Makalah B Indo
Makalah B Indo
Makalah B Indo
Kelompok 4 :
DIVIA HERLIANTI
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................ ................ ............................ i
DAFTAR ISI........................... ................ .............................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.......... ................ ............................................................................ 1
A. Latar Belakang.............................................................. ................ ......................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................... .................. ............................. 1
C. Tujuan...................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... ............. 3
A. Mengidentifikasi informasi,tujuan, dan esensi karya ilmiah................................................... 3
B. Merancang informasi, tujuan,esensi dalam karya ilmiah................ ................ .......................5
C. Menganalisis sistematika atau Kerangka Penulisan Karya Ilmiah..................... .................... 7
D. Mengontruksi karya ilmiah dengan memperhatikan isi,sistematika,dan kebahasaan.............. 8
E. Bentuk-bentuk Karya ilmiah .............................................. ................ ................ .................. 9
BAB III PENUTUP.................................................................................. ................ .............. 9
A. Kesimpulan.................................................................................... 9
B. Saran.............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Karya ilmiah merupakan hasil tulisan yang menuruti suatu aturan tertentu. Aturan tersebut
biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis yang telah dibakukan oleh masyarakat akademik.
Secara umum, proses penulisan karya ilmiah dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu : tahap prapenulisan,
tahap penulisan, dan tahap perbaikan.
Sebagai hasil penelitian atau kegiatan ilmiah setiap karangan ilmiah mengandung komponen
adanya masalah yang menjadi topik karangan ilmiah itu. Adanya tujuan penelitian, metode penelitian,
teori yang dianut, objek penelitian, instrumen yang digunakan, dan adanya hasil penelitian yang
diperoleh. Setelah kaidah ditemukan dan dirumuskan, kegiatan penelitian harus diwujudkan dalam
bentuk laporan. Hal ini dimaksudkan karena sasaran akhir penelitian adalah mengkomunikasikan hasil
penelitian pada khalayak terkait. Oleh karena itu, menulis laporan merupakan tahap akhir yang
penting dalam penelitian, karena menulis laporan merupakan proses komunikasi yang membutuhkan
adanya pengertian yang sama antara penulis dan pembaca.
Jadi, dapat disimpulkan belajar menulis karya ilmiah itu sangat penting. Supaya di setiap proses
dan tahapannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain itu, pentingnya belajar menulis karya
ilmiah juga dapat memperjelas sasaran atau tujuan dilaksanakannya penelitian sehingga dalam
pembahasannya dapat disampaikan secara tepat dan mudah dipahami oleh pembaca. Sehingga kami
membuat makalah penulisan karya ilmiah ini sebagai bahan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah?
2. Bagaimana sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah?
3. Bagaimana cara penulisan karya ilmiah yang baik?
4. Jenis atau bentuk – bentuk apa saja yang termasuk karya ilmiah ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian karya ilmiah.
2. Untuk mengetahui sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah.
3. Untuk mengetahui cara penulisan karya ilmiah yang baik.
4. Untuk mengetahui jenis atau bentuk dari karya ilmiah.
BAB II
Karya ilmiah merupakan tulisan yang berisi fenomena atau peristiwa yang ditulis berdasarkan
kenyataan atau fakta. Fakta yang terdapat dalam karya ilmiah diperoleh dari penelitian atau
pengamatan dan studi pustaka. Tema atau pokok permasalahan yang diangkat dalam karya ilmiah
merupakan peristiwa yang ada di masyarakat. Karya ilmiah menggunakan bahasa baku. Kata dan
kalimat yang digunakan dalam karya ilmiah disusun secara sistematis untuk menyampaikan informasi
yang ada dalam karya ilmiah.
Penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Masalah tersebut disusun dengan metode ilmiah. Metode ilmiah yakni metode untuk
melakukan cara kerja untuk melakukan cara kerja berdasarkan cara berpikir yang sistematis dan logis.
Sistematis berarti tersusun secara teratur mengikuti pola baku, dimulai dari pendahuluan, pembahasan
dan diakhiri dengan simpulan. Logis berarti isi karya ilmiah dipahami dan dibenarkan oleh akal sehat
karena disadari oleh sebab akibat. Objektif berarti pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam karya
ilmiah didasarkan pada fakta yang terjadi atau pandangan umum, tidak didasari pandangan pribadi
penulis. Faktual berarti kebenaran di dalam karya ilmiah berdasarkan fakta dan kenyataan yang
sesungguhnya.
Dalam pembahasannya, karya ilmiah mengutamakan aspek rasionalitas. Untuk membuktikan
rasionalitas suatu karya ilmiah, memerlukan data yang lengkap dari berbagai sumber. Data-data yang
mendukung pembahasan dalam karya ilmiah dapat diperoleh dari berbagai media, buku dan pendapat
ahli di bidangnya. Karya ilmiah tidak selalu identik dengan hasil penelitian. Karya ilmiah dapat
berupa artikel, makalah, laporan, skripsi, tesis dan disertasi.
Karya ilmiah disusun oleh bagian-bagian penting yang menyusun struktur karya ilmiah.
Struktur Karya ilmiah yaitu sebagai berikut:
1. Judul
Judul karya ilmiah ditulis dalam suatu frasa (gabungan dua kata atau lebih yang bersifat non
predikatif) yang jelas dan lengkap. Judul mencerminkan isi karya ilmiah. Dari judul karya ilmiah,
Anda dapat menemukan masalah yang diteliti, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, dan metode
penelitian. Penulisan judul tidak diakhiri dengan tanda baca apapun.
Penulisan judul karya ilmiah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Menggunakan huruf kapital semua kecuali pada anak judul. Contoh: PENGGUNAAN
GADGET PADA ANAK (Sebuah Studi Deskriptif Terhadap Penggunaan Gadget).
2. Menggunakan huruf kapital pada setiap awal kata ada judul, kecuali kata depan dan
konjungsi. Contoh: Maraknya Pengguna Gadget pada Anak (Sebuah Studi Deskriptif
Terhadap Penggunaan Gadget).
2. Pendahuluan
Pada karya ilmiah formal, bagian pendahuluan mencakup hal-hal sebagai berikut.
1. Latar Belakang, yakni digunakan untuk menjelaskan adanya pemilihan topik
permasalahan yang bersangkutan.
2. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah yakni digunakan untuk memberikan batasan
yang jelas bagian mana dari persoalan yang dikaji. Batasan masalah dan rumusan masalah
disajikan dengan kalimat tanya yang menggunakan kata tanya Mengapa dan Bagaimana.
3. Tujuan Penelitian. Bagian ini menyajikan tujuan penulisan karya ilmiah berdasarkan
rumusan masalah yang ada. Bagian ini juga digunakan untuk menggambarkan hasil yang
diharapkan dari penelitian dengan memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti.
4. Manfaat Penelitian. Bagian manfaat memberikan keyakinan kepada pembaca tentang
manfaat atau kegunaan dari penulisan karya ilmiah.
3. Kerangka Teoritis
Kerangka teoritis disebut dengan kajian pustaka atau landasan teori. Landasan teori mencakup
kerangka pemikiran atau hipotesis. Kerangka teoritis berisi berbagai pengetahuan tau wawasan dari
buku-buku pendukung yang digunakan untuk menguatkan hasil penelitian dalam karya ilmiah.
4. Metodologi penelitian
Metode penelitian diartikan sebagai prosedur atau tahap-tahap penelitian, mulai dari persiapan,
penentuan sumber data, pengelolaan data, sampai pada tahapan pelaporan. Setiap penelitian memiliki
metode penelitian masing-masing yang umumnya bergantung pada tujuan penelitian itu sendiri. Jenis
metode penelitian antara lain sebagai berikut:
5. Pembahasan
Pembahasan merupakan bagian pokok karya ilmiah. Pembahasan terkait dengan rumusan
masalah dan tujuan penulisan yang dituliskan sebelumnya. Data yang diperoleh melalui hasil
pengamatan, penelitian, dan wawancara dibahas dengan berbagai sudut pandang. Pembahasan dapat
disertai grafik, tabel, atau gambar-gambar yang mendukung pembahasan. Dalam pembahasan, penulis
mengeluarkan argumen-argumen yang telah dikemukakan dalam landasan teoritis untuk mendukung
data dan hasil penelitian yang dikumpulkan oleh penulis.
Simpulan berisi jawaban dari tujuan yang diajukan penulis pada pembahasan yang diperoleh
dari penelitian. Simpulan juga merupakan penjelasan kembali dari pembahasan secara ringkas.
Simpulan disertai saran. Saran tersebut berisi anjuran-anjuran untuk kemajuan penulisan selanjutnya.
Isi karya ilmiah memang dapat berkaitan dengan banyak hal, sepanjang hal-hal tersebut bukan
sesuatu imajinatif. Masalah dalam karya ilmiah mencakup berbagai hal yang bersifat empiris
(pengalaman nayata), mulai dari masalah keagamaan,bahasa,budaya,sosial,ekonomi,politik,alam
sekitar,dan sebagainya.
Pada umumnya bagian karya ilmiah dibedakan menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah
bagian isi yang meliputi pendahuluan, isi/pembahasan, dan penutup bagian pelengkap meliputi judul,
kata pengantar, daftar isi, lampiran dan daftar pustaka.
Karya ilmiah memiliki kaidah kebahasaan yang khas karya ilmiah merupakan karya yang
objektif sehingga pemilihan bahasa dalam karya ilmiah bersifat impersonal (tidak bersifat pribadi;
tidak berkaitan (tidak mengenai) dengan seseorang).
Kaidah kebahasaan dalam karya ilmiah yaitu sebagai berikut.
1. Menggunakan Kata Ganti. Kata ganti aku dan saya dalam karya ilmiah diganti dengan kata
peneliti atau penulis.
2. Menggunakan kalimat pasif yaitu kalimat yang subjeknya merupakan tujuan dari perbuatan
dalam predikat verbanya.
3. Menggunakan kata denotatif, yaitu kata-kata yang digunakan dalam karya ilmiah memiliki
makna lugas dan tidak boleh memiliki makna ganda atau ambigu. Kata-kata yang digunakan
dalam karya ilmiah adalah kata denotatif.
D. Mengonstruksi Karya Ilmiah dengan Memperhatikan Isi, Sistematika dan
Kaidah Kebahasaan
Untuk menulis karya ilmiah dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
I. Menentukan Topik
Langkah awal menulis karya ilmiah adalah menentukan topik atau masalah yang akan dibahas
dalam karya ilmiah. Topik atau masalah karya ilmiah harus memiliki syarat sebagai berikut:
Kerangka tulisan dibuat untuk memudahkan penulis melakukan penulisan. Kerangka tulisan juga
akan memberikan sistematika yang jelas. Kerangka tulisan juga memudahkan penulisan dalam
mengumpulkan data.
Langkah ini penting dilakukan untuk menjadikan tulisan kita tersusun lebih sistematis.
Langkah ini juga membantu didalam penelusuran sumber-sumber yang diperlukan didalam
pengembangnnya. Contohya hal 201
Bahan atau data dari sebuah karya ilmiah dapat ditemukan dengan melakukan observasi atau
hasil penelitian. Selain melakukan penelitian, sumber data dalam karya ilmiah dapat ditemukan dari
internet, koran, atau media massa yang lain. Sumber data juga dapat ditemukan dengan studi pustaka
yakni membaca beberapa buku yang mengandung topik karya ilmiah. Data dan sumber karya ilmiah
juga bisa didapatkan melalui wawancara dengan narasumber atau kuisioner.
Kerangka yang sudah ada dikembangkan menjadi karya ilmiah berdasarkan data-data yang
dikumpulkan, sistematika karya ilmiah dan kaidah kebahasaan karya ilmiah.
1) Bentuk Populer
Karya ilmiah populer merupakan karya ilmiah dalam bentuk ringkas. Karya ilmiah ini
biasanya terdapat dalam media massa seperti koran atau majalah. Topik yang diangkat dalam karya
ilmiah ini adalah topik yang akrab, menyenangkan, dan disukai oleh masyarakat. Gaya bahasa yang
digunakan dalam karya ilmiah ini merupakan gaya bahasa yang bersifat santai, menarik dan
bahasanya mudah dipahai, serta kalimat-kalimat sederhana, tetapi tidak bersifat fantasi atau rekaan.
2) Bentuk Semiformal
Karya ilmiah bentuk semiformal merupakan karya ilmiah yang sering digunakan dalam jenis
laporan atau makalah. Bentuk karya ilmiah semiformal secara garis besar terdiri dari halaman judul,
kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, pembahasan, simpulan dan daftar pustaka.
3) Bentuk Formal
Karya ilmiah formal duisusun dalam format yang lengkap dan biasanya berbentuk sebuah
buku. Karya ilmiah formal biasanya digunakan untuk menyampaikan skripsi, tesis atau disertasi.
Karya ilmiah formal lengkap mengandung judul, tim pembimbing, kata pengantar, abstrak, daftar isi,
pendahuluan, telaah kepustakaan/kerangka teoritis, metode penelitian, pembahasan hasil penelitian,
simpulan, daftar pustaka dan lampiran.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara keseluruhan cara penulisan karya ilmiah yang baik sudah ditentukan, yaitu sesuai
dengan tata bahasa (EYD) dan tata tulis yang disepakati oleh masyarakat akademik. Adapun yang
masuk kedalam penelitian meliputi masalah penelitian, tujuan, metode, kajian teori, objek data
variabel dan hasil penelitian. Kemudian cara – cara penulisan karya ilmiah yang baik adalah:
1. Objektif.
2. Pola berfikir deduktif – induktif.
3. Sistematika.
4. Kebahasaan.
B. Saran
Kami membuat makalah ini untuk pembelajaran bersama. Kami mengambil dari berbagai
sumber, jadi apabila pembaca menemukan kesalahan dan kekurangan, maka kami sarankan untuk
mencari referensi yang lebih baik. Apabila pembaca merasa ada kekurangan dapat membaca buku
yang menjadi referensi secara lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
http://niummukulsum30.blogspot.com/2016/12/makalah-bahasa-indonesia-tentang-karya.html