Labview 8.0 Basic I Indonesiana
Labview 8.0 Basic I Indonesiana
id
LabVIEW Course
DAFTAR ISI
Student Guide A. Penjelasan mengenai materi-materi ini ....................................... B. C. Hal-hal yang diperlukan sebelum mempelajari buku ini ............ Menginstall Software dari materi buku ini .................................
D. Tujuan dan bukan tujuan dari pembelajaran materi .................... E. Course Convention ......................................................................
Lesson 1 Pengenalan Mengenai LabVIEW A. LabVIEW .................................................................................... 1-2 B. C. LabVIEW Environment .............................................................. Front Panel .................................................................................. 1-3 1-15
D. Blok Diagram .............................................................................. 1-18 E. F. Dataflow Programming ............................................................... 1-38 LabVIEW Documentation Resource .......................................... 1-42 1-53
Lesson 2 Modular Programming A. Modular Programming ................................................................ 2-2 B. C. Icon dan Connector Pane ............................................................ Penggunaan Sebuah subVI ......................................................... 2-5 2-18
For Loop ...................................................................................... 3-10 Accessing Previous Loop Data ................................................... 3-17
Lesson 4 Arrays A. Arrays .......................................................................................... 4-2 B. C. Auto-Indexing ............................................................................. Array Functions .......................................................................... 4-5 4-7 4-9
D. Polymorphism .............................................................................
Lesson 5 Clusters A. Clusters ....................................................................................... B. C. Cluster Functions ....................................................................... Error Clusters ............................................................................. 5-2 5-5 5-14
Lesson 6 Plotting Data A. Waveform Chart ....................................................................... B. C. Waveform and XY Graph ......................................................... 6-2 6-17
Lesson 7 Membuat Keputusan dalam Suatu VI A. Membuat pernyataan dengan Select Functions ........................... 7-2 B. C. Case Structures ........................................................................... 7-3 Formula Node ............................................................................. 7-16
Lesson 8 Strings and File I/O A. String ........................................................................................... 8-2 B. C. D. E. Fungsi String ............................................................................... 8-4 File I/O VIs dan Fungsi .............................................................. High Level File I/O VIs ............................................................. Low-Level File I/O dan Fungsi ................................................. 8-10 8-12 8-18
F.
8-24
Lesson 9 Data Acquisition and Waveforms A. B. C. Gambaran Ringkasan dan Konfigurasi Data Akuisisi pada LabVIEW Input Analog 9-2 9-9 9-10 9-17 9-20 9-25 9-28
G. Digital I/O
Lesson 10 Instrument Control A. B. C. Gambaran Mengenai Kontrol Instrumen Konfigurasi dan Komunikasi GPIB Using the Instrument I/O Assistant 10-2 10-3 10-8 10-11 10-15 10-20
Lesson 11 Customizing VIs A. B. Konfigurasi Tampilan Front Panel Membuka SubVI pada Front Panel ketika sebuah VI dijalankan C. D. E. Shortcut Keyboard untuk mengendalikan perintah Editing VI Properties Menambahkan VIs dan Kontrol pada Library User dan Library Instrument F Membuat atau mengedit View custom palette 11-16 11-16 11-4 11-9 11-13 11-2
1-1
A. LabVIEW
Program LabVIEW dapat disebut juga Virtual Instrument, atau VI, karena menampilkan dan mengoperasikan contoh bentuk instrumentnya, seperti osciloskop dan multimeter. LabVIEW meliputi pengaturan dari tool untuk mendapatkan, menganalisis, menampilkan, dan mengumpulkan data, lebih baik menggunakan tool untuk membantu anda mencari dan memecahkan masalah pengkodean anda. VI LabVIEW berisi tiga bagian utamafront panel, blok diagram, dan icon dan connector pane. Bab ini menggambarkan front panel dan blok diagram; ditunjukkan pada Bab 2, Modular Programming, untuk keterangan lebihnya tentang icon and connector pane. Pada LabVIEW, anda sebagai user interface, atau front panel, dengan control dan indicator. Kontrolnya merupakan knob, push button, dial, dan perintah input devicenya. Indikatornya merupakan grafik, LED, dan perintah tampilan. Setelah anda sebagai pengguna interfacenya, anda menambakan kode
menggunakan VI dan struktur untuk control pada objek front panelnya. Blok diagram berisi kodenya. Pada beberapa kondisi, blok diagram menyerupai flowchart. Gunakan LabVIEW untuk menghubungkannya dengan hardware seperti menambahkan, melihat, dan menggerakkan kontrol data device, dan device GPIB, PXI, VXI, RS-232, dan RS-485. LabVIEW juga dapat membangun untuk menghubungkan aplikasi anda untuk Web mengunakan LabVIEW Web Server dan software standarnya seperti jaringan TCP/IP dan ActiveX. Dengan menggunakan LabVIEW, anda dapat membuat percobaan dan pengukuran, penambahan data, control instrument, datalogging, analisi
instrument, dan hasil aplikasi yang dihasilkannya. Anda juga dapat membuat stand-alone executable dan shared libraries, sama DLL, karena LabVIEW tersusun dari 32-bit.
1-2
B. LabVIEW Environment
Ketika anda memanggil program program LabVIEW. Navigasikan kotak dialog berikut ini :
Kotak dialog LabVIEW terdiri dari komponen-komponen berikut ini : Menu dengan keadaan item LabVIEW seperti FileExit. Pengaturan tombol untuk membuat dan membuka VI, mengkonfigurasi hardware DAQ, dan beberapa keterangan pada program LabVIEW. Klik tombol Blank VI untuk membuat VI yang baru atau untuk membuka kotak dialog front panel dan blok diagram yang baru. Klik tombol Empty Project untuk mencari VI yang telah dibuat. Klik tombol VI from Template untuk membuka kotak dialog New dan membuat berbagai macam komponen yang ada pada LabVIEW untuk membantu anda dalam membuat aplikasi LabVIEW.
1-3
Klik tombol Run untuk menjalankan VI. LabVIEW menyusun VI, jika perlu. Anda dapat menjalankan VI jika tombol Run terlihat seperti tanda anak panah berwarna putih, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri. Tanda anak panah putih juga mengindikasikan yang anda gunakan pada VI sebagai subVI jika anda membuat connector pane untuk VI tersebut. Saat VI sedang berjalan, tombol Run terlihat seperti pada gambar disebelah kiri jika VI merupakan top-level VI, artinya VI tersebut tidak dipanggil dan untuk itu bukan merupakan subVI. Saat VI sedang berjalan, tombol Run terlihat seperti pada gambar disebelah kiri jika VI merupakan top-level VI, artinya VI tersebut tidak dipanggil dan untuk itu bukan merupakan subVI. Jika VI tersebut dijalankan sebagai subVI, tombol Run terlihat seperti gambar disebelah kiri. Tombol Run terlihat ada yang tidak terhubung, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, ketika VI yang anda buat atau ubah berisi error. Jika tombol Run masih terlihat ada yang tidak terhubung setelah anda selesai menghubungkannya pada blok diagram, VI ada yang tidak terhubung dan tidak dapat dijalankan, klik tombol ini untuk menampilkan jendela Error List, yang mana listnya berisi semua error dan peringatannya. Klik tombol Run Continuosly, terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk menjalankan VI tersebut hingga anda menghentikan atau memberi waktu selah pengeksekusiannya. Anda juga dapat mengklik tombolnya kembali untuk men-disable Run
1-4
Continuosly. Note : Ketika VI berjalan, tombol Abort Execution, terlihat pada gambar disebelah kiri. Klik tombol ini untuk menghentikan VI dengan segera jika disana tidak ada perintah lainnya untuk menghentikan VI tersebut. Jika lebih dari satu yang dijalankan top-level VI gunakan VI tersebut, tombol akan mengurangkannya. Klik tombol Pause, terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk memberi waktu selah saat VI sedang berjalan. Ketika anda mengklik tombol Pause, LabVIEW akan menampilkan blok diagram pada tempat dimana anda memberi waktu selah pengeksekusiannya, dan tombol Pause terlihat berwarna merah. Klik tombolnya kembali untuk menjalankan kembali VI tersebut. Pilih menu pull-down Text Settings, terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk merubah pengaturan fontnya untuk memilih bagiannya dari VI tersebut, memasukkan ukuran, style, dan warna. Pilih menu pull-down Align Objects, terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk meluruskan objeknya sekitar axesnya, memasukkannya secara vertical, menghilangkan topnya, kirinya, dan sebagainya. Pilih menu pull-down Distribute Object, terlihat pada gambar disebelah kiri, rata-rata untuk memberikan space pada objeknya, memasukkan kekosongannya, perbandingannya, dan sebagainya. Pilih menu pull-down Resize Object, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk mengatur ukuran perkalian object pada front panel untuk ukurannya yang sama. Pilih menu pull-down Reorder, terlihat pada gambar disebelah kiri,nsaat anda memiliki objek saling melengkapi untuk setiap perintahnya dan anda ingin untuk mendefinisikan satu diantaranya depan atau belakang dari yang lainnya. Pilih satu
1-5
objek dengan Positioning tool dan kemudian pilih Move Forward, Move Backward, Move To Front, dan Move To Back Pilih tombol Show Context Help Window, terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk tombol tampilan dari jendela Context Help. Type terlihat untuk mengingatkan anda bahwa nilai yang baru telah tersedia untuk menaruh kembali nilainya yang lama.
Klik tombol Highlight Execution, terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk menampilkan animasi pengeksekusian pada blok diagram saat anda mengklik tombol Run, lihat data yang terkirim yang terhubung pada blokdiagram. Klik tombolnya kembali untuk men-disable tampilan
pengeksekusiannya. Klik tombol Step Into, terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk membuka node dan memberi waktu selah. Ketika anda mengklik tombol Step Into kembali, pengeksekusian gerakan yang pertama dan memberi waktu selah pada pergerakan selanjutnya dari subVI atau struktur. Anda juga dapat menekan tombol <Ctrl> dan batas bawahnya. Single-stepping yang terhubung pada node VI dari node. Setiap node yang berkedipkedip untuk menunjukkan saat pengeksekusian siap dilakukan. Dengan stepping kedalam node, anda siap untuk single-step kedalam node. Klik tombol Step Over, terlihat pada gambar disebelah kiri,
1-6
untuk mengeksekusi node dan memberi waktu selah pada node berikutnya. Anda juga dapat menekan tombol <Ctrl> dan tombol batas kanannya. Dengan node stepping over, anda mengeksekusi node tanpa single-stepping yang terhubung node. Klik tombol Step Out, terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk menyelesaikan pengeksekusian node ini dan memberi waktu selah. Saat VI selesai mengeksekusi, tombol Step Out mengurangkannya. Anda juga dapat menekan tombol <Ctrl> dan batas atasnya. Dengan node stepping out, anda dapat melengkapi single-stepping yang terhubung node dan pada node berikutnya. Tombol Warning, terlihat pada gambar disebelah kiri, terlihat jika VI terdapat peringatan dan anda menempatkan sheckmark pada kotak check Show Warning pada jendela Error List. Peringatan mengindikasikan dimana masalah yang utama pada blok diagram, tetapi tidak menghentikan VI tersebut saat sedang berjalan.
Palette
LabVIEW memiliki graphical, floating palette untuk membantu anda membuat dan menjalankan VI. Terdapat tiga palette yaitu Tools, Controls, dan Functions palette. Anda dapat menempatkan palette tersebut simana saja pada tampilannya.
Tools Palette
Anda dapat membuat, merubah, dan membangun VI menggunakan tool yang terletak pada floating Tools palette. Tools palette sudah tersedia pada front panel dan blok diagram. Tool merupakan jenis operasi yang special dari kursor mousenya. Kursor harus sesuai untuk icon dari tool yang dipilih pada Tools palette. Gunakan tool untuk mengoperasikan dan merubah objek pada front panel dan blok diagram.
1-7
Note :
Tekan tombol <Shift> dan klik kanan untuk menampilkan Tool palette pada front panel dan blok diagram.
Gambar 1-3. Tools Palette. Jika secara otomatis tool terpilih secara enable dan anda memindahkan kursor disebelah objek pada front panel atau blok diagram, LabVIEW secara otomatis memilih tool yang sesuai dari Tools palette, anda dapat men-disable tool yang dipilih secara otomatis dan memilih tool secara manual dengan mengklik tol yang anda inginkan pada Tools palette. Jika anda ingin menggunakan tombol <Key> untuk
menghubungkan paling sedikit empat tool secara bersamaan pada Tools palette, klik tombol Automatic Tool Selection, terlihat pada gambar disebelah kiri, pada tool palette untuk men-disable too yang dpilih secara otomatis. Tekan tombol <Shift-Tab> atau klik tombol Automatic Tool Selection untuk meng-enable kembali tool yang dipilih secara otomatis jika tol yang dipilih secara merupakan disable, anda dapat menekan spacebar untuk mengatur penggunaan tol berikutnya. Gunakan Operating tool, terlihat pada gambar disebelah kiri, unutk mengubah nilai pada control atau pilih teks diantara kontrolnya. Operating tool mengubah icon terlihat pada gambar disebelah kiri ketika memindahkanya disebelah kontro teksnya, seperti control numeric atau string. Gunakan Positioning tool, terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk memilih, memindahkan, atau mengatur ukuran
1-8
objeknya. Positioning tool merubah ukuran dengan handle ketika dipndahkan disebelah pinggir dari bentuk ukuran objeknya. Gunakan Labelling tool, terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk meng-edit teks dan merubah penamaannya secara bebas. Labeling tool meubah untuk icon berikut ini saat anda membuat penamaannya secara bebas. Gunakan Wiring tool, terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk menghubungkan objeknya secara bersamaan pada blok diagram. Gunakan Object Shortcut Menu tool, terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk memasukkan objek menu shortcutnya dengan tombol mouse sebelah kiri. Gunakan Scrolling tool, terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk men-scroll yang terhubung pada objeknya diantara penggunaan scrollbar. Gunakan Breakpoint tool, terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk mengatur breakpoint pada VI, Function, node, wire, dan structure untuk memberi waktu selah pengeksekusiannya pada tempat tersebut. Gunakan Probe tool, terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk membuat probe pada penghubungnya pada blok diagram. Gunakan Probe tool untuk memeriksa nilai rata-rata pada VI tersebut yang menghasilkan keraguan atau hasil yang tidak diinginkan. Gunakan Color Copy tool, terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk meng-copy warna sebelumnya dengan Coloring tool. Gunakan Coloring tool, terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk mewarnai objeknya. Dan ini juga menampilkan pengaturan warna latar depan dan latar belakangnya.
1-9
Gambar 1-4. Controls Palette. Functions palette, terlihat pada gambar 1-5, tersedia juga pada blok diagram. Functions palette berisi VI dan fungsi-fungsi yang anda gunakan untuk membuat blok diagram. Ditunjukkan pada bagian Blok Diagram dari Bab ini untuk keterangan lebihnya tentang pengunaan Functions palette pada blok diagram. VI dan functionnya terletak pada Functions palette tergantung pada palette yang anda pilih. VI dan functionnya terltak pada subpalette dasarnya pada jenisnya dari VI dan function.
1-10
Controls/Indicator Palette dari kotak dialog Options. 2. Pilih palette yang terlihat dari menu pul-down Palette View. 3. Pilih susunannya dari menu pull-down Format, seperti Standart, All Icons, All Text, atau Icons and Text. 4. Klik tombol OK. Controls dan Functions palette berubah untuk palette yang terlihat dan susunan yang anda pilih.
pencarian bentuknya, anda dapat melakukan pencarian berdasarkan namanya untuk menempatkan kontrolnya, VI, atau Function pada palette. Contohnya,jka anda ingin untuk mencari fungsi Random Number, klik tmbol Search pada Functions palette toolbar dan mulai mencari nama Random Number pada kotak teks pada palette tersebut. LabVIEW menampilkan semua tampilan utamanya setiap mulai dengan atau berisi teks jenis anda. Anda dapat mengklik satu dari hasil yang dicari dan menggesernya ke blok diagram, seperti terlihat pada contoh berikut ini.
1-11
Klik ganda pada hasil yang anda ari untuk menampilkannya tempatnya pada palette.anda kemudian dapat mengklik tombol Up to Owning Palette untuk melihat hirarki dari dimana objek diletakkan.
1-12
Shortcut Menus
Sering kali menggunakan menu pada objek menu shortcut. Semua objek LabVIEW dan space yang kosong pada front panel dan blok diagram memiliki menu shortcut yang berhubungan. Gunakan menu shortcut utamanya untuk melihat perubahan atau kejadian objeknya pada front panel dan blok diagram.untuk memasukkan menu shortcut, klik kanan objek, front panel, atau blok diagramnya. Menu shortcut untuk meter, terlihat pada gambar 1-6.
1-13
1-14
C. Front Panel
Front panel merupakan user interface dari VI. Gambar 1-8 memperlihatkan contoh dari front panel.
Controls Palette
Controls palette tersedia hanya pada front panel. Controls palette berisi control dan indicator yang akan anda gunakan untuk membuat front panel. Pilih WindowShow Controls Palette atau klik kanan workspace front panel untuk menampilkan Controls palette. Letakkan Controls palette dengan mengklik thumbtack pada susut kiri sebelah kiri dari palette. Pada keadaan awalnya, Controls palette memulai pada Express yang baru.
1-15
Express palette memperlihatkan masukkan subpalette pada tingkatan atas dari Controls dan Functions palette yang berisi Express VI dan perintah objek yang anda butuhkan untuk membuat bersama aplikasi pengukurannya. All Controls dan All Functions subpalette berisi pengaturan yang lengkap dari kontrol, indikator, VI, dan fungsi yang dibuat. Advanced palette memperlihatkan masukkan subpalette pada tingkatan atas dari Controls dan Functions palette yang berisi pengaturan yang lengkap dari kontrol, indikator, VI, dan fungsi yang dibuat. Express subpalette berisi Express VI dan perintah objek yang anda butuhkan uintuk membuat aplikasi pengukurannya.
Note :
Pada Express palette view, tolset dan modul tidak dapat dipasang sebagai subpalette pada top level Controls dan Functions palette. Sebaliknya, toolset dan modul dipasang pada All Controls dan All Functions subpalette. Pada Advance palette view, toolset dan modul dipasang subpalette pada top level.
Klik tombol Option pada Controls atau Functions palette untuk merubah untuk melihat atau susunan palette yang lain.
Control dan Indicator Numeric Biasanya paling banyak menggunakan dua objek numeric yang merupakan control numeric dan indicator numeric, terlihat pada gambar berikut ini. 2 1 3 1. Tombol Increment dan Decrement 2. Kontrol Numerik 3. Indikator Numerik
1-16
Untuk memasukkan atau merubah nilai pada control numeric, klik tombol increment dan decrement dengan Operating tool atau klik ganda nilainya dengan salah satu dari dua Labeling tool atau Operating tool, jenis nilai yang baru, dan tekan tombol <Enter>.
Control dan Indicator Boolean Gunakan control dan indicator Boolean untuk memasukkan dan menampilkan nilai Boolean ( True atau False). Objek Boolean mensimulasi switch, push botton, dan LED. Biasanya objek Boolean merupakan vertical Toggle Switch dan round LED, terlihat pada contoh berikut ini.
1-17
D. Block Diagram
Setelah anda membuat front panel, anda dapat menambahkan kode menggunakan graphical yang menggambarkan fungsi dari objek kontrol pada front panel. Blok diagram ini berisi sumber kode graphical. Objek pada front panel memperlihatkan terminalnya, pada blok diagram. Objek blok diagram memasukkan terminal, subVI, fungsinya, nilai konstan, struktur,dan
pengawatannya, yang mana memindahkan data diantara perintah dari objek pada blok diagram. VI pada gambar 1-9 memperlihatkan beberapan pilihan objek pada blok diagramnodes, terminal, dan pengawatannya. 1
Functions Palette
Functions palette tersedia hanya pada blok diagram. Functions palette berisi VI dan fungsi-fungsi yang anda gunakan untuk membuat blok diagram. Pilih WindowShow Functions Palette atau klik kanan pada workspace blok diagramnya untuk menampilkan Functions palette. Pilih Functions palette dengan mengklik thumbtack pada pojok kiri sebelah atas dari palette tersebut. Pada keadaan awalnya, Functions palette dimulai dengan terlihatnya Express.
1-18
Express VI
Gunakan Express VI untuk tugas pengukuran secara bersamaan. Express VI merupakan node yang membutuhkan pengawatan seminimal mungkin karena anda dapat menyusunnya dengan kotak dialog. Anda dapat menyimpan susunan Express VI ini sebagai subVI. Seperti ditunjukkan pada Bab 5, Building the Block Diagram, dari LabVIEW User Manual untuk keterangan lebih jelasnya tentang membuat subVI dari Express VI.
VI
Ketika anda menempatkan VI pada blok diagram, mengingat VI pada LabVIEW merupakan subVI. Saat anda mengklik ganda subVI, akan erlihat pada front panel dan blok diagram, kemudian akan muncul kotak dialog yang mana anda dapat menyusun pilihannya. Pada front panel memasukkan kontrol dan indikator. Pada blok diagram memasukkan pengawatannya, icon front panel, fungsi, mungkin juga subVI, dan perintah-perintah dari objek pada blok diagram. Pada sudut atas sebelah kanan dari front panel dan blok diagram menampilkan icon VI tersebut. Icon ini akan tampil saat anda menempatkan VI pada blok diagram. Anda dapat membuat VI untuk digunakan sebagai subVI. Seperti ditunjukkan pada Bab 2, Modular Programming, untuk keterangan lebih jelasnya tentang membuat VI dan susunan subVI tersebut.
1-19
Functions
Functions merupakan element terpenting dari pengoperasian dari LabVIEW. Functions tidak memiliki front panel atau blok diagram tetapi Functions memiliki connector pane. Klik ganda pada Functions hanya untuk memilih fungsinya.
Nodes
Nodes merupakan objek pada blok diagram yang terdiri dari input dan/atau output dan memperlihatkan system operasinya saat VI sedang berjalan. Mereka menampilkan sekilas untuk pernyataan, operator, fungsi, dan subroutinenya pada dasar bahasa pemrogramannya. Nodes dapat berupa fungsi, subVI, atau struktur. Struktur merupakan proses kontrol elemennya, seperti Case Structure, For Loop, atau While Loops. Menambahkan dan mengurangi fungsinya pada gambar 1-9 yang merupakan fungsi node.
Mengembangkan Nodes dengan Icon Anda dapat menampilkan VI dan Express VI sebagai icon atau sebagai pengembangan dari nodes. Untuk mengembangkan nodes terlihat seperti icon dikelilingi dengan warna dasarnya. Gunakan icon, seperti icon Basic Function Generator VI yang terlihat pada gambar disebelah kiri, jika anda ingin untuk menghemat spacenya pada blok diagram. Gunakan
pengembangan nodes, seperti pengembangan node Basic Function Generator VI yang terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk membuat pengawatan secara sederhana dan untuk membantu membuktikan
kebenarannya pada blok diagram. Pada keadaan awalnya, subVI memperlihatkan icon pada blok diagram, dan Express VI memperlihatkan pengembangan nodenya. Untuk menampilkan subVI atau Express VI sebagai pengembangan iconnya, klik kanan pada subVI atau Express VI dan pilih View As Icon dari menu tampilannya untuk menghilangkan checkmarknya. Anda dapat menentukan ukuran pengembangan nodenya untuk membuat pengawatannya secara sederhana, tetapi juga bisa mendapatkan perhitungan yang
1-20
besar dari spacenya pada blok diagram. Lengkapi langkah-langkah berikut ini untuk menentukan ukuran node pada blok diagram. 1. Pindahkan Positioning tool disebelah node. Terlihat resizing handle pada atas dan bawah dari nodenya. 2. Pindahkan kursor disebelah resizing handle untuk merubah kursor menjadi resizing kursor. 3. Gunakan resizing cursor untuk menggeser batas dari node bawahnya untuk menampilkan penambahan terminalnya. 4. Hentikan tombol mousenya. Untuk membatalkan operasi resizing, geser batas node pada jendela nlok diagram sebelum anda menghentikan tombol mousenya. Gambar berikut ini memperlihatkan Basic Function Generator VI sebagai pengembangan nodenya.
Note :
Jika anda menampilkan subVI atau Express VI sebagai pengembangan nodenya, anda tidak dapat menampilkan
terminalnya pada node dan anda tidak dapat meng-enable masukkan databasenya untuk node tersebut.
Terminals
Objek pada front panel menampilkan terminalnya pada blok diagram. Terminal tersebut menggambarkan tipe data dari kontrol atau indikatornya. Anda dapat menyusun kontrol atau indikator pada front panel untuk menampilkan icon
1-21
atau tipe data terminalnya pada blok diagram. Pada keadaan awalnya, objek front panel menampilkan terminal iconnya. Contohnya, terminal icon knob, terlihat pada gambar disebelah kiri, menggambarkan knob pada front panel. DBL pada tombolnya dari terminal menggambarkan tipe data dari double-precision, numerik floating-point. Untuk menampilkan terminal tipe datanya pada blok diagram, klik kanan terminalnya dan pilih View As Icon dari menu tampilannya untuk menghilangkan checkmark. Tipe data terminal DBL, terlihat pada gambar disebelah kiri, menggambarkan double-precision, kontrol atau indikator numerik floating-point. Terminal memasukkan dan mengeluarkan bagiannya tersebut tentang perubahan keterangannya diantara front panel dan blok diagram. Terminal sekilas menampilkan parameter dan nilai konstan pada bahasa dasar pemrogramannya. Jenis dari terminalnya memasukkan terminal kontrol atau indikator dan terminal nodenya. Terminal kontrol atau indikator termasuk kontrol dan indikator pada front panelnya. Data anda dimasukkan kedalam kontrol pada front panel (a dan b pada gambar 1-9) masuk ke terminal kontrolnya setelah selesai dihubungkan pada blok diagram. Pada datanya lalu masukkan fungsi Add dan Subtract. Ketika fungsi Add dan Subtract telah lengkap pada perhitungannya, mereka meghasilkan nilai data yang baru. Data yang terkirim untuk mengindikasikan terminalnya, dimana mereka akan keluar pada blok diagram, mengeluarkannya pada front panel, dan menampilkannya pada indikator front panel (a + b dan a b pada gambar 1-9). Terminal pada gambar 1-9 termasuk empat kontrol dan indikator front panel. Connector pane dari fungsi Add dan Subtract, terlihat pada gambar di sebelah kiri, memiliki tiga terminal node. Untuk menampilkan terminal dari fungsi tersebut pada blok diagram, klik kanan fungsi node dan pilih VisibleItemTerminals dari menu tampilannya.
Wires
Perpindahan data anda diantara objek pada blok diagram selesai dihubungkan. Pengawatan secara manual tersedia pada bahasa dasar
pemrograman. Pada gambar 1-9 pengawatannya terhubung pada terminal kontrol dan indikator untuk fungsi Add dan Subtract. Setiap pengawatannya memiliki satu
1-22
sumber data, tetapi anda dapat menghubungkannya untuk banyak VI dan fungsi tersebut membaca datanya. Pengawatan terdapat bermacam-macam warna, corak mode, dan ketebalannya, tergantung pada tipe datanya. Pengawatan yang tidak terhubung menampilkan tanda garis putus-putus berwarna hitam dengan tanda X berwana merah di tengah garis putus-putus tersebut. Pada LabVIEW, anda gunakan pengawatan untuk menghubungkan perkalian terminal bersamaan untuk melewatkan data pada VI. Pengawatan yang terhubung untuk input dan output tersebut harus sesuai dengan perpindahan data dengan pengawatannya. Contohnya, anda tidak dapat menghubungkan output array untuk input numerik. Pada petunjuk penambahannya dari pengawatannya harus sesuai. Pengawatan harus terhubung hanya untuk satu input dan paling sedikit satu output. Contohnya, anda tidak dapat menghubungkan dua indikator secara bersamaan. Komponen tersebut menentukan kesesuaian pengawatannya kedalam tipe data dari kontrol dan/atau indikator dan tipe data dari terminal.
Tipe Data
Tipe data mengindikasikan objek, input, dan output dapat anda hubungkan bersamaan. Contohnya, tombolnya memiliki batas warna hijau sehingga anda dapat menghubungkan tombolnya untuk input apa saja dengan label warna hijau pada Express VI. Knob memiliki batas warna orange sehingga anda dapat menghubungkan knob untuk input apa saja dengan label warna orange. Bagaimanapun, anda tidak dapat menghubungkan knob berwarna orange untuk input dengan label warna hijau. Perhatikan pengawatan terminalnya dengan warna yang sama. Tipe data yng dinamis menghasilkan keterangan atau diperoleh dari Express VI. Tipe data yang dinamis menampilkan terminal warna biru tua, terlihat pada gambar disebelah kiri. Banyak Express VI menerima dan/atau menghasilkan tipe data yang dinamis. Anda dapat menghubungkan tipe data yang dinamis untuk indikator apa saja atau input yang diterima dari numerik, waveform, atau data Boolean. Pengawatan tipe data yang dinamis untuk indikator tersebut dapat memberikan data yang baik. Yang termasuk kedalam indikator adalah graph, chart, atau indikator numrik.
1-23
Banyak perintah VI dan fungsi pada LabVIEW tidak dapat menerima tipe data yang dinamis. Untuk menggunakan VI yang dibuat atau fungsi untuk menganalisa atau proses data kedalam tipe data yang dinamis, anda harus memasukkan tipe data yang dinamis. Gunakan Convert from Dynamic Data Express VI, terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk memasukkan tipe data yang dinamis untuk numerik, Boolean, waveform, dan tipe data array untuk menggunakannya dengan perintah VI dan fungsinya. Saat anda menempatkan Convert from Dynamic Data Express VI pada blok diagram, terlihat koktak dialog Configure Convert from Dynamic Data. Kotak dialog Configure Convert from Dynamic Data menampilkan pilihan bahwa yang membiarkan anda menspesifikasinya bagaimana anda inginkan untuk susunan datanya yang dihasilkan Convert from Dynamic Data Express VI. Ketika anda menghubungkan tipe data dinamis untuk indikator array, LabVIEW secara otomatis menempatkan Convert from Dynamic Data Express VI pada blok diagram. Klik ganda pada Convert from Dynamic Data Express VI untuk membuka kotak dialog Configure Convert from Dynamic Data untuk bagaimana mengontrol data yang terlihat pada array. Gunakan Convert to Dynamic Data Express VI untuk memindahkan ke numeric, Boolean, waveform, dan tipe data array untuk digunakan dengan Express VI. Ketika anda menempatkan Convert to Dynamic Data Express VI pada blok diagram, akan terlihat kotak dialog Configure Convert to Dynamic Data. Gunakan kotak dialog tersebut untuk memilih bermacam-macam data yang akan dipindahkan ke tipe data dinamis.
1-24
penghubungnya yang benar. Ketika anda menekan tombol mouse untuk menempatkan objek pada blok diagram, LabVIEW secara otomatis
menghubungkan pengawatannya tersebut. Toggle otomatis menghubungkannya dengan menekan spacebar saat anda memindahkan objek dengan menggunakan Positioning tool. Anda dapat mengatur secara otomatis pengaturan pengawatannya dengan memilih ToolsOption dan pilih Blok Diagram dari menu pull-down atasnya.
1-25
Latihan 1-1
Acquiring a Signal VI
Tujuan : Memeriksa LabVIEW dengan membuat suatu signal yang menghasilkan suatu signal dan menampilkannya pada front panel.
Pada latihan berikut ini, anda akan membuat suatu VI yang menghasilkan suatu signal dan menampilkannya pada front panel. LabVIEW terdapat templates yang berisi keterangan dari VI yang anda buat. Template ini membantu anda dalam memulai LabVIEW. Lengkapi langkah-langkah berikut ini untuk membuat suatu VI yang menghasilkan suatu signal dan menampilkannya pada front panel. 1. Bukalah LabVIEW. 2. Akan terlihat kotak dialog LabVIEW, seperti terlihat pada gambar berikut ini, klik tombol Blank VI untuk menampilkan front panel.
1-26
3. Periksa front panel pada VI tersebut. User interface, atau front panel, terlihat dengan latar belakang warna keabu-abuan dan memasukkan kontrol dan indikator. Front panel ini mengindikasikan bahwa tampilan ini merupakan front panel untuk Generate and Display VI.
Note :
Jika front panel tidak tersedia, anda dapat menampilkan blok diagram dengan mengklik WindowShow Front Panel.
4. Periksa blok diagram pada VI tersebut. Blok diagram akan terlihat latar belakang warna putih dan memasukkan VI tersebut dan struktur kontrol untuk objek front panelnya. Blok diagram ini mengindikasikan bahwa tampilan ini merupakan blok diagram untuk Generate and Display VI.
Note :
Jika blok diagram tidak tersedia, anda dapat menampilkan blok diagram dengan mengklik WindowShow Block Diagram.
5. Pada toolbar front panel, klik tombol Run, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri. Perhatikan gelombang sinus yang terlihat pada grafiknya. 6. Hentikan VI dengan mengklik tombol Stop, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, pada front panel.
1-27
Tip :
Keseluruhan latihan ini, anda dapat membuka perubahan yang baru saja dibuka dengan mengklik EditUndo atau dengan menekan tombol <Ctrl-Z>.
1. Jika Controls palette tidak tersedia pada front panel, pilih WindowShow Control Palette untuk menampilkannya. 2. Pindahkan kursor disebelah iconnya pada Controls palette untuk menempatkan Numeric Controls palette. Perhatikan saat anda memindahkan kursor disebelah icon pada Controls palette, nama dari subpalette akan terlihat space abu-abu diatas semua icon pada palette. Ketika anda tidak menggerakkan kursor disebelah beberapa icon pada beberapa palette, terlihat nama yang lengkap dari subpalette, kontrol, atau indikator. 3. Klik icon Numeric Controls untuk memasukkan Numeric Controls palette. 4. Pilih tombol kontrol pada Numeric Controls palette dan
menempatkannya pada front panel untuk sebelah kiri dari waveform graph. Anda akan menggunakan tombol ini pada latihan sebelumnya untuk mengontrol amplitude dari suatu signal. 5. Pilih FileSave As dan simpan VI ini dengan nama Acquiring a Signal.vi pada direktori C:\Exercises\LabVIEW Basic I.
Note :
Simpan semua VI yang anda ubah atau yang anda buat pada pertemuan ini pada direktori C:\Exercises\LabVIEW Basic I.
1-28
1. Tampilkan blok diagram dengan memilih WindowShow Block Diagram atau dengan memilih blok diagramnya. Perhatikan Simulate Signal Express VI, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri. Express VI merupakan bagian dari blok diagram bahwa anda dapat menyusunnya untuk melakukan secara bersamaan dengan perintah ukurannya. Simulate Signal Express VI menginisialisasikan signalnya pada susunan yang anda spesifikasikan. 2. Klik kanan Simulate Signal Express VI dan pilih Properties dari menu shortcut untuk menampilkan kotak dialog Configure Simulate Signal. 3. Pilih Sawtooth dari menu pull-down jenis Signal. Perhatikan waveform graph dari grafiknya pada bagian Result Preview untuk mengubah gelombang sawtooth. Kotak dialog Configure Simulate Signal harus terlihat serupa dengan gambar berikut ini. 4. Klik tombol OK untuk menampilkannya konfigurasinya dan tutup kotak dialog Configure Simulate Signal. 5. Pindahkan kursor disebelah tanda panah kebawah pada tombol dari Simulate Signal Express VI. 6. Ketika dua ujung tanda panah terlihat, terlihat pada gambar disebelah kiri, klik dan geser batas dari Express VI hingga input Amplitude terlihat. Perhatikan bagaimana anda menggeser batas Simulate Signal Express VI untuk menampilkan input yang baru. Karena input Amplitude terlihat pada blok diagram, anda dapat menyusun amplitudo untuk gelombang sawtooth pada blok diagram. Pada gambar sebelumnya, perhatihan bagaimana Amplitude
merupakan sebuah pilihan pada kotak dialog Configure Simulate Signal. Ketika input, seperti Amplitude, terlihat pada blok diagram dan menyusun kotak dialog tersebut, anda dapat menyusun inputnya pada kedua tempat tersebut.
1-29
memperbesar objeknya. 2. Klik terminal Knob untuk memilihnya, kemudian geser terminal tersebut untuk sebelah kiri dari Simulate Signal Express VI. Pastikan terminal Knob didalam Loop, terlihat pada gambar disebelah kiri. Teminal tersebut menggambarkan kontrol dan indikator pada front panel. Terminal tersebut memasukkan dan mengeluarkan bagian dari keterangan perubahan diantara front panel dan blok diagram. 3. Pilih terminal Knob dengan mengklik space yang kosong pada blok diagram. 4. Pindahkan kursor disebelah tanda panah dari terminal Knob, terlihat pada gambar disebelah kiri. Perhatikan bagaimana kursor menunjukkan penghubung spool, atau Wiring tool, terlihat pada gambar disebelah kiri. Gunakan Wiring tool untuk menghubungkan objek tersebut bersamaan dengan blok diagram.
Note :
kursor tidak dapat diubah untuk tool yang lainnya saat objeknya dipilih.
5. Ketika Wiring tool terlihat, klik tanda panah dan kemudian klik input Amplitude dari Simulate Signal Express VI, terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk menghubungkan kedua objek tersebut secara bersamaan.
1-30
Perhatikan pengawatannya yang terlihat dan hubungkan kedua objek tersebut. Data melewati sepanjang pengawatan ini dari terminal Express VI. 6. Pilih FileSave untuk menyimpan VI ini.
Menjalankan VI Menjalankan VI mengeksekusi penyelesaian anda. Lengkapi langkahlangkah berikut ini untuk menjalankan Acquiring a Signal Express VI. 1. Tampilkan front panel dengan memilih WindowShow Front Panel atau dengan mengklik front panelnya.
Tip :
Tekan tombol <Ctrl-E> untuk merubahnya dari ront panel ke blok diagram atau dari blok diagram ke front panel.
2. Klik tombol Run. 3. Pindahkan kursor disebelah control knob. Perhatikan bagaimana kursor menunjukkan gambar tangan, atau Operating tool, terlihat pada gambar disebelah kiri. Gunakan Operating tool untuk merubah nilai dari kontrolnya atau pilih teks didalam kontrolnya. 4. Gunakan Operating tool, ubah knob untuk mengatur amplitudo dari gelombang sawtooth. Perhatikan bagaimana amplitudo dari gelombang sawtooth merubah knob yang anda ubah. Perhatikan juga y-axis pada skala otomatis grafiknya untuk menghitung perubahan amplitudonya. Untuk mengindikasikan VI itu berjalan, tombol Run berubah menjadi tanda panah berwarna kehitaman, terlihat pada gambar disebelah kiri. Anda tidak dapat merubah front panel atau blok diagram saat VI sedang berjalan. 5. Klik tombol Stop, terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk menghentikan VI.
1-31
Note :
Walaupun tombol Abort Execution terlihat sama seperti tombol stop, tombol Abort Execution tidak selalu sebagaimana mesti VI ditutup. National Instrument menganjurkan menghentikan VI anda menggunakan tombol Stop pada front panel. Gunakan juga tombol Abort Execution ketika anda menghindarkan terjadinya error pada terminal aplikasinya dengan menggunakan tombol Stop.
Mengubah Signal
Lengkapi langkah-langkah berikut ini untuk menambahkan skala pada signalnya dan menampilkan hasilnya di grafik pada front panel. 1. Pada blok diagram, gunakan Positioning tool untuk mengklik ganda pengawatan yang terhubung Simulate Signal Express VI untuk terminal Waveform Graph, terlihat pada gambar disebelah kiri. 2. Tekan tombol <Delete> untuk menghilangkan pengawatan ini. 3. Jika Function palette tidak tersedia pada blok diagram, pilih WindowShow Block Diagram untuk menampilkannya. 4. Pilih Scaling and Mapping Express VI, terlihat pada gambar disebelah kiri, pada Arithmetic & Comparison palette dan tempatkan pada blok diagram didalam loop diantara Simulate Signal Express VI dan terminal Waveform Graph. Jika disana tidak terdapat ruang diantara Express VI dan terminalnya, pindahkan terminal Waveform Graph disebelah kanannya. Perhatikan bahwa kotak dialog Configure Scaling and Mapping secara otomatis membukanya saat anda menempatkan Express VI pada blok diagram. 5. Mendefinisikan nilai dari unsur skalanya dengan memasukkan nilai 10 pada kotak dialog Slope (m). Kotak dialog Configure Scalling and Mapping harus terlihat serupa dengan gambar berikut ini.
1-32
6. Klik tombol OK untuk menampilkan susunan prosesnya dan tutup kotak dialog Configure Scalling and Mapping. 7. Pindahkan kursor disebelah tanda panah pada output sawtooth dari Simulate Signal Express VI. 8. Ketika Wiring tool terlihat, klik tanda panahnya dan klik tanda panah pada input Signal dari Scalling and Mapping Express VI, terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk menghubungkan kedua objek tersebut secara bersamaan. 9. Gunakan Wiring tool, menghubungkan output Scaled Signal dari Scalling and Mapping Express VI untuk terminal Waveform Graph. Perhatikan bagaimana menghubungkan pengawatan Express VI dan terminalnya. Tanda panah pada Express VI dan terminal
1-33
Note :
Terminal pada blok diagram mengatur tampilan iconnya. Untuk menampilkan terminal jenis datanya pada blok diagram, klik kanan terminalnya dan pilih View As Icon dari menu shortcut untuk menghilangkan checkmark.
3. Pilih FileSave untuk menyimpan VI ini. Anda juga dapat menekan tombol <Ctrl-S> untuk menyimpan VI ini.
1-34
4. Kembali ke front panel, jalankan VI, dan ubah kontrol knob. Perhatikan bahwa plot grafik gelombang sawtooth dan skala signalnya. Juga perhatikan bahwa nilai maksimum pada y-axisnya secara otomatis merubah 10 kalinya dari nilai knob. Skala ini terjadi karena anda mengatur nilai slopenya menjadi 10 pada Scaling and Mapping Express VI. 5. Klik tombol Stop.
3. Klik Scale tab dan, pada bagian Scale Range, ubah nilai maksimumnya untuk 5.0.
1-35
perhatikan bagaimana knob pada front panel dengan segera mengupdatenya untuk menggambarkan perubahannya 4. Klik tombol OK untuk menampilkan susunannya dan tutup kotak dialog Knob Properties. 5. Simpan VI ini.
Tip :
VI yang anda buat, anda dapat mencobanya dengan propertis dan susunan yang berbeda. Anda juga dapat menambahkan dan menghilangkan objeknya, anda dapat juga membuka kembali perubahannya dengan memilih EditUndo atau tekan tombol <Ctrl-Z>
6. Coba dengan properti yang lain dari knobnya dengan menggunakan kotak dialog Knob Properties. Contohnya, ubah lagi warna pada Marker Text Color dengan mengklik kotak warnanya pada Scale tab. 7. Klik tombol Cancel untuk membatalkan tampilan yang anda buat saat percobaan tersebut. Jika anda ingin menyimpan perubahan yang anda buat, klik tombol OK.
1-36
3. Klik kanan waveform graph dan pilih Properties dari menu tampilannya untuk menampilkan kotak dialog Graph Properties. 4. Pada Plots tab, pilih Sawtooth dari menu pull-down. Klik kotak warna Line Color untuk menampilkan warna pilihannya. Pilih garis warna yang baru. 5. Pilih Sawtooth (Scaled) dari menu pull-down. 6. Tempatkan checkmark pada kotak check D nt s w vfr n me o ue ae m a s o for plot names. 7. Pada kotak teks Name, hilangkan penamaannya dan ubah nama plot ini dengan Scaled Sawtooth. 8. Klik tombol OK untuk menampilkan susunannya dan tutup kotak dialog Graph Properties. 9. Coba dengan properti yang lain dari grafik dengan menggunakan kotak dialog Graph Properties. Contohnya, coba skala otomatisnya diatur disabling yang terletak di Scale tab. 10. Klik tombol Cancel untuk membatalkan tampilan yang anda buat saat percobaan tersebut. Jika anda ingin menyimpan perubahan yang anda buat, klik tombol OK. 11. Simpan dan tutup VI ini.
1-37
E. Dataflow Programming
LabVIEW berikut ini merupakan model pengiriman data saat berjalannya sebuah VI. Node pada blok diagram mengeksekusi saat semua inputnya tersedia. Saat nodenya mengeksekusi secara keseluruhan, persediaan data untuk terminal outputnya dan melewatkan data outputnya untuk node yang selanjutnya pada bagian dataflow. Visual Basic, C++, JAVA, dan perintah pemrograman yang lainnya memperlihatkan model pengiriman data dari program pengeksekusiannya. Pada kontrolnya, rangkaian perintah dari element program menentukan pengeksekusian perintah dari programnya. Untuk contoh Dataflow Programming, menganggap blok diagram menambahkan dua niolai dan kemudian mengurangkan dengan nilai 50.00 dari hasil penambahannya. Pada case ini, blok diagram mengeksekusi dari kiri ke kanan, bukan karena objek ditempatkan pada perintah tersebut, bukan karena fungsi Subtracty tidak dapat mengeksekusi hingga fungsi Add selesai mengeksekusi dan melewatkan datanya untuk fungsi Subtract. Ingat bahwa node hanya mengeksekusi saat data tersedia pada semua terminal inputnya, dan persediaan data tersebut untuk terminal outputnya hanya saat selesai mengeksekusi.
Pada contoh berikut ini, menganggap bagian kode mana yang akan dieksekusi pertama fungsi Add, Random Number, atau Divide. Anda tidak mengetahuinya karena input untuk fungsi Add dan Divide tersedia dengan waktu yang bersamaan, dan fungsi Random Number tidak memiliki input. Kondisi ini dimana satu bagian kode harus dieksekusi sebelum yang lainnya, dan tidak ada data yang tersedia diantara fungsi tersebut, gunakan metode perintah pemrograman, seperti error cluster, untuk perintah yang dibuat dari
pengeksekusian tersebut. Ditunjukkan pada Bab 5 pada bagian Error Handling, Clusters, untuk keterangan lebih jelasnya tentang error cluster.
1-38
1-39
Latihan 1-2
Express Filter VI
Lengkapi langkah-langkah berikut ini untuk menggunakan NI Example Finder untuk mencari contoh VI yang menghasilkan gelombang sinus dengan frekuensi dari 10 Hz dan amplitude dari 10 V dengan noisenya dari 1 V dan menampilkan filternya. 1. Pilih HelpFind Example untuk membuka NI Example Finder. 2. Klik Search tab dan jenis penamaan Filter di kotak dialog Type in the word(s) to search for. Perhatikan kata yang untuk memilih gambar apa yang anda inginkan pada Express VI ini untuk menggunakannyasignal filter. 3. Pilih filter untuk menampilkan contoh VI tersebut untuk memasukkan filter pada judul latihan ini. 4. Temukan contoh VI untuk memanggil Express Filter.vi dan klik ganda untuk membukanya. 5. Buka blok diagram dari VI tersebut, seperti terlihat pada gambar berikut ini.
1-40
6. Klik tombol Highlight Execution, terlihat pada gambar disebelah kiri, pada toolbar untuk mengeksekusi secara perlahan-lahan dari programnya sehingga anda dapat memperhatikan perintah
pengeksekusiannya pada blok diagram. 7. Klik tombol Run. 8. Tampilkan blok diagram. Perhatikan alur datanya pada blok diagram. Contohnya, perhatikan Tone Measurement2 Express VI tidak ada data outputnya hingga data tersebut menerima data dari Filter Express VI. 9. Tutup VI tersebut ketika telah selesai digunakan. Jangan disimpan perubahannya.
1-41
Gambar 1-10. Context Help Window Klik tombol Hide Optional Terminals and Full Path yang terletak pada menu pull-down dari jendela Context Help untuk menampilkan terminal optional
1-42
dari connector pane dan untuk menampilkan bagian keseluruhan untuk VI tersebut. Terminal Optional memperlihatkan potongan pengawatannya,
memberitahukan anda bahwa perintah penghubung tersebut sudah ada. Rincian dari mode tersebut menampilkan semua terminalnya, terlihat pada gambar 1-11.
Gambar 1-11. Detailed Context Help Window Klik tombol Lock Context Help untuk mengunci isi dari jendela Context Help. Saat isi pada context help tersebut terkunci, pindahkan kursor disamping objek yang lain dan tidak merubah isi dari jendela tersebut. Untuk membuka jendela tersebut, klik tombol tersebut kembali. Anda juga dapat memasukkan pilihan ini dari menu Help. Jika judul penghubung LabVIEW Help sudah ada untuk menggambarkan objek pada jendela Context Help, pada warna biru Click here for more help. Manampilkan jendela Context Help. Selain itu, tombol More Help, terlihat pada gambar disebelah kiri, memungkinkan. Klik penghubungnya atau tombolnya untuk menampilkan LabVIEW Help untuk keterangan lebih jelasnya tentang objek tersebut.
LabVIEW Help
Anda dapat memasukkan LabVIEW Help yang lain dengan mengklik tombol More Help pada jendela Context Help, pilih HelpVI, Function, & How-To Help, atau klik warna biru Click here for more help, memasukkan pada jendela Context Help.
1-43
LabVIEW Help berisi rincian gambaran dari sebagian palette, menu, tool, VI, dan functions, LabVIEW Help juga memasukkan perintah satu persatu untuk menggunakan LabVIEW tersebut. LabVIEW Help memasukkan penghubungnya untuk sumbernya berikut ini : LabVIEW Bookshelf, dimana memasukkan versi PDF dari semua buku pedoman LabVIEW and Application Notes. Technical support resources pada National Instruments Website, seperti NI Developer Zone, the KnowledgeBase, dan the Product Manuals Library.
NI Example Finder
Kotak dialog New berisi banyak LabVIEW template VI bahwa anda dapat menggunakannya untuk memulai membuatnya. Bagaimanapun, template VI ini hanya terdiri dari ratusan subset dari contoh VI kedalam LabVIEW. Anda dapat memodifikasi setiap contoh VI untuk menyusun suatu aplikasi, atau anda dapat meng-copy dan mem-paste dari contoh tersebut kedalam VI yang anda buat. Pada penambahan untuk contoh VI itu dikirim melalui LabVIEW, anda juga dapat menhubungkan ratusan dari contoh VI tersebut pada NI Developer Zone pada ni.com/zone. Untuk mencari semua contoh dengan menggunakan VI LabVIEW, gunakan NI Example Finder. NI Example Finder merupakan pintu gerbang untuk memasang semua contohnya dan meletakkan contoh tersebut pada NI Developer Zone. Untuk memulai NI Example Finder, pilih HelpFind Example dari menu bar front panel atau blok diagram. Anda juga dapat memulai NI Example Finder dengan mengklik tanda panah pada tombol Open pada kotak dialog LabVIEW dan pilih Examples dari menu shortcut.
1-44
Latihan 1-3
Reduce Samples VI
Tujuan : Penggunaan dokumentasi pada LabVIEW untuk membuat suatu VI yang menghasilkan signal, mengurangi nilai dari sampel signal, dan menampilkan hasil data di tabel pada front panel.
Pada latihan berikut ini, anda akan membuka blank VI dan menambahkan Express VI dan struktur blok diagram untuk membuat VI yang baru. Ketika anda melengkapi latihan ini, front panel dari VI akan menampilkan contoh yang serupa pada gambar berikut ini.
Membuka Blank VI
Jika template tidak tersedia untuk tugas yang ingin anda buat, anda dapat memulainya dengan blank VI dan tambahan Express VI untuk menyelesaikan tugas yang lebih spesifik. Lengkapi langkah-langkah berikut ini untuk membuka blank VI. 1. Pada kotak dialog LabVIEW, klik tanda panah pada tombol New dan pilih Blank VI dari menu tampilannya atau tekan tombol <Ctrl-N> untuk membuka blank VI. Perhatikan tampilan kosong pada front panel dan blok diagram.
1-45
2. Jika Functions palette tidak tersedia, klik kanan setiap tempat yang kosong pada blok diagram untuk menampilkan Functions palette. Klik thumbtack, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, pada sisi kiri sebelah atas dari Functions palette untuk menempatkan palette pada tampilan layarnya.
Note :
Anda dapat mengklik kanan pada tempat yang kosong dari blok diagram atau front panel untuk menampilkan Functions atau Controls palette.
1-46
7. Perhatikan bagaimana tampila signalnya pada perubahan tampilan Result Preview untuk menggambarkan susunan gelombang sinusnya. 8. Tutup kotak dialog Configure Simulate Signal dengan mengklik tombol OK. 9. Pindahkan kursor disebelah Simulate Signal Express VI dan baca keterangan tersebut yang terlihat pada tampilan Context Help. Perhatikan tampilan Context Help itu sekarang menampilkan susunan dari Simulate Signal Express VI. 10. Save as VI tersebut dengan nama Reduce Sample.vi pada direktori C:\Exercises\LabVIEW Basic I.
Mengubah Signal
Lengkapi langkah-langkah berikut ini untuk menggunakan LabVIEW Help untuk mencari Express VI tersebut mengurangi nilai dari contoh signalnya. 1. Pilih HelpVI, Functions, & How-To Help untuk membuka LabVIEW Help. 2. Klik Search tab dan type sample compression pada kotak teks Type in the word(s) to search for. Perhatikan pilihan kata ini menggambarkan apa yang anda inginkan pada Express VI ini untuk membuat-memadatkan, atau mengurangi, nilai dari sampel signalnya. 3. Untuk memulai mencarinya, tekan tombol <Enter> atau klik tombol List Topics. 4. Klik ganda pembahasan Sample Compression untuk menampilkan pembahasan itu menggambarkan Sample Compression Express VI. 5. Setelah anda membaca gambaran Express VI tersebut, klik tombol Place on the blok diagram untuk memilih Express VI. 6. Pindahkan kursor untuk blok diagram. Perhatikan bagaimana LabVIEW melampirkan kursor untuk Sample Compression Express VI. 7. Tempatkan Sample Compression Express VI pada blok diagram untuk Simulate Signal Express VI yang benar.
1-47
8. Susunan Sample Compression Express VI untuk menggambarkan signalnya dari faktor penggunaan 25 nilai rata-rata ini. 9. Tutup kotak dialog Configure Sample Compression. 10. Gunakan Wiring tool, menghubungkan output Sine pada Simulate Signal Express VI untuk input Signal pada Sample Compression Express VI.
1. Klik kanan output Mean pada Sample Compression Express VI dan pilih CreateNumeric Indikator dari menu shortcut untuk membuat indikator numerik. 2. Klik kanan output Mean dari Sample Compression Express VI dan pilih Insert I/O dari menu tampilannya untuk memasukkan input Enable. 3. Klik kanan input Enable dan pilih CreateControl dari menu shortcut untuk membuat tombol Enable. 4. Klik kanan pada pengawatan yang terhubung output Sine pada Simulate Signal VI untuk input Signals dari Signal Compression Express VI dan pilih CreateGraph Indicator dari menu shortcut. Perhatikan bahwa anda dapat membuat kontrol dan indikator dari blok diagram. Ketika anda membuat kontrol dan indikator menggunakan cara
1-48
ini, LabVIEW secara otomatis membuat terminal dengan penamaan dan susunan yang tepat. 5. Gunakan Wiring tool, untuk menghubungkan output Mean pada Sample Compression Express VI untuk membuat terminal grafik indicator Sine pada langkah-langkah sebelumnya. Perhatikan tampilan fungsi Merge Signals. 6. Atur objek pada blok diagram sehingga terlihat serupa dengan gambar blok diagram diatas.
Note :
Anda dapat mengklik kanan disetiap pengawatannya dan pilih Clean Up Wire dari menu shortcut untuk merapikan pengawatan yang ada pada blok diagram secara otomatis.
Menjalankan
bentuk
VI
secara
terus-menerus
hingga
1-49
Perhatikan While Loop, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, terlihat dengan tombol Stop yang dihubungkan ke condition terminal. While loop ini merupakan susunan untuk berhenti ketika penggunanya mengklik tombol Stop. 5. Tampilkan front panel dan jalankan VI. Perhatikan VI tersebut sekarang dijalankan hingga anda mengklik tombol Stop. While loop mengeksekusi fungsi ini didalam Loop hingga penggunanya menekan tombol Stop. Seperti ditunjukkan pada Bab 3, Repetition and Loops, untuk keterangan lebih jelasnya tentang While Loop.
FunctionsExecution Control palette dan tempatkan didalam loopnya. 2. Jenis 0.250 pada kotak teks Time Delay (seconds). Time delay ini menentukan bagaimana cepatnya loop berjalan. Dengan waktu delaynya 0.250 detik, loop sekali iterasi setiap 0.250 detik. 3. Tutup kotak teks Configure Time Delay. 4. Simpan VI ini. 5. Tampilkan front panel dan jalankan VI. 6. Klik tombol Enable dan perhatikan perubahan pada grafiknya.
1-50
Perhatikan bagaimana jika tombolnya ON, grafik menampilkan pengurangan signalnya. Jika tombol Enable OFF, grafik tidak menampilkan pengurangan signalnya. 7. Klik tombol Stop untuk menghentikan VI.
1-51
6. Tampilkan front panel dan jalankan VI. 7. Klik tombol Enable Tabel manampilkan nilai tengah dari setiap 25 contoh gelombang sinus. Perhatikan jika tombol Enable OFF, maka tabel tidak akan mencatat nilai tengahnya. 8. Hentikan VI. 9. Cobalah dengan properties dari tabel dengan menggunakan kotak dialog Table Properties. Contohnya, coba ubah nilai pada kolomnya untuk satu. 10. Simpan dan tutup VI ini.
1-52
G. Debugging Techniques
Jika VI tidak bisa dijalankan, pengawatan pada VI ada yang salah, atau tidak terhubung. Tombol Run sering kali menampilkan pengawatan yang belum terhubung tersebut, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, ketika anda membuat atau merubah suatu VI. Jika VI tersebut masih salahsaat anda selesai menghubungkan pengawatan blok diagramnya, VI akan salah dan tidak dapat dijalankan. Biasanya, cara ini inputnya tidak terhubung, atau pengawatannya salah.
Finding Error
Klik tombol Run untuk menhentikannya atau pilih WindowShow Error List untuk menampilkan tampilan Error List, yang mana List dari semua errornya. Klik ganda pendeskripsian error untuk menampilkan blok diagram atau front panelnya dan highlight objeknya yang berisi errornya.
Execution Highlighting
Lihat tampilan dari pengeksekusiannya pada blok diagram dengan mengklik tombol Highlight Execution, terlihat pada gambar disebelah kiri. Execution Highlighting memperlihatkan data yang terkirim pada blok diagram dari satu node ke node yang lainnya menggunakan bubles bersamaan dengan perpindahan pengawatannya. Gunakan execution highlighting pada
penghubungnya dengan single-stepping untuk melihat bagaimana perpindahan datanya dari node ke node yang terhubung pada VI.
Note :
Single-Stepping
Single-step terhubung pada VI untuk melihat setiap pergerakan VI tersebut pada blok diagram saat VI sedang berjalan. Tombol single-step mempengaruhi pengeksekusian hanya pada VI atau subVI pada mode single-step. Masukkan
1-53
mode single-step dengan mengklik tombol Step Over atau Step Into.pindahkan kursor disebelah tombol Step Over, Step Into, atau Step Out untuk melihat petunjuknya tentang gambaran langkah selanjutnya jika anda mengklik tombol tersebut. Anda dapat menghubungkan single-step ke subVI atau menjalankannya secara normal. Jika single-step anda terhubung ke VI dengan execution highlighting dalam kondisi ON, execution glyph, terlihat pada gambar disebelah kiri, terlihat pada icon dari subVI tersebut bahwa sekarang ini sedang berjalan.
Probe
Gunakan Probe tool, terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk mengecek nilai tengahnya pada penghubungnya saat VI sedang berjalan. Saat menghentikan sementara pengeksekusiannya pada node karena dari single-stepping atau breakpoint, anda juga dapat memeriksa pengawatannya hanya saat
pengeksekusiannya untuk melihat nilai yang terhubung pada pengawatan tersebut. Anda juga dapat membuat custom probe untuk menspesifikasi yang mana indikator yang anda gunakan untuk melihat data probenya. Contohnya, jika anda ingin melihat nilai data numeriknya, anda dapat memilih untuk melihat data tersebut pada chart diantara probe. Untuk membuat custom probe, klik kanan pada penghubungnya dan pilih Custom ProbeNew dari menu shortcut.
Breakpoint
Gunakan Breakpoint tool, terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk menempatkan breakpoint tersebut pada VI, Node, atau penghubungnya pada blok diagram dan menghentikan sementara pengeksekusiannya pada tempatkan tersebut. Ketika anda mengatur breakpoint pada workspace blok diagramnya untuk menghentikan sementara pengeksekusiannya setelah semua node pada blok diagram tereksekusi. Ketika VI berhenti sementara pada breakpoint, LabVIEW memunculkan blok diagram untuk frontnya dan menggunakan blok diagram tersebut untuk menghighlight node atau penghubungnya yang berisi breakpoint. LabVIEW menghighlight breakpoint dengan batas warna merah untuk node dan blok diagram dan peluru berwarna merah untuk penghubungnya. Saat anda
1-54
memindahkan kursor disebelah breakpoint yang ada, disekitar wilayah yang berwarna hitam dari kursor Breakpoint terlihat warna putih. Gunakan Breakpoint tool untuk mengklik breakpoint yang ada untuk menghilangkannya.
1-55
Latihan 1-4
Lengkapi langkah-langkah berikut ini untuk me-load kesalahan VI dan memeriksa error. Gunakan single-stepping dan pengeksekusian untuk langkah VI selanjutnya.
C:\Exrcises\LabVIEW Basic I untuk membuka Debug Exercise (Main) VI. Berikut ini tampilan pada front panel.
Perhatikan tombol Run pada toolbar menampilkan kesalahan, seperti terlihat pada gamabr disebelah kiri, mengindiksikan bahwa VI terdapat kesalahan dan tidak dapat dijalankan.
Blok Diagram
2. Pilih WindowShow Block Diagram untuk menampilkan blok diagram berikut ini.
Fungsi Random Number (0-1), terletak di FunctionsArithmetic & ComparisonExpress number between 0-1. Numeric palette, menghasilkan random
1-56
Fungsi
Multiply,
terletak
di
FunctionsArithmetic
&
ComparisonExpress Numeric palette, nilainya dari random number dikalikan dengan 10,0. Constant, terletak di FunctionsArithmetic & ComparisonExpress Numeric palette, untuk mengalikan random number dengan nilai 10.0. The Debug Exercise (Sub)VI, terletak di direktori
C:\Exercises\LabVIEW Basic I, tambahkan nilai 100.0 dan hitung akar kuadrat dari nilainya. 3. Cari dan tentukan posisi setiap Error. a. Klik tombol kesalahan RUN untuk menampilkan tampilan Error Window, yang mana semua list yang error. b. Pilih error description pada tampilan Error list. Bagian Detail menggambarkan errornya dan pada beberapa menganjurkan bagaimana untuk memeriksa errornya. c. Klik tombol Help untuk menampilkan bagian-bagian pokoknya pada LabVIEW Help tersebut untuk menggambarkan errornya secara terperinci dan memasukkan perintahnya satu per satu untuk memeriksa errornya. d. Klik tombol Show Error atau klik ganda pada error description untuk melihat bagian mana pada blok diagram tersebut yang berisi errornya. e. Gunakan tampilan Error list untuk menentukan posisi setiap errornya. 4. Pilih FileSave untuk menyimpan VI tersebut. 5. Tampilkan front panel dengan mengkliknya atau dengan memilih WindowShow Front Panel.
Menjalankan VI
6. Klik tombol RUN untuk menjalankan VI tersebut setiap waktu. 7. Pilih WindowShow Block Diagram untuk menampilkan blok diagramnya. 8. Menampilkan data yang terkirim pada blok diagram.
1-57
a. Klik tombol Highlight Execution, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, pada toolbar untuk memungkinkan pengeksekusian tampilannya. b. Klik tombol Step Into, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk memulai single-stepping. Execution highlight menampilkan pergerakan alur datanya pada blok diagram dari satu node untuk penggunaan gagasan yang lainnya untuk perpindahan yang terumenerus pada pengawatannya. Node berkedip-kedip
mengindikasikan yang siap untuk dieksekusi. c. Klik tombol Step Over, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, setelah setiap node telah selesai secara keseluruhan pada blok diagram. Setiap waktu anda dapat mengklik tombol Step Over, untuk mengeksekusi alur nodenya dan mem-pause untuk node yang berikutnya. Data akan terlihat pada front panel ketika terhubung pada VI tersebut. VI menghasilkan nilai secara acak dan mengalikannya dengan 10.0. SubVI menambahkannya dengan 100.0 dan mendapatkan akar kwardat dari hasilnya. d. Ketika batas yang berkedip-kedip mengelilingi keseluruhan blok duagram, klik tombol Step Out, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk menghentikan single-stepping yang terhubung ke Debug Exercise (Main) VI. 9. Single-step yang terhubung ke VI dan subVI. a. Klik tombol Step Into untuk memulai single-stepping. b. Ketika Debug Exercise (Sub) VI berkedip-kedip, klik tombol Step Into. Perhatikan tombol run pada subVI. c. Tampilkan Debug Exercise (Main) VI pada blok diagram dengan mengkliknya. A Green glyph, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, terlihat pada icon subVI pada Debug Exercise (Main) VI di blok diagram, mengindikasikan VI tersebut sedang berjalan.
1-58
d. Tampilkan Debug Exercise (Sub) VI pada blok diagram dengan mengkliknya. e. Klik kedua tombol Step Out untuk menghentikan single-stepping yang terhubung pada subVI di blok diagram. Debug Exercise
(Main) VI pada blok diagram telah aktif. f. Klik tombol Step Out untuk menghentikan single-stepping. 10. gunakan probe untuk memeriksa nilai tengahnya dari pengawatan tersebut saat VI sedan berjalan. a. Gunakan Probe tool, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri. Tampilannya serupa seperti terlihat pada tampilan berikut ini.
Tampilan Probe pada LabVIEW ini menampilkan nilainya secara otomatis dan menampilkan nilai yang sama di glyph pada pengawatan yang anda klik. b. Hubungkan single-step kembali pada VI. Probe menampilkan data yang terkirim pada penghubungnya. 11. Tempatkan breakpoint pada blok diagram untuk memberi waktu pengeksekusian pada letek pengeksekusiannya. a. Gunakan Breakpoint tool, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk mengklik node atau pengawatannya. Tempatkan breakpoint pada blok diagram untuk memberi waktu
pengeksekusian setelah semua pengeksekusian node pada blok diagram. b. Klik tombol RUN untuk menjalankan VI tersebut. Ketika anda menjangkau breakpoint selama pengeksekusian, VI akan mempause dan tombol Pause akan terlihat berwarna merah. c. Klik tombol Continue, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk mengitung ulang jalannya VI tersebut untuk breakpoint selanjutnya atau hingga VI telah selesai berjalan.
1-59
d. Gunakan Breakpoint tool untuk mengklik breakpoint yang anda atur dan hilangkan. 12. Klik tombol Highlight Execution untuk men-disable tampilan pengeksekusiannya. 13. Pilih FileClose untuk menutup VI dan semua tampilan yang terbuka.
1-60
1-61
Terminal control memiliki bagian yang lebih tebal dibandingkan dengan terminal indicator. Untuk merubah control menjadi indicator atau merubah indicator menjadi control, klik kanan pada objek dan pilih Change to Indicator atau Change to Controls dari menu shortcut. Blok diagram terdiri dari nodes, terminal, dan wire. Gunakan execution highlighting, single-stepping, probes, dan
breakpoint untuk debug VI dari pergerakkan aliran data pada blok diagram.
1-62
Note
1-63
Note
1-64
2-1
A. Modular Programming
Kemampuan LabVIEW terdapat pada sifat dasar hirarkinya dari VI. Setelah anda membuat suatu VI, anda dapat menggunakan VI yang lain pada blok diagram. Dimana nilainya tidak ada batasan dari sifat dasar hirarkinya. Penggunaan Modular Programming membantu anda untuk mengatur perubahan dan memeriksa blok diagram dengan cepat. Sebuah VI didalam VInya yang lain disebut juga dengan subVI. Suatu VI harus sesuai dengan subroutine bahasa pemrogramannya. Ketika anda mengklik ganda pada subVI maka akan terlihat front panel dan blok diagram, itu lebih baik daripada tampilan kotak dialog dimana anda dapat menentukan pilihannya. Front panel terdiri dari kontrol dan indikator yang sering kita gunakan. Blok diagram terdiri dari pengawatan, icon front panel, function, mungkin subVI, dan tampilan objek lainnya pada LabVIEW yang sering kita gunakan. Pada sudut kanan sebelah atas dari front panel dan blok diagram menampilkan icon untuk VI. Icon ini sama seperti icon yang ditampilkan ketika anda menempatkan VI pada blok diagram.
2-2
Connector pane menerima data pada input terminalnya dan melewatkannya datanya untuk blok diagram melalui kontrol pada front panel dan menerima hasilnya pada terminal output dari indikator front panel. Saat anda membuat VI, anda boleh mendapatkan VI tersebut dari sistem yang sering anda buat. Mengingat penggunaan subVI atau loop dari sistem yang anda buat berulang kali. Contohnya, blok diagram berikut ini berisi dua sistem yang sama.
Anda dapat membuat subVI tersebut dengan sistem yang anda buat dan memanggil subVI tersebut dua kali. Contoh berikut ini memanggil Temperature VI sebagai subVI sebanyak dua kali pada blok diagram dan memiliki fungsi yang sama pada blok diagram sebelumnya. Anda juga dapat menggunakan subVI pada VI yang lain. Ditunjukkan pada Bab 3, Representation and Loops, untuk keterangan lebih jelas tentang loop untuk penggabungan sistemnya.
Seperti ditunjukkan pada LabVIEW Basics II : Development Course Manual untuk keterangan lebih jelasnya tentang application development.
2-3
Berikut ini adalah pseudo-code dan blok diagram yang memperlihatkan persamaan diantara subVI dan subroutine. Function Code Function average {in1, in2, out} { Out = (in1 + in2/2.0); } SubVI Blok Diagram Calling Program Code Main { Average (point1, point2, pointavg); } Calling VI Blok Diagram
2-4
Membuat Icon
Setiap VI menampilkan Icon, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, pada sudut kanan sebelah atas dari tampilan front panel dan blok diagram. Icon tersebut menggambarkan VI. Icon tersebut berisi teks, gambar, atau gabungan keduanya. Jika anda menggunakan VI tersebut sebagai subVI, icon
mengidentifikasikan subVI pada VI dari blok diagram. Pada keadaan sebenarnya icon berisi nilai yang mengindikasikan berapa banyak VI baru yang anda buka saat masuk ke program LabVIEW. Buatlah icon untuk menempatkan kembali icon awalnya dengan mengklik kanan pada sudut kanan sebelah atas dari tampilan front panel atau blok diagram dan pilih Edit Icon dari menu shortcut atau mengklik ganda iconnya pada sudut atas sebelah kanan dari front panel. Anda juga dapat merubah iconnya dengan memilih FileVI Properties, pilih menu pull-down General dari Category, dan klik tombol Edit Icon. Gunakan tool pada sudut kiri dari kotak dialog Icon Editor untuk membuat bentuk icon di tempat editnya. Ukuran normal icon terlihat pada kotak yang disediakan di sebelah kanannya dari tempat editnya, seperti terlihat pada kotak dialog berikut ini.
2-5
Tergantung pada jenis dari tampilan yang anda gunakan, anda dapat membentuk icon terpisah untuk jenis satu warna, 16-warna, dan 256-warna. LabVIEW menggunakan icon satu warna saja untuk dicetak kecuali kalau anda mempunyai printer berwarna. Gunakan menu Edit untuk menghilangkan, meng-copy, dan mem-paste gambar dari dan untuk iconnya. Ketika anda memilih bagian iconnya dan mempaste gambarnya, LabVIEW mengatur ukuran gambarnya sesuai didalam tempat yang anda pilih. Anda juga dapat menggeser gambarnya dimana saja didalam file sistem anda dan menggesernya keatas di sisi atas sebelah kanan dari front panel atau blok diagram. LabVIEW memasukkan gambarnya untuk ukuran icon 32 x 32 pixel. Gunakan pilihan Copy from pada sudut kanan dari kotak dialog Icon Editor untuk mengcopy warna iconnya untuk warna icon hitam-dan-putih dan vice versa. Setelah anda memilih pilihan Copy from, klik tombol OK untuk melengkapi perubahan yang telah anda lakukan.
Note :
Jika anda tidak ingin melengkapi gambar disekitar icon VInya, warna latar belakangnya memperlihatkan warna yang transparan. Ketika anda memilih icon pada blok diagram, pilihan pada icon tersebut memperlihatkan setiap element gambarnya pada icon.
Gunakan tool pada sudut kiri dari kotak dialog Icon Editor untuk membuat bentuk icon pada tempat editannya. Ukuran normal gambar iconnya terlihat pada kotak yang disediakan di sebelah kanan dari tempat editnya. Berikut ini penjelasan tentang toolnya: Gunakan Pencil tool untuk menggambar dan menghapus ukuran gambar. Gunakan Line tool untuk menggambar garis lurus. Untuk
menggambar garis horisontal; vertikal; dan diagonal, tekan tombol <shift> saat anda menggunakan tool ini dengan menggeser kursornya. Gunakan Color Copy tool untuk mengcopy warna latar depannya dari element iconnya.
2-6
Gunakan Fill tool untuk mengisi ruang yang masih kosong dengan warna latar depannya. Gunakan Rectangle tool untuk menggambar batas kotak pada warna latar depannya. Klik ganda tool ini untuk frame icon pada warna latar depannya. Gunakan Filled Rectangle tool untuk menggambar kotak dengan warna latar depan framenya dan untuk menempatkan warna latar belakangnya. Klik ganda tool ini untuk warna latar depan icon framenya dan untuk menempatkan warna latar belakangnya. Gunakan Select tool untuk memilih sekitar iconnya untuk di-cut, dicopy, di-geser, atau dibuat perubahan yang lainnya. Klik ganda tool ini dan tekan tombol <Delete> untuk menghilangkan keseluruhan iconnya. Gunakan Text tool untuk memasukkan teks kedalam icon. Klik ganda tool ini untuk memilih font yang berbeda-beda. (Windows) pilih Small Fonts untuk hasil yang baik pada iconnya Menggunakan Foreground/Background tool untuk menampilkan warna latar depan dan belakangnya. Klik setiap kotaknya untuk menampilkan warna baru yang anda pilih. Gunakan pilihan pada sudut kanan disekitar editingnya untuk menjelaskan tentang : Show Terminal pane. OK Cancel Save as gambar iconnya dan kembali ke front panel. kembali ke front panel tanpa menyimpan segala Menampilkan teminal palette dari connector
perubahannya. Kotak dialog Icon Editor pada menu bar berisi banyak pilihan editing seperti Undo, Redo, Cut, Copy, Paste, dan Clear.
2-7
dengan terminal kontrol dan indikator VI, ini serupa dengan parameter list dari fungsi yang sama untuk memanggil bahasa pemrogramannya. Connector pane mendefinisikan input dan output yang akan anda hubungkan ke VI sehingga anda dapat menggunakan VI tersebut. Penjelasan mengenai connector pane untuk menentukan kontrol atau indikator front panel pada setiap terminal connector pane. Untuk penjelasan mengenai connector pane, klik kanan pada icon di sudut atas sebelah kanan dari tampilan front panel dan pilih Show Connector dari menu shortcut. Connector pane tersebut merubah icon. Setiap kotak pada penghubungnya menggambarkan terminalnya. Gunakan kotak pada connector pane untuk menentukan input dan output. Nilai tampilan terminal pada LabVIEW dari connector pane tergantung pada jumlah kontrol dan indikator pada front panel. Front panel berikut ini memiliki empat kontrol dan satu indikator, sehingga LabVIEW menampilkan empat terminal input dan satu terminal output pada connector pane.
2-8
sedemikian kecil pada hirarkinya dari VI tersebut. Anda juga dapat memiliki kontrol atau indikator front panel yang banyak dari pada terminalnya. Setiap batasannya merupakan susunan yang pokok dari icon tersebut. Nilai maksimum dari terminal yang ada untuk subVI adalah 28. Biasanya sebagian besar penggunaan susunannya ini terlihat seperti gambar disebelah kiri. Susunan ini merupakan penggunaan yang standar untuk membantu anda pada pengawatan yang lebih sederhana.
Note :
Percobaan tersebut tidak menentukan lebih dari 16 terminal pada VInya. Disamping itu terminal juga dapat banyak mengurangi pembacaannya dan penggunaannya dari VI tersebut.
Untuk merubah susunan ruang dari susunan connector pane, klik kanan pada connector pane dan pilih Flip Horizontal, Flip Vertikal, atau Rotate 90 Degress dari menu shortcut.
menghubungkan kontrol dan indikator untuk connector pane, tempatkan input pada sebelah kiri dan output pada sebelah kanan untuk mencegah susunan yang rumit, susunan penghubung yang belum jelas pada VI anda. Untuk menentukan terminal pada kontrol atau indikator front panel, klik terminalnya dari connector pane, kemudian klik kontrol atau indikator pada front panel yang anda inginkan untuk menentukan terminalnya. Klik open space pada front panel. Terminal mengubah warna tipe data dari kontrol untuk menyatakan bahwa anda telah menghubungkan terminalnya. Anda juga dapat memilih control atau indikatornya yang pertama dan kemudian pilih terminalnya.
2-9
Note :
Meskipun anda menggunakan Wiring tool untuk menentukan terminalnya pada connector pane untuk kontrol dan indikator front panel, jika gambar tersebut tidak terhubung diantara connector pane dan kontrol dan indikator.
2-10
Latihan 2-1
Convert C to F VI
Tujuan : Untuk membuat sebuah VI dan icon dan connector pane diperlukan untuk menggunakan subVI.
Lengkapi langkah-langkah berikut ini untuk membuat sebuah VI dengan menggunakan nilai yang menggambarkan derajat Celcius dan merubahnya untuk nilai derajat Fahrenheit.
Front Panel
1. Buka blank VI dan mulai buat seperti front panel berikut ini.
2. Pilih WindowsTile Left and Right untuk menampilkan front panel dan blok diagram saling bersebelahan atau WindowsTile Up and Down untuk menampilkan front panel dan blok diagram berselahan diatas dan dibawah. 3. Buat kontrol numerik. Anda akan menggunakan kontrol ini untuk memasukkan nilai pada derajat Celcius. a. Pilih ControlNumeric Control untuk menampilkan Numeric Controls palette. Jika Control palette tidak tampak, klik kanan dan open space pada workspace front panel untuk
menampilkannya. b. Pilih Numeric Control. Pindahkan untuk front panelnya dan klik untuk menempatkan kontrolnya. c. Beri penamaan pada kontrolnya sebagai Deg C dan tekan tombol <Enter> atau klik tombol Enter, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, pada toolbar. Jika anda tidak ingin menamakan tipenya sekarang juga, LabVIEW menggunakan nama yang sebenarnya.
2-11
Tip :
Anda dapat mengedit labelnya setiap saat dengan mengklik ganda labelnya, menggunakan Labelling tool, atau klik kanan dan pilih Properties dari menu shortcut untuk menampilkan properti kotak dialog.
4. Buat Numeric Indicator. Anda akan menggunakan indikator ini untuk menampilkan nilai pada derajat Fahrenheit. a. Pilih Numeric Indicator yang terletak di ControlNumeric Indicator palette. b. Pindahkan indikatornya pada front panel dan klik untuk menempatkan indikatornya. c. Beri penamaan pada indikatornya sebagai Deg F dan tekan tombol <Enter> atau klik tombol Enter.
Blok Diagram
5. Tampilkan blok diagram dengan mengkliknya atau dengan memilih WindowsShow Blok Diagram. LabVIEW menyesuaikan icon terminal kontrol dan indikator pada blok diagram ketika anda menempatkan kontrol dan indikator pada front panel. Terminalnya menggambarkan tipe data dari kontrol atau indikator. Anda juga dapat melihat dua double-precision, terminal floating-point pada blok diagram, satu indikator, dan satu kontrol.
Note :
6. Tempatkan fungsi Multiply, terletak di FunctionsArithmetic & ComparisonExpress Numeric palette pada blok diagram untuk sebelah kanan indikator Deg C. Jika Functions palette tidak tampak, klik kanan dan open space pada workspace blok diagram untuk menampilkannya.
2-12
7. Tempatkan fungsi Add, terletak di FunctionsArithmetic & ComparisonExpress Numeric palette pada blok diagram untuk sebelah kanan indicator fungsi Multiply. 8. Tempatkan Numeric Constant, terletak di FunctionsArithmetic & ComparisonExpress Numeric palette, untuk bagian sebelah kiri dari fungsi Multiply. Tipe nilai konstannya adalah 1.80. Jika anda menempatkan nilai konstan yang pertama, nilai konstan tersebut sangat penting sehingga anda dapat menentukan nilainya. Jika nilai konstan belum ditentukan, klik ganda konstannya untuk mengaktifkan Labelling tool. 9. Tempatkan Numeric Constant, terletak di FunctionsArithmetic & ComparisonExpress Numeric palette, untuk bagian sebelah kiri dari fungsi Add. Tipe nilai konstannya adalah 32.0. 10. Gunakan Wiring tool, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk menghubungkan icon seperti terlihat pada blok diagram berikut ini.
Untuk menghubungkan dari terminal yang satu ke terminal yang lainnya, gunakan Wiring tool untuk mengklik terminal keduanya, pindahkan tool untuk terminal keduanya, dan mengkliknya. Anda dapat memulai menghubungkannya dari salah satu terminalnya. Anda dapat membelokkan penghubungnya dengan mengklik pengawatannya untuk membelokkan pengawatannya kebawah dan memindahkan kursornya sesuai petunjuknya. Tekan spacebar untuk petunjuk toggle pengawatannya. Untuk mengidentifikasikan terminal pada node, klik kanan fungsi Multiply dan Add dan pilih Visible ItemsTerminals dari menu shortcut untuk menampilkan connector pane pada blok diagram. Untuk menghasilkan icon setelah dihubungkan dengan mengklik
2-13
kanan pada fungsinya dan pilih Visible ItemsTerminals dari menu shortcut untuk menghilangkan checkmark. Saat anda memindahkan Wiring tool disekitar terminalnya, disekitar terminal akan berkedip-kedip, untuk mengindikasi tersebut dengan mengklik terminalnya untuk menghubungkan pengawatannya dan menampilkan petunjuk dasarnya, tampilan nama terminalnya. Jika tampilan Context Help dibuka, disekitar terminalnya juga akan berkedip-kedip pada tampilan Context Help. Untuk membatalkan pengawatan yang anda lakukan, tekan tombol <Esc>, klik kanan, atau klik pada terminalnya dimana anda memulai pengawatannya. 11. Tampilkan front panel dengan mengkliknya atau dengan memilih WindowsShow Front Panel. 12. Simpan VI tersebut sebagai Convert C to F.vi pada direktori C:\Exercises\LabVIEW Basic I.
Menjalankan VI
13. Masukkan nilai pada kontrol numerik dan jalankan VI. a. Gunakan Operating tool, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, atau Labeling tool untuk mengklik ganda kontrol numeriknya dan tipe nilai barunya. b. Klik tombol Run, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk menjalankan VI tersebut. c. Coba masukkan beberapa nilai yang berbeda dan jalankan kembali VI tersebut.
2-14
15. Klik ganda Select tool, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, pada sisi kiri dari kotak dialog untuk memilih keadaan awal iconnya. 16. Tekan tombol <Delete> untuk menghapus keadaan awal iconnya. 17. Klik ganda Rectangle tool, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk menggambar kotak. 18. Buat icon seperti berikut ini.
a. Klik ganda Text tool, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, dan ubh fontnya untuk Small Font. b. Gunakan Text tool untuk mengklik area mana yang akan diedit dimana anda akan mulai mengetiknya. c. Tipe C to F. Saat teks sedang aktif, anda dapat memindahkan teksnya dengan menekan tanda tombolnya. d. Gunakan Pencil tool, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk membuat tanda panahnya.
Note :
Untuk menggambar garis lurus secara horisontal dan vertikal, tekan tombol <Shift> saat anda menggunakan Pencil tool untuk menggeser kursor.
e. Gunakan Select tool dan tanda tombolnya untuk memindahkan teks dan tanda panah yang anda buat.
2-15
f. Pilih icon B & W dan klik tombol 256 Colors pada bagian Copy From untuk membuat iconnya berwarna hitam dan putih, saat LabVIEW digunakan untuk mencetak jika anda memiliki printer berwarna. g. Pilih icon 16 Colors dan klik tombol 256 Colors pada bagian Copy from. h. Saat anda telah melengkapi iconnya, klik tombol OK untuk menutup kotak dialog Icon Editor. Icon akan terlihat pada sisi kanan sebelah atas pada front panel dan blok diagram. 19. Klik kanan icon pada front panel dan pilih Show Connector dari menu shortcut untuk mendefinisikan susunan terminal connector pane. LabVIEW akan memilih susunan keadaan awal dari connector pane pada nilai dari kontrol dan indikator di front panel. Contohnya, front panel ini memiliki dua terminal, deg C dan deg F, sehingga LabVIEW memilih susunan connector pane dari kedua terminal tersebut, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri. 20. Menentukan terminal pada control numeric dan indicator numeric. a. Pilih HelpShow Context Help untuk menampilkan tampilan Context Help. b. Klik di terminal sebelah kiri dari connector pane. Tool secara otomatis akan merubahnya untuk Wiring tool, dan terminal akan berubah warna menjadi hitam. c. Klik kontrol deg C. Kontrol akan terlihat di front panel. d. Klik open space pada front panel. Kontrol pada front panel akan menghilang, dan terminalnya merubah warna jenis datanya pada kontrol untuk mengindikasikan terminal yang anda hubungkan. e. Klik di terminal sebelah kanan pada connector pane, dan klik indicator deg F. f. Klik open space pada front panel. Terminal keduanya dari connector pane akan berwarna orange.
2-16
g. Pindahkan kursor kesebelah connector pane. Tampilan Context Help memperlihatkan kedua terminal yang dihubungkan untuk double-precision, nilai floating point. 21. Simpan dan tutup VI tersebut. Anda akan menggunakan VI ini pada pertemuan sebelumnya.
2-17
2-18
Anda dapat menandakan mana input dan output yang merupakan required, recommended, dan optional untuk menghindarkan penggunaanya dari terminal yang belum dihubungkan untuk pengawatan subVI. Klik kanan terminal pada connector pane dan pilih This Connection Is dari menu shortcut. Checkmark mengindikasikan pengaturan terminalnya. Pilih Required, Recommended, atau Optional. Untuk terminal input, rata-rata required pada blok diagram yang akan anda tempatkan subVI tersebut belum terhubung jika anda tidak menghubungkan input required. Required tidak ada terminal output. Untuk terminal input dan output, recommended atau optional berarti pada blok diagram yang akan anda tempatkan subVI dapat dieksekusi jika anda tidak menghubungkan terminal recommended atau optional. Jika anda tidak menghubungkan terminalnya, VI tidak terdapat peringatan apapun. LabVIEW mengatur input dan output dari VI yang anda buat untuk keadaan awal Recommended by. Atur pengaturan terminalnya untuk required hanya jika VI harus memiliki input atau output untuk menjalankan sebagaimana mestinya. Seperti terlihat pada fungsi Read File yang terletak di FunctionsAll FunctionsFile I/O palette untuk contoh dari required, recommended, dan optional input dan output.
2-19
Latihan 2-2
Thermometer VI
Tujuan : Untuk membuat VI menggunakan subVI Convert C to F untuk membaca temperatur dari DAQ Signal Accessory pada Celcius atau Fahrenheit.
Lengkapi langkah-langkah berikut ini untuk membuat VI tersebut dapat membaca ukuran dari sensor temperatur pada DAQ Signal Accessory dan menampilkan temperatur dalam Celcius atau Fahrenheit. Sensor menghasilkan tegangan yang sebanding untuk temperaturnya. Contohnya, jika temperaturnya 23C, tegangan output sensornya 0.23 V. Sensor dihubungkan ke Channel 0 dari Device 1. device 1 merupakan alat DAQnya. Pada beberapa sistem, DAQ boleh memiliki nilai device yang lainnya.
Front Panel
1. Pada kotak dialog LabVIEW, klik tanda panah pada tombol New dan pilih Blank VI dari menu shortcutnya atau tekan tombol <Ctrl-N> untuk membuka blank VI. 2. Buat seperti front panel berikut ini.
a. Tempatkan
Thermometer,
terletak
di
ControlsNumeric
Indicators palette pada front panel. b. Jenis penamaannya sebagai Temperature dan tekan tombol <Enter> atau klik tombol Enter pada toolbar, terlihat pada gambar disebelah kiri.
2-20
c. Klik kanan Thermometer dan pilih Visible ItemsDigital Display dari menu shortcut untuk memperlihatkan tampilan digitalnya dari Thermometer. d. Tempatkan tombol kontrol toggle vertical, terletak di
ControlsButtons & Switches palette pada front panel. e. Jenis penamaannya sebagai Temp Scale dan tekan tombol <Enter> atau klik tombol Enter. f. Gunakan Labeling tool, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk menempatkan free label, deg C, selanjutnya untuk posisi True dari tombol switchnya. Jika anda memilih menggunakannya secara otomatis, klik ganda disekitar front panelnya untuk memulai jenis penamaannya. g. Tempatkan free label, deg F, selanjutnya untuk posisi False dari tombol switchnya.
Penggunaan Dokumentasi
3. Dokumentasikan VI ini sehingga terdefinisikan dan terlihat pada tampilan Context Help ketika anda memindahkan kursor disebelah icon VI. a. Pilih FileVI Properties untuk menampilkan kotak dialog VI Properties. b. Pilih Documentation dari menu pull-down Category. c. Jenis pendefinisian untuk VI tersebut pada kotak teks VI Description: This VI measures temperature using the temperature sensor on the DAQ Signal Accessory. d. Klik tombol OK. 4. Dokumentasikan indikator thermometer dan tombol kontrolnya sehingga terdefinisikan dan terlihat pada tampilan Context Help ketika anda memindahkan kursor disebelah tampilannya dan petunjuknya terlihat pada front panel atau blok diagram ketika anda memindahkan kursor disebelah tampilannya saat VI dijalankan.
2-21
a. Klik kanan indikator Thermometer dan pilih Description and Tip dari menu shortcut. b. Jenis definisinya sebagai Thermometer pada kotak teks
Description : Displays the temperature measurement. c. Jenisnya temperature pada kotak teks Tip. d. Klik tombol OK. e. Klik kanan tombol switchnya dan pilih Description and Tip dari menu shortcut. f. Jenis pendefinisian untuk kontrol tombol vertikalnya tersebut pada kotak teks Description: Determines the scale (Fahrenheit or Celcius) to use for the temperature measurement. g. Jenisnya Scale or F pada kotak teks Tip. C h. Klik tombol OK. 5. Pilih HelpShow Context Help untuk memperlihatkan tampilan Context Help. 6. Pindahkan kursor disebelah tampilan front panelnya dan icon VI untuk menampilkan pendefinisiannya pada tampilan Context Help.
Blok Diagram
7. Pilih WindowsShow Blok Diagram untuk menampilkan blok diagram.
2-22
8. Tempatkan DAQ Assistant Express VI, terletak di FunctionsInput palette, pada blok diagram. Ketika anda menempatkan Express VI ini pada blok diagram maka akan tampil konfigurasi kotak dialog DAQ Assistant. a. Pilih Analog InputVoltage untuk jenis pengukuran yang ingin dibuat. b. Pilih Dev1ai0 (atau Dev2ai0) untuk channelnya dan klik tombol Finish. c. Anda harus mengalikan temperatur dengan 100 untuk memasukkan Tegangan menjadi Celcius. Pada Setting tabnya, pilih Custom ScalingCreate New. Pilih skala Linier. Nama dari skala tersebut adalah Temperature. Masukkan skala yang dipakai adalah 100. Klik tombol OK. d. Atur nilai minimumnya = 0. Atur nilai maksimumnya = 100. e. Pilih option Acquire 1 Sample pada tab Task Timing. Klik tombol OK.
Note :
Jika anda tidak mempunyai alat DAQ dengan sensor temperature yang dihubungkan ke komputer anda, gunakan (Demo) Read Voltage VI, yang terletak di direktori C:\Exercises\LabVIEW Basic I.
9. Tempatkan Convert from Dynamic Data Express VI, terletak di FunctionsSignal Magnitude palette pada blok diagram. VI ini memasukkan jenis dynamic datanya. Pada konfigurasi kotak dialognya, pilih Single Scalar pada listbox Resulting Data Type. 10. Tempatkan Convert C to F pada blok diagram. Pilih FunctionsAll FunctionsSelect a VI, navigasikan C:\Exercises\LabVIEW Basic I\Convert C to F.vi. VI ini memasukkan nilai Celcius menjadi Fahrenheit. 11. Tempatkan fungsi Select, terletak di FunctonsArithmetic & ComparisonEpress Comparison palette pada blok diagram. Fungsi
2-23
ini menghasilkan salah satu dari nilai temperature Fahrenheit (False) atau Celcius (True), tergantung nilai pada Temp Scale. Gunakan Positioning tool untuk meletakkan iconnya seperti terlihat pada blok diagram sebelumnya dan gunakan Wiring tool untuk menghubungkan semua inputnya.
Tip :
Untuk menampilkan terminal dari nodenya, klik kanan pada iconnya dan pilih Visible ItemsTerminals dari menu shortcut.
Front Panel
12. Tampilkan front panel dengan mengklik front panelnya dan pilih WindowsShow Front Panel. 13. Klik tombol Run Continuesly, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk menjalankan VI berulang-ulang kali. 14. Masukkan nilai pada sensor temperaturnya dan perhatikan
pertambahan temperaturnya. 15. Klik tombol Run Continuesly kembali untuk menghentkan VI. VI ini akan selesai beroperasi.
2-24
a. Klik kanan icon di sisi kanan sebelah atas dari front panel dan pilih Edit Icon dari menu shortcut. Akan terlihat kotak dialog Icon Editor. b. Klik ganda Select tool, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, pada sisi kiri dari kotak dialog Icon Editor untuk memilih keadaan sebenarnya icon. c. Tekan tombol <Delete> untuk menghilangkan keadaan awal icon. d. Klik ganda Rectangle tool, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk meggambar batasannya. e. Gunakan Pencil tool, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk menggambarkan icon tersebut seperti gambar thermometer. f. Gunakan Foreground dan Fill tool untuk mewarnai thermometer menjadi warna merah.
Note :
Untuk menggeser garis lurus secara horizontal atau vertical, tekan tombol <Shift> saat anda menggunakan Pencil tool untuk menggeser kursor.
g. Klik ganda Text tool, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, dan ubah font untuk Small Fonts. h. Jenis penamaannya Temp. Untuk mengganti teks jika diperlukan. i. Pilih icon B & W dan pilih 256 Colors pada bagian Copy From untuk membuat warna icon menjadi hitam dan putih, yang mana LabVIEW digunakan untuk dicetak kecuali kalau anda memiliki printer berwarna. j. Ketika icon anda telah lengkapi, klik tombol OK. Icon akan tampil pada sisi kanan sebelah atas dari front panel. 17. Klik kanan pada icon dan pilih Show Connector dari menu shortcut dan tentukan terminalnya untuk switch dan termometer. a. Klik terminal sebelah kiri pada connector pane. b. Klik kontrol Temp Scale. Terminal sebelah kirinya akan berwarna hijau.
2-25
c. Klik terminal sebelah kanan pada connector pane. d. Klik indikator Temperature. terminal sebelah kanannya akan berwarna orange. e. Klik open space pada front panel. 18. Simpan VI tersebut sebagai Thermometer.vi pada direktori
C:\Exercises\LabVIEW Basic. Anda akan menggunakan VI ini pada pertemuan sebelumnya. 19. Tutup VI tersebut.
2-26
SubVI yang baru digunakan pada susunan keadaan awalnya untuk connector pane dan icon keadaan awalnya. Klik ganda untuk merubah connector pane dan icon, dan simpan VI tersebut.
Note :
Jangan memilih lebih dari 28 objeknya untuk membuat suatu subVI karena 28 tersebut merupakan nilai maksimum dari penghubungnya pada connector pane.
2-27
penggunaanya dari
terminal
yang belum
dihubungkan
pengawatan subVI. Klik kanan terminal pada connector pane dan pilih This Connection Is dari menu shortcut. Document a VI dengan memilih FileVI Properties dan pilih Documentation dari menu pull-down Category. Saat anda
memindahkan kursor disamping icon VI, tampilan Context Help menampilkan deskripsinya dan mengindikasi terminalk yang
merupakan required, recommended, atau optional. Penambahan deskripsinya dan petunjuk pemakaiannya untuk kontrol dan indikator dengan mengklik kanan control dan indikatornya dan pilih Description and Tip dari menu shortcut. Ketika anda memindahkan kursor disebelah kontrol dan indikator, tampilan Context Help menampilkan deskripsinya.
2-28
Memasukkan
bagian-bagian
dari
VI
kedalam
subVI
dengan
menggunakan Positioning tool untuk memilih bagian-bagiannya dari blok diagram yang ingin anda tidak gunakan dan pilih EditCreate SubVI.
2-29
Note
2-30
Note
2-31
3-1
A. While Loop
While Loop mengeksekusi subdiagram hingga kondisinya sesuai. While Loop serupa dengan Do Loop atau Repeat-Until Loop pada program dasarnya. Gambar berikut ini memperlihatkan suatu While Loop pada LabVIEW. Flowcahrt berikut ini sama dengan fungsi dari While Loop, dan contoh pseudo code dari fungsi While Loop.
Code
Ulang {code} ;
No
Code
2 2 Flowchart
3 3 Pseudo Code
While Loop terletak di FunctionsExecution Control palette. Pilih While Loop dari palette kemudian gunakan kursor untuk menggeser bagian sekitar persegi empatnya dari blok diagram yang anda inginkan berulang-ulang. Ketika anda tidak menekan tombol mouse, While Loop membatasi batas yang anda pilih. Penambahan tampilan blok diagram untuk While Loop dengan menggesernya keatas dan kebawah didalam While Loop.
Tip :
While Loop mengeksekusi subdiagram hingga conditional terminal, terminal inputnya, menerima nilai Boolean yang spesifik. Pada keadaan sebenarnya dan tampilan dari conditional terminal adalah Stop If True, terlihat pada gambar di sebelah kiri. Ketika conditional terminal adalah Stop If True, While Loop akan mengeksekusi subdiagram hingga kondisi terminalnya menerima nilai yang Benar.
3-2
Terminal iterasi, terminal output, terlihat pada gambar disebelah kiri, yang berisi angka untuk melengkapi iterasinya. Iterasi selalu menghitung dari nol. Selama iterasi yang pertama, terminal iterasi mengulang dari nol.
Pada blok diagram berikut ini, While Loop mengeksekusi hingga output subVI lebih besar daripada atau sama dengan 10.00 dan kontrol Enable adalah True. Penambahan fungsi hanya menghasilkan True jika keduanya adalah True. Jika tidak, akan menghasilkan False.
Pada contoh sebelumnya, dimana kemungkinan penambahan dari loop yang tidak terbatas. Biasanya, keadaannya memungkinkan satu kondisi akan sesuai untuk menghentikan loop, itu lebih baik daripada kedua kondisi tersebut saling sesuai.
Anda dapat mengubah keadaannya dan menampilkan condisional terminal dengan mengklik kanan terminalnya atau dari sisi While Loop dan pilih Continue if True, terlihat pada gambar disebelah kiri. Anda juga dapat menggunakan Operating tool dengan mengklik condisional terminal untuk mengubah kondisinya. Ketika condisional terminal adalah Continue if True, While Loop akan mengeksekusi subdiagram hingga conditional terminal menerima nilai yang salah (False), seperti terlihat pada blok diagram berikut ini.
3-3
While Loop akan mengeksekusi hingga output subVI kurang dari 10.00 atau kontrol Enable adalah dalam kondisi salah (False).
Structure Tunnels
Data dapat dikeluarkan atau dimasukkan kedalam While Loop yang siap digunakan. Tunnel mengeluarkan dan memasukkan data dari struktur. Tunnel memperlihatkan blok yang penuh pada sisi While Loop. Pada bloknya memberikan corak tertentu dari tipe data pengawatan pada tunnel. Loop
mengeluarkan data setelah proses loop berakhir. Ketika data dikeluarkan kedalam loop, loop hanya mengeksekusi setelah data diterima pada tunnel. Pada blok diagram berikut ini, iterasi terminal merupakan koneksi tunnel. Nilai pada tunnel tidak diperoleh dari indikator Iteration Number hingga While Loop selesai mengeksekusi.
Hanya nilai yang terakhir dari tampilan terminal iterasi pada indikator Iteration Number.
3-4
Latihan 3-1
Auto Match VI
Tujuan : Untuk mengeluarkan data dari While Loop yang siap digunakan.
Lengkapi langkah-langkah berikut ini untuk membuat VI yang menghasilkan nilai acak hingga nilai acak tersebut menampilkan nilai yang anda spesifik. Terminal iterasi menampilkan nilai yang dihasilkan Random Number hingga iterasi mengulang kembali.
Front Panel
1. Buka blank a VI dan buat seperti front panel berikut ini. Ubah kontrol dan indikatornya seperti terlihat pada front panel berikut ini dan buatlah langkah-langkah berikut ini.
a. Tempatkan Numeric control, terletak di ControlsNumeric Controls palette pada front panel. Beri nama kontrol tersebut sebgai Number to Match. Kontrol utamanya Number to Match. b. Tempatkan Numeric indicator, yang terletak di ControlsNumeric Indicators palette pada front panel. Beri nama indikator tersebut dengan Current Number. Indikator ini menampilkan proses nilai acak.
3-5
c. Tempatkan Numeric indicator satu lagi pada front panel. Beri nama indikator tersebut sebagai # of iterations. Indikator ini
2. Klik kanan pada kontrol Number to Match dan pilih Data Range dari menu shortcut. Tulisan Data Range pada tampilan kotak dialog Numeric Properties. a. Hilangkan checkmark dari kotak data range Use Default Range. b. Atur Default Value untuk 50. c. Atur nilai Minimum untuk 0 dan pilih Coerce dari menu pulldown Out of Range Action. d. Atur nilai Maximum untuk 10000 dan pilih Coerce dari menu pull-down Out of Range Action. e. Atur nilai Increment untuk 1 dan pilih Coerce to Nearest dari menu pull-down Out of Range Action. Jangan tutup kotak dialog.
3-6
shortcut. Label Format & Precision dari tampilan kotak dialog Numeric Properties. a. Pilih Floating Point dan ubah Significant digits menjadi Digits of Precision. b. Tipe 0 pada kotak teks Digits of Precision dan klik tombol OK. 4. Ulangi langkah seperti point 3, untuk mengatur precision dari indicator Current Number dan # of Precision.
Blok Diagram
5. Buat blok diagram berikut ini.
a. Tempatkan
fungsi
Random
Number
(0-1),
terletak
di
FunctionsArithmetic & ComparisonExpress Number palette pada blok diagram. Fungsi ini menghasilkan nilai acak diantara 0 dan 1. b. Tempatkan fungsi Multiply, terletak di FunctionsArithmetic & ComparisonExpress Numeric palette pada blok diagram. Fungsi ini mengalikan nilai acak tersebut dengan 10000 untuk menghasilkan nilai acak diantara 0 dan 10,000. c. Klik kanan terminal y dari fungsi Multiply, pilih Create Constant dari menu shortcutnya, tipe 10,000, dan tekan tombol <Enter> untuk membuat nilai konstant. d. Tempatkan fungsi Round To Nearest, terletak di
3-7
pada blok diagram. Fungsi ini mengurutkan nilai acak tersebut hingga mendekati bilangan bulat. e. Tempatkan fungsi Not Equal?, terletak di FunctionsArithmetic & ComparisonExpress Comparison palette pada blok diagram. Fungsi ini membandingkan nilai acak tersebut dengan Number to Match dan menghasilkan True jika nilai tersebut tidak sama; jika tidak, akan menghasilkan False. f. Tempatkan While Loop, terletak di FunctionsAll
FunctionsStructure palette pada blok diagram. Klik kanan conditional terminal dan pilih Continues if True dari menu shortcut.
Tip :
Gunakan While Loop dengan tombol Stop, terletak di Execution Control palette, ketika anda membutuhkan tombol stop untuk menghentikan While Loop. Pada latihan ini, anda menggunakan kontrol Number to Match untuk menghentikan loop; anda tidak memerlukan tombol Stop.
g. Beri pengawatan pada terminal iterasi ke sisi While Loop. Tunnel biru terlihat disisi While Loop. Anda akan menghubungkan tunnel tersebut untuk fungsi Increment. Setiap waktu Loop akan mengeksekusi, terminal iterasi menambahkan satu persatu. Loop menghitung keluar saat loop telah selesai mengeksekusi While Loop. Penambahan nilai ini pada loop satu persatu karena menghitungnya dimulai dari 0. h. Tempatkan fungsi Increment, terletak di FunctionsArithmetic & ComparisonExpress Numeric di dalam While Loop pada blok diagram. Fungsi ini menambahkan nilai 1 untuk proses perhitungan While Loop. Pada output # of iterations tidak terlihat indikasi LabVIEW tersebut memperlihatkan nilai numeriknya pada terminal iterasinya yang sesuai pada numerik di output # of
3-8
iterations. Seperti diperlihatkan pada bagian For Loop untuk keterangan lebih jelas tentang perubahan nilai numerik. 6. Simpan VI tersebut sebagai Auto Match.vi pada direktori
C:\Exercises\LabVIEW Basic I.
Menjalankan VI
7. Tampilkan front panel dan ubah nilai pada Number to Match. 8. Jalankan VI. Ubah Number to Match dan jalankan kembali VInya. Current Number memperbaharui pada setiap iterasinya dari loop karena iterasi tersebut bagian dari loopnya. 9. Untuk melihat bagaimana VI tersebut memperbaharui indikatornya, memungkinkan mengeksekusi prosesnya. Pada tampilan blok diagram, klik tombol Highlight Execution, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk memungkinkan pengeksekusian prosesnya. Pengeksekusian prosesnya memperlihatkan pergerakkan datanya dari blok diagram node tersebut dengan demikian anda dapat melihat setiap nilai-nilainya pada VI tersebut. 10. Ubah nilai Number to Match untuk diluar data range, yang mana adalah 0 hingga 10000 dengan penambahan antara 1. 11. Jalankan VI. LabVIEW pada bagian nilai out-of-range untuk mendekati nilai data range yang spesifik. 12. Tutup VI tersebut.
3-9
B. For Loop
For Loop mengeksekusi pengaturan nilai pada subdiagram setiap waktu. Gambar berikut ini memperlihatkan For Loop pada LabVIEW, flowcahrt berikut ini sama dengan fungsi dari While Loop, dan permisalan contoh dari fungsi For Loop.
N=100
i=0
N=100 ;
i=i+1
Code
No
i=N? Y es End
Code
2 2 Flowchart
3 3 Pseudo Code
For Loop tersebut terletak di FunctionsAll FunctionsStructure palette. Anda juga dapat menempatkan While Loop pada blok diagram, klik kanan sisi pinggir dari While Loop, dan pilih Replace with For Loop dari menu shortcut dan ubah While Loop menjadi For Loop. Nilai pada perhitungan terminalnya (terminal inputnya), seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, mengindikasikan bagaimana waktu untuk mengulang subdiagramnya.
Terminal iteration (terminal output), seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, yang berisi nilai dari iteration tersebut. Iteration selalu menghitung dari nol. Selama iteration pertamanya, terminal iterasion menghasilkan nilai 0.
For Loop berbeda dari While Loop dimana For Loop mengeksekusi pengaturan nilainya setiapwaktu iterationnya. While Loop menghentikan pengeksekusian subdiagram hanya jika nilai pada terminal conditional yang ada.
3-10
For Loop berikut ini biasanya mengacak nilainya setiap detik untuk 100 detik dan menampilkan nilai acak tersebut pada indikator numerik.
Fungsi Wait
Fungsi Wait Until Next ms Multiple, seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, menerima perhitungannya selama milidetik dan menggu hingga menghitung selama milidetik didaerahnya dikalikan dengan jumlahnya anda yang spesifikasikan. Penggunaan fungsi ini untuk mengaktikan singkronisasinya.
Fungsi Wait (ms), seperti terlihat pada gambar disebelah kiri, menambahkan waktu tunggu untuk mengeksekusi kode waktunya. Fungsi ini juga dapat menyebabkan masalah jika pengeksekusian kode waktunya berubah-ubah.
Note :
Time Delay Express VI, terletak di FunctionsExecution Control palette, prosesnya serupa fungsi Wait (ms) dengan penjumlahan dari built-in error cluster. Seperti diperlihatkan pada Bab 5, Cluster, untuk keterangan lebih jelasnya tentang error cluster.
Perubahan Numerik
LabVIEW dapat menggambarkan tipe data numerik seperti penandaan dan tanpa penandaan bilangan bulat (8-bit, 16-bit, atau 32bit), nilai numerik floatingpointnya (single-, double-, atau extended-precision), atau nilai kompleks numeriknya (single-, double-, atau extended-precision). Keika anda mengawatkan
3-11
dua atau lebih input numeriknya dari berbagai jenis dari fungsinya, biasanya fungsi ini menghasilkan bentuk nilai output yang besar dan banyak. Fungsi coerce ini merupakan hanya gambaran kecil untuk menggambarkan banyaknya fungsi tersebut sebelum dieksekusi, dan LabVIEW menempatkan titik coerce di terminalnya dimana perubahan tersebut ditempatkan. Contohnya, For Loop menghitung terminal bilangan bulat dengan simbol 32-bit. Jika anda mengawatkan double-precision. Numerik floating-point untuk menghitung terminalnya, LabVIEW merubah numerik menjadi simbol integer 32bit. Tanda coercion akan terlihat di perhitungan terminalnya dari For Loop pertamanya, seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Coercion Dot
Jika anda mengawatkan dua tipe data numerik yang berbeda untuk fungsi numerik tersebut diharapkan input data tersebut sama, LabVIEW mengubah satu terminal untuk jenis yang sama pada terminal yang lain. LabVIEW memilih representation tersebut menggunakan bit yang banyak. Jika nilai pada bit tersebut sama, LabVIEW memilih penandaan disamping simbol. Pada contoh berikut ini, simbol integer 32-bit (I32) dan double-precision, nilai numerik floating-point (DBL) merupakan pengawatan pada fungsi Divide. Simbol integer 32-bit merupakan coerce saat menggunakan sedikit bit daripada double-precision, nilai numerik floating-point.
Untuk mengubah representation dari tampilan numerik, klik kanan numerik tersebut dan pilih Representation dari menu shortcut. Pilih tipe data yang sesuai dengan tampilan data tersebut.
3-12
Ketika LabVIEW mengubah double-precision, nilai numerik floatingpoint menjadi integer, penyelesaian tersebut menghasilkan nilai integer. LabVIEW mengakhiri x.5 untuk menetapkan integer tersebut. Untuk contoh, LabVIEW mengakhirinya dengan 2.5 menjadi 2 dan 3.5 menjadi 4. Seperti terlihat pada bagian Data Types dari Bab 1, Introduction to LabVIEW, dari petunjuknya atau dengan LabVIEW Help untuk keterangan lebih jelasnya tentang Data Types.
3-13
Latihan 3-2
menitnya.
Timed Temperature VI
Lengkapi langkah-langkah berikut ini untuk membuat VI menggunakan Thermometer VI untuk membaca suatu temperatur setiap detik dengan durasi dari satu detiknya.
Front Panel
1. Buka blank VI dan buat sepert front panel berikut ini.
a. Tempatkan Indicators
terletak front
di panel.
memperlihatkan tampilan indikator dari temperature yang terbaca. b. Tempatkan Numeric Indicator, yang terletak di
ControlsNumeric Indicators palette, pada front panel. Beri nama pada indicator ini sebagai Seconds Elapsed. Klik kanan pada indikator dan pilih RepresentationI32 dari menu shortcut.
3-14
Blok Diagram
2. Buat seperti blok diagram berikut ini.
a. Tempatkan
For
Loop,
terletak
di
FunctionsAll
FunctionsStructure palette, pada blok diagram. Klik kanan terminal Loop Count di sudut kiri atas pada For Loop dan pilih CreateConstant dari menu shortcutnya. Tipe 60 pada nilai konstantnya untuk mengatur For Loop supaya mengulang selama 60 kali. b. Tempatkan Thermometer VI pada blok diagram. Pilih
FunctionsAll FunctionsSelect a VI dan navigasikan pada direktori C:\Exercises\LabVIEW Basic I\Thermometer.vi. untuk menempatkan VI tersebut. VI ini membaca temperatur dari DAQ. Klik kanan input Temp Scale dan pilih CreateConstant dari menu shortcut. Gunakan konstant False untuk Fahreinheit atau konstant True untuk Celcius.
Note :
Jika anda tidak memiliki DAQ dengan sensor temperature pada channel 0, gunakan (Demo) Thermometer VI .
c. Tempatkan fungsi Wait Until Next ms Multiple, terletak di FunctionsAll FunctionsTime & Dialog palette, pada blok diagram. Klik kanan inputnya dan pilih CreateConstant dari
3-15
menu shortcut. Masukkan nilai 1000 untuk mengatur waktu tunggunya setiap detik. d. Tempatkan fungsi Increment, terletak di FunctionsArithmetic & ComparisonExpress Numeric palette, pada blok diagram. Fungsi ini menambahkan satu dari setiap iterasi terminal outputnya. 3. Simpan VI tersebut sebagai Timed Temperature.vi pada direktori C:\Exercises\LabVIEW Basic I. 4. Jalankan VI tersebut. Pembacaannya yang pertama lebih lama dari satu detik untuk mengembalikannya kembali jika komputer memerlukan konfigurasi DAQ. 5. Jika masih ada waktu, lengkapi langkah-langkah Optional dan Challenge, jika tidak tutup VI tersebut.
Optional
6. Buat VI tersebut untuk menghasilkan nilai acak pada While Loop dan menghentikannya ketika anda mengklik tombol stop pada front panel. 7. Simpan VI tersebut sebagai General While Loop.vi pada
C:\Exercises\LabView Basic I.
Challenge
8. Ubah General While Loop VI untuk menghentikannya ketik tombol stop diklik atau ketika While Loop mencapai nilai dari iterasi yang ditetapkan dari kontrol front panel. 9. Pilih FileSave as untuk menyimpan VI tersebut sebagai Combo While-For Loop.vi pada direktori C:\Exercises\LabVIEW Basic I.
3-16
Shift Register
Penggunaan Shift Register pada For Loop dan While Loop untuk memindahkan nilai tersebut dari satu iterasi loopnya dan selanjutnya. Shift Register hampir sama dengan perubahan yang tak tetap pada bahasa dasar pemograman. Shift register menampilkan sepasang terminal, setiap perintahnya saling berlawanan pada bagian vertikal dari kotak loopnya. Terminal sebelah kanan berisi tanda panah keatas dan menyimpan data untuk melengkapi iterasinya. LabVIEW memindahkan data yang terhubung pada sisi sebelah kanan pada registernya untuk iterasi selanjutnya. Buat Shift Register dengan mengklik kanan kotak kiri atau kanan pada loop dan pilih Add Shift Register dari menu shortcut. Shift Register memindahkan jenis data apapun dan secara otomatis merubah jenis data tersebut untuk pengawatan Shift Register yang pertama. Data anda hubungkan pada terminal dari setiap Shift Register harus pada jenis yang sama. Untuk menginisialisasikan Shift Register, hubungkan nilai yang mana saja dari sisi sebelah luar loop untuk terminal bagian sebelah kirinya. Jika anda tidak ingin menginisialisasikan Shift Register, loop digunakan untuk mengubah nilai pada shift register ketika loop telah selesai mengeksekusi atau nilai keadaan awalnya dari jenis data jika loop tidak pernah mengeksekusi. Penggunaan loop tanpa penginisialisasian shift register untuk menjalankan VI berkali-kali sehingga setiap waktu VI dapat dijalankan, penginisialisasian output shift register merupakan nilai akhir dari iterasi sebelumnya. Penggunaan
3-17
tanpa inisialisasi shift register untuk memberitahukan keterangannya diantara pengeksekusian sebelumnya dari VI. Setelah loop mengeksekusi, nilai akhir tersebut menyimpan pada shift register yang masih kosong pada terminal sebelah kanannya. Jika anda menghubungkan sisi luar terminal kanannya pada loop, pengawatan tersebut memindahkan nilai terakhirnya yang disimpan di Shift Register. Anda juga dapat menambahkan lebih dari satu shift register pada loop. Jika anda memiliki operasi perkalian didalam loop, menggunakan perkalian shift register untuk menyimpan nilai data dari proses yang berbeda-beda pada stukturnya. Blok diagram berikut ini menggunakan dua penginisialisasian shift register.
3-18
Jika anda menambahkan dua atau lebih element untuk terminal sebelah kirinya, nilai dari ketiga iterasi terakhirnya menerima lebih dari ketiga iterasi tersebut untuk iterasi berikutnya, dengan iterasi yang baru diterima nilai tersebut menyimpan pada shift register yang tanda panahnya keatas. Terminal yang kedua menyimpan data yang terlewat dari iterasi sebelumnya, dan pada terminal yang bawah menyimpan data dari iterasinya yang sedang berlangsung.
Feedback Node
Feedback Node, secara otomatis terlihat pada For Loop atau While Loop jika anda menghubungkan output pada subVI, fungsi, atau penggabungan dari subVI dan fungsi pada input sama yaitu pada VI, fungsi, atau penggabungan VI. Sama seperti Shift Register, Feedback Node menyimpan data ketika loop telah sempurna mengiterasinya, mengirim nilai tersebut pada iterasi berikutnya pada loop, dan memindahkan tipe data apapun. Penggunaan Feedback Node untuk menghindarkan penghubung yang tak ada pada loop. Feedback Node didindikasikan dengan tanda panah didimana arah aliran datanya. Anda juga dapat memilih Feedback Node pada Structure palette dan menempatkannya didalam For Loop atau While Loop. Jika anda menempatkan Feedback Node pada penghubungnya sebelum anda menghubungkan percabangan tersebut untuk menghubungkan data pada tunel, Feedback Node melewatkan setiap nilainya pada tunel. Jika anda menempatkan Feedback Node pada penghubungnya setelah anda menghubungkan percabangan tersebut untuk
menghubungkan data pada tunel, dan kemudian melewatkan nilai akhirnya pada tunel. Latihan 3-3 berisi contoh tentang poses Feedback Node ini.
3-19
Latihan 3-3
feedback
Front Panel
1. Buka Feedback VI yang terletak di direktori C:\Exercises\LabVIEW Basic I. Buat front panel berikut ini .
Blok Diagram
2. Tampilkan seperti blok diagram berikut ini dan buatlah kedua front panel dan blok diagram seperti terlihat dibawah ini. Jika perlu, tutup atau pindahkan Tools dan Functions palette.
Beri pengawatan pada nilai 1 untuk terminal kiri pada For Loop inisialisasi Feedback Node untuk nilainya 1.
3-20
Fungsi Wait Until Next ms mengurangi pengoperasian dari pengkodeannya. Anda juga dapat menggunakan Highlight Execution daripada fungsi wait untuk mengurangi pengoperasiannya. Lambang yang sama digunakan dua kali pada blok diagram dengan Feedback Node pada bagian yang berbeda pada pengawatannya.
Menjalankan VI
3. Jalankan VI. Lambang yang bagian atas membaca inisialisasi dari Feedback Node dan melewatkan nilai ini untuk fungsi Multiply. Lambang yang bagian bawah membaca inisialisasi dari Feedback Node dan melewatkan nilai ini untuk indikator. Fungsi Multiply ini, tidak mengeksekusi hingga iterasi berikutnya dari For Loop. 4. Klik tombol Highlight Execution, seperti bterlihat pada gambar disebelah kiri, untuk menampilkan pengeksekusiannya. Jalankan VI kembali untuk menjalankan perintah dari pengeksekusiannya.
Hentikan tampilan pengeksekusiannya ketika anda mengerti perintah pengeksekusiannya. 5. Tempatkan kembali Feedback Node yang bawah dengan Shift Register, seperti terlihat pada blok diagram berikut ini.
3-21
a. Tempatkan Feedback Node yang bawah dan tekan tombol <Delete> untuk menghilangkannya. b. Klik kanan pada sisi For Loop dan pilih Add Shift Register. c. Inisialisasikan shift register dari pengawatan pada nilai 1 untuk shift register yang sebelah kiri. d. Ubah penamaan dari indikator yang bawah untuk Shift Register dan indikator yang atas untuk Feedback Node. 6. Jalankan VI. Perhatikan kedua Feedback tersebut dan bagian shift register dari blok diagram mempunyai fungsi yang sama. 7. Jika masih ada waktu, lengkapi langkah optional berikut ini; jika tidak, tutup VI tersebut dan Jangan disimpan perubahan yang telah anda lakukan pada VI tersebut.
Optional
8. Meninjau kembali shift regidternya untuk menampilkan tiga iterasi sebelumnya dari data For Loop, seperti terlihat pada blok diagram berikut ini.
a. Tentukan ukuran shift register yang sebelah kiri untuk tiga element. Klik kanan shift register dan pilih Add Element dari menu shortcut untuk menambahkan setiap shift register.
3-22
b. Inisialisasikan setiap element dari shift register untuk nilai 1. c. Klik kanan setiap element dari shift register dan pilih
CreateIndicator. Beri penamaan setiap indikator. 9. Jalankan VI. 10. tutup VI. Jangan disimpan perubahan yang telah anda lakukan pada VI tersebut.
3-23
3-24
Note
3-25
Note
3-26
Lesson 4 Arrays
Pada bab ini mendeskripsikan bagaimana cara penggunaan array untuk pengelompokkan elemen data dari jenis array yang sama.
4-1
A. Array
Pengelompokkan elemen data pada array dari jenis array yang sama. Array terdiri dari elemen dan dimensi. Elemen merupakan pembuatan datanya pada array. Dimensi merupakan panjang, tinggi, atau lebar datanya dari array. Array terdiri dari satu atau lebih dimensi dan sebanyak 231 -1 elemen per dimensinya, diijinkan untuk disimpan. Anda dapat membuat array dari numerik, Boolean, path, string, waveform, dan tipe data cluster. Mengingat penggunaan array ketika anda membuat dari data yang serupa dan ketika anda menghitung jumlah data tersebut berulang-ulang. Array sangat ideal untuk kumpulan data-data anda dari waveform atau data yang dihasilkan pada loopnya, dimana setiap iterasi dari satu elemen yang dihasilkan pada loop array. Anda tidak dapat membuat array dari array yang lain. Bagaimanapun juga, anda hanya dapat membuat array dari cluster, dimana setiap cluster terdiri dari satu atau lebih array. Seperti ditunjukkan pada Bab 5, Cluster, untuk keterangan lebih jelas tentang cluster. Elemen array merupakan suatu perintah. Setiap penggunaan array terdapat indeks jadi anda dapat dengan mudah mencari beberapa keterangan tentang elemen tersebut. Indeks awalnya adalah dimulai dengan angka nol, yang mana rangenya antara 0 sampai n -1, dimana n adalah angka yang ada pada elemen array. Contohnya, jika anda membuat array dari planet pada susunan tata surya, n = 9 untuk 9 planet, jadi indeks rangenya dari 0 8. Bumi adalah planet ketiga, jadi pada indeksnya range ke 2.
4-2
Anda harus memasukkan nilai pada kolom arraynya sebelum Anda menggunakan array tersebut pada blok diagram. Jika tidak, akan tampak pada terminal arraynya warna hitam dengan kolom kosong.
0 Indeks Baris 0 1 2 3
Untuk menambahkan dimensi pada array di satu waktu, klik kanan pada tampilan indeks dan pilih Add Dimension dari menu shortcut. Anda dapat juga menggunakan positioning tool sesuai ukuran tampilan displaynya sampai Anda menginginkan banyak dimensi yang Anda inginkan. Berikut ini merupakan contoh dari control 2D array yang tampilan awalnya belum digunakan.
4-3
4-4
B. Auto Indeks
Jika Anda menghubungkan array untuk tunnel input For Loop atau While Loop, anda dapat membaca dan memproses setiap elemen pada array tersebut dengan meng-enable auto indeks tersebut. Ketika output array pada auto indeks Anda, output tersebut akan menerima elemen baru dari setiap iterasi pada loop. Pengawatan pada output terhubung pada ujung pengawatan indikator sebelum array diubah-ubah disetiap sisi loop, dan pada kolom output menggambarkan array, seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Disable auto indeks dengan mengklik kanan pada tunel dan pilih Disable Indexing dari menu shortcut. Contohnya, jika disable auto indeks Anda hanya memerlukan nilai yang sebelumnya pada tunel di contoh sebelumnya. Karena Andaa dapat menggunakan For Loops untuk proses array pada elemen di setiap waktu, kemungkinan auto indeks pada LabVIEW dari keadaan normalnya untuk setiap pengawatan array Anda pada For Loop dan untuk setiap tunel keluarannya dapat kita tentukan sendiri. Auto indeks untuk While Loop keadaan awalnya disable. Untuk kemungkinan auto indeks, klik kanan pada tunel dan pilih Enable Indexing dari menu shortcut.
4-5
Jika auto indeks Anda enable untuk lebih atau satu tunnel atau jika mengawatkan terminal jumlah, mengubah jumlahnya lebih kecil dari dua. Contohnya, jika Anda mengawatkan suatu array dengan 10 elemen untuk input tunnel For Loop dan Anda memasukkan jumlah terminalnya sampai 15, loop akan mengeksekusi hanya 10 kali.
4-6
C. Array Functions
Gunakan fungsi array terletak di FunctionsAll FunctionsArray palette untuk membuat dan menggunakan fungsi array tersebut. Biasanya kegunaan fungsi array digunakan sebagai berikut : Array SizeMenghasilkan nilai dari elemen-elemen di setiap dimensional dari array. Jika array merupakan n-dimensional, output size merupakan array dari n elemen. Contohnya, fungsi Array Size menghasilkan size dari 3 untuk array berikut ini.
Initialize ArrayMembuat n-dimensional array pada setiap elemen yang merupakan permulaan untuk nilai element tersebut. Menentukan ukuran fungsi tersebut untuk menambahkan nilai dari dimensi output array. Contohnya, fungsi Initialize Array menghasilkan array berikut ini untuk element dari 4, dimension size dari 3, dan satu terminal dimension size.
Array SubsetMenghasilkan bagian untuk memulai array pada index dan berisi elemen length. Contohnya, jika anda menggunakan array yang sebelumnya sebagai input, fungsi Array Subset
menghasilkan array berikut ini untuk index dari 2 dan length dari 3.
Build ArraySuatu hubungan rangkaian perkalian array atau suatu elemen yang membutuhkan n dimensional array. Menentukan ukuran fungsi tersebut untuk menambahkan nilai dari elemen pada output array. Contohnya, jika Anda merangkai dua array sebelumnya, fungsi Build Array menghasilkan array berikut ini.
7 4
4 4
2 4
4-7
Untuk merangkai input kedalam array dengan panjang dari dimensi yang sama seperti terlihat pada array berikut ini, klik kanan pada fungsi node dan pilih Concatenate Inputs dari menu shortcut untuk membuat array berikut ini.
Index ArrayMenghasilkan element or sub-array dari ndimensional array pada index.contohnya, jika anda menggunakan array yang sebelumnya sebagai input, fungsi Index Array
menghasilkan 2 untuk index dari 0. Anda juga dapat menggunakan fungsi Index Array untuk membuat baris atau kolom dari 2D array untuk membuat subarray dari keadaan sebenarnya. Dua terminal index sudah tersedia. Terminal atas pada index mengindikasikan baris, dan terminal kedua mengindikasikan kolom. Anda dapat menghubungkan input pada kedua terminal index tersebut untuk satu elemen index, atau anda dapat menghubungkan hanya satu terminal untuk membuat data pada baris dan kolom. Contohnya, hubungkan array berikut ini untuk input dari fungsi tersebut.
7 4
4 4
2 4
fungsi Index Array menghasilkan array berikut ini untuk index (row) dari 0.
4-8
D. Polymorphism
Fungsi Numeric terletak pada FunctionsExpress Numeric dan FunctionsAll FunctionsNumeric palette merupakan polymorphic. Maksudnya bahwa fungsi input ini terdiri dari struktur data yang berbeda-beda, seperti nilai skala dan array. Contohnya, Anda dapat menggunakan fungsi tambahan untuk menambahkan nilai skala pada suatu array atau menambahkan dua array secara bersama-sama. Jika Anda mengawatkan 2 nilai skala dan terlihat pada penambahan fungsi array berikut ini.
Penambahan fungsi nilai skala untuk setiap element dari array dan hasilnya seperti array berikut ini.
Jika Anda mengawatkan dua arraynya kembali untuk fungsi tambahan, fungsi tambahan pada setiap elemen dari satu array harus sesuai pada element array yang lain dan hasilnya pada array berikut ini.
Pengawatan dua array memiliki ukuran yang berbeda-beda untuk fungsi tambahan, seperti array sebelumnya dan berikut arraynya.
Penambahan fungsi harus sesuai pada element dan hasilnya pada array berikut ini, yang mana ukuran dari lebih kecil input array :
Anda dapat menggunakan fungsi numerik dan cluster dengan cara yang sama pada array dari nilai numeriknya. Seperti ditunjukkan pada Bab 5, Cluster, untuk keterangan lebih jelas tertang Cluster.
4-9
Latihan 4-1
Array Exercise VI
Tujuan : Untuk membuat arrays dan yang sudah terbiasa dengan fungsifungsi Array.
Lengkapi langkah-langkah berikut untuk membuat sebuah VI yang berfungsi untuk membuat arrays dari nomor acak, skala hasil arraynya, dan memperkirakan subset dari final array.
Front Panel
1. Buka sebuah blank VI dan buat tampilan front panel seperti di bawah ini.
a. Letakkan Array, terletak di ControlAll ControlsArray & Cluster palette pada front panel. b. Beri penamaan array tersebut sebagai Random Array. c. Letakkan Numerik Indikator, terletak di ControlsNumeric Indicators palette di dalam array. d. Gunakan positioning tool untuk menentukan ukuran kontrol array sehingga terdapat 10 numerik indikator. e. Tekan tombol <Ctrl> saat meng-klik dan menggeser kontrol Random Array untuk membuat dua buah copy-an dari kontrol tersebut. f. Beri label pada copy-an tersebut Final Array dan Subset Array.
4-10
g. Letakkan
tiga
buah
Numeric
Control,
terletak
di
ControlsNumeric Controls palette, dan beri penamaan Scaling Factor, Start Subset, dan # of Elements. h. Klik kanan pada kontrol Start Subset dan # of Element dan pilih Representation>>132 pada menu shortcut. i. Jangan merubah nilai-nilai dari kontrol front panel.
Blok Diagram
2. Buat tampilan blok diagram seperti dibawah ini.
a. Letakkan
fungsi
Random
Number
(0-1),
yang
terletak
FunctionsArithmetic & Comparison palette, pada bagian blok diagram. Fungsi ini menghasilkan nilai acak antara 0 dan 1. b. Letakkan fungsi For Loop, terletak di FunctionsArithmetic & ComparisonExpress Numeric palette pada blok diagram. Pada exercise ini, fungsi ini memperbanyak array seara acak dengan Scaling Factor mengembalikan nilai Final Array. c. Letakkan fungsi Multiply, terletak di FunctionsArithmetic & ComparisonExpress Numeric palette pada blok diagram. Pada latihan ini, fungsi tersebut mengalikan Random Array dengan Scaling Factor dan menghasilkan Final Array. d. Letakkan fungsi Array Subset, terletak di FunctionsAll FunctionsArray palette, pada bagian blok diagram. Fungsi ini menghasilkan bagian dari array yang dimulai pada Start Subset dan # of Element.
4-11
Menjalankan VI
4. Tampilkan front panel, ubah nilai control, dan operasikan VI beberapa kali. For loop menghitung untuk 0 iterations. Setiap iteration menghasilkan nilai secara acak yang kemudian di simpan pada output tunnel. Random Array menampilkan array dari 10 nilai acak tersebut. Kemudian VI memperbanyak setiap nilai Random Array dengan Scaling Factor untuk membuat Final Array. VI tersebut mengambil subset dari Final Array yang dimulai dari Start Subset for # of Elements dan menampilkannya di Subset Array. 5. Tutup VI tersebut.
4-12
FunctionsArray palette untuk membuat dan menggunakan fungsi array tersebut. Pada keadaan sebenarnya, LabVIEW akan meng-enable auto-indexing pada For Loop dan akan disable auto-indeks pada While Loop. Polymorphism merupakan kemampuan dari fungsi untuk mengatur data input dari bermacam-macam struktur data.
4-13
Latihan Tambahan
4-2 Buat VI dengan membalikkan perintah dari array yang berisi 100 nilai acak. Contohnya, array [0] sampai array [99], array [1] sampai array [98], dan seterusnya.
Tip :
Gunakan Reverse 1D Array functions terletak pada FunctionsAll FunctionsArray palette untuk membalikkan perintah array tersebut.
Simpan VI tersebut sebagai Reverse Random Array.vi pada direktori C:\Exercises\LabVIEW Basic I.
4-3 Buat VI dengan sekumpulan array dari nilai temperatur dengan menggunakan Thermometer VI, yang anda buat pada Latihan 2-2. atur nilai array tersebut dengan menggunakan kontrol pada front panel. Inisialisasikan array tersebut dengan menggunakan Initialize Array function dari nilai yang sama dimana semua nilai tersebut sama dengan 10. Tambahkan dua array, hitung nilai dari final array, dan ambil nilai tengah dari final array. Tampilkan Temperature Array, Initialized Array, Final Array, dan Mid Value. Simpan VI tersebut sebagai Find Mid Value.vi pada direktori C:\Exercises\LabVIEW Basic I.
4-4 Buat VI yang menghasilkan 2D Array dari tiga baris dengan 10 kolom yang berisi nilai acak. Setelah menghasilkan array, setiap index baris, dan setiap plot baris akan tampil pada grafik yang sama. Front panel terdiri dari tiga grafik. Simpan VI tersebut sebagai Extract 2D Array.vi pada direktori C:\Exercises\LabVIEW Basic I.
4-14
4-5 Buat VI dengan mensimulasi roll of die dengan kemungkinan nilai Challenge 1 hingga 6 dan mencatat nilai waktunya setiap nilai pada die rolls. Input merupakan nilai waktunya untuk roll the die, dan output menghasilkan nilai waktunya. Gunakan hanya dengan satu Shift Register. Simpan VI tersebut sebagai Die Roller.vi pada direktori C:\Exercises\LabVIEW Basic I.
4-6 Buat VI yang menghasilkan 1D Array dan kemudian mengalikan Challenge elemennya secara bersamaan, dimulai dengan elemen 0 dan 1, dan menghasilkan resulting array. Contohnya, input array dengan nilai 1 23 10 5 7 11 dan menghasilkan output array 23 50 77.
Tip :
Gunakan
Decimate
1D
Array
functions
terletak
pada
Simpan VI tersebut sebagai Array Pair Multiplier.vi pada direktori C:\Exercises\LabVIEW Basic I.
4-15
Note
4-16
Lesson 5 Cluster
Pada bab ini menjelaskan bagaimana untuk penggunaan cluster untuk mengelompokkan element data dari bermacam-macam jenis.
5-1
A. Clusters
Cluster mengelompokkan element data dari bermacam-macam jenis, seperti pengawatan pada bundle, pada kabel telepone, dimana setiap pengawatannya pada kabel menggambarkan berbagai element dari cluster. Cluster serupa dengan catatan atau struktur dasar bahasa program. Sekumpulan element data dimasukkan kedalam cluster untuk
menghilangkan pengawatan yang tak beraturan pada blok diagram dan mengurangi nilai dari konektor terminal panel tersebut membutuhkan suatu subVI. Connector pane memiliki hampir 28 terminal. Jika front panel berisi lebih dari 28 kontrol dan indikator yang anda inginkan untuk digunakan sebagai suatu perencanaan, beberapa pengelompokkan tesebut dimasukkan kedalam cluster dan memberikan terminal konektor pada cluster. Seperti array, cluster terdiri dari kontrol dan indikator. Meskipun elemen cluster dan array keduanya merupakan suatu perintah, anda harus meng-unbundle semua element cluster cukup sekali dari satu indeks element pada satu waktu. Anda juga dapat menggunakan fungsi Unbundle by Name untuk mengspesifikasi element cluster.
5-2
Perintah Cluster
Elemen cluster memiliki perintah logika yang berhubungan untuk posisi element tersebut pada kotak cluster. Objek pertama yang anda tempatkan di cluster pada element 0, yang kedua pada element 1, dan seterusnya. Jika anda menghilangkan sebuah element, perintah akan mengaturnya secara otomatis. Perintah pada cluster menentukan perintah dimana terlihat pada terminal fungsi Bundle dan Unbundle di blok diagram. Anda dapat melihat dan merubah perintah cluster dengan mengklik kanan pada batas cluster dan pilih Reorder Controls In Cluster dari menu shortcut. Pada toolbar dan ubah cluster tersebut, seperti terlihat pada contoh berikut ini. 2 1 3
4 5 New Order
5-3
Kotak berwarna putih pada setiap element memperlihatkan aliran perintah clusternya. Kotak berwarna hitam memperlihatkan perintah baru untuk setiap element. Untuk memasukkan perintah dari element cluster, jenis perintah nilai baru dengan Clik to set to pada perintah cluster dari setiap pengaturan perintah elemennya. Perintah cluster dari perubahan element, dan perintah cluster dari pengaturan perintah elemen. Simpan perubahannya dengan mengklik tombol Confirm pada toolbar. Untuk kembali pada perintah awalnya dengan mengklik tombol Cancel. Elemen tersebut harus sesuai, untuk menentukan perintah cluster harus cocok dengan jenis datanya. Contohnya, pada cluster pertama, element 0 menunjukkan kontrol numerik, dan element 1 menunjukkan kontrol string. Pada cluster yang kedua, element 0 menunjukkan indikator numerik, dan element 1 menunjukkan indikator string. Kontrol cluster harus tepat pengawatannya saat dihubungkan ke indikator cluster. Bagaimanapun juga, jika Anda merubah perintah cluster dari indikator maka string menunjukkan element 0, dan numerik menunjukkan element 1, pengawatan dari kontrol cluster ke indikator cluster harus sesuai, jika tidak jenis data indikator tidak terbaca.
5-4
B. Cluster Functions
Gunakan fungsi Cluster terletak di FunctionsAll FunctiosCluster palette untuk membuat dan memanipulasi cluster. Gunakan fungsi Bundle dan Bundle by Name untuk memasang dan memanipulasi cluster dan gunakan
Unbundle dan Unbundle by Name untuk disable cluster. Anda juga dapat membuat fungsi Bundle, Bundle by Name, Unbundle, dan Unbundle by Name dengan mengklik kanan terminal cluster pada blok diagram dan pilih Cluster Palette dari menu shortcut. Fungsi Bundle dan Unbundle secara otomatis memuat nilai yang cocok dari terminal. Fungsi Bundle dan Unbundle by Name akan tampak dari element pertamanya pada cluster. Penggunaan Positioning Tools untuk menentukan ukuran Bundle by Name dan Unbundle by Name untuk menampilkan perintah elemen dari cluster.
Assembling Clusters
Gunakan fungsi Bundle untuk menyatukan cluster dari element-element yang berdiri sendiri atau untuk merubah nilai dari element tersebut yang ada pada cluster tanpa memiliki spesifikasi dari nilai barunya untuk semua elementelementnya. Penggunaan Positioning Tools untuk memperbesar fungsinya dengan mengklik kanan pada input element dan pilih Add Input dari menu shortcut. Jika pengawatan cluster anda terhubung ke input cluster, nilai dari input harus sesuai dengan nilai elemennya pada input cluster. Jika anda melakukan pengawatan pada input cluster, Anda dapat mengawatkan yang ingin anda ubah. Contohnya, cluster berikut ini berisi tiga kontrol.
5-5
Jika anda ingin mengetahui perintah cluster, anda dapat menggunakan fungsi Bundle untuk mengubah nilai Command dari pengawatan elemennya seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Penggunaan fungsi Bundle by Name untuk struktur data boleh diubah-ubah pada saat keadaan yang baru. Jika anda menambahkan element baru pada cluster atau memodifikasi perintahnya, anda tidak perlu melakukan pengawatan kembali dari fungsi Bundle by Name karena namanya masih benar. Disassembling Clusters
5-6
Gunakan fungsi Unbundle untuk memisahkan sebuah cluster didalam elemennya yang berdiri sendiri. Gunakan fungsi Unbundle by Name untuk menghasilkan element clusternya sesuai dengan spesifikasi nama yang anda masukkan. Nilai dari terminal output tidak tergantung pada nilai input cluster. Penggunaan Operating tool pada terminal outputnya diklik dan pilih elementnya dari pull-down menu. Anda juga dapat mengklik kanan pada terminal outputnya dan pilih elementnya dari menu shortcut pada Select Item. Untuk contoh, jika anda menggunakan fungsi Unbundle dengan mengikuti cluster, cluster tersebut memiliki empat terminal output sesuai dengan empat kontrolnya pada cluster. Anda harus mengetahui setiap perintah cluster maka anda dapat menyesuaikan terminal Boolean dari Unbundle cluster sesuai dengan tombolnya pada cluster. Pada contoh ini, element merupakan suatu perintah yang dimulai dari atas kebawah dan dimulai dari element 0. jika Anda mengguanakan fungsi Unbundle by Name, anda dapat mengubah nilai tersebut dari terminal output dan memasukkan nilai tersebut pada elementnya masing-masing dari nama perintah apa saja.
5-7
Latihan 5-1
Cluster Exercise VI
Tujuan : Membuat cluster pada front panel dan menggunakan fungsi Cluster untuk memasang dan tidak memasang cluster.
Front Panel
1. Buka blank VI dan buat pada front panel berikut ini.
a. Letakkan tombol stop, terletak di ControlsButtons & Switches palette; indikator numerik, terletak di ControlsNumeric
Indicators palette; dan LED, terletak di ControlsLEDs palette pada front panel. b. Letakkan cluster, terletak di ControlsAll ControlsArray & Cluster palette pada front panel. c. Letakkan sebuah kontrol numerik, terletak di ControlsAll ControlsArrays & Cluster palette; dua tombol toggle, terletak di ControlsButtons & Switches palette; dan Fill Slide, terletak di ControlsNumeric Controls palette, pada cluster. d. Buat Modified Cluster dari duplikat cluster yang pertama dan ubah label tersebut. Klik kanan pada kotak Modified Cluster, dan pilih Change to Indicator dari menu shortcut. e. Salin Modified Cluster dan ubah label tersebut lalu buat Small Cluster. Hilangkan kedua tombol toggle tersebut dan indikator fill
5-8
slide. Ubah label indikator numerik menjadi Slide Value. Perbesar cluster seperti pada front panel sebelumnya. 2. Periksa cluster yang lain dari Cluster dan Small Cluster. Modified Cluster yang lain harus memiliki kesamaan seperti Cluster. a. Klik kanan pada batas dari setiap cluster dan pilih Reorder Controls in Cluster dari menu shortcut. b. Pastikan perintah cluster tersebut seperti berikut ini.
Blok Diagram
3. Buat seperti blok diagram berikut ini.
Letakkan
While
Loop,
terletak
di
FunctionsAll
FunctionsStructure palette pada blok diagram. b Letakkan fungsi Unbundle, terletak di FunctionsAll
5-9
cluster. Pengawatan pada input cluster untuk menentukan ukuran fungsi secara otomatis. c Letakkan fungsi Bundle, palette pada terletak blok di diagram. FunctionsAll Fungsi ini
FunctionsCluster
menggabungkan cluster yang kecil. d Letakkan fungsi Unbundle by Name, terletak di FunctiosAll FunctionsCluster palette pada blok diagram. Fungsi ini
menghasilkan dua element dari Cluster. Menentukan ukuran fungsi ini pada dua terminal output. Jika nama labelnya tidak sesuai, klik kanan pada namanya dan pilih nama yang sesuai dari Select Item pada menu shortcut. e Letakkan fungsi Increment, terletak di FunctionsAll
FunctionsNumeric palette pada blok diagram. Fungsi ini menambahkan satu nilai dari numerik. f Letakkan fungsi Not, terletak di FunctionsArithmetic & ComparisonExpress Boolean palette pada blok diagram. Fungsi ini menghasilkan nilai logika yang berlawanan dari nilai terminal Boolean pada fungsi Unbundle by Name. g Letakkan fungsi Bundle by Name, terletak di FunctionsAll FunctionsCluster palette pada blok diagram. Fungsi ini mengganti nilai dari Numeric dan Boolean 1 pada Cluster dan membuat Modified Cluster. Perbesaran fungsi ini memiliki dua terminal input. Jika nama labelnya tidak sesuai, klik kanan pada nama dan pilih nama yang sesuai dari Select Item pada menu shortcut. h Lengkapi blok diagram dan pengawatannya seperti terlihat pada gambar sebelumnya. 4. Simpan VI tersebut sebagai Cluster Exercise.vi pada direktori C:\Exercise\LabVIEW Basic I.
Menjalankan VI
5. Tampilkan front panel dan jalankan VI tersebut.
5-10
6. Masukkan nilai yang berbeda pada Cluster dan jalankan kembali VI tersebut. Perhatikan bagaimana masukkan nilai tersebut pada Cluster apakah mempengaruhi Modified Cluster dan indikator Small Cluster. Apakah prosesnya sesuai dengan yang anda harapkan? 7. Ubah kembali cluster yang lain dari Modified Cluster. Jalankan VI. Bagaimana perubahannya mempengaruhi proses yang lain? 8. Tutup VI. Jangan disimpan pada tempat yang sama.
5-11
Latihan 5-2
Tujuan :
Lengkapi langkah-langkah berikut ini untuk membuat sebuah VI tentang penempatan nilai skala pada cluster, dimana setiap element cluster mempunyai faktor skala yang berbeda-beda. Asumsikan bahwa dimana besaran tegangan pada transduser itu mempunyai besaran tekanan, arus dasar, dan temperature. Sebuah VI kemudian mengatur skala nilai untuk mendapatkansuatu nilai yang akurat pada sistem.
Front Panel
1. buka Cluster Scalling VI yang terletak di direktori C:\Exercise\LabVIEW Basic I. Pada front panel siap digunakan. 2. Ubah kontrol seperti terlihat pada front panel berikut ini.
Blok Diagram
3. Buat seperti blok diagram berikut ini. Anda dapat menggunakan scale factors dengan benar untuk setiap elementnya pada Raw Data cluster.
5-12
4. Simpan VI tersebut. 5. Tamplkan front panel dan jalankan VI tersebut kembali.. 6. Ubah kontrol pada front panel dan jalankan kembali VI tersebut. 7. Tutup VI tersebut ketika anda ingin mengakhirinya.
5-13
C. Error Clusters
Tidak masalah seberapa yakin anda pada VI yang anda buat, anda tidak dapat memprediksi setiap permasalahan yang anda hadapi. Tanpa sebuah mesin untuk mengecek errornya, anda harus tahu bahwa VI tidak akan dapat berjalan sesuai yang anda inginkan. Error akan memberitahukan anda dimana dan kenapa terjadi error. Ketika anda melaksanakan berbagai macam I/O, anda harus
mempertimbangkan segala kemungkinan bahwa error akan terjadi. Hampir semua fungsi I/O menghasilkan informasi error. Saat terjadi error maka akan memeriksa VI tersebut, terutama untuk operasi I/O seperti file, serial, instrumentasi, data akuisisi dan operasi komunikasi, dan menetapkan suatu mesin untuk menangani error tersebut dengan tepat. Memeriksa error pada VI dapat membantu anda mengidentifikasi masalahmasalah berikut ini Sistem hubung anda yang tidak tepat atau penulisan data yang tidak benar untuk suatu perangkat luar. Suatu perangkat luar kehilangan dayanya, sehingga terputus dayanya, atau tidak bekerja semestinya. Anda harus meningkatkan operasi sistem perangkat lunaknya, yang mana merubah bagian suatu file atau kegunaan dari VI tersebut atau library. Anda dapat memperingatkan suatu masalah pada sebuah VI atau program sistemnya.
Error Handling
Pada keadaan sebenarnya, LabVIEW secara otomatis menangani akan berbagai error yang terjadi ketika sebuah VI sedang berjalan tergantung pengeksekusiannya, tentang subVI atau fungsinya saat terjadi error, dan akan tampil kotak dialog. Anda dapat memilih metode penanganan error yang lain. Contohnya, jika suatu I/O VI pada tampilan blok diagram, anda tidak menginginkan seluruh aplikasinya untuk berhenti. Anda juga dapat menginginkan suatu VI secara berulang-ulang untuk periode tertentu dari suatu waktu. Pada
5-14
LabVIEW, Anda dapat membuat keputusan penanganan error ini pada blok diagram dari suatu VI. Suatu VI atau fungsinya menghasilkan satu error dari dua jalurnya dengan kode error numerik atau dengan sebuah error cluster. Khususnya, fungsinya menggunakan kode error numerik, dan suatu VI menggunakan error cluster, biasanya dengan error input dan outputnya. Menangani error pada LabVIEW menurut model alur datanya. Hanya saja alur datanya sudah ada pada VI, sehingga didapat keterangan errornya. Keterangan pengawatan error dari awal hingga bagian akhirnya suatu VI.
Menangani error VI pada bagian terakhirnya untuk menentukan VI jika VI berjalan tanpa ada error. Penggunaan error in dan error out cluster pada setiap VI yang Anda gunakan atau membuat untuk menandakan keterangan error pada keseluruhan VI. Saat VI sedang berjalan, LabVIEW akan menguji pada errornya pada setiap pengeksekusian nodenya. Jika LabVIEW tidak mendapati error, pengeksekusian nodenya normal. Jika LabVIEW mendeteksi suatu error, node menandakan error untuk node berikutnya tanpa mengeksekusinya. Node berikutnya melakukan hal yang sama, dan seterusnya. Gunakan VI Simple Error Handling, terlihat pada contoh berikut ini, untuk menangani error pada bagian terakhirnya dari pengeksekusian alurnya. Simple Error Handling terletak pada FunctionsAll FunctionsTime & Dialog palette.pengawatan error cluster untuk input error in.
Error Clusters
Error clusters terletak pada FunctiosAll FunctionsArray & Clusters palette memasukkan komponen berupa keterangan seperti contoh berikut ini.
5-15
Status merupakan suatu nilai Boolean menyatakan True jika terjadi error. Sebagian besar suatu VI, fungsi, dan struktur itu menerima data Boolean juga mengakui parameter ini. Untuk contoh, jika Anda mengawatkan error cluster ke input Boolean maka hentikan, keluar dari LabVIEW, atau Select fungsinya. Jika terjadi suatu error, error cluster menandakan fungsi tersebut True. Code merupakan 32 bit yang menandakan integer itu mengidentifikasi error menurut nilai numerik. Sebuah kode error non-zero yang berpasangan dengan sebuah status dari False menghasilkan sinyal peringatan dan itu lebih baik daripada menghasilkan error yang fatal. Source merupakan suatu string yang mengidentifikasikan dimana terjadi error. Gunakan kontrol dan indikator error cluster untuk membuat input dan output error pada subVI.
Explain Error
Ketika terjadi suatu error, klik kanan didalam sisi cluster dan pilih Explain Error dari menu shortcut untuk membuka kotak dialog Explain Errornya. Kotak dialog Explain Error berisi informasi tentang error. Pada menu shortcut masukkan pilihan Explain Warning jika VI berisi peringatan bukan terjadi error. Anda juga dapat mengakses kotak dialog Explain Error dari menu HelpExplain Error.
5-16
Ketika pengawatan sebuah error cluster tergantung pada conditional terminalnya, menu shortcut tentang Stop if True dan Continue if True mengubah Stop on Error dan Continue while Error.
5-17
FunctiosCluster palette untuk membuat dan memanipulasi cluster. Error akan memberitahukan anda dimana dan kenapa terjadi error. Error cluster memberitahukan status, code, dan source dari error. Penggunaan kontrol dan indikator error cluster untuk membuat input dan output error pada subVI.
5-18
Catatan
5-19
Catatan
5-20
6-1
A. Waveform Chart
Waveform menampilkan satu chart atau merupakan beberapa sebuah plot. indicator numeric chart dimana di Waveform terletak
ControlsGraph Indicators palette. Waveform chart dapat menampilkan satu atau beberapa plot. Gambar berikut ini memperlihatkan element dari multiplot Waveform Chart. Dua plot akan menampilkan : Raw Data dan Running Avg.
3 5
Chart menggunakan tiga mode yang berbeda untuk pengumpulan datanya, seperti terlihat pada front panel berikut ini. Klik kanan pada chart dan pilih AdvancedUpdate Mode dari menu shortcut. Pilih Strip Chart, Scope Chart, atau Sweep Chart. Keadaan normal mode adalah Strip Chart.
6-2
Strip Chart memperlihatkan jalannya kumpulan data tersebut secara terusmenerus dari kiri ke kanan pada chart. Scope Chart hanya memperlihatkan satu tampilan data, seperti pulsa atau gelombang, data tersebut hanya sebagian chart dari kiri ke kanan. Sweep Chart merupakan tampilan EKG. Sweep Cahrt prinsip kerjanya sama seperti dengan Scope Chart menerima data yang terlihat dari data sebelumnya pada bagian sebelah kanan dan data yang baru pada bagian sebelah kiri secara terpisah dari garis vertikal. Scope Chart dan Sweep Chart dapat membuat kembali tampilan yang serupa pada sebuah oskiloskop. Karena ada sedikit kekurangan keluaran pada plotnya, Scope Chart dan Sweep Chart tampilan plot lebih cepat daripada Strip Chart.
Pengawatan Chart
Anda dapat melakukan pengawatan pada skala output secara langsung untuk sebuah waveform chart. Tipe data pada waveform pada terminal waveform chart untuk menyesuaikan jenis data input.
Waveform chart dapat menampilkan plot lebih dari satu, Bundle menggabungkan plot yang lebik dari satu menggunakan fungsi Bundle yang terletak di Cluster palette. Pada blok diagram berikut ini, fungsi Bundle menggabungkan output dari tiga VI untuk plotnya pada waveform chart.
6-3
Mengubah terminal waveform untuk menyesuaikan output dari fungsi Bundle. Untuk menambahkan banyak plot, menggunakan Positioning tool untuk memperbesar fungsi Bundle.
6-4
Latihan 6-1
Temperature Monitor VI
Tujuan : Untuk menggunakan While Loop dan Waveform Chart untuk mendapatkan dan menampilkan data.
Lengkapi langkah-langkah berikut ini untuk membuat sebuah VI untuk mengukur temperatur dan menampilkannya pada waveform chart.
Front Panel
1. Buka blank VI dan buat pada front panel seperti berikut ini.
a. Tempatkan tombol Toggle pada posisi vertikal, terletak di ControlsButtons & Switches palette pada front panel. Beri penamaan pada tombol dengan Power. Anda dapat menghentikan tombol untuk menghentikan penambahannya. b. Tempatkan Waveform Chart, terletak di ControlsGraph
Indicators palette pada front panel. Beri penamaan chart sebagai Temperature History. Waveform chart menampilkan hasil
temperaturnya pada percobaan yang dilakukan. c. Penamaan pada plot waveform dengan Plot 0. Penggunaan penamaan tool untuk rangkap tiga klik Plot 0 pada penulisan chart, dan ubah penamaannya untuk Temp.
6-5
Penggunaan penamaan untuk rangkap duaklik 10.0 pada y-axis dan tipe 90 untuk mngatur skala chartnya. Pada x-axisnya sesuai keadaan chartnya. e. Ubah y-axis dari -10.0 menjadi 70 f. Penamaan pada y-axis Time (Deg F) dan x-axisnya Time (sec).
Blok Diagram
2. Pilih WindowsShow Blok Diagram untuk menampilkan blok diagram. 3. Lampirkan kedua terminal pada While Loop, terlihat pada blok diagram berikut ini.
4. Klik kanan terminal conditionalnya dan pilih Continue if True. 5. Lakukan pengawatan pada komponen-komponennya seperti terlihat pada blok diagram diatas. a. Tempatkan Thermometer VI pada blok diagram. Pilih
Note :
b. Tempatkan fungsi Wait Until Next ms Multiple, terletak di FunctionsAll FunctionsTime & Dialog palette pada blok diagram.
6-6
c. Klik kanan pada input millisecond multiple dari fungsi Wait Until Next ms Multiple, pilih CreateConstant dari menu shortcut, tipenya 500, dan tekan tombol <Enter>. Spasifikasi nilai konstan numeriknya akan menunggu hingga 500 ms loop setiap setengah kali pengeksekusiannya.
Note :
Untuk mengukur temperatur dengan Celcius, pengawatan konstan sebuah Boolean True terletak pada
FunctionsArithmetic & ComparisonExpress Boolean palette untuk input Temp Scale dari Thermometer VI. Mengubah skala di chart dan graph pada latihan berikutnya untuk range dari 20 sampai 32 daripada dari 70 sampai 90.
6.
Menjalankan VI
7. Tsmpilkan front panel dengan mengklik blok front panel atau pilih WindowShow Front Panel. 8. Gunakan Operating tool dengan mengklik tombol togglenya secara vertical dan ubah posisi tombol toggle pada posisi ON. 9. Jalankan VI tersebut. Subdiagram didalam batas While loop mengeksekusi hingga spesifikasi kondisinya adalah True. Untuk contoh, saat tombol pada keadaan ON (True), Thermometer VI memberikan dan menghasilkan sebuah
pengukuran dan tampilan yang baru pada waveform chart. 10. Klik tombol toggle vertikal untuk menghentikan setiap penambahannya. Pada kondisi False, dan loop akan menghentikan exekusinya.
Front Panel
11. Format dan customize skala x dan y pada waveform chart.
6-7
a. Klik kanan chart dan pilih Properties dari menu shortcut untuk menampilkan kotak dialog Chart Properties. b. Klik Format and Precision tab, pilih Deg F (Y-axis) pada menu atas pull-down. Atur Digit of precision untuk 1 (satu). c. Klik Plots tab dan pilih model yang berbeda untuk y-axis, seperti terlihat pada kotak dialog berikut ini.
d. Pilih Scales tab dan pilih Time (sec) (X-axis) pada menu atas pulldown. Atur pilihan scalenya seperti terlihat pada kotak dialog berikut ini. Atur Multiplier untuk 0.50 untuk perhitungan fungsi Wait sampai 500 ms.
6-8
e. Pada Scale tab, pilih Deg F (Y-axis) pada menu atas pull-down. Atur pilihan scale seperti terlihat pada kotak dialog berikut ini.
f. Klik tombol OK untuk menutup kotak dialog ketika telah selesai diatur. 12. Klik kanan Waveform Chart dan pilih Data OperationsClear Chart dari menu shortcut untuk menghapus tampilan buffer dan mereset Waveform Chart.
Tip :
Ketika VI sedang berjalan, anda dapat memilih Clear Chart dari menu shortcut.
13. Setiap waktu anda dapat menjalankan VI, pertama-tama Anda harus menghidupkan tombol toggle vertikal dan kemudian klik tombol Run pada mechanical switch pada tombol yang semestinya. Membatasi mechanical action dari tombol toggle vertikal oleh temperatur merupakan perencanaan pada grafik setiap saat anda menjalanka VI, tanpa mengatur posisi awal pada tombol toggle. a. Hentikan VI jika sistem sedang berjalan. b. Menggunakan Operating tool untuk mengklik tombol toggle vertikalnya dan jalankan pada posisi ON.
6-9
c. Klik kanan pada tombolnya dan pilih Data OperationsMake Current Value Devault dari menu shortcut. Atur posisi ON dengan default value. d. Klik kanan pada tombol dan pilih Mechanical ActionLatch When Pressed dari menu shortcut. Ini untuk mengatur perubahan nilai kontrol ketika anda mengkliknya dan memakai nilai yang baru hingga VI membaca setiap prosesnya. Pada point ini kontrol akan kembali ke nilai awalnya, rata-rata jika anda memasukkannya dengan tombol mouse. Tindakan ini sama untuk putusnya jalur dan bermanfaat untuk menghentikan While Loop atau untuk mendapatkan VI untuk
14. Jalankan VI. 15. Gunakan Operating tool untuk mengklik tombol vertikal untuk menghentikan penambahannya. Tombol tersebut untuk mengubah posisi OFF dan merubah kembali untuk posisi ON setelah terminal conditional membaca nilainya. 16. Simpan VI tersebut. Anda akan menggunakan VI ini pada Latihan 6-2.
6-10
Latihan 6-2
rata.
Lengkapi langkah-langkah berikut ini untuk mengubah Temperature Monitor VI menjadi nilai rata-rata setelah pengukuran tiga temperatur dan menampilkan nilai rata-rata tersebut pada Waveform Chart.
Front Panel
1. Buka Temperature Monitor VI, yang anda buat pada Latihan 6-1. 2. Pilih FileSave As dan beri nama baru VI tersebut dengan Temperature Running Average.vi pada direktori C:\Exercise\LabVIEW Basic I.
Blok Diagram
3. Tampilkan blok diagram. 4. Klik kanan pada sisi kanan atau kiri dari While Loop dan pilih Add Shift Register dari menu shortcut untuk membuat shift register. 5. Klik kanan pada terminal kiri dari shift register dan pilih Add Element dari menu shortcut untuk menambah element pada shift register. 6. Ubah blok diagram seperti berikut ini.
6-11
a. Tekan tombol <Ctrl> saat anda akan mengklik Thermometer VI dan geser pada posisi di luar dari While Loop untuk membuat salinan dari subVI tersebut. Thermometer VI menghasilkan satu pengukuran temperatur dari sensor temperatur dan diawali pada sisi sebelah kiri dari shift register sebelum loop mulai dibuat. b. Tempatkan fungsi Compound Arithmetic, terletak di
FunctionsArithmetic & ComparisonExpress Numeric palette pada blok diagram. Fungsi ini menghasilkan jumlah dari keseluruhan temperature dan membaca dua temperature
sebelumnya. Gunakan Positioning tool untuk memperbesar fungsi tersebut agar memiliki tiga terminal pada sisi inputnya c. Tempatkan fungsi Divide, terletak di FunctionsArithmetic & ComparisonExpress Numeric palette pada blok diagram. Fungsi ini menghasilkan rata-rata dari tiga temperatur sebelumnya. d. Klik kanan pada terminal y dari fungsi Divide, pilih
Menjalankan VI
8. Jalankan VI tersebut. Setiap iterasi pada While Loop, Thermometer VI menerima satu pengukuran temperetur. Penambahan nilai VI ini tempat dua pengukuran pada terminal sebelah kiri dari shift register. VI dibagi hasilnya menjadi tiga untuk mendapatkan nilai rata-rata dari tiga pengukuran tersebut, pengukurannya ditambahkan dari dua
6-12
Blok Diagram
9. Ubah blok diagram seperti terlihat pada gambar berikut ini.
a. Tempatkan
fungsi
Bundle,
terletak
di
FunctionsAll
FunctionsCluster palette pada blok diagram. Fungsi ini menggabungkan rata-rata dan hasil temperatur untuk plot dari Waveform Chart. 10. Simpan VI tersebut. Anda akan menggunakan VI ini pada pertemuan berikutnya.
Menjalankan VI
11. Jalankan VI. VI menampilkan dua plot pada Waveform Chart. Plot tersebut hanya melapisinya saja. Karena itu, bagian skala vertikal tersebut sama. 12. Jika memiliki cukup waktu, lengkapi langkah-langkah tersebut sesuai yang anda inginkan. Jika tidak, tutup VI tersebut.
Optional
Lengkapi Waveform Chart seperti yang terlihat pada front panel berikut ini. Anda dapat menampilkan plot legend, scale legend, graph palette, digital display, dan scrollbar. Dari keadaan sebenarnya, waveform menampilkan plot legend saja.
6-13
13. Pengaturan y-axis. a. Gunakan Labeling tool untuk mengklik dua kali nilai 70.0 pada yaxis, nilai jenisnya 75.0, dan tekan tombol <Enter>. b. Gunakan Labeling tool untuk mengklik dua kali nilai keduanya dari tombol y-axis, nilai jenisnya 80.0, dan tekan tombol <Enter>. Nilai ini menentukan lokasi numerik pada bagian y-axis. Contohnya, jika nilai yang lebih besar dari 75.0 adalah 77.5, untuk mengindikasikan bagian y-axis dari 2.5, dengan mengubah nilai 77.5 menjadi 80.0 mengubah y-axis dengan jarak 5.0 (75.0, 80.0, 85.0, dan seterusnya).
Note :
Ukuran Waveform Chart sangat mempengaruhi tampilan skala axisnya. Menambahkan ukuran Waveform Chart jika anda mengalami permasalahan saat mengatur axis.
14. Klik kanan pada Waveform Chart dan pilih Visible ItemsScale Legend dari menu shortcut untuk menampilkan scale legend, seperti terlihat pada gambar berikut ini. Anda dapat menempatkan scale legend dimana saja pada front panel.
6-14
1 2 3 1 X-axis 2 Y-axis 3 Scale Labels 4 Scale Lock Button 4 5 6 5 Autoscale Button 6 Scale Format Button
15. Gunakan scale legend untuk mengatur setiap axisnya. a. Yakinkan tombol Lock Autoscale terlihat mengunci dan Autoscale LED berwarna hijau sehingga y-axis melakukan nilai minimum dan maksimum untuk mencocokkan data-data tersebut pada chart. b. Klik tombol Scale Format untuk mengubah format, precision, mapping mode, scale visibility, dan grid options untuk setiap axis. 16. Gunakan plot legend untuk mengatur plot. a. Gunakan Positioning tool untuk memperbesar plot legend untuk memasukkan dua plot. b. Gunakan Labeling tool untuk mengubah Temp menjadi Running Avg dan untuk mengubah Plot 1 menjadi Current Temp. Jika teksnya tidak cocok, gunakan Positionig tool untuk memperbesar plot legend. c. Klik kanan plotnya pada plot legend untuk mengatur garis,bentuk titik dan pewarnaan dari latar plot atau mencatatnya. 17. Klik kanan pada waveform dan pilih Visible ItemsGraph Palette dari menu shortcut untuk menampilkan graph palettenya, seperti terlihat pada gambar berikut ini. Anda dapat menempatkan graph pelette dimana saja pada front panel.
6-15
Gunakan tombol Zoom pada graph palette untuk menentukan ukuran bagian dalam atau luar dari chart atau keseluruhan chart. Gunakan Panning tool untuk mengambil plot dan memindahkannya disekitar tampilannya. Gunakan Cursor Movement tool untuk memindahkan kursor pada graph tersebut. 18. Jalankan VI. Saat VI sedang berjalan, gunakan tombol pada scale legend dan graph legend untuk menentukan Waveform Chart.
Note :
Jika Anda menentukan penamaan axis pada Waveform Chart, mungkin tampilannya lebih besar daripada ukuran
19. Gunakan Operating tool dengan mengklik tombol Power dan hentikan VI tersebut. 20. Simpan dan tutup VI tersebut.
6-16
8 1 Plot Legend 2 Cursor (Graph Only) 3 Grid Mark 4 Mini-grid Mark 5 Graph Palette 6 Cursor Mover
Graph
tersebut
terletak
di
ControlsGraph
Indicators
palette
memasukkan Waveform Graph dan XY graph. Plot pada Waveform Graph fungsinya hanya bernilai satu, misalnya pada y = f(x), dengan nilai rata-rata yang dihasilkan mendekati x-axis, seperti memperoleh time-varying pada Waveform. XY graph menampilkan berbagai masukkan nilainya, rata-rata merupakan contoh atau tidak. Menentukan ukuran plot legend untuk menampilkan beberapa plot. Tampilan beberapa plot tersebut untuk menyimpan tempat yang masih kosong pada front panel dan membuat perbandingan antara plot, XY dan waveform graph berubah secara otomatis pada beberapa plot tersebut.
6-17
6-18
Multiplot XY Graph
Multiplot XY Graph menerima sebuah array dari plotnya, dimana plot tersebut merupakan cluster yang berisi nilai x dan nilai y. Multiplot XY Graph juga menerima sebuah array dari plot cluster, dimana plot tersebut merupakan nilai arraynya. Nilai tersebut merupakan cluster yang berisi nilai x dan nilai y-nya. Seperti ditunjukkan XY Graph VI pada NI Example Finder untuk contoh dari tipe data multiplot XY Graph.
6-19
Latihan 6-3
Tujuan : Membuat sebuah array dengan auto-indeks sebuah For Loop dan plot array pada waveform graph.
Lengkapi langkah-langkah berikut ini untuk menghasilkan sebuah VI dan plot pada sebuah array di waveform graph dan ubah VI tersebut menjadi grafik dengan beberapa plot.
Front Panel
1. Buka blank VI dan buat seperti front panel berikut ini.
a. Tempatkan Array, terletak di ControlsAll ControlsArray & Cluster palette pada front panel. b. Beri nama arraynya dengan Waveform Array. c. Tempatkan Numeric Indicator terletak di ControlsNumeric Indicators palette pada kotak array. d. Tempatkan Waveform Graph, terletak di ControlsGraph Indicators palette pada front panel.
6-20
Blok Diagram
2. Buat blok diagram berikut ini.
a. Tempatkan
Thermometer
VI
pada
blok
diagram.
Pilih
FunctionsAll FunctionsSelect a VI dan navigasikan ke C:\Exercise\LabVIEW Basic I\Thermometer.vi. subVI ini akan menghasilkan satu temperature selama setiap iterasi For Loop.
Note:
b. Tempatkan
For
Loop,
terletak
di
FunctionsAll
FunctionsStructure palette pada blok diagram. Pada latihan ini, masing-masing iterasi For Loop menghasilkan sebuah nilai temperatur dan menyimpannya pada tunnel index. Buat nilai konstannya 100 untuk pengulangannya. c. Buat pengawatan blok diagramnya seperti terlihat pada gambar sebelumnya.
Petunjuk: Ketika anda menghubungkan data ke chart dan graph, seperti ditunjukkan tampilan Context Help untuk keterangan lebih jelas tentang pengaawatannya, masukkan apa yang dibutuhkan pada fungsi Build Array atau Bundle, untuk terminal input yang lainnya, dan seterusnya. Pada umumnya, penggunaan waveform chart untuk nilai satu skalanya, waveform graph untuk nilai y pada arraynya, dan XY graph untuk nilai x dan y pada array. Untuk contoh, jika anda memindahkan kursor keatas waveform graph pada blok diagram, keterangannya terlihat pada tampilan Context Help. Pilih HelpFind Example untuk menampilkan NI
6-21
Example Finder, klik ganda Fundamentals, klik ganda Graph dan Chart, dan klik ganda Waveform Graph VI untuk membuka contohnya. Seperti telihat pada Bab 9, Data Acquisition and Waveforms, untuk keterangan lebih jelasnya tentang tipe data waveform.
Menjalankan VI
4. Tampilkan front panel dan jalankan VI tersebut. Atur plot VI autoindexed waveform array pada waveform graph. 5. Masukkan indeksnya dari beberapa element pada tampilan indeks Waveform Array untuk melihat nilai dari element-element tersebut. Jika Anda memasukkan nilai yang lebih besar dari ukuran nilai arraynya 100, tampilan terlihat kecil. 6. Gunakan Positioning tool untuk memperbesar Waveform Array untuk melihat lebih dari satu element. Tampilan indicator elementnya pada kenaikkan indeks yang lainnya, dimulai dengan indeks yang anda masukkan.
Blok Diagram
Pada blok diagram ini, Anda dapat menggunakan nilai defaultnya pada nilai awal x dan untuk waveform. Pada case dimana nilai awal x dan x x
6-22
merupakan nilai yang spesifik, menggunakan fungsi Bundle untuk menspesifikan nilai awal x dan untuk waveform arraynya. x 7. Modifikasi blok diagram seperti terlihat pada gambar berikut ini.
a. Tempatkan
fungsi
Bundle,
terletak
di
FunctionsAll
FunctionsCluster palette pada blok diagram. Fungsi ini memasangkan plot elementnya kedalam clusternya. Element memasukkan nilai awal x-nya (20), nilai (0.5), dan y array dari x data waveformnya. b. Berikan dua nilai konstant pada numeriknya untuk nilai awal x dan nilai . x c. Beri label pada konstant dari typing Dx. Gunakan Labeling tool x untuk memilih D dan memilih font Symbol dari menu pull-down Text Settings pada toolbar. D d aukn e i bl ea. i ska k s o dl () m m t d. Buat pengawatan blok diagramnya seperti terlihat pada gambar sebelumnya. 8. Simpan VI tersebut.
Menjalankan VI
9. Tampilkan front panel dan jalankan VI. T m inga kpi na10drdt dna n a a a 2 dn a pa r i o t l f n y 0 a a egn ii w l 0 a x i a l 0.5 untuk setiap point pada x-axis. Pada waktu diuji, grafik ini akan mencocokkan nilainya saat 50 detik dari data awalnya saat 20 detik.
Note:
U a n a a a xdn hna aa a l aiea fns bh ii w l a x ay pd st o sstp ugi l u k ,i Bundle atau di kotak dialog Waveform Graph Properties.
6-23
10. Jika waktu memungkinkan, lengkapi langkah-langkah optional. Jika tidak, tutup VI tersebut.
Optional
11. Klik kanan pada waveform graph dan pilih Visible ItemsGraph Palette dari menu shortcut untuk menampilkan graph palette. Klik tombol Zoom untuk melihat data di grafiknya pada rincian yang lainnya. 12. Klik kanan grafiknya dan pilih Visible ItemsScale Legend dari menu shortcut untuk menampilkan scale legend. 13. Hasil pada blok diagram. Buat multiple-plot waveform graph dari 2D array yang dibuat pada nilai normal tipe datanya untuk grafik singleplot. Ubah blok diagram sperti terlihat pada gambar berikut ini.
a. Tempatkan fungsi Sine, terletak di FunctionsArithmetic & ComparisonExpress NumericExpress Trigonometric palette pada blok diagram. Gunakan fungsi ini untuk membuat array dari nilai tersebut mewakili satu putaran dari gelombang sinus. b. Tempatkan fungsi Build Array, terletak di FunctionsAll FunctionsArray palette pada blok diagram. Fungsi ini untuk membuat struktur data dengan plot dua array pada waveform graph. c. Tempatkan pi constant, terletak di FunctionsArithmetic & ComparisonExpress NumericExpress Numeric Constant palette pada blok diagram. d. Buat pengawatan komponen-komponen pada blok diagram tersebut sperti yang terlihat pada gambar sebelumnya.
6-24
14. Simpan VI tersebut. 15. Tampilkan front panel dan jalankan VI tersebut. Terdapat dua plot waveform yang sama pada waveform graph tersebut. 16. Tampilkan blok diagram. 17. Klik kanan pengawatan pada Waveform Array, pilih Custom ProbesControlsGraph Indicators dari menu shortcutnya, dan pilih sebuah waveform graph tempatkan grafik tersebut bentuk memeriksa pengawatan tersebut. 18. Tampilkan front panel dan jalankan VI tersebut. Pada tempilan tersebut hanya memeriksa data array. Gelombang sinus tidak diperlukan untuk saat ini karena anda tidak menempatkannya untuk memeriksa pengawatan tersebut yang mana gelombang sinus merupakan suatu penyatuaan. 19. Tutup tampilan Probe. 20. Perbesar pada bagian grafiknya. a. Klik tombol Zoom pada graph palette, terlihat pada gambar di sebelah kiri, untuk menampilkan menu pull-down Zoom. b. Pilih Zoom by X Rectangle, seperti terlihat pada contoh berikut ini.
c. Klik dan geser pilihan rectangle pada grafik. Ketika anda menhentikan tombol mouse, grafik akan terlihat besar pada wilayah yang dicari d. Anda juga dapat memilih Zoom by Y Rectangle atau Zoom by Selected Area. Percobaan dengan pilihan tersebut. e. Pilih Undo Zoom dari sudut kiri sisinya pada menu pull-down untuk memperbesar kembali atau klik tombol single fit x-axis dan tombol single fit y-axis di scale legend, terlihat pada gambar disebelah kiri.
6-25
21. Gunakan Panning tool, terlihat pada gambar disebelah kiri, dengan mengklik dan menggeser tampilan grafiknya. Klik tombol single fit xaxis dan y-axis kembali untuk memperbaiki tampilan posisi awalnya. 22. Gunakan Cursor Movement tool, terlihat pada gambar disebelah kiri, untuk menghasilkan cursor dalam mode standart. 23. Simpan dan tutup VI tersebut.
6-26
Latihan 6-4
Tujuan :
Tempereture Analysis VI
Lengkapi langkah berikut ini untuk membuat sebuah VI tentang pengukuran temperatur setipa 0.25 detik hingga 10 detik. Selama penambahan, VI menampilkan pengukurannya setiap waktu prosesnya pada waveform chart. Setelah penambahan tersebut telah lengkap, VI merencanakan data pada grafik dan perhitungan minimum, maksimum, dan rata-rata temperaturnya. VI menampilkan bentuk yang signifikan pada waveform graph.
Front Panel
1. Buka balnk VI dan bat seperti front panel berikut ini.
a. Atur ukuran nilainya pada plot waveform chart untuk x kecil. b. Sembunyikan plot legend pada waveform chart. c. Ubah penamaan pada waveform chart menjadi Temperature Chart. d. Ubah penamaan pada waveform graph menjadi Temperature Graph. e. Klik kanan pada Temperature Chart dan pilih Properti dari menu shortcut. Pada Scales tab, ubah x-axis multiplier menjadi 0.25. pada Format and Precision tab, ubah Digits of Precision menjadi 2. Data untuk Temperature Graph akan terbentuk pada blok diagram. f. Perbesar plot legend pada waveform graph untuk menampilkan dua plot. g. Ubah nama pada Plot 0 menjadi Temp dan Plot 1 menjadi Fitted.
6-27
h. Ubah ukuran nilai dari plot Temp waveform graph untuk bentuk yang kecil. i. Indikator Mean, Max, dan Min yang dibuat tidak dapat diubah. Mereka akan menghasilkan nilainya sendari dari blok diagram yang anda buat.
Blok Diagram
2. Buat blok giagram berikut ini.
a. Tempatkan
Thermometer
VI
pada
blok
diagram.
Pilih
FunctionsAll FunctionsSelect a VI dan navigasikan ke direktori C:\Exercises\LabVIEW Basic I\Thermometer .vi. subVI ini menghasilkan satu nilai dari data temperatur. b. Tempatkan fungsi Wait Until ms Multiple, terletak di FunctionsAll FunctionsTime & Dialog palette pada blok diagram. Fungsi ini mengakibatkan For Loop mengeksekusi data setiap 0.25 detik (250ms). c. Tempatkan fungsi Array Max & Min, terletak di FunctionsAll FunctionsArray palette pada blok diagram. Fungsi ini
menghasilkan nilai maksimum dan minimum dari temperatur. d. Tempatkan Mean VI, terletak di FunctionsAll and Statistic
FunctionsAnalyzeMathematicsProbability
palette pada blok diagram. subVI ini menghasilkan nilai rata-rata pada pengukuran temperatur.
6-28
e. Klik kanan terminal output dari fungsi Array Max & Min dan Mean VI dan pilih select CreateIndicator dari menu shortcutnya untuk membuat indikator Max, Min, dan Mean. f. Tempatkan General Polynomial Fit VI, terletak di FunctionsAll FunctionsAnalyzeMathematicsCurve Fitting palette pada blok diagram. subVI ini menghasilkan sebuah array yang merupakan polynomial fit untuk temperatur array. g. Tempatkan fungsi Bundle, terletak di FunctionsAll
FunctionsCluster palette pada blok diagram. Fungsi ini menyatukan element plot kedalam single cluster. Tekan tombol <Ctrl> ketika anda akan menggeser fungsi tersebut untuk dicopy. Element-element tersebut memasukkan nilai awal x (0), nilai x(0.25), dan y array dari data temperatur tersebut. Nilai yang diperlukan adalah 0.25 supaya plot VI pada temperatur array x nilai plotnya setiap 0.25 detik pada waveform graph. h. Tempatkan fungsi Build Array, yang terletak di FunctionsAll FunctionsArray palette, pada blok diagram. Fungsi ini membuat sebuah array dari cluster untuk temperatur cluster dan clusternya harus sesuai. i. Lengkapi blok diagram seperti terlihat pada gambar diatas. 3. Simpan VI tersebut sebagai Temperature Analysis.vi di direktori C:\Exercises\LabVIEW Basic I.
Menjalankan VI
4. Tampilkan front panel dan jalankan VI tersebut. Grafik akan menampilkan kedua data temperatur dan bentuk kurvanya pada temperature waveform. 5. Coba lagi dengan nilai yang berbeda untuk nilai konstant polynomialnya pada blok diagram dan jalankan kembali VI tersebut. 6. Ubah tampilan untuk plotnya dari model plotyang sudah diubah dan model yang telah diisi.
6-29
a. Klik kanan tampilan plot Temp di plot legendnya, dan pilih Common PlotsScatter Plot dari menu shortcutnya, taruh pilihan tengah-tengah pada bagian atsnya. b. Klik kanan tampilan plot Fitted di plot legendnya, pilih Bar Plots dari menu shortcutnya, dan pilih ambil pilihan kedua pada baris tengahnya, waveform graph akan muncul kurva yang sangat kecil pada front panel berikut ini.
6-30
Latihan 6-5
Tujuan :
Graph Circle VI
Lengkapi langkah-langkah berikut ini untuk membuat VI agar plot lingkaran dapat digunakan bebas pada x dan y array.
Front Panel
1. Buka blank VI dan buat seperti front panel berikut ini.
a. Tempatkan XY Graph, yang terletak di ControlsAll ControlsGraph palette, pada front panel. b. Beri nama grafik XY dengan Circle Graph. c. Ubah Plot 0 menjadi Circle pada plot legendnya. d. Klik kanan plotnya pada plot legend, pilih Point Style dari menu shortcutnya, dan pilih ukuran yang kecil. e. Ubah label skala dan rangenya, seperti terlihat pada gambar sebelumnya.
6-31
a. Tempatkan
fungsi
Sine &
&
Cosine,
terletak
di
FunctionsArithmetic
ComparisonExpress
NumericExpress Trigonometric palette pada blok diagram. Fungsi ini membentuk sebuah array dari nilai tersebut yang menggambarkan satu lingkaran dari gelombang sinus dan gelombang cosinus. b. Tempatkan fungsi Bundle, yang terletak di FunctionsAll FunctionsCluster palette pada blok diagram. Fungsi ini menggabungkan sinus array dan cosinus array untuk plot sinus array berlawanan dengan cosinus array untuk menghasilkan sebuah lingkaran. c. Tempatkan Pi Multiplied by 2, terletak di FunctionsArithmetic & ComparisonExpress NumericExpress Numeric Constant palette pada blok diagram. 3. Simpan VI tersebut sebagai Graph Circle.vi pada direktori
C:\Exercises\LabVIEW Basic I 4. Tampilkan front panel dan jalankan VI tersebut. 5. Tutup VI tersebut.
6-32
6-33
5 2
Gunakan Operating atau Positioning tool dengan mengklik kanan nilai berikutnya untuk pemilihan warnanya, pilih Marker Color dari menu shortcut untuk mengubah kumpulan-kumpulan warna dengan nilainya, dan pilih warna yang anda inginkan dari warna pilihannya dan pilih Add Marker dari menu shortcutnya. Untuk mengganti nilai dengan mengubah-ubah nilai dari warna pilihannya, dengan menggunakan Operating tool untuk menggeser nilai dengan nilai yang anda inginkan atau menggunakan Labeling tool untuk teks-teks pokoknya dari nilainya dan memasukkan nilai barunya.
6-34
Latihan 6-6
Tujuan :
Pada latihan ini, Anda dapat menggunakan VI tersebut untuk menampilkan susunan beberapa campuran gelombang pada intensity graph. Anda juga dapat menggunakan VI tersebut untuk bagian 2D array pada data grafiknya.
Front Panel
1. Buka dan jalankan Intensity Graph Example VI terletak di direktori C:\Exercises\LabVIEW Basic I. Dari keadaan awalnya, dengan berbagai campuran gelombang. Property Node pada blok diagram untuk mendefinisikan penggunaan range warna pada intensity graph. Anda dapat mengubah range warna dengan membuka blok diagram dan ubah konstanta Color Array.
2. Ubah tombol Plot pada front panel untuk User Data dan Enter Values diantara 0.0 dan 10.0 pada control data yang akan digunakan. Jalankan VI. Pemberitahuan bagaimana besarnya setiap element yang
6-35
6-36
merencanakan data tiga dimensi. Data tiga dimensi tersebut menggambarkan dari bermacam-macam warna yang berbeda sesuai untuk menentukan warna yang anda inginkan. Intensity chart dan graph biasanya digunakan bersama dengan analisis spektrum, menampilkan temperatur, dan proses gambarnya. Ketika anda menghubungkan datanya pada chart dan graph, gunakan tampilan Context Help untuk menentukan bagaimana pengawatannya.
6-37
Latihan Tambahan
6-7 Buat VI yang menampilkan dua plot, random plot dan running average dari empat nilai terakhir yang dihasilkan, pada waveform chart selalu menampilkan mode yang baru dari nilai tersebut. Gunakan langkah-langkah berikut ini : Gunakan For Loop ( n = 200 ) dimasukkan ke dalam While Loop. Gunakan tiga Shift Register pada terminal kiri untuk ke empat nilai data tersebut. Gunakan Random Number (0-1) functions terletak di
FunctionsArithmetic & ComparisonExpress Numeric palette untuk menghasilkan data tersebut. Gunakan Bundle functions terletak di FunctionsAll
FunctionsCluster palette untuk mengelompokkan data tersebut secara acak dengan merata-ratakan data tersebut sebelum di plotting. Simpan VI tersebut sebagai Random Average.vi pada direktori C:\Exercises\LabVIEW Basic I.
6-8 Buat VI untuk menampilkan pengukuran temperatur secara berulang-ulang setiap satu detiknya dan menampilkan temperatur tersebut pada scope chart. Jika temperatur diatas atau dibawah nilai limit yang dispesifikasikan dengan kontrol pada front panel, VI tersebut terdapat LED pada front panel sebagai Warning. Plot chart temperatur dan limit tertinggi dan terendah dari temperatur tersebut. Anda harus menyediakannya untuk mengatur limit tersebut pada front panel. Simpan VI tersebut sebagai Temperature Limit.vi pada direktori C:\Exercises|LabVIEW Basic I.
6-9 modifikasi VI yang anda buat pada Latihan 6-8 untuk menampilkan nilai maksimum dan minimum dari temperature yang didapat.
6-38
Tip :
Gunakan Shift Register dan dua Max & Min functions terletak di FunctionsAll FunctionsComparison palette.
Pilih FileSave As untuk menyimpan VI tersebut sebagai Temp Limit ( max-min).vi pada direktori C\Exercises\LabVIEW Basic I.
6-39
Note
6-40
Note
6-41
7-1
Fungsi Select The Select Function, terletak di FunctionExpress Comparison palette, pilih diantara dua nilai tergantung pada input Boolean. Jika input Boolean s adalah Benar, fungsi ini menghasilkan nilai pengawatanya pada input t. jika input Boolean adalah Salah, fungsi ini menghasilkan nilai pengawatannya pada input f. Anda dapat menggunakan the Select Function pada Exercise 2-2, Thermometer VI, untuk menentukan apakah pada output nilainya Fahrenheit atau Celcius, seperti terlihat pada blok diagram berikut ini.
Jika suatu keputusan lebih kompleks daripada daripada Select Function dapat mengeksekusi keputusan tersebut, Case Structure mungkin diperlukan.
7-2
B. Case Structure
Case Structure, terlihat pada gambar diatas, memiliki dua atau lebih subdiagram, atau case. Hanya satu subdiagram yang terlihat seperti waktu, dan case structure tersebut mengeksekusi hanya sekali. Suatu nilai menentukan subdiagram mana yang akan dilaksanakan. Case Structure merupakan pernyataan case yang serupa atau pernyataan ifthenelse pada dasar bahasa pemrograman. Selektor case memperlihatkan bagian atas dari Struktur Case, terlihat pada gambar diatas, isi selektor case terpusat dan tombol pengurangan dan penambahan pada setiap sisinya. Gunakan tombol pengurangan dan penambahan tersedia pada case tersebut melalui scroll. Nilai input pada pengawatan, atau selektor ke terminal selektor, terlihat pada gambar diatas, untuk menentukan case mana yang dibuat. Anda harus menentukan pengawatannya apakah itu integer, nilai Boolean, String, atau jenis nilai enumerated pada terminal selektor. Anda dapat menentukan posisi terminal selektor dimana saja pada batas kiri dari Case Structure. Jika pengawatan pada terminal selektor adalah Boolean, struktur harus memiliki case True atau False. Jika pengawatannya adalah integer, string atau tipe nilai enumerated pada terminal selektor, structure case harus memiliki diatas 231 case. 1 Anda dapat menentukan case yang gagal untuk case structure. Anda harus menentukan case yang gagal sesuai yang Anda buat dari nilai rangenya atau memastikan setiap kemungkinan pada nilai input. Sebagai contoh, jika Anda menetapkan case untuk 1, 2, dan 3 tetapi Anda mendapatkan input 4, case yang gagal dapat dihubungkan ke struktur case. Klik kanan pada blok diagram lalu klik bentuk Case Structure untuk menambahkan, menyalin, menghilangkan, atau menyusun case dan untuk memilih case dalam keadaan yang sebenarnya.
7-3
Memilih Case
Blok diagram berikut ini merupakan contoh dari Thermometer VI dengan menggunakan Case Structure sebagai pengganti fungsi Select. Pada Case Structure yang terutama terlihat adalah case True.
Untuk memilih sebuah case, jenis nilai pada case mengidentifikasikan selektornya atau penggunakan label untuk merubah nilainya, seperti terlihat pada blok diagram berikut ini.
Anda dapat memilih case yang lain, yang ditampilkan case tersebut, terlihat pada blok diagram berikut ini.
Jika anda memasukkan nilai tidak semua jenisnya sama pada selektor seperti terlihat di pengawatannya pada terminal selektor, nilainya akan tampak warna merah pada indikator tersebut Anda harus menghilangkannya atau merubah nilainya sebelum struktur tersebut dilaksanakan, dan pada VI tidak akan jalan. Selain itu juga, karena memungkinkan error round-off pada aritmatik floating-
7-4
point, Anda tidak dapat menggunakan nilai bilangan floating-point pada nilai selektor case. Jika penghawatan pada case Anda floating-point, keseluruhan nilai pada LabVIEW mendekati nilai rata-rata bilangan bulat. Jika tipe nilai Anda floating-point pada selektor case, nilainya akan tampak warna merah pada
indikator tersebut Anda harus menghilangkannya atau merubah nilainya sebelum struktur tersebut dilaksanakannya.
Menghubungkan Input dan Output Anda dapat membuat berbagai masukan dan keluaran untuk Case Structure. Inputnya tersebut tersedia untuk semua subdiagram, tetapi subdiagram tidak diperlukan untuk penggunaan masing-masing input. Ketika anda mencoba menghubungkan output pada satu case, penghubung tersebut harus sesuai di posisinya pada semua batas case yang lain. Jika sedikitnya ada satu case yang tidak terhubung maka tidak akan terdefinisikan, semua penghubung keluaran pada struktur akan tampak pada kotak struktur tersebut seperti warna putih. Pengawatan pada penghubung keluaran untuk masing-masing case yang pengawatannya belum terhubung, klik ujung penghubungnya untuk menghubungkannya. Anda dapat mendefinisikan berbagai hasil data untuk keluaran yang sama pada masing-masing case, tetapi tipe data harus sesuai. Anda juga dapat memasang pengawatan apa konstan atau kontrol untuk case yang pengawatannya belum terhubung dengan mengklik kanan pada ujung penghubungnya dan pilih CreateConstant atau CreateControl pada menu shortcut.
Note : Anda dapat mengklik kanan pada ujung outputnya dan pilih keadaan normal jika tidak dihubungkan pengawatannya dari tampilan menunya pada penggunaan nilai awalnya untuk menghubungkan tipe data pada semua pengawatan yang tidak terhubung.
7-5
Contoh
Pada contoh berikut ini, nilai numerik jangan sampai tidak terhubung pada struktur case dan baik pada penambahan maupun pengurangan, tergantung pada nilai pengawatannya untuk terminal selektor.
Jika kontol Boolean pada pengawatannya untuk terminal selektornya adalah Benar, VI akan terjadi penambahan pada nilai numeriknya. Jika tidak, VI akan terjadi pengurangan pada nilai numeriknya.
Integer merupakan suatu kontrol dimana sebuah teks disembunyikan letaknya pada ControlsText Controls palette bahwa nilai numerik
berhubungkan dengan teks yang sama. Jika pengawatan pada kontrol teks tersebut
7-6
pada terminal selektor adalah 0 (penambahan), VI akan terjadi penambahan pada nilai numeriknya. Jika nilainya adalah 1 (pengurangan), VI akan terjadi pengurangan pada nilai numeriknya. Jika kontrol teks tersebut mempunyai nilai yang lain daripada 0 (penambahan) atau 1 (pengurangan), VI akan terjadi penambahan pada nilai numerik, karena itu merupakan keadaan normal casenya.
Jika String merupakan penambahan, VI akan terjadi penambahan pada nilai numerik. Jika String merupakan pengurangan, VI akan terjadi pengurangan pada nilai numeriknya.
Sebuah kontrol enumerated memberikan daftar yang sama pada penggunanya sesuai yang diinginkan. Tipe data dari kontrol enumerated memberikan informasi tentang nilai numerik dan tanda string pada kontrol. Jika anda melakukan pengawatan pada kontrol enumerated untuk selektor terminal pada struktur case, tampilan struktur case untuk setiap casenya sama pada kontrol
7-7
enumeratednya. Struktur case harus dilaksanakan sesuai dengan subdiagram dasarnya pada aliran yang sama di kontrol enumeratednya. Pada blok diagram sebelumnya, jika Enum merupakan penambahan, VI akan terjadi penambahan pada nilai numericnya. Jika Enum merupakan pengurangan, VI akan terjadi pengurangan pada nilai numeriknya.
Jika anda melakukan pengawatan pada error cluster pada selektor terminal dari struktur case, pada selektor case akan tampil dua case, Error dan No Error, dan pada bagian struktur case terjadi pergantian warna merah untuk Error dan warna hijau untuk No Error. Struktur case harus dilaksanakan sesuai dengan subdiagram dasarnya pada error state. Ketika pengawatan sebuah error cluster pada terminal selektor, struktur case harus mengenali status Boolean pada cluster.
7-8
Latihan 7-1
Tujuan :
Square Root VI
Lengkapi langkah-langkah berikut ini untuk membuat VI yang dapat memeriksa apakah nilainya positif. Jika nilainya positif, nilai tersebut akan dihitung menggunakan square root VI. Jika tidak, VI akan menghasilkan pesan error.
Front Panel
1. Buka blank VI dan buat pada front panel berikut ini.
Blok Diagram
2. Buat pada blok diagram seperti berikut ini.
a. Tempatkan Struktur Case, letaknya di FunctionsExecution Control palette pada blok diagram. Klik tombol decrement atau increment untuk memilih case False. b. Tempatkan fungsi the Greater or Equal to 0?, letaknya di FunctionsArithmetic & ComparisonExpress Comparison palette pada blok diagram. Fungsi akan benar jika nilainya merupakan lebih besar atau sama dengan 0.
7-9
c.
Klik kanan lalu pilih Numeric Constant dan pilih Properties dari menu shortcut. Pilih Format and Precision pada kotak tab. Atur Digits of precision untuk 1, pilih notasi Floating point, dan klik tombol OK untuk memastikannya bahwa tidak ada data yang dikonversi antara nilai konstan dan nilai indikator yang lain pada struktur case.
d. Tempatkan fungsi One Button Dialog, letaknya di FunctionsAll FunctionsTime & Dialog palette pada blok diagram. Fungsi akan menampilkan kotak dialog yang berisi pesan Error...Negative Number. e. Klik kanan lalu pilih terminal Message dari fungsi One Button Dialog, pilih CreateConstant dari menu shortcut, jenisnya Error...Negative Number pada konstan tersebut, dan klik tombol Enter pada toolbar atau klik kontrol yang lain. Seperti ditunjukkan pada Bab 8, Strings and File I/O, untuk mendapatkan informasi yang banyak tentang strings. 3. Pilih case True dari struktur Case. Tempatkan fungsi Square Root, letaknya di FunctionsArithmetic & ComparisonExpress Numeric palette pada blok diagram. Fungsi pada square root ini akan kembali ke nilai. Pengawatan pada fungsi ini akan diperlihatkan pada blok diagram berikut ini.
4. Simpan
VI
tersebut
sebagai
Square
Root.vi
pada
direktori
C:\Exercises\LabVIEW Basic I.
Menjalankan VI
5. Tampilkan front panel dan jalankan VI tersebut.
7-10
Peringatan : Jangan menjalankan VI ini berulang kali. Dalam keadaan tertentu, VI ini bila dijalankan berulang kali dan mendapatkan hasil tak tertentu pada loopnya.
Jika nilainya adalah positif, VI akan jalan pada case True dan square root akan kembali pada Nilai. Jika Nilainya adalah negatif, VI akan jalan pada case False, kembali ke -99999. dan pada tampilan akan muncul kotak dialog dengan pesan Error...Negative Number. 6. Tutup VI tersebut.
7-11
Latihan 7-2
Tujuan :
Temperature Control VI
Lengkapi langkah-langkah berikut ini hingga menjadi sebuah VI untuk menganalisa data dari batas tesnya dan menentukan nilai yang paling besar.
Front Panel
1. Buka VI Temperature Running Average yang Anda buat pada latihan 6-2. 2. Ubah tampilan pada front panel seperti contoh berikut ini.
a. Tempatkan Smooth Box secara mendatar, letaknya di ControlsAll ControlsDecorations palette pada blok diagram. Fungsi ini menampilkan pengelompokkan Analysis yang sama. b. Buat dan salin tombol diberi nama salah satunya Power pada tombol Boolean. Beri nama pada tombol yang salinannya dengan ANALYSIS. Klik kanan pada tombol tersebut dan pilih Mechanical ActionSwitch When Pressed dari menu shortcut. c. Tempatkan Numeric Control, letaknya di ControlsNumeric Controls palette pada front panel. Beri penamaan control tersebut dengan High Limit.
7-12
d. Tempatkan LED, letaknya di ConrolsLEDs palette pada front panel. Beri nama indikator tersebut dengan Warning. e. Tempatkan indicator numeric dari ControlNumeric Indicator palette, pada front panel. Beri nama pada indicator tersebut dengan High Value. f. Pada front panel klik kanan lalu pilih tampilan chart dan pilih Visible ItemsDigital Display dari menu shortcut pada tampilan nilai digitalnya. 3. Pilih FileSave As untuk menyimpan VI tersebut dengan nama Temperature Control.vi pada C:\Exercise\LabVIEW petunjuk Basic I.
Blok Diagram
4. Modifikasi blok diagram seperti terlihat pada uraian berikut ini. Perbesar While Loop untuk agar dapat menempatkan rangkaian tersebut.
a. Tempatkan Case Structure, letaknya di FunctionsExecution Control palette pada blok diagram. Buat pengawatan pada kontrol Analysis untuk terminal selektornya. Klik tombol decrement atau increment pada case True. b. Tempatkan dua fungsi Greater?, letaknya di
7-13
palette pada blok diagram. Fungsi ini akan kembali jika temperaturenya kelebihan High Limitnya True. Jika tidak, fungsi ini akan kembali jika False. c. Tempatkan fungsi pada pilihan, letaknya di FunctionsArithmetic & ComparisonExpress Comparison palette, pada blok diagram. Fungsi ini akan kembali menghitung jika lebih besar dari nilai dua input tersebut. d. Dapat kita lihat pengawatan pada case True. e. Klik tombol decrement atau increment untuk memilih case False. 5. Lengkapi case False pada Structure Case, seperti contoh berikut ini.
a. Klik kanan pada ujung-ujung yang belum terhubung untuk menghubungkan indikator Warning dan pilih CreateConstant. Gunakan system ini untuk mengubah konstanta Boolean pada case False. b. Klik kanan pada ujung-ujung yang belum terhubung menghubungkan CreateConstant, konstantanya. 6. Simpan VI tersebut. Anda akan menggunakan VI ini pada pembelajaran berikutnya indikator masukkan High -99999 Value untuk dan nilainya untuk pilih dari
Menjalankan VI
7. Tampilan pada front panel, tipe 8.0 pada High Value, dan jalankan VI tersebut. Jika tombol ANALYSIS mati, VI akan mematikan indikator LED Warning dan tampilan nilainya dari -99999 untuk High Value.
7-14
Jika tombol ANALYSIS dalam kondisi nyala/hidup, VI akan menyalakan Indikator LED Warning ketika temperatur melebihi High Limit dan tampilan sesuai pada High Value. 8. Tutup program VI.
7-15
C. Formula Node
Gunakan Formula Node untuk melaksanakan sistem matematis pada LabVIEW. Untuk fungsi tambahan, Anda dapat menghubungkan sistem matematis tersebut ke aplikasi MATLAB.
Formula Node
Formula Node merupakan sebuah teks yang tepat-node dasar Anda dapat menggunakan untuk melaksanakan operasi sistem matematis pada blok diagram. Formula Node merupakan pemanfaatan untuk persamaan tersebut mempunyai banyak persamaan yang tidak tetap atau jika tidak susunannya rumit dan untuk penggunaan bahasa dasar pemrograman. Anda dapat copy dan paste didalam Formula Node melainkan membuat kembali pada blok diagramnya. Buat terminal input dan output dari Formula Node dengan mengklik kanan pada bagian tepi nodenya dan pilih Add Input atau Add Output dari tampilan menunya, kemudian masukkan nilai variabelnya pada input atau output. Tipe pertanyaan pada struktur. Masing-masing pernyataannya harus diakhiri dengan titik koma (;). Formula Node juga dapat digunakan untuk membuat beberapa keputusan. Berikut ini tampilan pada blok diagram dimana terdiri antara dua pengawatan untuk menyatakan jika-kemudian pada Formula Node. Dua struktur menghasilkan hasil yang sama.
Formula Node dapat melaksanakan banyak operasi yang berbeda. Seperti ditunjukkan pada LabVIEW Help untuk beberapa informasi tentang fungsinya, sistem operasinya dan sintaksinya untuk Formula Node.
7-16
Note :
VI
Formula
Node palette
terletak untuk
di
FunctionArithmetic
&
Comparison
menghubungkan
penggunaan
perhitungan untuk membuat formula secara matematis. Anda dapat menggunakan pernyataan VI ini untuk melaksanakan hampir seluruh fungsi math bahwa secara ilmiahnya kalkulator dapat dihitung. Seperti ditunjukkan pada LabVIEW Help untuk beberapa informasi tentang Formula Express VI.
7-17
Latihan 7-3
Tujuan :
Lengkapi langkah-langkah berikut ini hingga menjadi sebuah VI bahwa penggunaan untuk melaksanakan sistem operasi matematis secara kompleks dan hasilnya berupa grafik.
Front Panel
1. Buka blank VI dan buat pada front panel berikut ini.
Blok Diagram
2. Buat pada blok diagram seperti berikut ini.
a. Tempatkan
Formula
Node,
letaknya
di
FunctionsAll
FunctionsStructure palette pada blok diagram. b. Buat x pada terminal input dengan mengklik kanan pada tepi sebelah kiri dan pilih Add Input dari tampilan menunya. Tipe x pada kotak harus terlihat.
7-18
c. Buat y dan a pada terminal outputnya dengan mengklik kanan pada tepi sebelah kanan dan pilih Add Output dari menu shortcut. Masukkan y dan a, berurutan, pada kotak harus terlihat. Anda harus membuat terminal output untuk variabel sementara seperti a.
Note :
ketika Anda membuat terminal input atau output, Anda harus menggunakan tanda yang variabel setiap satu persamaannya. Tanda yang variabel merupakan case yang nyata.
d. Jenis persamaan berikut ini yang terdapat pada Formula Node, dimana ** adalah operator pemangkatan. Seperti ditunjukkan pada LabVIEW Help untuk beberapa keterangan tentang kalimat-kalimat untuk Formula Node. a = tanh (x) + cos (x) ; y = a ** 3 + a ; e. Lengkapi blok diaagram seperti terlihat pada contoh tersebut. 3. Simpan VI tersebut sebagai Formula Node Exercise.vi pada direktori C:\Exercises\LabVIEW Basic I
Menjalankan VI
4. Lihat tampilan pada front panel dan jalankan VI tersebut. Alur tampilan grafiknya dari persamaan y = f(x)3 + f(x), dimana f(x) = tanh(x) + cos(x). Selama iteration berjalan, VI dibagi dengan nilai terminal iteration dari 15.0. Hasil bagi tersebut merupakan hasil pengawatan pada Formula Node, yang perhitungannya berdasarkan nilai fungsinya. Alur grafiknya seperti alur array. 5. Tutup program VI.
7-19
7-20
Latihan Tambahan
7-4 Buat VI dengan menggunakan Formula Node untuk menghitung pertanyaan berikut ini : Y1 = x3 + x2 +5 Y2 = mx +b Gunakan hanya satu Formula Node untuk kedua pertanyaan tersebut dan gunakan semicolon (;) setelah setiap pertanyaan pada node.
Simpan
VI
tersebut
sebagai
Equations.vi
pada
direktori
C:\Exercises\LabVIEW Basic I.
7-5 Buat VI dengan fungsi sama seperti kalkulator. Pada front panel, gunakan numeric controls untuk dua input nilainya dan numeric indicator untuk menampilkan hasil dari pengoperasian (Add, Subtract, Divide, atau Multiply) dimana VI tersebut diatur dari dua input pada numeric controls. Gunakan slide control untuk menspesifikasi operasi yang dilakukan.
Simpan
VI
tersebut
sebagai
Calculator.vi
pada
direktori
C:\Exercises\LabVIEW Basic I.
7-6 Modifikasi Square Root VI, yang anda buat pada Latihan 7-1, sehingga VI tersebut dapat melakukan semua perhitungan dan memeriksa kondisinya dengan menggunakan Formula Node.
Pilih FileSave As untuk menyimpan VI tersebut sebagai Square Root 2.vi pada direktori C\Exercises\LabVIEW Basic I.
7-7 Buat VI dengan dua input. Threshold dan Input Array, dan satu output, Output Array. Output Array berisi nilai dari Input Array yang mana lebih besar nilainya dibandingkan Threshold.
7-21
Simpan VI tersebut sebagai Array Over Threshold.vi pada direktori C:\Exercises\LabVIEW Basic I.
Buat VI yang lain dimana menghasilkan array dari random numbers between 0 dan 1 dan gunakan Array Over Threshold VI untuk output array tersebut dengan nilai lebih besar dari 0,5.
Simpan VI tersebut sebagai Using Array Over Threshold.vi pada direktori C:\Exercises\LabVIEW Basic I.
7-22
Note
7-23
8-1
A.
String
String adalah urutan karakter-karakter ASCII. String menyediakan format
flatform independent untuk informasi dan data. Beberapa aplikasi string meliputi : Membuat pesan teks sederhana. Mengirim data numerik dalam bentuk karakter string pada instrumen, kemudian mengubah string menjadi nilai numerik. Penyimpanan data numerik pada disk. Untuk menyimpan nilai numerik dalam bentuk ASCII, pertama harus mengubah nilai numerik menjadi string sebelum menuliskan nilai numerik ke file disk. Menginstruksikan pengguna dengan kotak dialog. Pada front panel string tampil dalam bentuk tabel, text entry boxes, dan label.
Tabel
Express Table VI digunakan untuk membuat tabel pada front panel. Setiap sel pada tabel berupa string dan setiap sel terdiri dari kolom dan baris.
8-2
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Cell Indicated by Index Values Column Haedings Vertical Scrollbar Horizontal Scrollbar Row Haedings Horizontal Index Vertical Index
Sebelum ditampilkan pada tabel 2D numerik arrays diubah kedalam 2D string array. Baris dan kolom header tidak otomatis tampil seperti pada spreadsheet. Jadi harus membuat ID string arrays untuk baris dan kolom header.
8-3
B.
Fungsi String
Fungsi string digunakan untuk mengatur ulang (edit) serta memanipulasi
string pada blok diagram. Fungsi String terdiri dari : String Length digunakan untuk mengatur panjang karakter-karakter (byte) pada string, termasuk karakter space. Contoh : The quick brown fox Concatenate Strings digunakan untuk menggabungkan input string dan string 1D array kedalam sebuah output string tunggal. Fungsi ini menggabungkan setiap elemen pada input array. Contoh: jumped Over the lazy cat
Dengan fungsi Concatenate Strings maka terbentuk string seperti dibawah ini : The quick brown fox jumped over the lazy cat. String Subset digunakan untuk mengatur substring dari input string yang bermula pada offset dan terdiri dari karakter-karakter length number. Karakter pertama dari offset pada string adalah 0. Contoh, jika penggunaan string sebelumnya sebagai input, maka fungsi String Subset mengatur substring untuk sebuah offset 4 dan length 5 : quick Match Pattern digunakan untuk mencari regular expression dalam string yang bermula pada offset setelah ditemukan, pisahkan string kedalam tiga substring. Jika tidak, match substring kosong dan offset past match -1. Contoh, menggunakan regular expression dari : dan string tersebut digunakan sebagai input : VOLTS DC: +1.22863E+1; Keterangan : VOLTS DC : +1.22863E+1; : sebagai before substring. : sebagai match substring. : sebagai after substring.
8-4
Probe akan nilai output string. Build Text Express VI menggabungkan input Beginning Text, dalam hal ini nilai tegangan.
Mengubah String menjadi Nilai Numerik dengan fungsi Scan From String
Scan From String mengubah string menjadi nilai numerik. Fungsi ini menscan input string dan mengubah string sesuai format string serta mengetahui format pada input teks dan mengubah input string menjadi berbagai tipe data, seperti numerik atau Boolean. Contoh, gunakan format string dengan nilai %f, initial search location dengan nilai 8, dan input string VOLTS DC+1.28E+2, untuk menghasilkan output sebesar 128, terlihat seperti gambar 2.15:
8-5
Pada format string, % sebagai spesifikasi awal dan f menandai adanya floating-point numerik dengan format fraksional. Klik kanan Scan From String dan pilih Edit Scan String. Maka akan tampil kotak konfigurasi Edit Format String.
8-6
Latihan 8-1
Create String VI
Tujuan : Dengan menggunakan fungsi Build String, Match Pattern, Scan From String, dan String Length.
Ikuti langkah-langkah pembuatan sebuah VI yang mengubah nilai numerik menjadi string, dimana antara string satu dengan yang lain saling berhubungan output string tunggal, dan menentukan output string lengthnya.
Front Panel
1. Buka Blank VI dan buat tampilan front panel seperti dibawah ini.
Syarat yang digunakan untuk membuat string VI, yaitu: a. Klik kanan String 2 dan pilih C d s i ly Tipe teks \ o e D s a . p pada String 2 adalah Volts DC: +1.26E+1. b. Ubah String Length dan Offset Past Match menjadi 32 signed integer (I32). c. Setelah memasukkan teks pada kontrol, pilih EditMake Current Values default untuk mengeset teks pada front panel.
8-7
Blok Diagram
2. Buat blok diagram seperti gambar dibawah ini.
a. Tempatkan Build Text Express VI yang terletak pada FunctionsOutputBuild Text pada blok diagram. Fungsi ini untuk mengubah angka menjadi string. Akan tampil dialog box Build Text konfigurasi secara otomatis. Atur Build Text %Header% %Number%
seperti langkah-langkah dibawah ini: 1. Tipe yang digunakan %Trailer% pada Text with Variables in Percents text box untuk membuat 3 variabel. Ketiga variable tersebut akan tampil pada Configure Variables. 2. Pilih angka pada variabelnya. 3. Pada Variable Properties pilih Number, atur Format dalam Format Fractional Number. 4. Klik OK. b. Tempatkan fungsi String Length yang terletak pada
FunctionsString palette pada blok diagram. Fungsi ini untuk menampilkan hasil atau output berupa karakter angka. c. Tempatkan fungsi Match Pattern yang terletak pada FunctionsString palette pada blok diagram. Fungsi ini
8-8
digunakan sebagai colon (:). Klik kanan input regular expression, pilih CreateConstant, tipe colon (:), dan Enter pada keypad numerik. d. Tempatkan fungsi Scan From String yang terletak pada FunctionsString palette pada blok diagram. Fungsi ini untuk mengubah string setelah colon menjadi nilai numerik. e. Blok diagram selesai.
4. Simpan subVI. 5. Ubah nilai pada front panel controls dan jalankan VI. 6. Simpan dan tutup VI.
8-9
C.
FunctionsFile I/O palette yang digunakan untuk meng-handle,antara lain: Membuka dan menutup file data. Membaca data dari file dan menulis data ke file. Membaca dari format file spreadsheet dan menulis ke format file spreadsheet. Memindahkan dan merubah nama file dan directory. Merubah karakteristik file. Membuat, modifikasi, dan membaca file pada konfigurasi.
8-10
8-11
D.
file I/O. Namun, sebagian high-level File I/O VIs dirancang secara umum melakukan empat operasi file I/O. Walaupun VIs ini tidak selalu seefisien fungsi low-level. Gunakan high-level File I/O untuk melakukan operasi I/O secara umum menulis ke atau membaca dari data yang mempunyai tipe : Karakter-karakter ke dan dari file teks. Baris-baris pada file teks. Susunan 1D atau 2D pada single-precision numerik values ke atau dari file teks spreadsheet. Susunan 1D atau 2D pada single-precision numerik values atau 16 bit integer ke atau dari file biner.
High-level File I/O, meliputi: Write to Spreadsheet File digunakan untuk untuk mengubah susunan 2D atau 1D pada single-precision numbers menjadi string teks dan menulis string menjadi file stream byte atau menambahkan string pada file yang ada serta dapat mengubah data. VI ini juga membuat sebuah file teks yang dapat dibaca oleh sebagian besar aplikasi spreadsheet. Read From Spreadsheet File digunakan untuk untuk membaca sejumlah baris dan kolom tertentu dari suatu file teks numerik dimulai dari sebuah karakter offset tertentu dan mengubah data ke susunan 2D pada single-precision numbers. VI ini juga membaca file spreadsheet yang tersimpan dalam format teks. Write Characters to File digunakan untuk untuk menulis sebuah karakter string sebuah file byte stream yang baru atau menambahkan string ke file yang sudah ada. VI ini juga membuka file sebelum menulisnya dan menutupnya setelah itu. Read Characters From File digunakan untuk membaca sejumlah karakter angka dari sebuah file byte stream dimulai dari start of read
8-12
offset. VI ini juga membuka file sebelum membacanya dan menutupnya setelah itu Read Lines From File digunakan untuk membaca sejumlah baris angka tertentu dari suatu teks atau file binary dimulai dari offset karakter. VI ini juga membuka file sebelum membacanya dan menutupnya setelah itu Binary File VIs digunakan untuk membaca dari file binary dan menulisnya. Data bisa berupa integer atau single-precision numbers.
8-13
Latihan 8-2
Spreadsheet Example VI
Tujuan : Aplikasi Spreadsheet dapat mengakses file dan menampilkan data numerik pada table, data tersebut disimpan dalam bentuk data array 2D kemudian diubah dalam bentuk file teks.
Ikuti langkah-langkah pembuatan sebuah VI untuk memastikan VI tersebut menyimpan numerik array ke sebuah file dalam format yang dapat diakses dengan spreadsheet.
Front Panel
1. Buka Blank VI dan buat tampilan seperti gambar dibawah.
a. Tempatkan
Waveform
Graph
yang
terletak
pada
ControlsGraph palette pada front panel untuk menampilkan hasil plot data berupa wave (gelombang). b. Tempatkan Express Table yang terletak pada ControlsList & Table palette pada front panel untuk menampilkan data yang diperoleh dalam bentuk tabel.
Run the VI
2. Jalankan VI Susunan 2D yang digunakan terdiri dari 128 baris dan 3 kolom. Kolom pertama berisi data gelombang sinus, kolom kedua berisi data gelombang noise, dan kolom ketiga berisi data gelombang cosinus.
8-14
Ketiga data pada setiap kolomnya ditampilkan dalam bentuk grafik dan hasil datanya tertera pada table. 3. Ketika kotak dialog Choose file to write tampil, simpan file dalam wave.txt pada C:\Exercises\LabVIEW Basic 1 dan klik OK. Setelah itu anda akan mengujinya.
Blok Diagram
4. Buatlah blok diagram seperti gambar dibawah.
c. Tempatkan
Sine
Pattern.vi
yang
terletak
pada
FunctionsSignal ProcessingSignal Generation palette pada blok diagram, fungsi ini menghasilkan sebuah numerik array dari 128 elemen yang terdiri dari sebuah sine pattern, klik kanan pada input phase pilih CreateConstans 90.0 pada sine pattern kedua sebagai cosine pattern. d. Tempatkan Uniform While Noise.vi yang terletak pada FunctionsSignal ProcessingSignal Generation palette pada blok diagram, fungsi ini menghasilkan sebuah numerik array dari 128 elemen yang terdiri dari sebuah noise pattern. e. Tempatkan Build Array yang terletak pada FunctionsArray palette pada blok diagram, fungsi ini membuat 2D array dari sine array, noise array, dan cosine array.
8-15
f. Tempatkan
Transpose 2D Array
yang terletak
pada
FunctionsArray palette pada blok diagram, fungsi ini mengatur ulang elemen-elemen dari 2D array, jadi alamen [ i , j ] menjadi [ j , i ], seperti gambar dibawah ini:
S N C
g. Tempatkan Write to Spreadsheet File.vi yang terletak pada FunctionsFile I/O palette pada blok diagram, fungsi ini memformat 2D array kedalam string spreadsheet dan menuliskannya kedalam sebuah file.
S N C
h. Tempatkan Number To Fractional String yang terletak pada FunctionsStringString/Number Conversion palette pada blok diagram, fungsi ini mengubah nilai numerik yang berupa array ke sebuah array dari string yang tabel tersebut tampilkan. 5. Tutup VI dan simpan VI.
8-16
6. Buka file yang sudah disimpan dengan menggunakan Notepad atau Wordpad (Windows). 7. Keluar dari Notepad atau Wordpad (Windows) dan kembali ke LabVIEW.
8-17
E.
file I/O, meliputi : Open/Create/Replace File digunakan untuk membuka file yang ada, membuat file baru atau mengganti file yang sudah ada dan memilih sebuah dialog prompt, default file name, start path, atau filter pattern. Jika file path kosong VI akan menampilkan kotak dialog yang didalamnya dapat memilih file yang akan dieksekusi. Read from Text File digunakan untuk membaca data dari sebuah file terbuka yang ditentukan oleh refnum dan mengembalikannya dalam bentuk data. Pembacaan file ditandai pada lokasi yang ditentukan oleh pos mode dan pos offset. Write to Text File digunakan untuk menulis data dari sebuah file terbuka yang ditentukan oleh refnum. Penulisan dimulai dilokasi yang ditentukan oleh pos mode dan pos offset untuk file byte stream dan untuk file datalog yang berada pada akhir file. Data, header, dan format dari file menentukan jumlah data yang ditulis. Close File digunakan untuk menutup file yang ditentukan oleh refnum dan mengembalikan ke file yang berkaitan dengan refnum. Error I/O ini menutup file tanpa mempertimbangkan kesalahan yang terjadi pada proses sebelumnya.
8-18
Latihan 8-3
File Writer VI
Lengkapi langkah-langkah pembuatan sebuah VI dengan menggabungkan message string, nilai numerik, dan unit string ke sebuah file. Pada exercise 8-4, anda akan membuat sebuah VI yang membaca sebuah file dan menampilkan isinya.
Front Panel
1. Buka Blank VI dan buat front panel seperti gambar dibawah.
a. Tempatkan sebuah path indicator yang terletak pada ControlsText Indicators palette pada front panel. Indikator ini menampilkan lokasi file data yang dibuat. b. Klik kanan String to Write dan pilih Visible ItemScrollbar untuk menampilkan scrollbar.
Blok Diagram
2. Buat blok diagram seperti gambar dibawah.
8-19
a. Tempatkan Create String VI dari Exercise 8-1 pada blok diagram. Klik kanan pilih FunctionsSelect a VI dan telusuri VI yang dimaksud pada C : \ Exercises\LabVIEW Basic 1\Create String.vi. b. Tempatkan Open/Create/Replace File yang terletak pada FunctionsFile I/O palette pada blok diagram. VI ini menampilkan kotak dialog untuk membuka atau membuat sebuah file. Klik kanan input prompt, pilih CreateConstant dan isi dengan Enter Filename. Ketika VI tersebut dijalankan maka pada kotak dialog akan menampilkan Enter Filename sebagai judul. Klik kanan input function, pilih CreateConstant, kemudian klik costant tersebut dan pilih create or replace. c. Tempatkan Write Text File yang terletak pada FunctionsFile I/O palette pada blok diagram. Fungsi ini menuliskan string yang sudah digabungkan sebelumnya ke sebuah file. d. Tempatkan Close File yang terletak pada FunctionsFile I/O palette pada blok diagram. Fungsi ini untuk menutup file. e. Tempatkan Simple Error Handler VI yang terletak pada FunctionsTime & Dialog palette pada blok diagram. Fungsi ini untuk memeriksa kesalahan cluster dan menampilkan pada sebuah kotak dialog jika kesalahan terjadi.
8-20
8-21
Latihan 8-4
File Reader VI
Tujuan : Untuk membuat sebuah VI yang membaca data dari sebuah file.
Lengkapi langkah-langkah dalam membuat sebuah VI yang membaca file yang dibuat pada Exercise 8-3 dan menampilkan informasinya dalam sebuah string indicator.
Front Panel
1. Buka Blank VI dan buat front panel seperti gambar dibawah.
a. Tempatkan file path kontrol yang terletak pada ControlsText Controls palette dan sebuah string indikator yang terletak pada Controls Text Indicators palette.
Blok Diagram
2. Buat blok diagram seperti gambar dibawah.
8-22
a. Tempatkan Open/Create/Replace File yang terletak pada FunctionsFile I/O palette pada blok diagram. VI ini menampilkan kotak dialog untuk membuka atau membuat sebuah file. Klik kanan input prompt, pilih CreateConstant dan isi dengan Select Filename. Klik kanan input function, pilih CreateConstant, kemudian klik costant tersebut dan pilih open. b. Tempatkan Read From Text File yang terletak pada FunctionsFile I/O palette pada blok diagram. Fungsi ini membaca hitungan byte data dari file sebelumnya. c. Tempatkan Close File yang terletak pada FunctionsFile I/O palette pada blok diagram. Fungsi ini untuk menutup file. d. Tempatkan Simple Error Handler VI yang terletak pada FunctionsTime & Dialog palette pada blok diagram. Fungsi ini untuk memeriksa kesalahan cluster dan menampilkan pada sebuah kotak dialog jika kesalahan terjadi. 3. Simpan VI. 4. Tampilkan front panel dan gunakan Operating tool untuk mengklik tombol Browse pada kontrol path. 5. Pilih demofile.txt kemudian klik Open atau OK. 6. Jalankan VI. String Read from File menampilkan isi dari file yang di pilih. 7. Simpan VI. 8. Tutup VI.
8-23
F.
spreadsheet, string harus diubah menjadi spreadsheet string yang terdiri atas labellabel. Didalam banyak aplikasi spreadsheet, tab character memisahkan kolomkolom, dan end of line memisahkan baris-baris. Gunakan fungsi Write To Spreadsheet File VI atau Array To Spreadsheet String untuk mengubah seperangkat angka dari sebuah grafik, diagram, atau akuisisi dalam sebuah spreadsheet string, namun jika ingin menulis angka dan teks ke sebuah spreadsheet atau proses aplikasi word gunakan fungsi string dan fungsi array untuk memformat data dan mengkombinasikan string. Kemudian tulis data ke sebuah file.
8-24
Kotak dialog konfigurasi Write LabVIEW Measurement File Express VI akan tampil.
8-25
Latihan 8-5
Temperature Logger VI
Tujuan : Untuk menyimpan data ke sebuah file dalam bentuk spreadsheet atau word processor yang bisa diakses.
Lengkapi langkah-langkah dalam membuat sebuah VI yang dapat menyimpan waktu dan suhu saat ini kedalam sebuah file data. 1. Buka temperature Control VI yang dibuat pada Exercise 7-2 dengan memilih FunctionsSelect VI, kemudian telusuri VI yang dimaksud dan tempatkan pada blok diagram.
Blok Diagram
2. Buka Blank VI dan buat blok diagram seperti gambar dibawah.
a. Tempatkan Open/Create/Replace File yang terletak pada FunctionsFile I/O palette pada blok diagram. VI ini menampilkan kotak dialog untuk membuka atau membuat sebuah file. Klik kanan input prompt, pilih CreateConstant dan isi dengan Enter Filename. Klik kanan input function, pilih CreateConstant, kemudian klik costant tersebut dan pilih create or replace.
8-26
b. Tempatkan Get Date/Time String yang terletak pada FunctionsTime & Dialog palette pada blok diagram. Fungsi ini mengembalikan waktu pada format string, saat pengukuran temperature diambil. Klik kanan input want seconds? pilih CreateConstant dan klik constant tersebut, kemudian ubah dari False ke True. c. Tempatkan Build Express VI yang terletak pada
FunctionsOutput palette pada blok diagram. Fungsi ini mengubah input-input menjadi satu string. Kotak dialog Configure Build Text tampil. 1) Pada kotak teks Text with Variables in Percents anda mengatur tiga variable yang terdiri dari %tab%%temp%%end% ; satu untuk tab constant, satu untuk temperature, satu untuk end of line constant. Karena waktu menggunakan input Beginning Text pada Build Express VI, maka tidak membutuhkan variable. 2) Pilih temp pada bagian Configure variables. Pilih Number, dan formatnya Format fractional Number. Variable tab dan end tidak perlu diatur. 3) Klik OK untuk menutup kotak dialog konfigurasi. 4) Klik kanan Build Text Express VI dan pilih View As Icon untuk menghemat ruang blok diagram. d. Tempatkan Tab constant dan End Of Line constant yang terletak pada FunctionsString palette pada blok diagram. e. Tempatkan Write to Binary File yang terletak pada FunctionsFile I/O palette pada blok diagram. Fungsi ini menulis ke file khusus dengan refnum. f. Tempatkan Close File yang terletak pada FunctionsFile I/O palette pada blok diagram. Fungsi ini untuk menutup file. g. Tempatkan Simple Error Handler VI yang terletak pada Functions Time & Dialog palette pada blok diagram. Fungsi
8-27
ini untuk memeriksa kesalahan cluster dan menampilkan pada sebuah kotak dialog jika kesalahan terjadi. 3. Simpan VI. 4. Tampilkan front panel dan jalankan VI. Kotak dialog Enter File Name akan tampil. 5. Tulis nama file pada kotak dialog Enter File Name, kemudian klik tombol Save atau OK. VI ini mengambil pembacaan setiap setengah detik, menyimpan waktu, dan data temperature kedalam sebuah file sampai switch Power di klik. 6. Buka sebuah word processor atau aplikasi spreadsheet, seperti: (Windows) Notepad atau WordPad untuk menampilkan data yang tersimpan. Waktu akan tampil pada kolom pertama, dan data temperature akan tampil pada kolom kedua. Setelah selesai keluar dari word processor atau aplikasi spreadsheet dan kembali ke LabVIEW. 7. Tutup VI.
8-28
Latihan 8-6
Temperature Application VI
Tujuan : Menerapkan apa yang sudah dipelajari sejauh ini pada pelatihan inistuktur, shift register, waveform chart, array, graph, file I/O, dan sebagainya.
Berikut langkah-langkah pembuatan VI, antara lain: 1. Buat sebuah VI yang beroperasi seperti yang dijelaskan dibawah ini : a. Mendapatkan satu hasil pengukuran temperatur setiap detik sampai anda menghentikan VI atau kesalahan terjadi. b. Menampilkan temperatur yang terukur dan rata-rata dari tiga pengukuran sebelumnya pada sebuah waveform chart. c. Jika temperatur yang didapat melebihi batas, LED akan menyala. d. Setelah proses pengukuran log tanggal, waktu termasuk detiknya, temperatur, rata-rata dari tiga pengukuran
sebelumnya, dan keterangan yang menyatakan temperatur dalam keadaan normal atau over (melebihi batas). Log data disetiap item yang tampil pada satu kolom dari sebuah spreadsheet, seperti gambar dibawah ini e. Setelah anda menghentikan akuisisi ini, plot data temperatur dan kurva best-fit pada grafik XY dan tampilkan rata-rata, maksimum, minimum temperatur.
8-29
Tip
Mulai (start) dengan Temperature Logger VI yang dibuat pada exercise 8-5. Untuk melengkapi langkah e gunakan bagian dari Temperature Analysis VI yang dibuat pada exercise 6-4.
Tip
Build Text Express VI memiliki input yang terbatas hanya 8 input. Gunakan multiple Build Text Express atau gunakan fungsi Format Into String. Anda bisa membuat delimiters kedalam format string agar input yang dibutuhkan lebih sedikit. 2. Simpan VI.
8-30
8-31
Note
8-32
9-1
A.
memperoleh data dari, dan mengirim data ke perangkat DAQ dalam LabVIEW. Seringkali, satu perangkat bisa menampilkan macam-macam fungsi, antara lain: ADC, DAC, digital I/O, operasi counter/timer. Masing-masing perangkat mendukung DAQ yang berbeda dan dirancang untuk platform hardware tertentu dengan sistem operasinya.
9-2
sekumpulan VI yang digunakan untuk konfigurasi, data yang didapat dari, dan mengirim data ke perangkat-perangkat pengukuran.
NI-DAQ
NI-DAQ 7.0 berisi dua driver NI-DAQ r ioa N -DAQ dan NITa t nl I di DAQmx ea di r m m l i A p ct n Por m g i e ae ( P) stp r e e ik plao rga i n r c A I i v i i i m tf , konfigurasi hardware, dan konfigurasi software sendiri-sendiri. Traditonal NI-DAQ di upgrade ke NI-DAQ 6.9.x, versi awal dari NIDAQ. Traditonal NI-DAQ memiliki VIs dan function yang sama serta cara kerjanya sama seperti NI-DAQ 6.9.x. NI-DAQmx adalah driver NI-DAQ yang paling terakhir dengan VIs dan function baru serta perkembangan peralatan (tool) mengontrol perangkat pengukuran. Keuntungan dari NI-DAQmx melebihi dari versi-versi NI-DAQ sebelumnya yang terdiri dari DAQ Assistant untuk mengkonfigurasi channel-channel dan task-task pengukuran untuk perangkat; kemampuan meningkat, terdiri dari faster singlepoint analog I/O dan multithreading; dan sebuah API yang lebih sederhana untuk membuat aplikasi-aplikasi DAQ dengan pemakaian fungsi-fungsi dan VIs lebih sedikit daripada versi-versi NI-DAQ sebelumnya NI-DAQ Traditional dan NI-DAQmx mendukung perangkat-perangkat yang berbeda. Mengacu pada Web Site National Instrument pada ni.com/daq untuk perangkat-perangkat yang mendukung. Ketika memprogram sebuah perangkat pengukuran NI dapat menggunakan software aplikasi NI, seperti LabVIEW, LabWindowsTM/CVITM, dan
Measurement Studio, atau buka ADEs yang mendukung hubungan Dynamic Link Libraries DLLs melalui interface ANSI C. Pemakaian software aplikasi NI mengurangi penguluran waktu untuk data akuisisi dan aplikasi-aplikasi kontrol tanpa memperhatikan lingkungan program mana yang akan digunakan. LabVIEW data akuisisi dengan LabVIEW DAQ VIs, sejumlah VIs untuk program dengan perangkat pengukuran NI.
9-3
Untuk
pengembang
C,
LabWindows/CVI
secara
keseluruhan
terintegrasi pada lingkungan ANSI C yang menyediakan sekumpulan LabWindows/CVI data akuisisi untuk program perangkat pengukuran NI. Perangkat pengembang Measurement Studio didesign untuk test anda dan software measurement dalam Microsoft Visual Studio.NET. Measurement Studio terdiri dari perangkat untuk Visual C, Visual Basic.NET, dan Visual C++.NET.
Windows
Konfigurasi Windows Manager (Windows Configuration Manager) menjaga jalur dari semua hardware yang terinstal pada komputer, termasuk perangkat DAQ NI. Jika memiliki perangkat Plug & Play (PnP), seperti sebuah perangkat E Series MIO, konfigurasi Windows Manager akan mendeteksi dan mengkonfigurasi perangkat tersebut secara otomatis. Jika tidak memiliki perangkat PnP harus mengkonfigurasikan perangkat ini secara manual menggunakan pilihan Add New Hardware pada panel kontrol. Dengan mengakses Device Manager dapat memeriksa Konfigurasi Windows (Windows Configuration), serta dapat melihat perangkat-perangkat Data Akuisisi (Data Acqusition Devices) yang terinstal pada komputer. Klik dua kali pada perangkat DAQ untuk menampilkan kotak dialog dengan tabbed pages. Tab General menampilkan semua informasi dengan perangkat tersebut. Tab Resources menspesifikasikan sumber-sumber sistem ke perangkat, seperti: Tingkatan Interrupt, DMA, dan Alamat dasar untuk perangkat-perangkat software yang dapat dikonfigurasikan. Tab NI-DAQ Information menspesifikasikan tipe bus dari perangkat DAQ. Tab Driver menspesifikasikan versi driver dan lokasi untuk perangkat DAQ. LabVIEW menginstal Measurement & Automation Explorer (MAX) yang menetapkan semua parameter perangkat dan channel yang dikonfigurasikan. Setelah menginstal perangkat DAQ pada komputer, maka harus menjalankan konfigurasi utility ini. MAX membaca informasi dan Device Manager mencatatnya pada Windows Registry kemudian menentukan sebuah angka
9-4
perangkat logik pada setiap perangkat DAQ. MAX juga dapat diakses dengan mengklik dua kali icon pada desktop atau memilih Tools Measurement & Automation Explorer pada LabVIEW. MAX mendeteksi semua hardware NI termasuk interface GPIB. Parameter perangkat tersebut dapat diatur menggunakan konfigurasi utility bergantung pada perangkat tersebut. MAX mennyimpan angka perangkat logik dan parameterparameter konfigurasi pada Windows Registry. Kapabilitas plug and play dari Windows akan mendeteksi dan mengkonfigurasi perangkat DAQ yang dipilih, seperti PCI-6024E. Ketika menginstal perangkat tersebut pada komputer secara otomatis perangkat akan terdeteksi.
9-5
mengkonfigurasi channel-channel sebagai bagian dari sebuah task atau secara terpisah.
&
Automation
Explorer
Tujuan : Menggunakan MAX untuk menentukan konfigurasi DAQ dan menguji perangkat secara interaktif
Lengkapi langkah-langkah untuk menentuka konfigurasi untuk perangkat DAQ pada komputer yang menggunakan tes rutin dalam MAX untuk meyakinkan kerja atau operasi perangkat tersebut.
9-6
3. Tab Device Routes menyediakan informasi yang lengkap mengenai sinyal internal yang bisa dikirim ketujuan lain dalam perangkat tersebut. Tab Device Routes adalah sebuah sumber yang sangat kuatyang memberikan anda sebuah tampilan visual dari sinyal-sinyal yang diperoleh untuk menetapkan waktu dan sinkronisasi dengan komponen-komponen yang berada pada perangkat dan perangkat-perangkat eksternal lainnya. 4. Tab Calibration menyediakan informasi mengenai pengkalibrasian perangkat secara internal adn secara eksternal. 5. Klik kanan perangkat NI-DAQmx pada pohon konfigurasi dan pilih Self Calibrate untuk mengkalibrasi perangkat DAQ menggunakan sumber referensi tegangan yang akurat dan mengupdate konstan kalibrasi yang sudah terpasang (build-in). Setelah perangkat dikalibrasi, informasi update self calibration berada dalam tab Calibration. 6. Klik tombol Self Test untuk menguji perangkat. Ini menguji sistem resource yang diberikan ke perangkat tersebut. Perangkat ini sebaiknya lulus atau melewati test karena sudah dikonfigurasikan. 7. Klik tombol Test Panel untuk menguji fungsi-fungsi individu darin perangakat DAQ, seperti input analog dan output analog. Kotak dialog Test Panel tampil. a. Gunakan tab Analog Input untuk menguji channel-channel input analog yang bermacam-macam pada perangkat DAQ. Channel Dev1/ai0 dihubungkan ke sensor temperatur pada DAQ Signal Accessory, Klik tombol Start untuk memperoleh data dari input analog channel 0. pegang sensor temperatur untuk melihat kenaikan tegangan. Anda juga bisa
memindahkan Noise dengan mengaktifkan switch pada pada DAQ Signal Accessory untuk melihat perubahan sinyal pada tab ini. Setelah anda selesai, klik tombol Stop.
9-7
b. Klik tab Analog Output untuk setup tegangan tunggal atau gelombang sinus pada satu dari channel-channel output analog perangkat DAQ. c. Ubah Output Mode ke Sinewave Generation dan klik tombol Start. LabVIEW memperoleh gelombang sinus continue pada output analog channel 0. d. Pada kotak eksternal DAQ Signal Accessory, hubungkan output analog channel 0 ke input analog channel 1. e. Klik tab Analog Input dan ubah channel ke Dev1/ai1. Klik tombol Start untuk mendapatkan data dari input analog channel 1. LabVIEW menampilkan gelombang sinus dari output analog channel 0. f. Klik tab Digital I/O untuk menguji jalur (line) digital pada perangkat DAQ. Atur jalur 0 sampai 3 sebagai output dan toggle Logic Level checkbox. Setelah anda toggle kotak tersebut, LED-LED pada DAQ Signal Accessory menyala (ON) atau padam (OFF). LED-LED tersebut menggunakan logik negatif. g. Klik tab Counter I/O untuk menentukan jika perangkat DAQ counter/timer berfungsi sebaimana mestinya. Untuk menguji operasi counter/timer, ubah tab Counter Mode ke Edge Counting dan klik tombol Start. Counter Value akan bertambah dengan cepat. Klik Stop untuk menghentikan pengujian counter. h. Klik tombol Close untuk menutup Panel Test dan kembali ke MAX. 8. Tutup MAX dengan memilih FileExit.
9-8
B.
DAQmx-Data Acquisition palette. Data Aqcuisition terdiri dari traditional NIDAQ VIs. DAQmx-Data Acquisition terdiri dari VIs untuk NI-DAQmx. DAQmx-Data Acquisition terdiri dari semua VIs yang dibutuhkan untuk melakukan operasi analog I/O, digital I/O, dan counter/timer. VIs ini sudah terorganisir, jadi sebagian besar operasi-operasi dasar dapat dilakukan menggunakan VIs ini. Konfigurasi sebuah task dapat menghasilkan fungsi yang spesifik dengan menggunakan Property Nodes pada palette. Beberapa aplikasi tidak membutuhkan pewaktu tambahan dan sinkronisasi bisa dihasilkan dengan menggunakan DAQ Assistant Express VI. DAQ Assistant Express VI memberikan kemudahan mengkonfigurasi perangkat data akuisisi. Ketika menempatkan DAQ Assistant Express VI pada blok diagram sebuah kotak dialog akan tampil dan dapat mengkonfigurasi fungsi-fungsi yang tersedia untuk menghasilkan sebuah fungsi pengukuran yang spesifik.
9-9
C.
Input Analog
Gunakan input analog untuk menampilkan konversi dari analog ke digital
(ADC). Macam-macam input analog yang ada, seperti Voltage, Temperature, Strain, Current, Resistance, Frequency. Setiap tipe pengukuran mempunyai karakteristik sendiri, nilai resistor untuk pengukuran arus, atau parameter strain gauge untuk pengukuran bunyi atau nada.
Task Timing
Pada saat menampilkan input analog, task dapat diatur untuk mendapatkan satu sample, mendapatkan n sample, atau mendapatkan sample secara terusmenerus.
Mendapatkan 1 sample
Perolehan sample tunggal adalah sebuah operasi on-demand. Dengan kata lain, NI-DAQmx mendapatkan satu nilai dari sebuah channel input dan segera mengembalikan nilai tersebut. Operasi ini tidak membutuhkan banyak buffer atau hardware timing. Contoh, jika ingin secara periodik memonitor tingkat cairan dalam sebuah tangki, maka butuh single data point. Untuk mendapatkan 1 sample dapat menghubungkan transduser yang menghasilkan tegangan mewakili tingkat cairan (fluid level) ke sebuah single-channel pada perangkat pengukuran dan menginisialisasi single-channel, single-point aquisition ketika ingin mengetahui tingkat cairannya.
Mendapatkan n sample
Untuk mendapatkan sample-sample untuk satu channel atau lebih adalah memperoleh sample tunggal melalui sebuah cara yang berulang-ulang. Perolehan sample data tunggal pada satu channel atau lebih tidak efisien dan membuangbuang waktu dan tidak memiliki keakuratan. Dapat pula menggunakan pewaktu hardware yang digunakan sebagai buffer pada memori komputer untuk mendapatkan data lebih efisien. Secara program, dibutuhkan fungsi pewaktu serta
9-10
menspesifikasikan sample rate dan sample mode (finite). Dengan NI-DAQmx bisa melipat gandakan data dari channel multi.
Task Triggering
Ketika sebuah perangkat dikontrol dengan NI-DAQmx, perangkat tersebut beroperasi. Proses tersebut akan menghasilkan sample dan mengaktifkan waveform acquisition. Setiap tindakan NI-DAQmx membutuhkan membutuhkan stimulus atau trigger. Ketika stimulus terjadi, NI-DAQmx akan aktif (beroperasi). Saat NI-DAQmx diberikan trigger secara otomatis data akuisisi pada NI-DAQmx akan beroperasi. Referensi trigger ditentukan oleh referensi point pada seperangkat sample-sample input.
9-11
Latihan 9-2
Tujuan : Untuk
Voltmeter VI
menghasilkan sebuah sinyal analog menggunakan
perangkat DAQ.
Ikuti langkah-langkah pembuatan sebuah VI untuk mengukur tegangan dari sensor temperatur pada output DAQ Signal Accessory.
Front Panel
1. Buka Blank VI dan buat tampilan seperti gambar dibawah. a. Tempatkan Meter yang terletak pada ControlsNumeric Indicators palette pada front panel. Atur skala meter dari 0 sampai 50.
b. Tempatkan sebuah vertical Toggle Switch yang terletak pada ControlsButton & Switches palette pada front panel. Atur toggle switch pada keadaan False dan mechanical action pada Latch When Pressed. c. Buat dua label ON dan OFF menggunakan Labelling Tool.
Blok Diagram
2. Buat digram blok seperti gambar dibawah.
9-12
a. Tempatkan DAQ Assistant Express VI yang terletak pada FunctionInput palette pada blok diagram. Atur VI untuk membaca input analog dan hasilnya berupa tegangan. Pilih Analog InputVoltage untuk hasil pengukuran. Pilih Dev1ai0 untuk channel fisik. Klik tombol Finish. Kotak dialog Analog Input Voltage Task tampil. Atur Task Timing menjadi Acquire 1 Sample. Klik tombol OK untuk menutup kotak dialog Analog Input Voltage Task. Pengaturan spesifikasi tersebut disimpan secara otomatis pada DAQ Assistant Express VI. b. Tempatkan fungsi Wait Until Next ms Multiple yang terletak pada FunctionsTime & Dialog palette pada blok diagram. Klik kanan pada input pilih CreateConstant. Pada constant tulis 100, ini berarti satu kali loop eksekusi selama 100 ms. c. Tempatkan fungsi Unbundle by Name yang terletak pada
FunctionsCluster palette pada blok diagram. Gunakan fungsi ini untuk mengakses status dari kesalahan cluster. d. Tempatkan fungsi Or yang terletak pada FunctionsBoolean palette pada blok diagram. Fungsi ini untuk menghentikan loop
9-13
jika terjadi kesalahan atau pengguna mengklik switch pada front panel. 3. Simpan VI. 4. Jalankan VI tersebut dan lihat tampilan pada front panelnya. 5. Meter menampilkan tegangan output sensor temperature (suhu). Kemudian pegang sensor suhu dengan tangan, maka tegangannya akan meningkat. 6. Hentikan VI dengan mengklik power switch. skala Output sensor suhu pada DAQ Signal Accessory berupa tegangan dalam derajat celcius, dengan skala 100. Agar DAQ Signal Accessory mengubah tegangan menjadi derajat celcius, maka perlu dikalikan dengan 100. Output DAQ Assistant Express dapat juga dikalikan dengan 100. 7. Klik 2 kali DAQ Assistant untuk menampilkan kotak dialog Analog Input Voltage Task Configuration. 8. Pilih Create New pada Custom Scaling. 9. Pilih Linear dan nama skala temperaturnya. Klik tombol Finish. 10. Sebuah kotak dialog tampil dan dapat menskala data dengan sebuah perkalian dan sebuah offset. a. Atur slope dengan nilai 100 dan Scaled Units pada Celcius. b. Klik tombol OK untuk menutup kotak dialog. 11. Pada kotak dialog Analog Input Voltage Task Configuration, atur input minimum range dengan nilai 0, dan input maksimum range dengan nilai 100. kemudian klik tombol OK untuk kembali ke blok diagram. 12. Jalankan VI, kemudian suhu yang terukur tampil pada meter. Nilai suhunya 100 kali lebih besar daripada nilai tegangan. Ganti skala meternya untuk melihat nilainya. 13. Stop VI.
9-14
Latihan 9-3
ratakan.
Mesurement Averaging VI
Berikut langkah-langkah pembuatan VI, antara lain: 1. Jalankan Voltmeter VI yang dikerjakan pada Exercise 9-2. 2. Mengenal noise dalam pengukuran suhu dengan mengganti tombol Temp Sensor Noise pada DAQ Signal Accessory pada keadaan ON. Pengukuran dalam hal ini untuk mengukur fluktuasi dengan noise spike.
Blok Diagram
3. Hentikan VI kemudian modifikasi VI tersebut untuk menghitung rata-rata dari 100 pengukuran. Seperti terlihat pada blok diagram gambar dibawah.
Tempatkan Collector Express VI yang terletak pada Functions ExpressSignal Manipulation palette pada blok diagram. VI ini membuat sebuah buffer internal yang berfungsi untuk menyimpan data individu. Ketika input maximum number terkumpul, VI ini membuang data lama dan mengambil data yang baru. Atur Maximum number of samples dengan memberi nilai 100 pada
9-15
kotak dialog Configure Collector. Klik tombol OK untuk menutup kotak dialog. Tempatkan Statistics Express VI yang terletak pada
FunctionsExpressSignal Analysis palette pada blok diagram. Pada kotak dialog Configure Statistics pilih Arithmatic Mean untuk merata-rata data-data yang terkumpul. Klik tombol OK untuk menutup kotak dialog. 4. Pilih FileSave As untuk menyimpan VI. Tempatkan pada C. 5. Jalankan VI dan lihat front panel. Ketika tombol Temp Sensor Noise di ON-kan, maka akan mengurangi noise spike pada hasil pengukuran. 6. Hentikan dan tutup VI.
9-16
D.
Data Logging
Data logging digunakan untuk menyimpan data yang didapat dari
perangkat DAQ secara permanen. Ketika merencanakan untuk menyimpan data kedalam sebuah file. Maka harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : Tidak semua aplikasi data logging menggunakan LabVIEW untuk memproses dan menganalisa data yang didapat. Dengan menetapkan format data yang akan disimpan, dimana aplikasi dapat membaca file. LabVIEW mempunyai kemampuan untuk membuat sebuah LabVIEW measurement file, sebuah file teks ASCII dapat dibaca dengan spreadsheet atau text editor. LabVIEW measurement file mudah dibuat pada LabVIEW, dan mudah dibaca pada LabVIEW atau aplikasi-aplikasi lain. Write LabVIEW Measurement File Express VI terletak pada
FunctionsExpressOutput palette yang digunakan untuk menulis sinyal-sinyal dalam sebuah LabVIEW measurement file. Ketika menempatkan Express VI ini pada blok diagram akan muncul sebuah kotak dialog sehingga dapat mengatur bagaimana menyimpan sebuah file. Read LabVIEW Measurement File Express VI terletak pada
FunctionsExpressInput palette yang digunakan untuk membaca sinyal-sinyal dalam sebuah LabVIEW measurement file. Express VI ini membaca data satu per satu, jadi Express VI ini harus ditempatkan pada sebuah loop.
9-17
Latihan 9-4
Tujuan : untuk
Measurement File.
Lengkapi langkah-langkah untuk memodifikasi Measurement Averaging VI pada Exercise 9-3 untuk mencatat data yang didapat ke sebuah LabVIEW Measurement File. 1. Buka file Measurement Averaging VI yang terletak pada C.
Blok Diagram
2. Modifikasi blok diagramnya untuk mencatat data yang didapat, seperti blok diagram gambar dibawah.
Tempatkan Write LabVIEW Measurement File Express VI yang terletak pada FunctionsExpressOutput palette pada blok diagram. VI ini menyimpan data yang didapat dari perangkat DAQ. Pada kotak dialog LabVIEW Measurement File, atur seperti ketentuan dibawah ini : a. Atur Action dengan memilih Ask user to choose file untuk menentukan filename. b. Atur Segment Headers dengan memilih One header only untuk menyediakan header untuk data keseluruhan. Header
9-18
tersebut terdiri dari informasi tentang sampling rate dan waktu saat sample tersebut diambil. c. Atur X Value Columns dengan memilih One colomn per channel untuk menyediakan sebuah tabel data yang dapat dibaca dengan spreadsheet editor atau ASCII text file editor. d. Atur Delimiter dengan memilih Tab untuk membuat spreadsheet editor lebih mudah menentukan data awal pada kolom sebuah file. e. Klik tombol OK untuk menutup kotak dialog. Tempatkan Merge Error VI yang terletak pada FunctionsTime & Dialog palette pada blok diagram. 3. Pilih FileSave As untuk menyimpan VI. Tempatkan pada C. 4. Jalankan VI. Sebuah prompt filename tampil. Nama file logger.lvm pada C : \ Exercise \ LabVIEW Basic 1 directory. 5. Hentikan dan tutup VI.
9-19
E.
Output Analog
Gunakan output analog untuk menampilkan konversi dari digital ke analog
Task Timing
Pada saat menampilkan output analog, task dapat diatur untuk menghasilkan satu sample, menghasilkan n sample, atau menghasilkan sample secara terus-menerus.
Menghasilkan 1 sample
Gunakan update tunggal (single updates) jika level sinyal lebih penting daripada generation rate. Contoh, jika ingin menghasilkan sebuah konstan, atau sinyal DC . Maka harus menggunakan pewaktu software untuk mengontrol ketika perangkat tersebut menghasilkan sebuah sinyal. Operasi ini tidak membutuhkan banyak buffer atau hardware pewaktu. Contoh, jika ingin menghasilkan tegangan yang diketahui untuk menstimulasi sebuah perangkat, sebuah update tunggal merupakan task yang tepat.
Menghasilkan n sample
Satu cara untuk menghasilkan sample-sample untuk satu channel atau lebih adalah menghasilkan sample tunggal melalui sebuah cara yang berulangulang. Bagaimanapun juga, hasil sample data tunggal pada satu channel tidak efisien dan membuang-buang waktu, serta tidak memiliki keakuratan kontrol melebihi waktu antara setiap sample atau channel. Malahan dapat menggunakan pewaktu hardware yang digunakan sebagai buffer pada memori komputer, untuk menghasilkan data lebih efisien. Fungsi pewaktu software untuk mengontrol ketika perangkat tersebut menghasilkan sebuah sinyal. Dengan pewaktu software, rata-rata sample yang dihasilkan dapat ditentukan dengan software dan sistem operasi sebagai ganti perangkat pengukuran. Dengan pewaktu hardware, sebuah sinyal TTL, seperti
9-20
clock pada perangkat, mengontrol rata-rata pembangkitan. Sebuah clock hardware dapat dijalankan lebih cepat daripada sebuah loop software. Catatan Tidak semua perangkat dapat support dengan pewaktu hardware. Periksa dokumentasi perangkat tersebut jika anda tidak yakin perangkat support dengan pewaktu hardware. Secara program, dibutuhkan fungsi pewaktu serta menspesifikasikan sample rate dan sample mode (finite). Dengan fungsi-fungsi lainnya bisa dihasilkan sample-sample untuk sebuah channel tunggal atau channel multi (lebih dari satu). Gunakan fungsi ini jika ingin menghasilkan sebuah gelombang sinus AC.
Task Triggering
Ketika sebuah perangkat dikontrol dengan NI-DAQmx, perangkat tersebut beroperasi. Proses tersebut akan menghasilkan sample dan mengaktifkan waveform acquisition. Setiap tindakan NI-DAQmx membutuhkan stimulus atau trigger. Ketika stimulus terjadi, NI-DAQmx akan aktif (beroperasi). Saat NIDAQmx diberikan trigger secara otomatis data akuisisi pada NI-DAQmx akan beroperasi. Referensi trigger tidak mendukung untuk task output analog.
9-21
Latihan 9-5
Voltage Output VI
Lengkapi langkah-langkah untuk menyelesaikan sebuah VI yang outputnya berupa tegangan dari 0 sampai 9,5 Volt dengan kenaikan setiap 0.5 Volt dalam waktu 0.5 detik.
Front Panel
1. Buka Blank VI dan buat front panel seperti gambar dibawah.
Blok Diagram
2. Buat diagram blok seperti gambar dibawah.
Tempatkan fungsi Wait Until Next ms Multiple yang terletak pada FunctionsTime & Dialog palette, sebab waktu setiap sekali eksekusi pada For Loop 500 ms. Tempatkan fungsi Select VI yang terletak pada
FunctionsArithmatic & Comparison palette yang digunakan untuk memeriksa jika loop pada hitungan iterasi terakhir. jika loop pada hitungan iterasi terakhir, kemudian output perangkat DAQ 0 volts. Ini adalah cara yang baik untuk mengembalikan tegangan output ke level yang sudah ditentukan. Fungsi ini selalu berhasil
9-22
untuk mengembalikan tegangan output pada hal-hal yang dapat merusak perangkat lain yang terhubung ke perangkat DAQ. 3. Modifikasi blok diagram yang telah dibuat seperti gambar dibawah.
Tempatkan DAQ Assistant Express VI, yang terletak pada FunctionsExpressOutput palette dalam For Loop. Ikuti langkah-langkah berikut untuk mengkonfigurasi DAQ dan untuk meningkatkan tegangan output analog. a. Pilih Analog OutputVoltage sebagai dasar pengukuran yang akan diukur. b. Pilih Dev1ao0 sebagai channel fisiknya dan klik tombol Finish. c. Pada kotak dialog Analog Output Task Configuration yang tampil, Konfigurasi Task Timing pada Generate 1 Sample. Ubah pengukur output dari 0 s/d 10. d. Klik tombol OK untuk menutup kotak dialog Analog Output Task Configuration. Secara otomatis spesifikasi konfigurasi akan disimpan pada DAQ Assistant Express VI. 4. Simpan VI. 5. Tutup blok diagram namun front panel masih dalam keadaan terbuka. 6. Buka Voltmeter VI yang dibuat pada Exercise 9-2. 7. Konfigurasi skala meter pada 0.0 s/d 10.0.
9-23
8. Tampilkan blok diagram Voltmeter VI, kemudian tampilkan kotak dialog Analog Output Task Configuration dengan meng-klik 2 kali pada DAQ Assistant Express VI. 9. Klik kanan Voltage pada bagian Channel List dan pilih Change Physical Channel. Pilih ai1 sebagai channelnya karena anda menghubungkan DAQ Signal Accessory sebagai output tengan pada CH0 (Analog Out) dan tegangan yang didapat dari CH1 (Analog In). 10. Pilih No Scale pada Costum Scaling. 11. Ubah pengukur tegangan dari 0 s/d 10. 12. Klik tombol OK untuk menutup kotak dialog. 13. Tampilkan pada front panel dan jalankan Voltmeter VI. 14. Untuk mendapatkan dan menampilkan tegangan output, jalankan Voltage Output VI. Output Voltage Output VI akan naik setiap 0.5 Vdari batas 0 s/d 9.5 V. Ketika For Loop mengeksekusi hitungan iterasi terakhir, channel output analog akan kembali 0 V. 15. Tutup kedua VIs.
9-24
F.
Counter
Counter adalah sebuah perangkat pewaktu digital. Counter digunakan
untuk menghitung, pengukuran frekuensi, pengukuran periode, pengukuran posisi, dan pembangkit pulsa. Komponen-komponen yang terdapat pada Counter, antara lain : Count Register digunakan untuk menyimpan hasil hitungan pada counter. Source merupakan data hasil hitungan yang sudah disimpan dapat diubah denmgan mengubah sinyal input. Gate merupakan sinyal input yang mengaktifkan edge pada source yang akan mengubah hitungan. Hitungan akan terjadi jika gate dalam kondisi high, low Output merupakan sinyal output membangkitkan pulsa atau rentetan pulsa yang diketahui sebagai pulsa train. Ketika mengkonfigurasi sebuah counter untuk simple event counting, counter tersebut menghitung naik ketika sebuah edge aktif (logik 1 atau high) diterima pada sumber (source).
9-25
Latihan 9-6
Lengkapi langkah-langkah untuk membuat sebuah VI yang menghitung pulsa-pulsa dari quadratur encoder pada DAQ Signal Accessory.
Front Panel
1. Buka blank VI dan buat front panel seperti gambar dibawah.
Blok Diagram
2. Buat blok diagram seperti gambar dibawah.
Tempatkan DAQ Assistant Express VI, yang terletak pada FunctionsExpressOutput palette dalam While Loop. Ikuti langkah-langkah berikut untuk mengkonfigurasi DAQ dan untuk meningkatkan tegangan output analog. a. Pilih Counter InputEdge Count sebagai dasar pengukuran yang akan diukur.
9-26
b. Pilih Dev1ctr0 sebagai channel fisiknya dan klik tombol Finish. c. Pada kotak dialog Counter Input Edge Count Task Configuration yang tampil. d. Klik tombol OK untuk menutup kotak dialog Counter Input Edge Count Task Configuration. Secara otomatis spesifikasi konfigurasi akan disimpan pada DAQ Assistant Express VI. 3. Simpan VI. 4. Pada DAQ Signal Accessory, hubungkan output A pada encoder quadrature ke input SOURCE pada counter 0. 5. Jalankan VI. Putar knob encoder quadrature pada DAQ Signal Accessory. Perhatikan indikatornya akan menghitung naik ketika knob diputar. knob encoder quadrature menghasilkan pulsa-pulsa sewaktu anda memutar knob. Kemudian counter menghitung pulsa-pulsa tersebut. 6. Hentikan VI 7. Kilk 2 kali DAQ Assistant Express VI dan ubah Count Direction ke External Controlled, kemudian klik tombol OK untuk menutup kotak dialog. 8. Jalankan VI. Putar knob encoder quadrature pada DAQ Signal Accessory. Perhatikan indikatornya akan menghitung turun ketika knob clockwise diputar, dan menghitung naik ketika anda memutar knob counter clockwise. 9. Simpan VI.
9-27
G.
Digital I/O
Digital I/O digunakan untuk mengontrol relay dan mengawasi alarm.
Digital I/O mengukur dan menghasikan nilai-nilai digital digunakan pada pengujian laboratorium, pengujian produksi, mengawasi dan mengontrol proses industri. Digital I/O membaca dari dan menulis pada jalur atau terminal port digital serta dapat menggunakan terminal digital pada perangkat DAQ untuk menghasilkan nilai digital. Pada beberapa perangkat, jalur atau terminal harus dikonfigurasi secara individu untuk tiap ukuran atau untuk menghasilkan samplesample digital. Setiap jalur terhubung ke sebuah channel pada task. Gunakan port digital pada perangkat DAQ untuk menghasilkan nilai digital dari kumpulan jalur-jalur digital. Akuisisi ini adalah dasar pada software timing. Dapat pula mengkonfigurasi port-port secara individu untuk tiap-tiap ukuran untuk menghasilkan sample-sample digital. Setiap jalur terhubung ke sebuah channel pada task.
9-28
Latihan 9-7
Digital Example VI
Ikuti langkah-langkah untuk melengkapi sebuah VI yang menyalakan LED-LED yang berada port 0 pada DAQ Signal Accessory berdasarkan pengaturan nilai digital pada front panel. Setiap LED terhubung pada sebuah baris digital pada perangkat DAQ. Baris-baris tersebut diberi nomor 0, 1, 2, dan 3, dimulai dengan LED yang berada pada sebelah kanan.
Blok Diagram
1. Buatlah blok diagram seperti gambar dibawah.
Tempatkan DAQ Assistant Express VI, yang terletak pada FunctionsExpressOutput palette dalam While Loop. Ikuti langkah-langkah berikut untuk mengkonfigurasi DAQ dan untuk meningkatkan tegangan output analog. a. Pilih Digital I/OPort Output sebagai dasar pengukuran yang akan diukur. b. Pilih Dev1port0 sebagai channel fisiknya dan klik tombol Finish.
9-29
c. Pada kotak dialog Digital Output Port Task Configuration yang tampil, pilih Invert All Lines In Port sebab LED yang digunakan berlogic negative. d. Klik tombol OK untuk menutup kotak dialog Digital Output Port Task Configuration. Secara otomatis spesifikasi konfigurasi akan disimpan pada DAQ Assistant Express VI. Tempatkan fungsi Build array, yang terletak FunctionsArray palette pada blok diagram. Hubungkan Build array ke DAQ Assistant. Lengkapi pengawatan pada blok diagram. Tombol-tombol Boolean pada front panel akan menyimpannya dalam bentuk array untuk kode sederhana. Fungsi Array Subset hanya mengutip satu dari empat elemen dalam array. Output Subset Array memerlukan Reverse 1D Array sebab elemen 0 dalam array sebagian besar merupakan bit penting. Kemudian array tersebut diubah dalam bentuk angka dengan menggunakan fungsi Boolean Array to Number, dan diubah dalam sebuah array pada satu elemen. dengan menggunakan fungsi Build Array. Nilai tersebut melewati DAQ Assistant Express VI untuk menulis nilai yang didapat ke port. 2. Simpan VI. 3. Tampilkan pada front panel dan jalankan VI. Nyalakan dan hidupkan LED-LED dan amati perubahan pada DAQ Signal Accessory. 4. Hentikan dan tutup VI.
9-30
9-31
Note
9-32
10-1
A.
teknologi kontrol industri standar. Instrument dapat digunakan dalam berbagai kategori yang berbeda, antara lain: Serial, GPIB, VXI, PXI, instrumen komputer dasar, Ethernet, SCSI, CAMAC, dan perangkat port parallel. Bab ini menjelaskan dua metode komunikasi instrumen, yaitu: GPIB dan komunikasi port serial. Hal-hal yang harus dipertimbangkan mengenai instrumentasi PC kontrol : Tipe konektor pada instrumen. Kabel-kabel yang dibutuhkan (null-modem, angka pin, male/female). Sifat-sifat elektrik yang meliputi: Level sinyal, grounding, batas panjang kabel. Protokol komunikasi yang digunakan (perintah ASCII, Perntah biner, dan format data). Software driver yang tersedia.
10-2
B.
Purpose Interface Bus (GPIB), menggambarkan sebuah interface standar untuk komunikasi antara instrumen dan pengontrol, seperti scanner dan film recorder. GPIB adalah sebuah digital, interface komunikasi 8-bit parallel dengan transfer data rata-rata 1 Mbyte/s dan bisa lebih tinggi lagi dengan menggunakan three-wire handshake. GPIB adalah bus paralel dengan 24 konduktor yang terdiri dari delapan jalur data, lima jalur pengaturan bus (ATN, EOI, IFC, REN, dan SRQ), tiga jalur handshaking, dan delapan jalur ground. GPIB menggunakan sebuah byte-serial, skematik transfer data asinkronous.
Pengalamatan GPIB
Semua Interface dan perangkat GPIB mungkin mempunyai pengalamatan GPIB yang unik antara 0 dan 30. Alamat 0 secara normal diberikan ke interface GPIB. Instrumen-instrumen pada GPIB bisa menggunakan alamat-alamat antara 1 sampai 30. Perangkat GPIB bisa menjadi pembaca, pendengar, atau pengontrol. Pembaca mengirim pesan-pesan data. Pendengar menerima pesan-pesan data. Pengontrol, biasanya komputer, mengatur aliran informasi pada bus. Hal itu menjelaskan hubungan komunikasi dan pengiriman perintah-perintah GPIB ke perangkat. GPIB VIs secara otomatis menghandle pengalamatan dan sebagian besar fungsi-fungsi pengaturan bus lainnya.
10-3
sebagai metode pengakhiran default karena transfer dihentikan pada logic OR dari EOI. EOS (jika digunakan) dalam hubungan dengan hitungan byte. Dengan demikian, anda secara khusus mengatur hitungan byte untuk sama atau melebihi jumlah byte yang diharapkan untuk dibaca.
Pembatasan
GPIB didesain untuk mencapai rata-rata transfer data tinggi, maka harus dibatasi angka dari perangkat pada bus dan jarak fisik antara perangkat-perangkat itu. Pembatasan tersebut antara lain: Jarak antara dua perangkat maksimal 4 meter dan jarak rata-rata
keseluruhan bus 2 meter lebih. Panjang kabel maksimal 20 meter. Maksimal 15 perangkat yang terhubung disetiap bus.
Untuk operasi kecepatan tinggi, pembatasan yang diterapkan, antara lain: Semua perangkat pada sistem harus dihidupkan. Panjang kabel maksimal hingga 15 meter untuk setiap sistem. Paling tidak terdapat satu perangkat beban yang sama per meter dari kabel.
Arsitektur Software
Arsitektur software untuk kontrol instrument GPIB menggunakan LabVIEW sama seperti arsitektur DAQ. Interface GPIB terdiri dari seperangkat driver. Gunakan MAX (Windows) untuk mengkonfigurasi interface GPIB. MAX dipengaruhi dengan diagnosa yang bermacam-macam dan konfigurasi tool yang terinstal dengan driver dan juga dengan Windows Registry dan Device Manager. Software driver level berada dalam form dari sebuah DLL dan termasuk semua fungsi-fungsi yang secara langsung berkomunikasi dengan interface GPIB. Instrument I/O VIs dan fungsi-fungsi secara langsung memanggil software driver.
10-4
10-5
Berikut langkah-langkah pembuatan VI, antara lain: 1. Konfigurasikan NI Instrument Simulator untuk komunikasi GPIB dengan mengatur switch-nya (NI Instrument Simulator OFF). 2. Hidupkan NI Instrument Simulator. 3. Buka MAX dengan meng-klik 2 kali icon pada desktop atau dengan memilih ToolsMeasurement & Automation Explorer pada LabVIEW. 4. Expand Devices and Interfaces untuk menampilkan interfaceinterface yang terinstal. 5. Pilih interface GPIB dan klik tombol Properties pada toolbar untuk menampilkan kotak dialog Properties. 6. Klik OK untuk keluar dari kotak dialog Properties. 7. Pastikan interface GPIB masih berada pada Devices and Interfaces dan klik tombol Scan for Instruments pada toolbar. 8. Expand GPIB dan tampil nama instrumen Instrument 0. 9. Klik Instrument 0 untuk menampilkan informasi mengenai instrumen tersebut. NI Instrument Simulator memiliki alamat dasar GPIB (PAD = 2) . 10. Klik tombol Communicate with Instrument pada toolbar. Maka akan tampil sebuah kotak dialog window yang dapat digunakan untuk query, menulis ke (write to), membaca dari (read from) instrument tersebut. 11. Pada Send String enter *IDN dan klik tombol Query. 12. Pada Send String enter MEAS:DC? dan klik tombol Query. 13. Klik tombol Query lagi. 14. Klik tombol Exit.
10-6
15. Atur VISA alias untuk NI Instrument Simulator yang digunakan sebagai pengganti alamat dasar. a. Selama Instrument 0 masih dalam MAX klik tombol VISA Properties untuk menampilkan kotak dialog Properties. b. Tipe dalam VISA Alias adalah devsim kemudian klik OK. 16. Pilih FileExit untuk keluar dari MAX.
10-7
C.
Contoh, Komunikasi dengan serial, Ethernet atau GPIB interface. Instrument I/O Assistant mengatur komunikasi instrument. Tempatkan Instrument I/O Assistant Exprees VI pada blok diagram, maka akan tampil kotak dialog konfigurasi. Lengkapi langkah-langkah berikut untuk mengkonfigurasi Instrument I/O Assistant : 1. Memilih sebuah instrumen. Instrumen tersebut dapat dikonfigurasi pada MAX pada Select an instrument. 2. Memilih Code generation type. VISA code generation memberikan kelebihan secara fleksibel dan secara modular daripada GPIB code generation. 3. Memilih langkah-langkah komunikasi dengan menggunakan tombol Add Step: Query and Parse, mengirim sebuah query ke instrumen, seperti *IDN? Dan parse untuk mengembalikan string. Langkah ini mengkombinasikan perintah Write dan perintah Read and Parse. Write, mengirimkan perintah pada instrumen. Read and Parse, membaca dan menguraikan data dari instrumen. 4. Mengklik tombol Run untuk menguji urutan komunikasi yang sudah dikonfigurasi untuk Express VI ini. 5. Mengklik tombol OK untuk keluar dari kotak dialog konfigurasi Instrument I/O Assistant. LabVIEW menambahkan terminal input dan output pada Instrument I/O Assistant Express VI pada blok diagram untuk mencocokkan data yang akan yang akan diterima dari instrumen dan menampilkan code generate pada Instrument I/O Assistant klik kanan icon Instrument I/O Assistant dan pilih Open Front Panel dari menu shortcut. Hal ini mengubah Express VI menjadi subVI. Pindah ke blok diagram untuk melihat code generate-nya.
10-8
Latihan 10-2
Tujuan : Untuk membuat sebuah VI menggunakan Instrument I/O Assistant untuk komunikasi dengan sebuah GPIB interface.
Lengkapi langkah-langkah untuk membuat sebuah VI yang menghasilkan data dari NI Instrument Simulator.
Front Panel
1. Buatlah front panel seperti gambar dibawah.
Blok Diagram
2. Buatlah blok diagram seperti gambar dibawah.
a. Tempatkan Instrument I/O Assistant Express VI, yang terletak pada FunctionsExpressInput palette pada blok diagram. Ikuti langkah-langkah berikut untuk mengkonfigurasi
Instrument I/O Assistant. 1) Pilih devsim dari menu Select an instrument dan pilih VISA Code Generation dari menu Code Generation Type. 2) Klik tombol Add Step, Klik Query and Parse untuk menulis dan membaca dari Instrument Simulator.
10-9
3) Tipe *IDN? Sebagai perintahnya, pilih \n Termination character, dan klik tombol Run this step. Jika tidak terdapat kesalahan yang tampil pada kotak dialog. Maka langkahlangkah tersebut berhasil. 4) Untuk menguraikan data yang diterima, klik tombol Auto Parse. 5) Klik tombol Add Step. Klik Query and Parse. Tipe MEAS:DC? Sebagai perintahnya dan klik tombol Run this step. 6) Untuk menguraikan data yang diterima, klik tombol Auto Parse. Data yang dihasilkan berupa random numeric value.Ubah nama Token dengan tipe Voltage pada kotak teks Token name. 7) Klik tombol OK untuk keluar dari I/O Assistant dan kembali ke blok diagram. b. Klik kanan output ID String dan pilih CreateIndicator dari menu. c. Klik kanan output Voltage dan pilih CreateIndicator dari menu. d. Hubungkan output Error Out ke Simple Error Handler VI. 3. Tampilkan front panel dan jalankan VI. Ubah ukuran string indikator jika perlu. 4. Simpan VI sebagai Read Instrument Data.vi. Pada C : \Exercise LabVIEW Basics 1 directory. 5. Klik kanan I/O Assistant dan pilih Open Front Panel. Klik tombol Convert ketika mengubah kedalam sebuah subVI.
10-10
D.
VISA
VISA (Virtual Instrument Software Architecture) merupakan fungsi lower
layer pada LabVIEW instrument driver VIs yang berkomunikasi dengan software driver. VISA adalah bahasa software I/O VXI Plug & Play yang berbasis pada kerjasama sistem dari hasil standarisasi software VXI Plug & Play. VISA itu sendiri tidak menyediakan kemampuan instrumen yang terprogram, VISA merupakan sebuah API high-level dan menyebutkan dalam driver low-level. VISA bisa mengontrol VXI, GPIB, Serial, atau instrument yang berbasis komputer dan membuat driver yang sesuai dengan tipe instrumen yang digunakan. Pada nyatanya masalah pada VISA terletak pada masalah penginstalasian dengan salah satu driver yang disebut VISA. LabVIEW VISA adalah sekumpulan fungsi tunggal yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan GPIB, Serial, VXI, dan instrumen yang berbasis komputer tidak perlu menggunakan palette I/O secara terpisah untuk memprogram suatu instrumen. Contohnya sebagian instrumen bisa memberi pilihan untuk tipe interface. Jika pada LabVIEW driver instrumen ditulis dengan fungsi-fungsi yang ada pada FunctionsInstrument I/OGPIB palette, driver VIs instrumen tersebut tidak akan bekerja untuk instrumen dengan interface port serial. VISA memecahkan masalah dengan menyediakan seperangkat tunggal yang bekerja untuk segala macam tipe interface. Oleh karena itu, semua driver instrumen LabVIEW menggunakan VISA sebagai bahasa I/O.
10-11
alamat device (alamat logic atau alamat primary) dan VISA session type (INSTR atau Event). Instrument Descriptor mirip dengan sebuah nomor telepon, sedangkan resource mirip dengan orang yang diajak bicara, dan session mirip dengan jalur telepon. Setiap panggilan menggunakan line sendiri-sendiri, dan pemakaian line yang berseberangan bisa menghasilkan sebuah kesalahan. Syntax untuk descriptor instrument terlihat pada tabel dibawah. Interface Asynchronous serial GPIB Syntax ASRL[board][::INSTR] GPIB[board]::primary address[::secondary address] [::INSTR] VXI instrument through embedded VXI or MXIbus controller GPIB-VXI controller [board]::VXI logical address
10-12
Latihan 10-3
Tujuan : Membuat sebuah VI untuk membaca dan menulis informasi dari NI Instrument Simulator menggunakan fungsi VISA.
Lengkapi langkah-langkah membuat sebuah VI yang menggunakan VISA calls untuk mendapatkan data dari NI Instrument Simulator. 1. Pastikan Instrument Simulator sudah dihidupkan dan terhubung pada GPIB interface.
Front Panel
2. Buka blank VI. Buat front panel seperti gambar dibawah.
Blok Diagram
3. Buat blok diagram seperti gambar dibawah.
10-13
a. Tempatkan fungsi VISA Open yang terletak pada Functions Instrument I/OVISAVISA Advanced palette pada blok diagram. Fungsi ini membuka sebuah VISA dengan sebuah instrument. Klik kanan input VISA Resource name dan pilih CreateControl. b. Tempatkan fungsi VISA Write yang terletak pada
FunctionsInstrument I/OVISA palette pada blok diagram. Fungsi ini menulis sebuah string ke instrumen. Klik kanan input write buffer dan pilih CreateControl. c. Tempatkan fungsi VISA Read yang terletak pada
FunctionsInstrument I/OVISA palette pada blok diagram. Fungsi ini membaca data dari instrument. Klik kanan input byte count dan pilih CreateControl. Klik kanan output read buffer dan pilih CreateIndicator. d. Tempatkan fungsi VISA Close yang terletak pada
FunctionsInstrument I/OVISAVISA Advanced palette pada blok diagram. Fungsi ini menutup sebuah VISA dengan sebuah instrument dan memutuskan beberapa sumber sistem yang digunakan. e. Tempatkan fungsi Simple Error Handler VI yang terletak pada FunctionsTime & Dialog palette pada blok diagram. Fungsi ini mengecek kondisi kesalahan dan membuka kotak dialog dengan informasi kesalahan jika terjadi kesalahan. 4. Simpan VI. 5. Lihat front panel, pilih COM 1 pada input VISA Resource name dan untuk memastikan seluruh informasi data telah dibaca atur byte count dengan memberi nilai 200. Pada write buffer tipe datanya *IDN. Kemudian jalankan VI. 6. Pada bagian atas instrument simulator terdaftar perintah-perintah yang dikenal oleh instrument ini. Coba perintah lain pada VI ini. 7. Tutup VI.
10-14
E.
Driver Instrument
Driver Instrument adalah seperangkat fungsi software modular yang
digunakan pada perintah-perintah instrumen atau protocol untuk melakukan operasi umum dengan sebuah instrument. Kumpulan LabVIEW driver instrument terdiri dari driver-driver instrument untuk macam-macam instrumen yang bisa diprogram yang menggunakan GPIB, VXI, PXI, atau serial interface. Driver instrument menerima, menguraikan, dan menimbang sebuah respon string dari instrument. Driver instrument membantu mempermudah pemeliharaan karena driver terdiri dari I/O untuk sebuah instrument dalam satu library (kumpulan instrument) dan memisahkan dari kode lainnya. Meng-upgrade hardware sangat mudah karena semua kode spesifik dari itu berada dalam driver instrument. Driver instrument VIs terletak pada FunctionsInstrument
10-15
Aqcuire Single Shot. Sedangkan contoh dari status VIs adalah Query Status Pending. Data digunakan untuk mentransfer data ke atau dari instrumen, seperti membaca sebuah waveform yang terukur dari instrumen atau mendownload sebuah waveform ke instrumen tersebut. Utility digunakan untuk menampilkan macam-macam fungsi, seperti reset, self-test, error query dan revision query. Close digunakan untuk menutup channel komunikasi ke instrumen dan men-deallocates resource untuk instrumen tersebut. Driver instrument dari semua NI yang diperlukan untuk menerapkan fungsi-fungsi berikut adalah initialize, close, reset, self-test, revision query, error query, dan error message.
VISA Session
VISA session adalah sebuah hubungan atau link ke resource yang digunakan untuk berkomunikasi dengan perangkat dengan menghubungkan input VISA session pada driver instrument VIs, kemudian gunakan Close VI untuk menutup semua reference atau resource untuk instrumen itu.
10-16
Latihan 10-4
Voltage Monitor VI
Tujuan : Untuk membuat sebuah VI menggunakan Instrument Driver Devsim VIs yang menghasilkan dan memplot tegangan.
Lengkapi langkah-langkah berikut untuk membuat sebuah VI yang menghasilkan tegangan DC setiap detik melalui pengukuran dari NI Instrument Simulator dan memplot tegangan DC dalam sebuah bentuk gelombang chart sampai tombol stop ditekan. Dalam setiap nilai yang dihasilkan VI ini membandingkan tengangan DC dengan nilai minimum dan maksimum. VI ini menghitung dan menampilkan nilai minimum dan maksimum secara terusmenerus pada front panel.
1. Pilih FileNew, kemudian pilih TempleteFrameworksSingle Loop Application untuk membuka Single Loop Application template VI.
Front Panel
2. Buat front panel seperti gambar dibawah.
Tempatkan kontrol VISA resource name, terletak pada ControlsI/O palette pada front panel.
10-17
Atur skala x-axis pada waveform chart untuk menampilkan nilai-nilai yang terus naik.
Blok Diagram
3. Buatlah blok diagram seperti gambar dibawah.
a. Buat dua shift register dengan meng-klik kanan border kanan atau kiri pada loop dan memilih Add Shift Register. b. Tempatkan NI DEVSIM Initialize VI yang dipilih dari nidevsim LabVIEW Library Files pada blok diagram. VI ini membuka komunikasi antara LabVIEW dan NI Instrument Simulator. Klik kanan input ID Query dan pilih CreateConstant dari menu shortcut. Gunakan Operating tool untuk mengganti constant ke nilai False. Hubungkan constant Boolean ke input Reset. c. Tempatkan NI DEVSIM Multimeter Configuration VI yang dipilih dari nidevsim LabVIEW Library Files pada blok diagram. VI mengkonfigurasi range dari pengukuran tegangan yang dihasilkan oleh NI Instrument Simulator. Defaultnya adalah 0.0 sampai 10.0 V DC.
10-18
d. Tempatkan NI DEVSIM Measure DC Voltage VI yang dipilih dari nidevsim LabVIEW Library Files pada blok diagram. VI ini mengembalikan simulasi pengukuran tegangan dari NI Instrument Simulator. e. Tempatkan NI DEVSIM Close VI yang dipilih dari nidevsim LabVIEW Library Files pada blok diagram. VI ini mengakhiri komunikasi antara LabVIEW dan NI Instrument Simulator. f. Tempatkan Max & Min, yang terletak
FunctionsComparison palette pada blok diagram. Gunakan kedua fungsi ini untuk memeriksa tegangan yang terukur langsung pada nilai minimum dan maksimum yang tersimpan pada shift register. g. Tempatkan fungsi Simple Error Handler VI yang terletak pada FunctionsTime & Dialog palette pada blok diagram. Fungsi ini mengecek kondisi kesalahan dan membuka kotak dialog dengan informasi kesalahan jika terjadi kesalahan. h. Tempatkan fungsi Unbundle by Name yang terletak pada Functions Cluster & Variant palette pad blok diagram. Fungsi ini menerima status dari error cluster. i. Tempatkan fungsi Or yang terletak pada FuntionsBoolean palette pada blok diagram. Fungsi ini mengontrol ketika While Loop berakhir. Jika dalam VI tersebut ada error atau meng-klik tombol Stop, maka While Loop juga akan berhenti. j. Atur Time Delay Express VI dalam 1 detik. 4. Simpan VI. 5. Pastikan NI Instrument Simulator dalam keadaan hidup. 6. Tampilkan pada front panel dan jalankan VI. 7. Tutup VI.
10-19
F.
dengan perangkat peripheral. Komunikasi serial sudah dikenal karena sebagian besar komputer memiliki satu port serial atau lebih, jadi tidak membutuhkan hardware tambahan selain kabel untuk menghubungkan instrumen ke komputer atau dua komputer sekaligus. Berikut diagram blok komunikasi port serial dan prinsip transmisi data secara serial
Metode pengiriman serial dilihat dari arah datanya dapat dilakukan dengan cara simplex, half duplex, full duplex, duplex dan multiplex Simplex : Komunikasi dalam saru arah antara pemancar dan penerima. Half duplex : Komunikasi dalam dua arah tetapi tidak dapat secara bersamaan. Kecepatan transmisi kedua arah sama. Full duplex : Komunikasi antara pengirim dan penerima dapat dilakukan dalam dua arah, secara bersaamaan dan dengan kecepatan transmisi sama. Duplex : Komunikasi secara bersamaan dan dua arah, tetapi tidak dengan kecepatan yang sama. Multiplex : Bentuk komunikasi yang biasanya memerlukan lebih dari satu kanal informasi. Realisasinya dilaksanakan dalam bentuk pembagian frekuensi atau waktu untuk setiap kanalnya. Dalam komunikasi serial dikenal dua mode yaitu komunikasi data serial secara sinkron dan komunikasi data serial secara asinkron. Pada komunikasi data serial sinkron clock dikirimkan bersama sama dengan data serial, sedangkan
10-20
komunikasi data serial asinkron clock tidak dikirimkan bersama data serial, tetapi dibangkitkan secara sendiri sendiri baik pada sisi pengirim (transmitter) maupun pada sisi penerima (receiver). Komunikasi Serial secara spesifik terdiri dari 4 parameter, yaitu : transmisi baud rate; bit data; bit parity; bit stop. Setiap pengiriman karakter terpaket dalam sebuah frame karakter yang terdiri dari bit start yang diikuti data bit, bit parity, dan bit stop. Baud rate mengukur seberapa cepat data berpindah antara instrument yang menggunakan komunikasi serial. RS-232 menggunakan dua kondisi tegangan, yaitu MARK dan SPACE. MARK adalah tegangan negative, dan SPACE adalah tegangan positif. Berikut tabel kebenaran untuk RS-232. Signal > +3V = 0 Signal > -3V = 1 Level sinyal output biasanya antara + 12V dan 12V. Dead area antara + 3V dan didesign untuk menahan noise. 3V Sinyal bit start dimulai dari setiap frame karakter.Transisi sinyal bit start dari tegangan negative (MARK) ke tegangan positif (SPACE). Durasinya dalam detik (second) berbanding terbalik dengan baud rate. Jika instrument mengirim pada 9.600 baud rate, durasi dari bit start dan setiap bit berikutnya kira-kira 0,014 ms. Seluruh frame dan karakter dari sebelas bit akan dikirim dengan waktu kirakira 1.146 ms. Data bit dikirimkan pada sisi naik turun dan kebalikannya (upside down and backwards). Maka, dibutuhkan logic inverted (terbalik). Dan transmisi dari LSB (Least Significant Bit) ke MSB (Most Significant Bit). Untuk mengartikan bit-bit data dalam frame karakter, maka harus membaca dari kanan ke kiri dan pembacaan 1 untuk tegangan negative dan pembacaan 0 untuk tegangan positif. Contohnya saat peg i a hrf t p b pra nim n uu A a a i a t r n t isyang ditunjukkan pada gambar dibawah.
10-21
L g a1 d eu oi i btmarke e k n r -3 Volt hingga -25 Volt. k s t la at a rt a L g a0 d eu oi i btspacee e k n r+ V lh ga 2 V l k s t la at a 3 o i g + 5 o . rt a tn t Daerah tegangan antara -3 Volt hingga +3 Volt adalah daerah invalid level yaitu daerah tegangan yang tidak memiliki level logika pasti sehingga harus dihindari. Demikian juga level tegangan yang lebih negatif dari -25 V atau lebih positif dari +25 V juga harus dihindari karena tegangan tersebut dapat merusak line driver pada saluran RS232. Kecepatan transmisi datanya 20k-bps dengan jarak 50 feet. Jarak maksimum 50 feet. Hanya diperbolehkan satu penerima. Impedansi input 3-7 k-ohm dan 2500 pF. Arus hubung singkat 500 mA.
Tabel. Konektor Serial DB-9 Fungsi Data Sinyal TxD RxD Handshake RTS CTS DSR PIN 3 2 7 8 6 DTE Output Input Output Input Input DCE Input Output Input Output Output
10-22
1 4 5 9
Keterangan fungsi saluran RS-232 : Data carrier detect (DCE), dengan saluran ini DCE memberitahukan ke DTE bahwa pada terminal masukan ada data masuk. Receive Data (RD), digunakan DTE menerima data dari DCE. Transmit Data (TD), digunakan DTE untuk mengirimkan data ke DCE. Data Terminal Ready (DTR), pada saluran ini DTE memberitahukan kesiapan terminalnya. Signal Ground (SG), saluran Ground Data Set Ready (DSR), sinyal aktif pada saluran ini menunjukan bahwa DCE sudah siap. Request to Send (RTS), dengan saluran ini DCE diminta mengirim data oleh DTE. Clear to Send (CTS), DCE memberitahukan bahwa DTE boleh mulai mengirimkan data. Ring Indicator (RI), DCE memberitahukan ke DTE bahwa sebuah teminal menghendaki hubungan dengannya. Catatan Pin DB-9 untuk transmitter dan receiver (3 dan 2), sedangkan Pin DB25 untuk transmitter dan receiver (2 dan 3). Jadi berhati-hatilah dalam menentukan DTE atau DCE.
10-23
Latihan 10-5
Tujuan : Untuk membuat VI yang dapat berkomunikasi secara serial menggunakan loopback (DB 9).
Lengkapi langkah-langkah berikut untuk membuat VI yang dapat berkomunikasi dengan NI Instrument Simulator
Blok Diagram
1. Buka New VI dan buat blok diagram seperti gambar dibawah.
b. Tempatkan VISA Configure Serial Port pad blok diagram yang terletk pada FunctionInstument I/OSerial. Fungsi ini menginisalisasi port yang teridentifikasi dengan mengatur spesifikasi VISA resource name. c. Tempatkan fungsi VISA Write yang terletak pada
FunctionsInstrument I/OVISA palette pada blok diagram. Fungsi ini menulis sebuah string ke instrument. Klik kanan input write buffer dan pilih CreateControl. d. Tempatkan fungsi VISA Read yang terletak pada
FunctionsInstrument I/OVISA palette pada blok diagram. Fungsi ini membaca data dari instrument. Klik kanan input byte count dan pilih CreateControl. Klik kanan output read buffer dan pilih CreateIndicator. e. Tempatkan fungsi VISA Close yang terletak pada
10-24
pada blok diagram. Fungsi ini menutup sebuah VISA dengan sebuah instrument dan memutuskan beberapa sumber sistem yang digunakan. f. Tempatkan fungsi Simple Error Handler VI yang terletak pada FunctionsTime & Dialog palette pada blok diagram. Fungsi ini mengecek kondisi kesalahan dan membuka kotak dialog dengan informasi kesalahan jika terjadi kesalahan. 2. Simpan VI. 3. Lihat front panel, pilih COM 1 pada input VISA Resource name dan atur byte count sesuai jumlah karakter huruf yang dimasukkan ke write buffer. Pada write buffer tulis EKO MARWITO. Kemudian jalankan VI.
Front Panel
4. Lihat hasilnya pada front panel. Coba perintah-perintah lain pada VI ini.
Gambar 3.30 Tampilan Front Panel Serial Write and Read VI 5. Tutup VI.
10-25
Latihan 10-6
Tujuan : Untuk menampilkan graph waveform sebuah instrument seperti osciloskop digital.
Untuk string waveform ASCII, waveform terdiri dari 128 point. Hingga empat karakter ASCII dipisahkan dengan koma pada setiap point. Berikut deskripsi data point karakter ASCII. C R E{22,318p it i ttl } R L U V 1,86, 2 ons n oa ,C F Untuk string waveform binary, waveform terdiri dari 128 point. Setiap point ditampilkan sebagai integer 1-byte yang tidak ditandai. CURVE % {Bin Count MSB}{Bin Count LSB} { 2 b tsi 18 ye n total C eku C L } h csm} R F
Simulasi Instrument NI
1. Matikan Simulasi Instrument NI dan mengkonfigurasinya untuk berkomunikasi melalui GPIB dengan mengikuti pengaturan switch pada sisi kotak. 2. Hidupkan Simulasi Instrument NI. Hanya LED pada Power dan Ready yang menyala, hal itu berarti Simulasi Instrument NI sudah dalam mode komunikasi GPIB.
10-26
Front Panel
3. Buat tampilan front panel seperti gambar 3.27
Data Format menspesifikasikan waveform ASCII dan waveform binary. Data Source menspesifikasikan apakah data disimulasikan dan dibaca dari Simulasi Instrument NI melalui GPIB.
Blok Diagram
4. Tampilankan dan uji blok digram pada gambar dibawah.
10-27
a. Fungsi String Subset yang terletak pada FunctionsString palette menghasilkan substring 128 elemen dimulai dari byte kelima dari string waveform binary selain byte trailer dan header. b. Fungsi String to Byte Array yang terletak pada
FunctionsStringString/Array/Path Conversation palette, mengubah string binary ke sebuah array dari integer yang tidak ditandai. c. Fungsi String Length yang terletak pada FunctionsString, menghasilkan waveform. d. Extract Number VI yang terletak pada direktori exercise, mengutip angka-angka dari string waveform ASCII dan menempatkannya dalam sebuah array. Karakter-karakter bukan numeric, seperti : koma, pemisah angka-angka pada string. e. Fungsi VISA Write dan VISA Read yang terletak pada FunctionsInstrument I/OVISA palette, query Simulasi Instrument NI untuk gelombang kotak (square wave) pada ASCII atau format binary 1-byte. f. Simpler Error Handler VI yang terletak pada FunctionsTime & Dialog palette untuk memberikan report kesalahan. 5. Tampilkan front panel dan jalankan VI. angka dari karakter-karakter pada string
10-28
Kotak True menghasilkan dan mengubah string waveform binary ke sebuah nilai numeric array. Kotak False menghasilkan dan mengubah string waveform ASCII ke sebuah nilai numeric array. 6. Atur Data Format kedalam ASCII dan jalankan VI. string waveform ASCII ditampilkan, VI mengubah nilai numeric array, dan menampilkan string length dan numeric array. 7. Atur Data Format kedalam Binary dan jalankan VI lagi. string waveform binary dan string length ditampilkan, VI mengubah string ke numeric array, dan menampilkannya dalam bentuk graph. Catatan Waveform binary sama seperti waveform ASCII. Bagaimanapun juga, angka byte dalam string secara signifikan lebih rendah. Hal itu lebih efisien untuk mengirim waveform string binary daripada sebagai string ASCII karena binary encoding menghasilkan byte lebih sedikit untuk mengirim informasi yang sama. 8. Tutup VI. Jangan simpan perubahannya.
10-29
pembelajaran, karena menggunakan perintah-perintah pemrogramman low-level untuk setiap instrumen. Driver instrumen LabVIEW terdapat pada CD LABVIEW yang dapat di download dari Web site NI, yaitu ni.com. Semua driver instrumen dalam library memiliki hirarki VI dasar yang sama. Gunakan Instrument I/O Assistant untuk mempermudah membuat VI yang dapat berkomunikasi dengan sebuah instrumen. Komunikasi serial sering disebut pengiriman data antara komputer dengan perangkat periperal.
10-30
Note
10-31
11-1
A.
sehingga pengguna dapat dengan mudah mengoperasikan VI tersebut. Pilih FileVI Properties untuk mengkonfigurasi tampilan dan perilaku sebuah VI. Dapat juga mengklik kanan icon VI pada front panel atau blok diagram dan pilih VI Properties. Selama VI dijalankan kotak dialog VI properties tidak bisa diakses. Gunakan menu pull-down Category yang ada diatas kotak dialog VI Properties untuk memilih beberapa kategori-kategori pilihan, seperti : General digunakan untuk menampilkan lokasi file pada saat sebuah VI disimpan. Memory Usage digunakan untuk menampilkan secara keseluruhan pemakaian memory dalam obyek front panel, blok diagram, code, dan data. Documentation digunakan untuk menambah suatu deskripsi VI dan menghubungkan sebuah file topic help. Untuk lebih jelasnya lihat pada exercise 2-2. Revision History digunakan untuk mencatat perbaikan file yang sudah dibuat. Editor Options digunakan untuk mengatur ukuran alignment grid sebuah VI yang sedang dibuat dan Security digunakan untuk mengunci atau password keamanan sebuah VI. Windows Appearance digunakan untuk mengkonfigurasi macammacam window setting. Windows Size digunakan untuk mengatur ukuran window. Windows Run-Time Position digunakan untuk memberikan pilihan untuk mengatur posisi window dan ukuran panel saat VI dijalankan. Execution digunakan untuk mengkonfigurasi bagaimana sebuah VI dijalankan dan untuk mengubah style pada kontrol atau indikator yang LabVIEW buat ketika anda mengklik kanan sebuah terminal dan memilih CreateControl atau CreateIndicator dari menu shortcut.
11-2
Print Option digunakan untuk mencetak secara otomatis setiap kali VI selesai dieksekusi dengan menandai Print with Execution dan untuk mengatur margin kiri, kanan, atas, bawah dengan menandai Use Custom Margins.
11-3
B.
pilihan tampilan yang beragam. Untuk mengatasi masalah ini, aturlah VIs ini maka VI top-most menampilkan pilihan high-level dan subVIs menampilkan pilihan yang saling berhubungan. Tip Gunakan tab kontrol untuk membuat front panel agar lebih mudah dioperasikan. Ketika LabVIEW memanggil sebuah subVI, biasanya subVI
menjalankannya tanpa membuka front panel. Jika ingin membuka front panel subVI ketika dipanggil gunakan kotak dialog Sub VI Node Setup. Jika ingin setiap contoh subVI untuk membuka front panelnya ketika dipanggil gunakan kotak dialog VI Properties.
Single Instance
Jika ingin subVI membuka front panelnya ketika dipanggil, klik kanan subVI dan pilih Sub VI Node Setup dari menu shortcut untuk menampilkan kotak dialog Sub VI Node Setup. Berikan checkmark pada Show Front Panel when called dan Close afterwards if originally closed untuk membuka front panel subVI ketika dipanggil. Kotak dialog ini juga terdiri dari komponenkomponen berikut ini: Open Front Panel when loaded digunakan untuk menampilkan front panel ketika subVI me-load atau pada saat VI me-load. Show Front Panel when called digunakan untuk, menampilkan front panel ketika subVI dipanggil. Close afterwards if originally closed digunakan jika Show Front Panel when called diberi checkmark dan jika subVI sebelumnya tertutup, front panel menutup setelah subVI berjalan. Suspend when called digunakan untuk menunda sebuah subVI ketika memanggil dan menunggu interaksi pemakai. Pilihan ini sama seperti ketika memilih OperateSuspend when called.
11-4
Every Instance
Jika ingin setiap contoh subVI membuka front panelnya ketika dipanggil, buka subVI dan pilih FileVI Properties. Pilih Window Appearance dari menu pull down Category, klik tombol Customize dan berikan checkmark pada Show Front Panel when called dan Close afterwards if originally closed.
11-5
Lengkapi langkah-langkah berikut untuk membuat sebuah VI yang mendapatkan temperature setiap 1 detik sekali selama 20 detik, serta menampilkan data yang dihasilkan pada sebuah grafik.
Front Panel
1. Buka New VI dan buat tampilan front panel seperti gambar dibawah.
Pada sebelah kanan thermometer terdapat tampilan digital untuk menampilkan nilai digital, klik kanan thermometer pilih Properties kemudian tandai show digital display. Ubah # of data values ke signed 32-bit integer (I32).
11-6
Blok Diagram
2. Buat blok diagram seperti gambar dibawah.
a. Tempatkan Thermometer VI yang dibuat pada exercise 2-2 pada blok diagram. VI ini mendapatkan nilai temperature yang terakhir. b. Tempatkan wait Until Next ms Multiple function yang terletak di FunctionsTime&Dialog palette pada blok diagram. Klik kanan pada input pilih CreateConstant dan ketik angka 1000 pada constant agar For Loop bisa mengeksekusi setiap 1 detik. c. Tempatkan fungsi Multiply yang terletak di
FunctionNumeric palette pada blok diagram. Fungsi ini mengalikan setiap elemen dari array output dengan 0.5 pada skala nilai x untuk menampilkan interval waktu pada saat mengukur. d. Tempatkan Pop-up Graph VI yang terletak di directory C:\Exercise\LabVIEW Basic I pada blok diagram. VI ini memplot data temperature pada sebuah XY Graph. e. Lengkapi blok diagram seperti yang ditampilkan dalam gambar terakhir. 3. Simpan VI. 4. Konfigurasikan subVI untuk menampilkan front panelnya ketika dipanggil.
11-7
a. Klik 2 kali Pop-up Graph subVI untuk membuka front panelnya. b. Pilih FileVI Properties. c. Pilih Windows Appearance dari menu pull down Category. d. Klik tombol Customize. Konfigurasi window appearance seperti yang ditampilkan dalam kotak dialog pada gambar 3.33.
e. Klik tombol OK dua kali dan simpan serta tutup subVI. Jika front panel tidak tertutup, customize window appearance tidak akan tertutup setelah subVI dijalankan. 5. Jalankan Use Pop-up Graph VI. Setelah VI mendapatkan data temperature dalam 10 detik, Pop-up Graph VI front panel menampilkan dan memplot data temperature. Klik tombol DONE untuk kembali memanggil VI. 6. Ubah pengaturan window appearance untuk subVI Pop-up Graph pada window style Dialog. 7. Simpan dan tutup VI. 8. Jalankan lagi Use Pop-up Graph VI. Front panel Pop-up Graph subVI berjalan seperti sebuah kotak dialog. Sebagai contoh, window akan tetap berada diatas dari semua window yang lain dengan menggunakan system warna. 9. Tutup semua VIs yang terbuka.
11-8
C.
mengubah kunci fokus dari dari satu kontrol ke kontrol lain. Kunci fokus (focus key) sama seperti ketika kontrol ditekan. Disaat sebuah kontrol diatur dalam kunci fokus, maka dapat menggunakan keyboard untuk memasukan nilai kontrolnya. Jika kontrol itu sebuah teks atau numerik, LabVIEW akan menandai teks yang akan diedit. Jika kontrol berupa Boolean, tekan spacebar atau <Enter> untuk mengubah nilainya. Tentukan shortcut keyboard untuk mengontrol front panel dengan mengklik kanan kontrol dan pilih AdvancedKey Navigation dari menu shortcut untuk menampilkan kotak dialog Key Navigation. Pilih shortcut key untuk menentukan kontrol Key Assignment. Namanama kontrol front panel yang muncul pada listbox Current Assignments disesuiakan dengan label-label dari kontrol-kontrol itu sendiri. Untuk mencegah pemakai mengakses sebuah kontrol dengan cara menekan kunci <Tab> pada saat VI berjalan, Berikan checkmark di Skip this control when tabbing.
11-9
Latihan 11-2
System VI
Tujuan : Untuk mengatur keyboard shortcut untuk control-kontrol front panel dan menampilkan sebuah subVI ketika sebuah VI dijalankan.
Lengkapi langkah-langkah untuk membuat system monitoring temperature serta digunakan untuk menampilkan tiga pengujian berbeda.
Front Panel
1. Buat front panel seperti gambar dibawah.
Pada layar front panel terdiri dari empat tombol Boolean . Pada tombol pertama mechanical action diatur Latch When Pressed . Pengaturan ini mengubah nilai control ketika anda mengkliknya dan menahan nilai baru sampai VI tersebut dibaca nilainya sekali. Pada point ini control dikembalikan pada nilai default, bahkan jika anda terus menekan tombol mouse. Fungsi ini sama seperti sebuah sirkuit breaker dan sangat berguna untuk menghentikan While Loops atau untuk mendapatkan sebuah VI yang dapat melakukan mechanical action hanya satu kali. Pada tombol STOP Boolean mechanical action diatur Latch When Released. Pengaturan ini mengubah nilai control hanya setelah anda melepaskan tombol mouse. Ketika VI tersebut dibaca nilainya sekali, control dikembalikan pada nilai awal. Fungsi ini sama seperti sebuah tombol kotak dialog dan tombol system.
11-10
2. Klik kanan kemudian pilih AdvancedKey Navigation dari menu shortcut untuk menampilkan kotak dialog Key Navigation. 3. Pada bagian Key Assignment, tentukan shortcut key. 4. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk setiap kontrol.
Blok Diagram
5. Periksa blok diagram yang dibuat pada gambar dibawah.
a. Display
Temp
VI
mensimulasi
sebuah
pengukuran
temperature setiap 500 ms dan memplotnya pada sebuah strip chart. b. Display and Log Temp VI mensimulasi sebuah pengukuran temperature setiap 500 ms dan memplotnya pada sebuah strip chart.dan log hasil pengukuran dalam sebuah file. c. Display Logged Temp VI membuka file yang dipilih, baca data log, dan menampilkannya dalam bentuk graph. 6. Konfigurasi setiap subVI untuk menampilkan VI pada front panel ketika dipanggil. a. Klik kanan subVI pilih SubVI Node Setup dari menu shortcut. b. Tempatkan checkmark pada Show Front Panel when called dan Close afterwards if originally closed. c. Klik OK untuk menutup kotak dialog SubVI Node Setup.
11-11
d. Ulangi langkah ini untuk subVI 2 dan 3. 7. Simpan VI. Tampilkan pada front panel kemudian jalankan VI. 8. Klik setiap tombol dengan keyboard shortcut yang sudah diatur. 9. Stop VI. 10. Konfigurasi Temperature System VI untuk dijalankan secara otomatis ketika VI dibuka. a. Pilih FileProperties. b. Pilih Execution dari Category menu pull-down. c. Tandai Run When Opened. 11. Konfigurasi VI agar menu bar dan toolbar tidak tampil selama VI dijalankan. a. Pilih Window Appearance dari Category menu pull-down. b. Klik tombol Customize. c. Hilangkan tanda checkmark pada Show Menu Bar dan Show Toolbar When Running. d. Kilk tombol OK dua kali. 12. Simpan dan tutup semua VI. 13. Buka Temperature System VI lagi, maka VI tersebut akan dijalankan secara otomatis ketika anda membukanya. Klik tombol pada front panel atau gunakan keyboard shortcut. 14. Hentikan dan tutup semua VI.
11-12
D.
Editing VI Properties
Jika menggunakan VI properties akan sulit mengedit VI. Contoh, ketika
memilih Run When Opened, maka fungsi menu bar dan toolbar akan hilang. Jika mengatur VI untuk menutup dan keluar dari aplikasi LabVIEW setelah VI dijalankan, maka tidak bisa menghentikan VI dan mengeditnya tanpa menutupnya dan keluar dari LabVIEW. Catatan Untuk keluar dari aplikasi LabVIEW dapat menggunakan fungsi Quit LabVIEW yang terletak pada FunctionsAplications Control palette. Fungsi ini membatalkan semua VI yang dijalankan dan mengakhiri LabVIEW. Fungsi ini memiliki satu input. Jika fungsi ini dihubungkan, maka akan keluar dari aplikasi LabVIEW hanya jika input dalam keadaan True. Namun jika inputnya tidak dihubungkan aplikasi LabVIEW akan keluar ketika node dieksekusi.
11-13
Latihan 11-3
edit.
Edit Me VI
Lengkapi langkah-langkah berikut untuk memodifikasi sebuah VI yang dikonfigurasikan untuk dijalankan ketika dibuka dan keluar setelah VI tersebut dijalankan.
Front Panel
1. Tutup semua VIs yang terbuka dan buka Edit Me VI.
VI itu sudah berjalan ketika VI itu dibuka. Selama VI dijalankan, anda tidak bisa menggunakan menu bar, toolbar, atau keyboard shortcut untuk mengedit atau menghentikan VI ini. 2. Klik tombol Start. Setelah 10 detik, VI tersebut berhenti beroperasi dan keluar dari LabVIEW. 3. Menjalankan kembali LabVIEW dan buka sebuah blank VI. 4. Jika VI yang anda edit tidak memiliki subVIs atau anda tidak ingin mengetahui apa isinya, lengkapi langkah 5 sampai 13. 5. Tampilkan blok diagram pada VI baru. 6. Tempatkan Edit Me VI, yang sudah dibuat pada blok diagram. Front panel untuk Edit Me VI akan tampil. 7. Walaupun anda dapat menampilkan Edit Me VI pada blok diagram, anda tidak bisa mengeditnya. 8. Pilih OperateChange to Edit Mode. Sebuah kotak dialog meenginformasikan kepada anda bahwa VI trsebut terkunci.
11-14
9. Klik tombol Unlock. Sekarang anda bisa mengedit VI tersebut. Anda juga bisa membuka kunci (unlock) sebuah VI dengan memilih FileVI Properties kemudian memilih Security dari menu pull-down Category. 10. Pilih dan hapus fungsi Quit LabVIEW dari blok diagram. 11. Simpan dan tutup Edit Me VI. Tutup VI baru dan jangan disimpan. 12. Buka Edit Me VI lagi. 13. Setelah VI dijalankan, coba untuk mengeditnya. 14. Tutup Edit Me VI.
11-15
E.
Menambahkan VIs dan Kontrol pada Library User dan Library Instrument
Metode yang paling sederhana untuk menambahkan VIs dan kontrol pada
Controls dan Functions palette adalah menyimpannya dalam labVIEW\user.lib directory. Maka ketika merestart kembali LabVIEW, FunctionsExpress User Libraries dan ControlsExpress User Controls palette berisi sub-palette untuk masing-masing directory, File VI library (.llb) atau menu (.mnu) di labVIEW\user.lib directory dan icon untuk masing-masing file di
labVIEW\user.lib directory. Setelah menambahkan atau menghilangkan file dari directory tertentu, LabVIEW secara otomatis mengupdate palette pada saat LabVIEW restart. FunctionsInstrument I/O berkaitan dengan labVIEW\user.lib. Simpan driver instrument pada directory ini untuk menambahkannya ke Functions palette.
F.
VIs atau kontrol dapat menambahkan pada palette Controls dan Functions palette, serta harus membuat view custom palette. LabVIEW berisi dua view palette built-in yaitu Express dan Advanced. Pilih ToolsAdvancedEdit palette Views untuk mengedit view custom palette. Catatan sebuah built-in view palette tidak bisa di edit.
11-16
11-17
Note
11-18