Modul 01 Pemrograman Smart Web
Modul 01 Pemrograman Smart Web
Pemrograman
Smart Web
Masa depan Internet
01
Fasilkom Teknik Informatika W151700016 H. Haris, S.Kom, M.Kom
Abstract Kompetensi
Masa depan internet dengan web Memahami mana web semantik dan
semantik mana yang bukan, serta efek
sampingnya
Pendahuluan
Semantic web atau web semantik merupakan salah satu perkembangan pada aplikasi web. Menurut
bahasa, web semantik mempunyai arti web yang memiliki makna. Standar mempromosikan format
data umum dan protokol pertukaran di Web , yang paling fundamental adalah Resource Description
Framework (RDF). Dengan kata lain, web semantik merupakan suatu aplikasi web yang mempunyai
knowledge base tertentu sehingga bisa dikatakan web semantik mempunyai sifat lebih pintar dari
web sebelumnya.
“The Semantic Web memberikan kerangka umum yang memungkinkan data yang akan dibagi dan
digunakan kembali seluruh aplikasi, perusahaan, dan batas-batas komunitas” – W3C . Istilah ini
diciptakan oleh Tim Berners-Lee untuk web data yang dapat diproses oleh mesin. Sementara kritikus
mempertanyakan kelayakannya, pendukung berpendapat bahwa aplikasi dalam industri, biologi dan
penelitian ilmu manusia telah membuktikan validitas konsep asli.
Web semantic atau semantik web dicetuskan pertama kali oleh Tim Berners-Lee pada tahun 2001.
Web semantik sering disebut sebagai web versi 3.0. Dalam pembuatan aplikasi web semantik tidak
semudah membuat aplikasi web biasa. Untuk membuat web semantik terdapat beberapa teknologi
yang perlu dipelajari, diantaranya adalah RDF, ontologi, query RDF, RDF Store.
Sebenarnya Web Semantik terdiri atas 2 buah kata yang masing – masing memiliki pengertian yang
cukup berbeda.
Web: yang dimaksud web di sini adalah jaringan komputer yang luas yaitu WWW (World
Wide Web)
Semantik: dapat diartikan sebagai ilmu tentang makna atau tentang arti, yaitu salah satu dari
tiga tataran analisis bahasa ; fonologi, gramatika dan semantic.
Jadi Web semantik adalah kemampuan aplikasi komputer yang berfungsi untuk lebih memahami
bahasa manusia, bukan hanya bahasa yang baku dari para penggunanya tetapi juga bahasa yang
lebih kompleks, seperti dalam bahasa percakapan sehingga memudahkan penggunanya untuk
berkomunikasi dengan mesin. Web semantik dapat mengolah bahasa dan mengenali homonim,
sinonim, atau atribut yang berbeda pada suatu database.
Igoogle. Ketika pertama kali membuka igoogle, kita akan diminta untuk mengisi lokasi
tempat kita berada, setelah itu baru kita menuju ke halaman beranda igoogle. Dengan
demikian, bisa jadi isi dari halaman beranda igoogle akan berbeda-beda sesuai dengan lokasi
yang diisikan sebelumnya, baik itu dari isi berita, suhu udara, dan yang lainnya.
SIOC ( http://sioc-project.org/ 138 ) Adalah komunitas yang berusaha mewujudkan semantic
website yang tengah berjuang membantu kita menciptakan web cerdas yang mana kelak
pencarian info di internet menjadi jauh - jauh sangat mudah.
Yahoo’s Food Site, Spivack’s Radar Networks, dan sebuah development platform, Jena, di
Hewlett-Packard.
Second Life merupakan dunia virtual berbasis Internet. Mungkin di masa depan kita bisa
hidup di dunia virtual itu yaitu di internet karena memang kehidupan di dalam Second Life
meniru apa saja yang dilakukan oleh Anda dan yang ada di dunia nyata ini, dimana kita bisa
berteman, melakukan aktivitas, berbicara dengan teman Anda, bertukar opini, bahkan
berbisnis dan lain-lainnya yang ada di dunia ini.
Google Co-Op yang beralamatkan di http://www.google.com/coop/ 107. Google Co-Op
merupakan salah satu service yang disediakan Google dan mulai beroperasi sejak tahun
2006 dan merupakan fungsi search yang ditambahkan di search engine Google dengan
penambahan fitur yang lebih luas dan diharapkan Google Co-Op dapat memberikan sesuatu
yang tepat yang sedang dicari orang-orang.
Web Servies yakni teknologi web yang memungkinkan sebuah aplikasi mampu berhubungan
dengan aplikasi lainnya melalui protokol HTTP dengan format pesan XML
Web 3.0 memiliki beberapa standar operasional untuk bisa menjalankan fungsinya dalam
menampung metadata. Misalnya Resource Description Framework (RDF) dan Web Ontology
Language (OWL).
Dibalik teknologi web semantik peran RDF (Resource Description Framework) adalah untuk
mendefinisikan format metadata yang terdiri dari beberapa komposisi yaitu : subject, predicate, dan
object. Subject dan object adalah entitas yang ditunjukkan oleh teks (Media Iptek, 2006). Sedangkan
predicate adalah komposisi yang menerangkan sudut pandang dari subject yang dijelaskan object.
Hal yang paling menarik dari RDF yaitu object dapat menjadi subject yang nantinya diterangkan oleh
object yang lainnya. Sehingga object atau masukan dapt diterangkan secara jelas dan detail, serta
sesuai dengan keingingan pengguna yang memberikan masukan.
Web semantik merujuk kepada kemampuan aplikasi komputer untuk lebih memahami bahasa
manusia, bukan hanya bahasa yang baku dari para penggunanya tetapi juga bahasa yang lebih
Untuk aplikasi yang memproses informasi digunakanlah OWL (Web Ontology Language), OWL
berbasis XML dan dengan mudahnya dapat melakukan pertukaran antara mesin dan OS yang
berbeda dan bahasa aplikasi yang berbeda.
1. OWL Lite : Digunakan untuk mendukung pengguna yang memerlukan klasifikasi hirarki dan
dalam batasan yang sederhana.
2. OWL DL : Mendukung konstruksi seluruh OWL, tetapi hanya digunakan pada batasan
tertentu.
3. OWL Full : Yang menginginkan maksimum penggunaan dan sintaksis gunakanlah OWL Full.
Web 1.0 adalah generasi pertama dari layanan internet berbasis web, pada fase ini fungsionalitas
Web didasarkan pada sistem di mana webmaster dan pencipta konten (perusahaan, umumnya)
membuat halaman web dan menambahkan konten, yang kemudian dapat ditampilkan pengguna
dalam bentuk statis. Web 1.0, yang terbatas dalam hal fungsionalitas dibandingkan dengan versi
yang lebih baru, perusahaan dibatasi hanya menerbitkan informasi tentang diri mereka dan produk
mereka untuk tujuan penjualan online tanpa interaksi dengan pelanggan.
Pola dari fase ini umumnya bersifat statis yang jarang berubah atau samasekali tidak berubah,
teknologi yang dipakai adalah teknologi tertutup, komunikasi antar pengguna tidak terbuka serta
informasi yang dikandung hanya berupa informasi text dan gambar.
Web 2.0 diklaim oleh Dale Dougherty dari O’Relly Media sebagai fase baru dari Web pada tahun
2005. Fase ini dapat dilihat sebagai pembaruan atau versi Internet kedua di mana pengguna secara
aktif berpartisipasi dalam pengembangan dan perluasannya dengan mengunggah konten, perbedaan
utama dari Web 1.0. Aspek dasarnya adalah kolaborasi dan interaksi antara pengguna, elemen
penentu yang membuat web menjadi apa yang dikenal sebagai Web Sosial. Partisipasi dan
Pola dari fase ini bersifat dinamis dan interaktif dengan adanya teknologi AJAX, pegguna bukan
hanya sebagai konsumen tetapi juga sebagai produsen informasi dalam istilah populer adalah user
generated content (contoh youtube atau wikipedia). Berbeda dengan pendahulunya, web pada fase
ini sebagai media berkomunikasi dan berkolaborasi, jejaring sosial mendominasi di era ini serta
informasi yang dikandungnya terdiri dari text, gambar, audio, video dan animasi.
Gagasan Web Semantik diajukan oleh Tim Berners-Lee, dia mencoba memasukkan informasi
semantik dalam data yang terkandung dalam Web sejak awal, namun, cita-cita tersebut harus
diurungkan karena keterbatasan teknologi. Berners-Lee percaya bahwa Web Semantik akan
membuat informasi dapat dipahami tidak hanya untuk manusia tetapi juga untuk sistem cerdas.
Sejak munculnya Web Semantik, banyak aplikasi berbasis web telah dirilis yang sebelumnya tidak
terbayangkan, mulai dari mesin pencari semantik hingga sistem cerdas. Dengan cara ini, Web
Semantik menambahkan metadata semantik dan data berbasis ontologi ke Web, sehingga
memungkinkan informasi secara otomatis dipahami dan dievaluasi oleh mesin pengolah.
Mesin-mesin saling berkomunikasi satu sama lain, membuat Web menjadi perpustakaan besar yang
cerdas di mana pengguna dapat memprogram perilaku aliran data yang berbeda. Web semantik
akan memiliki informasi yang dimengerti oleh mesin, yang memiliki kecerdasan buatan hingga
mampu menemukan dan mengintegrasikan informasi dengan mudah. Dengan demikian fungsi web
menjadi wadah universal bagi pertukaran data, informasi, dan pengetahuan, yang dapat
menghasilkan kecerdasan buatan yang dapat mengerti keinginan, di mana web semantik dapat
diinstruksikan untuk mengambil informasi sesuai kriteria tertentu.
Kombinasi mesin dan kecerdasan manusia yang dihadirkan oleh Web Semantik membuat informasi
lebih kaya, lebih relevan, tepat waktu, dan dapat diakses dengan menggunakan bahasa manusia,
jaringan berfikir, algoritma genetika, dll. Dengan cara ini, Web 3.0 difokuskan pada analisis,
pemrosesan informasi dan konversi selanjutnya menjadi sebuah ide dan solusi.
Pola dari fase ini dikembangkannya sistem cerdas yang tertanam seperti Knowledge graph, yaitu
basis pengetahuan yang digunakan oleh Google dan layanannya untuk meningkatkan hasil mesin
pencari dengan informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Implementasi Artificial
Intelegence lebih memungkinkan web untuk kustomisasi dan personalisasi, serta integrasi web ke
dalam perangkat seluler dan kemampuan untuk terhubung dengan jaringan.