Metode Pekerjaan Jalan Aspal
Metode Pekerjaan Jalan Aspal
Metode Pekerjaan Jalan Aspal
1. Mobilisasi
PROGRAM MOBILISASI
a) Lokasi base camp Kontraktor dengan denah lokasi umum dan denah
detil di lapangan yang menunjukkan lokasi kantor Kontraktor, bengkel,
gudang, mesin pemecah batu dan instalasi pencampur aspal, serta
laboratorium bilamana fasilitas tersebut termasuk dalam cakupan
Kontrak.
e) Suatu jadwal kemajuan yang lengkap dalam format bagan balok (bar
chart) yang menunjukkan tiap kegiatan mobilisasi utama dan suatu
kurva kemajuan untuk menyatakan persentase kemajuan mobilisasi.
Papan nama proyek dibuat dari papan dengan ukuran yang ditentukan.
Diletakkan pada tempat yang mudah dilihat umum. Pada papan nama proyek memuat
tulisan antara lain :
Nama proyek/jenis pekerjaan
Pemilik proyek
Lokasi proyek
Jumlah biaya proyek
Sumber dana
Masa pelaksanaan, dan
Nama pelaksana
Item pekerjaan ini digunakan untuk pembuatan selokan atau saluran air degan
pasangan batu mortal.
Tumit (cut off wall) dan struktur lainnya yang dibuat dalam galian parit dimana terdapat
kestabilan akibat daya lekat tanah atau akibat disediakannya cetakan, harus dilaksanakan
dengan mengisi galian atau cetakan dengan adukan setebal 60 % dari ukuran maksimum
batu yang digunakan dan kemudian dengan segera memasang batu di atas adukan yang
belum mengeras. Selanjutnya adukan harus segera ditambahkan dan proses tersebut
diulangi sampai cetakan tersebut terisi penuh. Adukan berikutnya harus segera
ditambahkan lagi sampai ke bagian puncak sehingga memperoleh permukaan atas yang
rata.
Material yang digunakan adalah batu, semen dan pasir yang didatangkan dari quarry
terdekat yang disetujui direksi lapangan.
Galian Biasa
- Galian akan dilakukan pada bagian untuk pondasi / abutment jembatan, tembok
beton penahan tanah dan struktur pemikul beban lainnya.
- Penggalian akan dilakukan menurut kelandaian, garis dan elevasi yang ditentukan
dalam gambar. Hasil galian yang tidak bisa digunakan, akan dibuang ketempat
tertentu.
- Seluruh galian akan dilindungi dari air, dengan menyiapkan sejumlah peralatan
pompa dan perlengkapan lain yang diperlukan untuk pengeringan, pengalihan
saluran air dan pembuatan drainase sementara.
- Selama pelaksanaan pekerjaan galian, lereng sementara galian akan dibuat stabil
dan mampu menahan pekerjaan, struktur dan mesin yang lalu lalang disekitarnya
dengan membuat penyokong dan pengaku yang memadai.
- Lubang galian yang telah selesai dilakukan dengan alat berat, akan dilakukan
perapihan dengan tenaga manusia untuk persiapan pekerjaan selanjutnya. Semua
galian akan diberi rambu peringatan dan penghalang yang cukup untuk mencegah
hal-hal yang tidak diinginkan.
- Pekerjaan tebas tebang dilakukan pada lokasi pekerjaan yang banyak ditumbuhi
pepohonan dengan diameter 30 cm, yang bertujuan untuk memudahkan
pelaksanaan pekerjaan tersebut dipotong-potong dan kemudian ditumpuk pada
suatu lokasi / tempat dengan syarat tidak mengganggu lingkungan atau dibuang ke
lokasi lainnya sesuai dengan persetujuan Direksi.
- Pekerjaan cabut tunggul dilaksanakan pada lokasi dimana akan dibangun suatu
bangunan tanggul yang banyak terdapat pepohonan, apabila tidak dilaksanakan
pekerjaan cabut tunggul dibuang keluar lokasi pekerjaan dengan syarat tidak
merusak lingkungan atau dibuang ke lokasi lainnya atas persetujuan dari Direksi.
Timbunan Biasa
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini menggunakan; Motor Grader sebagai alat hampar, Vibro
Roller sebagai pemadat dan Dump Truck sebagai transport material.
Urutan pelaksanaan :
1. Sebelum pekerjaan dimulai, terlebih dahulu mempersiapkan gambar design dari data-
data awal yang diambil pada saat joint survey dan gambar design lokasi ini diajukan
dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan terlebih dahulu yaitu dengan gambar penampang
melintang yang menunjukkan elevasi permukaan tiap titik.
2. Setelah gambar design penampang melintang disetujui, kemudian dilaksanakan
pemasangan patok-patok elevasi (bowplang).
3. Sebelum material didatangkan dari quarry yang telah disepakati bersama-sama dengan
Direksi, diadakan pengujian sample material selected terlebih dahulu. Dan setelah
pengujian material telah disetujui oleh Direksi dan kemudian dituangkan ke dalam
report hasil investigasi dan menjadi pegangan untuk pelaksanaan pengiriman material
untuk pekerjaan.
4. Setelah itu, material dari quarry dikirim ke lokasi dengan memakai dump truk, dan pada
lokasi telah tersedia peralatan penghamparan dan pemadatan serta water tank untuk
menjaga pada saat penghamparan material tetap dalam kadar air yang telah disepakati
bersama dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
5. Material dihampar dengan Motor Grader secara per layer dengan tebal hampar
maksimum 20 cm dan kemudian diikuti dengan pemadatan oleh Vibro Roller yang juga
telah disepakati jumlah lintasan pemadatan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Kemudian, apabila penghamparan dilaksanakan pada saat terik matahari yang
mengakibatkan material menjadi kering dan terburai oleh hembusan angina maka
segera dilakukan penyiraman air dengan water tank.
6. Kemudian setelah penghamparan telah tercapai 200 m’ maka dilakukan test kepadatan
dengan menggunakan alat Sandcone.
7. Jika hasil test sudah sesuai lanjutkan pekerjaan lain.
Timbunan pilihan.
lokasi pekerjaan ini sepanjang jalan yang akan dilakukan perbaikan exsisting jalan
dengan menggunakan materil timbunan pilihan. urutan kerja sebagai berikut :
1. Dump Truck membawa material dari Quari dan menumpukkan atau menempatkan
material tersebut dilokasi jalan yang akan dilakukan penimbunan. Sebelum
pekerjaan ini dilakukan, permukana jalan yang akan ditimbun harus sudah sesuai
dengan spesifikasi atau ketentuan yang sudah ada.
2. Selanjutnya Motor Grader Meratakan Material yang sudah ada yang ditumpuk
oleh Dump truck dengan ketebalan dan kemiringan yang sesuian dengan gambar.
3. Kemudian Vibro Roller melakukan pemadatan untuk permukaan yang sudah
diratakan oleh Motor Grader , sambil permukaan jalan disiran air dengan
menggunakan Water tanker untuk menjaga kelembapan material dan untuk
mencapai kapadatan yang optimal. Dalam pelaksanaan pemadatan dilakukan
dengan ketebaalan perlayer sesuai dengan spesifikasi.
Pekerjaan ini dihampar pada permukaan Material Hot Mix AC-BC yang telah dilapis
dengan Lapis Resap. Material Hot Mix AC-WC akan kami beli dari produsen terdekat
dari lokasi pekerjaan.
Lebar, tebal dan panjang hamparan sesuai persyaratan pada spesifikasi. Pemadatan
dilakukan dengan 2 tahap. Pemadatan pertama dilakukan untuk Break Down dengan
Tandem Roller sebanyak 2 kali lintasan dan pemadatan kedua dilakukan dengan PTR
pada suhu aspal tertentu dengan ± 8 kali lintasan.
Aditif kelekatan dan anti pengelupasan (anti striping agent) harus ditambahkan dalam
bentuk cairan kedalam campuran agregat dengan mengunakan pompa penakar (dozing pump)
pada saat proses pencampuran basah di pugmil. Kuantitas pemakaian aditif anti striping
dalam rentang 0,2% - 0,3 % terhadap berat aspal. Anti striping harus digunakan untuk semua
jenis aspal tetapi tidak boleh tidak digunakan pada aspal minyak yang bermuatan positif.
Jenis aditif yang digunakan haruslah yang disetujui Direksi Pekerjaan. Penyediaan aditif
dibayar terpisah dari pekerjaan aspal.
Bahan Pengisi (Filler) Tambahan
Untuk Bahan pengisi (Filler) ialah bahan pengisi rongga dalam campuran (void in
mix) yang berbutir halus yang lolos saringan No.30 dimana persentase berat yang lolos
sarinagan No. 200 minimum 65%. Sebagai filler yang digunakan adalah semen. Fungsi filler
pada perkerasan ialah untuk meningkatkan stabilitas dan mengurangi rongga udara dalam
campuran harus kering dan bebas dari gumpalan-gumpalan. Terlalu tinggi kandungan bahan
pengisi akan menyebabkan campuran menjadi getas dan mudah retak bila terkena beban lalu
lintas, namun dilain pihak bila terlalu sedikit bahan pengisi akan menghasilkan campuran
yang lembek pada cuaca panas.
b. Cetakan/Acuan
- Acuan dari kayu atau baja dengan sambungan dari adukan yang kedap dan
kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan. Acuan dari tanah
dibentuk dari galian dibentuk dengan memangkas secara manual dengan sisi
samping dan dasar rata sesuai dimensi yang diperlukan.
- Untuk permukaan beton yang terekspos akan menggunakan kayu yang terserut
atau plywood, sedangkan bagian yang tidak terekspos akan menggunakan
kayu yang tidak diserut.
- Cetakan/acuan akan dibuat sekokoh mungkin, sehingga tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan pada saat pengecoran dilakukan.
- Acuan akan dibuat sedemikian rupa sehingga pada saat pembongkaran tidak
menimbulkan kerusakan pada beton.
c. Pencampuran
- Seluruh beton yang akan digunakan dalam pekerjaan akan memenuhi kuat
tekan dan slump yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
- Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya, dengan tidak
melebihi kapasitas alat pencampur.
- Pencampuran beton akan dilakukan dengan mesin yang dijalankan secara
mekanis dari jenis dan ukuran yang disetujui. Pencampuran akan dilengkapi
dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat.
- Air yang akan dimasukkan kedalam campuran akan diukur sebelum
pencampuran. Seluruh air yang diperlukan akan dimasukkan sebelum
pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran
sesuai dengan ketentuan yang dilakukan.
d. Pengecoran
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, terlebih dahulu akan dipersiapkan tempat
kerja, peralatan yang cukup serta material telah tersedia dilokasi pekerjaan
guna kelancaran pelaksanaan pengecoran.
- Segera sebelum pengecoran dimulai, acuan akan dibasahi dengan air atau
diolesi minyak di sisi dalam dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
- beton cor dari mesin pengaduk dituangkan kedalam cetakan sampai penuh dan
tlah mencapai elevasi yang diinginkan. Beton dicor sedemikian rupa agar
terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran.
- Sambungan konstruksi pada tembok sayap akan dihindari sebisa mungkin,
apabila ada sambungan maka sambungan akan dilakukan secara tegak lurus
terhadap sumbu memanjang dan diletakkan pada titik dengan gaya geser
minimum.
- Untuk dinding, plat dan antara telapak pondasi dan dinding akan disediakan
lidah alur paling sedikit 4 cm, sedangkan untuk plat di atas permukaan
sambungan konstruksi tidak melebihi 40 m2 dengan dimensi yang lebih besar.
- Pengecoran akan dilakukan dengan kecepatan yang sedemikian rupa sehingga
campuran beton yang telah dicor masih plastis dan dapat menyatu dengan
campuran lama. Bidang-bidang beton lama yang akan disambungkan dengan
beton baru akan dikasarkan terlebih dahulu, dibersihkan dari bahan yang lepas
dan rapuh dan disiram dengan air hingga jenuh.
- Beton akan dipadatkan dengan alat penggetar mekanis. Penggetaran disertai
dengan penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk menjamin
pemadatan yang tepat.
e. Perawatan
Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini dan
temperatur yang terlalu rendah dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapt
menyerap air. Permukaan beton akan dibasahi dengan air dengan cara menyiram
permukaan beton setiap hari sampai batas waktu sesuai dengan ketentuan.
f. Pengendalian Mutu
- Pengujian slump akan dilakukan pada setiap takaran beton yang dihasilkan
dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
- Pengujian dilakukan pada setiap 60 m3 beton yang dicor dan dalam segala hal
tidak kurang dari satu pengujianuntuk setiap mutu beton dan untuk setiap jenis
komponen struktur yang kan dicor pada setiap pengecoran.
- Dalam hal pengendalian pengujian kuat tekan akan dibagi dalam beberapa
kelompok kecil dengan menggunakan grafik kontrol yang terdiri dari garis
terendah hingga garis tertinggi.
- Apabila hasil pengujian kuat tekan diperoleh hasil yang tidak sesuai dengan
spesifikasi, maka akan dilakukan upaya perbaikan mutu beton sampai mutu
beton yang diharapkan tercapai.
b. Pembesian
- Kami akan menyediakan fasilitas ditempat kerja untuk pemotongan dan
pembengkokan tulangan. Pembentukan dan pembengkokan kait akan
dilakukan dengan alat yang sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan.
- Seluruh baja tulangan akan dibengkokkan secara dingin dan sesuai dengan
prosedur, menggunakan batang yang pada awalnya lurus dan bebas dari
lekukan-lekukan, bengkokan serta kerusakan. Besi tulangan dengan diameter 2
cm lebih akan dibengkokkan dengan menggunakan mesin pembengkok.
- Sebelum pelaksanaan, besi tulangan harus dibersihkan dari kotoran yang dapat
perlekatan besi pada beton. Tulangan ditempatkan sesuai dengan gambar dan
dengan kebutuhan selimut beton minimum yang disyaratkan.
- Seluruh tulangan akan disediakan dengan bentuk dan panjang sesuai dengan
yang tunjukkan dalam gambar. Batang tulangan diikat kencang dengan
menggunakan kawat pengikat sehingga tidak tergeser pada saat pengecoran.
- Penyambungan tulangan akan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari
pihak direksi, agar tidak terjadi pada penampang beton yang sama dan
diletakkan pada titik dengan tegangan tarik minimum. Pada penyambungan
tumpang tindih, panjang sambungan akan dibuat minimal 40 diameter batang
dan batang tersebut diberi kait pada ujungnya.
- Simpul dari kawat pengikat akan diarahkan membelakangi permukaan
betonsehingga tidak akan terekspos. Bila baja tulanga tetap dibiarkan
terekspos untuk suatu waktu yang cukup lama, maka seluruh baja tulangan
akan debersihkan dan diolesi dengan adukan semen acian.
c. Pasangan Batu
Pekerjaan pasangan batu akan ditempatkan pada sisi kiri dan kanan bagian oprit
jembatan. Pasangan batu ini berguna sebagai talud untuk menahan dinding/lereng
timbunan oprit jembatan.
Batu yang akan digunakan adalah batu keras bersih dan bebas kari kotoran yang dapat
mengganggu pada saat pemasangan.
Pemasangan akan dilakukan secara manual yang dikerjakan oleh beberapa kelompok
pekerja yang dipimpin oleh seorang tukang. Bentuk dan dimensi serta elevasi dasar dan
bagian atas pasangan batu akan disesuaikan dengan gambar rencana dan bentuk oprit
jembatan. Setelah pasangan batu selesai dikerjakan, pada bagian luar akan diplester
seluruh permukaan pasangan.
Pebongkaran Beton
Geotextile Separaton
Sebelum dilaksanakan penimbunan tanah dan material pilihan pada daerah yang
akan ditimbun, terlebih dahulu dilakukan pemasangan geotextile. Pekerjaan ini
berfungsi untuk mengamankan konstruksi tumpukan material tanah yang terletak
pada area yang telah dibersihkan, sehingga mengakibatkan keretakan yang
menyebabkan terjadinya penurunan. Untuk mempercepat pelaksanaan
pemasangan Geotextile dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berukit :
Lokasi yang akan digelar geotextile diberikan tanda batasan dengan bendera
merah atau patok-patok dari kayu atau bamboo.
Geotextile digelar secara memanjang konstruksi dengan ujung-ujung
dipancang dengan patok bamboo diatas permukaan tanah yang akan digelar.
Jika geotextile kurnag lebar, maka dapat dilakukan penyambungan dengan
geotextile lain. Pada sambungan diberikan overlapping sambungan dan dibagi
dengan patok bamboo/dirajut dengan tali menggunakan mesin sehingga jaitan
menjadi rapid dan kuat.
Pohon
Persiapan :
- Ratakan lereng permukan yang akan ditamnami rumput sampai mencapai
permukaan yang seragam dan gemburkan tanah pada permukaan lereng.
- Lapisi tanah permukaaan tersebut dengan tanah humus sedemikian rupa
sehingga humus tersebut mencapai ketebalan akhir 15 cm.
- Setelah pekerjaan persiapan permukaan selesai dikerjakan, taburkan pupuk sampai
merata diatas seluruh permukaan yang akan ditanami rumput, dengan takaran 4 kg per
100 meter persegi. Perataan pupuk di atas permukaan dilaksanakan dengan garu,
cakram atau bajak. Pemupukan tidak boleh dilaksanakan lebih dari 48 jam sebelum
penanamanrumput dimulai.
- Gebalan rumput yang akanditanam, harusdiambilbersamaakarnyadandiambilpadasaattanah
dalam keadaan lembab atau setelah dilakukan penyiraman. Gebalan rumput harus
ditumpuk berlapis-lapis dalam suatu tempat dengan kadar air setinggi mungkin,
dilindungi dari sinar matahari dan angin dan disiram setiap 4 jam. Dalam waktu 2 hari
setelah pengambilan ini maka gebalan rumput harus segera ditanam.
Pelaksanaan :
- Penanaman gebalan rumput tidak diperkenankan selama hujan lebat,selama cuaca
panas atau selama tertiup angin kering yang panas danhanya dapat dilaksanakan
apabila tanah dalam keadaan siap untuk ditanami
- Penanaman gebalan rumput harus dilaksanakan sepanjang garis contour, agar dapat
memberikan perumputan yang menerus di atas seluruh permu-kaan
- Bambu harus ditanam pada lereng yang memerlukan stabilisasi dalaminterval 1
meter sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan
Pelaksanaan:
- Semua bahan cat yang digunakan tanpa pemanasan (bukan termoplastik) harus
dicampur terlebih dahulu menurut petunjuk pabrik pembuatnya sebelum digunakan agar
suspensipigmen merata didalam cat.
- Pengecatan tidak boleh dilaksanakan pada suatu permukaan yang baru diaspal kurang
dari 3 bulan setelah pelaksanaan lapis permukaan, kecuali diperintahkan lain oleh
Direksi Pekerjaan. Selama masa tunggu yang disebutkan di atas, pengecatan marka
jalan sementara (pre-marking) pada permukaan beraspal harus dilaksanakan segera
setelah pelapisan.
- Semua marka jalan harus dilindungi dari lalu lintas sampai marka jalan ini dapat dilalui
oleh lalu lintas tanpa adanya bintik-bintik atau bekas jejak roda serta kerusakannya
lainnya