Makalah SMSDM
Makalah SMSDM
Makalah SMSDM
Disusun oleh :
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2022
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Apa yang anda pahami mengenai strategi Manajemen Sumber Daya Manusia?
- Menurut Schuler (1992) , Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia terkait dengan
penggunaan sumber daya manusia perusahaan yang efektif mencapai kebutuhan
strategis organisasi.
- Menurut Wright danMcMahan (1992:298), Strategi Manajemen Sumber Daya
Manusia adalah “ pola penyebaran sumber daya manusia dan kegiatan yang
dimaksudkan untuk memungkinkan suatu organisasi mencapai tujuannya”.
- Menurut Nursanti (2002:35), Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan
seperangkat proses – proses dan aktivitas yang dilakukan bersama oleh manajer SDM
dan manajer lini untuk menyelesaikan masalah – masalah organisasional atau bisnis
yang berkaitan dengan manusia (people related business issues).
- Menurut Nawawi (2005), Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia adalah rumusan
mendasar mengenai pendayagunaan Sumber Daya Manusia sebagai usahauntuk
mempertahankan dan meningkatkan kemampuan terbaik/ prima sebuah perusahaan
atau industri untuk menjadi competitor (pesaing) yang mampu memenangkan dan
menguasai pasar, melalaui tenaga kerja yang dimilikinya.
- Menurut Snell (1996), Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia adalah hasil sistem
organisasi yang dirancang untuk mencapai keunggulan kompetitif berkelanjutan
melalui tenaga kerja.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa,
Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu cara untuk mengelola
sumber daya manusia dalam suatu perusahaan secara efektif dan efisien agar dapat
membantu terwujudnya tujuan dari perusahaan.
2. Apa yang Anda pahami mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia Strategis?
- Menurut Wheelen dan Hunger (20011: 4), “Manajemen sumber daya manusia
strategik merupakan serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang
menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
- Menurut Mabey (1998: 112), Manajemen sumber daya manusia strategik merupakan
proses pengelolaan sumber daya manusia organisasi dari sisi strategik organisasi yang
mengaitkan pengelolaan sumber daya manusia dengan strategi organisasi.
- menurut Dessler (2000: 123), Manajemen sumber daya manusia strategik
menghubungkan manajemen sumber daya manusia dengan peran strategis, tujuan
untuk meningkatkan kinerja bisnis dan mengembangkan budaya organisasi, serta
mendorong inovasi dan fleksibilitas.
- Amstrong (2003: 98) menyatakan, Manajemen sumber daya manusia strategik
merupakan pendekatan untuk membuat keputusan pada skema dan rencana organisasi
berkaitan dengan hubungan pekerjaan dan kebijakan serta pelaksanaan perekrutan,
pelatihan, pengembangan, manajemen kinerja, imbalan dan hubungan karyawan.
- Menurut Alfred Chandler, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik adalah
penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang perusahaan, dan arah tindakan serta
alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa MSDM Strategik
adalah suatu pendekatan yang berkaitan dengan masalah pengelolaan SDM jangka
panjang
dan perhatian tentang struktur, kualitas, budaya, nilai-nilai, komitmen dan sumber
daya yang tepat untuk kebutuhan masa depan.
3. Strategi Pengelolaan MSDM
Dalam artikel yang terdapat pada Jurnal Studi Pemuda, bertujuan untuk
mengetahui strategi dalam pengelolaan Manajemen Sumber Daya Manusia pada era
digital ini mau tidak mau wajib direspon oleh perusahaan, khususnya dalam
pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimilikinya Kreatifitas dan
kemampuan belajar yang cepat dari generasi milenial sebenarnya menjadi keuntungan
bagi perusahaan jika mampu mengakomodir karakter dan kemampuan mereka.
Namun di sisi lain, para pekerja generasi milenial juga memiliki potensi mengikuti
panggilan jiwa dan idealismenya dalam bekerja. Para milenial juga tergolong idealis
dengan pola relasi kerja yang humanis. Sebagai generasi yang tumbuh besar dengan
keleluasaan informasi, mereka berkarakter open minded, menjunjung tinggi
kebebasan, dan berani. Sehingga mereka cenderung responsif dan kritis jika sistem di
tempat bekerjanya tidak mendukung aspek-aspek seperti keterbukaan informasi atau
malah mengekang kreatifitas mereka.
Dalam buku Statistik Gender Tematik: Profil Generasi Milenial Indonesia (2018)
yang dikeluarkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak dan Badan Pusat Statisktik disebutkan bahwa dalam bekerja, milenial lebih
mengejar kemungkinan berkembangnya diri mereka di dalam sebuah pekerjaan.
Mereka juga kurang cocok dengan atasan yang suka memerintah dan mengontrol
serta lebih menyukai dialog berkelanjutan dalam pola relasi kerja (on going
conversation). Oleh karena itu, milenial terhitung cukup kalkulatif dalam
mempertimbangkan kondisi perusahaan tempatnya bekerja. Sangat mungkin ketika
situasi di perusahaan tidak lagi sesuai dengan idealisme mereka, mereka memutuskan
untuk keluar mencari peluang dan tantangan baru. Jika itu yang terjadi, maka
perusahaan justru akan kehilangan orang-orang potensial dan mengalami tingkat
turnover yang tinggi. Oleh karenanya, strategi pendekatan dan pengelolaaan SDM
yang tepat harus dikembangkan oleh perusahaan dalam mengakomodir karakter
generasi milenial sebagai kelompok angkatan kerja terbesar saat ini.
Berdasarkan paparan karakter generasi milenial di atas, maka dapat disebutkan
beberapa hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan dalam mengelola sumber daya
manusia milenial :
a) Memberikan pekerjaan yang pas dengan kompetensi dan potensi diri milenial.
Dengan cara ini, perusahaan sudah berinvestasi awal dengan menempatkan pekerja
milenialnya sesuai dengan minat dan potensinya sehingga kemungkinan tidak
kerasan dengan pekerjaan bisa diminimalisir.
b) Memberikan peluang untuk membuka perspektif dan mempelajari pengetahuan baru
dalam pekerjaannya lewat berbagai metode. Dalam hal ini, perusahaan dituntut untuk
lebih kreatif dan fleksibel dalam mengembangkan metode pekerjaan. Sehingga hal
tersebut bisa membuka kemungkinan bagi milenial untuk mencari pengetahuan baru
yang bisa membantu mereka melaksanakan pekerjaan.
c) Memberikan ruang bagi produksi gagasan. Terwujudnya gagasan menjadi sebuah
karya yang aplikatif merupakan salah satu tujuan para milenial dalam bekerja. Oleh
karenanya, memberikan ruang yang sistematis bagi produksi dan implementasi
gagasan dalam pekerjaan perlu dilakukan oleh perusahaan agar para milenial bisa
terus mengembangkan kreatifitas dalam pekerjaannya sekaligus juga merasa dihargai
ide-idenya. Dalam skala lebih besar, perusahaan juga diharapkan bisa membangun
kriteria kesuksesan dengan cakupan yang lebih luas dan beragam untuk mewadahi
setiap gagasan atau potensi unik dari setiap individu yang bekerja di dalamnya.
d) Membangun budaya kerja yang humanis. Generasi milenial adalah generasi yang
peka dengan ketidakadilan dan ketimpangan. Mereka adalah generasi yang
menjunjung tinggi implementasi hak-hak asasi manusia. Perusahaan butuh
memastikan apakah sistem pengelolaan perusahaan telah mengakomodir keme rataan
hak dan kewajiban seluruh individu yang bekerja di dalamnya. Ini membutuhkan
adanya bangunan sistem pengelolaan perusahaan yang baik beserta segala regulasi
dan aturan yang jelas dan diterapkan secara profesional dan adil. Budaya komunikasi
dalam perusahaan juga butuh dibangun secara terbuka, egaliter, berkelanjutan serta
implementatif untuk mempertimbangkan segala kemungkinan potensi menuju
kemanfaatan kolektif.
BAB 3
KESIMPULAN
Teknologi komunikasi, informasi dan media baru yang berhasil mengubah pola
komunikasi dan pencarian informasi menjadi faktor yang berkontribusi besar dalam perubahan
gaya hidup masyarakat, khususnya dalam gaya berkomunikasi dan pencarian informasi.
Perusahaan juga patut mempertimbangkan penggunaan alat-alat digital dalam menunjang
pengelolaan SDM. Hal ini mengingat sebagian besar tenaga kerja produktif saat ini adalah
kelompok milenial yang lekat dengan teknologi digital Misalnya dengan penggunaan server data
terintegrasi dan aplikasi atau platform digital suportif. Alat-alat tersebut selain sesuai dengan
karakter milenial, juga dapat memberikan efisiensi waktu dan proses kerja sekaligus memberikan
data yang real time. Strategi-strategi pengelolaan tersebut tidak lepas dari kenyataan bahwa
dunia hari ini didominasi oleh sumber daya manusia dengan keahlian yang semakin spesialis dan
variatif, pola pikir dan sikap yang kritis, luas, berani dan beragam, ketergantungan kuat pada
teknologi digital serta memiliki kemandirian, dan gairah pengembangan diri yang besar.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/MeldaFerosa/makalah-msdm-strategik-63076589
https://osf.io/cj27d
https://scholar.google.com/scholar?oi=bibs&cluster=191387709917762564&btnI=1&hl=en
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved
=2ahUKEwjVrcKfvsT2AhXgTGwGHdvvALkQFnoECBgQAQ&url=https%3A%2F%2Ffanyv88.com%3A443%2Fhttp%2Frepo.dar
majaya.ac.id%2F393%2F3%2FBAB%2520II.pdf&usg=AOvVaw2JuummjuXyIFpojEFIXOb_