Modul Bahasa Pemrograman 2022
Modul Bahasa Pemrograman 2022
BAHASA PEMROGRAMAN
DOSEN PENGAMPU :
MUHAMMAD AKBAR HARIYONO, S.T., M.ENG
Mengenal mikrokontroler Arduino UNO Joobsheet ini dimaksudkan agar Anda yang masih
pemula dalam dunia mikrokontroller dapat mengikuti dan mempelajari Arduino dengan mudah
dan segera dapat mempraktekkannya. Oleh sabab itu, di sini akan dibahas tentang konsep
elektronik, sensor, dan bahasa pemrograman secukupnya dengan harapan Anda bisa segera
praktek tanpa memikirkan konsep elektronika yang relatif rumit
Dalam diskusi sehari-hari dan di forum internet, mikrokontroller sering dikenal dengan
sebut μC, uC, atau MCU. Terjemahan bebas dari pengertian tersebut, bisa dikatakan
bahwa mikrokontroller adalah komputer yang berukuran mikro dalam satu chip IC
(integrated circuit) yang terdiri dari processor, memory, dan antarmuka yang bisa
diprogram. Jadi disebut komputer mikro karena dalam IC atau chip mikrokontroller
terdiri dari CPU, memory, dan I/O yang bisa kita kontrol dengan memprogramnya. I/O
juga sering disebut dengan GPIO (General Purpose Input Output Pins) yang berarti :
pin yang bisa kita program sebagai input atau output sesuai kebutuhan.
Yang terpenting adalah, kita harus memahami jalur-jalur pada project board. Project
board yang akan diulas di sini terdiri dari jalur vertikal dan jalur horisontal. Jalur vertikal
ada di bagian tengah yang terdiri dari 2 x 64 jalur. Masing-masing jalur terdiri dari 5
titik vertikal, misal jalur 1A1B-1C-1D-1E dan jalur 1F-1G-1H-1I-1J yang kedua tidak
saling tersambung. Jalur horisontal sebanyak 8 jalur, 4 jalur ada di bagian atas dan 4
jalur lagi di bagian bawah. Jalur ini bisa digunakan untuk power supply (VCC dan GND)
untuk rangkaian. Untuk lebih jelasnya, silakan perhatikan Gambar 1.3. Garis-garis yang
ada menunjukkan bahwa lubang tersebut terhubung secara fisik. Ada beberapa macam
model project board, ada yang besar/panjang, ada yang pendek dan ada pula yang
kecil. Semua model sama dalam penggunaannya dan cara pemasangan kabel jumper,
prinsipnya seperti gambar 1.3 di atas
Blink LED
Blinking LED adalah pelajaran pemrograman yang paling sederhana dari pelajaran pemrograman Arduino.
Seperti halnya mempelajari bahasa pemrograman baru, maka pelajaran pertama yang biasa kita dapatkan
adalah pelajaran yang berjudul "Hello World" -- nah, blinking LED inilah "Hello World"nya pelajaran
pemrograman Arduino.
Agak sedikit berbeda memang, dengan saat kita mempelajari jenis bahasa pemrograman lainnya. Karna pada
pemrograman Arduino, kita akan menanamkan program tersebut kedalam board arduino yang akan
mengeksekusi sebuah aksi yang real. Misalnya, menyalakan dan memadamkan lampu, memutar motor dc, dan
aksi-aksi lainnya. Dalam praktikum ini, aksi yang akan dilakukan yaitu, membuat sebuah led berkedap-kedip,
atau dalam bahasa Inggrisnya disebut Blinking—itulah mengapa judul dari praktikum pertama ini adalah Blink
LED.
Langkah-Langkah Praktikum
Susunlah komponen-komponen praktikum seperti gambar di atas, caranya :
1. hubungkanlah kaki + Anoda LED ke Pin 13 Arduino menggunakan kabel jumper Male (warna kuning, saya
gunakan untuk membedakan saja. Bisa menggunakan warna apa saja)
2. hubungkan kaki - Katoda LED dengan kaki 1 Resistor (resistor tidak ada kaki + atau - nya).
3. hubungkan kaki 2 Resistor dengan Pin Gnd Arduino menggunakan kabel jumper Male (warna hitam, biasa
digunakan untuk Gnd atau 0 Volt. Sedangkan Merah, biasa digunakan untuk Voltase +).
void setup()
{
pinMode(lampuLED, OUTPUT);
}
void loop()
{
digitalWrite(lampuLED, HIGH);
delay (1000);
digitalWrite(lampuLED, LOW);
delay (1000);
}
6. compile menggunakan verify button (tanda ceklist pada IDE arduino) untuk mengecek ada atau tidaknya
error/kesalahan dalam pengetikan.
7. upload program ke arduino dengan cara, pilih File > Upload to I/O board, atau tekan tombol tanda panah
pada jendela IDE arduino.
Amati hasilnya. Jika program yang anda ketikkan benar maka, hasilnya adalah LED akan berkelap-kelip dengan
durasi nyala 1 detik, kemudian padam 1 detik dan terus berulang-ulang.
Baiklah, kali ini saya akan mencoba menjelaskan alur program/sketch yang tadi sudah diketikkan, dicompile
dan di Upload ke arduino. Silahkan perhatikan kembali program/sketch yang tadi sudah kita ketikkan untuk
kita bahas baris per baris.
Blok Pertama
Blok pertama dari kode sketch di atas adalah, mendeklarasikan variable dan meng-inisialisasikannya. Pada
praktikum kali ini, hanya ada satu variable -- yaitu variable "lampuLED". Variable “lampuLED” ini, kita
deklarasikan dan inisialisasikan pada satu baris. Seperti pada kode berikut,
Pada contoh deklarasi dan inisialisasi variable di atas, kita mendeklarasikan dan menginisialisasi variabel
dengan pernyataan tunggal. Sebenarnya, deklarasi dan inisialisasi variable itu terpisah. Contohnya seperti
berikut,
Jika kita jadikan dalam satu baris pernyataan tunggal, maka deklarasi dan inisialisasi variable terpisah di atas
dapat menjadi int lampuLED = 13;. Hal ini dilakukan sekedar untuk mempersingkat proses pemrogramannya
saja.
Variable pada dasarnya dapat kita analogikan seperti sebuah keranjang. Fungsinya adalah untuk menampung
sesuatu. Ada beberapa jenis tipe data yang dapat kita simpan pada variable, dan kebetulan kali ini, tipe data
yang disimpan adalah integer (bilangan bulat).
Untuk lebih jelasnya, kode di atas tersebut menyatakan bahwa kita membuat sebuah keranjang variable yang
kita beri nama keranjang variable “lampuLED”, dan kemudian menyimpan sebuah nilai integer (bilangan
bulat) kedalam keranjang variable “lampuLED” tersebut—yang kebetulan, dalam praktikum ini nilai yang
disimpan adalah angka ajaib 13. Hehehe.. :D
Blok Kedua
Blok kedua pada praktikum kita kali ini adalah bagian program atau sketch yang disebut blok routine setup().
Blok routine setup() ini adalah blok routine yang kita gunakan untuk meletakkan kode program, untuk
mengatur mode dan berbagai pengaturan awal program lainnya. Biasanya, kode program yang diletakkan
pada blok setup() ini adalah kode program yang hanya perlu dieksekusi satu kali saja setiap program Arduino
dijalankan atau direset. Beberapa hal yang di atur di sini misalnya, mengatur pin digital arduino menjadi
Input—atau sebaliknya, menjadi Output, mengatur komunikasi serial, dan pengaturan lainnya. Baiklah,
silahkan perhatikan kode program yang ada pada routine setup() kita pada praktikum kali ini.
void setup ( )
{
Ingat bahwa routine setup() akan Anda temui hampir pada setiap sketch Arduino. Kode program yang ada di
antara kurawal buka { dan kurung kurawal tutup } pada routine setup() ini, hanya akan dieksekusi sekali
yaitu, saat program pertama kali dijalankan atau direset.
Pada praktikum ini, kita menulis fungsi pinMode () pada routine setup ini. pinMode () adalah fungsi yang
sangat penting untuk kita pahami. Sebelumnya, kita ketahui bersama dahulu bahwa fungsi membutuhkan apa
yang disebut dengan parametert atau parameter. Nah, fungsi pinMode () ini, membutuhkan dua parameter --
fungsi ini membutuhkan setidaknya 2 parameter yaitu, pertama, “ pin berapa yang digunakan? ", dan kedua "
untuk apa pin tersebut digunakan? ".
Parameter yang dibutuhkan yaitu nomor pin pada Arduino. Nomor pin pada Arduino adalah 1 sampai 13 untuk
pin digital, dan A0 sampai A5 untuk pin analog. Selanjutnya parameter yang kedua adalah modenya, apakah
menjadi INPUT? misalnya untuk membaca nilai sensor -- atau menjadi OUTPUT? misalnya menyalakan LED
atau memutar motor DC dll.
Jadi, dalam contoh ini, kita mengatur mode pin 13 sebagai OUTPUT , karena kita ingin menyalakan LED yang
sudah kita hubungkan ke pin 13 ini -- coba lihat gambar susunan komponen praktikum. kaki + (positif) LED kita
hubungkan ke pin 13 bukan?!
Blok Ketiga
Blok terakhir dari sketch pada praktikum kita kali ini yaitu, routine loop (). Berikut ini adalah kode programnya.
void loop ( )
{
//membuka routine loop menggunakan kurung kurawal buka
delay (1000 ) ;
/ / mendelay program selama 1000 milidetik
delay (1000 ) ;
/ / mendelay program selama 1000 milidetik
}
//menutup routine loop menggunakan kurung kurawal tutup
Perlu di catat, bahwa kode program yang ada di dalam routine loop () ini adalah kode program yang akan
dieksekusi berulang-ulang dan terus-menerus selama Arduino tidak kita lepaskan dari sumber listriknya. Itulah,
mengapa pada routine inilah, kita biasanya meletakkan program utama yang mengatur aksi-aksi yang kita
inginkan. Dan dalam routine loop() pada praktikum kita kali ini, kita memasukkan dua fungsi yaitu
fungsi digitalWrite() dan fungsi delay().
Fungsi digitalWrite () ini, kita gunakan untuk menetukan apakah akan memberikan nilai
tegangan HIGH atauLOW ke pin yang kita inginkan. HIGH artinya, menghubungkan pin ke tegangan 5 Volt,
sehingga arus dapat mengalir dari kaki + (positif) LED ke Gnd Arduino dan membentuk rangkaian tertutup
( LED pun menyala karna arus listrik dapat mengalir ).
Sedangkan LOW artinya, menghubungkan pin ke tegangan 0 Volt atau Gnd (Ground), sehingga tidak ada arus
yang mengalir karna, baik kaki + (positif) LED ataupun kaki – (negative) LED memiliki tegangan yang sama,
yaitu sama-sama 0 Volt / Gnd ( LED padam karana tidak ada arus listrik yang mengalir).
Fungsi digitalWrite( ) ini membutuhkan setidaknya dua parameter, yang pertama adalah " pada pin mana akan
diterapkan outputnya? " dan parameter yang kedua adalah " apakah tegangan yang akan diberikan? “--
HIGH atau LOW seperti yang sudah kita bahas di atas.
Kita memulai kode program di dalam routine loop( ) dengan memberikan nilai HIGH ke pin 13, dimana LED kita
pasangkan. Perhatikan di sini, kita tidak secara eksplisit menyebutkan pin 13 pada fungsi digitalWrite(), tetapi
kita mengacu pada variable " lampuLED ", yang sebelumnya kita telah inisialisasikan dengan nilai 13.
Inilah keuntungan dari menggunakan Variable – bukankah kita dapat lebih mudah mengingat kata
" lampuLED " dari pada menginat nomor " pin 13 "?.
Bayangkan, jika Anda menggunakan seluruh pin digital untuk berbagai macam output yang berbeda. Jika tidak
menggunakan variable, kita akan kesulitan mengingat pin nomor berapa yang digunakan LED, pin nomor
berapa yang digunakan motor servo, dan pin nomor berapa lagi yang digunakan oleh jenis-jenis komponen
output yang lainnya.
Oke, kita kembali fokus ke kode program digitalWrite ( lampuLED , HIGH); . Kode program ini, membuat LED
kita menyala -- karna kita memberikannya tegangan 5 Volt atau logika HIGH ke pin 13 melalui kode program
tersebut.
Hal selanjutnya yang kita lakukan pada kode program adalah mendelay atau menunda jalannya program.
Sehingga, kita dapat menikmati nyala LED ini beberapa saat. Untuk melakukan hal itu, kita menggunakan
sebuah fungsi yang disebut fungsi delay( ).
Fungsi delay ( ) ini membutuhkan satu parameter -- Parameter yang dibutuhkan yaitu " Berapa lama kita
mendelay program ?” catat, dalam hal ini satuannya dalam milidetik. Dalam kasus ini, kita menggunakan 1000
milidetik atau dengan kata lain, jika dikonversikan akan sama nilainya dengan 1 detik.
Jadi pada kasus ini, awalnya kita memerintahkan program untuk " menyalakan LED ". Kemudian, kita
perintahkan lagi untuk mendelay lama " nyala LED " selama " 1 detik ". Sehingga, kita mendapatkan LED pada
protoboard kita menyala selama 1 detik.
Setelah delay selama 1 detik selesai, maka program akan melanjutkan eksekusinya ke kode program
berikutnya—yang mana -- Kode program yang berikutnya adalah,
digitalWrite ( lampuLED, LOW );
Kode program ini adalah perintah untuk memadamkan LED. Karna LED tidak lagi kita berikan tegangan 5 Volt,
sekarang yang kita berikan adalah 0 Volt atau logika LOW. Maka, sekarang kita akan mendapatkan LED kita
padam.
Setelah kode program untuk memadamkan LED telah dieksekusi, selanjutnya kita memerintahkan hal yang
sama dengan sebelumnya, yaitu mendelay lama padamnya selama 1 detik menggunakan fungsi delay ().
Sehingga, LED akan padam pula selama 1 detik.
Sekarang semua kode program pada routie loop() sudah dieksekusi – Lalu, apa selanjutnya?!
Setelah kode-kode program yang ada para routine loop() ini telah selesai di eksekusi, maka program akan
memulai lagi eksekusi program dari awal routine loop () ini, dan akan terus diulang sampai Arduino ini Anda
lepas dari sumber listriknya.
Bagaimana, Apakah sekarang Anda sudah bisa menikmati kelap-kelip lampu LED Anda?
Latihan Mandiri
Untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman Anda, coba kerjakan latihan mandiri berikut ini.
Rangkailah komponen-komponen seperti gambar di atas! Gunakan pin 4, pin 8, dan pin 13 sebagai pin yang
dihungukan ke tiap LED.
LED 1 NYALA, LED 2 NYALA, LED 3 NYALA (pada detik pertama kemudian)
LED ! PADAM, LED 2 PADAM, LED 3 PADAM (pada detik selanjutnya) dan terus berulang.
LED 1 NYALA, LED 2 PADAM, LED 3 NYALA (pada detik pertama kemudian)
LED 1 PADAM, LED 2 NYALA, LED 3 PADAM (pada detik berikutnya) dan terus berulang.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1:
Joobsheet ini dimaksudkan agar Anda yang masih pemula dalam dunia
mikrokontroller dapat mengikuti dan mempelajari Arduino dengan mudah dan segera
dapat mempraktekkannya. Oleh sebab itu, di sini akan dibahas tentang konsep
elektronik, sensor, dan bahasa pemrograman secukupnya dengan harapan Anda bisa
segera praktek tanpa memikirkan konsep elektronika yang relatif rumit.
Dalam diskusi sehari-hari dan di forum internet, mikrokontroller sering dikenal dengan
sebut μC, uC, atau MCU. Terjemahan bebas dari pengertian tersebut, bisa dikatakan
bahwa mikrokontroller adalah komputer yang berukuran mikro dalam satu chip IC
(integrated circuit) yang terdiri dari processor, memory, dan antarmuka yang bisa
diprogram. Jadi disebut komputer mikro karena dalam IC atau chip mikrokontroller
terdiri dari CPU, memory, dan I/O yang bisa kita kontrol dengan memprogramnya. I/O
juga sering disebut dengan GPIO (General Purpose Input Output Pins) yang berarti :
pin yang bisa kita program sebagai input atau output sesuai kebutuhan.
Dalam bahasan ini kita akan menggunakan board Arduino Uno (Gambar 1.1). Board
Arduino terdiri dari hardware/modul mikrokontroller yang siap pakai dan software IDE
yang digunakan untuk memprogram sehingga kita bisa belajar dengan mudah.
Kelebihan dari Arduino yaitu kita tidak direpotkan dengan rangkaian minimum sistem
dan programmer karena sudah built in dalam satu board. Oleh sebab itu kita bisa fokus
ke pengembangan sistem.
Untuk praktek, kita akan menggunakan project board (ada yang menyebutnya dengan
istilah bread board) dan beberapa kabel jumper untuk menghubungkan antara
komponen dan Arduino (Gambar 1.2). Dengan project board kita tidak perlu
menyolder rangkaian sehingga relatif mudah dan cepat dalam merangkai. Project
board memungkinkan kita untuk membangun dan membongkar rangkaian dengan
cepat sehingga sangat cocok untuk eksperimen. Tapi jika kita ingin membuat
rangkaian yang permanen, maka kita harus menggunakan PCB.
Yang terpenting adalah, kita harus memahami jalur-jalur pada project board. Project
board yang akan diulas di sini terdiri dari jalur vertikal dan jalur horisontal. Jalur
vertikal ada di bagian tengah yang terdiri dari 2 x 64 jalur. Masing-masing jalur terdiri
dari 5 titik vertikal, misal jalur 1A1B-1C-1D-1E dan jalur 1F-1G-1H-1I-1J yang kedua
tidak saling tersambung. Jalur horisontal sebanyak 8 jalur, 4 jalur ada di bagian atas
dan 4 jalur lagi di bagian bawah. Jalur ini bisa digunakan untuk power supply (VCC
dan GND) untuk rangkaian. Untuk lebih jelasnya, silakan perhatikan Gambar 1.3.
Garis-garis yang ada menunjukkan bahwa lubang tersebut terhubung secara fisik. Ada
beberapa macam model project board, ada yang besar/panjang, ada yang pendek dan
ada pula yang kecil. Semua model sama dalam penggunaannya dan cara pemasangan
kabel jumper, prinsipnya seperti gambar 1.3 di atas.
Instalasi Arduino IDE Anda bisa mendownload Arduino IDE di website Arduino, yaitu
di alamat : https://www.arduino.cc/en/Main/Software. Pada saat tulisan ini dibuat
(12/01/2017), Arduino IDE sudah versi 1.8.1. Software Arduino ada yang versi installer
(hanya untuk Windows) dan versi terkompres dalam zip. Jika memilih versi tanpa
install (format .zip), maka Anda hanya perlu mengekstraknya di folder mana saja dan
Anda bisa langsung menjalankannya. Jika Anda pengguna Linux, maka sedikit
tantangan untuk Anda karena proses instalasi tidak semudah instalasi di Windows dan
Mac. Panduan untuk menginstall di Linux bisa Anda pelajari di bagian instalasi Linux.
Sedangkan untuk pengguna Windows dan Mac, Anda bisa menginstall dengan
mengikuti instruksi dalam modul ini.
Instalasi di Windows
Praktik 1.
1. Pasang board Arduino Anda ke port USB pada komputer atau laptop, kemudian
tunggu hingga Windows mencoba untuk menginstall driver sendiri. Biasanya dia
gagal menginstall driver jika belum memiliki driver tersebut. (Silakan lanjutkan ke
step berikutnya)
2. Jika berhasil, berarti instalasi selesai. Tapi jika gagal, lanjutkan ke step selanjutnya.
3. Anda harus install dari device manager. Untuk masuk ke device manager, Anda bisa
melakukannya dengan dua cara:
3. Pada Device Manager, perhatikan bagian Ports (COM & LPT), akan muncul device
baru dengan nama "Arduino UNO (COMxx)"
4. Klik kanan pada "Arduino UNO (COMxx)", kemudian pilih "Update Driver Software".
5. Selanjutnya pilih "Browse my computer for Driver software".
6. Cari folder software Arduino Anda, kemudian cari file arduino.inf (khusus untuk
Arduino UNO REF.3) pada folder Drivers.
7. Jika Anda menggunakan versi IDE di bawah 1.0.3, Anda bisa memilih driver dengan
nama file ArduinoUNO.inf
8. Jika berhasil, berarti instalasi driver sudah selesai. Jika belum, silakan Anda mencari
caranya, bisa tanya ke teman-teman ataupun mencari jawabannya di internet.
9. Selanjut mari kita coba untuk mengupload sampel code yang ada pada software
Arduino
10. Jalankan Aplikasi Arduino (arduino.exe), pada pojok kanan bawah akan ada tulisan
"Arduino UNO on COMxx". Berarti port yang digunakan Arduino adalah COMxx, jika
tulisan tersebut tidak muncul, berarti instalasi driver belum berhasil atau board
Arduino belum disambungkan ke komputer. Selanjutnya, silakan buka sampel led
flipflop dengan cara Klik menu File > Examples > 1.Basic > Blink
11. Setting board Arduino dengan cara : Klik menu Tools > Board > Arduino UNO
12. Pilih port yang digunakan Arduino dengan cara mengklik menu Tools > Ports >
(pilih yang ada Arduino-nya)
13. Klik tombol upload (tombol denga panah ke kanan)
14. Setelah berhasil diupload, akan muncul tulisan "Done uploading" di bagian bawah.
Jika berhasil, maka LED dengan tulisan "L" pada board Arduino akan berkedip Arduino
IDE Untuk memprogram board Arduino, kita butuh aplikasi IDE (Integrated
Development Environment) bawaan dari Arduino. Aplikasi ini berguna untuk membuat,
membuka, dan mengedit source code Arduino (Sketches, para programmer menyebut
source code arduino dengan istilah "sketches"). Selanjutnya, jika kita menyebut source
code yang ditulis untuk Arduino, kita sebut "sketch" juga. Sketch merupakan source
code yang berisi logika dan algoritma yang akan diupload ke dalam IC mikrokontroller
(Arduino).
Interface Arduino IDE tampak seperti gambar 1.7. Dari kiri ke kanan dan atas ke bawah,
bagianbagian IDE Arduino terdiri dari:
1. Verify : pada versi sebelumnya dikenal dengan istilah Compile. Sebelum aplikasi
diupload ke board Arduino, biasakan untuk memverifikasi terlebih dahulu sketch
yang dibuat. Jika ada kesalahan pada sketch, nanti akan muncul error. Proses
Verify/Compile mengubah sketch ke binary code untuk diupload ke
mikrokontroller.
2. Upload : tombol ini berfungsi untuk mengupload sketch ke board Arduino.
Walaupun kita tidak mengklik tombol verify, maka sketch akan di-compile,
kemudian langsung diupload ke board. Berbeda dengan tombol verify yang
hanya berfungsi untuk memverifikasi source code saja.
3. New Sketch : Membuka window dan membuat sketch baru
4. Open Sketch : Membuka sketch yang sudah pernah dibuat. Sketch yang dibuat
dengan IDE Arduino akan disimpan dengan ekstensi file .ino
5. Save Sketch : menyimpan sketch, tapi tidak disertai mengcompile.
6. Serial Monitor : Membuka interface untuk komunikasi serial, nanti akan kita
diskusikan lebih lanjut pada bagian selanjutnya
7. Keterangan Aplikasi : pesan-pesan yang dilakukan aplikasi akan muncul di sini,
misal "Compiling" dan "Done Uploading" ketika kita mengcompile dan
mengupload sketch ke board Arduino
8. Konsol : Pesan-pesan yang dikerjakan aplikasi dan pesan-pesan tentang sketch
akan muncul pada bagian ini. Misal, ketika aplikasi mengcompile atau ketika ada
kesalahan pada sketch yang kita buat, maka informasi error dan baris akan
diinformasikan di bagian ini.
9. Baris Sketch : bagian ini akan menunjukkan posisi baris kursor yang sedang aktif
pada sketch.
10. Informasi Port : bagian ini menginformasikan port yang dipakah oleh board
Arduino.
Ada 2 cara untuk membukanya, dapat lewat layar desktop ataupun lewat Start >
Arduino. Pertama akan muncul gambar seperti di bawah. Ini menunjukkan program
sedang dijalankan. Setelah selesai akan terbuka program Arduino seperti gambar P2.2
Gambar P2.1. Tampilan awal
Gambar P2.2. Tampilan program Arduino 3. Amati menu apa saja yang ada pada
tampilan program Arduino.
D. Aktifitas Pembelajaran
E. Latihan/Tugas Pertanyaan
1. Verify !
2. Upload !
3. New Sketch !
4. Open Sketch !
5. Save Sketch !
11. Serial Monitor !
12. Keterangan Aplikasi !
13. Konsol !
14. Baris Sketch !
15. Informasi Port !
F. TesFormatif
Dari praktik 1 di atas, tulis apa kendala-kendala yang Anda hadapi saat menginstal
program Arduino di komputer/laptop Anda. Jelaskan secara singkat untuk mengatasi
kendala yang Anda temui.
G. Rangkuman
1. Yang terpenting adalah, kita harus memahami jalur-jalur pada project board.
Project board yang akan diulas di sini terdiri dari jalur vertikal dan jalur
horisontal. Jalur vertikal ada di bagian tengah yang terdiri dari 2 x 64 jalur.
Masing-masing jalur terdiri dari 5 titik vertikal, misal jalur 1A1B-1C-1D-1E dan
jalur 1F-1G-1H-1I-1J yang kedua tidak saling tersambung. Jalur horisontal
sebanyak 8 jalur, 4 jalur ada di bagian atas dan 4 jalur lagi di bagian bawah.
Jalur ini bisa digunakan untuk power supply (VCC dan GND) untuk rangkaian.
Untuk lebih jelasnya, silakan perhatikan .Garis-garis yang ada menunjukkan
bahwa lubang tersebut terhubung secara fisik.
2. Ada beberapa macam model project board, ada yang besar/panjang, ada yang
pendek dan ada pula yang kecil. Semua model sama dalam penggunaannya
dan cara pemasangan kabel jumper.
3. Instalasi Arduino IDE Anda bisa mendownload Arduino IDE di website Arduino,
yaitu di alamat : https://www.arduino.cc/en/Main/Software. Pada saat tulisan
ini dibuat (12/01/2017), Arduino IDE sudah versi 1.8.1. Software Arduino ada
yang versi installer (hanya untuk Windows) dan versi terkompres dalam zip.
Jika memilih versi tanpa install (format .zip), maka Anda hanya perlu
mengekstraknya di folder mana saja dan Anda bisa langsung menjalankannya.
Jika Anda pengguna Linux, maka sedikit tantangan untuk Anda karena proses
instalasi tidak semudah instalasi di Windows dan Mac.
4. Panduan untuk menginstall di Linux bisa Anda pelajari di bagian instalasi Linux.
Sedangkan untuk pengguna Windows dan Mac, Anda bisa menginstall dengan
mengikuti instruksi dalam modul ini.
H. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
I. Kunci Jawaban
1. Verify : pada versi sebelumnya dikenal dengan istilah Compile. Sebelum
aplikasi diupload ke board Arduino, biasakan untuk memverifikasi terlebih
dahulu sketch yang dibuat. Jika ada kesalahan pada sketch, nanti akan muncul
error. Proses Verify/Compile mengubah sketch ke binary code untuk diupload
ke mikrokontroller.
2. Upload : tombol ini berfungsi untuk mengupload sketch ke board Arduino.
Walaupun kita tidak mengklik tombol verify, maka sketch akan di-compile,
kemudian langsung diupload ke board. Berbeda dengan tombol verify yang
hanya berfungsi untuk memverifikasi source code saja.
3. New Sketch : Membuka window dan membuat sketch baru
4. Open Sketch : Membuka sketch yang sudah pernah dibuat. Sketch yang dibuat
dengan IDE Arduino akan disimpan dengan ekstensi file .ino
5. Save Sketch : menyimpan sketch, tapi tidak disertai mengcompile.
6. Serial Monitor : Membuka interface untuk komunikasi serial, nanti akan kita
diskusikan lebih lanjut pada bagian selanjutnya
7. Keterangan Aplikasi : pesan-pesan yang dilakukan aplikasi akan muncul di sini,
misal "Compiling" dan "Done Uploading" ketika kita mengcompile dan
mengupload sketch ke board Arduino
8. Konsol : Pesan-pesan yang dikerjakan aplikasi dan pesan-pesan tentang
sketch akan muncul pada bagian ini. Misal, ketika aplikasi mengcompile atau
ketika ada kesalahan pada sketch yang kita buat, maka informasi error dan
baris akan diinformasikan di bagian ini.
9. Baris Sketch : bagian ini akan menunjukkan posisi baris kursor yang sedang
ni menginformasikan port yang
dipakah oleh board Arduino.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 :
1. Menguji program Arduino untuk menyalakan lampu LED berkedip dengan benar.
C. Uraian Materi
A. Rangkaian LED
Ketika belajar pemrogaman, program pertama yang harus dicoba pertama kali
adalah memunculkan pesan "Hello World!". Dalam belalajar mikrokontroller
ternyata juga ada, yang pertama kali harus dibuat adalah membuat lampu LED
berkedip, LED berkedip maksudnya adalah flip-flop. LED merupakan kependekan
dari Light Emiting Diode, yaitu diode yang mampu mengubah listrik menjadi cahaya.
Sebagaimana sifat diode, lampu LED memiliki kaki positif dan negatif. Sehingga
pemasangannya tidak boleh terbaik, jika dipasang terbalik maka tidak akan ada
arus yang mengalir dan LED pun tidak akan menyala. Arduino bekerja pada
tegangan 5-12 volt dengan arus yang relatif besar yang sanggup memutuskan LED.
Sehingga jika kita ingin menyambungkan LED, maka kita butuh tahanan (resistor)
untuk membatasi arus yang masuk ke LED. LED memiliki tegangan kerja yang
disebut dengan forward voltage (fv) yang mana tegangan ini adalah tegangan yang
dibutuhkan LED untuk bisa menyala dengan baik dan aman. Ukuran resistor yang
bisa dipakai adalah 100Ω hingga 1KΩ (Ω dibaca ohm, satuan dari
resistansi/hambatan), makin besar nilai resistor maka nyala LED akan semakin
redup. Pada Arduino, tegangan yang keluar dari pin-pinnya adalah 0-5 volt.
Sementara catu daya untuk Arduino antara 5-12 volt. Oleh sebab itu, pemilihan
resistor tergantung tegangan mana yang akan kita gunakan.
Hubungkan kaki anoda (+) LED ke pin 8 di board Arduino dan kaki katoda (-) LED
ke resistor 220 ohm lalu ke pin GND pada board Arduino. Hubungkan board Arduino
ke komupter/laptop dengan kabel USB downloader.
Setelah selesai membuat Sketch maka akan tampak seperti gambar di bawah.
Selanjutnya tekan tombol upload untuk mengirim Sketch program ke board Arduino
untuk dijalankan. Tombol upload adalah menu panah arah ke kanan di bawahnya
menu Edit
Tunggu beberapa saat untuk proses mengirimkan sketch program ke board Arduino.
Ditandai tulisan “Compailing sketch” pada pojok kiri bawah layar program Arduino.
Setelah selesai tulisan menjadi “Done uploading”. Lihat apa yang terjadi pada rangkaian
Arduino dan jelaskan apa yang Anda dapat dari pengamatan tersebut. Tuliskan ditempat
yang telah disediakan!
D. Aktifitas Pembelajaran
F. Kunci Jawaban
3.LED yaitu diode yang mampu mengubah listrik menjadi cahaya. Sebagaimana sifat
diode, lampu LED memiliki kaki positif dan negatif.
4. Sehingga pemasangannya tidak boleh terbaik, jika dipasang terbalik maka tidak akan
ada arus yang mengalir dan LED pun tidak akan menyala
G.TesFormatif
H.Rangkuman
Ketika belajar pemrogaman, program pertama yang harus dicoba pertama kali adalah
memunculkan pesan "Hello World!". Dalam belalajar mikrokontroller ternyata juga
ada, yang pertama kali harus dibuat adalah membuat lampu LED berkedip, LED
berkedip maksudnya adalah flip-flop. LED merupakan kependekan dari Light Emiting
Diode, yaitu diode yang mampu mengubah listrik menjadi cahaya. Sebagaimana sifat
diode, lampu LED memiliki kaki positif dan negatif. Sehingga pemasangannya tidak
boleh terbaik, jika dipasang terbalik maka tidak akan ada arus yang mengalir dan
LED pun tidak akan menyala. Arduino bekerja pada tegangan 5-12 volt dengan arus
yang relatif besar yang sanggup memutuskan LED. Sehingga jika kita ingin
menyambungkan LED, maka kita butuh tahanan (resistor) untuk membatasi arus
yang masuk ke LED. LED memiliki tegangan kerja yang disebut dengan forward
voltage (fv) yang mana tegangan ini adalah tegangan yang dibutuhkan LED untuk
bisa menyala dengan baik dan aman. Ukuran resistor yang bisa dipakai adalah 100Ω
hingga 1KΩ (Ω dibaca ohm, satuan dari resistansi/hambatan), makin besar nilai
resistor maka nyala LED akan semakin redup. Pada Arduino, tegangan yang keluar
dari pin-pinnya adalah 0-5 volt. Sementara catu daya untuk Arduino antara 5-12 volt.
Oleh sebab itu, pemilihan resistor tergantung tegangan mana yang akan kita
gunakan.
menguji program Arduino untuk menyalakan lampu LED berderet dengan benar.
Gambar 1. Percobaan 1
1. Siapkan 4 buah resistor dan 4 buah LED. Siapkan kabel jumper untuk menyuplai
GDN pada project board.
2. Masing-masing kaki negatif LED dihubungkan ke GND dengan resistor.
Sedangkan keempat LED tersebut dihubungkan berturut-turut dengan pin 8, 9,
10, dan 11 pada board Arduino.
3. Buka program Arduino, dan ketiklah sketch program berikut!
Setelah selesai membuat Sketch, lanjutnya tekan tombol upload untuk mengirim Sketch
program ke board Arduino untuk dijalankan. Tombol upload adalah menu panah arah
ke kanan di bawahnya menu Edit. 4. Tunggu beberapa saat untuk proses mengirimkan
sketch program ke board Arduino. Ditandai tulisan “Compailing sketch” pada pojok kiri
bawah layar program Arduino. Setelah selesai tulisan menjadi “Done uploading”. 5.
Lihat apa yang terjadi pada rangkaian Arduino dan jelaskan apa yang Anda dapat dari
pengamatan tersebut. Tuliskan ditempat yang telah disediakan
PERCOBAAN 2 Memodifikasi Time Delay menggunakan IF 1. Buatlah rangkaian seperti
gambar di bawah!
Gambar 2. Percobaan 2
1. Siapkan 4 buah resistor dan 4 buah LED. Siapkan kabel jumper untuk menyuplai
GDN pada project board.
2. Masing-masing kaki negatif LED dihubungkan ke GND dengan resistor. Sedangkan
keempat LED tersebut dihubungkan berturut-turut dengan pin 8, 9, 10, dan 11 pada
board Arduino.
3. Buka program Arduino, dan ketiklah sketch program berikut!
Setelah selesai membuat Sketch maka selanjutnya tekan tombol upload untuk mengirim
Sketch program ke board Arduino untuk dijalankan. Tombol upload adalah menu panah
arah ke kanan di bawahnya menu Edit. Kalau tidak ada kesalahan pasti Sketch bisa
dijalankan di Arduino. Jika ada kesalahan (error), maka carilah apa penyebabnya dan
temukan pemecahannya. 4. Tunggu beberapa saat untuk proses mengirimkan sketch
program ke board Arduino. Ditandai tulisan “Compailing sketch” pada pojok kiri bawah
layar program Arduino. Setelah selesai tulisan menjadi “Done uploading”. 5. Lihat apa
yang terjadi pada rangkaian Arduino dan jelaskan apa yang Anda dapat dari
pengamatan tersebut. Tuliskan ditempat yang telah disediakan!
E.TesFormatif
F. Rangkuman
1. Setelah selesai membuat Sketch maka selanjutnya tekan tombol upload untuk
mengirim Sketch program ke board Arduino untuk dijalankan.
2. Tombol upload adalah menu panah arah ke kanan di bawahnya menu Edit.
3. Kalau tidak ada kesalahan pasti Sketch bisa dijalankan di Arduino. Jika ada kesalahan
(error), maka carilah apa penyebabnya dan temukan pemecahannya.
4. Tunggu beberapa saat untuk proses mengirimkan sketch program ke board Arduino.
Ditandai tulisan “Compailing sketch” pada pojok kiri bawah layar program Arduino.
Setelah selesai tulisan menjadi “Done uploading”.
5. Lihat apa yang terjadi pada rangkaian Arduino dan jelaskan apa yang Anda dapat
dari pengamatan tersebut. Tuliskan ditempat yang telah disediakan!
H. Kunci Jawaban
Dapat membuat program Traffict Light menggunakan Arduino dengan benar sesuai
rancangannya
Siswa dapat :
C. Uraian Materi
Rangkaian LED Traffict Light Jobsheet ini akan mempraktikkan pemrograman LED
berderet seolah sebagai Traffict Light, pengembangan dari jobsheet sebelumnya
Gambar 1. Percobaan 1
1. Siapkan 9 buah resistor 220 ohm, 3 buah LED merah, 3 buah LED kuning, dan 3
buah LED Hijau.
2. Siapkan kabel jumper untuk menyuplai GDN pada project board.
3. Buatlah rangkaian seperti gambar percobaan 1 di atas.
Setelah selesai membuat Sketch, lanjutnya tekan tombol upload untuk mengirim Sketch
program ke board Arduino untuk dijalankan. Tombol upload adalah menu panah arah
ke kanan di bawahnya menu Edit. 4. Tunggu beberapa saat untuk proses mengirimkan
sketch program ke board Arduino. Ditandai tulisan “Compailing sketch” pada pojok kiri
bawah layar program Arduino. Setelah selesai tulisan menjadi “Done uploading”. 5.
Lihat apa yang terjadi pada rangkaian Arduino dan jelaskan apa yang Anda dapat dari
pengamatan tersebut. Tuliskan ditempat yang telah disediakan!
D. Aktifitas Pembelajaran
F. Tes Formatif
G. Rangkuman
No Nama Kelompok
Dapat menguji program Arduino untuk menyalakan lampu LED dengan tombol.
Gambar 1 merupakan bentuk fisik pushbutton dan salah satu simbol pushbotton jenis
NO (Normally Open) dalam rangkaian elektronik. Berdasarkan simbol tersebut, Normally
Open berarti kondisi normal (sebelum ditekan), maka terminal dalam kondisi tidak
tersambung (open, terbuka). Tapi ketika ditekan, maka masing-masing terminal akan
terhubung. Selain jenis NO, ada juga pushbutton jenis NC (Normally Close), artinya
ketika kondisi normal (sebelum ditekan), kaki terminal dalam keadaan terturup /
tersambung (Close), tapi ketika ditekan, kaki terminalnya terbuka (tidak tersambung).
Dalam ebook ini, kita akan menggunakan jenis pushbutton NO.
Gambar 1. Percobaan 1
1. Siapkan LED dan pushbutton pada project board. Karena pushbutton memiliki 4
buah kaki yang masing-masing terpisah, maka silakan tancapkan pushbutton di
tengahtengah lajur project board sehingga kaki-kainya tidak tersambung.
2. Salah satu kaki pushbutton dihubungkan ke GDN di project board, sedangkan
kaki pasangannya disambungkan ke pin 2 pada board Arduino. Bagaimana cara
mengetahui pasangan kaki-kaki pada pushbutton? Anda bisa mengeceknya
dengan AVO meter.
3. Untuk LED, sambungkan kaki negatif (pin yang lebih pendek) ke GND dengan
resistor. Kaki positif (kaki yang lebih panjang) disambungkan ke pin 8 pada board
Arduino dengan jumper. 3. Buka program Arduino, dan ketiklah sketch program
berikut!
4. Setelah selesai membuat Sketch, lanjutnya tekan tombol upload untuk mengirim
Sketch program ke board Arduino untuk dijalankan. Tombol upload adalah menu
panah arah ke kanan di bawahnya menu Edit.
5. Tunggu beberapa saat untuk proses mengirimkan sketch program ke board
Arduino. Ditandai tulisan “Compailing sketch” pada pojok kiri bawah layar
program Arduino. Setelah selesai tulisan menjadi “Done uploading”.
6. Lihat apa yang terjadi pada rangkaian Arduino dan jelaskan apa yang Anda dapat
dari pengamatan tersebut. Tuliskan ditempat yang telah disediakan!
D. Aktifitas Pembelajaran
1. Membuat program secara mandiri dan siswa mempresentasikan hasil karyanya di
depan kelas.
2. Siswa lain menyimak dan memberikan masukan tentang program yang telah
dibuat.
3. Bersama sama dengan guru membuat simpulan.
E. Tes Formatif
Mengontrol Tingkat Kecerahan LED Sebelumnya kita sudah membahas tentang cara
menghidupkan dan mematikan LED dengan sebuah pushbutton. Selanjutnya, kita akan
menggunakan dua buah pushbutton dengan ketentuan : pushbutton yang pertama
untuk menaikkan kecerahan LED hingga paling terang, sedangkan pushbutton yang
kedua untuk menurunkan kecerahan LED hingga LED padam. Fungsi kedua pushbutton
ini mirip dengan volume-up dan volume-down. Yang satu untuk meningkatkan volume
(kecerahan), sedangkan satunya lagi untuk menurunkan volume (kecerahan). Konsep
yang akan digunakan adalah konsep PWM (Pulse Width Modulation). Sebagian kaki/pin
Arduino support PWM, kaki yang support PWM ditandai dengan adanya tanda tilde (~)
di depan angka pinnya, seperti 3, 5, 6, dan seterusnya. Frekuensi yang digunakan dalam
Arduino untuk PWM adalah 500Hz (500 siklus dalam 1 detik). Jadi, Arduino bisa
menghidup-matikan LED sebanyak 500 kali dalam 1 detik. Untuk menggunakan PWM,
kita bisa menggunakan fungsi analogWrite(). Nilai yang bisa dimasukkan pada fungsi
tersebut yaitu antara 0 hingga 255. Nilai 0 berarti pulsa yang diberikan
untuk setiap siklus selalu 0 volt, sedangkan nilai 255 berarti pulsa yang diberikan
selalu bernilai 5 volt.
Gambar 2. Perc
meningkatkan kecerahan LED, sedangkan pushbutton yang bawah untuk menurunkan
-masing kaki negatif LED
dihubungkan ke GND dengan resistor. Sedangkan keempat LED tersebut dihubungkan
berturut-turut dengan pin 8, 9, 10, dan 11 pada board Arduino. 2. Buka program
Arduino, dan ketiklah sketch program berikut!
Setelah selesai membuat Sketch maka selanjutnya tekan tombol upload untuk
mengirim Sketch program ke board Arduino untuk dijalankan. Tombol upload adalah
menu panah arah ke kanan di bawahnya menu Edit. Kalau tidak ada kesalahan pasti
Sketch bisa dijalankan di Arduino. Jika ada kesalahan (error), maka carilah apa
penyebabnya dan temukan pemecahannya. 4. Tunggu beberapa saat untuk proses
mengirimkan sketch program ke board Arduino. Ditandai tulisan “Compailing sketch”
pada pojok kiri bawah layar program Arduino. Setelah selesai tulisan menjadi “Done
uploading”. Lihat apa yang terjadi pada rangkaian Arduino dan jelaskan apa yang
Anda dapat dari pengamatan tersebut. Tuliskan ditempat yang telah disediakan
F. Rangkuman
1. Bentuk fisik pushbutton dan salah satu simbol pushbotton jenis NO (Normally
Open) dalam rangkaian elektronik.
2. Berdasarkan simbol tersebut, Normally Open berarti kondisi normal (sebelum
ditekan), maka terminal dalam kondisi tidak tersambung (open, terbuka). Tapi
ketika ditekan, maka masing-masing terminal akan terhubung.
3. Selain jenis NO, ada juga pushbutton jenis NC (Normally Close), artinya ketika
kondisi normal (sebelum ditekan), kaki terminal dalam keadaan terturup /
tersambung (Close), tapi ketika ditekan, kaki terminalnya terbuka (tidak
tersambung). Dalam ebook ini, kita akan menggunakan jenis pushbutton NO.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
H. Kunci Jawaban
menguji program Arduino untuk mengatur intensitas lampu LED dengan trimer.
C.Uraian Materi
Setelah kita belajar mengatur intensitas cahaya LED dengan pushbutton, kali ini kita
akan mengunakan potensiometer. Kelebihan menggunakan potensiometer yaitu kita
lebih mudah sebab kita hanya butuh satu alat untuk membuat LED lebih redup atau
lebih terang.
Jika kita langsung mengatur LED dengan trimpot, kita harus memiliki trimpot yang pas
untuk LED tersebut. Jika hambatan trimpot tidak sesuai, mungkin LED akan mati
sebelum trimpot habis, atau LED sudah full nyalanya ketika trimpot baru kita naikkan
setengah. Jadi, kita tidak bisa menggunakan satu putaran full trimpot untuk menaikkan
atau menurunkan intensitas cahaya LED tersebut. Pada rangkaian 1 menggunakan
trimpot 10k ohm. Anda juga bisa mencobanya dengan menggunakan potensiometer
putar. Yang digunakan di gambar adalah trimpot yang ukurannya lebih kecil dan bisa
ditancapkan ke project board. Gambar 2 adalah contoh salah satu trimpot.
Sambungkan kaki positif LED ke pin 9 pada board Arduino, pin tersebut support PWM.
Kaki negatif LED disambungkan dengan resistor ke GND.
Kedua ujung kaki trimpot yang satu sisi (sisi kanan dan kiri) masing-masing
disambungkan ke +5v dan GND. Kaki tengah ke pin A0 pada board Arduino. 2. Untuk
LED, sambungkan kaki negatif (pin yang lebih pendek) ke GND dengan resistor.
Kaki positif (kaki yang lebih panjang) disambungkan ke pin 9 pada board Arduino
dengan jumper. 3. Buka program Arduino, dan ketiklah sketch program berikut!
Setelah selesai membuat Sketch, lanjutnya tekan tombol upload untuk mengirim Sketch
program ke board Arduino untuk dijalankan. Tombol upload adalah menu panah arah
ke kanan di bawahnya menu Edit. 5. Tunggu beberapa saat untuk proses mengirimkan
sketch program ke board Arduino. Ditandai tulisan “Compailing sketch” pada pojok kiri
bawah layar program Arduino. Setelah selesai tulisan menjadi “Done uploading”. 6.
Putar trimpot ke kiri dan kekanan. Lihat apa yang terjadi pada lampu LED dan jelaskan
apa yang Anda dapat dari pengamatan tersebut. Tuliskan ditempat yang telah
disediakan!
PERCOBAAN 2 Mengontrol Tingkat Kecerahan LED Selanjutnya, mari kita coba untuk
mengatur durasi kedipan LED berdasarkan nilai pada trimpot. Jika ‘volume’ trimpot
rendah, durasi kedipan LED akan cepat. Jika ‘volume’ trimpot tinggi, maka durasi
kedipan LED akan lambat. Langkah Kerja 1. Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah!
Sambungkan kaki positif LED ke pin 9 pada board Arduino, pin tersebut support PWM.
yang satu sisi (sisi kanan dan kiri) masing-masing disambungkan ke +5v dan GND. Kaki
tengah ke pin A0 pada board Arduino. 2. Untuk LED, sambungkan kaki negatif (pin yang
lebih pendek) ke GND dengan resistor. Kaki positif (kaki yang lebih panjang)
disambungkan ke pin 9 pada board Arduino dengan jumper. 3. Buka program Arduino,
dan ketiklah sketch program berikut!
Setelah selesai membuat Sketch maka selanjutnya tekan tombol upload untuk mengirim
Sketch program ke board Arduino untuk dijalankan. Tombol upload adalah menu panah
arah ke kanan di bawahnya menu Edit. Kalau tidak ada kesalahan pasti Sketch bisa
dijalankan di Arduino. Jika ada kesalahan (error), maka carilah apa penyebabnya dan
temukan pemecahannya.
Tunggu beberapa saat untuk proses mengirimkan sketch program ke board Arduino.
Ditandai tulisan “Compailing sketch” pada pojok kiri bawah layar program Arduino.
Setelah selesai tulisan menjadi “Done uploading”. 6. Putar trimpot ke kiri dan kekanan,
lihat apa yang terjadi pada lampu LED dan jelaskan apa yang Anda dapat dari
pengamatan tersebut. Tuliskan ditempat yang telah disediakan!
D. Aktifitas Pembelajaran
Siswa membuat program sesuai modul
E. Tes Formatif
1. apa kelebihan kita menggunakan potensiometer pada rangkaian arduino
F. Rangkuman
1. Jika kita langsung mengatur LED dengan trimpot, kita harus memiliki trimpot yang
pas untuk LED tersebut. Jika hambatan trimpot tidak sesuai, mungkin LED akan mati
sebelum trimpot habis, atau LED sudah full nyalanya ketika trimpot baru kita naikkan
setengah.
2. Jadi, kita tidak bisa menggunakan satu putaran full trimpot untuk menaikkan atau
menurunkan intensitas cahaya LED tersebut. Pada rangkaian 1 menggunakan
trimpot 10k ohm. Anda juga bisa mencobanya dengan menggunakan potensiometer
putar. Yang digunakan di gambar adalah trimpot yang ukurannya lebih kecil dan
bisa ditancapkan ke project board. Gambar 2 adalah contoh salah satu trimpot.
G. Umpan balik
Sesuai dengan modul
H. Kunci Jawaban
Kelebihan menggunakan potensiometer yaitu kita lebih mudah sebab kita hanya butuh
satu alat untuk membuat LED lebih redup atau lebih terang.