Kelompok 2 Kriteria Dan Kontribusi Umkm
Kelompok 2 Kriteria Dan Kontribusi Umkm
Kelompok 2 Kriteria Dan Kontribusi Umkm
Disusun oleh :
FAKULTAS EKONOMI
2022
A. PENGERTIAN UMKM
UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro Kecil Menengah, menurut peraturan undang-
undang No. 20 tahun 2008 UMKM adalah usaha produktif yang dimiliki perorangan maupun
badan usaha yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. UMKM dibedakan secara
masing-masing seperti usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah. Selain dari pengertian
diatas, ada pula pendapat menurut para ahli mengenai definisi dari UKMK.
Menurut Rudjito, pengertian UMKM adalah usaha yang mempunyai peran ppenting
dalam perekonomian Negara, baik dari sisi lapangan kerja yang tercipta maupun dari sisi jumlah
usahanya. Menurut ina Primiana, pengertian UMKM adalah pengembangan empat kegiatan
ekonomi utama yang menjadi motor atau pengerak pengembangan Indonesia, meliputi industry
manufaktur, Agribisnis, bisnis kelautan , sumber daya manusia. Selain itu Ina Primiana juga
mengtakan bahwa UMKM dapat diartikan sebagai pengembangan kawasan andalan untuk
mempercepat pemulihan perekonomian untuk mewadahi program prioritas dan pengembangan
berbagai sektor dan potensi. Sedangkan usaha kecil merupakan peningkatan berbagai upaya
pemberdayaan masyarakat.
Pada intinya pemberdayaan UMKM sangatlah penting dan strategi dalam mengantisipasi
perekonomian kedepan terutama dalam memperkuat struktur perekonomian nasioal. Adanya
kritis perekonomiannasional seperti sekrang ini sangat mempengaruhi stabilitas nasional,
ekonomi dan politik yang imbasnya akan berdampak pada kegiatan-kegiatan usaha besar yang
semakin terpuruk. Sementara UMKM serta koperasi relative dapat mempertahankan kegiatan
usahanya.
B. KRITERIA UMKM
1. Usaha mikro, yaitu usaha produktif milik orang perorangan atau badan usaha milik
perorangan yang memenuhi kriteria : memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.
50.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, serta memiliki hasil
penjualan paling banyak Rp 300.000.000.
2. Usaha kecil, yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
bukan cabang perusahaan yang dimiliki menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah yang memenuhi kriteria : memiliki kekayaan bersih
lebih dari Rp 50.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, serta memiliki penjualan tahunan
lebihdari Rp 300.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (
dua milyar lima ratus juta rupiah).
3. Usaha menengah, yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar yang memenuhi kriteria :
Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 sampai dengan paling banyak
Rp10.000.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha serta,
Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 sampai dengan
paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UMKM berdasarkan kuantitas
tenaga kerja. Usaha kecil merupakan usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 orang samapai
dengan 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan usaha yang memiliki jumlah tenaga
kerja 20 orang sampai dengan 99 orang.
C. KLASIFIKASI UMKM
1. Livelhood Activities, merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang
digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang labih umum biasa
disebut sektor informal. Contohnya pedagang kaki lima.
2. Micro Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang
memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan.
3. Small Dynamic Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan
ekspo.
4. Fast Moving Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang
telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi usaha
besar (UB).
D. PERAN UMKM
Peran UMKM ialah dapat menyediakan jaring pengaman untuk menjalankan kegiatan
ekonomi khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah. UMKM juga berperan dalam
membentuk dan menyumbang produk domestik bruto. Selain itu, peranannya juga mampu
memperluas penyerapan dan kesempatan kerja serta menciptakan lowongan pekerjaan.
Membuka lapangan kerja Usaha UMKM umumnya memiliki syarat maupun kualifikasi yang
lebih ringan jika dibandingkan perusahaan-perusahaan besar. Dengan begitu, lowongan kerja
UMKM cenderung terbuka untuk semua lapisan masyarakat. Penopang ekonomi di situasi kritis
Seperti halnya krisis ekonomi pada 1998 silam, di masa pandemi seperti saat ini pun sektor
UMKM mampu beradaptasi dari sejumlah kebijakan dan turut serta membantu penekanan angka
penyebaranCovid-19.
E. KARAKTERISTIK UMKM
Usaha Mikro kecil menengah atau sering disebut dengan UMKM memiliki beberapa
karakteristik yaitu sebagai berikut :
Menurut Tambunan (2000:166-167), ada beberapa hal yang menjadi kekuatan dan
kelemahan UMKM. Beberapa kekuatan yang dimiliki oleh UMKM, khususnya usaha kecil
antara lain:
a. Daya tahan
Sebagaimana di negara lain, pelaku usaha sektor UMKM memegang peran yang
signifikan. Salah satu keunggulan pelaku sektor usaha ini adalah kemampuannya dalam
beradaptasi. Ketika lingkungan ekonomi berubah, pelaku usaha ini akan dengan cepat melakukan
penyesuaian. Kondisi ini berbeda dengan perusahaan besar atau korporasi yang membutuhkan
waktu yang lebih lama untuk melakukan penyesuaian. Lihainya UMKM dalam berdaptasi
terlihat dari jumlah pelaku usaha sektor ini yang relatif tidak berubah pasca krisis tahun 1998,
yang menandakan bahwa gejolak ekonomi tidak terlalu berpengaruh terhadap eksistensi pelaku
usaha mikro (Jatmiko dan Djumena, 2015:2).
Walaupun selama krisis ekonomi terbukti banyak juga usaha kecil di subsektor –
subsektor manufaktur tertentu yang gugur (terutama mereka yang sangat tergantung pada impor),
secara umum dapat dikatakan bahwa usaha kecil memiliki kemampuan bertahan hidup yang
tinggi. Motivasi pengusaha kecil sangat kuat dalam mempertahankan kelangsungan usahanya
karena usaha itu merupakan satu – satunya sumber penghasilan keluarganya. Oleh karena itu,
usaha kecil sangat adaptif dalam mengadapi perubahan situasi dalam lingkungan usahanya.
b. Padat karya
Usaha kecil merupakan usaha yang sangat padat karya dan persediaan tenaga kerja di
Indonesia sangat banyak sehingga harganya (upah) relatif lebih murah jika dibandingkan dengan
negara – negara lain dengan jumlah penduduk yang lebih sedikit daripada di Indonesia.
Usaha mikro dan kecil di Indonesia lebih banyak membuat produk – produk sederhana
yang di satu pihak membutuhkan keahlian khusus. Keahlian khusus (traditional skills) tersebut
biasanya dimiliki warga setempat secara turun – temurun, dari generasi ke generasi. Namun,
pada era perdagangan bebas saat ini, para pengusaha UMKM di Indonesia juga perlu
menambahkemampuannya melalui pendidikan formal, terutama mengenai pemasaran global dan
modern management.
d. Jenis produk
Banyak usaha mikro dan kecil di Indonesia yang membuat produk – produk yang
bernuansa kultur, seperti produk – produk kerajinan tangan dari bambu dan rotan atau ukir –
ukiran kayu, yang pada dasarnya merupakan keahlian tersendiri dari masyarakat di masing –
masing daerah.
e. Permodalan
Kebanyakan pengusaha kecil menggantungkan diri pada uang (tabungan) sendiri atau
dana pinjaman dari sumber – sumber informal (di luar sektor perbankan/keuangan) untuk
kebutuhan modal kerja dan investasi mereka, walaupun banyak juga pengusaha kecil yang
memakai fasilitas – fasilitas kredit khusus dari pemerintah. Selain itu, memang investasi usaha
mikro dan kecil rata – rata jauh lebih rendah daripada investasi di usaha menengah dan usaha
besar.
Pengusaha sektor UMKM sejauh ini menjadi kontributor terbesar bagi pertumbuhan PDB
di Indonesia, yaitu diatas 50%. Hal ini lantaran sebagian besar dari pelaku usaha sektor tersebut
beroperasi di wilayah perdesaan, dan keberadaan mereka banyak memberikan dampak positif
terhadap pembangunan di area tersebut berupa serapan tenaga kerja. Kemudian, tidak sedikit dari
pelaku usaha ini juga banyak yang bermain di pasar ekspor serta menjadi penyuplai bagi industri
yang lebih besar (ADB dalam Jatmiko dan Djumena, 2015:3).
Kemudian dalam hal persaingan, produk – produk usaha mikro dan usaha kecil mendapat
persaingan yang ketat dari produk – produk hasil usaha yang skalanya lebih besar seperti usaha
menengah dan usaha besar dalam negeri maupun barang – barang impor. Persaingan tidak saja
dalam hal kualitas dan harga, tetapi juga dalam pelayanan – pelayanan setelah penjualan (after
sale services) dan penampilan produk. Keterbatasan – keterbatasan yang ada, mulai dari
keterbatasan dana, skill, hingga kesulitan mendapatkan bahan baku dengan kualitas baik,
membuat banyak usaha mikro dan usaha kecil di Indonesia mengalami kesulitan untuk
meningkatkan kualitas produk mereka agar dapat bersaing di pasar domestik dan ekspor.
G. KONTRIBUSI UMKM
Kontribusi-kontribusi yang dilakukan UMKM untuk negara sangat penting. Oleh karena
itu, masyarakat dan pemerintah perlu memberikan dukungan kepada para pelaku UMKM agar
dapat terus berkembang. Selain itu, kita juga perlu mengatasi masalah kendala teknologi yang
seringkali menghambat para pelaku UMKM untuk mengikuti perkembangan zaman.
Walaupun UMKM ini berperan penting dan berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia,
usaha UMKM ini juga masih memiliki kelemahan dalam beroperasi. Oleh karena itu, pemerintah
perlu memberikan dukungan dan pendampingan agar usaha UMKM ini dapat berjalan dengan
lancar. Selain itu, terdapat kendala keterbatasan inovasi dan teknologi, serta kendala dalam
mengakses sumber pendanaan yang cukup terbatas.
Dengan mengenali beberapa permasalahan tersebut, pemerintah dapat memaksimalkan
belanja daerah yang dianggarkan oleh APBD untuk mendorong perekonomian masyarakat,
menggerakkan sektor barang konsumsi, dan menciptakan lapangan kerja yang seluas-luasnya
untuk mengurangi dampak ekonomi dan sosial yang mungkin terjadi.
DAFTAR PUASTAKA
Cashlez, 2020. 3 Kontribusi Utama UMKM Bagi Perekonomian Indonesia. [Online] Available
at: https://www.cashlez.com/blog/3-kontribusi-utama-umkm-bagi-perekonomian-
indonesia_480.html [Accessed 1 Mei 2022].
Nurhaliza, S., 2022. Begini Pentingnya Peran UMKM dalam Perekonomian Indonesia! [Online]
Available at: https://www.idxchannel.com/economics/begini-pentingnya-peran-umkm-
dalam-perekonomian-indonesia [Accessed 1 Mei 2022].
Rudjito. (22 Maret 2020). Pengertian UMKM Menurut Undang-undang, Kriteria, dan Ciri-Ciri
UMKM. idcloudhost.com. https://idcloudhost.com/pengertian-umkm-menurutundang-undang-
kriteria-dan-ciri-ciri-umkm/#Rudjito