BAB IV

ARRAY

Array merupakan kumpulan variabel yang memiliki tipe data dan dinyatakan dengan
nama yang sama. Array juga dapat diartikan sebagai sebuah konsep yang penting dalam
pemrograman, karena array memungkinkan menyimpan data atau referensi objek dalam jumlah
banyak dan terindeks. Variabel pada array dideklarasikan dengan mencantumkan tipe data dan
nama variable yang diikuti dengan jumlah banyaknya lokasi memori yang ingin dibuat. Array
sendiri terbagi menajdi tiga macam yaitu :
Pengertian array 1 dimensi 2 dimensi dan 3 dimensi itu sama saja. Yang berbeda dari ketiga array
tersebut erletak hanya pada indexnya saja. Unutk memanggilnya pun kita hanya membedakan dengan
perulangan saja. Jika array 1 dimensi, maka satu perulangan, array 2 dimensi, maka 2 perulangan. Begitu juga
jika array 3 dimensi, maka kita menggunakan perulangan bersarang dengan 3 tingkatan perulangan.

4.1 Array Dimensi 1

Merupakan sebuah variable yang menyimpan sekumpulan data yang memiliki tipe data yang
sama dan elemen yang diakses hanya melalui satu index atau subskrip.
A. Mendefinisikan array

Seperti halnya variabel biasa, array juga harus didefinisikan sebelum ia dapat digunakan
dalam program. Pendefinisian array 1 dimensi :

int nilai [ n ];

Tampak bahwa pendefinisian array berupa :

- tipe data
- nama variabel
- jumlah elemen array (n)

dengan mendefinisikan :
int nilai [4];
maka array dapat menyimpan 4 buah data bertipe int(integer).
 B. Mengakses Elemen Array

Setelah array didefinisikan, kemudian elemen array dapat diakses dengan bentuk :

nama_array[indeks]

4.1.1 Contoh program

#include <iostream>

using namespace std;

main(){
int my_array[6] = {1,23,17,4,-
5,100};

cout<<"Data ke-1 =
"<<my_array[0]<<"n";
cout<<"Data ke-2 =
"<<my_array[1]<<"n";
cout<<"Data ke-3 =
"<<my_array[2]<<"n";
cout<<"Data ke-4 =
"<<my_array[3]<<"n";
cout<<"Data ke-5 =
"<<my_array[4]<<"n";
cout<<"Data ke-6 =
"<<my_array[5]<<"n";
}

4.2. Array Dimensi 2

Array dimensi 2 adalah sebuah variable yang menyimpan sekumpulan data yang
memiliki tipe data yang sama dan elemen yang diakses oleh dua index atau subskrip, yaitu index
baris dan index kolom. Array dimensi 2 dapat diartikan kumpulan (sekelompok) data yang
memiliki nama variabel dan tipe data yang sama yang mana elemen-nya bisa diakses dengan 2
buah indeks (baris dan kolom).
Ini adalah format deklarasi variabel Array dimensi 2 dalam sebuah algoritma:
var nama_variable:array[index_baris][index_kolom] of tipe_data
Jika digambarkan, array dimensi 2 seperti tabel yang memiliki indeks baris dan kolom. Indeks
inilah yang digunakan untuk mengakses elemen array dalam pemrograman.
 A. Pendeklarasian Array Dimensi 2
Deklarasi variabel array yang punya indeks baris 10 dan index kolom 5 dengan
nama data yang memiliki tipe data integer (bilangan bulat):
var data:array[10][5] of integer

B. Cara Membaca Array Dimensi 2

Array dimensi 2 hampir sama dengan array 1 dimensi, bedanya ketika membaca
variabel array dimensi 2, kita harus melihat indeks baris dan indeks kolom. Semisal,
ketika membaca indeks kolom 1 dan baris 2:

4.2.1 Contoh program :

#include <iostream.h>
using namespace std;
int main( )
{
int matriks [2][4] = {{1,2,3,4},{5,6,7,8}};
int baris, kolom;

for (baris=0;baris<2;baris++)
{
for (kolom=0;kolom<4;kolom++)
{
cout<<matriks[baris][kolom]<<" ";
}
cout<<endl;
}
}

4.3 Array Multi dimensi ( dimensi 3)

Merupakan sebuah variable yang menyimpan sekumpulan data yang memiliki tipe data
yang sama dan elemen yang diakses oleh banyak index atau subskrip, Contoh program c++
array dimensi banyak jika diibaratkan array 2 dimensi adalah sebuah tabel, maka array 3 dimensi
adalah array yang menampung lebih dari satu tabel. Dengan index pertama sebagai penentu
jumlah tabel yang ingin dibuat. Semakin banyak yang diinputkan, maka semakin banyak tabel
yang dapat disimpan. Index kedua adalah jumlah baris dalam satu tabel, sedangkan index ketiga
adalah jumlah kolom. Prsktikum ksli ini kita membuat banyak tabel dengan jumlah baris dan
kolom yang sama.

A. Header Array
Header yang umum digunakan dan sudah tidak asing lagi. Berikut ini adalah header
yang digunakan pada array dimensi banyak.

#include <iostream>
#include <string>

using namespace std;

B. Deklarasi Array 3 Dimensi Dengan Tipe Data Angka(Integer, Double, Float, DLL)
Array 3 dimensi dengan tipe data angka, contoh program dengan tipe data integer .
Karena pada dasarnya untuk tipe data angka semuanya menggunakan cara yang sama.
Perbedaannya hanyalah terletak pada nilai yang disimpan saja.
Mendeklarasikan Array Integer
int angka[2][5][2]={{{10,2},{8,20},{2,79},{4,67},{8,21}},
{{10,27},{27,48},{83,28},{2,73},{4,98}}};

C. Program untuk menampilkan array 3

Program diatas yang didedikasikan untuk mendeklarasikan nilai integer, kita
lihat bahwa tipe data int dan isi dari array tersebut berupa angka. hal itu disebabkan
karena integer atau int adalah tipe data yang hanya mendukung angka saja. Disini
tidak bisa untuk menyimpan huruf.. Program untuk menampilkan array 3 dimensi
dengan tipe data integer.

for(int i = 0; i<=1; i++){

cout<<i+1<<".\n";
for(int j = 0; j<=4; j++){
for(int k = 0; k<=1; k++){
cout<<angka[i][j][k]<<"\t";
 }
cout<<endl;
}
cout<<endl;
}

4.3.1 Contoh program 3 Dimensi Sederhana

#include <iostream>
#include <iomanip>
using namespace std;
main ()

{
int i, s;
char nama[5][20];
float nilai1[5];
float nilai2[5];
float nilai3[5];
double hasil[5];

cout << "Masukan jumlah siswa : ";

cin >> s;
for (i = 1; i <= s; i++)

{
cout << "Data Ke - " << i << endl;
cout << "Nama Siswa : "; cin >> nama[i];
cout << "Nilai Teori : "; cin >> nilai1[i];
cout << "Nilai Praktek : "; cin >> nilai2[i];
hasil[i] = (nilai1[i] * 0.40) + (nilai2[i] * 0.60);
cout << endl;
}
cout << "---------------------------------" << endl;
cout << "No. Nama Siswa Nilai Nilai Hasil" << endl;
cout << "Mid test final ujian" << endl;
cout << "---------------------------------" << endl;

for (i = 1; i <= s; i++)

{
cout << setiosflags (ios::left) << setw (4) << i;
cout << setiosflags (ios::left) << setw (6) << nama[i];
cout << setprecision (2) << " " << nilai1[i];
cout << setprecision (4) << " " << nilai2[i];
cout << setprecision (8) << " " << hasil[i] << endl;
}
cout << "---------------------------------";
cout << "------" << endl;

return 0;
}

Output “