Pengelolaan Keuangan Desa Berbasis Aplikasi Siskeudes
Pengelolaan Keuangan Desa Berbasis Aplikasi Siskeudes
Pengelolaan Keuangan Desa Berbasis Aplikasi Siskeudes
SKRIPSI
Oleh:
NURARINI ARSYAD
90400116005
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2021
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
NIM : 90400116005
Jur/Prodi/Konsentrasi : Akuntansi
benar adalah hasil karya sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ini
merupakan duplikasi, tiruan, plagiat, atau dibuat orang lain, sebagian atau
seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.
Penyusun,
Nurarini Arsyad
90400116005
ii
iii
KATA PENGANTAR
Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya berupa kesehatan,
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Salam dan shalawat senantiasa tercurahkan
kepada baginda Nabiullah Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari
salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Akuntansi (S. Ak) di Jurusan
Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri (UIN)
Alauddin Makassar.
Penulis menyadari bahwa dari awal hingga akhir dari proses penyusunan
skripsi ini bukanlah hal yang mudah. Berbagai rintangan, tantangan, hambatan, dan
cobaan yang datang silih berganti. Ketekunan dan kerja keras yang disertai dengan
Selain itu, adanya berbagai bantuan baik berupa dukungan moral maupun material
yang mengalir dari berbagai pihak telah membantu memudahkan langkah penulis.
iv
Secara khusus, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
kedua orang tua tercinta Ayahanda Arsyad Nalle dan Ibunda Maryam Rowa yang
telah mempertaruhkan seluruh jiwa dan raganya, bercucuran keringat dan airmata
demi kesuksesan anaknya, yang selalu mendo’akan anaknya, yang menjadi perisai
dan kekuatan bagi penulis untuk sampai pada tahap ini. Insya Allah akan menjadi
amal jariyah, Aamiin. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar dan para pembantu rektor serta
2. Bapak Prof. Dr. H. Abustani Ilyas, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
4. Ibu Dr. Lince Bulutoding, S.E., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
sabar membimbing dan memberikan arahan serta nasihat yang baik dalam
6. Bapak Suhartono, S.E., M.Si., Ak. selaku Pembimbing II yang dengan sabar
v
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin
dibangku perkuliahan.
8. Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin
Makassar.
dan dukungan, bantuan dan motivasi dalam penyusunan skripsi sampai pada
tahap penyelesaian.
12. Teman penyemangat dari awal perjuangan Social Class 2016, dan teman-
kasih sudah menjadi keluarga di bumi kampus hijau ini, dan terimakasih
14. Teman-teman KKN angkatan 63 Desa Saotengah. Kec. Tellu Limpoe, Kab.
Sinjai.
vi
15. Semua pihak yang tidak disebutkan satu persatu, yang senantiasa
skripsi ini, semoga memberi manfaat, mohon maaf atas segala kekurangan karena
dan pengetahuan, kita semakin menyadari bahwa Allah adalah Sumber dari segala
Sumber ilmu pengetahuan sehingga bisa menjadi hamba yang bertakwa kepada
Allah SWT. Akhir kata, jangan pernah bosan untuk menulis, karena menulis adalah
Penulis,
Nurarini Arsyad
90400116005
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... ix
viii
G. Uji Keabsahan Data ............................................................................. 49
A. Kesimpulan ......................................................................................... 87
B. Keterbatasan ........................................................................................ 89
C. Saran .................................................................................................... 89
LAMPIRAN ................................................................................................... 95
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xi
ABSTRAK
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
teknologi informasi dalam jumlah yang sangat besar (Febri lusiono dan Suharman
sistem, yakni sistem itu harus berkualitas dan fleksibilitas. Oleh karena itu,
teknologi digital membuat kegiatan tidak lagi menggunakan tenaga manusia atau
otomatis dengan sistem komputerisasi atau format yang dapat dibaca oleh komputer
(Syarifuddin, 2020).
Sehingga pada sistem pemerintahan yang berlaku saat ini, desa memiliki
keuangan yang memenuhi prinsip transparansi dan akuntabilitas serta sesuai dengan
peraturan yang ada (Artini dkk., 2017). Dalam UU Desa No. 23 Tahun 2014 tentang
semua hak dan kewajiban desa yang diukur dengan nilai uang serta semua hal yang
berkaitan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban desa yang terukur dengan nilai
uang atau barang. Adanya hak dan kewajiban desa tersebut menimbulkan unsur
pendapatan, pembiayaan dan belanja desa untuk dapat dikelola dengan sistem
Menurut Abdullah dan Samad (2019) Berbeda dengan kota, desa terdiri dari
1
2
pemerintah negara bagian, desa adalah area terkecil di antara tingkat struktur suatu
negara. Desa telah diberikan kapasitas untuk mengelola dana dan melaksanakan
daerah dimulai. Setiap dusun diberikan otonomi penuh atas penyusunan laporan
anggaran untuk tahun berikutnya.. Oleh karena itu, pemerintahan desa harus
informasi.
desa sudah mengelola kas negara dengan jumlah yang sangat besar. Untuk itu,
Sistem keuangan desa (Siskeudes) yang bertujuan untuk meningkatkan tata kelola
tentang aplikasi pengelolaan keuangan desa dan Surat KPK Nomor B.7508/01-
keuangan desa/dana desa (Mamuaya dkk., 2017). Dalam bpkp (2018), aplikasi
Siskeudes mengacu pada peraturan pengelolaan keuangan desa yang berlaku saat
itu yaitu Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan keuangan desa
yang kemudian terjadi perubahan peraturan pengelolaan keuangan desa yaitu dalam
dari metode mendukung kinerja lembaga menjadi senjata utama dalam menghadapi
media elektronik dan aplikasi berbasis web, dalam berbagai interaksi nasional dan
laporan keuangan desa yang andal, efektif dan efisien. Dijelaskan dalam Firman
katanya, menyiratkan bahwa jika Anda menawarkan sesuatu kepada manusia, Anda
sedikit. Tapi ambillah sebanyak yang Anda bisa dan berikan sebanyak yang Anda
bisa." Juga, gunakan timbangan lurus untuk menimbang "Sebuah timbangan adalah
al-qithas.
dalam keuangan desa yang harus di ukur sesuai dengan yang sebenar-benarnya
kemudian di input dalam aplikasi Siskeudes. Karena fenomena yang terjadi saat ini
mengambil tanggung jawab untuk membuat informasi yang rinci dan terbuka
anggaran desa, baik dalam berupa anggaran untuk pembangunan fisik maupun non
5
Jangka Menengah) dan RKP ( Rencana Kerja Pemerintah) Desa, APB( Anggaran
realisasi APB desa, laporan kekayaan milik desa, laporan realisasi per sumber dana,
relevan bagi berbagai pihak yang berkepentingan. Dalam proses akuntansi, sistem
pendukung dari penyedia sistem informasi dan kapasitas dari sistem itu sendiri.
Idawati, 2021).
informasi yang berguna dan relevan tentang transaksi keuangan entitas pelapor dan
operasi ekonomi terkait. Agar dapat berjalan dengan baik, seiring dengan reformasi
kepada berbagai pihak untuk digunakan sesuai dengan tujuan mereka yang berbeda
secara nasional APBDes 93,57 %, tata usaha keuangan desa 80,69 % dan
di kabupaten gowa provinsi sulawesi selatan, secara konsisten 121 desa sudah
peluncuran aplikasi Siskeudes versi 2.0 pada tahun 2019, terdapat 30 desa yang
sesuai dengan waktu yang ditentukan, dan mengahasilkan laporan keuangan yang
Desa Tonasa yang merupakan salah satu desa di kecamatan Tombolo Pao
aplikasi Siskeudes dalam pengelolaan keuangan desa di desa Tonasa dapat dilihat
dari awal penggunaan aplikasi di desa tersebut, yang dimulai awal tahun 2016
menghasilkan informasi yang cepat, tepat, dan akurat juga berguna dalam menjaga
Informasi Akuntansi (Martini, Agustin, dan Murinda 2019). Selain itu, bisa
memberikan dampak yang baik pada para pegawai, yaitu memberikan motivasi
untuk bekerja dengan baik dan benar, kegiatan operasional yang lebih tertata secara
2019).
keuangan desa yang berbasis aplikasi yaitu aplikasi Siskeudes di desa Tonasa
dilakukan karena melihat kemajuan di desa Tonasa dari sisi ketransparansian dalam
Tabel 1.1
Fokus Dan Deskripsi Penelitian
No Fokus Penelitian Deskripsi Penelitian
2. Penganggaran
3. Penatausahaan
4. Pelaporan
5. Pertanggungjawaban
2. Information Quality
C. Rumusan Masalah
D. Kajian Pustaka
Tabel 1.2
Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Metode Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian Penelitian
1. Rita Martini, Pengelolaan Penelitian ini Pengoperasian Siskeudes
Resy Agustin, Keuangan menggunkan di desa Talang Balai
10
E. Tujuan Penelitian
13
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
akuntansi di desa.
dan akuntabel.
TINJAUAN PUSTAKA
Davis awalnya mengusulkan teori TAM pada tahun 1986, dan ini
merupakan adaptasi dari Theory of Reasoned Action (TRA), yang dibuat untuk
dampak pengaruh eksternal pada keyakinan, sikap, dan tujuan pengguna. Faktor
kunci pada perilaku adopsi komputer, menurut TAM, adalah dua keyakinan
individu: utilitas yang dirasakan (disingkat PU) dan kemudahan penggunaan yang
Kang (1998) menambahkan, TAM adalah versi yang lebih baik dari model
TRA (Theory of Reasoned Action). TAM mengambil komponen tetap dari model
TRA dasar dan menerapkannya pada teknologi komputer dan bidang teknologi
informasi lainnya. Yang membedakan keduanya (TRA dan TAM) adalah di mana
komponen sikap ditempatkan di TRA, tetapi TAM mencakup dua variabel penting,
yaitu kemudahan penggunaan yang dirasakan dan utilitas yang dirasakan, yang
apakah pengguna akan mengadopsi suatu sistem atau tidak. Model ini menyatakan
15
16
bahwa ketika pengguna diberi pilihan untuk menggunakan sistem baru, berbagai
ditentukan oleh dua faktor kunci, yaitu perceived usefulness dan perceived ease of
use.
yang dirasakan.
proses pengambilan keputusan. Jika seseorang yakin dengan utilitas sistem, dia
terhadap sistem yang sedang dikembangkan, sistem harus mudah digunakan tanpa
menggunakan sistem informasi itu sederhana dan tidak membutuhkan banyak usaha
dari pihak pengguna. Ide ini mencakup kejelasan tujuan sistem informasi serta
1989).
saat membuat sistem informasi, variabel seperti utilitas yang dirasakan dan
mudah digunakan, atau sulit digunakan. Bahkan jika suatu sistem sulit digunakan,
18
itu akan digunakan jika pengguna percaya bahwa itu masih berharga. (Febri lusiono
Oleh karena itu, Teori TAM ini merupakan teori sistem informasi yang
teknologi. Berdasarkan teori ini bahwa pendidikan dan pelatihan perlu diikuti oleh
pendidikan dan pelatihan yang tepat. Pendidikan dan pelatihan kepada karyawan
luncurkannya aplikasi Siskeudes, teori TAM bisa melihat bagaimana minat user
tujuan bisa menghasilkan informasi laporan keuangan yang berkualitas atas sistem
yang digunakan.
Selain itu, pengelolaan keuangan desa juga harus dikelola berdasarkan asas-
asas yaitu:
a. Transparan
informasi terkait pengelolaan keuangan desa dapat diketahui dan diawasi oleh pihak
Fungsinya, untuk memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui secara terbuka dan
yang ada.
informasi yang disampaikan harus lengkap, benar, dan tepat waktu kepada semua
b. Akuntabel
pertanggungjawaban.
c. Partisipatif
pembangunan desa.
2018).
a. Perencanaan
Dalam Pasal 32 (Peraturan Menteri Dalam Negri No. 20 tahun 2018) tentang
pembahasan BPD.
tahun sebelumnya.
ayat (4).
b. Pelaksanaan
Dalam pasal 43 (Peraturan Menteri Dalam Negri No. 20 tahun 2018) tentang
2) Rekening kas Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat oleh
mereka.
c. Penatausahaan
Dalam pasal 63 (Peraturan Menteri Dalam Negri No. 20 tahun 2018) tentang
d. Pelaporan
Dalam pasal 68 (Peraturan Menteri Dalam Negri No. 20 tahun 2018) tentang
implementasi kegiatan.
Dalam pasal 69 (Peraturan Menteri Dalam Negri No. 20 tahun 2018) tentang
Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa paling lambat minggu kedua Bulan
e. Pertanggungjawaban
Dalam Pasal 70 (Peraturan Menteri Dalam Negri No. 20 tahun 2018) tentang
yang berikut:
25
Desa.
Dalam pasal 71 (Peraturan Menteri Dalam Negri No. 20 tahun 2018) tentang
Dalam pasal 72 (Peraturan Menteri Dalam Negri No. 20 tahun 2018) tentang
e. Alamat pengaduan.
Dalam Pasal 73 (Peraturan Menteri Dalam Negri No. 20 tahun 2018) tentang
James A. Hall (2007) Suatu sistem adalah kumpulan dari dua atau lebih komponen
atau subsistem yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan
definisi sistem menurut Midjan dan Susanto (2005). Sistem adalah kumpulan/
group dari sub sistem/ bagian/ komponen apapun baik phisik atau pun non phisik
yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk
diproses menjadi bentuk yang lebih membantu dan relevan bagi orang yang
Adapun pengertian Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa yang terdiri dari
yang akhirnya akan menghasilkan suatu informasi keuangan yang akan dibutuhkan
(integrasi) dari sub-sub sistem/ komponen baik fisik maupun nonfisik yang saling
28
berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis untuk mengolah data
dalam (Sakri N dkk., 2018) adalah terdiri dari hardware, software, brain ware,
menyatakan bahwa Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah kombinasi dari orang
dan peralatan yang digunakan untuk mengubah data keuangan dan lainnya menjadi
menyediakan informasi keuangan dan informasi yang didapatkan dari transaksi data
pengendalian dan perencanaan sekarang dan operasi masa depan serta pelaporan
eksternal kepada pemegang saham, pemerintah, dan pihak-pihak luar lainya. Sistem
Informasi Akuntansi (SIA) dapat berupa sistem manual maupun sistem kompleks
digunakan, prosesnya masih sama karena manual atau teknologi informasi hanyalah
dengan tujuan utama yaitu untuk mengolah data akuntansi yang berasal dari
pihak internal, sistem informasi akuntansi harus didesain sedemikian rupa sehingga
memenuhi fungsinya.
menjadi salah satu sistem paling penting yang dipegang oleh bisnis, telah mengubah
2014). Keberhasilan sistem informasi ditentukan tidak hanya oleh seberapa baik ia
dapat memproses input dan menghasilkan informasi yang bermanfaat, tetapi juga
seberapa baik itu cocok dengan lingkungan kerja. Bahkan jika sistem informasi
Elliyasa R.R, Ely H dan Nurayati (2015), Pencapaian atau hasil kerja dari
kegiatan penting dari sekelompok elemen sistem (data, informasi, sumber daya
manusia, alat TI, model akuntansi, dan prosedur) yang terintegrasi satu sama lain
serangkaian data akuntansi yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok
orang dalam suatu organisasi atau perusahaan, sesuai dengan otoritas dan tanggung
jawab masing-masing, secara hukum, tanpa melanggar hukum, dan menurut etika
teknologi informasi.
kontrol, efisiensi, dan layanan semuanya dapat digunakan untuk menilai kinerja
sistem informasi akuntansi. James Wetherbe menyusun sistem evaluasi kinerja ini,
yang disingkat PIECES. PIECES yang tercantum di atas dapat diringkas sebagai
berikut :
a. Kinerja (Performance)
cepat sehingga tujuan dapat dipenuhi segera. Volume produksi (throughput) dan
b. Informasi (Information)
informasi cukup, pengguna akan menerima informasi yang akurat, tepat waktu, dan
c. Ekonomis (Economiy)
31
akibat dari penggunaan bahan kertas yang berlebihan dan tingginya biaya iklan di
media cetak untuk media penerbitan, strategi ini dianggap kurang hemat biaya.
d. Kontrol (control)
e. Efisiensi (efficincy)
efektif. Efisiensi operasi perusahaan biasanya ditentukan oleh peran dan tanggung
f. Pelayanan (service)
peningkatan layanan yang lebih baik untuk manajemen, pengguna, dan pemangku
semua tindakan, itu akan sangat kompetitif. O’Brien dan Marakas, 2010
dikembangkan oleh BPKP dengan tujuan meningkatkan tata kelola keuangan desa.
Aplikasi Siskeudes ini adalah sistem yang dibuat sesuai dengan peraturan yang
menggunakan Microsoft Excel atau pengambilan catatan manual yang tidak efisien.
Efisiensi sistem informasi dalam hal biaya, waktu, dan konsumsi sumber
daya informasi bukanlah persyaratan utama untuk sukses. Beberapa faktor yang
mudah, dan dilengkapi dengan sistem kontrol internal bawaan, serta instruksi
instalasi dan manual aplikasi (Welley dkk., 2018). Fungsi aplikasi manajemen
keuangan desa telah disederhanakan dan dibuat lebih ramah pengguna untuk
Penganggaran (Perdes APB Desa, RAB, APB Desa per sumber dana) Laporan
Administrasi Buku Tunai Umum, Buku Bank, Sub-Buku, dan Laporan Rekonsiliasi
adalah di antara dokumen administrasi dan laporan yang dihasilkan sesuai dengan
berarti bahwa bahkan jika aparat desa tidak memiliki pengetahuan akuntansi dasar,
instruksi implementasi dan manual aplikasi, dan mengelola semua sumber dana
yang dikelola oleh desa. (Ferarow dan Suprihanto, 2018). Laporan keuangan desa
tersedia bagi siapa saja untuk diamati dan dipantau, berkat manajemen sistem
informasi desa oleh pemerintah desa. Pendekatan ini juga bermanfaat untuk
untuk membuatnya lebih portabel dan mudah digunakan, terutama untuk orang-
pengelompokan skala kecil, sehingga menggunakan basis data akses ini untuk
terbatas pada tujuan tertentu atau volume transaksi sudah dalam kategori skala
Perwakilan BPKP setempat untuk izin untuk menggunakan aplikasi ini. Pengajuan
b. Dokumen Penatausahaan
c. Bukti Penerimaan
Umum, Buku Bank, Buku Pajak, Buku Pembantu, dan Register, Rencana
sumber dana).
melekat mengenai sistem itu sendiri. Dengan demikian, pengukuran kualitas dari
suatu sistem informasi dapat dilihat dari dua konsep yaitu, kualitas sistem (system
sebagai kualitas sistem. Penekanannya adalah pada kinerja sistem, yang mengacu
pada seberapa baik perangkat keras, perangkat lunak, aturan, dan proses sistem
jaringan komputer dan komunikasi data. Menurut Chin dan Todd (1995)
banyak ahli, bahwa kualitas sistem adalah ukuran dari sistem informasi itu sendiri
dan berfokus pada interaksi antara pengguna dan sistem. Kualitas sistem informasi
Menurut DeLone dan McLean (2003), Kualitas sistem mengacu pada kualitas
fitur yang diinginkan dari produk informasi. Kualitas perangkat keras dan
merupakan variabel laten yang tidak dapat diukur secara langsung. Indikator
36
kualitas sistem yang dapat diukur melalui beberapa indikator menurut DeLone dan
atribut intrinsik dari data yang memastikan bahwa itu relevan bagi konsumen dan
keputusan.
dan yang telah ditentukan dari data yang terstruktur dan diproses, menghasilkan
bentuk yang relevan bagi pengguna, diukur dengan kualitas informasi. Jogiyanto
sistem informasi.
37
mengacu pada output dari sistem informasi, khususnya kualitas laporan yang
dihasilkan oleh sistem. Output dari sistem informasi, yang mencakup laporan
manajemen dan halaman web, diukur dari segi kualitas informasi (Petter dan
McLean 2009).
Karena informasi yang diberikan oleh sistem informasi sangat penting dalam
pengambilan keputusan, itu harus akurat. Menurut DeLone dan McLean (2003),
3) Tepat waktu (timeliness), tidak dapat diterima jika informasi dibuat atau
kecil, itu akan mematikan dalam penilaian dan tindakan jika digunakan
dalam keadaan seperti itu, kecepatan yang dapat diperoleh, diproses, dan
laporan keuangan desa yang andal, efektif dan efisien. Dijelaskan dalam Firman
memperbaiki skala dan mengukur, dan dia melarang mereka selingkuh. "Sempurna
ukuran dan jangan berada di antara mereka yang merusak," katanya, menyiratkan
bahwa jika Anda menawarkan sesuatu kepada manusia, Anda harus mengisi
Tetapi ambil sebanyak yang Anda bisa dan berikan sebanyak yang Anda bisa."Juga,
dalam keuangan desa yang harus di ukur sesuai dengan yang sebenar-benarnya
kemudian di input dalam aplikasi Siskeudes. Oleh karena itu, setiap muslim harus
39
memiliki jiwa yang besar sehingga bisa dipercaya dalam pengaplikasian sebuah
sistem serta aturan aturan yang ada untuk mengantsipasi adanya penyelewengan
anggaran dan tindak pidana di tingkat desa. Dengan demikian beradasarkan ayat
tersebut, menjadi atribut dalam penerapan aplikasi siskeudes untuk menginput data
E. Rerangka Konseptual
Berdasarkan landasan teori serta fakta dan kondisi yang ada pada Desa
Tonasa Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa, teori TAM di gunakan dalam
berikut:
40
Gambar 2.1
Rerangka Konseptual
METODE PENELITIAN
1. Jenis penelitian
masalah penelitian belum jelas di mana peneliti perlu memahami makna di balik
data yang terlihat, di mana peneliti perlu memahami interaksi sosial, di mana
mana peneliti perlu meneliti sejarah pembangunan (Nurul, 2016; Azmi dkk., 2018).
memahami fenomena seperti perilaku, persepsi, motif, tindakan, dan lainnya, secara
holistik dan melalui deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, dalam pengaturan
unik yang secara alami dan melalui penggunaan beragam metodologi alami
(Bungin, 2003).
2. Lokasi penelitian
perangkat desa terutama Sekertaris Desa, Bendahara Desa dan operator Desa akan
41
42
B. Pendekatan Penelitian
yaitu penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami
oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain
secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada
suatu konteks khusus yang alamiah serta dengan memanfaatkan berbagai metode
menggambarkan suatu gejala (fenomena) atau sifat tertentu. Oleh karena itu, data
berdasarkan data yang terkumpul dari hasil observasi dan wawancara yang
informan adalah jenis data yang digunakan dalam penelitian ini. Informan adalah
Jenis Data yang digunakan peneliti dibagi menjadi dua yaitu data primer dan
data sekunder.
1. Data primer
Data perimer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber
asli (tanpa melalui media perantara). Ada 2 data primer yang menjadi sumbernya
yaitu pertama, melalui proses wawancara atau interview dan observasi langsung
dengan pihak yang bersangkutan dalam hal ini Sekertaris Desa yang merangkap
sebagai operator Siskeudes, dan beberapa staff desa. Kedua, melalui aplikasi
2. Data sekunder
disebut sebagai data sekunder (diperoleh dan direkam oleh pihak lain). Data
sekunder digunakan dalam bentuk dokumen yang berkaitan dengan input dan
output Siskeudes. RPJM dan RKP Pemerintah Desa, data anggaran pendapatan
pemerintah desa, data anggaran desa, data anggaran pendapatan pembiayaan desa,
dan data anggaran pengeluaran pembiayaan desa adalah di antara makalah input
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan data. Dalam
a. Observasi
keberadaan objek, situasi dan kondisi objek penelitian. Observasi awal dalam
khususnya terkait dengan transparansi keuangan desa yang di pajang depan kantor,
b. Wawancara
pendekatan paling umum yang digunakan oleh ahli metodologi kualitatif untuk
informasi tentang item yang telah diperiksa dan dirancang sebelumnya. Wawancara
ini dilakukan dengan tujuan mempelajari lebih lanjut tentang dan memperoleh fakta
c. Internet searching
referensi tambahan dari internet untuk melengkapi sumber penulis dan digunakan
untuk mengungkap fakta atau hipotesis tentang subjek yang sedang diselidiki.
d. Library Research
menganalisis literatur referensi terkait dari jurnal, majalah, makalah, dan buku
e. Dokumentasi
bahan pendukung, mereka akan lebih dapat dipercaya. Hasil wawancara akan lebih
dipercaya dalam validasi dokumen yang terhubung dengan Siskeudes, seperti yang
ada dalam penelitian ini. Data tentang jumlah penduduk Desa Tonasa, dokumen
penganggaran (Draf Anggaran, data anggaran pendapatan desa, data anggaran desa,
dll. ), dokumen administrasi (buku tunai umum, buku tunai asisten pajak, dll. ), dan
dokumen dari pendukung Siskeudes lainnya adalah di antara dokumen yang dirujuk
di sini.
perincian tepat lainnya untuk mendukung informasi dari sumber lain, dan
46
kesimpulan dapat diambil dari dokumen untuk dijadikan arahan untuk penelitian
E. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data dan informasi yang valid dan akurat, dilakukan
informasi. Instrumen penelitian yang digunakan berupa alat penunjang yang dapat
1. peneliti
2. Handphone
3. Kamera/alat foto
Menurut Miles dan Michael (1992) analisis data dan pengumpulan data
banyak literatur untuk bahan studi yang relevan dengan masalah utama yang
tentang apa yang dilihat dan apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Untuk mendapatkan data yang valid / valid dalam studi kualitatif, perlu
untuk menguji validitas data. Dalam penelitian kualitatif, upaya untuk memeriksa
kualitas data adalah salah satu teknik untuk mengatasi emosi kebingungan
dikumpulkan oleh para peneliti agar hasil penelitian memiliki kepercayaan yang
anggota semua dapat digunakan untuk menguji keandalan atau kepercayaan data
(Afiyanti, 2008). Namun, karena penelitian ini menggunakan berbagai sumber data
48
dan teori dalam menghasilkan data dan informasi yang akurat, maka cara yang tepat
dilakukan peneliti pada saat mengumpulkan dan menganalisis data. Denzim (1978)
dipakai untuk mrngkaji fenomena yang saling terkait dari sudut pandang dan
perspektif yang berbeda. Menurut Sutopo (2006) ada empat macam teknik
triangulasi yaitu:
data.
lebih dari satu teori dalam mengatasi masalah yang diperiksa, untuk
Nama Desa Tonasa berasal dari kata Makassar "Tonasa," yang berarti
"keras" di Makassar. Desa Tonasa terdiri dari inti kayu yang sangat keras dan kuat
yang diposisikan di dalam bahasa Makassar, Pegunungan Konjo atau Konjo Kuncio
diberi nama Tonasa, yang dipegang oleh seseorang dengan gelar Gallarrang Tonasa
kolonial Belanda sampai digabung menjadi satu wilayah dengan Distrik Parigi
Mangottong dan Desa Bontopanno digabung menjadi satu wilayah desa, Desa
Pada tahun 1985 Desa Tamaona dimekarkan menjadi 3 (tiga) desa, yaitu
Desa Tonasa dan Desa Erelembang sebagai desa persiapan, dan desa Tamaona
sebagai desa Induk. Saai itu, A. Abd. Rauf Karaeng Tombong diangkat sebagai Plt.
Kepala Desa pertama. Pada tahun 1992, dilakukan pemilihan kepala desa pertama
dan kembali A. Abd. Rauf Karaeng Tombong terpilih menjadi kepala desa yang
50
51
menjabat sampai tahun 2000. Berikut Nama-nama kepala desa dan masa jabatannya
sebagai berikut:
Tabel 4.1
Jabatan Jabatan
dalam wilayah Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa. Secara Geografis, Desa
Tonasa terletak antara 5o 11’ 30” LS dan 119o 58 o 0” BT dengan luas wilayah ±
Mamampang.
Kanreapia.
52
Kelurahan Pattapang.
Kelurahan Tamaona.
Desa Tonasa memiliki luas total 2.125,65 hektar (21,25 km2), yang dibagi
pertanian, dan 2% lahan akuakultur dan keperluan lainnya. Desa Tonasa, seperti
kebanyakan daerah tropis, memiliki musim kemarau dan musim hujan setiap tahun.
Karena tanahnya masih hijau dengan flora dan sangat dekat dengan kawasan hutan,
perbandingan rata-rata musim hujan lebih lama dari musim kemarau. Jarak antara
Keadaan infrastruktur di Desa Tonasa dapat dilihat di jalan poros desa, yang
dimungkinkan untuk pergi melalui darat dari pusat desa ke ibukota kecamatan
dalam jarak sekitar 2 kilometer, jalan poros desa adalah aspal dan dalam kondisi
buruk. Desa Tonasa memiliki potensi tertinggi untuk budidaya sayuran dataran
tinggi, seperti tomat, kentang, kol, wortel, dan sayuran lainnya, serta peternakan
sapi dan budidaya ikan air tawar. Faktor geografis dan sistem irigasi yang dirancang
dengan baik membantu mendukung hal ini. Pembentukan wilayah Desa Tonasa
komitmen pemerintah daerah untuk pengembangan potensi sumber daya alam yang
ditunjukkan di atas.
53
“Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik menuju masyrakat yang aman,
bermasyarakat
umum
berakahlak mulia
pendidikan
kesehatan
peternakan
Adapun wilayah desa Tonasa dibagi menjadi 7 Dusun yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.2
Laki
Gowa.
Gambar 4.1
Anwar Jama
(Kepala Desa)
Amrullah, S.E.
(Sekertaris Desa)
Mansyur Turung Mustakim, A. Ma. Fitrawati, S. Pd. Linda Amelia St. Sulaeha, S. Pd. Ika Sulastri, A.Md. Ak
(kasi Pembangunan) (Kasi Kesejahteraan) (Kasi Pemerintahan) (Kaur Umum) (Kaur Administrasi) (Kaur Keuangan)
Amrullah, S.E. Mansyur Jama Najo Enre Asri, S. Pd. I. Imran, A. Ma. Amir Bahar Anwar Jama
(Plt. Kadus Parang (Kadus (Kadus Balang (Kadus Buki) (Kadus Tonasa) (Kadus (Plt. Kadus
Bobbo) Mangottong) Buki) Maroanging) Langkowa)
56
Desa Tonasa.
yang tidak berisiko, karena Undang-undang yang ada telah mengatur bahwa
keuangan tersebut harus didukung oleh SDM yang terlatih, demi mewujudkan asas
bahwa:
Desa Tonasa di lakukan sesuai dengan Permendagri No. 20 Tahun 2018 yang mana
Regulasi yang berlaku menjadi tolak ukur bahwa keuangan desa dilakukan sesuai
dengan ketentuan dan asas pengelolaan keuangan yang terdiri dari asas transparan,
tentang keuangan desa. Asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk
peraturan perundang-undangan.
Sulastri, A. Md. Ak. selaku Kaur Keuangan Desa Tonasa, memberikan keterangan
bahwa:
sesuai dengan fungsi dari asas transparansi itu sendiri yaitu untuk memenuhi hak
Dengan demikian, asas transparan menjamin hak semua pihak untuk mengetahui
seluruh proses dalam setiap tahapan serta menjamin akses semua pihak terhadap
informasi terkait pengelolaan keuangan desa. Jadi pemerintah desa pro aktif dan
akuntabilitas, setiap tindakan dan hasil akhir dari operasi administrasi pemerintah
desa harus bertanggung jawab kepada masyarakat desa sesuai dengan hukum.
dijalankan sesuai asas akuntabel, dimana asas akuntabel merupakan setiap tindakan
pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan akan
undangan.
partisipatif, Ibu Linda Amelia selaku Kaur Umum, memberikan keterangan bahwa:
dengan asas partisipatif dimana asas ini menyatakan bahwa setiap tindakan
keuangan desa harus mengacu pada aturan atau pedoman yang melandasinya.
Terkait asas tertib dan disiplin anggaran, Bapak Amrullah, S.E. selaku Sekertaris
dengan asas tertib dan disiplin anggaran, dimana Tertib dan disiplin anggaran
Hal ini dimaksudkan bahwa pengelolaan keuangan desa harus sesuai dengan
dengan asas pegelolaan keuangan desa dalam Permendagri No. 20 Tahun 2018.
Selain itu, pengelolaan keuangan desa di Desa Tonasa di lakukan dengan tahapan
bahwa:
“Singkatnya, Alur perencanaan kami di sini, berawal dari RPJM Desa yang
periodenya selama 6 Tahun, kemudian berlanjut ke RKP Desa yang
periodenya setiap Tahun dibuat, nah itu yang menjadi dasar untuk masuk ke
APBDesa. Kemudian, setelah APBDesa sudah jadi untuk tahun berjalan,
Kaur keuangan menginput masuk ke penganggaran. Selanjutnya, dana
sudah ada dalam rekening desa dan kaur keuangan mengajukan SPP ke
kepala desa, kemudian mulai melakukan penatausahaan berdasarkan SPP
yang dibuat. Terakhir tahap pelaporan, dalam pelaporannya menggunakan
triwulan pertiga bulan khusus Laporan realisasi kegiatan, sedangkan laporan
APBDesa menggunakan semester pertama yaitu 30 Juni tahun berjalan dan
semester akhir yaitu 31 Desember”.
Dari kutipan tersebut, tahapan pengelolaan keuangan desa berdasarkan
Permendagri No. 20 Tahun 2018 sangat dipahami dengan baik oleh bapak sekertaris
desa di Desa Tonasa. Hal itu dapat di simpulkan bahwa pengelolaan keuangan desa
61
di Desa Tonasa di lakukan sesuai dengan regulasi yang ada, karena dalam
khusus untuk pengelolaan keuangan di Desa dan tentu menjadi aplikasi yang wajib
aplikasi ini tentu menjadi sesuatu yang sulit untuk diterima oleh sebagian
pemerintah desa, apalagi yang memiliki SDM yang kurang, baik dari segi kuantitas
maupun kualitasnya.
ini diterima dan diaplikasikan sejak tahun 2016. Penerimaan aplikasi siskeudes di
menggunakan teknologi yang dapat di lihat dalam dua persepsi yaitu Perceived
penggunaan).
Siskeudes. Hal itu menjadi sesauatu yang tidak mudah bagi sebagian pemerintah
percaya bahwa sistem informasi kurang berguna maka dia tidak akan
menggunakannya.
“Aplikasi siskeudes ini, mulai di terapkan sejak tahun 2016 di sini dan
aplikasi siskeudes sangat bagus, karena alurnya teratur mulai dari
perencanaan, penganggaran, penatausahaan sampai dengan pelaporan.
Selain itu, hadirnya aplikasi tersebut mampu meminimalisir kesalahan-
kesalahan yang ada”.
Dari kutipan tersebut, menunjukkan bahwa kegunaan yang dirasakan oleh
responden yaitu dapat memberikan jaminan atas kecepatan dan kemudahan dalam
dalam mengelola keuangan desa. Oleh karena itu, aplikasi Siskeudes di Desa
Tonasa di terima karena mereka percaya bahwa aplikasi siskeudes ini berguna.
63
tidak diperlukan usaha yang keras. Meskipun usaha menurut setiap orang bebeda-
beda tetapi pada umumnya untuk menghindari penolakan dari pengguna sistem atas
sistem yang dikembangkan, maka sistem harus mudah diaplikasikan oleh pengguna
siskeudes sangat meyakini bahwa penggunaan aplikasi siskeudes itu mudah dan
sistem untuk tujuan sesuai dengan keinginan pemakai. Oleh karena itu, penerimaan
aplikasi ini khususnya di Pemerintah desa Tonasa dianggap sebagai sebuah system
keterangan bahwa:
desa Tonasa memang sudah dibekali ilmu dasar akuntansi. Selain itu pula,
dalam penggunaannya. Hal tersebut dapat dicapai melalui pendidikan dan pelatihan
yang tepat. Terkait pentingnya pendidikan dan pelatihan dalam penerapan aplikasi
berbeda dari sistem manual sehingga pelatihan sangat penting untuk lebih
65
menyatakan bahwa:
“Iya, ada pelatihan dan sosialisasi yang di ikuti, karena ini aplikasi setiap
tahun di update atau ada fitur-fitur terbaru dan untuk tahun ini kami
menerapkan aplikasi versi terbarunya, jadi pelatihan itu sangat penting agar
kita tidak ketinggalan dengan update terbarunya”.
Hal itu di perkuat oleh Ibu ikawati Amd. Ak, selaku Kaur keuangan juga
perceived usefulness dan perceived ease of use dari pemakai terhadap aplikasi
tersebut. .Oleh karena itu, Teori TAM menjelaskan bagaimana sikap individu untuk
siskeudes ini sebagai pengawasan terhadap pengelolaan keuangan desa mulai dari
keuangan desa. Sebagaimana modul atau menu yang tersedia dalam melakukan
tahapan pengelolaan keuangan desa melalui aplikasi Siskeudes yaitu dalam menu
dan pembukuan.
Gambar 4.2
Menyimpan
data dalam
Database
67
Gambar 4.3
Gambar 4.4
1. Penerimaan Tunai
2. Penerimaan Bank Pend. B.Adm
Pengambilan Penyetoran
3. Penyetoran bunga . bank
Spp Kegiatan
Spp Definitif
Menyimpan data
Spp Panjar dalam database
Spp
Pembiayaan
Pelaporan
Untuk tahap pelaporan, tersedia lima macam laporan yang ada dalam
aplikasi siskeudes yang bisa menghasilkan informasi laporan keuangan desa yang
berkualitas, di tinjau dari kualitas sistem dan kualitas informasi dari aplikasi
tersebut.
a. Kualitas sistem
sendiri dan terfokus pada interaksi antara pengguna dan sistem. Dalam penelitian
ini, pengukuran kualitas sistem berfokus pada teori menurut DeLone and McLean
(2003) yang menyatakan bahwa untuk dapat mengukur seberapa besar kualitas
diperlukan.. Indikator kualitas sistem yang dapat diukur melalui beberapa indikator
“Iya fleksibel, karena aplikasi ini kan di update setiap tahun, jadi
fitur-fiturnya juga terbaru dan mau tidak mau kami di pemerintah
desa harus bisa merespon adanya perubahan tersebut”.
e) Security (keamanan), artinya Keamanan sistem melalui data pengguna yang
aman disimpan oleh suatu sistem. Terkait hal tersebut Bapak Amrullah,
“Saya rasa perihal data desa yang ada dalam aplikasi ini, aman.
Karena untuk login ke aplikasi ini, hanya kami di pemerintah desa
yang bisa karena hanya kami yang tahu passwordnya. Apalagi
aplikasi ini kan langsung dari BPKP, jadi yah mudah-mudahan
aman”.
Berdasarkan beberapa kutipan responden, peran aplikasi siskeudes di
pemerintah desa Tonasa di lihat dari sisi kualitas sistemnya, aplikasi tersebut
memiliki interaksi yang sangat kuat dengan pengguna sistem informasi akuntansi,
71
b. Kualitas informasi
menurut DeLone dan McLean (2003) yang menyatakan bahwa kualitas informasi
1. Relevan (relevancy)
karena pengelolaan keuangan desa menjadi tertata. Artinya, informasi yang akan
masa lalu, sekarang, atau di masa depan, serta memverifikasi atau memperbaiki
memanfaatkan informasi tentang struktur dan ukuran aset yang dimiliki untuk
Data yang sama juga dapat digunakan untuk memberikan konfirmasi (fungsi
akan diatur. Informasi tentang keuangan dan kinerja historis sering digunakan
sebagai dasar untuk memproyeksikan kondisi keuangan dan kinerja masa depan,
ketika mereka dewasa. Informasi tidak harus dalam bentuk perkiraan eksplisit untuk
membuat perkiraan.
2. Akurat (accuracy)
dirugikan atau diubah secara sengaja, menyebabkan data asli rusak atau berubah.
kesalahan-kesalahan yang ada. Artinya informasi yang dihasilkan dari aplikasi ini
segera. Pengguna dianggap memiliki pemahaman yang cukup tentang ekonomi dan
73
bisnis, serta kesediaan untuk mempelajari informasi dengan keuletan yang dapat
tindakan yang membawa bencana.. Sebagaimana Ibu Ika Sulastri, A.Md. Ak.,
Artinya Informasi yang disajikan dalam suatu sistem informasi harus dapat
Berikut pernyataan Kaur Keungan desa Tonasa, Ibu Ika Sulastri, A.Md. Ak.,
bahwa:
yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar
diharapkan dapat disajikan. Sebagaimana penjelasan Ibu Ika sulastri, A.Md. Ak.,
74
menyatakan bahwa:
“Informasi harus di sajikan dengan jujur mulai dari transaksi serta peristiwa
lainnya. Misalnya, Laporan Kekayaan Milik Desa harus menggambarkan
dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya dalam bentuk aset dan
kewajiban pada tanggal pelaporan yang memenuhi kriteria pengakuan. Dan
semua itu ada dalam aplikasi Siskeudes”
Berdasarkan kutipan tersebut, aplikasi siskeudes di pemerintah desa Tonasa
menyajikan dengan jujur transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan,
karena peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan
realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya. Sebagaimana dalam Firman
desa yang harus di ukur sesuai dengan yang sebenar-benarnya kemudian di input
dan keinginan pihak-pihak tertentu. Tidak boleh ada upaya untuk menyampaikan
Ada beberapa contoh ketika peristiwa dan kondisi tidak diketahui, seperti akun
75
miring dan estimasi masa pakai peralatan yang dapat digunakan. Esensi dan jumlah
keterangan bahwa:
pertimbangan dan perkiraan, hal itu tertera dalam tahap perencanaan pengelolaan
pada saat melakukan perkiraan dalam kondisi ketidakpastian, agar aset atau
keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan beban. Kesengajaan untuk
menyesatkan dan karena itu tidak dapat diandalkan dan tidak sempurna.
informasi akuntansi di desa. Dimana, terjadi proses mengolah data akuntansi yang
berasal dari berbagai sumber menjadi informasi akuntansi yang diperlukan oleh
Selain itu, untuk melihat kualitas suatu sistem informasi akuntansi sendiri, dapat
76
dilihat dari ukuran kinerja suatu sistem yaitu performance, information, economy,
control, efficiency dan service. Hal tersebut merupakan Penilaian kinerja yang
suatu sistem yang sangat membantu dari sisi kenerja sistem tersebut karena
aplikasi ini sangat tersistem jadi jika terdapat kesalahan penginputan dana
tepat waktu, dan relevan sesuai dengan harapan. Terkait hal tersebut, Bapak
pertanggungjawaban.
jumlah kertas yang digunakan dan mencetak dengan tinta untuk menghemat
uang. Akibatnya, sistem dianggap kurang murah yang diukur dengan jumlah
“Dari sisi kontrolingnya yah, saya rasa terkontrol. Dimana kita lihat
tiap tahun, aplikasi ini di update dengan versi terbaru, yang pastinya
juga ada beberapa fitur terbaru yang bisa membantu dalam
memudahkan tata kelola keuangan desa”.
5. Efisiensi (efficincy), artinya operasi pada suatu organisasi dikatakan efisien
atau tidak biasanya didasarkan pada tugas dan tanggung jawab dalam
menyatakan bahwa:
menyatakan bahwa:
“Dari sisi pelayanan, oke oke saja. Satu kendalanya, yaitu jaringan
yang kadang tidak mendukung”.
Berdasarkan beberapa kutipan dari responden, kualitas sistem informasi
diukur dari performance, information, economy, control, efficiency dan service dari
sebuah sistem informasi, aplikasi tersebut menjadi salah satu bentuk pengembangan
kualitas sistem informasi adalah bentuk pengukuran dari aplikasi siskeudes yang
yang berasal dari berbagai sumber menjadi informasi akuntansi yang diperlukan
oleh berbagai macam pemakai untuk mengurangi resiko saat mengambil keputusan.
untuk kebutuhan pihak eksternal maupun pihak internal, sistem informasi akuntansi
PENUTUP
A. Kesimpulan
bab sebelumnya, maka dalam penelitian skripsi ini dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
asas pengelolaan keuangan desa yang terdiri dari asas transparan, asas
anggaran.
80
81
d. Asas tertib dan disiplin anggaran di Desa Tonasa, dapat dilihat dari
penjelasannya:
akuntansi di desa Tonasa dapat dilihat dari dua konsep yaitu kualitas
B. Keterbatasan
C. Saran
Siskeudes, dan Kaur Financial juga harus sangat dapat diandalkan dan memahami
83
aplikasi Siskeudes tidak hanya digunakan oleh sekretaris desa . Kaur Finance, di
sisi lain, bertanggung jawab atas semua administrasi keuangan. Ini berupaya
kewajibannya.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an Dan Terjemahannya. 2004. CV Penerbit Jumanatul ‘Ali-ART(J-ART).
Abdullah, Muksin Hi, dan Abjan Samad. 2019. “Pengaruh Sistem Keungan Desa
(Siskeudes) Terhadap Kinerja Kepala Desa (Studi Kasus Desa Tokaka,
Kecamatan Gane Barat Utara, Kabupaten Halmahera Selatan).” Indonesian
Journal On Information System Vol 4, (1).
Afiyanti, Y. 2008. Validitas dan Realibilitas dalam Penelitian Kualitatif. Vol.
12(2). Jurnal Keperawatan Indonesia.
Ahmadi, R. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Ariyanto, D, B Subroto, B Purnomosidhi, dan Rosidi. 2014. “Does the Balinese Tri
Hita Karana Culture Affect the Adoption and Usage of Information
Technology Systems?” Information and Knowledge Management.
Artini, Ni Made Dwi, Made Arie Wahyuni, dan Nyoman Trisna Herawati. 2017.
“Analisis Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Desa Melalui
Pengimplementasian Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) Dalam Konteks
Disiplin Diri Pada Desa Tigawasa.” E-Journal Ak Universitas Pendidikan
Ganesha Vol: 8 No: 2.
Atintyasputri, Angela Ayu Wilma, dan Aprina Nugrahesthy Sulistya Hapsari. 2019.
“Analisis Implementasi Pengelolaan Dana Desa Menggunakan Aplikasi
Siskeudes Desa Banyuanyar.” Perspektif Akuntansi Volume 2 Nomor 2: 169–
93. https://doi.org/Https://Doi.Org/10.24246/Persi.V1i2.P169-193
Http://Ejournal.Uksw.Edu/Persi.
Azmi, Z, Arif N Abdillah, dan Wardayani Wardayani. 2018. “Memahami Penelitian
Kualitatif dalam Akuntansi.” Akuntabilitas: Jurnal Ilmu Akuntansi 11(1):
159–68.
Bodnar, George H. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Andi Offset.
bpkp, bpkp. 2018. bpkp.co.id.
Bungin, B. 2003. “Metodologi Penelitian Kualitatif-Aktualisasi Metodologis ke
Arah Ragam Varian Kontemporer.”
Chin, W, dan P Todd. 1995. “On The Usefullness, Ease of use of Structural
Equation Modeling in MIS Research: A note of Caution.” Journal of
Management Information System Quarterly Vol. 21. No. 3.
Davis, Fred D. 1989. “Perceived usefulness, perceived ease of use, and user
acceptance of information technology.” MIS Quarterly: Management
Information Systems 13(3): 319–39. https://doi.org/10.2307/249008.
DeLone, W. H., dan E. R. McLean. 2003. “The DeLone and McLean model of
information systems success: A ten-year update.” Journal of Management
Information Systems.
84
85
89
90
MANUSKRIP
yang periodenya setiap Tahun dibuat, nah itu yang menjadi dasar untuk
Selanjutnya, dana sudah ada dalam rekening desa dan kaur keuangan
semester pertama yaitu 30 Juni tahun berjalan dan semester akhir yaitu
31 Desember”.
“Aplikasi siskeudes ini, mulai di terapkan sejak tahun 2016 di sini dan
APB Desa per sumber dana), Laporan Penatausahaan, Buku Kas Umum,
keuangan desa?
92
ribet, tetapi karena sudah terbiasa, jadi aplikasi ini menjadi lebih mudah,
keuangan desa”
“Iya, ada pelatihan dan sosialisasi yang di ikuti, karena ini aplikasi setiap
tahun di update atau ada fitur-fitur terbaru dan untuk tahun ini kami
dan pelatihan untuk aparat desa memang sangat dibutuhkan agar seluruh
aparatur desa bisa lebih terampil dalam menggunakan sistem yang ada”
tahun kami menggunakan aplikasi ini, tidak pernah ada kerusakan atau
kendala pada sistemnya, yang ada error karena faktor jaringan, namanya
93
tahun, jadi fitur-fiturnya juga terbaru dan mau tidak mau kami di
dulu”.
10. Menurut bapak, apakah data-data desa aman dalam aplikasi siskeudes?
“saya rasa perihal data desa yang ada dalam aplikasi ini, aman. Karena
untuk login ke aplikasi ini, hanya kami di pemerintah desa yang bisa
karena hanya kami yang tahu passwordnya. Apalagi aplikasi ini kan
keuangan desa bisa di susun dengan cepat, dan intinya aplikasi ini bisa
letak kesalahan tersebut dan itu tentu menguras waktu dan berpengaruh
siskeudes ini?
sangat akurat karena apa yang ada didalam aplikasi sesuai dengan apa
yang lama?
pada jaringan. Kalau jaringan lancar, respon aplikasi juga cepat. Dan
aplikasi”.
15. Jika dilihat dari sisi kontrol aplikasi, efisiensi, pelayanan, bagaimana
“dari sisi kontrolingnya yah, saya rasa terkontrol. Dimana kita lihat tiap
tahun, aplikasi ini di update dengan versi terbaru, yang pastinya juga ada
kelola keuangan desa. Dari sisi efisiensi, saya rasa kami dipemerintah
95
terakhir ini, dan kami mengemban amanah sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab kami. Dan dari sisi pelayanan, oke oke saja. Satu
Tonasa?
kantor desa, dengan tujuan agar masyarakat kita bisa melihat bagaimana
aplikasi siskeudes?
terlihat nantinya. Kan dana desa yang diberikan itu sudah jelas tertera
kecurangan".
membutuhkan kertas yang banyak yah, apalagi jika ada yang salah, di
print ulang lagi, tetapi setelah adanya aplikasi itu, tinggal di kirim-kirim
97
ekonomislah”.
laporan keuangan desa yang tertuang dalam aplikasi siskeudes, sebagai bentuk
juga didukung dengan dokumen terkait, sesuai prosedur yang ditetapkan dan
bisa dipertanggungjawabkan”.
di Desa Tonasa?
“Kalau persoalan partisipan, dari unsur pemuda, dari unsur masyarakat banyak
yang ikut serta membangun desa agar lebih maju. Cuman untuk persoalan
dalam Musrenbang.
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
RIWAYAT HIDUP
Contact Person:
Email : [email protected]
whatsApp : 0823-9928-1170
Facebook : Arini Arsyad
Instagram : arini_arsyad