Makalah Peluruhan Radioaktif

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“PELURUHAN RADIOAKTIF”

DISUSUN OLEH :

NUR AMALIA

200105500010

PENDIDIKAN KIMIA B

DOSEN PENGAMPU
Dr. Netti Herawati, M.Si.
Mata Kuliah : Kimia Inti dan Radiokimia

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kritik dan masukan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus
memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini membahas “Peluruhan Radioaktif”. Adapun tujuan dibuatnya
Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Inti dan Radiokimia
yang diberikan oleh Ibu Dr. Netti Herawati, M.Si.
Banyak kesulitan dan hambatan yang penulis hadapi dalam membuat
Makalah ini tapi dengan semangat dan kegigihan yang dilakukan serta dorongan,
arahan, dan bimbingan maka Makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu,
penulis menyadari bahwa Makalah ini belum sempurna, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dan dosen pembimbing. Penulis
berharap Makalah ini bisa diterima dan bermanfaat serta menjadi pembelajaran
bagi kita semua.

Makassar, 8 Oktober 2022

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……...………………………………...………………….II

DAFTAR ISI……………………………………………………………...…..III

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................. ….1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................ ….1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................... …2

BAB II PEMBAHASAN

A. Jenis Peluruhan ................................................................................................ 4


B. Kinetika Peluruhan ........................................................................................... 4
C. Karbon Dating .................................................................................................. 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 11
B. Saran .......................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

III
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Atom terdiri dari nukleus (inti atom), dan dikelilingi oleh elektron yang
memiliki muatan negatif. Pada inti atom, terdapat proton yang bermuatan positif
dan neutron yang tidak memiliki muatan (netral). Atom memiliki diameter sekitar
6-30 nm. Partikel-partikel seperti proton, neutron dan elektron terikat dengan
atom oleh karena adanya suatu gaya elektormagnetik. Inti atom yang memiliki
nomor massa besar memiliki energi ikat inti yang relatif kecil. Sedangkan inti
atom yang memiliki nomor massa kecil memiliki energi ikat inti yang relatif
besar. Inti atom yang memiliki nomor massa besar misalnya uranium 238
cenderung tidak stabil akan memancarkan energi dalam bentuk sinar radioaktif.
Inti atom yang tidak stabil selalu memancarkan secara spontan sinar radioaktif,
sehingga akhirnya akan diperoleh inti atom yang stabil. Peristiwa pemancaran
sinar radioaktif secara spontan disebut radioaktivitas atau peluruhan radioaktif.
Reaksi kimia inti sebagai alternatif yang potensial dan perlu
diperhitungkan. Peluruhan radioaktif dan transmutasi inti merupakan reaksi inti.
Radioaktivitas ditemukan oleh H. Becquerel pada tahun 1896. Becquerel
menamakan radiasidengan uranium. Dua tahun setelah itu, Marie Curie meneliti
radiasi uranium denganmenggunakan alat yang dibuat oleh Pierre Curie, yaitu
pengukur listrikpiezo (lempengankristal yang biasanya digunakan untuk
pengukuran arus listrik lemah), dan Marie Curie berhasil membuktikan bahwa
kekuatan radiasi uranium sebanding dengan jumlah kadaruranium yang
dikandung dalam campuran senyawa uranium. Unsur radioaktif adalah unsur
yang intinya tidak stabil. Unsur radioaktif disebut pula radioisotop atau
radionuklida. Unsur ini berusaha menstabilkan diri dengan cara memancarkan
radiasi (sinar) yang disebut sinar radioaktif.
Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk membahas hal-hal mengenai
reaksi inti. Makalah ini disusun berdasarkan referensi dari berbagai sumber.
Makalah ini dibuat dalam rangka pemenuhan tugas mata kuliah serta diharapkan

1
dapat menambah pengetahuan dan pemahaman penulis maupun pembaca
makalah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis peluruhan?
2. Bagaimana kinetika peluruhan?
3. Apakah yang dimaksud dengan karbon dating?

C. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui jenis-jenis peluruhan
2. Untuk memahami kinetika peluruhan
3. Untuk mengetahui konsep dari karbon dating.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis peluruhan radioaktif


Peluruhan radioaktif dapat digolongkan ke dalam tiga jenis peluruhan
yaitu peluruhan Alfa, peluruhan beta (𝛽-, 𝛽+, atau positron atau penangkapan
elektron), dan peluruhan gamma (𝛾) Setiap unsur mempunyai satu atau lebih
isotop berinti tak stabil yang akan mengalami peluruhan radioaktif, menyebabkan
inti melepaskan partikel ataupun radiasi elektromagnetik. Radioaktivitas dapat
terjadi ketika jari-jari inti sangat besar dibandingkan dengan jari-jari gaya kuat
(hanya bekerja pada jarak sekitar 1 fm).
Bentuk-bentuk peluruhan radioaktif yang paling umum adalah:
1. Peluruhan alfa, terjadi ketika suatu inti memancarkan partikel alfa (inti helium
yang terdiri dari dua proton dan dua neutron). Hasil peluruhan ini adalah unsur
baru dengan nomor atom yang lebih kecil.
2. Peluruhan beta, diatur oleh gaya lemah, dan dihasilkan oleh transformasi
neutron menjadi proton, ataupun proton menjadi neutron. Transformasi
neutron menjadi proton akan diikuti oleh emisi satu elektron dan satu
antineutrino, manakala transformasi proton menjadi neutron diikuti oleh emisi
satu positron dan satu neutrino. Emisi elektron ataupun emisi positron disebut
sebagai partikel beta. Peluruhan beta dapat meningkatkan maupun
menurunkan nomor atom inti sebesar satu.
3. Peluruhan gamma, dihasilkan oleh perubahan pada aras energi inti ke keadaan
yang lebih rendah, menyebabkan emisi radiasi elektromagnetik. Hal ini dapat
terjadi setelah emisi partikel alfa ataupun beta dari peluruhan radioaktif.
Jenis-jenis peluruhan radioaktif lainnya yang lebih jarang meliputi
pelepasan neutron dan proton dari inti, emisi lebih dari satu partikel beta, ataupun
peluruhan yang mengakibatkan produksi elektron berkecepatan tinggi yang bukan
sinar beta, dan produksi foton berenergi tinggi yang bukan sinar gamma
Tiap-tiap isotop radioaktif mempunyai karakteristik periode waktu
peluruhan (waktu paruh) yang merupakan lamanya waktu yang diperlukan oleh

3
setengah jumlah sampel untuk meluruh habis. Proses peluruhan bersifat
eksponensial, sehingga setelah dua waktu paruh, hanya akan tersisa 25% isotop.

B. Kinetika Peluruhan

Peluruhan radioaktif mematuhi hukum kinetika orde pertama. Ada 3 jenis


peluruhan :
1. Peluruhan dengan Inti Anak Stabil
Peluruhan radioaktif bersifat spontan, Peluruhan orde 1 : - dN/dt = N atau
N = N0e-λt atau ln N/N0 = - λt , dimana N = jumlah atom dan t = waktu peluruhan.
Nilai konstanta peluruhan (λ) dan waktu paro ( atau t1/2 ) setiap radionuklida khas
pada setiap modus peluruhan. Kadang-kadang juga dipakai waktu hidup rata-rata
yang nilainya = 1/ λ atau 1,443.
• Satuan radioaktif
Aktivitas suatu radioaktif, A = dN/dt , menunjukkan jumlah inti induk
yang meluruh dalam tiap waktunya. Satuan aktivitas bisa dinyatakan dalam :
1) Bq (Becquerel) = peluruhan (atom) /detik
2) Ci (Curie) = aktivitas 1 gram 226 Ra ( yang mempunyai λ = 1,38 x 10-11 s-1)
= (1/226) x 6,022 x 1023 x 1,38 x 10-11
= 3,7 x 1010 atom/detik (Bg)
• Kinetika peluruhan campuran nuklida
Kadang kadang dua atau lebih radionuklida yang tidak ada hubungan satu
sama lain, saling tercampur dalam sistem. Aktivitas dari campuran diketahui = A
pada waktu t,
A = A1,0e-λ 1t + A2,0e-λ2t
Radionuklida yang waktu paronya panjang akan habis dalam waktu yang lama
• Kinetika peluruhan inti induk dan pertumbuhan inti anak
Bila radionuklida meluruh dan menghasilkan inti anak yang stabil, maka
inti induk akan meluruh secara terus menerus dan banyaknya inti anak yang
dihasilkan dari peluruhan itu memiliki laju yang tetap sampai induknya habis
(meluruh semua), yang diperkirakan memakan waktu 6 s/d 8 x waktu paronya.
Waktu tersebut juga merupakan waktu dimana jumlah inti anak mencapai

4
maksimum yang konstan, yang sama dengan jumlah inti induk mula-mula.
Sehingga: dN1/dt = dN2/dt = λ1N1
N1 = N1,0e-λ1t dan N2 = N1,0( 1 e-λ1t)
atau dapat dituliskan dalam term aktivitas : A1 = N1λ1 = λ1N1,0 e-λ1t
Sebagian besar radioaktif buatan merupakan radioaktif yang meluruh dengan
model tersebut di atas. Contoh :
60
Co → 60Ni (stabil) + βdengan waktu paro = 5,27 tahun.
2. Peluruhan berantai
Bila inti induk menghasilkan inti anak radioaktif, maka peluruhan inti
anak dapat menghasilkan satu atau lebih tahap peluruhan hingga dicapai inti yang
stabil. Jenis peluruhan berantai ini umumnya terjadi pada jenis radionuklida alam,
contoh :
234
Li → 232Th → 226Ra → 222Rn → 218Po → 214Pb → 206Pb (stabil)
Modus peluruhan berantai
p < d (waktu hidup induk < anak )
p ~ d (waktu hidup induk hampir sama dengan anak )
p > d ( waktu hidup induk > anak )
dimana p = induk dan d = anak
3. Peluruhan bercabang

Waktu paro yang ditunjukkan merupakan waktu paro rata-rata dari semua
cabang peluruhan. Pada setiap cabang terdapat satu konstanta parsial (λ1,λ2 )
Konstanta peluruhan totalnya adalah :
λt = λ1 + λ2 + .. + λn

5
Sedangkan waktu paro parsialnya :
T1 = 0,693/ λ1 ; T2 = 0,693/ λ2 ; Tn = 0,693/ λn
1/Tt = 1/ T1 + 1/ T2 +….1/ Tn
λ1= fi x λt ( fi = fraksi peluruhan induk ke-i )

C. Karbon Dating
Penanggalan radiokarbon (disebut pula penanggalan karbon atau
penanggalan karbon-14) adalah suatu metode penentuan usia suatu objek yang
mengandung materi organik dengan memanfaatkan sifat radiokarbon, suatu isotop
radioaktif dari karbon.
Metode ini dikembangkan pada akhir tahun 1940-an oleh Willard Libby,
yang menerima Hadiah Nobel dalam Kimia pada tahun 1960 berkat karyanya ini.
Metode ini didasarkan pada fakta bahwa radiokarbon (14C) dihasilkan terus-
menerus di atmosfer sebagai hasil interaksi sinar kosmik dengan nitrogen di
14
atmosfer. C yang dihasilkan bergabung dengan oksigen di atmosfer untuk
membentuk karbon dioksida radioaktif, yang digunakan tumbuhan untuk proses
fotosintesis; hewan memakan tumbuhan tersebut dan menerima 14C. Ketika hewan
dan tumbuhan tersebut mati, pertukaran karbon antara mereka dengan lingkungan
14
berakhir, dan sejak saat itu, jumlah C yang dikandungnya mulai berkurang
sedikit demi sedikit ketika 14C mengalami peluruhan radioaktif. Pengukuran
jumlah 14C dalam sampel tumbuhan atau hewan mati seperti pada suatu potongan
kayu atau potongan tulang menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk
memperkirakan kapan tumbuhan atau hewan tersebut mati. Semakin tua sampel
tersebut, maka semakin sedikit 14C yang dapat dideteksi dari sampel tersebut, dan
14
karena waktu paruh C (masa ketika setengah dari sampel yang diberikan telah
meluruh) adalah sekitar 5.730 tahun, penanggalan tertua yang dapat terukur
melalui metode ini adalah sekitar 50.000 tahun lalu, meskipun metode penyiapan
khusus terkadang dapat memberikan analisis akurat bagi sampel yang sudah
sangat tua.
Sejumlah penelitian telah dilakukan sejak tahun 1960-an untuk
menentukan proporsi 14C di atmosfer. Hasilnya, dalam bentuk kurva kalibrasi, saat

6
ini digunakan untuk mengkonversi pengukuran radiokarbon dalam suatu sampel
ke dalam perkiraan usia sampel tersebut. Koreksi lainnya harus dibuat dengan
14
mempertimbangkan proporsi C dalam jenis organisme yang berbeda
14
(fraksionasi), serta kadar C yang bervariasi di biosfer (efek reservoir).
Pembakaran bahan bakar fosil seperti arang dan minyak, serta uji nuklir yang
dilakukan pada 1950-an dan 1960-an mempersulit perhitungan penanggalan
karbon. Karena waktu yang diperlukan untuk mengubah materi biologis menjadi
14
bahan bakar fosil lebih lama dibanding waktu yang diperlukan bagi C untuk
meluruh pada batas deteksi, bahan bakar fosil hampir sama sekali tidak
14 14
mengandung C, dan karenanya sempat terjadi penurunan proporsi C di
atmosfer yang berawal pada akhir abad ke-19. Kebalikannya, uji nuklir
meningkatkan jumlah 14C di atmosfer, yang mencapai maksimumnya pada sekitar
tahun 1965 dengan hampir dua kali dari jumlah 14C yang ada sebelum uji tersebut
dimulai.
Pengukuran radiokarbon pada mulanya dilakukan dengan alat pencacah-
beta, yang menghitung jumlah radiasi beta yang dipancarkan melalui peluruhan
14
atom C dalam sampel. Baru-baru ini, spektrometri massa pemercepat menjadi
metode pilihan dalam pengukuran radiokarbon; metode ini menghitung seluruh
14
atom C dalam sampel dan tidak hanya karbon yang akan meluruh selama
pengukuran; karenanya metode ini dapat digunakan dengan sampel yang lebih
sedikit (seperti biji tumbuhan), dan lebih cepat memberikan hasil. Pengembangan
penanggalan radiokarbon berdampak besar pada bidang arkeologi. Selain
memberi penanggalan yang lebih akurat dibandingkan metode sebelumnya,
metode ini mampu membandingkan penanggalan dengan jarak yang amat besar.
Sejarah arkeologi terkadang merujuk pengaruh ini sebagai "revolusi radiokarbon".
Penanggalan radiokarbon memberikan penanggalan bagi sejumlah masa transisi
prasejarah penting, seperti akhir zaman es terakhir, dan awal Neolitikum dan
Zaman Perunggu di wilayah yang berbeda

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Jenis-jenis peluruhan radioaktif dapat digolongkan ke dalam tiga jenis


peluruhan yaitu peluruhan Alfa, peluruhan beta (𝛽-, 𝛽+, atau positron atau
penangkapan elektron), dan peluruhan gamma (𝛾)
2. Kinetika peluruhan Peluruhan radioaktif mematuhi hukum kinetika orde
pertama. Ada 3 jenis peluruhan :
1) Peluruhan dengan Inti Anak Stabil
2) Peluruhan berantai
3) Peluruhan bercabang
3. Karbon dating adalah suatu metode penentuan usia suatu objek yang
mengandung materi organik dengan memanfaatkan sifat radiokarbon, suatu
isotop radioaktif dari karbon.

B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Diharapkan
pembaca dapat menemukan lebih banyak sumber untuk menambah wawasan
tentang jenis peluruhan, kinetika peluruhan dan karbon dating

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/36343576/Makalah_Radioaktivitas_docx

https://dokumen.tips/documents/kinetika-peluruhan-radioaktif.html

Kurniawan, Y. B. (2003). Analisis Kandungan Unsur Merkuri (Hg) dalam Tanah


Pertanian Menggunakan Metode Analisis Pengaktifan Neutron (APN)
(Doctoral dissertation, Universitas Sebelas Maret).

Safitrianaz, D., Latifah, N., Saragih, P. Y., & Saraswati, D. L. (2019). Analogi
Waktu Paruh dan Konstanta Peluruhan (Disintegrasi) Radioaktif. Jurnal
Pendidikan Fisika, 7(2), 179-188.

Sunarya, Y., Setiabudi, A. 2009 Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Bandung: PT.
Setia Purna Inves

Anda mungkin juga menyukai