0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
59 tayangan

Server Side Scripting

Diunggah oleh

dave
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
59 tayangan

Server Side Scripting

Diunggah oleh

dave
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 10

A.

Konsep Pemograman Server Side Scripting


Pada awal perkembangan internet, informasi disediakan dalam bentuk halaman web
statis yang memuat teks dan gambar. Keterbatasan jenis halaman web ini tidak mampu
memenuhi kebutuhan pengguna yang makin kompleks sehingga muncullah halaman web
dinamis. Berbeda dengan konten halaman web statis yang selalu sama, konten halaman web
dinamis bisa berubah-ubah untuk menampilkan informasi yang berbeda-beda,
misalnya laporan cuaca atau laporan pergerakan harga saham. Konten yang ditampilkan
kepada pengunjung pun bisa berlainan yang didasarkan pada preferensi setiap pengunjung,
histori aktivitas pengunjung, jenis browser yang digunakan, atau berdasarkan pada kriteria
lain. Web Scripting dibutuhkan untuk menampilkan semua konten yang dinamis tersebut.
Server-side scripting adalah sebuah teknik dalam perancangan desain web yang
melibatkan embedding script dalam dokumen HTML yang diminta oleh client dari sebuah
server, dimana permintaan akan diproses di sisi server melalui aplikasi server-side yang
tersedia di server. Server-side scripting berbeda dengan client-side scripting, dimana pada
metode ini script dijalankan pada web browser yang digunakan oleh pengguna. Server-side
scripting biasanya digunakan untuk menyediakan antarmuka ke client dan membatasi client
untuk mengakses database, atau sumber informasi yang sifatnya rahasia. Script ini dapat
menyesuaikan respon berdasarkan karakteristik, kebutuhan pengguna, hak akses, dan
lainnya. Selain itu, server-side scripting juga memungkinkan pengelola server untuk
membatasi akses ke source code dari script yang dijalankan. Karena proses pengolahan
informasi data berlangsung di sisi server, maka metode server-side scripting banyak
digunakan dalam pemrograman web yang memungkinkan server dapat menghasilkan
halaman web dinamis.
Contoh bahasa scripting server-side yang banyak digunakan dalam pemrograman
web diantaranya adalah ASP, PHP, Phyton, Perl, Java Server Pages, dan Cold Fusion.
Dengan kemampuan dalam menghasilkan halaman web dinamis, tentu saja memungkinkan
sebuah website dapat menjadi lebih interaktif. Contoh website yang menggunakan server-
side scripting misalnya saja Blog Simple-Aja.info, dimana menggunakan CMS WordPress
yang berbasis bahasa pemrograman PHP dan manajemen basis data MySQL. Artikel dan
komentar yang dituliskan oleh client akan diolah di sisi server hingga web browser milik
pengguna dapat menampilkan informasi yang diminta, dimana tidak lagi ditampilkan berupa
kode PHP, namun berupa HTML.

B. Keunggulan dan Kekurangan Pemograman Server Side Scripting


1. Keunggulan menggunakan server side scripting
a. Aman. Hal ini karena kode sumber Server Side Scripting disimpan diweb server yang
ada di sisi server, sehingga user tidak dapat melihat kode sumber Server Side Scripting
dari sisi client/web browser. Hal ini berbeda dengan Client Side Scripting yang dapat
dilihat kode sumber nya dari isi web browser.
b. Meminimalkan traffic dijaringan. Pada saat user melakukan request ke server maka
yang dikirimkan ke user adalah hasil pemrosesannya saja. Karena pemrosesan
dokumennya sudah dilakukan disisi server, maka data yang mengalir dari client ke
server atau sebaliknya adalah relative kecil dan tidak mebebani bandwidth di jaringan.
c. pemrosesannya lebih cepat karena spesifikasi hardware untuk mesin server baisanya
lebih tinggi(bisa menjadi kelemahan juga)
d. Mampu mendukung banyak program basis data/database management system
(DBMS).
e. Mampu mengelola sumber daya yang ada dikomputer baik perangkat keras maupun
perangkat lunak lainnya.
f. Mampu dijalankan di semua sistem operasi (cross platform)
g. Tidak bergantung pada jenis web browser yang akan digunakann , karena semua script
dikelola disisi server/ web server.
2. Kelemahan Server Side Scripting
a. Karena semua pemrosesan dilakukan disisi server maka dibutuhkan spesifikasi
komputer server yang cukup tinggi agar dapat memproses Server Side Scripting secara
cepat. Karena itu dibutuhkan investasi yang tidak sedikit untuk pengadaannya.
b. Dibutuhkan kemampuan pemrograman yang baik untuk mempelaari Server Side
Scripting.
c. Tidak memiliki kemampuan untuk membuat layout/ desain  halaman web yang
menarik.
d. Demikian ulusan mengenai Kelebihan dan Kekurangan Client Side Scripting, Server
Side Scripting. Semoga dapat bermanfat dan menjadi acuan anda dalam mempelajari
kelebihan dan kekurangan dari jenis pemrograman web diatas.

C. Bahasa Pemrograman Server Side Scripting


Bahasa pemrograman server side adalah bahasa-bahasa tertentu yang memungkinkan
aneka proses dalam server sebelum ditampilkan ke user, seperti penerjemahan PHP ke kode
HTML. Letak source code bahasa pemrograman server side adalah hanya di web server saja.
Bahasa pemrograman server side scripting adalah sebagai berikut:
1. PHP
Nama bahasa pemrograman PHP selalu menduduki peringkat pertama sebagai bahasa
pemrograman sisi server. Faktanya, mayoritas hosting server internasional didominasi
oleh penggunaan PHP. Saat ini ada banyak versi bahasa pemrograman PHP yang bisa
Anda pakai, seperti PHP versi 8 (yang palin baru) dengan kelebihan compiler dan JIT,
PHP versi 7.3, PHP 7 (yang paling banyak digunakan oleh developer karena paling
fleksibel), hingga ke versi-versi yang cukup lama dan sudah mulai ditinggalkan seperti
PHP versi 6 dan 5.x.
2. Python
Python adalah seperti PHP, dia open source,  berjenis bahasa interpreter, tidak dikompile
(berupa script), dan bahasa aras tinggi. Bahasa ini sebenarnya justru lebih tua dibanding
PHP. Python tahun 1991, sedangkan PHP tahun 1994. Python, cukup digemari di
kalangan developer AI (Artificial Inteligence – Kecerdasan Buatan), dan Machine
Learning. Beberapa hal yang membuat python begitu disukai :
a. Library yang sangat lengkap
b. Kemudahan mengambil library dengan menggunakan pip
c. Komunitas yang luas
d. Kemudahan dipelajari, terutama justru oleh newbie
e. Kemampuan mengolah big data, yang masa kini sedang marak
f. Python bagus juga sebagai system scripting
Cukup banyak tools gratisan di internet, baik standalone tool, aplikasi, maupun
middleware yang dibangun dengan menggunakan Python. Di kalangan pentester, python
masih paling banyak digunakan sebagai bahasa pemrograman untuk mendevelop
aplikasi penetration test. Python sekarang, sudah mencapai versi 3.7.4.
3. Node.js
Node.js ditulis tahun 2009 oleh Ryan Dahl. Dia menulis karena ingin membuat bahasa
pemrograman dengan berlibrary Javascript, namun ada di server side. Node.js tumbuh di
kalangan komunitas developer, terutama mereka yang memilih malas untuk belajar
bahasa pemrograman selain Javascript. Alasannya dengan memahami satu bahasa saja,
mereka sudah dapat memegang server side dan client side sekaligus. Masuk akal.
Beberapa hal mengapa node juga melejit popularitasnya adalah sebagai berikut :
a. sintaks yang bersaudara dengan java script. Sekali belajar bahasa, untuk semua sisi
b. Dukungan komunitas
c. Library yang banyak, dengan bantuan npm pemanggilan library jadi cukup cepat
d. Konon, eksekusi satu command di node, lebih cepat ketimbang bahasa pemrograman
lainnya
Pada umumnya node digunakan sebagai bahasa pemrograman untuk pengembangan
webservice dan API. Beberapa isu kekurangan Node seperti : potensial DDOS pada
Listen Service, dapat ditangani dengan webserving dengan program webserver seperti
Nginx, Apache, dan lainnya. Versi terakhir node sekarang adalah 13.2.0
4. Java
Java adalah bahasa pemrograman berbasis pada class dan OOP (Object Oriented
Programming), dijalankan dengan kompilasi, dan tak perlu compile ulang saat pindah
mesin lain. Aplikasi berbasis Java dapat hidup dalam berbagai macam sistem operasi dan
arsitektur, dengan cara menjalankan JVM (Java Virtual Machine). Java memiliki logo
gambar kopi, konon memiliki sejarah tersendiri. Si pembuat Java, James Gosling dan
kawan-kawannya, terinspirasi logo itu dari kopi Jawa. Mereka menganggap bahwa kopi
Jawa adalah kopi paling berkesan untuk para coder.
Java dibuat oleh para pegiat di Sun Microsystem pada tahun 1991, yang kemudian
diakuisisi oleh Oracle pada tahun 2010. Java banyak digunakan pada sistem-sistem yang
membutuhkan penyembunyian source code. Keunggulan lain dari Java ini, karena dia
menggunakan JVM, maka saat program Java start, dia akan langsung meload seluruh
program, mengklaim resource (memory), dan berjalan dengan stabil dalam merespon
layanan. Beberapa developer memilih tidak menggunakan Java, karena menurut mereka
kurang ramah dan lincah dikerjakan dengan Source Code Management (Version Control).
5. Ruby
Ruby ditulis oleh Yukihiro Matsumoto, pada tahun 1995. Dari namanya, tentu tahu ya,
beliau orang mana. Ruby merupakan bahasa interpreter, aras tinggi, dan juga multiple
paradigm programming, yang dapat berbasis OOP, Prosedural, ataupun berbasis
fungsional. Yukihiro menuliskan Ruby, salah satunya terinspirasi oleh bahasa Perl. Saat
ini Ruby telah mencapai versi 2.8
Di lingkungan bahasa Ruby ini, berkembang juga sebuah framework bernama Ruby On
Rails, yang sudah berbasis MVC (Model View Controllers), yang menginspirasi banyak
framework populer seperti : Django (Python), Laravel dan CakePHP (PHP), Sails.js di
NodeJS. Komunitas Ruby di Indonesia, ada di https://ruby.id.
Ruby juga tidak jarang digunakan untuk system scripting di berbagai sistem operasi.
Ruby juga dapat digunakan sebagai bahasa pemrograman untuk program-
program executable. Salah satunya misal adalah tool untuk melakukan audit keamanan
WordPress : WPScan, juga ditulis dengan menggunakan bahasa Ruby. Ruby juga
memiliki composer library yang bernama RubyGems .
6. Go !
Golang, adalah bahasa pemrograman server side yang merupakan salah satu
teknologi Google yang lantas dishare ke masyarakat. Google memang begitu. Sukanya
ngeshare teknologinya ke masyarakat. Tujuannya? Ya untuk keberlangsungan
pengembangan, kontribusi dan menanamkan platform teknologi Google pada masyarakat.
Di sisi client side, Google pernah share AngularJS, di sisi infrastruktur Google
menularkan Kubernetes (yang konon ditulis dengan Go juga).
Go (atau Go Lang, atau Golang), akan dikompilasi (compile) pada mesin yang
menjalankan. Cara penulisan Go sendiri seperti bahasa scripting biasa. Konon, Go
menjadi bahasa pemrograman dengan proses yang sangat cepat, karena dengan
dikompilasi, dia akan memiliki library sendiri dalam bentuk biner. Go sendiri, dibangun
dengan menggunakan bahasa C.
Go, akhir-akhir ini menjadi sangat populer, karena kelebihannya. Ditambah dengan
dokumentasi yang banyak, dukungan komunitas dan masyarakat IT seluruh dunia,
menjadikan popularitas Go menjadi tinggi. Bahkan di kalangan pentester, system
scripting, Go juga mulai marak digunakan. Di dunia startup dan perusahaan-perusahaan
raksasa berbasis IT di Indonesia, Bahasa pemrograman Go juga marak digunakan.

D. Struktur Penulisan Pemograman Disisi Server


Salah satu program aplikasi Server Side Programming yang hanya digunakan adalah
PHP. Selain itu, penggunaan kode harus disesuaikan dengan aplikasi atau sistem pada
komputer yang bersangkutan. Struktur script PHP adalah prosedur dalam penulisannya di
dalam HTML ataupun penulisan tag HTML ke dalam script PHP. Menambahkan script PHP
ke HTML memerlukan persyaratan khusus yang tidak boleh diabaikan, yaitu delimeter yang
harus diikutsertakan. Delimeter diterjemahkan sebagai karakter atau kumpulan karakter yang
membedakan antara script dengan teks biasa dalam HTML. Delimeter untuk HTML adalah
karakter < dan >, sungkan delimeter untuk PHP yang digunakan dapat dilihat pada Tabel
Delimeter untuk PHP
No Delimeter Bentuk
1 Dokumen HTML biasa <? Script PHP ?>
atau:
<?php Script PHP ?>
2 Editor yang tidak <?script language=”php”>
mendukung PHP <script>

Berikut ini struktur dasar server side programming menggunakan PHP.


a. Variabel
Variabel dalam pemrograman identik dengan suatu lokasi penyimpanan (di dalam
memori komputer) yang berisikan informasi yang nilainya tidak diketahui maupun telah
diketahui. Nilai yang disimpan di dalam variabel dapat dipindahkan ke dalam database,
atau ditampilkan kembali oleh pengguna. Nilai dari variabel tersebut dapat berisi
informasi yang diinginkan dan diubah nilainya pada saat kode program sedang berjalan.
Sebuah variabel memiliki nama yang digunakan untuk mengakses nilai dari variabel itu.
Variabel dalam PHP juga digunakan untuk menampung nilai inputan dari user atau nilai
yang didefinisikan sendiri. Namun, PHP memiliki beberapa aturan tentang cara
penggunaan dan penulisan variabel. Beberapa aturan penulisan variabel pada PHP adalah
sebagai berikut.
1) Nama variabel diawali dengan tanda $.
2) Setelah tanda $ diawali oleh huruf atau under-scrore ( _ ).
3) Panjang tidak terbatas.
4) Karakter berikutnya bisa terdiri atas huruf, angka, dan karakter tertentu yang
diperbolehkan. Pada umumnya berupa karakter ASCII dari 127-255.
5) Tidak perlu dideklarasikan.
6) Bersifat case-sensitive.
7) Tidak boleh mengandung spasi.
Penulisan Variabel PHP
No Penulisan Yang Benar Penulisan Yang Salah
1 $_name $3name
2 $first_name $name?
3 $name3 $first+name
4 $name_3 $first.name

b. Tipe Data
Tipe data pada PHP tidak didefinisikan oleh programmer, akan tetapi secara otomatis
ditentukan oleh intepreter PHP. Hal yang perlu dipahami adalah PHP mendukung 8
(delapan) buah tipe data primitif, yaitu array, boolean, float, integer, NULL, object,
resource, dan string.
c. Konstanta
Definisi konstanta (constant) dalam bahasa pemrograman identik dengan suatu lokasi
penyimpanan (dalam memory) yang berisikan nilai yang sifatnya tetap dan tidak bisa
diubah sepanjang program berjalan. Pendefinisian konstanta dalam PHP menggunakan
fungsi define (). Berbeda dengan variabel yang isi/nilainya dapat diubah, bahkan dihapus
selama program berjalan, sebuah konstanta tidak dapat diubah lagi dalam kode program
jika telah diberikan nilai. Hal yang perlu dipahami adalah pembuatan konstanta dengan
keyword const hanya dapat digunakan pada top-level scope, yaitu harus dalam
lingkungan global PHP sehingga tidak bisa menggunakan const di dalam function, loop,
atau kondisi IF. Guna mendefinisikan konstanta dengan kata kunci const, langkahnya
mirip dengan menambahkan nilai kepada sebuah variabel, tetapi diawali dengan kata
const.
Perhatikan contoh berikut.
d. Operator
Operator digunakan untuk memanipulasi milai dari suatu variabel. Variabel yang nilainya
dimodifikasi oleh operator disebut operand. Misalnya operator misalnya 23 - 78, 23 dan
78 adalah yang disebut dengan operand. Sementara itu, tanda " - " disebut operator.
Operator-operator diklasifikasikan menjadi assignment operator, anthmeuc operator,
logical operator, comparison operator, dan operator lainnya.
e. Komentar
Komentar identik dengan bagian dari skip PHP yang tidak diterjemahkan oleh browser.
Fungsi komentar hanyalah sebagai dokumentasi dari skrip PHP yang dibuat atau sebagai
penjelasanpenjelasan dari skrip tersebut dan tidak memengaruhi program, karena
berfungsi untuk memudahkan penulis kode dalam mengingat arti dari baris yang
ditulisnya. Pada dasarnya, terdapat 3 tipe komentar yang umum digunakan dalam skrip
PHP sebagai berikut.
Tipe Komentar Dalam Scrip PHP
No Jenis Keterangan
1 Komentar 1 /* tulis komentar disini */
2 Komentar 2 // tulis komentar disini
3 Komentar 3 # tulis komentar disini

Berikut ini penggunaan ketiga jenis komentar tersebut.


E. Sintaks Yang Digunakan Dalam Pemograman Disisi Server
a. User melakukan request dari sisi client melalui web browser untuk mengakses sebuah
halaman web.
b. Proses request ini akan dicari di web server, khususnya URL/domain halaman web
tersebut. Lokasi dari dokumen web tersebut di web server mungkin saja berada di
internet.
c. Jika dokumen tersebut sudah ditemukan, maka web server akan mengecek apakah
dokumen yang di request oleh user menggunakan client side scripting atau server side
scripting. Jika dokumen web tersebut berisikan dokumen client side scripting maka web
server akan mengarahkan pemrosesannya ke sisi client/ web browser. Sebaliknya, jika
berisikan server side scripting maka pemrosesannya diarahkan kepada web engine.
d. Web engine akan memproses dokumen Server Side Scripting tersebut menjadi format
dokumen HTML.
e. Selanjutnya hasil pemrosesan web engine akan dikembalikan lagi ke web server.
f. Kemudian dilanjutkan oleh web server ke client/user yang merequest dokumen tersebut.
Format akhir dokumen tersebut adalah format HTML. Hal ini terjadi karena web browser
hanya dapat menampilkan halaman web dalam format HTML.

F. Prosedur Penggabungan Script Program Server Side dengan HTML


PHP menyediakan berbagai cara untuk memasukkan kode PHP ke dalam HTML.
Cara paling populer adalah menggunakan opening tag “<?php” dan closing tag “?>”. Di
samping itu, PHP juga menyediakan langkah berbeda untuk masuk ke dalam mode PHP.
Secara mendasar, web server membutuhkan suatu cara untuk memberi tahu Web Server
bahwa bagian kode tersebut adalah kode PHP, bukan kode HTML. PHP menyediakan
prosedur penggabungan dengan HTML untuk masuk ke dalam mode PHP sebagai berikut.
a. Metode Standar (XML Style)
PHP Metode Standar (XML Style) PHP sering disebut sebagai XML Style karena
didasarkan pada aturan penulisan (syntax) eXtensible Markup Language (XML). Metode
penginputan PHP inilah yang paling disarankan dan paling banyak digunakan. XML
identik dengan bahasa markup yang menjadi dasar dari xHTML (versi HTML yang
memiliki aturan lebih ketat), Untuk masuk ke dalam mode PHP, dapat menggunakan
kombinasi “<?php” sebagai tag pembuka dan tag “?>” sebagai tag penutup.
b. Metode Tag Singkat (SGML Style)
PHP Metode ini disebut tag singkat (PHP Short tag) karena tag ini lebih singkat dari
metode XML, yaitu hanya menggunakan tag <? sebagai tag pembuka mode PHP dan tag
<? sebagai penutup. Metode ini disebut juga dengan SGML Style karena mirip dengan
Standard Gencralized Markup Language (SGML). SGML adalah sebuah format standar
bahasa markup yang merupakan asal dari HTML. Secara default, PHP versi 5.$ tidak lagi
mendukung mctode SGML Style ini. Namun, dapat juga dengan mengaktifkannya
melalui sctting-an PHP (php.ini).
c. Metode ASP (ASP Style) PHP
ASP (Active Server Pages) adalah bahasa pemrograman web yang dirilis oleh Microsoft
sebagai bahasa saingan PHP. Mctode ini disebut metode ASP karena mirip dengan cara
menginputkan kode ASP ke halaman HTML. Metode ASP menggunakan tag <% sebagai
tag pembuka dan tag %> sebagai tag penutup. Seperti halnya metode SGML, metode
ASP ini juga tidak didukung secara default. Anda harus mengaktifkannya secara manual
melalui setingan PHP (PHP.ini).
d. Metode Script (Script Style)
PHP Metode yang bisa digunakan untuk masuk ke mode PHP adalah metode script
karena cara penulisannya mirip dengan bahasa script seperti JavaScript dan CSS. Metode
Script menggunakan tag <script language=“php”> sebagai tag pembuka dan tag </script>
sebagai tag penutup. Metode Script ini didukung secara penuh oleh PHP 5.5, tetapi Jarang
sekali ditemui kode program PHP menggunakan tag ini.

Anda mungkin juga menyukai