Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Atrium Septal Defect

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN ATRIUM SEPTAL

DEFECT

Disusun Oleh:
1. Retno Puspita Sari
2. Gangga
3. Yusriadi
4. Helena
5. Andi Nurul
6. Reny
7. Bantu Rapel
8. Ayunda
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN ATRIUM SEPTAL
DEFECT

I. PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
Nama : By. K
Usia : 3 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Diagnosa : ASD
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama : Sesak, tidak mau menetek, tidak bisa tidur, gelisah
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien batuk – batuk disertai sesak nafas
Riwayat Penyakit Sebelumnya :
Bayi lahir spontan, usia kehamilan 9 bulan 1 minggu dengan BB 2,6 kg ditolong oleh
bidan. Bayi langsung menangis, warna kulit merah, tidak ada tanda dan gejala penyakit
yang disertai.
Riwayat Kesehatan Keluarga :
 Tidak ada yang mengalami sakit seperti penderita.
 Saat hamil tidak minum obat sembarang, kecuali dari rumah sakit, jamu tidak
pernah minum.
 Ayah dan ibu sering pilek dan batuk dipagi hari bila kena debu
3. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Kesadaran somnolen, pasien terpasang ETT
B1 (Breathing) / Pernafasan :
1) Pernafasan dengan ETT dibantu dengan ventilator mode IPPV, FiO 2 60 %,
frekwensi nafas 40 x/mnt, SaO2 50-60 % dan makin turun.
2) Ronchi positif (+), tidak ada whezing, tidak ada stridor.
3) Retraksi intercostal positif (+)
4) Pernafasan cuping hidung positif (+)
B2 (Bleeding) / sirkulasi :
1) Perfusi jaringan dingin, klien tampak biru, sianosis
2) Capilary refill time 4 detik
3) Suhu : 36,50 C
4) Tensi : 60/30 mmHg
5) Nadi : 155 x/mnt
6) Terpasang CVP 8 cm H2O
7) Infus D10 0,18 MS 200 cc / 24 jam
B3 (Brain) / Kesadaran :
1) Kesadaran menurun , somnolen, usia 3 bulan
2) GCS 6, gerakan sangat lemah
3) Kejang tidak ada (-)
4) Pupil isokor, diameter sama
5) Sklera putih
6) Kemampuan buka mata lemah
B4 (Blader) / Perkemihan :
1) Bayi menggunakan kateter
2) Produksi urine ± 3 cc/jam
B5 (Bowel) / Pencernaan :
1) Bising usus positis (+), kembung positif (+)
2) Terpasang sonde susu 120 cc/24 jam
3) BAB encer berlendir, warna hijau kehitaman, jumlah 50 cc/BAB
B6 (Bone) / Tulang otot-integumen
1) Pergerakan sendi sangat lemah
2) Kulit sekitar pantat, genetalia tampak kemerahan (bintik-bintik merah) sedikit
terkelupas
4. Data Psikososial
 Ibu sangat cemas dan bingung
 Ibu sering menanyakan kondisi anaknya
 Ibu menanyakan bagaimana kondisi anaknya selanjutnya, apakah akan normal
 Ibu menangis saat bertanya tentang anaknya dan berharap cepat sembuh
5. Pemeriksaan penunjang
Thorak photo : Cor : jantung membesar kekanan dan kekiri
Pulmo : tampak infiltrat pada supra parahiler kanan dan kedua paru
tampak hiperareated
Kedua sinus Phrenicocostalis tajam
Kesimpulan : Kardiomegali dengan pneumonia
ECG : Irama aritmia, HR 155 x/menit
Labotratorium : elektrolit : K : 1,59 meg/L
Na: 11,7 meg/L
AGD : PH : 7,447
pCO2 : 68 mmHg
pO2 : 43, 9mmHg
HCO3 : 45,9 mmol /L
BE : 21,9 mmol/L
SaO2 : 79,8 %
CHO2 : 48,0 %
Analisa Data
No Data Etiologi Problem
1 DS : Ibu pasien mengatakan Ketidakseimbangan Gangguan pertukaran
nafas pasien cepat dan sesak ventilasi - perfusi gas
DO : pasien nampak
tachipnea,
Frekwensi nafas 40 x/mnt,
SaO2 50-60 % dan makin
turun. Ronchi positif (+),
Retraksi intercostal positif (+)
Pernafasan cuping hidung
positif (+)
Menggunakan otot aksesorius
untuk bernafas (+)
No Data Etiologi Problem
2 DS : Keluarga mengatakan Perubahan Penurunan curah
bahwa anak tidak banyak kontraktilitas jantung
aktifitas dan lemas.
DO: Takikardia, Dispnea,
Perubahan warna kulit, CRT
> 3 detik, gambaran EKG
aritmia, TD : 60/30 mmHg,
Nadi : 155x/mnt

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi – perfusi
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas
III. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Kriteria hasil Intervensi


1 Gangguan pertukaran Pertukaran gas ( L. Pemantauan respirasi ( I.
gas berhubungan 01003 ) 01014 )
dengan 1. Tingkat kesadaran Observasi :
ketidakseimbangan meningkat 1. Monitor frekuensi,
ventilasi – perfusi 2. Dyspnea menurun irama, kedalaman dan upaya
3. Nafas cuping hidung nafas
menurun 2. Monitor pola nafas
4. Sianosis membaik 3. Auskultasi bunyi nafas
4. Monitor saturasi oksigen
5. Monitor nilai AGD
Terapeutik :
1. Atur interval pemantauan
respirasi sesuai kondisi
pasien
Edukasi :
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
2 Penurunan curah Curah Jantung Perawatan jantung ( I.02075 )
jantung berhubungan ( L.02008 ) Observasi :
dengan perubahan 1. Takikardi menurun 1. Identifikasi tanda/gejala
kontraktilitas 2. Gambaran EKG primer penurunan jantung
aritmia menurun ( meliputi dispnea, kelelahan,
3. Sianosis menurun edema,peningkatan CVP )
4. Murmur jantung 2. Monitor intake dan output
menurun cairan
3. Monitor saturasi oksigen
4. Monitor aritmia
Terapeutik :
Berikan oksigen untuk
mempertahankan saturasi O2 >
94%
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian
antiaritmia, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai