sendiri yang dibubuhkan pada
bentuk dasar.
Contohnya: me-kan, me-i, memper-kan, memper-i, ber-kan, ter-kan, per-kan, pe-an,
dan se-nya.
10
BAB III
PENUTUP
3.3 KESIMPULAN
3.4 SARAN
Dalam penyusunan makalah ini, kami harapkan setiap materi yang berkaitan
dengan afiksasi bahasa indonesia ini, dapat berkembang dan lebih diperdalam lagi
penjelasan mengenai cabang linguistik morfologi secara lengkap, serta dapaat
dipahami oleh para pembaca.
11
DAFTAR PUSTAKA
12