0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
76 tayangan22 halaman

K3 Dan LH

Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di laboratorium kimia. Terdapat penjelasan tentang tujuan K3, definisi K3, sasaran K3, disain fisik laboratorium yang aman, syarat-syarat K3, dan upaya menciptakan lingkungan kerja yang aman seperti kebersihan, ventilasi, listrik, gas, pemanas, gas bertekanan tinggi, informasi, prosedur darurat, tanggung jawab pekerja dan man

Diunggah oleh

SahidahIrawan
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
76 tayangan22 halaman

K3 Dan LH

Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di laboratorium kimia. Terdapat penjelasan tentang tujuan K3, definisi K3, sasaran K3, disain fisik laboratorium yang aman, syarat-syarat K3, dan upaya menciptakan lingkungan kerja yang aman seperti kebersihan, ventilasi, listrik, gas, pemanas, gas bertekanan tinggi, informasi, prosedur darurat, tanggung jawab pekerja dan man

Diunggah oleh

SahidahIrawan
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 22

Ir. Dian Nurdiani, Msi.

Dra. Wisnuwati, MPd.


TUJUAN
 Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja
(K3)
 Melaksanakan prosedur K3
 Menerapkan konsep lingkungan hidup
 Menerapkan ketentuan pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K)
Definisi :
 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
merupakan suatu upaya perlindungan agar tenaga
kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama
melakukan pekerjaan di tempat kerja begitu pula bagi
orang lain yang memasuki tempat kerja maupun
sumber dari proses produksi dapat secara aman dan
efisien dalam pemakaiannya.
TUJUAN USAHA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
1. AGAR TENAGA KERJA DAN SETIAP ORANG LAIN
YANG BERADA DI TEMPAT KERJA SELALU
DALAM KEADAAN SELAMAT DAN SEHAT.

2. AGAR SUMBER – SUMBER PRODUKSI DAPAT


DIPAKAI DAN DIGUNAKAN SECARA EFISIEN.

3. AGAR PROSES PRODUKSI DAPAT BERJALAN


SECARA LANCAR TANPA HAMBATAN APAPUN.
SASARAN
1. KESELAMATAN
MENCEGAH, DAN
MENGURANGI KESEHATAN
KECELAKAAN, KERJA.
BAHAYA
PELEDAKAN DAN KEBAKARAN.
2. MENCEGAH, MENGURANGI TIMBULNYA PENYAKIT AKIBAT
KERJA.
3. MENCEGAH DAN MENGURANGI KEMATIAN, CACAT TETAP
DAN LUKA RINGAN.
4. MENGAMANKAN MATERIAL BANGUNAN, MESIN, PESAWAT ,
BAHAN DAN ALAT KERJA LAINNYA.
5. MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS.
6. MENCEGAH PEMBOROSAN TENAGA KERJA DAN MODAL.
7. MENJAMIN TEMPAT KERJA SEHAT DAN AMAN.
8. MEMPERLANCAR, MENINGKATKAN DAN MENGAMANKAN
SUMBER DAN PROSES PRODUKSI.
Disain Fisik Laboratorium
 Laboratorium khususnya laboratorium kimia
menyimpan potensi bahaya yang dapat
menyebabkan kecelakaan kerja jika tidak
direncanakan dengan baik.

 Kecelakaan kerja ini dapat dicegah dan dihindari


jika faktor-faktor penting direncanakan dan
dilakukan dengan tepat, seperti disain gedung dan
peralatan, pelatihan, pengawasan serta pengetahuan
umum yang dimiliki personel mengenai bahaya
yang mungkin terjadi dan mengenai prinsip-prinsip
pencegahan dan perlindungan dari bahaya.

Laboratorium Pengujian Mutu PPPPTK Pertanian


 Disain fisik bangunan dan peralatan
dibuat sedemikian rupa dengan
mempertimbangkan aspek keselamatan
kerja, aspek efisiensi dan efektifitas kerja
dan prinsip-prinsip tata letak ruangan
maupun peralatan.

Laboratorium Pengujian Mutu PPPPTK Pertanian


Dari aspek keselamatan kerja, disain fisik
laboratorium dan peralatan yang baik harus dapat
menghindari terjadinya:
1. Bahaya kebakaran (karena kerja, bahan kimia, gas,
listrik dil)
2. Bahaya ledakan
3. Bahaya keracunan gas berbahaya
4.Bahaya terkena larutan kimia keras/ berbahaya
5.Bahaya terkontaminasi mikroorganisme berbahaya
6. Bahaya radiasi

Laboratorium Pengujian Mutu PPPPTK Pertanian


 Jenis dan tingkat bahaya yang mungkin
timbul tergantung dari kegiatan yang
dilakukan oleh laboratorium tersebut
 Bahaya-bahaya tersebut dapat
disebabkan oleh jaringan arus listrik
yang tidak baik, bahan kimia yang
mudah terbakar dan mudah meledak,
gas-gas kimia volatil, rnikroorganisme
patogen dan bahan-bahan radioaktif.

Laboratorium Pengujian Mutu PPPPTK Pertanian


 Mencegah bahaya-bahaya ini tidak saja
ditujukan untuk keselamatan pekerja di
laboratorium, tetapi juga ditujukan untuk
keselamatan aset (peralatan, bangunan dan
dokumen) dan untuk keselamatan penduduk
yang tinggal di sekitar laboratorium.

Laboratorium Pengujian Mutu PPPPTK Pertanian


SYARAT SYARAT KESELAMATAN KERJA
ditetapkan untuk :
2.Mencegah dan mengurangi kecelakaan
3.Mencegah, mengurangi dan memadamkan
kebakaran
4.Mencegah dan mengurangi bahaya
peledakan
5.Memberikesempatan atau jalan
menyelamatkan diri pada waktu kebekaran
atau kejadian laiannya yang berbahaya
6.Memberi pertolongan pada kecelakaan
USAHA MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KERJA YANG
AMAN:
2.Kebersihan
Pekerja membiasakan membersihkan lingkungan
laboratorium dan meja kerja setiap selesai percobaan, serta
membersihkan meja atau lantai atau pakaian bila terkena
tumpahan bahan
Tidak merokok, makan dan minum kdalam laboratorium
karena dapat menimbulkan bahaya kebakaran atau esehatan.
Makanan dan minuman tidak di simpan dalam almari
pendingin beserta bahan-bahan kimia atau reagen.
Tidak menggunakan alat-alat laboratorium seperti
erlenmeyer atau beaker glass untuk memasak air atau
makanan.
Memipet larutan asam/basa atau zat racun dengan
memakai pipet karet, tidak memakai mulut.
Pekerja segera mencuci tangan atau muka bila terkena
bahan kimia.
2. Ventilasi
 Pompa hisap untuk almari asam yang cukup kuat
 Tidak terjadi kebocoran almari asam atau pipa
pembuangan gas
 Jendela laboratorium cukup memadai
 Tidak menggunaan almari asam untuk menyimpan
bahan-bahan beracun dan korosif
 Melakukan pengukuran tingkat kontaminasi dalam
laboratorium.
3. Listrik
 Beban listrik tidak terlalu besar untuk satu stop
kontak.
 Sistem kabling harus memenuhi persyaratan standar
 Memasang “
 grounding system”.
 Menyambungkan peralatan pada sumber listrik
dengan voltase yang sesuai.
 Mengamankan kabel dari kemungkinan gigitan tikus
4. Gas
 Gas harus dijaga dari kemungkinan terjadinya
kebocoran yang dapat dideteksi dari bau gas.
 Pipa utama gas menuju laboratorium perlu
dilengkapi dengan kran di luar laboratorium
dan dikenal oleh staf dan pengawas
laboratorium.
5. Pemanas listrik
 Pemanas listrik yang berupa hot plate banyak
digunakan untuk pemanasan reaksi, distilasi dan
ekstraksi. untuk pemanasan pelarut organik lebih
aman apabila memakai mantel pemanas listrik
(heating mantel) untuk menghindari kemungkinan
tumpah atau menetesnya pelarut organik akibat
kondensasi.
 Oven dan furnice harus diletakkan pada tempat yang
jauh dari penggunaan dan penyimpanan pelarut
organik.
 Kedua alat pemanas listrik tersebut harus diletakkan
di atas permukaan yang tahan panas.
6. Gas bertekanan tinggi
 Gas-gas bertekanan tinggi seperti oksigen,
hidrogen, asetilen, nitrogen, dan sebagainya, bahan
bakar pada spektrofotometer serapan atom atau
sebagai gas pembawa pada kromatografi gas.
 Gas bertekanan tinggi yang disimpan dalam silinder
mempunyai energi yang cukup besar sehingga
dapat pula bersifat eksplosif.
7. Informasi dan komunikasi
 Lembar Data Keselamatan Bahan (Material Safety Data
Sheet = MSDS) tersedia atau dibaca sebelum menangani
bahan.
 Prosedur percobaan-percobaan berbahaya dituliskan atau
didokumentasikan sehingga semua pekerja dapat
melaksanakan percobaan dengan aman.
 Membaca prosedur dengan teliti dan benar terutama pada
percobaan-percobaan yang menggunakan bahan reaktif
seperti peroksida.
 Tidak bekerja sendiri dalam laboratorium sehingga sulit
mencari pertolongan bila terjadi kecelakaan.
 Pekerja harus memperoleh informasi yang cukup tentang
percobaan-percobaan berbahaya dari supervisor.
8.Prosedur dan peralatan keadaan
darurat
 Alat pemadam api tersedia dan .
 Pekerja laboratorium dilatih dalam penggunaan alat
pemadam api.
 Pintu penyelamat tersedia.
 Shower penyelamat (safety shower) atau pancuran pencuci
mata (eyewash fountain) tersedia dan ditest kelayakannya
secara periodik.
 Prosedur keadaan darurat didokumentasikan dan
dilakukan latihan keadaan darurat termasuk cara evakuasi.
 Pekerja diajarkan cara-cara Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K).
 Ada koordinator atau penanggung jawab bila terjadi
keadaan darurat.
9. Tanggung jawab pekerja
 Tidak meremehkan bahaya karena belum
pernah terjadi kecelakaan.
 Bekerja dengan tertib dan mengikuti prosedur
operasi standar.
 Jeli dalam mengidentifikasi bahaya dan
mengendalikan bahaya untuk mencegah
kecelakaan.
10. Tanggung jawab manajemen
 Melakukan analisa kecelakaan yang digunakan
untuk mencegah kecelakaan yang akan datang.
 Melakukan inspeksi dan audit keselamatan dan
melakukan follow up yang konstruktif.
 Kebijaksanaan K-3 dilaksanakan secara
operasional.
 Tersedia manual K-3, higiene, rencana K-3 dsb,
atau dokumentasi.
 Manajemen menunjukkan interest pada K3,
ditandai dengan pelaksanaan training pada
pegawai, serta poster-poster K-3.
K-3 BAHAN KIMIA
K-3 APD

Anda mungkin juga menyukai