Metode BPD Sultra

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 34

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

SATUAN KERJA :
NAMA PAKET : PEMBANGUNAN KANTOR PT. BPD SULTRA TYPE A CABANG BOMBANA
LOKASI : KECAMATAN RUMBIA
TAHUN ANGGARAN : 2018

PENDAHULUAN
Suatu Proyek dapat berjalan baik, lancar dan terjaga mutunya bila semua pihak yang berkaitan, baik kantor
maupun lapangan saling bekerja sama, saling membantu dan saling mendukung. Selain itu, koordinasi antara
pelaksana proyek dengan pengawas lapangan (MK) dan pemberi tugas berjalan dengan baik sehingga dapat
menunjang target rencana bobot progress agar relevan yang sudah direncanakan.

Hubungan kegiatan yang terjadi dalam suatu proyek dapat dilihat pada ilustrasi di bawah ini, yang menjelaskan
bagaimana proyek dapat diselesaikan dengan baik.

PENGOLAHAN SDM PENGOLAHAN MANAJEMEN MUTU


KEUANGAN

PENYERAHAN PROYEK PELAKSANAAN PROYEK PENERAPAN


TEKNOLOGI

Berikut Lingkup Pekerjaan beserta metode pelaksanaan dari proyek PEMBANGUNAN KANTOR PT. BPD
SULTRA TYPE A CABANG BOMBANA sebagai berikut :

1. PEKERJAAN PERSIAPAN

A. PEMBERSIHAN LOKASI
Pembersihan lokasi dilakukan sebelum proyek di kerjakan. Tujuan dari pembersihan lokasi tersebut untuk
memudahkan kontraktor untuk memulai suatu pekerjaan. Adapun alat – alat yang bisa di gunakan untuk
membersihkan lokasi tersebut seperti :
- Excavator
- Dump truck
- Dozzer

B. PENIMBUNAN LOKASI
Timbunan tanah peninggi lantai merupakan item penimbunan yang di lakukan setelah pekerjaan pondasi dan
sloof selesai. Sloof yang berada di atas pondasi akan ditimbun oleh timbunan. Fungsi dari timbunan peninggi lantai
yaitu untuk menaikkan level ketinggian rumah sesuai dengan perencanaan. Adapun alat – alat yang digunakan yaitu
excavator. Adapun metode pelaksaan timbunan peninggi lantai sebagai berikut :
- Siapkan area yang akan di timbun.
- Pastikan alat pendukung seperti excavator, siap untuk digunakan
- Timbun area yang akan di gunakan. Pastikan tebal penimbunan sesuai dengan perencanaann
- Ratakan menggunakan alat seperti stamper atau alat pendukung lainnya.
C. DIREKSI KEET DAN GUDANG BAHAN
Membangun Direksi keet/kantor sementara pekerjaan atau tempat lain yang akan ditentukan dengan ukuran
sesuai gambar atau sesuai dengan rencana dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB). Direksi keet harus memenuhi
persyaratan teknis serta kesehatan. Pembuatan direksi keet harus mendapatkan persetujuan dari Pengawas Teknis
Direksi keet merupakan milik Pengguna Barang/Jasa dan pembongkaran harus mendapatkan persetujuan dari
pengawas Teknis serta dilaksanakan setelah pekerjaan selesai.

D. PENGUKURAN DAN PASANG BOWPLANK


Metode Pelasanaan Pekerjaan Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank, meliputi pekerjaan pengukuran adalah
pekerjaan pemetaan/survey terhadap lokasi proyek yang akan dikerjakan, meliputi :
- Pengukuran batas luas lahan (site).
- Pengukuran batas bangunan.
- Pengukuran as bangunan.
- Penemuan peil bangunan berdasarkan titik ukur tetap yang telah ditentukan (Bench Mark).

Pekerjaan pengukuran dengan menggunakan pesawat theodolith. Pengukuran ini sangat penting karena
merupakan dasar dari pembangunan proyek, posisi bangunan baik arah horizontal maupun vertical. Peil bangunan
umumnya diambil dari as jalan atau peil banjir yang telah ada, dan menjadi acuan selanjutnya dalam melaksanakan
pekerjaan. Setelah pekerjaan pengukuran dilanjutkan dengan pekerjaan pasang bouwplank.

Bouwplank adalah alat bantu untuk membuat sudut (90°) dan ketinggian/elevasi lantai. Bouwplank dibuat dari
papan atau kaso. Pemasangan bouwplank dilakukan pada jarak 1 m di luar denah yang akan dibuat, tujuannya agar
bouwplank tidak terbongkar saat penggalian pondasi. Bouwplank dibongkar setelah pekerjaan pondasi
selesai dilaksanakan.

E. BIAYA PAPAN NAMA PROYEK


Papan Nama Proyek dibuat dengan printing ukuran lebar 150 cm dan tinggi 100 cm. Papan Nama dipasang pada
tiang kaso dengan ketinggian disesuaikan dengan kondisi lokasi agar mudah dilihat umum. Papan Nama Proyek ditulis
dengan menggunakan huruf cetak dengan tulisan dan garis berwarna hitam. Papan Nama Proyek dilakukan pada saat
mulai pekerjaan dan di cabut kembali setelah mendapat persetujuan Pimpinan Proyek.

Yang berisi informasi mengenai cakupan kegiatan yang akan dilaksanakan, antara lain :

Nama Kegiatan
- Pekerjaan yang harus dilaksanakan
- Biaya pekerjaan/ nilai kontrak
- Sumber dana
- Jangka waktu
- Nama penyedia jasa Papan nama proyek dipasang pada lokasi yang mudah dilihat oleh masyarakat, serta tidak
mengganggu lalu lintas.

2. PEKERJAAN STRUKTUR ( STRUKTUR BAWAH DAN TENGAH )

A. GALIAN TANAH PONDASI ( PONDASI BATU GUNUNG DAN PONDASI POER PLAT )
Secara teknis metode kerja nya sama,untuk itu kami akan memaparkan secara umum teknis pekerjaannya :
Galian tanah pondasi merupakan bagian awal dari suatu pekerjaan tanah, Pekerjaan galian tanah dapat dilakukan
dengan menggunakan manual ( tenaga personil ) maupun dengan alat seperti excavator yang kedalaman nya di
tentukan berdasarkaan gambar di lapangan. Adapun metode pelaksanaan galian tanah sebagai berikut :
- Tentukan titik / letak posisi dari galian pondasi tersebut
- Pastikan area yang akan di gali sesuai dengan kelurusan dari bowplank.
- Lakukan penggalian tanah menggunakan alat bantu seperti excavator ataupun tenaga manual ( personil ) di
sesuaikan dengan tingkat kedalaman dan panjang galian.
- Buang galian tanah pada tempat yang mudah di jangkau, untuk digunakan kembali pada tahap selanjut nya yaitu
urugan tanah kembali.

B. PONDASI BATU KOSONG


Pekerjaan pasangan batu kosong merupakan item pekerjaan batu yang letak dan posisi nya berada d bawah
pondasi. Fungsi utama dari pasangan batu kosong yaitu menjaga kestabilan tanah maupun pondasi akibat beban yang
timbul dari atas pondasi. Adapun metode pelaksaan pasangan batu kosong sebagai berikut :
- Siapkan bahan yaitu batu kosong sesuai dengan volume pekerjaan.
- Pastikan galian tanah pondasi telah selesai penggalian.
- Isi/tuangkan batu kedalam pondasi susun dengan rapi sesuai dengan panjang galian.
- tebal batu mengikuti sesuai dengan gambar perencanaan.

C. PONDASI BATU GUNUNG


Pasangan pondasi batu kali merupakan item pekerjaan batu yang sebagaimana di susun sesuai dengan bentuk
pondasi / perencanaan. Pasangan pondasi merupakan item yang paling penting sekaligus menentukan kekuatan dari
rumah tersebut. Adapun metode pelaksanaan pekerjaan pondasi sebagai berikut :
- Siapkan batu pondasi sesuai dengan volume pekerjaan
- Sediakan alat dan bahan untuk penyusunan pondasi, seperti semen, pasir sekop dan wadah untuk membuat
campuran, campuran yang sering digunakan ialah 1PC : 4 PP

- Susun batu pondasi dan rekatkan menggunakan campuran semen, pasir dan air ( 1:4 )
- Ratakan permukaan pondasi

D. PEKERJAAN BETON STRUKTUR ( K 250 )


Dalam tahap pekerjaan proyek ini terdapat beberapa item pekerjaan beton yaitu :
 Pekerjaan Pondasi poer plat
 Pekerjaan kolom pedestal
 Pekerjaan Sloof
 Pekerjaan kolom
 Pekerjaan balok
 Pekerjaan slab lantai
 Pekerjaan balok latei
 Pekerjaan slab dinding
 Pekerjaa plat lantai
 Pekerjaan plat dak
 Pekerjaan ring balk dan
 Pekerjaan kanopi

Pada umumnya pekerjaan ini memiliki teknis / tahapan yang hampir sama. Untuk itu kami akan menjelaskan secara
umum metode pekerjaan beton tersebut sebagai berikut :
 Pekerjaan Pembesian
- Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
- Pilih tulangan sesuai dengan kebutuhan.
- Potong tulangan sesuai ukuran dan bengkokkan.
- Rangkai tulangan dan jarak sengkang dipasang sesuai dengan gambar kerja.
- Pasang beton decing pada dasar dan sisi kiri kanan tulangan.

 Pekerjaan Bekisting
- Siapkan alat dan bahan yang digunakan.
- Potong multipleks sesuai ukuran sloof dan pasang di kanan kirinya.
- Potong kayu sebagai penjepit, skor dan tiang penyengga.

- Rangkai potongan kayu tersebut sesuai dengan gambar.


- Sebelum di pasang multiplesk diolesi minyak bekisting supaya mempermudah dalam pembongkaran bekisting

 Pekerjaan Pengecoran
- Siapkan alat dan tenaga kerja yang diperlukan
- Buat request pekrjaan dan ajukan kepada konsultan Pengawas
- Buat tanda – tanda yang menyatakan as atau level dengan menggunakan cat warna
- Cek penulangan dan beton decking
- Bersihkan area dari segala macam kotoran
- Tuangkan beton ke dalam cetakan ( K250)
- Padatkan beton dengan menggunakan vibrator dan jangan sampai menyentuh tulangan dan bekisting.

E. URUGAN TANAH KEMBALI


Pekerjaan urugan tanah dilakukan pada saat fondasi telah di kerjakan. Dengan begini proses kerja akan menjadi
lebih cepat dan efisien. Urugan tanah dapat dilakukan menggunakan tenaga manual maupun dukungan alat seperti
excavator.
Dengan ketentuan pengadaan alat yang telah terjadwal. Dengan menggunakan alat pendukung seperti excavator
diharapkan lebih cepat menyelesaikan urugan tanah agar dapat di lakukan. Fungsi dari urugan tanah kembali tersebut
untuk mencapai muka tanah yang diinginkan. Selain itu fungsi lain dari urugan tanah untuk menjaga kestabilan pondasi
serta untuk menjaga turunnya muka tanah dari segala macam benda yang mengakibatkan turunnya muka tanah.
berikut metode pelaksanan urugan tanah kembali :
- Pastikan pemasangan pondasi telah selesai.
- Siapakan alat pendukung ataupun tenaga manual ( personil ) untuk melakukan pengurugan.
- Tuangkan urugan tanah ke dalam area pondasi, pastikan ketinggian urugan tanah mencapai muka tanah.

F. TANAH PENINGGI LANTAI


Timbunan tanah peninggi lantai merupakan item penimbunan yang di lakukan setelah pekerjaan pondasi dan sloof
selesai. Sloof yang berada di atas pondasi akan ditimbun oleh timbunan. Fungsi dari timbunan peninggi lantai yaitu
untuk menaikkan level ketinggian rumah sesuai dengan perencanaan. Adapun alat – alat yang digunakan yaitu
excavator. Adapun metode pelaksaan timbunan peninggi lantai sebagai berikut :
- Siapkan area yang akan di timbun.
- Pastikan alat pendukung seperti excavator, siap untuk digunakan
- Timbun area yang akan di gunakan. Pastikan tebal penimbunan sesuai dengan perencanaann
- Ratakan menggunakan alat seperti stamper atau alat pendukung lainnya.

G. RABAT BETON
Rabat lantai merupakan komponen pekerjaan sebelum pekerjaan keramik di lakukan, fungsi dari cor rabat lantai
sebagai pendukung ketinggian dari elevasi rumah, biasanya tebal cor rabat yang digunakan kisaran 5 – 10 cm. Berikut
metode kerja rabat lantai.
- Melakukan pengukuran terhadap luas area yang akan di cor rabat.
- Membersihkan lahan dari area yang akan di cor.
- Menyiapkan alat dan bahan untuk bekisting
- Pasang bekisting di area sisi sudut yang akan di cor.
- Tuangkan adukan cor yang telah di buat, campuran yang digunakan yaitu 1: 2 :3 dengan tebal 7 cm.
- Ratakan menggunakan kayu maupun balok agar cor menjadi merata.
- Pembongkaran Bekisting 1 x 24 jam.
H. PEKERJAAN RANGKA ATAP

 RANGKA ATAP BAJA RINGAN


Teknis pekerjaannya sebagai berikut :
Langkah 1: Persiapan kerja
- Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakkan kuda- kuda, dan tidak diperkenankan menggunakan gambar
draft sebagai panduan.
- Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja, dan memperhatikan petunjuk
tentang persyaratan melakukan pekerjaan
- Menyiapkan semua perlengkapan untuk pemasangan
- kuda-kuda, antara lain: bor dan hexagonal socket,
- meteran, selang air (waterpass), alat penyiku, mesin
- pemotong, gergaji besi, palu, dan sebagainya.

 Langkah-langkah : Leveling dan marking


- Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan siku, dengan menggunakan selang air
(waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu

Langkah 2: Pengangkatan dan pemasangan kuda-kuda


- Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, agar tidak mengakibatkan kerusakan pada rangkaian kuda-kuda yang
telah selesai dirakit .
- Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi kanan dan kiri kuda-kuda dapat ditentukan
dengan acuan posisi saat pekerja melihat kuda-kuda, dengan mulut web dapat dilihat oleh pekerja. Bagian di
sebelah kiri pekerja disebut sisi kiri, sedangkan yang berada di sebelah kanannya adalah sisi kanan.
- Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan menambahkan balok penopang sementara,
agar posisi kuda-kuda tidak berubah..
- Memasang balok nok.. Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja beban angin. Bracing
dipasang di atas top-chord dan di bawah reng.. Bila menggunakan aluminium foil, lapisan ini dipasang terlebih
dahulu
- Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis penutup atap yang digunakan. Setiap pertemuan
reng dengan kuda-kuda diikat memakai screw ukuran 10-16×16 sebanyak 2 (dua) buah
- Memasang outrigger (gording tambahan setelah kuda-kuda terakhir yang menumpu ringbalk). Pada atap jenis
pelana, outrigger dapat dipasang sebagai overhang dengan panjang maksimal 120 cm dari kuda- kuda terluar, dan
jarak antar outrigger 120 cm. outrigger harus diletakkan dan di-screw dengan dua buah kuda-kuda yang terdekat.

 RANGKA KANOPI DEPAN DAN BELAKANG


Secara tekni metode kerjanya sama, untuk itu kami akan memaparkan secara umum :
- Kuda-kuda terpasang kuat dan stabil, serta terpasang tegak lurus terhadap ringbalk.
- Ketinggian apex untuk pemasangan nok diatas setiap kuda-kuda adalahrata.
- Sisi miring atap rata.
- Tidak ada kerusakan pada coating.
- Tidak terjadi deformasi akibat kesalahan pelaksanaan pekerjaan.

3. PEKERJAAN ARSITEKTUR

A. PEKERJAAN DINDING
 PASANGAN DINDING BATA MERAH
Metode pelaksanaanya sebagai berikut :
- Perhatikan gambar perencanaan dengan seksama dan lakukan konsultasi dengan konsultan Pengawas.
- Buat shop drawing pekerjaan dan mengajuhkan ijin Pelaksanaan Pekerjaan kepada konsultan Pengawas.
- Tentukan daerah yang akan di kerjakan dinding, dengan memperhatikan sirkulasi pergerakan manusia, bahan.
Peralatan dan daerah yang tidak di pasang seperti pintu.
- Batu tela di rendam di dalam air agar batu tela tersebut dalam keadaan jenuh air , sehingga tidak akan menghisap
air dalam adukan juga memperkecil retakan pada plesteran.
- Persiapan tenaga kerja, bahan dan peralatan.
- Letakan Batu tela pada posisi yang akan di kerjakan.
- Ambil papan atau kayu dan didirikan pada kedua ujung dinding yang akan dibuat, kemudian paku pada kayu
tersebut dan ikat benang ukur sebagai pedoman kelurusan pasangan.
- Buat spesi pasangan Bata ringan sesuai dengan perencanaan.
- Spesi tersebut dimasukan ke dalam gerobak dorong dan di bawa ke lokasi tempat pemasangan bata ringan.
- Spesi tersebut di tuangkan ke dalam bak kayu.
- Spesi di aduk hingga rata kemudian di ambil dengan sendok semen.
- Setelah itu di ratakan, sambil di tekan dengan sendok semen.
- Spesi yang telah rata diambil secukupnya.
- Spesi di tuangkan secara merata pada lantai tempat di pasang dinding.
- Pasang Batu tela lapisan pertama dengan berpedoman pada benang,setelah selesai lapis pertama tuangkan spesi
di atas Batu tela lapisan pertama untuk pemasangan Batu tela di atasnya.
- Rapikan spesi yang melebihi lebar Batu tela.
- Pasang Batu tela lapisan kedua dengan memperhatikan pola susunan Batu tela di bawahnya.

- Tekan Batu tela lapisan Kedua dengan tangan, agar pasangan menyatu sambil membersihkan spesi yang keluar
dengan sendok semen akibat adanya penekanan tersebut. Dalam pekerjaan ini tetap berpedoman kepada yang
telah dipasang sebelumnya.
- Ketuk Batu tela lapisan kedua dengan palu karet atau gagang kayu sendok semen secara perlahan.
- Pasang Batu tela lapisan ketiga dengan cara yang sama.
- Setelah pemasangan Batu tela mencapai ketinggian 3 lapis, pasang kembali benang sebagai pedoman dan chek
kelurusan vertikal dengan waterpass pada ujung pasangan Batu tela.
- Check kedataran horizontal dengan waterpass setiap ketinggian pasangan Batu tela mencapai 4 lapis.

 PLESTERAN DAN ACIAN


Teknis pelaksanaan pekerjaan :
- Mengajuhkan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan Pengawas
- Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan
- Basahi dinding Bata ringan dengan air
- Aduk spesi plesteran sesuai perbandingan yang di rencanakan seperti adukan campuran 1 : 3 & 1 : 5
- Pasang tarikan benang vertikal dan hirizontal untuk caplakan kepada plester
- Lakukan hold poin 1 :
- Ketebalan kepada plester sesuai spesifikasi
- Kepala plester harus lurus dan rata
- Buat adukan untuk camprotan dengan perbandingan 1 : 3 & 1 : 5
- Lakukan Camprotan pada dinding dengan jarak lemparan 30 – 50 cm dari permukaan yang di camprot dengan
ketebalan 1.5 – 2 cm
- Setelah bidang yg di komprot kering,lakukan penyiraman
- Buat caplakan dengan perbandingan sesuai rencana
- Buat kepala plester dengan ketebatal 1.5 cm
- Lakukan penyiraman jika kepala plester telah terpasang
- Buat adukan 1 : 3 & 1 : 5. Pakai pasir yang sudah di ayak
- Lakukan plesteran pada dinding yang telah ada kepala plester sampai selesai pada satu areal dengan cara di
lempar dengan jarak 50 cm.
- Gunakan jidar Aluminium,untuk meratakan sesuai dengan kepala plesteran
- Saat pelesteran telah kering,gunakan roskam untuk menggosok permukaan dinding sampai halus dan rata di
lanjutkan dengan penyiraman selama 3 hari.
- Lakukan finishing dengan acian serta di gosok dengan spon

B. PEKERJAAN PARTISI
 GYPSUMBOARD
- Potong rangka hollow dengan ukuran dengan sesuai gambar kerja.
- Pasang rangka hollow pada bagian lantai dan dinding mengikuti marking dengan jarak rangka 60x60 cm.
- Pastikan dan cek rangka hollow sudah terpasang tegak lurus (siku).
- Pasang lembaran gypsum board pada rangka hollow dengan perkuatan menggunakan sekrup gypsum.
- Lembaran gypsum board dipasang satu sisi dahulu, untuk memudahkan pekerjaan instalasi mekanikal dan
elektrikal. Setelah instalasi mekanikal dan elektrikal terpasang baru lembaran gypsum board sisi berikutnya
dipasang.
- Cek kerataan permukaan pasangan dinding partisi gypsum board.
- Sambungan antar gypsum board diberi textile tape dan di compound kemudian digosok dengan ampelas halus
untuk mendapatkan permukaan yang rata/flat.
- Tutup semua kepala sekrup dengan compound lalu gosok dengan ampelas agar permukaan rata.

- Pekerjaan terakhir adalah finishing cat permukaan gypsum.

I. TRIPLEKS
- Lakukan pengukuran luas (sesuai hitungan). Gunakan water pass untuk memeriksa kedataran. Tandai dengan
menanam paku pada titik-titik elevasi serta menghubungkannya dengan menarik benang pada keempat sisi ruang.
- Potonglah balok 6/12 cm untuk rangka dinding bagian tepi sesuai lebar setiap sisi ruang. Siapkan lubang baut
dengan mengebor kayu (jarak lubang 60-70 cm) dan juga pada dinding.
- Pasang dan kencangkan mur-baut untuk mengikat balok kayu ke dinding. Bingkai juga dapat dibuat dengan kaso
5/7 cm, tetapi mungkin kekuatannya akan lebih rendah dibandingkan jika menggunakan kayu 6/12 cm.
Buat dudukan rangka dari kaso 5/7 cm dengan panjang ±30 cm dengan bagian tengah yang dicoak membentuk
huruf U. Pasang dudukan pada bingkai plafon (jaraknya disesuaikan desain plafon) dan ikat dengan paku usuk.
Jika tidak ada desain khusus, pasang dudukan dengan jarak ±60-70 cm.
- Pasanglah rangka pada dudukan tersebut. Buat coakan berbentuk U pada kaso 5/7 cm yang dipasang lebih dahulu
(pada dudukan) dan kaso 5/7 cm yang akan dipasang kemudian (melintang). Jadi, keduanya dapat disatukan
dengan mudah dan juga tercipta permukaan yang rata untuk dipasang lembaran tripleks.

- Potong papan kayu 2/20 cm dengan panjang yang sesuai untuk memperkuat sudut-sudut antarkaso pada rangka.
Kemudian, pastikan rangka rapi dan kokoh juga periksa kedatarannya denganwaterpass.
- Potong tripleks sesuai ukuran yang direncanakan. Sebenarnya tripleks dapat dipasang dalam bentuk lembaran
utuh. Namun, untuk memudahkan serta memberi nilai estetika, triplek dapat dipotong menjadi beberapa bagian.
Misalnya, menjadi 2 atau 4 bagian.
- Pasang lembaran tripleks yang telah dipotong sesuai pola yang diinginkan. Mulailah dari bagian tepi. Gunakan
paku tripleks untuk mengikatnya dengan rangka dinding. Penggunaan nails gun (alat penembak paku) dapat
membantu mempercepat pekerjaan. Pastikan semua lembaran tripleks terpasang dengan rapi dan kuat.

 HPL
- Siapkan HVL sesuai dengan gambar / design perencanaan
- Potong hvl sesuai dengan ukuran pintu
- Siapkan alat dan bahan seperti lem fox, kape, HVL, dll
- Oleskan ke permukaan hvl lem tersebut, kemudian pasang ke pintu

 KACA AKRILIK
- Siapkan HVL sesuai dengan gambar / design perencanaan
- Potong kaca akrilik menggunakan cutter sesuai dengan ukuran
- Siapkan alat dan bahan seperti lem fox, kape, dll
- Oleskan ke permukaan kaca kemudian lem dan pasang sesuai posisi

 KACA PANASAP ( Penghisap Panas )


Kaca panasap berasal dari penambahan logam pewarna seperti selenium, cobalt, besi, dll ke dalam raw material
kaca pada saat proses pembuatan kaca itu sendiri.
Kaca panasap tersedia dalam beberapa pilihan warna: panasap dark grey, panasap eurogray, panasap dark blue,
panasap geen, dan panasap blue green.
- Letakkan daun pintu/jendela dengan posisi alur terletak pada bagian atas. Usahakan letakkan pada meja yang
luasnya minimal sama dengan luas daun pintu. Atau letakkan pada lantai yang datar.
- Haluskan seluruh sisi kaca agar tidak tajam.
- Pasangkan lembaran kaca dengan hati-hati, gunakan selembar karton atau kain untuk memegang kaca.
- Pasang paku pada list aluminium sebelum dipasang pada keempat sisi daun pintu/jendela.
- Setelah lis terpasang, perlahan masukkan kaca ke dalam kusen jendela
- Berikan lem silikon kaca agar melekat dengan baik di setiap pinggir kusen
- Makin tebal kaca panasap, warnanya cenderung semakin gelap dan kemampuan menyerap panasnya semakin
tinggi
C. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

 PINTU JENDELA
 PINTU KACA TEMPERED – FLOOR HINGE – PATCH FITTING – HANDLE – LOCKSET – GAWANGAN – KUNCI
PINTU TANAM ( 1 RANGKAI PEMASANGAN )
TEKNIS PEKERJAAN :
Pintu kaca frameless merupakan jenis pintu kaca tempered yang tidak menggunakan bingkai atau frame dari
aluminium maupun kayu untuk daun pintunya. Daun pintu kaca ini bisa terdiri dari satu daun atau dua daun dengan
menggunakan material kaca tempered ketebalan 12 mm.
Pintu kaca frameless umumnya menggunakan hardware yang terdiri dari handle pintu yang menggunakan pull
handle, floor hinges, dan patch fitting set. Mengingat daun pintu bersifat sangat dinamis dimana akan terus menerus
mengalami proses buka dan tutup dalam pengoperasiannya, maka pemilihan floorhing berkualitas baik sangat penting
karena floorhing berfungsi untuk menjaga stabilitas pintu.
- Langkah pertama dalam memasang floor hinge ini adalah membobok lantai sesuai dengan ukuran floor hing dan
bentuknya harus sejajar dengan permukaan lantai.
- Untuk jarak yang disarankan dari floor hinge menuju tiang dinding adalah kira – kira 1 cm hingga 1,5 cm. hal ini
bertujuan agar pintu dapat dibuka dan ditutup dengan sempurna
- Langkah selanjutnya adalah memasang dudukan engsel pada bagian engsel atas yang ukuran serta posisinya
mengikuti ukuran floor hinge serta posisinya tegak lurus dengan floor hinge bawah.
- Untuk mendapatkan hasil yang baik, maka posisi floorhinge harus tegak lurus dengan engsel bagian atas sehingga
dalam menciptakan gerakan membuka dan menutup menjadi lebih lancar.
- Setelah floor hinge terpasang, maka langkah selanjutnya adalah memasang kaca kepada floor hinge tersebut.
- Setelah memasang kaca kemudian pasang patch fitting pada sisi ujung pada kaca, siapkan kunci L sebagai
pengancing dari patch

- Pemasangan berikutnya ialah memasang handle ( pegangan pintu ), pastikan jarak dari lubang handle sudah
sesuai perencnaaan
- Pasang handle perkuat dengan kunci L
- Setelah rangkai pintu kaca berserta kaca tempered selesai langkag berikutnya adalah pemasangan kunci tanam
- Tentukan posisi dari kunci tanam tersebut
- Siapkan gurinda, dan potong sesuai dengan ukuran dudukan kunci
- Berikan campuran semen dan air pada lubang tersebut kemudian pasang dudukan kuncinya
- Pasang rumah kunci (lockset) dari kaca tersebut lurus dengan dudukan kunci tersebut.
- Pastikan lurus antara rumah kunci dan dudukan kunci untuk dapat digunakan
- Tes berulang kali pastikan kunci dapat digunakan dengan baik
- Tes kaca tempered jangan sampai kandas di lantai

 PINTU
 BINGKAI ALUMINIUM – TRIPLEKS – ENGSEL – GRENDEL – KUNCI PINTU 2X PUTAR - HPL
Dalam hal ini, bahan yang digunakan adalah dengan kayu lapis atau umum menyebutnya sebagai tripleks.
- Buatlah bingkai / tulangan daun pintu seperti biasanya
- Setelah itu pada bagian atas-bawah bingkai pintu dipasangi dengan kayu lapis atau tripleks.
- Untuk kayu lapis yang digunakan usahakan sekurangnya dengan ketebalan 4 mm.
- Hal ini berkaitan dengan kekuatan dan daya tahannya. Selain itu, usahakan memilih kayu lapis yang terbuat dari
kayu keras.
- Hindari kayu lapis yang terbuat dari jenis kayu lunak, misalnya dari kayu Sengon.
- Setelah jadi, tinggal proses finishing.
- Dan tahap inilah sebenarnya yang terpenting, sebab bisa menjadikan daun pintu yang “hanya” terbuat dari kayu
lapis alias triplkes ini bisa tampil mewah.
- Pada proses finishing, agar daun pintu yang dihasilkan memiliki tampilan yang cukup mewah, gunakan HPL.

- rekatkan lembaran HPL yang dipilih ke atas permukaan kayu lapis / tripleks dengan menggunakan lem PVAC(
umum menyebutnya dengan lem putih atau lem Fox putih ).
- Setelah Hpl terpasang kemudian tentukan posisi dari kunci pintu, marking kemudian pasang rumah kuncinya.

 BINGKAI ALUMINIUM – KACA 8 mm – TRIPLEKS – HPL


- Rakit / pabrikasi daun pintu nya
- Letakkan daun pintu/jendela dengan posisi alur terletak pada bagian atas. Usahakan letakkan pada meja yang
luasnya minimal sama dengan luas daun pintu. Atau letakkan pada lantai yang datar.
- Haluskan seluruh sisi kaca agar tidak tajam.
- Pasangkan lembaran kaca dengan hati-hati, gunakan selembar karton atau kain untuk memegang kaca.
- Pasang paku pada list aluminium sebelum dipasang pada keempat sisi daun pintu/jendela.
- Setelah lis terpasang, perlahan masukkan kaca ke dalam kusen jendela
- Berikan lem silikon kaca agar melekat dengan baik di setiap pinggir kusen
- Setelah itu pada bagian atas-bawah bingkai pintu dipasangi dengan kayu lapis atau tripleks.
- Siapkan lem fox untuk merekatkan HPL
- Oleskan ke permukaan pintu gunakan kape untuk mengolesnya.
 JENDELA DAN VENTILASI
 KACA PANASAP ( Penghisap Panas )
Kaca panasap berasal dari penambahan logam pewarna seperti selenium, cobalt, besi, dll ke dalam raw material
kaca pada saat proses pembuatan kaca itu sendiri.
Kaca panasap tersedia dalam beberapa pilihan warna: panasap dark grey, panasap eurogray, panasap dark blue,
panasap geen, dan panasap blue green.
- Letakkan daun pintu/jendela dengan posisi alur terletak pada bagian atas. Usahakan letakkan pada meja yang
luasnya minimal sama dengan luas daun pintu. Atau letakkan pada lantai yang datar.
- Haluskan seluruh sisi kaca agar tidak tajam.
- Pasangkan lembaran kaca dengan hati-hati, gunakan selembar karton atau kain untuk memegang kaca.
- Pasang paku pada list aluminium sebelum dipasang pada keempat sisi daun pintu/jendela.
- Setelah lis terpasang, perlahan masukkan kaca ke dalam kusen jendela
- Berikan lem silikon kaca agar melekat dengan baik di setiap pinggir kuseN

D. PEKERJAAN LANTAI
 Pekerjaan lantai Granit, Keramik Dinding Dan Keramik Lantai.
Dalam tahap ini, teknis pekerjaanya ialah sama, untuk itu kami akan paparkan secara umum :
- Permukaan yang akan dipasang lantai keramik harus rata dan meiliki lantai kerja baik berupa LC atau urugan
pasir.
- Selanjunya langkah awal pemasangan keramik pembuatan garis bantu (marking) sebagai pedoman pemesangan
keramik.
- Pemasangan keramik sebagai star point pertama pemasangan diawali dari sudut dinding pintu untuk menyesuai
pasangan antara ruangan. Lalu dilakukan tarik benang arah x dan y serta memasangnya secara berbaris sebagai
patokan.
- Posisi garis nat antara permukaan dengan nat dinding dibuat sama ketemu sejajar.
Pemasangan keramik dengan menggunakan mortar perekat dan memukul dengan palu karet dan mengecek
permukaan keramik dengan menggunakan waterpass.
- Perapihan hasil pekerjaan.

 Pasangan plint 10 x 60 cm
Plint/Skirting merupakan pembatas antara lantai dengan dinding yang biasanya dibuat jarak 10 cm pada dinding
dan 15 pada lantai. Biasanya teknik skirting lantai ini digunakan untuk menjaga dinding tetap bersih, terutama dari
gesekan benda, mencegah debu dan kotoran yang berkumpul di sudut dinding dengan lantai.
Dengan adanya teknik skirting ini akan mempermudah pemiliki rumah membersihkan sudut-sudut tersebut. Skirting
lantai biasanya menggunakan bahan yang sama dengan lantai, Kayu solid, Kayu olahan atau MDF
Adapun metode pelaksaannya sebagai berikut :
- Dinding yang akan dipasang plint keramik pada bagian bawah jangan diplester + aci dahulu agar tidak ada
pekerjaan bobokan.
- Rendam plint keramik dalam air.
- Pasang plint keramik pada dinding yang sudah di marking dengan perekat menggunakan acian.
- Pada saat pemasangan, tekan plint keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapatkan permukaan keramik
yang rata.
- Cek kerataan pasangan plint keramik dengan waterpass.
- Grouting/isi nat antara plint keramik dengan semen khusus grouting nat.
 Waterproofing
- Pekerjaan water proofing coating dikerjakan sebelum permukaannya difinish.
- Cek permukaan lantai dan dinding secara keseluruhan. Permukaan harus bersih dari lumpur dan tanah serta bebas
dari minyak atau oli.
- Semua instalasi pipa harus sudah terpasang rapi dan diproteksi (grouting).
- Kikis permukaan lantai dan dinding yang keropos dengan menggunakan pahat beton atau kape scrabe.
- Bersihkan dan cuci permukaan lantai dan dinding dari kotoran dan debu dengan sikat kawat dan air bersih.
- Aplikasi waterproofing membrant dimulai dari sudut pertemuan permukaan lantai dan dinding dengan
menggunakan kuas atau roll.

- Setelah diberi lapisan pertama, kemudian diberi lapisan kain kassa dan dilapis kembali dengan water proofing
coating. Sepanjang pertemuan sudut antara lantai dan dinding diperkuat dengan serat fiberglass.
- Ketinggian aplikasi water proofing coating untuk area permukaan dinding minimal 20 cm (atau sesuai dengan
gambar kerja) dari permukaan lantai.
- Biarkan aplikasi water proofing coating setting selama minimal 1 x 24 jam, setelah itu baru dilakukan tes rendam
dengan menggunakan air selama minimal 1 x 24 jam.
- Setelah pekerjaan waterproofing membrant selesai dan telah dites rendam, dilanjutkan dengan pekerjaan finishing
bagian permukaannya dengan screeding.

E. Pekerjaan Sanitair
 Kloset duduk
Dalam tahap ini pemasangan kloset duduk, berikut metode pelaksanaanya :
- Marking area posisi kloset tersebut
- Siapakan jalur intalasi air kotor biasanya ukuran 4 “
- Pasang pipa air kotor sesuai dengan as lubang kloset
- Pasang pipa air bersih dan sambungkan ke lobang/ kran penampungan air kloset duduk
- Pasang closet duduk tersebut, pastikan keluarannya sesuai dengan jalur pembuangan
- Pasang closet duduk tersebut, kencangkan pinggiran closet dengan material closet, yaitu baut
- Berikan silicon di pinggir closet agar melekat dan terhindar dari bau.
 Jet washer
- Pertama siapkan dulu peralatannya, yaitu tang grip, kunci inggris, dan senter.
- Kemudian lepaskan 2 baut pengikat cover dan cover sit closet
- Setelah cover and cover sit closet terlepas, silakan pasang jet washer
- Di dalam kardus ada cuilan packing macam karet ukuran yang ada lubangnya.
- Pasang di bawah plat stainless jet washer. Fungsinya agar plat stainlessnya bisa nge-plak dengan kloset yang
terbuat dari keramik.
- Setelah itu, pasang lagi cover and cover sit closet. Tentunya 2 baut pengikatnya masuk ke lubang stainless dan
packingnya ya.
- Kencangkan kembali 2 baut tersebut hingga covernya tidak bergerak ketika di buka tutup.
- Lalu pasang flexible hose pada stop kran yang menempel di stainless steelnya.
- Setelah selesai, pasang juga ujung dari flexible hose besi yang lain ke kran suply utama. Kran yang nempel di
dinding tersebut

 Kran air ½”
Kran air meruapakan sarana air bersih untuk kita dapatkan sehari hari untuk itu kran air harus di perhatikan dengan
sebaik baiknya. Memasang Kran tembok sebenarnya sangat mudah, tapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Hal yang pertama adalah sebelum kita mamasang kran pastikan bahwa instalasi tembok dan pipa sudah benar-benar
selesai dikerjakan hal ini untuk menghidari Kran anda rusak oleh benturan dan goresan.
- Lilitkan seal tape pada drat kran yang akan dipasang. Hal ini untuk mencegah supaya sambungan tidak bocor saat
dialiri air.
- Pasang kran ke pipa sesuai arah jarum jam.
- Periksalah sambungan kran dari kebocoran dengan mengaliri air pada instalasi. Bila masih bocor anda bisa
mengukangi cara diatas dengan menambahkan lilitan Seal tape lebih banyak.
 Paper holder
- Marking posisi tissue holder
- Lubangi dinding dengan menggunakan bor
- Setelah dilubangi pasang rangka tissue tersebut
- Pasang sekrup nya kencangkan dengan obeng

 Floor drain
Floor drain biasanya terdapat di kamar mandi, fungsi dari floor drain sebagai tempat pembuangan air kotor yang
kita lakukan sehari hari. Adapun metode pemasangannya sebagai berikut :
- Marking area yang akan di pasang floor drain
- Pastikan area yang d marking tersebut sudah terdapat pipa pembuangan yang akan membawa air kotor menuju
drainase
- Potong sesuai dengan bentuk dari floor drain.
- Tanamkan floor drain (stainless) ke area yang telah di siapkan.
- Sebelum di tanam berikan sedkit campuran semen agar floor drainnya merekat dengan baik.
 Wastafel
Wastafel merupakan sarana air bersih yg membantu kita sehari hari. Penggunaan wastafel sebagai tempat cuci
tangan, cuci piring sudah sangat kerat di gunakan oleh masyarakat. Berikut metode pelakasanaanya :
- Siapkan intalasi air bersih / krain air bersih wastafel.
- Siapkan juga instalasi air kotor u/ wastafel.
- Marking area kedudukan dari wastafel.
F. PEKERJAAN TAMPAK LUAR
Pekerjaan ini meliputi :
- Cat interior
- Cat eksterior
Secara teknis metode kerjanya sama untuk itu kami akan paparkan secara umum, Pekerjaan pengecetan meliputi
pengecetan dinding luar dan dalam.
Metode pelaksanaan sebagai berikut :
- Pekerjaan cat
- Untuk mendapatkan hasil yang baik dan cat tidak mudah mengelupas.
- Permukaan dinding baru maupun lama di bersihkan dulu sebelum di cat, yaitu dengan diampelas,sikat kawat atau
gurinda (bila da plesteran yang tidak rata)

- Setelah itu permukaan dinding di beri lapisan plamur dinding supaya pori-pori plesteran/acian dapat tertutup.

 Aluminium composite Panel


- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan alumunium composite panel.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : alumunium composite panel, rangka alumunium, baut dynabolt, sekrup,
sealant, dll.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, waterpass, meteran, benang, selang air, cutting well, gerinda,
bor, gun sealant, steiger, dll.

Pekerjaan Alumunium Composite Panel


Pengukuran
- Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan (marking area) untuk area yang akan dipasang alumunium
composite panel.

Pelaksanaan pekerjaan alumunium composite panel


- Fabrikasi rangka dan alumunium composite panel sesuai ukuran gambar kerja.
- Pasang benang untuk acuan pemasangan rangka dan alumunium composite panel.
- Pasang dudukan rangka pada area dengan perkuatan baut dynabolt..
- Pasang rangka alumunium pada dudukan rangka.
- Cerk kerataan dan kesikuan rangka alumunium terpasang.
- Pasang alumunium composite panel pada rangka alumunium dengan perkuatan sekrup.
- Cek kerataan dan kesikuan pemasangan alumunium composite panel.
- Perapihan nat antara alumunium composite panel dengan sealant.
- Setelah pekerjaan selesai, bersihkan pelindung blue sheet pada alumunium composite panel.

 Pekerjaan Atap
 Aluminium foil

- Potong alumunium foil sesuai panjang bentangan yang dikehendaki. Alumunium foil dapat dipasang mengikuti
bidang vertikal mengikuti bidang, untuk sambungan antara aluminium foil dapat menggunakan metalized tape
(isolasi aluminium foil).
- Penggunaan metalized tape tidak perlu menutupi semua sambungan, tapi dapat digunakan hanya dibeberapa titik
saja.
- Tarik erat dan jepit alumunium foil dengan menggunakan reng atau klip penjepit atap metal, sekrup atau paku
antara foil dengan penjepit diatasnya (jika menggunakan kaso foil dapat dipakukan pada kaso dibeberapa titik
saja).

- Bentangkan alumunium foil pada sisi samping bidang yang sudah terpasang dan lakukan cara yang sama dengan
di atas.

 Atap spandek
- Atap spandek atau yang lebih dikenal dengan sebutan galvalum atau baja lapis aluminium memiliki permukaan
yang bergelombang dan terbuat dari baja lapis tahan karat. Atap ini diklaim oleh produsennya memiliki daya tahan
4x lipat
- dibandingkan dengan baja galvanis dengan ketebalan lapisan yang sama. Beberapa produsen atap baja ringan
juga seringkali menambahkan silikon guna meningkatkan kelenturan dari atap spandek. Adapun perhitungan
komposisi yang lazim dipakai untuk membentuk spandek atap adalah alumunium 55%, kandungan seng 43%, dan
silikon berkisar 2%. Atap spandeck memiliki lapisan pelindung yang berdaya tahan tinggi terhadap korosi.
- Percampuran ketiga bahan di atas mampu menghasilkan satu jenis atap bangunan dan rumah yang mudah
dibentuk, kuat, dan awet. Selain itu, bagian permukaan spandek atap juga sengaja didesain sedemikian rupa agar
bisa dicat, sehingga proses pewarnaannya dapat berlangsung efektif, efisien dan ekonomis. Hal inilah yang
membuat atap spandek cocok dipakai untuk bermacam kebutuhan manufaktur dan atap bangunan.
Metode pelaksanaanya sebagai berikut :
Pengukuran jarak tumpuan

- Desain kuda kuda galvalum. Ada beragam faktor dalam desain kuda kuda yaitu kemampuannya dalam menahan
beban, tingkat kemiringan atap bangunan (agar air hujan mengalir lancar ), dan penentuan panjang top chord. Anda
disarankan menyertakan ahli dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi rangka atap bangunan supaya tidak terjadi
gagal struktur.
- Pemasangan kuda kuda. Apabila desain selesai, barulah pelaksanaan pemasangan kuda kuda bisa dilakukan.

- Pemasangan reng. Proses pemasangan reng tergantung pada tipe/ jenis penutup atap yang dipakai. Pilihlah reng
yang pas mengingat jarak antar reng yang tidak selalu sama.
- Pemasangan atap. Cara pemasangan atap spandek harus dilakukan dengan rapi sehingga tidak terjadi kebocoran
ketika hujan
- Pemasangan nok pinggir, rabung, dan flashing. Wajib dilakukan secara rapi, kuat dan juga

 Pekerjaan Plafond
- Rangka hollow – gipsumboard 9 mm ( 1 rangkai pemasangan )
- Pengukuran spasi pemasangan rangka dan gantungan sesuai dengan spesifikasi teknis yang dianjurkan.
- Pengukuran tinggi plafond untuk disesuaikan komponen MEP yang akan di pasangkan diatas plafon.
- Pekerjaan pasang plafond pada plat lantai / balok yang pertama dilakukan pasang penggantung rangka (tie rod)
dengan menggunan paku tembak.
- Bila pemasangan pada bagian top / tanpa plat lantai maka gantungan dibuat pada rangka atap.
- Mengukur kedataran penggantung diperlukan agar menghasilkan plafond yang tidak gelombang.

- Dilanjutkan dengan memasang rangka plafond, lakukan juga pengecekan kedataran posisi rangka dengan
waterpass. Rangka hollow tulangan utama menggunakan ukuran 4x4 sedangkan untuk tumpuan plafon rangka
hollow ukuran 4x2. Setiap rangka diikat dengan menggunakan screw # 1/8 dengan menggunakan bor / obeng.
- Jarak pemasangan tulangan utama (hollow 4x4) dan tulangan tumpuan (hollow 2x4) harus sesuai spesifikasi.
- Kemudian dilanjukan dengan pemasangan gysum dengan menggunakan screew # 1/8 dan bor sekrup.
- Selanjutnya adalah pekerjaan menutupi sambungan antar gypsum dengan paper tape / kasa plafond untuk
menghindari keretakan.

- Setelah selesai dilakukan pekerjaan compound pada sambungan gypsum dan titik-titik sekrup.
- Lalu dilanjutkan dengan pengecatan plafon

 List plafond
Tahapan Pelaksanaanya sebagai berikut :
- Siapkan alat dan bahan list plafond dan bahan profil gispum
- Pasang list sesuai dengan panjang maupun lebar dari sudut plafond
- Pasang list dengan perkuatan paku.
- Pasang hati hati karena list mudah pecah
 Cat plafond
Pekerjaan pengecetan meliputi pengecetan plafond.
Metode pelaksanaan sebagai berikut :
- Pekerjaan cat
- Untuk mendapatkan hasil yang baik dan cat tidak mudah mengelupas.
- Permukaan plafond baru maupun lama di bersihkan dulu sebelum di cat, yaitu dengan diampelas.
- Siapkan alat dan bahan seperti cat, kuas roll, ember cat, dll
- Tuangkan cat ke dalam ember dengan perbandingan cat dan air 1 : 2
- Oleskan cat ke permukaan, ulang sebanyak 2x

4. PEKERJAAN PLUMBING

 Pekerjaan instalasi air bersih


Pekerjaan ini meliputi :
 Pipa pvc ½”
 Tee ½”
 Knee ½ “

Dalam hal ini pekerjaanya adalah 1 rangkai pemasangan, untuk itu kami akan paparkan secara umum.
Di dalam pekerjaan rumah terdapat salah satu item yang sangat penting, yaitu distribusi air bersih. Air bersih
merupakan sarana untuk kita untuk dapat mengolahnya untuk digunakan sehari – hari. Berikut metode pelaksanaan
instalasi air bersih sebagai berikut :
- tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
- Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate valve, fitting dan accessories lainnya
sesuai dengan tanda yang sudah dibuat.
- Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa harus cukup, minimal 50 cm supaya
tidak mudah pecah.
- Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas supaya sambungan dapat
lengket dengan kuat.
- Setiap titik sumber air yang berbelok 3 arah berikan sambungan tee ½ “ berikan lem di setiap sambungan
- Setiap titik sumber air yang berbelok 2 arah berikan sambungan knee ½ “ berikan lem di setiap sambungan
- Pasang sambungannya dan koneksikan ke kran air bersih.

 Pekerjaan Isntalasi air kotor


 Pipa pvc 4”
 Pipa pvc 2”
 Tee 4”
 Knee 4”
 Tee 2”
 Knee 2”

Dalam tahap ini metode kerja nya sama yang membedakan hanya ukurannya, berikut teknis pekerjaanya :
Pipa air kotor merupakan air kotor bekas pembuangan kotoran kita sehari- hari untuk itu instalasi pipa yang baik akan
membuat pipa kuat dan tidak akan mengalami kebocoran, sehingga air kotor dapat tersalur baik ke tempat (drainase)
tempat pembuangan air kotor. Berikut metode pemasangannya:
- Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
- Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate valve, fitting dan accessories lainnya
sesuai dengan tanda yang sudah dibuat.
- Pasangan clean out dan accessories lainnya.
- Untuk pipa yang melintasi lantai terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa harus cukup, minimal 50 cm
supaya tidak mudah pecah.
- Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas supaya sambungan dapat
lengket dengan kuat.
- Setiap jalur yang berbelok 3 arah diberikan sambungan tee berikan lem di sambungan
- Setiap jalur yang berbelok 2 arah diberikan sambungan knee berikan lem di sambungan
- Pasang setiap sambungan pastikan lem terekat dengan baik
- Pastikan keluaran air / pipa sudah menuju ke arah drainase
 Pekerjaan Isntalasi air hujan
Pekerjaan ini meliputi :
- Pipa pvc 4 “
- Knee 4”
- Tee 4 “
Dalam tahap ini metode kerja nya sama yang membedakan hanya ukurannya, berikut teknis pekerjaanya :
air hujan dapat tersalur baik ke tempat (drainase) tempat pembuangan air kotor. Berikut metode pemasangannya:
- Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
- Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja).
- Pasangan clean out dan accessories lainnya.
- Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas supaya sambungan dapat
lengket dengan kuat.
- Pastikan sambungan tee dan knee sudah terpasang
- Setiap sambungan di berikan lem
- pipa air hujan diberi bantalan yang cukup kuat agar sambungan tidak kendor akibat beban air hujan yang dapat
menyebabkan kebocoran.
- Arahkan pipa menuju ke tempat pembuangan air hujan sesuai dengan rencana
 Pekerjaan septic tank dan bak peresapan
 Septictank + Peresapan
Teknis Pelaksanaan Pekerjaan Septictank dan Resapan :
- Mengajukan Ijin Pelaksanaan PekerjaanKepada Konsultan Pengawas.
- Siapkan Bahan, Peralatan dan Tenaga Kerja.
- Marking Tempat yang Akan Dibuat Septictank yang Telah Disetujui.
- Setelah Dimarking, Lalu Gali Tanah Sesuai Gambar Kerja Baik Lebar, Panjang Serta KedalamanSeptictank yang
Telah Direncanakan.
- Kemudian Buat Pasangan Batu Bata Mengelili Tembok Galian. Spesi yang Digunakan Untuk Adukan Batu Bata
Menggunakan Campuran Perbandingan 1 : 3 ( Kedap Air).
- Plester Dinding Batu Bata Dengan Campuran Adukan 1 : 3 ( Kedap Air ).
- Setelah Selesai Diplester, Lalu Dinding Tersebit di Aci Sampai Selesai.
- Setelah Pasangan Batu Bata Selesai, Ditiap Sudut Galian Diberi Kolom Praktis Sebagai Pengikat Batu Bata. Cor
Kolom Praktis Tersebut Sampai Selesai.
- Selanjutnya Buat Bekisting, Pembesian Ring Balok dan Plat Penutup Atas Septictank.
- Sebelin Dicor, Buat Sparing Pipa Untuk Hawa Udara Didalam Septictank Tersebut, Serta Diberi Tutup Bak Kontrol
Untuk Pengurasan.
- Lalu Cor Penutup Atap Septictank Tersebut.
- Disamping Itu Resapan Dikerjakan. Susunan Resapan Terdiri Dari Ijuk, Krikil + Batu Pecah, Serta Sirtu.
- Setelah Pekerjaan Selesai, Rapikan Peralatan Kerja Yang Telah Digunakan.

5. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
A. Pekerjaan instalasi lampu dan stop kontak
 Instalasi penerangan dan instalasi stop kontak
Teknis pekerjaanya :
- Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran.
- Pemasangan sparing-sparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton harus dipasang terlebih dahulu
sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasuk- kan bersamaan dengan pemasangan sparing.
Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan acian dikerjakan.
- Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik sehingga tidak tersentuh atau
menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos. Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa
dan harus rata (untuk memudahkan penarikan kabel).
- Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus diklem atau dengan papan dan
kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak)
 Lampu RM 2X 36 watt + Battrai
Teknis pekerjaannya sebagai berikut :
- Perhatikan dengan baik denah instalasi di gambar
- Setelah itu tentukan titik lampu sesuai dengan jarak / denah d gambar.
- Pasang lampu sesuai dengan titik lampu, pastikan kabel lampu telah tersedia
- Sambung kabel ke kabel input lampu
- Pastikan kabel sudah terkoneksi ke mcb
 Lampu downlight 18 watt
Teknis pekerjaannya sebagai berikut :
- Perhatikan dengan baik denah instalasi di gambar
- Setelah itu tentukan titik listrik sesuai dengan jarak / denah d gambar.
- Pasang lampu downlight.
 Saklar dobel dan Saklar tunggal
Secara teknis metode kerjanya sama , berikut Metode pelaksanaanya:
- Perhatikan dengan baik denah instalasi di gambar
- Setelah itu tentukan titik saklar sesuai dengan jarak / denah d gambar.
- Tarik kabel lampu ke mcb sesuai dengan perencanaan
- Pasang lampu saklar ganda nya.
 Stop kontak dinding
Metode pelaksanaanya sebagai berikut :
- Perhatikan dengan baik denah instalasi di gambar
- Setelah itu tentukan titik stop kontak sesuai dengan jarak / denah d gambar.
- Tarik kabel stop kontak ke mcb sesuai dengan perencanaan
- Pasang stop kontak nya.
 Exhaust fan ceiling.
- Exhaust fan sebetulnya bisa dipasang di berbagai posisi, tetapi kamu lebih menyarankan memasangnya di plafon
rumah sehingga sirkulasi udara benar-benar dapat berjalan optimal. Penempatan di langit-langit ini terbilang efektif
sebab udara kotor yang tersaring dan dibuang akan langsung keluar melalui atap.
- Tahan perangkat exhaust fan Anda pada posisi plafon yang dikehendaki, lalu buatlah tanda pada posisi tersebut
menggunakan spidol. Setelah itu, potong plafon tersebut memakai pisau drywall tepat di tanda yang telah dibuat.
- Beberapa exhaust fan menuntut penyetingan konektor saluran udara terlebih dahulu. Jadi Anda bisa memasukkan
konektor-konektor udara ini ke dalam loteng, kemudian mengatur barisannya agar tersusun rapi.

- Langkah berikutnya adalah memasang bingaki pada lubang plafon yang telah dibuat. Tujuannya tentu saja sebagai
pegangan exhaust fan dan memperkuat daya tahan area pinggiran plafon. Anda bisa menyambung bingkai ini ke
balok manggunakan sekrup fischer.
- Kemudian pasang exhaust fan pada bingkai di atas. Selanjutnya pasang saluran ke konektor dengan perantara
pipa HVAC. Setelah selesai, pasang juga penutup exhaust fan.
B. Pekerjaan Panel
 Panel AC
 Panel penerangan
Secara teknis metode kerjanya sama, untuk itu kami akan paparkan secara umum :
- Tempatkan posisi panel sesuai dengan gambar ME
- Panel MDP berada pada posisi 150 cm dari lantai
- Saklar tuas di pasang di posisi inn pada panel mdp
- Pastikan jalur saklar tuas sudah berada pada pada posisi on dan sudah terkoneksi dengan input kwh
- Panel SDP berada 30 cm pada umunya dari panel MDP, fungsi SDP sebagai panel cadangan / panel pembagi
untuk jalur yang nilai watt kecil .

C. Data
 Instalasi data
- Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran.
- Pemasangan sparing-sparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton harus dipasang terlebih dahulu
sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasuk- kan bersamaan dengan pemasangan sparing.
- Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan acian dikerjakan.
- Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik sehingga tidak tersentuh atau
menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos. Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa
dan harus rata (untuk memudahkan penarikan kabel).
- Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus diklem atau dengan papan dan
kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak)

 Outlet data – switch hub 24 port – patch cord ( 1 rangkai pemasangan )


Dalam hal ini kami akan menjelaskan secara rangkai pemasangan kabel data, berikut metodenya :
Kabel yang digunakaan untuk instalasi kabel data / jaringan komputer adalah menggunakaan kabel belden / kabel
UTP Cat-6. Kabel UTP yang biasa dipakai pada jarigan komputer umumnya adalah kabel UTP categori 5. Warna kabel
tersebut adalah Orange, Orange Putih, Biru, Biru Putih, Hijau, Hijau Putih, Coklat, dan Coklat Putih.

 Peralatan Yang dibutuhkan dalam pemasangan Kabel UTP


Untuk memulai pemasangan kabel UTP, ada material dan peralatan yang akan digunakan, yaitu:
Jack / Konektor RJ-45

Jack ini mirip dengan jack telepon rumah, tetapi ukurannya lebih besar. Jack RJ-45 terdiri dari 8 pin, sesuai dengan
jumlah kabel UTP.

Crimping Tools atau Tang Crimping.


Hardware ini mirip dengan tang, tetapi fungsinya untuk menjepitkan kabel pada Jack RJ-45.
Outlet Data
Outlet kabel data di dinding

Alat Test (tester)


Setelah instalasi di RJ-45 kemudian di test oleh alat test,

 Cara memasang
- hubungkan PC dengan HUB atau SWITCH, PC dengan outlet di dinding, ataupun untuk instalasi dari HUB ke outlet
di dinding..
- Urutan warna kabel yang dipasang di RJ-45: :Orange Putih, Orange, Hijau Putih, Biru, Biru Putih, Hijau, Coklat
Putih, Coklat.

- Pin 1 : Oranye Putih


- Pin 2 : Oranye
- Pin 3 : Hijau Putih
- Pin 4 : Biru
- Pin 5 : Biru Putih
- Pin 6 : Hijau
- Pin 7 : Coklat Putih
- Pin 8 : Coklat ( Urutan ini berlaku sama pada 2 sisi kabel.)
- Setelah patchcord terpasang, koneksikan ke outlet data
- Perkuat outlet data dengan sekrup yang tersedia
D. Telephone
 Instalasi telepon – outlet telephone ( 1 rangkai pemasangan )
Kami akan menjelaskan secara umum metedo kerjanya :
- Siapkan kabel telepon dalam hal ini kabel yang dgunakan adalah 2 x 2 x 0.6 mm
- Tarik kabel dari panel telpon menuju ke titik outlet data
- Setelah tarikan selesai, kupas ujung kabel menggunakan tang potong / bias juga menggunakan cutter
- Pasang modular telpon pada outlet
- Pasang outlet sesuai dengan titik nya. Perkuat dengan sekrupnya
- Pasang patchcord telepon kemudian koneksikan ke outlet

E. Fire alarm
 Smoke detector - Mcfa ( master control fire alarm ) - Alarm bell - Break glass - Indicator lamp ( 1 rangkai
Pemasangan )
- Pada saat pengecoran plat lantai, pekerjaan instalasi Fire Alarm, dapat segera dimulai dengan pemasangan
sparing conduit bersamaan dengan pembesian plat lantai.
- Setelah bekisting plat lantai dibongkar, maka pekerjaan wiring kabel untuk Fire Alarmn dapat segera dimulai sesuai
shop drawing yang disetujui.

- Test tahanan kontinuitas.


- Pada saat pekerjaan bata (dinding), sparing dan wiring Fire Alarm dipasang pada dinding dimana titik Fire Alarm
(bell, manual station, dll) nanti diletakkan.
- Pasang break glass pada pada panel
- Setelah dinding dilakukan finishing, ceiling sudah terpasang dan kondisi keamanan sudah terjamin (ruangan
terkunci) maka titik Fire Alarm dan Detector segera dipasang.
- Pasang lampu indicator pada panel sesuaikan dengan warna rencana
- Setelah itu dilanjutkan dengan connection instalasi ke terminal box Fire Alarm (MCFA)
- Test fungsi.

F. CCTV
 Dome camera indoor - Dome camera outdoor - Dvr & channel - Harddisk internal
Secara teknis metode kerjanya adalah bersamaan untuk itu kami jelaskan secara umum :
Tentukan kabel yang sesuai
Untuk kabel CCTV, Anda dapat menggunakan kabel RG59 Siamese yang terdiri dari kabel video dan kabel power
(positif dan negatif). Kabel RG59 Siamese merupakan kabel standard yang sering digunakan untuk instalasi CCTV.
Seperti yang telah di jelaskan diatas.

Tentukan lokasi dan area pantauan CCTV


Lokasi pemasangan CCTV bisa Anda tentukan berdasarkan jarak pandang yang hendak dimonitoring (apakah dekat
atau jauh) dan apakah untuk keadaan gelap atau terang. Dari situ baru Anda tentukan titik pemasangan kamera CCTV.

Prioritaskan penempatan kamera CCTV di bawah atap/ tempat terlindung


Terutama untuk pemasangan CCTV di rumah, prioritaskan letak posisi kamera CCTV dibawah atap karena bisa
melindungi kamera CCTV Anda dari hujan, angin, dan sebagainya. Selain itu, penempatan di bawah atap juga biasanya
memberikan tampilan view yang lebih baik dan mudah untuk menarik kabel jaringan.

Cari titik untuk mulai menarik kabel dari luar ke dalam


Setelah menentukan titik pemasangan CCTV, berikutnya adalah mencari titik masuk untuk menarik kabel RG59 dari
luar ke dalam.

Penempatan monitor, DVR, dan Power Supply


Monitor dan DVR adalah alat-alat yang melengkapi sistem CCTV Anda. Jika kamera CCTV biasanya ditempatkan diluar,
maka Monitor, DVR, dan Power Supply sebaiknya ditempatkan didalam ruangan.

Memulai penarikan kabel


Setelah didapatkan titik kamera CCTV dan lokasi penempatan monitor dan DVR, maka berikutnya adalah menarik kabel
RG59 yang menghubungkan antara CCTV dengan monitor dan DVR.

Setelah melakukan Langkah/Tahap I, maka lanjut ke Langkah/Tahap berikutnya.


 Langkah/Tahap II
- Pisahkan Kabel Power CCTV dengan Kabel Coaxial RG59 dengan cara memotong tengah Kabel menggunakan
tang potong. Lakukan setiap ujung Kabel!
- Bagian luar Kabel Coaxial dikupas menggunakan cutter sekitar 1 cm agar serabut tembaga (seperti rambut) dapat
terlihat. Kemudian serabut ditekuk ke belakang. Lakukan setiap ujung Kabel!
- Bagian luar Kabel Power dikupas menggunakan cutter sekitar 2-3 cm agar Kabel Power (merah dan hitam) terlihat.
Kemudian kupas bagian luar Kabel Power sekitar 0,5 cm agar serabut tembaga dapat terlihat.
- Pasang Konektor BNC ke Kabel Coaxial dengan memutar searah jarum jam sampai seluruh serabut tembaga
tertutup. Kemudian pasang bagian lainnya. Lakukan setiap ujung Kabel!
- Pasang Konektor CCTV Power DC ke Kabel Power (merah ke positif, hitam ke negatif). Dengan cara memutar ke
kiri baut yang berada di positif negatif Konektor CCTV Power DC menggunakan obeng minus (kecil). Setelah itu
rapatkan baut dengan cara memutar baut ke kanan. Catatan : Konektor CCTV Power DC hanya dipasang di ujung
Kabel yang ingin dipasangkan kamera CCTV.
- Pasang Kamera CCTV. Pisahkan bagian bawah Kamera CCTV dengan lensanya. Kemudian pasang Alas Kamera
CCTV di titik yang telah ditentukan tadi, dengan cara menggunakan baut dan obeng. Dan hubungkan Konektor ke
pasangannya masing – masing. Setelah itu pasang kembali bagian Kamera CCTV lainnya.
- Sekarang, hubungkan Kabel Coaxial yang telah dipasangkan Konektor BNC ke belakang DVR.
- Hubungkan DVR dengan Monitor menggunakan Kabel VGA.
- Hubungkan Power Supply dengan Kabel Power (merah dan hitam) Kamera CCTV.

G. Tata udara
 Ac split 0.5 pk - Ac split 1 pk - Ac cassete 2.5 pk ( 1 rangkai pemasangan )
Secara teknis metode pekerjannya sama yang membedakan ialah bentuk / ukurannya , untuk itu kami akan paparkan
secara umum :

 Urutan Pelaksanaan Pemasangan Pipa Refrigrant


- Marking pipa / rak pipa.
- Pasang gantungan rak pipa dengan ketinggian sesuai elevasinya.
- Pasang rak pipa (untuk satu jalur lebih dari 2 pipa).
- Pasang isolasi pipa copper persatuan panjangnya.
- Pasang pipa pada rak / gantungannya.
- Sambung pipa dengan las tembaga.
- Test pipa dengan compressor.
- Rapikan isolasi pipa.

 Instalasi Ducting & Pemasangan AC Indoor-outdoor


- Instalasi Ducting
- Buat cutting list ukuran ducting & fitting-nya yang akan dipasang.
- Cetak ducting sesuai cutting list yang diminta (di work shop)
- Buat fitting (elbow/percabangan) ducting.
- Pasang isolasi ducting dengan glass woll & aluminium foil (untuk ducting dengan isolasi).
- Marking jalur ducting.
- Pasang gantungan ducting dengan ketinggian sesuai elevasinya.
- Pasang ducting.
- Pasang isolasi ducting.
- Test kebocoran ducting dengan sinar lampu saat malam hari.
 Pemasangan Indoor Unit
- Marking lokasi penempatan indoor unit
- Pasang gantungan
- Pasang indoor unit
- Pasang karet mounting dan kencangkan bautnya
- Sambung pipa copper ke unit
- Pasang instalasi listriknya
 Pemasangan Outdoor Unit
- Marking pondasi outdoor unit.
- Buat pondasi outdoor unit.
- Pasang dinabolt pada pondasi.
- Pasang outdoor unit lengkap dengan mounting-nya.
- Sambung pipa ke outdoor unit.
- Sambungan instalasi listriknya.
-
 Urutan pelaksanaan Pemasangan Indoor Unit Split Wall Mounted Type
- Sebelum indoor unit tipe split wall terpasang, maka harus lebih dahulu diukur lebar ruangan, agar pemasangannya
tidak miring harus menggunakan water pass.

Gambar 1. Pengukuran lebar ruangan menggunakan water pass.

- Setelah diketahui posisi unit tersebut, maka selanjutnya dilakukan pembobokan untuk jalur pipa refrigerant dan
jalur pipa drain.

Gambar 2. Pembobokan jalur pipa refrigerant dan jalur pipadrain.

- Sistem Ventilasi Mekanik.


- Sistem ventilasi mekanik digunakan pada gedung dimana pergantian udara sangat dibutuhkan untuk kesehatan
dan kenyamanan.
- Komponen paling penting dari sistem ini adalah fan yang menyalurkan udara.
- Exhaust fan digunakan untuk menghisap udara didalam ruangan terutama pada toilet, kemudian disalurkan
keluar.
- Intake fan digunakan untuk menyalurkan udara dari luar bangunan agar masuk kedalam bangunan untuk
keperluan udara baru ke dalam ruangan.
- Pressurized fan adalah fan/kipas yang berfungsi untuk menghasilkan tekanan udara positif pada suatu ruangan
(biasanya tangga darurat), hal ini bertujuan supaya pada kondisi darurat gas/asap dari tempat lain tidak bisa
memasuki ruangan tersebut.
- Fresh air fan adalah fan/kipas yang berfungsi untuk mensuplai udara segar ke unit-unit AHU dan FCU.

 Testing & Commisioning


- Prosedur testing pekerjaan HVAC dilakukan secara partial dan sistem keseluruhan (pada pipa maupun
unit). Prosedur testing dilakukan untuk menghindari adanya kesalahan dalam instalasi dan kebocoran pada pipa
serta menjaga unit berfungsi dengan baik.Prosedur testing.
- Test pada pipa
- Flushing dengan N2 (Nitrogen) untuk membersihkan pipa dari sisa-sisa pengelasan sambungan.
- Test tekan dengan N2 dan O2 untuk mengetahui ketahanan pipa terhadap tekanan.
- Test vacuum untuk mengosongkan pipa dari udara yang tersisa di dalam.

H. Pekerjaan penangkal petir


 Pekerjaan elektroda - Instalasi pentanahan - Jasa pemasangan - Grounding electric - Grounding electronic
( 1 rangkai pemasangan )
- Pada tahap awal pengerjaan di mulai dengan instalasi pentanahan mengerjakan bagian grounding system terlebih
dahulu, dengan pertimbangan keamanan dan kemudahan.
- Kemudian dilakukan pengukuran/pekerjaan elektroda (resistansi/tahanan tanah menggunakan Earth Testermeter,
apabila hasil pengukuran tersebut menunjukan < 5 Ohm maka tahapan kerja berikutnya dapat dilakukan.
Seandainya hasil resistansi/tahanan tanah menunjukan > 5 Ohm maka di lakukan pembuatan atau penambahan
grounding lagi di sebelahnya dan di pararelkan dengan grounding pertama agar resistansi/tahanan tanahnya
menurun sesuai dengan standarnya < 5 Ohm.

Spo
- Setelah selesai membuat grounding, langkah berikutnya adalah memasang kabel penyalur pentanahan electronic
( grounding electronic ) dari titik grounding sampai keatas bangunan, tentunya dengan mempertimbangkan jalur
kabel yang terdekat dan hindari banyak belokan/tekukkan 90 derajat sehingga kebutuhan material dan kualitas
instalasi dapat efektif dan efisien. Kabel penyalur petir yang biasa di gunakan antara lain BC (Bare Copper), NYY
atau Coaxial. Untuk tempat tempat tertentu sebaiknya di beri pipa pelindung (Conduite) dengan maksud
kerapihan dan keamanan.Spo
- Bila kabel penyalur petir telah terpasang dengan rapih, maka tahap selanjutnya pemasangan head terminal
petir tentunya harus terhubung dengan kabel penyalur tersebut sampai ke grounding system

6. PEKERJAAN MEJA TELLER

A. Pemasangan 1 m2 dinding bata merah 1 : 3


Pekerjaan Pasangan dinding batako ½ bata, camp 1 : 4
- Perhatikan gambar perencanaan dengan seksama dan lakukan konsultasi dengan konsultan Pengawas.
- Buat shop drawing pekerjaan dan mengajuhkan ijin Pelaksanaan Pekerjaan kepada konsultan Pengawas.
- Tentukan daerah yang akan di kerjakan dinding, dengan memperhatikan sirkulasi pergerakan manusia,
bahan. Peralatan dan daerah yang tidak di pasang seperti pintu.
- Batu tela di rendam di dalam air agar batu tela tersebut dalam keadaan jenuh air , sehingga tidak akan
menghisap air dalam adukan juga memperkecil retakan pada plesteran.
- Persiapan tenaga kerja, bahan dan peralatan.
- Letakan Batu tela pada posisi yang akan di kerjakan.
- Ambil papan atau kayu dan didirikan pada kedua ujung dinding yang akan dibuat, kemudian paku pada kayu
tersebut dan ikat benang ukur sebagai pedoman kelurusan pasangan.
- Buat spesi pasangan Bata ringan sesuai dengan perencanaan.
- Spesi tersebut dimasukan ke dalam gerobak dorong dan di bawa ke lokasi tempat pemasangan bata ringan.
- Spesi tersebut di tuangkan ke dalam bak kayu.
- Spesi di aduk hingga rata kemudian di ambil dengan sendok semen.
- Setelah itu di ratakan, sambil di tekan dengan sendok semen.
- Spesi yang telah rata diambil secukupnya.
- Spesi di tuangkan secara merata pada lantai tempat di pasang dinding.
- Pasang Batu tela lapisan pertama dengan berpedoman pada benang,setelah selesai lapis pertama tuangkan
spesi di atas Batu tela lapisan pertama untuk pemasangan Batu tela di atasnya.
- Rapikan spesi yang melebihi lebar Batu tela.
- Pasang Batu tela lapisan kedua dengan memperhatikan pola susunan Batu tela di bawahnya.
- Tekan Batu tela lapisan Kedua dengan tangan, agar pasangan menyatu sambil membersihkan spesi yang
keluar dengan sendok semen akibat adanya penekanan tersebut. Dalam pekerjaan ini tetap berpedoman
kepada yang telah dipasang sebelumnya.
- Ketuk Batu tela lapisan kedua dengan palu karet atau gagang kayu sendok semen secara perlahan.
- Pasang Batu tela lapisan ketiga dengan cara yang sama.
- Setelah pemasangan Batu tela mencapai ketinggian 3 lapis, pasang kembali benang sebagai pedoman dan
chek kelurusan vertikal dengan waterpass pada ujung pasangan Batu tela.
- Check kedataran horizontal dengan waterpass setiap ketinggian pasangan Batu tela mencapai 4 lapis.

 Bahan yang di gunakan :


- Batu tela
- Pc perekat
- Pasir pasang

 Peralatan Yang Digunakan :


- Cangkul ( untuk mengaduk spesi)
- Keranjang
- Ember
- Benang & Paku
- Roskam
- Sendok semen
- Skafolding/Perancah ( bila di ketingian)
- Waterpass
- Papan / kayu
- Bak kayu

B. Plesteran 1 : 3
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
- Mengajuhkan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan Pengawas
- Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan
- Basahi dinding Bata ringan dengan air
- Aduk spesi plesteran sesuai perbandingan yang di rencanakan seperti adukan campuran 1 : 3
- Pasang tarikan benang vertikal dan hirizontal untuk caplakan kepada plester
- Buat adukan untuk camprotan dengan perbandingan 1 : 3
- Lakukan Camprotan pada dinding dengan jarak lemparan 30 – 50 cm dari permukaan yang di camprot dengan
ketebalan 1.5 – 2 cm
- Setelah bidang yg di komprot kering,lakukan penyiraman
- Buat caplakan dengan perbandingan sesuai rencana
- Buat kepala plester dengan ketebatal 1.5 cm
- Lakukan penyiraman jika kepala plester telah terpasang
- Buat adukan 1 : 3 & 1 : 5. Pakai pasir yang sudah di ayak
- Lakukan plesteran pada dinding yang telah ada kepala plester sampai selesai pada satu areal dengan cara
di lempar dengan jarak 50 cm.
- Gunakan jidar Aluminium,untuk meratakan sesuai dengan kepala plesteran
- Saat pelesteran telah kering,gunakan roskam untuk menggosok permukaan dinding sampai halus dan rata
di lanjutkan dengan penyiraman selama 3 hari.
- Lakukan finishing dengan acian serta di gosok dengan spon

C. Beton k 250
Pada dasarnya metode pengecoran hampir sama. Untuk dalam tahap ini kami akan menjelaskan secara
keseluruhan metode pekerjaan beton bertulang. Dalam tahap ini terdapat item pekerjaan yang meliputi Pekerjaan
meja beton k 250 beserta pembesian dan bekisting. Berikut metode pelaksanannya :
 Pekerjaan Pembesian
- Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
- Pilih tulangan sesuai dengan kebutuhan.
- Potong tulangan sesuai ukuran dan bengkokkan.
- Rangkai tulangan dan jarak sengkang dipasang sesuai dengan gambar kerja.
- Pasang beton decing pada dasar dan sisi kiri kanan tulangan.

 Pekerjaan Bekisting
- Siapkan alat dan bahan yang digunakan.
- Potong multipleks sesuai ukuran sloof dan pasang di kanan kirinya.
- Potong kayu sebagai penjepit, skor dan tiang penyengga.
- Rangkai potongan kayu tersebut sesuai dengan gambar.
- Sebelum di pasang multiplesk diolesi minyak bekisting supaya mempermudah dalam pembongkaran
bekisting

 Pekerjaan Pengecoran
- Siapkan alat dan tenaga kerja yang diperlukan
- Buat request pekrjaan dan ajukan kepada konsultan Pengawas
- Buat tanda – tanda yang menyatakan as atau level dengan menggunakan cat warna
- Cek penulangan dan beton decking
- Bersihkan area dari segala macam kotoran
- Tuangkan beton ke dalam cetakan.
- Padatkan beton dengan menggunakan vibrator dan jangan sampai menyentuh tulangan dan bekisting.

D. Granit 60 x 60 cm
Dalam tahap ini pekerjaan keramik dinding hampir sama pada umumnya dengan pemasangan dinding Granit
untuk itu kami paparkan secara umum yaitu :
- Ratakan permukaan yang kasar dan tidak rata dengan peralatan plesteran
- Sebelum dipasang, maka granit direndam kurang lebih 24 jam atau sampai cukup jenuh, yaitu gelembung-
gelembung udara tidak tampak lagi
- Pertama-tama yang harus dikerjakan adalah kepalaan granit dibuat saling tegak lurus, dari kepalaan granit
ini akan diketahui las-lasan yang akan terjadi disetiap tepi ruangan jika terjadi kejanggalan akan diketahui
lebih awal

- Didalalam pemasangan granit, yang perlu selalu diperhatikan adalah jangan sampai ada rongga baik antara
spesi dengan floor beton maupun antara spesi dengan granit. Karena rongga udara ini yang akan
menyebabkan kegagalan dalam pemasangan granit (meledak), jika suhu ruangan naik karena udara jadi
mengembang.

7. PEKERJAAN PEMBERSIHAN

A. Pembersihan Lokasi
Pembersihan akhir merupakan bagian akhir sebelum penyerahan berita acara serah terima pekerjaan, dimana
kami dari pihak penyedia akan melakukan pembersihan sebelum lokasi tersebut diserahkan kepada instansi.

PENUTUP

Dari Penjelasan Metode Pelaksanaan di Atas,Kami Membuat Secara Garis Besarnya Agar Nantinya
Pelaksanaan Pekerjaan “PEMBANGUNAN KANTOR PT. BPD SULTRA TYPE A CABANG BOMBANA” Dapat
Berjalan Dengan Lancar Serta Sesuai Keinginan Yang Diharapkan Dari Pihak Owner.
Apabila Perusahaan Kami Lulus Sebagai Pemenang, Kami berusaha Semaksimal Mungkin Untuk Dapat
Mewujudkan Pelaksanaan Pekerjaan Sebaik Mungkin.
Atas Perhatiannya Kami Ucapkan terima Kasih.

Manokwari, 13 Agustus 2018


PT. …………………………….

…………………………….
Direktur

Anda mungkin juga menyukai