0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
183 tayangan48 halaman

Modul Digital

Modul praktikum teknik digital ini membahas tentang percobaan dasar gate logika AND, OR, NOT, NAND, NOR, EX-OR, dan EX-NOR menggunakan IC digital. Terdapat langkah-langkah percobaan dan data hasil percobaan untuk setiap jenis gate logika beserta pertanyaan untuk memahami prinsip kerja dan perbedaan antar gate logika.

Diunggah oleh

FC Albarokah
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
183 tayangan48 halaman

Modul Digital

Modul praktikum teknik digital ini membahas tentang percobaan dasar gate logika AND, OR, NOT, NAND, NOR, EX-OR, dan EX-NOR menggunakan IC digital. Terdapat langkah-langkah percobaan dan data hasil percobaan untuk setiap jenis gate logika beserta pertanyaan untuk memahami prinsip kerja dan perbedaan antar gate logika.

Diunggah oleh

FC Albarokah
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 48

Modul Praktikum Teknik Digital

BUKU PETUNJUK
PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS SEMARANG
2021
Modul Praktikum Teknik Digital

SUSUNAN LAPORAN PRAKTIKUM


1. COVER DEPAN (BIRU TUA)
2. HALAMAN JUDUL
3. DAFTAR ISI
4. BAB ISI :
1. TUJUAN
2. ALAT & BAHAN
3. LANDASAN TEORI
4. LANGKAH KERJA
5. DATA PERCOBAAN
6. ANALISA PERHITUNGAN / ANALISA PERCOBAAN
7. TUGAS
8. KESIMPULAN
9. DAFTAR PUSTAKA

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Elektro Kepala Laboratorium Elektronika Dasar

Titik Nurhayati ST,M.Eng Sri Heranurweni ST, MT


NIS. 06557003102025 NIS. 0655700310207

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 3


Modul Praktikum Teknik Digital

BAB I
AND, OR, DAN NOT GATE

I. TUJUAN
 Mahasiswa dapat memahami cara kerja dari gate AND, OR, dan NOT;
 Mahasiswa dapat mengidentifikasi logika ‘1’ (high) dan ‘0’ (low).

II. DAFTAR ALAT


1. Catu daya
2. Function generator
3. Osiloskop
4. Multimeter digital dan analog
5. IC 74LS04 (satu buah)
IC 74LS08 (satu buah)
IC 74LS32 (satu buah)
IC 74LS14 (satu buah)
6. Resistor 1kΩ .
7. Diode zener 5,1 volt.
8. Jumper penghubung.
9. Digital trainer

III. LANDASAN TEORI


Teknologi digital hamper digunakan dalam setiap system rangkaian
dan menggantikan teknologi analog. Hal ini disebabkan teknologi digital
lebih sederhananya, hanya mengenal dua keadaan tegangan saja yaitu
keadaan ‘1’ (high) dan ‘0’ (low).
Dalam rangkaian keadaan ‘1’ (high) dan ‘0’ (low) ini ditunjukan dengan
rentang besaran tegangan tertentu. Untuk keadaan ‘1’ (high) berkisaran
antara 2,4 volt sampai 5 volt, sedangkan keadaan ‘0’ (low) berkisaran antara
0,8 volt sampai 0 volt.

IV. LANGKAH PERCOBAAN


1. Buat rangkaian seperti gambar 1-a.

A
C
B

Gambar 1- a
2. Pasangkan catu daya yang sesuai.
3. Hubungka input A ke tegangan +5volt, menunjukan keadaan ‘1’ (high)
sedangkan pin B hubungkan ke tegangan 0volt, menunjukan keadaan
‘0’ (low)
4. Ukurlah tegangan outputnya pada keadaan ‘1’ (high) dan ‘0’ (low)
5. Susunlah keadaan input-input dan outputnya untuk setiap keadaan yang
memungkinkan dalam tabel kebenaran

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 4


Modul Praktikum Teknik Digital

6. Buatlah rangkaian seperti gambar 1-b

A
C
B

Gambar 1-b

7. Ulangi langkah 2 sampai dengan langkah 5


8. Buatlah rangkaian seperti gambar 1-c

A x

Gambar 1-c

9. Hubungkan pin A ke kondisi ‘1’ maupun ‘0’. Perhatikan output dan


catat dalam table kebenaran
10. Buatlah rangkaian seperti gambar 1-d
11. Atur osiloskop pada mode X-Y
12. Gambar hasil output monitor

V. DATA PERCOBAAN
1. Percobaan gambar 1-a

Input A Input B Output C


0 0
0 1
1 0
1 1
2. Percobaan gambar 1-b

Input A Input B Output C


0 0
0 1
1 0
1 1

3. Percobaan gambar 1-c

Input A Input X
0

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 5


Modul Praktikum Teknik Digital

4. Percobaan gambar 1-d

VI. PERTANYAAN
1. Bagaimana fungsi tiap-tiap gate diatas? Jelasan!
2. Berapa besar tegangan untuk kondisi ‘1’, maupun kondisi ‘0’ dalam
percobaan ini?
3. Apa perbedaan NOT gate dari IC 74LS04 dengan 74LS14?

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 6


Modul Praktikum Teknik Digital

BAB 2
NAND DAN NOR GATE

I. TUJUAN
 Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja gate
 Mahasiswa dapat membedakan kerja IC Output Totem pole dan Open
Collector

II. DAFTAR ALAT


1. Catu daya
2. Multimeter
3. IC 74LS00
IC 74LS02
IC 74LS03
4. Resistor 1kΩ
5. Digital trainer
6. Kabel jumper

III. LANDASAN TEORI


Gate NAND merupakan gabungan antara gate and dan gate not,
sedangkan gate NOR gabungan dari gate or dan gate not.
Susunan output dari gate ada dua macam yaitu output totem pole dan output
open collector, dalam pemakaian keduanya ada perbedaan. Pada totem pole
kondisi ‘1’ maupun ‘0’ didapatkan langsung dari outputan gate sedangkan
output open collector di outputnya harus di pasang resistor pull-up untuk
mendapatkan kondisi ‘1’ maupun ‘0’.

IV. LANGKAH PERCOBAAN


1. Buatlah rangkaian seperti rangkaian 2-a

A
C
B

Gambar 2-a

2. Pasang catu daya yang sesuai


3. Ubahlah setiap kondisi inputan A maupun inputan B pada semua kadaan
kondisi ‘1’ didapatkan Vcc dan keadaan ‘0’ didapatkan ground.
Perhatikan outputnya.
4. Susunlah semua keadaan input maupun output dalam table kebenaran.
5. Ulangi langkah 3 sampai 4
6. Pasang resistor sebesar 1kΩ pada output dan hubungkan ke Vcc ( lihat
gambar 2-b )

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 7


Modul Praktikum Teknik Digital

+5 V

R1
1KΩ

Gambar 2-b

7. Ulangi langkah 3-4


8. Buatlah rangkaian gambar 2-c

A
C
B

Gambar 2-c

9. Ulangi langkah 3-4


10. Buatlah rangkaian gambar 2-d

+5V

R1
1KΩ

A C

Gambar 2-d

11. ulangi langkah 3, langkah 4, dan langkah 7

V. DATA PERCOBAAN
1. Percobaan gambar 2-a
Input A Input B Output C

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 8


Modul Praktikum Teknik Digital

2. Percobaan 2-b
Input A Input B Output C

3. Percobaan 2-c
Input A Input B Output C

4. Percobaan 2-d
Input A Input B Output C

VI. PERTANYAAN
1. Apa perbedaan output totem pule dan open collector?
2. Apa yang terjadi apabila R pull-up dipasang dengan IC open collector?
3. Apa kelebihan output open collector dibandingkan totem pole?

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 9


Modul Praktikum Teknik Digital

BAB 3
EXCLUSIVE – OR DAN EXCLUSIVE – NOR GATE

I. TUJUAN
 Mahasiswa dapat memahami kerja dari gate EX-OR dan EX-NOR

II. DAFTAR ALAT


1. Catu daya
2. Multimeter
3. IC74LS86
IC74LS66
4. Resistor 1kΩ
5. Digital trainer dan kabel jumper

III. LANDASAN TEORI


Gate EX-OR maupun EX-NOR merupakan gabungan dari gate
dasar AND, OR dan NOT. Keduan gate tersebut seiring digunakan pada
rangkaian pembanding. Pada gat EX-OR, outputan akan berada pada
keadaan ‘1’ jika kedua inputan berbeda dan outputan akan keadaan ‘0’ jika
kedua inputan sama. Sedangkan pada gate EX-NOR, outputan akan berada
pada keadaan ‘1’ jika kedua inputan sama, dan outputan keadaan ‘0’ jika
kedua inputan berbeda.

IV. LANGKAH KERJA


1. Buatlah rangkaian seperti gambar 3-a

A
C
B

Gambar 3-a

2. Buat setiap inputan A dan inputan B dalam semua keadaan yang terjadi.
Amati kondisi outputan
3. Catat semua keadaan dan outputnya
4. Buatlah rangkaian seperti gambar 3-b

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 10


Modul Praktikum Teknik Digital

5. Buat rangkaian seperti gambar 3-b

+5V

R1

1K

Gambar 3-b
6. Ulangi langkah 2-3
7. Buatlah rangkaian seperti rangkaian 3-c

Gambar 3-c
8. Ulangi langkah 2-3
9. Buatlah rangkaian seperti rangkaian 3-d

+5V

R1

1K

Gambar 3-d

10. Ulangi langkah 2-3

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 11


Modul Praktikum Teknik Digital

V. DATA PERCOBAAN
1. Perobaan 3-a
Input A Input B Output C

2. Percobaan 3-b
Input A Input B Output C

3. Percobaan 3-c
Input A Input B Output C

4. Percobaan 3-d
Input A Input B Output C

VI. PERTANYAAN
1. Apa perbedaan antara gate EX-OR dan EX-NOR?
2. Mengapa gate EX-NOR pada percobaan ini outputnya dipasang resistor
pull-up?

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 12


Modul Praktikum Teknik Digital

BAB 4
GATE UNIVERSAL

I. TUJUAN
 Mahasiswa dapat memahami sifat keuniversalan dari gate nand dan gate
nor

II. DAFTAR ALAT


1. Catu daya
2. Multimeter
3. IC 74LS00
IC 74LS02
4. Digital trainer dan kabel jumper

III. LANDASAN TEORI


Dalam perencanaan rangkaian digital kemungkinan akan digunakan
berbagai acam gate sehingga akan menggunakan jumlah IC yang cukup
banyak karena satu IC hanya terdapat satu macam gate saja, misalnya IC
7404 didalamnya terdapat 6 buat gate NOT. Meskipun hanya dibutuhkan
satu gate NOT kita memasang satu IC tersebut dan 5 buah lainnya tidak
digunakan ( sia-sia ).
Gate NAND dan gate NOT dikatakan gate universal, karena kedua
gate tersebut dapat digunakan sebagai gate dasar ( ANG, OR, dan NOT )
dengan susunan tertentu tanpa erubah fungsi rangkaian. Hal ini dilakukan
untuk menghemat pemakaian IC dalam rangkaian digital.

IV. LANGKAH KERJA


1. Buatlah rangkaian seperti gambar 4-a.
2. Hubungkan input A ke Vcc keadaan ‘1’ dan ke ground untuk keadaan
‘0’ begitu pula untuk input B.
3. Ukurlah tegangan outpotnya.
4. Buatlah table kebenaran untu setiap rangkaian.

A X

satu gate

A
C
B

Dua gate

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 13


Modul Praktikum Teknik Digital

Tiga gate

Gambar 4-A gate nand universal

A
C

Empat
gate
5. Bualah rangkaian seperti gambar 4-b.
6. Ulangi langkah 2 sampai langkah 4

A X

Satu gate

A
C
B

Dua gate

Tiga gate
Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 14
Modul Praktikum Teknik Digital

Empat gate
Gambar 4-B gate nand universitas

V. DATA PERCOBAAN
Gate Universal NAND
1. Percobaan satu gate 4-a
Input A Output X
0
1

2. Percobaan dua gate 4-a


Input A Input B Output C
0 0
0 1
1 0
1 1

3. Percobaan tiga gate 4-a


Input A Input B Output C
0 0
0 1
1 0
1 1

4. Percobaan empat gate 4-a


Input A Input B Output C
0 0
0 1
1 0
1 1

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 15


Modul Praktikum Teknik Digital

Gate Universal NOR


1. Percobaan satu gate 4-b
Input A Output X
0
1

2. Percobaan dua gate 4-b


Input A Input B Output C
0 0
0 1
1 0
1 1

3. Percobaan tiga gate 4-b


Input A Input B Output C
0 0
0 1
1 0
1 1

4. Percobaan empat gate 4-b


Input A Input B Output C
0 0
0 1
1 0
1 1

VI. PERTANYAAN
1. Gate macam apa saja yang digantikan oleh susunan gate NAND dan
NOR diatas?
2. Buatlah rangkaian digital dengan menggunakan gate universal untuk
fungsi output
X = A.B +A.C

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 16


Modul Praktikum Teknik Digital

BAB 5
FLIP – FLOP

I. TUJUAN
 Mahasiswa dapat memahami kerja flip – flop

II. DAFTAR ALAT


1. Catu daya
2. Multimeter
3. IC 74LS00
IC 74LS02
IC 74LS04
IC 74LS08
4. Digital trainer dan kabel jumper

III. LANDASAN TEORI


Flip – flop merupakan salah satu komponen digital yang berhamoni,
artinya apabila inputan diberi pulsa, outputnya akan merespon dan apabila
pulsa input tersebut ditiadakan outputnya masih menjaga kondisi
sebelumnya sampai ada pulsa pulsa input berikutnya yang akan merubah
kondisi outputnya. Flip – flop mempunyai dua buah outputan yang saling
berlawanan keadaannya.
Ada beberapa macam jenis flip – flop yaitu flip – flop gate, S-R flop – flop,
D flip – flop, dan J-K flip – flop.
Pada percobaan ini akan dipelajari flip – flop dari gerbang GATE dan NOR

IV. LANGKAH PERCOBAAN


1. Buatlah rangkaian seperti gambar 5-a

S
Q

R Q’

Gambar 5-a

2. Beri input S-R tegangan logika untuk semua keadaan


3. Ukutr outputnya untuk keadaan input diatas dan dibuat table kebenaran

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 17


Modul Praktikum Teknik Digital

4. Buat rangkaian seperti gambar 5-b

S
Q

Q’
R

Gambar 5-b
5. Ulangi langkah 2 sampai langkah 3
6. Buat rangkaian seperti gambar 5-c

S
Q

CLK

Q’
R
Gambar 5-c

7. Beri tegangan logika pada input S-R. Ubahlah kondisi inpiut CLK dari
kondisi ‘0’ ke ‘1’ dan kembali ke ‘0’ lagi. Perhatikan outputnya
8. Ulangi langkah 7, untuk semua keadaan input S-R. Ubahlah semua
keadaan tersebut dalam table
9. Buat rangkaian 5-d

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 18


Modul Praktikum Teknik Digital

S
Q

CL
K
Q
R ’

Gambar 5-d

10. Ulangi langkah 7 dan langkah 8

V. DATA PERCOBAAN

1. Percobaan 5-a
Input S Input R Output Q Output Q’
0 0
0 1
1 0
1 1

2. Percobaan 5-b
Input S Input R Output Q Output Q’
0 0
0 1
1 0
1 1

3. Percobaan 5-c
CLK Input S Input R Output Q Output Q’
0 0 0
1 0 0
0 0 1
1 0 1
0 1 0

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 19


Modul Praktikum Teknik Digital

1 1 0
0 1 1
1 1 1

4. Percobaan 5-d
CLK Input S Input R Output Q Output Q’
0 0 0
1 0 0
0 0 1
1 0 1
0 1 0
1 1 0
0 1 1
1 1 1

VI. PERTANYAAN
1. Pada keadaan input – input yang bagaimanakah rangkaian 5 –a dan 5 –
b tidak berfungsi komponen flip – flop.
2. Gambarkan symbol flip – flop untuk rangkaian 5 – a dan 5 – b.
3. Jelaskan pengaruh input clock pada rangkaian gambar 5 – c.
4. Gambarkan symbol flip – flop rangkaian 5 - d

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 20


Modul Praktikum Teknik Digital

BAB 6
D FLIP – FLOP DAN J-K FLIP – FLOP

I. TUJUAN
 Mahasiswa dapat memahami kerja dari D flip – flop, dan J-K f;ip – flop

II. DAFTAR ALAT


1. Catu daya
2. Multimeter
3. Generator fungsi
4. Osiloskop
5. IC 74LS74
IS 74LS76
6. Digital trainer dan kabel jumper

III. LANDASAN TEORI


Input – input flip – flop dibedakan menjadi dua yaitu input yang
sinkron dan input yang asinkron. Input sinkron pengaruhnya terdapat output
disinkronkan ( bersamaan ) dengan pulsa input clock, sebangkan input
asinkron pengaruhnya terhadap output langsung ( tidak disinkronkan oleh
pulsa input clock ).

D Q CLK D Q

CLK 0 0

Q
1 0
‫־‬

Simbol dan table kebenaran dari J-K flip – flop

CLK J K Q
J Q
0 0 M
CLK 0 1 0

K 1 0 1
Q
’ 1 1 1

Pada percobaan ini akan dilihat pengaruh input sinkron dan input asinkron
terhadap output flip – flop

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 21


Modul Praktikum Teknik Digital

IV. LANGKAH PERCOBAAN


1. buat rangkaian seperti gambar 6-a

4
2 5

S
D Q OUTPUT
3
INPUT CLK
6

R
Q’

1
Gambar 6-a

2. Atur output generator fungsi untuk pulsa kotak sebesar 5 volt dengan
frekuensi 10KHz
3. Hubungkan output generator fungsi ke input rangkaian
4. Lihat bentuk pulsa input dan output rangkaian dengan menggunakan
osiloskop ( gambar kedua pulsa )
5. Hitung beberapa besar frekuensi outputnya
6. Hubungkan input CL ke ground dan gambarkan outputnya
7. Lepaskan input CL dari ground, hubingkan input PR ke ground dan
gambarkan outputnya
8. Buatlah rangkaian seperti gambar 6-b
2

4 15
Q OUTPUT
S

J
1
INPUT CLK
14
K Q’
R

16
3

Gambar 6-b
9. Ulangi langkah 2 sampai langkah
10. Rencanakan rangkaian pembagi 3 frekuensi dan buatlah rangkaian
tersebut. Tunjukan kerjanya pada instruktur

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 22


Modul Praktikum Teknik Digital

V. DATA PERCOBAAN
1. Percobaan 6-a

2. Percobaan 6-b
3.

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 23


Modul Praktikum Teknik Digital

VI. PERTANYAAN
1. Bagaimana pengaruh CL dan input SR terhadap output flip – flop?
2. Saat transisi apakah input Clock kedua flip – flop tersebut aktif?
3. Rangkaian gambar 6 – a dan 6 – b dapat difungsikan sebagai rangkaian
apa?

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 24


Modul Praktikum Teknik Digital

BAB 7
RAGKAIAN PEMBAGI FREKUENSI

I. TUJUAN
 Mahasiswa dapat memahami kerja rangkaian pembagi frekuensi
dengan menggunakan IC yang ada

II. DAFTAR ALAT


1. Catu daya
2. Multimeter
3. Function generatot
4. Osiloskop
5. IC 7490
IC 7492
IC 7493
6. Digital trainer dan kebel jumper

III. LANDASAN TEORI


Rangkaian pembagi frekuensi dapat dibuat dengan menggunakan IC
yang telah ada yaitu dengan menggunakan 7470, 7492, atau 7493.
Pemilihan macam IC tergantung dari rangkaian pembagi frekuensi yang
akan dibuat atau duty cycle beberapa yang diinginkan.
IC 7490 terdiri dari dua bagian pembagi – 2 dan pembagi – 4,
IC 7492 terdiri dari dua bagian pembagi – 2 dan pembagi – 6,
IC 7493 terdiri dari dua bagian pembagi – 2 dan pembagi – 8,
Pada percobaan ini kita akan menggunakan ketiga IC tersebut.

IV. LANGKAH PERCOBAAN


1. Buat rangkaian seperti gambar 7-a

Gambar 7 – a

2. Atur output generator fungsi untuk pulsa kotak sebesar 5 volt dengan
frekuensi 10KHz
3. Hubungkan output generator fungsi ke input rangkaian
4. Perhatikan dan gambarkan pulsa input dan output dengan menggunakan
osiloskop
5. Buat rangkaian 7-b

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 25


Modul Praktikum Teknik Digital

Gambar 7 – b

6. Ulangi langkah 2 sampai langkah 4


7. Buat rangkaian 7-c

Gambar 7 – c

8. Ulangi langkah 2 sampai langkah 4

V. DATA PERCOBAAN
1. Percobaan 7-a

2. Percobaan 7-b

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 26


Modul Praktikum Teknik Digital

3. Percobaan 7-c

VI. PERTANYAAN
1. Rangkaian gambar 7 – a berfungsi sebagai rangkaian pembagi frekuensi
berapa?
2. Rangkaian gambar 7 – b berfungsi sebagai rangkaian pembagi frekuensi
berapa?
3. Rangkaian gambar 7 – c berfungsi sebagai rangkaian pembagi frekuensi
berapa?

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 27


Modul Praktikum Teknik Digital

BAB 8
RANGKAIAN PENCACAH COUNTER

I. TUJUAN
 Mahasiswa dapat memahami kerja rangkaian Binary counter dan
Decade counter

II. DAFTAR ALAT


1. Catu daya
2. Multimeter
3. Function generator
4. IC 7490
IC 7493
5. Digital trainer dan kabel jumper

III. LANDASAN TEORI


Ada perbedaan antara binary counter dan decode counter, pada
binary counter rangkaian akan menghitung seperti urutan biner sedangkan
decode counter rangkaian akan menghitung seperi dalam urutan hitungan
decimal. Misalnya: rangkaian binary counter yang mempunyai 4 bit output.
Rangkaian aan menghitung urutan 0000₂ sampai 1111₂ dan akan recycle,
sedangkan pada rangkaian decode counter mempunyai 4 bit output, akan
menghitung 0000₂ sampai 1001₂ dan akan recycle.
IC yang digunakan untuk rangkaian counter sama dengan IC yang
digunakan untuk rangkaian pembagi frekuensi, yaitu IC 7490 dan IC 7493.
Perbedaan rangkaian keduanya yaitu pada pin output saja, kalua pada
pembagi frekuensi outputnya diambil pada pin terakhir sedangkan pada
rangkaian counter diambilkan dari tiap pin output flip – flopnya.

IV. LANGKAH KERJA


1. Buatlah rangkaian seperti gambar 8-a

Gambar 8-a

2. Atur output function generator untuk pulsa kotak sebesar 5 volt dengan
frekuensi 1KHz
3. Hubungkan output function ke input rangkaian
4. Perhatikan dan catat urutan nyala LED. Buat urutan tersebut dalam table

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 28


Modul Praktikum Teknik Digital

5. Buat rangkaian seperti gambar 8-b

Gambar 8-b

6. Ulangi langkah 2 sampai langkah 4

V. DATA PERCOBAAN
1. Percobaan 8-a
Q0 Q1 Q2 Q3

Keterangan : jika LED menyala dituiskan 1, jika LED mati dituliskan 0

2. Percobaan 8-b
Q0 Q1 Q2 Q3

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 29


Modul Praktikum Teknik Digital

Keterangan : jika LED menyala dituiskan 1, jika LED mati dituliskan 0

VI. PERTANYAAN
1. Rencanakan rangkaian counter yang dapat digunakan untuk menghitung
dari hitungan 0 ( 10 ) sampai ( 999 ) dengan menggunakan IC 7490

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 30


Modul Praktikum Teknik Digital

BAB 9
RANGKAIAN DECODER

I. TUJUAN
Mahasiswa dapat memahami kerja dan fungsi rangkaian decoder

II. ALAT DAN BAHAN


1. Catu daya
2. Multimeter
3. Function Generator
4. IC 7490
IC 7404
IC 7411
IC 7448
5. LED
6. Seven Segment
7. Resistor 470 ohm
8. Digital trainer dan jumper secukupnya

III. LANDASAN TEORI


Rangkaian dekoder merupakan rangkaian yang memeiliki satu keluaran
dari sejumlah kombinasi input, yang dirumuskan : output = 𝑥 𝑁 , dimana N
adalah jumlah input. Misalkan N adalah 4, maka output rangkaian dari 24
kemungkinan . Jadi rangkaian dekoder akan mengkodekan sejumlah
kombinasi inputnya.

IV. LANGKAH PERCOBAAN


1. Buat rangkaian yang akan menghitung dari 0000 (z) sampai 1000
menggunakan IC 7490
2. Buatlah rangkaian dekoder yang merubah urutan hitungan biner diatas
dengan urutan nyala LED dengan menggunakan gate.
3. Susunlah kedua rangkaian tersebut seperti gambar 9.a

Gambar 9.a

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 31


Modul Praktikum Teknik Digital

4. Atur Frekuensi generator fungsi untuk output TTL sebesar 1Hz dan
inputkan pada rangkaian counter.
5. Perhatikan dan catat nyala LED.
6. Buat rangkaian counter yang akan menghitung dari 0000 sampai 1001
dengan menggunakan IC 7490
7. Buat rangkaian decoder untuk menunjukan urutan counter tersebut
dengan menggunakan IC 7448 dan 7-segment
8. Susun kedua rangkaian tersebut seperti gambar 9.b

Gambar 9.b

9. Ulangi langkah 4 dan langkah 5.

V. DATA PERCOBAAN
1. Percobaan 9-a
Output Counter Output Decoder
0000
0001
0010
0011
0100

2. Percobaan 9-b
Output Counter Output Decoder 7-segment
0000
0001
0010
0011
0100
0101

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 32


Modul Praktikum Teknik Digital

0110
0111
1000
1001

VI. PERTANYAAN
1. Apa fungsi dari rangkaian decoder dalam percobaan ini?
2. Mengapa rangkaian diatas menggunakan 7-segment yang ber-common
Anoda?
3. Dapatkah 7-segment common Anoda digantikan dengan 7 segment
common cathoda. Mengapa?

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 33


Modul Praktikum Teknik Digital

BAB 10
RANGKAIAN RING COUNTER

I. TUJUAN
Mahasiswa dapat memahami kerja dan pemakaian rangkaian ring counter

II. ALAT DAN BAHAN


1. Catu Daya
2. Multimeter
3. Generator Fungsi
4. IC 7474 – 2 buah
5. Digital Trainer dan Kabel Jumper Secukupnya

III. LANDASAN TEORI


Ring counter adalah rangkaian shift register counter dimana output
counter akan digeser dan output terakhir akan diumpan pada input awal.
Rangkaian ring counter dibuat dengan D FF yang outputnya diumpamakan
pada input D FF berikutnya. Jenis ring counter ditentukan oleh MOD-nya
yang menyatakan jumlah FF yang saling dihubungkan .Misalkan sebuah
ring counter diinginkan dengan MOD-4 ,maka jumlah FF yang digunakan
adalah sebanyak 4 buah .Jadi MOD dari ring counter dapat dirumuskan
MOD-N dengan N adalah jumlah FF.
Untuk memulai hitungan pada ring counter dibutuhkan starting
pulsa/tegangan ini diberikan logika ”1” sebesar vcc 5volt. Starting
pulsa/tegangan ini diberikan pada ring counter sebab pada kondisi awal
semua output FF dalam keadaan logika “0” .Starting diberikan melalui
input preset untuk jenis D FF adalah logika “0”, sehingga pada output ring
counter digambarkan sebagai berikut
:

Gambar output Ring counter

IV. LANGKAH PERCOBAAN


1. rangkaian ring counter seperti gambar 10-a dengan D FF IC7474 dan
outputnya dihubungkan ke LED.

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 34


Modul Praktikum Teknik Digital

Gambar 10-a
2. Tunjukan pada instruktur, tampilan dari rangkaian yang dibuat.
3. Berikan CLK dengan pulsa CLK dari generator fungsi dan lihat
outputnya setelah dan sebelumnya diberikan starting pulsa sesaat dan
catat hasilnya.
4. Tunjukan pada instruktur, tampilan dari rangkaian yang dibuat.

V. DATA PERCOBAAN
1. Percobaan gambar 10-a
Q3 ( LED 1) Q2 (LED 2) Q1 (LED3) Q0 (LED 4)

VI. PERTANYAAN
1. Ada berapa hitungan (keadaan) output dalam ring counter?
2. Apa perbedaan antara ring counter dan binary counter?
3. Buat Rangkaian ring counter dengan urutan nyala LED sebagai
berikut:
L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8
0 0 0 1 1 0 0 0
0 0 1 0 0 1 0 0
0 1 0 0 0 0 1 0 Recycle
1 0 0 0 0 0 0 1

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 35


Modul Praktikum Teknik Digital

BAB 11
JHOSON-COUNTER

I. TUJUAN
Mahasiswa dapat memahami kerja dan pemakaian rangkaian Jhoson-
counter

II. ALAT DAN BAHAN


1. Catu daya
2. Mu;ltimeter
3. Generator fungsi
4. IC 7474
5. Digital trainer dan Jumper

III. LANDASAN TEORI


Jhoson counter merupakan modifikasi dari ring counter .Modifikasi
dilakukan pada output D FF terakhir ,dimana output not Q0 yang
diumpankan ke input D FF awal. Jhoson counter tidak membutuhkan
starting pulsa untuk mengaktifkan counter. Dari modifikasi ini, perhitungan
MOD-nya menjadi berubah tidak lagi didasarkan pada N-MOD tetapi pada
2N-MOD, sehingga untuk jumlah D FF sebanyak 4 buah akan menghasilkan
MOD-8.

Gambar output jhoson counter

IV. LANGKAH PERCOBAAN


1. Buat rangkaian jhoson counter seperti pada gambar 11 menggunakan D
flip-flop dan outputnya dihubungkan ke LED.

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 36


Modul Praktikum Teknik Digital

Gambar 11

2. Berikan CLK dengan pulsa CLK dari generator fungsi dan lihat
outputnya setelah dan sebelum diberikan pulsa dan catat hasilnya
3. Tunjukan pada instruktur, tampilan LED dari rangkaian yang dibuat.

V. DATA PERCOBAAN
1. Percobaan 11
Q3 (LED 1) Q2 (LED 2) Q1 (LED 3) Q0 (LED 4)

VI. PERTANYAAN
1. Apa perbedaan rangkaian ring counter dengan jhoson counter ?
2. Ada berapa keadaan output dalam jhoson counter 4 bit?

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 37


Modul Praktikum Teknik Digital

BAB 12
LED BERJALAN 1

I. TUJUAN
Mahasiswa dapat mempelajari dan menjelaskan operasi LED berjalan 1

II. ALAT DAN BAHAN


1. Catu daya
2. Multimeter
3. Generator fungsi
4. Resistor 10kΩ
5. Resistor 1kΩ
6. Capasitor 0,1uF
7. IC 4017
8. LED
9. Digital trainer dan jumper

III. LANDASAN TEORI


Led berjalan atau running LED adalah lampu yang bergerak dari
satu LED ke LED lainya. Rangkaian ini terdiri dari clock dan counter
dengan menggunakan LED yang berfungsi sebagai output . Output akan
menyala dan membuat urutan nyala dari LED pertama sampai LED terakhir
hingga kembali lagi ke nyala semua secara terus-menerus dengan waktu
yang dikehendaki. Aplikasi ini membutuhkan arus listrik DC agar dapat
bekerja dan menggunakan IC 4017 sebagai decade counter serta rangkaian
clock dari IC 555.
Cara kerja IC 4017 dipengaruhi oleh jenis IC dan penggolongannya.
IC ini digolongkan dalam jenis CMOS yang merupakan sebuah IC logika.
IC ini memiliki 10 output aktif yang bekerja secara bergantian. Dengan cara
kerja tersebut, IC 4017 biasanya akan digunakan sebagai salah satu
komponen dalam rangkaian LED. Komponen IC ini sesuai dengan
fungsinya juga bisa digunakan dalam rangkaian alarm. Penggunaan yang
luas pada berbagai peralatan elektronik sudah cukup populer bagi
penggemar elektronika.
Pin IC 4017 meskipun dikenal sebagi IC 10 tahap namun memiliki
jumlah kaki atau pin lebih banyak dari 10 buah. Masing-masing pin akan
memiliki fungsi dan nilai tersendiri dan dipasang dengan tepat. Fungsi pin
pada IC ini bermacam-macam, 10 pin digunakan sebagai out put aktif yang
bekerja bergantian. Sementara 6 pin lainnya berfungsi sebagai VSS(GND),
VDD, Reset, Clock in, Clock Enable, dan Carry Out. Sebagai sebuah
rangkaian, kita bisa menggunakan IC lebih dari satu.
Aplikasi IC 4017 pada rangkaian elektronik mulai diperkenalkan
pada sekitar tahun 1968 dan hingga saat ini masih digunakan. Komponen
IC ini secara sederhana bisa dikatakan sebagai sebuah saklar otomatis yang
memiliki 10 output yang menyala secara bergantian. Hal itu terjadi karena
pada clock in di salah satu kaki diberi tegangan atau pulse. Penggunaan IC
pada rangkaian sederhana bisa dilakukan untuk membuat rangkaian running
LED yang menggunakan kapasitas daya rendah.

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 38


Modul Praktikum Teknik Digital

IV. LANGKAH PERCOBAAN


1. Buatlah rangkaian seperti gambar 12

Gambar 12

2. Berikan input clock dengan pulsa 1Hz pada kaki clk dari IC4017
3. Perhatikan nyala LED dan catat keadaannya dalam tabel data
percobaan.

V. DATA PERCOBAAN
Percobaan Gambar 12
clock Q0 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 39


Modul Praktikum Teknik Digital

VI. PERTANYAAN
1. Samakah cara kerja IC 4017 dengan Ring Counter?
2. Apakah fungsi input ENA pada IC 4017 dan apa pengaruhnya apabila
input tersebut diabaikan?
3. Jelaskan fungsi dari komponen R dan C pada rangkaian gambar 12

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 40


Modul Praktikum Teknik Digital

BAB 13
LED BERJALAN 2

I. TUJUAN
Mahasiswa dapat memahami kerja dan pemakaian rangkaian jhoson
counter

II. ALAT DAN BAHAN


1. Catu daya
2. Multimeter
3. Generator fungsi
4. Resistor 1kΩ
5. Capasitor 1uF
6. IC 74164
7. IC 7404
8. Digital trainer dan jumper

III. LANDASAN TEORI


Led berjalan atau running LED adalah lampu yang bergerak dari
satu LED ke LED lainya. Rangkaian ini terdiri dari clock dan counter
dengan menggunakan LED yang berfungsi sebagai output . Output akan
menyala dan membuat urutan nyala dari LED pertama sampai LED terakhir
hingga kembali lagi ke nyala semua secara terus-menerus dengan waktu
yang dikehendaki. Aplikasi ini membutuhkan arus listrik DC agar dapat
bekerja dan menggunakan IC 74164 sebagai decade counter serta rangkaian
clock dari IC 555.
Rangkaian ini berbeda dengan running LED dengan IC 4017
(decade counter), 8 running led ini menyala secara bergiliran, tetapi yang
sudah nyala sebelumnya tidak mati ketika led setelahnya menyala. 8 led
akan mati setelah led ke-8 menyala. Sedang pada running led (decade
counter), sistem nyala led seperti "titik", hanya ada satu led yang menyala
di antara kesepuluh led.

IV. LANGKAH PERCOBAAN


1. Buatlah rangkaian seperti gambar 13

Gambar 13

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 41


Modul Praktikum Teknik Digital

2. Berikan input clock dengan pulsa sebesar 1Hz pada kaki 8 IC74164
3. Perhatikan nyala LED dan catat keadaan pada tabel.

V. DATA PERCOBAAN
Percobaan gambar 13
CLOCK L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8
1
2
3
4
5
6
7
8

VI. PERTANYAAN
1. Analisalah mengapa LED dapat menyala seperti itu?
2. Adakah persamaan rangkaian tersebut dengan jhoson counter?
3. Apakah fungsi NOT gate dalam rangkaian tersebut?

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 42


Modul Praktikum Teknik Digital

BAB 14
UP/DOWN ASYNCHRONOUS COUNTER
(UP/DOWN RIPPLE COUNTER)

I. TUJUAN
Mahsiswa dapat mempelajari dan menjelaskan operasi dari UP/DOWN
ripple counter

II. ALAT DAN BAHAN


1. Catu daya
2. Multimeter
3. Generator fungsi
4. IC 74LS76
5. Digital trainer dan jumper

III. LANDASAN TEORI


Counter asinkron(asynchronous counter) merupakan counter yang
bekerja secara sinkron dimana keluaran dari masing-masing FF bergantung
dari pulsa clock yang dibangkitkan oleh keluaran FF sebelumnya. Dengan
kata lain bahwa clock pada FF dibangkitkan oleh keluaran FF sebelumnya.
Permulaan counter dapat dilakukan dengan melakukan reset pada FF
dengan memberi pulsa/tegangan nol (Gnd) pada input clearnya.

IV. Langkah Percobaan


1. Buatlah rangkaian seperti gambar 14

Gambar 14

2. Berilah pada input clock dengan pulsa 1Hz


3. Perhatikan nyala LED dan catat keadaannya dalam tabel data
percobaan.

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 43


Modul Praktikum Teknik Digital

V. DATA PERCOBAAN

CLOCK Q3(LED 4) Q2(LED 3) Q1(LED 2) Q0(LED 1)


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

VI. PERTANYAAN
1. Apakah perbedaan antara Up/Down Asynchronous counter?
2. Saat input dalam keadaan apakah counter akan selalu mengunci atau
tidak dapat menghitung meskipun input clock ada pulsa?

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 44


Modul Praktikum Teknik Digital

BAB 15
UP SYNCRHRONOUS COUNTER

I. TUJUAN
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan operasi Up Synchronous
Counter

II. ALAT DAN BAHAN


1. Catu Daya
2. Generator Fungsi
3. Multimeter
4. IC 7476 – 2 buah
5. IC 7408
6. Digital Trainer dan Jumper

III. LANDASAN TEORI


Counter sinkron (synchronous counter) merupakan counter yang
didesain dengan metode serempak clock pada setiap FF nya. Sebelum pulsa
clock diberikan ,tiap-tiap masukan dari J dan K untuk masing-masing FF
harus dipastikan levelnya secara besar untuk memastikan bahwa counter
akan bekerja pada keadaan yang benar pula.
Pada pencacah Sinkron naik (up counter), output yang ditampilkan
menghitung dari nilai minimum sampai dengan nilai maksimum sesuai
jumlah flip flop yang terpakai. Pencacah sinkron naik suatu rangkaian
pencacah naik dimana pulsa clocknya diberikan secara bersama untuk
masing-masing JK flip-flop. Logika 1 pada kaki J-K untuk keluaran C
ditentukan oleh keluaran A dan B melalui gerbang logika AND, Demikian
logika 1 pada kaki J-K untuk keluaran D ditentukan oleh keluaran A, B dan
C melalui gerbang logika AND. Pada pencacah turun menampilkan output
dalam pembacaan biner dan menghitung dari nilai maksimum sampai
dengan nilai minimum sesuai jumlah flip flop yang terpakai.

IV. LANGKAH PERCOBAAN


1. Buatlah rangkaian seperti gambar 15

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 45


Modul Praktikum Teknik Digital

Gambar 15
2. Berilah pada input clock dengan pulsa 1Hz
3. Perhatikan nyala LED dan catat keadaannya dalam tabel data
percobaan.

V. Data Percobaan
Percobaan gambar 15
CLOCK Q3(LED 4) Q2(LED 3) Q1(LED 2) Q0(LED 1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

VI. PERTANYAAN
1. Apakah perbedaan rangkaian Asynchronous Counter dengan
synchronous counter ?
2. Sebutkan kelebihan dan kekurangan dari kedua sistem counter
tersebut!

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 46


Modul Praktikum Teknik Digital

BAB 16
PROGAMMABLE SELF STOPPING COUNTER

I. TUJUAN
Mahasiswa dapat memppelajari dan menjelaskan operasi Progammable
Self stoping counter

II. ALAT DAN BAHAN

1. Catu Daya
2. Generator Fungsi
3. Multimeter
4. IC 7490
5. IC 7448
6. IC 7485
7. IC 7408
8. Resistor 470
9. Resistor 1k
10. Resistor 10k
11. Kapasitor 0,1uF
12. 7-segment
13. Digital Trainer dan Jumper

III. Landasan Teori


Dasar percobaan ini merupakan aplikasi dari penggunaan
counter,dekoder, dan comparator. Progammable self stopping counter
merupakan counter yang dapat berhenti secara otomatis ketika nilai
perbandingannya sama dengan kedudukan counter.counter 7490 akan
melakakukan hitungan ketika pulsa clock diaktifkan, namun sebelumnya
harus sudah ditentukan pada keadaan beberapa counter akan berhenti yaitu
dengan menentukan posisi switch. Ketika counter bekerja, tampilan 7-
segment akan menampilkan hitungan counter sampai dengan nilai
comparator bekerja (kedudukan sama), maka comparator akan

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 47


Modul Praktikum Teknik Digital

mengeluarkan pulsa yang digunakan untuk mematikan pulsa clock,


sehingga counter tidak akan mendapat triger clock dan akhirnya counter
akan berhenti.

IV. LANGKAH PERCOBAAN


1. Buatlah rangkaian seperti gambar 16

Gambar 16

2. Atur posisi saklar (SW1, SW2,SW3,dan SW4) sesuai tabel.


3. Berilah input clock dengan pulsa sebesar 1Hz
4. Tekan reset dan perhatikan tampilan 7 segment, lepaskan reset dan
perhatikan tampilan 7 segmen
5. Ubahlah posisi saklar (SW1, SW2, SW3,dan SW4 sesuai dengan tabel
dan ulangi langkah 3 dan langkah 4.
6. Catat hasil yang ditunjukan tampilan 7 segmen dalam tabel percobaan

V. DATA PERCOBAAN
Percobaan gambar 16
RESET SW4 SW3 SW2 SW1 TAMPILAN

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 48


Modul Praktikum Teknik Digital

1
0
1
0
1
0
1
0
1
0

VI. PERTANYAAN
1. Analisa cara kerja dari rangkaian gambar 16 !
2. Berilah contoh pemakaian dari rangkaian ini !

Lab.Elektronika Dasar / Teknik Elektro Universitas Semarang Page 49

Anda mungkin juga menyukai