Proyek ini merancang pembuatan baterai dari koin untuk menganalisis larutan elektrolit. Siswa membuat baterai dengan menyusun koin logam dan foil aluminium secara bergantian yang dihubungkan dengan larutan cuka. Baterai ini dimaksudkan untuk menganalisis sifat elektrolit dan non-elektrolit melalui praktikum di sekolah.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
37 tayangan10 halaman
Proyek ini merancang pembuatan baterai dari koin untuk menganalisis larutan elektrolit. Siswa membuat baterai dengan menyusun koin logam dan foil aluminium secara bergantian yang dihubungkan dengan larutan cuka. Baterai ini dimaksudkan untuk menganalisis sifat elektrolit dan non-elektrolit melalui praktikum di sekolah.
Proyek ini merancang pembuatan baterai dari koin untuk menganalisis larutan elektrolit. Siswa membuat baterai dengan menyusun koin logam dan foil aluminium secara bergantian yang dihubungkan dengan larutan cuka. Baterai ini dimaksudkan untuk menganalisis sifat elektrolit dan non-elektrolit melalui praktikum di sekolah.
Proyek ini merancang pembuatan baterai dari koin untuk menganalisis larutan elektrolit. Siswa membuat baterai dengan menyusun koin logam dan foil aluminium secara bergantian yang dihubungkan dengan larutan cuka. Baterai ini dimaksudkan untuk menganalisis sifat elektrolit dan non-elektrolit melalui praktikum di sekolah.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10
PROYEK 1 STEAM
PEMBUATAN BATERAI DARI KOIN
(Analisis Larutan Elektrolit Pada Baterai Menggunakan Koin)
Kelompok 6
Ketua kelompok : Sarri Ilham (E1M020060)
Anggota kelompok : 1. Sakinatut Tamimi (E1M020057)
2. Salsabila Attazahro (E1M020058)
A. Identifikasi Masalah Praktikum Di Sekolah
Sekolah Tujuan : MA Darussholihin NW Kalijaga
Identifikasi masalah kami lakukan dengan dua cara yaitu
wawancara langsung dengan guru mata pelajaran, dan juga kepada siswa kelas IX MIPA 2. Kenapa kami melakukan observasi ke kelas XI sedangkan materi yang kami dapat materi kelas X Semester 2? Karena, sekarang masih proses semester ganjil, dan materi yang kami dapat semester genap. Itulah mengapa kami melaksanakan observasi di kelas XI yang tentunya sudah pernah melaksanakan praktikum tentang materi elektrolit, ini juga sesuai dengan saran dari guru mata pelajaran. Adapun hasil wawancara, sebagai berikut:
a. Praktikum di lakukan pada materi tertentu seperti atom, larutan elektrolit,
dan perubahan zat. b. Praktikum kadang memakai alat dan bahan laboratorium kadang juga memakai alat dan bahan sederhana yang dibawa dari rumah. c. Praktikum dilakukan di dalam lab, kelas, dan kadang dirumah dengan pembuatan video. d. Guru membimbing praktikum dengan sangat baik. e. Untuk elektrolit menggunakan bahan seperti cuka, garam,minyak,dsb. B. Latar Belakang Baterai adalah perangkat yang mengandung sel listrik yang dapat menyimpan energi yang dapat dikonversi menjadi daya. Baterai menghasilkan listrik melalui proses kimia. Baterai atau akkumulator adalah sebuah sel listrik dimana didalamnya berlangsung proses elektrokimia yang reversible (dapat berkebalikan) dengan efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud dengan reaksi elektrokimia reversibel adalah didalam baterai dapat berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik ( proses pengosongan) dan sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia (proses pengisian) dengan cara proses regenerasi dari elektroda – elektroda yang dipakai yaitu, dengan melewatkan arus listrik dalam arah polaritas yang berlawanan didalam sel. Baterai terdiri dari dua jenis yaitu, baterai primer dan baterai sekunder. Baterai primer merupakan baterai yang hanya dapat dipergunakan sekali pemakaian saja dan tidak dapat diisi ulang. Hal ini terjadi karena reaksi kimia material aktifnya tidak dapat dikembalikan. Sedangkan baterai sekunder dapat diisi ulang, karena material aktifnya didalam dapat diputar kembali. Kelebihan dari pada baterai sekunder adalah harganya lebih efisien untuk penggunaan jangka waktu yang panjang. C. Rancangan Proyek a. Alat dan bahan i. Sejumlah koin logam (min 20) ii. Lempeng tembaga iii. Alumunium foil iv. Larutan cuka v. Lampu LED b. Langkah Kerja i. Dipersiapkan alat dan bahan terlebih dahulu ii. Tembaga dan almunium foil disusun berselang seling hingga membentuk batangan iii. Setiap sela antara almunium foil dan tembaga diberi elektrolit berupa cuka, iv. Tembaga dalam koin berfungsi sebagai katoda, aluminium foil merupakan anoda, dan cuka dan garam adalah elektrolit. v. Susun beberapa baterai ini tiga potong bersama-sama, akhirnya positif sampai akhir negatif, semakin banyak lapisan yang disusun baterai lebih kuat.
c. Penjelasan
Baterai menggunakan reaksi kimia untuk menghasilkan
elektron. Mengikuti kaidah potensialnya, elektron bergerak dari zat bermuatan positif (katoda) atau ke zat bermuatan negatif (anoda) melalui elektrolit. Ketika Anda menghubungkan baterai ke sirkuit, elektron bergerak melalui sirkuit dan menyediakan tenaga listrik di sirkuit itu.
d. Contoh hasil proyek
D. Jadwal Pelaksanaan Proyek N Hari/Tgl Kegiatan Hasil Diskusi Presentasi Dokumentasi O 1 Kamis, Membagi tugas untuk STEAM : Analisis 18 mencari tema dengan 3 Elektrolit dan Non Agustus metode sama-sama Elektrolit pada 2022 satu. Proses Pembuatan Baterai Menggunakan Koin.
2 Senin, 22 Diskusi penyocokan Materi: Larutan
Agustus KD dan CP elektrolit dan 2022 larutan non elektrolit KD: 3.8 Menganalisis sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya. CP: Menganalisis 3 Rabu, 24 Pembagian tugas Sari ilham Agustus masing- masing bertuga 2022 anggota. s mencari referens i Sakinatut Tamimi bertugas untuk membuat logbook Salsabila Atazzahro bertugas untuk menyusun rangkaian kerja. 4 Senin, 29 1. Isinya, 1. – 2. Judul proyek, 2. STEM : Agustus 3. Analisis Analisis 2022 permasalahan Kandungan praktikum Elektrolit dan yang saat ini Non Elektrolit di hadapi pada Proses sekolah. Pembuatan 4. Rencana Baterai Menggunakan proyek yang Koin. di rancang 3. Permasalahan praktikum untuk solusi. yang di alami saat ni di sekolah yaitu kurangnya alat-alat yang memadai untuk melaksanakan suatu praktikum. 4. Sehingga solusi yang kami tawarkan dalam menganalisis elektolit dan non elektrolit yaitu dengan menganalisis pembuatan baterai dari koin. 5 Sabtu, 3 Wawancara dan Masalah yang terjadi: Sekolah September observasi tidak 2022 memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk melaksanakan praktikum. Solusi : Karena alasan di atas maka dari itu guru mengambil keputusan untuk tetap melaksanakan dengan alat- alat yang sederhana. Alasan mengambil Judul: Selaras Dengan Komptensi Dasar pada kelas X semester 2. 6 Rabu, 7 Diskusi pembelian September bahan 2022
7 Kamis, 8 Pelaksanaan Belum berhasil
September Praktikum I karena kendala 2022 bahan dan tekhnik yang belum pas. 8 Rabu, 14 Pelaksanaan September Praktikum II 2022
E. Hasil
NO Aspek Literasi Sains Indikator dalam Pembelajaran
STEAM Praktikum 1 Sciense Menjelaskan fenomena ilmiah - Mengidentifikasi bahan baku yang digunakan dalam pembuatan baterai dari koin. - Menentukan koin yang tepat dalam pembuatan baterai dari koin. - Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi proses lampu menyala. Menafsirkan data dan bukti - Mengemukakan argument yang ilmiah didasarkan pada bukti adanya kandungan elektrolit yang terkandung dalam baterai yang Mengevaluasi dan merancang terbuat dari koin. - Menjelaskan cara membuat baterai dari koin dari hasil berbagai sumber yang relevan. 2 Technology Mengembangkan solusi dalam - Menjelaskan tujuan perlakuan mencapai tujuan yang diberikan selama proses pembuatan baterai dari koin. - Menggunakan alat dan bahan yang tepat dalam proses pembuatan baterai dari koin. 3 Engeineering Mengembangkan alat yang tepat - Menggunakan alat dan bahan yang tepat dalam proses pembuatan baterai dari koin. 4 Art Mengembangkan alat yang - Menggunakan alat dan bahan sederhana yang sederhana dalam proses pembuatan baterai dari koin. 5 Mathematics Menggunakan konsep, fakta, - Mengidentifikasi perbandingan prosedur, dan penalaran koin yang tepat dalam pembuatan tempe.
Dari praktikum kelompok, kami dapatkan hasil bahwa lampu LED
menyala dikarenakan beberapa faktor pendukung berupa alat dan bahan yang kami gunakan, seperti larutan garam, alumunium foil, dan uang koin. Larutan garam mempengaruhi nyala lampu dikarenakan larutan garam merupakan elektrolit, sehingga mampu menghantarkan arus listrik. Pada percobaan kami, koin yang dipakai terlebih dahulu dicelupkan ke dalam larutan garam agar sifat elektrolit dari larutan garam dapat mengalir ke dalam koin, sehingga koin yang mula-mula tidak memiliki tegangan listrik menjadi bertegangan listrik.. Begitu pun halnya dengan karton yang kami gunakan.
Karton merupakan bahan yang tidak mampu menghantarkan listrik
oleh karena itu karton terlebih dahulu dicelupkan ke dalam larutan garam agar karton bersifat elektrolit sehingga mampu menghantarkan listrik dari koin ke alumunium foil. Adapun alumunium foil yang kami gunakan tidak dicelupkan ke dalam larutan garam dikarenakan alumunium foil sudah merupakan laruta elektrolit yang mampu menghantarkan listrik. Uang koin yang kami gunakan berfungsi sebagai baterai, sehingga semakin banyak tumpukan uang koin maka semakin besar kemampuan koin tersebut untuk menghidupkan lampu LED. Hal ini terbukti ketika kelompok kami awalnya hanya menggunakan sebanyak 15 koin dan lampu tidak menyala, setelah itu kami menambah tumpukan koin tersebut menjadi 20 buah koin dan kemudian lampu pun menyala. Kemudian untuk membuktikan adanya tegangan listrik didalam koin kami mengukurnya dengan menggunakan alat multitester dan kami dapatkan hasil bahwa tegangan listrik yang terjadi di dalam koin sebanyak 3 volt. F. Kesimpulan Dari percobaan kelompok, kami dapat menyimpulkan bahwa koin juga dapat berperan sebagai baterai. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor seperti banyaknya koin yang dipakai, larutan garam, dan juga alumunium foil. Kandungan elektrolit yang ada pada larutan garam dapat berfungsi sebagai penghantar listrik yang baik sehingga ketika karton dan koin dicelupkan ke dalam larutan garam, karton yang awalnya tidak bisa menghantarkan listrik menjadi bisa menghantarkan listrik dan koin yan mula-mula tidak ada tegangan listrik menjadi bertegangan listrik. Uang koin yang digunakan pun juga berpengaruh terhadap nyalanya lampu. Semakin banyak tumpukan uang koin maka semakin besar kemampuan koin tersebut untuk menghidupkan lampu LED. DAFTAR PUSTAKA
Bybee, R. W. (2013). The case for STEM education: Challenges and opportunities. NSTA press.
Capraro, M. M., & Jones, M. (2013). Interdisciplinary STEM project-based
learning. In STEMproject-based learning. Brill Sense.
Daniel S. Domin. (1999). “A Review of Laboratory Instruction Styles”. Chemical
Education Research.
Patcharee Chonkaew, Boonnak Sukhummek, and Chatree Faikhamta. (2016).
“Development of analytical thinking ability and attitudes towards science learning of grade-11 students through science technology engineering and mathematics (STEM education) in the study of stoichiometry”. Chemistry Education Research and Practice.
R. A. Amahoroe, M. Arifin., H. Solihin. (2020). “PENERAPAN DESAIN
PRAKTIKUM BERBASIS STEM PADA PEMBUATAN TEMPE DARI FERMENTASI BIJI NANGKA (ARTOCARPUS HETEROPHYLLUS) UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA SMK”. MJoCE/Vol 10 No 2/Juli 2020/Hal. 89-100