Dicoding2 Pendalaman HTML
Dicoding2 Pendalaman HTML
Pada akhir sub-modul ini kita akan membuat halaman website yang
menerapkan gambar, list, serta elemen lainnya.
Atribut HTML
Pada sub-modul sebelumnya kita sudah mengenal apa itu elemen. Elemen
dituliskan dengan awalan tag pembuka <> dan diakhiri dengan tag penutup
</>. Ada satu hal lagi yang bisa kita tuliskan pada sebuah elemen, lebih
tepatnya pada sebuah tag pembuka, yaitu Attribute. Atribut ini berfungsi
memberikan informasi tambahan pada sebuah elemen. Atribut dituliskan
pada tag pembuka sebuah elemen setelah nama dari elemennya tersebut
ditulis. Contohnya:
<p lang="id">Kota metropolitan terbesar di Provinsi Jawa Barat,
sekaligus menjadi ibu kota provinsi tersebut.</p>
Untuk menuliskan sebuah atribut kita memerlukan nama dari atribut itu
diikuti dengan nilai atribut tersebut dalam bentuk string (Dituliskan dalam
tanda kutip dua). Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut:
Atribut pada elemen juga dapat dituliskan lebih dari satu. Kita bisa
menuliskan kembali seluruh struktur atribut di samping dari atribut yang
sudah ada. Contohnya pada elemen paragraf di atas, kita akan memberikan
sebuah atribut translate, sehingga penulisannya menjadi seperti ini:
Lantas atribut apa saja yang dapat digunakan pada elemen HTML? Pada
elemen HTML terdapat dua jenis atribut, yaitu Global Attribute dan atribut
yang hanya bisa digunakan pada elemen tertentu. Untuk atribut yang
spesifik pada sebuah elemen, kita akan mengulasnya pada pembahasan
elemen tersebut. Untuk Global Attribute, berikut daftar atribut yang bisa kita
gunakan di seluruh elemen HTML.
Paragraf
Paragraf adalah elemen paling mendasar dari sebuah dokumen teks. Pada
HTML, kita bisa menunjukkan sebuah paragraf dengan menggunakan
elemen <p>. Contohnya seperti ini
1. <p>Kata Bandung berasal dari kata bendung atau bendungan karena
terbendungnya sungai Citarum
2. oleh lava
3. Gunung Tangkuban Parahu yang lalu membentuk telaga...</p>
4.
5.
6. <p>Berdasarkan filosofi Sunda, kata Bandung juga berasal dari kalimat
Nga-Bandung-an Banda Indung, yang
7. merupakan kalimat sakral dan luhur karena mengandung nilai ajaran
Sunda. Nga-Bandung-an artinya
8. menyaksikan atau bersaksi...</p>
Heading
Pada sub-modul sebelumnya, kita sudah melihat contoh
penggunaan header yang diterapkan pada konten yang kita siapkan. Kita
menggunakan <h1> dan <h2> dalam mengindikasi judul dan sub judul di
dalam kontennya. Pada HTML
terdapat <h1> hingga <h6> elemen heading yang dapat kita gunakan.
Berikut ini contoh penerapan heading empat level pada sebuah dokumen.
Tiap level heading dituliskan dengan cara yang sama.
1. <h1>Bandung</h1>
2.
3. <h2>Geografis</h2>
4. <p>Kota Bandung dikelilingi oleh pegunungan, sehingga bentuk
morfologi wilayahnya bagaikan sebuah mangkok raksasa</p>
5.
6. <h2>Wisata</h2>
7. <p>Kota Bandung telah menjadi tujuan utama dalam menikmati liburan
akhir pekan terutama dari masyarakat yang berasal
8. dari Jakarta sekitarnya.</p>
9.
10. <h3>Farm House Lembang</h3>
11. <h4>Lokasi</h4>
12. <p>Berada di jalur utama Bandung-Lembang, Farm House menjadi
objek wisata yang tidak pernah sepi pengunjung.</p>
13.
14. <h4>Kondisi</h4>
15. <p>Selain karena letaknya strategis, kawasan ini juga
menghadirkan nuansa wisata khas Eropa. Semua itu diterapkan dalam
16. bentuk
17. spot swafoto Instagramable.</p>
18.
19. <h3>Observatorium Bosscha</h3>
20. <p>Memiliki beberapa teleskop, antara lain, Refraktor Ganda
Zeiss, Schmidt Bimasakti, Refraktor Bamberg,
21. Cassegrain GOTO, dan Teleskop Surya.</p>
Unordered List
Seperti namanya, unordered list merupakan daftar yang tidak
mementingkan urutan. Standarnya, unordered list menampilkan bullet pada
tiap item list-nya (tetapi kita bisa mengubahnya dengan styling).
1. <ul>
2. <li><h1>Sebuah Heading sebagai item list</h1></li>
3. <li><h2>Sebuah Heading level 2 sebagai item list</h2></li>
4. <li><p>Sebuah paragraf sebagai item list</p></li>
5. </ul>
Kita juga bisa menyimpan kembali elemen <ul> untuk membuat sebuah
nested list.
1. <ul>
2. <li>List item 1</li>
3. <li>List item 2</li>
4. <li>List item 3
5. <ul>
6. <li>List item 3.1</li>
7. <li>List item 3.2</li>
8. <li>List item 3.3</li>
9. </ul>
10. </li>
11. <li>List item 4</li>
12. </ul>
Ordered List
Ordered list digunakan untuk membuat list yang mementingkan urutan.
Contohnya, membuat daftar instruksi langkah demi langkah sehingga
dibutuhkan urutan yang sesuai. Ordered list bekerja seperti unordered list,
namun perbedaanya pada tiap item menampilkan angka bukan
sebuah bullet. Angka yang ditampilkan, otomatis berurut tiap itemnya,
sehingga kita tidak perlu menuliskan secara kasar urutan nomornya. Hal ini
tentu mempermudah kita untuk mengorganisir tiap itemnya.
2. <li>Langkah pertama</li>
3. <li>Langkah kedua</li>
4. <li>Langkah ketiga</li>
5. <li>Langkah selanjutnya</li>
6. </ol>
Nilai Deskripsi
1 Menggunakan angka dalam urutan item (default)
a Menggunakan huruf kecil dalam urutan item
A Menggunakan huruf besar dalam urutan item
i Menggunakan huruf romawi kecil dalam urutan item
I Menggunakan huruf romawi besar dalam urutan item
Selain tipe angka pada urutan, kita juga bisa menetapkan nilai awal pada
sebuah ordered list dengan menggunakan atribut start. Contohnya, jika kita
ingin memulai sebuah list dari angka 7, maka kita tetapkan
atribut start dengan nilai 7 pada elemen <ol>.
1. <ol start="7">
2. <li>Langkah ketujuh</li>
3. <li>Langkah kedelapan</li>
4. <li>Langkah kesembilan</li>
5. <li>Langkah selanjutnya</li>
6. </ol>
Normalnya urutan list diawali dengan urutan paling rendah dengan
menambahkan atribut reversed pada elemen <ol>, urutan dalam
sebuah list akan dibalik. Atribut ini berbeda dengan atribut yang lain (yang
sudah dibahas sebelumnya), atribut ini tidak memerlukan sebuah nilai
ketika menggunakannya. Atribut ini hanya menandakan sebuah list untuk
membalikan urutan angka pada tiap itemnya.
“Pada langkah ini dan selanjutnya, Sebaiknya gunakanlah teks editor yang
disarankan pada materi text editor agar proses penulisan dan pengelolaan
berkas HTML dapat lebih cepat”.
Gambar
Tanpa gambar sebuah website tentu tidak akan menarik, bukan? Ada
beberapa alasan mengapa website perlu gambar. Contohnya kita perlu
menampilkan logo perusahaan, ilustrasi, diagram, dan sebagainya.
Selain itu, yang perlu kita perhatikan adalah atribut yang ada pada elemen
tersebut, terdapat dua atribut yang harus kita gunakan ketika menerapkan
elemen <img>.
Yang pertama, atribut src. Atribut ini berfungsi sebagai sumber dari gambar
yang ditampilkan. Atribut ini dapat bernilai url gambar atau path gambar
lokal dari gambar yang digunakan.
Selanjutnya terdapat atribut lain yang bisa Anda gunakan pada elemen ini,
contohnya title. Atribut title berfungsi sebagai informasi tambahan untuk
sebuah gambar. Informasi tersebut akan muncul ketika kita mengarahkan
sebuah cursor pada gambar yang ditampilkan.
Contohnya, jika kita tetap memaksa untuk menentukan ukuran panjang dan
lebar sebuah gambar tanpa menyesuaikan rasionya, maka gambar yang
ditampilkan tidak akan proporsional.
<img
src="https://raw.githubusercontent.com/dicodingacademy/BelajarDasarPemrogra
manWeb/image-assets/dicoding-logo.png" alt="Dicoding Logo" width="500px"
height="200px"> <!-- Jangan lakukan ini! -->
Teks Terformat
Sejauh ini, kita sudah mengenal paragraf, heading dan juga list pada HTML.
Tapi masih ada beberapa lagi yang merupakan spesial teks format yang
dapat kita gunakan yaitu <blockquote>, <pre>, dan <figure>.
Long quotations
Jika pada konten kita memiliki sebuah kutipan ataupun sebuah testimonial,
kita dapat gunakan format long quotations dengan menggunakan
tags <blockquote>. Konten di dalam elemen <blockquote> ini dapat berupa
sebuah paragraf, heading, ataupun list.
<blockquote>
<p>Situs web (bahasa Inggris: website) adalah sekumpulan halaman web yang
saling berhubungan yang umumnya berada pada peladen yang sama berisikan
organisasi.</p>
</blockquote>
web yang saling berhubungan yang umumnya berada pada peladen yang
3. </blockquote>
Preformatted text
Pada sub-modul sebelumnya, kita sudah mengetahui bahwa HTML akan
mengabaikan penulisan spasi yang dituliskan secara berulang dan juga line
breaks (baris baru). Tetapi pada beberapa tipe konten seperti contoh kode
atau puisi hal tersebut sangat berarti. Dengan begitu, terdapat sebuah
elemen yang dapat kita gunakan untuk menampilkan konten sesuai yang
kita tulis pada text editor. Untuk menggunakannya, kita gunakan
elemen <pre> sebagai pembungkus kontennya. Perhatikan contoh berikut:
1. <pre>
2. SAJAK PUTIH
3.
8.
13.
Figure
Elemen ini digunakan untuk merepresentasikan konten tersendiri (self-
contained content) seperti ilustrasi, diagram, foto atau bisa juga sebuah
baris kode. Banyak hal yang dapat digunakan dalam elemen ini.
Anchor
Apa itu anchor? Anchor (jangkar) merupakan elemen yang digunakan untuk
membuat sebuah hyperlink ke halaman atau website lain, file, alamat email,
atau URL lainnya. Untuk menggunakan elemen ini kita gunakan
tag <a>...</a> bersama dengan atribut href untuk menetapkan sebuah
target yang akan dituju.
1. <p>Hubungi kami di</p>
2. <ul>
3. <li><a href="https://example.com">Website</a></li>
4. <li><a href="mailto:[email protected]">Email</a></li>
5. <li><a href="tel:+62123456">Telepon</a></li>
6. <li><a href="#address">Alamat</a></li>
7. </ul>
origin,
origin-when-cross-origin,
unsafe-url
rel alternate, Menetapkan hubungan antara halaman yang
ditampilkan dengan target.
author,
bookmark,
external,
help,
license,
next,
nofollow,
noreferrer,
noopener,
prev,
search,
tag
_self,
_top
media media_type Menetapkan tipe media yang digunakan pada
target.
Emphasized text
Gunakan elemen <em> untuk menunjukan bagian kata yang perlu kita
tekankan. Elemen ini menunjukan stress emphasis atau konten/kata yang
perlu mendapatkan penekanan atau perhatian khusus. Berikut contoh
penggunaannya.
1. <p><em>Oding</em> adalah seorang pelajar</p>
Important text
Gunakan elemen <strong> untuk menunjukan sebuah teks yang begitu
penting (strong importance), serius, ataupun mendesak. Dalam arti teks
tersebut harus dapat perhatian lebih dari teks biasa lainnya.
1. <p>Kesehatan merupakan hal yang penting, jaga pola makan yang teratur
2. malam!</strong></p>
Citation
Selain sebuah atribut, <cite> juga merupakan sebuah elemen yang
digunakan untuk sebuah rujukan pada sebuah dokumen, contohnya sebuah
buku, majalah, artikel dan lainnya.
1. <p>Informasi selengkapnya bisa Anda dapatkan di <cite><a
href="https://dicoding.com">dicoding.com</a></cite>.</p>
Defining terms
Elemen <dfn> digunakan ketika mendefinisikan sebuah istilah (term).
Elemen ini harus terletak pada elemen lain yang menaunginya. Contohnya
pada sebuah elemen <p> atau elemen <section>. Berikut contoh
penggunaannya:
1. <p><dfn>Website</dfn> merupakan halaman yang menampilkan informasi
C<sub>12</sub>H<sub>22</sub>O<sub>11</sub>.</p>
2.
E=MC<sup>2</sup></p>
Highlighted text
Untuk menandai atau menyorot sebuah teks kita bisa menggunakan
elemen <mark>. Elemen ini digunakan ketika terdapat sebuah teks yang
memiliki peran penting, biasanya teks tersebut merupakan bagian yang
paling relevan atau penting dalam sebuah konteks kalimat.
1. <p>Ini adalah periode perang saudara. Pesawat ruang angkasa
3. <mark>mata-mata
5. </mark>
seluruh planet.
8. </p>
Standarnya pada browser teks yang diberi markup <mark> akan
ditampilkan dengan background kuning dan teks hitam.
Line Break
Terkadang kita mungkin perlu menambahkan sebuah baris baru pada
sebuah baris teks (termasuk di dalam paragraf), tetapi kita mengetahui
bahwa browser akan mengabaikan sebuah penulisan spasi ganda ataupun
garis baru, sehingga kita memerlukan sebuah tanda yang dapat digunakan
untuk memberitahu browser untuk “Tambahkan garis baru di sini!”.
2. Dicoding Space,<br>
4. Bandung.<br>
5. 40123
6. </p>
2. <li><a href="#">Sejarah</a></li>
3. <li><a href="#">Geografis</a></li>
4. <li><a href="#">Wisata</a></li>
5. </ul>
Namun ketika salah satu item dipilih, tidak akan terjadi apa apa, karena
pada atribut href kita belum menetapkan sebuah target. Nilai href dapat
berupa sebuah URL untuk mengarahkan ke sebuah halaman yang berbeda.
Selain itu juga berupa tanda pagar (#) diikuti dengan id elemen untuk
mengarahkan tampilan pada elemen sesuai id yang ditentukan (masih
dalam satu halaman).
Maka dari itu, mari kita berikan atribut id pada sebuah elemen yang akan
menjadi target navigasi. Berikan atribut id pada seluruh
elemen <h2> dengan id sesuai dengan kontennya.
1. <body>
2. .......
3. <ul>
4. <li><a href="#">Sejarah</a></li>
5. <li><a href="#">Geografis</a></li>
6. <li><a href="#">Wisata</a></li>
7. </ul>
8. <h2 id="sejarah">Sejarah</h2>
9. .......
10.
11. <h2 id="geografis">Geografis</h2>
12. .......
13.
14. <h2 id="wisata">Wisata</h2>
15. .......
16. </body>
Kemudian tuliskan juga id elemen target setelah tanda pagar (#) pada tiap
elemen anchor yang terdapat pada item list.
1. <body>
2. .......
3. <ul>
4. <li><a href="#sejarah">Sejarah</a></li>
5. <li><a href="#geografis">Geografis</a></li>
6. <li><a href="#wisata">Wisata</a></li>
7. </ul>
8. <h2 id="sejarah">Sejarah</h2>
9. .......
10.
11. <h2 id="geografis">Geografis</h2>
12. .......
13.
14. <h2 id="wisata">Wisata</h2>
15. .......
16. </body>
Pada HTML5, kita dikenalkan pada beberapa elemen yang dapat digunakan
dalam mengelompokkan sebuah elemen dengan lebih jelas dan memiliki
arti (semantic HTML). Elemen-elemen ini memiliki nama sesuai dengan
fungsi atau peran dari elemen tersebut.
Kedua contoh gambar di atas menunjukkan struktur halaman yang sama,
yang mana pada contoh pertama banyak elemen <div> yang dapat diubah
dengan layout elemen HTML5.
2. <header>
3. <h1>Bandung</h1>
6. <ul>
7. <li><a href="#sejarah">Sejarah</a></li>
8. <li><a href="#geografis">Geografis</a></li>
9. <li><a href="#wisata">Wisata</a></li>
10. </ul>
11. </nav>
12. </header>
13. </body>
2. <header>
3. <h1>Bandung</h1>
4.
<p>Kota metropolitan terbesar di Provinsi Jawa Barat, sekaligus menja
di ibu kota provinsi tersebut.</p>
5. <nav>
6. <ul>
7. <li><a href="#sejarah">Sejarah</a></li>
8. <li><a href="#geografis">Geografis</a></li>
9. <li><a href="#wisata">Wisata</a></li>
10. </ul>
11. </nav>
12. </header>
13. <footer>
15. </footer>
16. </body>
2. <header>
3. <h1>Judul Artikel</h1>
5. </header>
7. <footer>
9. <ul>
10. <li>Twitter</li>
11. <li>Facebook</li>
12. <li>......</li>
13. </ul>
14. </footer>
15. </article>
2. <header>
3. <!-- Konten header website -->
4. </header>
5. <main>
6. <section>
7. <article>
8. <p>Sebuah article</p>
9. </article>
10. </section>
11. <article>
13. </article>
14. </main>
15. <footer>
16. <!-- Konten footer website -->
17. </footer>
18. </body>
Catatan:
<!-- --> merupakan tag komentar pada HTML, teks yang terdapat di antara
tag tersebut, tidak akan ditampilkan pada website. Fungsinya untuk
memberikan komentar saja/catatan.
Nav
Elemen <nav> digunakan untuk menampung sebuah navigasi yang sifatnya
penting (major), contohnya navigasi utama pada sebuah website.
Tapi tidak menjamin pada sebuah website hanya ada satu navigasi.
Contohnya, sebuah akhir artikel pada blog terdapat tautan navigasi menuju
artikel yang dianggap relevan dengan artikel yang telah kita baca. Navigasi
tersebut tidak dianggap sebagai navigasi yang penting, sehingga kita tidak
perlu menggunakan elemen <nav> untuk menampilkannya.
2. <ul>
3. <li><a href="#sejarah">Sejarah</a></li>
4. <li><a href="#geografis">Geografis</a></li>
5. <li><a href="#wisata">Wisata</a></li>
6. </ul>
7. </nav>
Articles
Elemen <article> bertindak sebagai container untuk independen konten
pada sebuah halaman, artinya konten utuh yang tidak terkait dengan konten
lain. Bisa saja konten yang dimaksud berupa artikel blog, komentar, forum
post, dan konten lainnya.
Jika sebuah halaman terdapat beberapa artikel, maka tiap artikel tersebut
seharusnya berada pada elemen article-nya masing-masing.
1. <article>
2. <h2>Sejarah</h2>
3. <img src="img/history.jpg">
6. </article>
7. <article>
8. <h2>Geografis</h2>
9. <img src="img/geografis.jpg">
Jawa Barat..</p>
12. </article>
13. <article>
14. <h2>Wisata</h2>
sekitarnya...</p>
18. </article>
Aside
Elemen <aside> memiliki dua tujuan, tergantung kita menempatkannya di
dalam sebuah elemen <article> atau tidak.
Ketika elemen ini ditempatkan di luar dari elemen <article>, pada elemen ini
dapat berisikan informasi yang berhubungan pada keseluruhan halaman.
2. <article>
3. ......
4. </article>
5. <aside>
6. <article>
7. <header>
8. <h2>Kota Bandung</h2>
10. <figure>
13. </figure>
14. </header>
15. </article>
16. </aside>
17. </main>
Section
Sebuah elemen yang memiliki kesamaan konten dan memiliki
sebuah heading di dalamnya dapat dikelompokkan dengan menggunakan
elemen <section>. Dengan begitu elemen ini dapat digunakan pada sebuah
elemen <article> yang memiliki konten panjang dan berpotensi untuk
dikelompokkan.
2. <section>
3. <h2>Wisata</h2>
peninggalan Belanda.</p>
7. </section>
8. <section>
9. <h3>Farm House Lembang</h3>
15. laut.</p>
16. </section>
17. <section>
18. <h3>Observatorium Bosscha</h3>
19. <img src="img/bosscha.jpg">
20. <p>Memiliki beberapa teleskop, antara lain, Refraktor Ganda
Zeiss, Schmidt Bimasakti, Refraktor Bamberg, Cassegrain
21. GOTO, dan Teleskop Surya. Refraktor Ganda Zeiss adalah jenis
teleskop terbesar untuk meneropong bintang. Benda ini
22. diletakkan pada atap kubah sehingga saat teropong digunakan,
atap tersebut harus dibuka. Observatorium Bosscha
23. boleh dikunjungi oleh siapa pun, tanpa tiket. Namun, bagi yang
ingin menggunakan teleskop Zeiss, wajib
24. mendaftarkan diri. Untuk instansi atau lembaga pendidikan,
diberikan jadwal hari Selasa sampai Jumat. Sementara
25. itu, kunjungan individu dibuka setiap hari Sabtu.</p>
26. </section>
27. </article>
Generic Element
Setelah mengenal beberapa elemen yang ada, bagaimana jika tidak
terdapat elemen sesuai yang mampu menggambarkan konten kita? Dalam
dunia nyata, jenis informasi sangat beragam dan mungkin tidak semua
semantik elemen yang kalian ketahui dapat menggambarkan jenis
informasinya. Untungnya, HTML menyediakan dua tipe elemen umum
(generic element) yang bisa kita kustomisasi untuk menggambarkan konten
kita dengan tepat.
Div
Yang pertama elemen <div>, elemen ini merupakan sebuah wadah
(container) yang bersifat umum untuk menampung beberapa konten.
Elemen ini tidak akan memberikan efek apapun pada konten atau layout
sebelum menerapkan sebuah style menggunakan CSS.
2. <html>
3.
4. <head>
5. <title>Div Element</title>
6. <style>
7. .shadowbox {
8. width: 15em;
9. border: 1px solid #333;
10. box-shadow: 8px 8px 5px #444;
11. padding: 8px 12px;
40%, #ccc);
13. }
14. </style>
15. </head>
16.
17. <body>
18. <div class="shadowbox">
20. </p>
21. </div>
22. </body>
23.
24. </html>
Nah, jika kita menerapkan styling seperti di atas, maka akan terlihat efek
dari penggunaan div ini.
Span
Yang kedua elemen <span>, elemen ini memberikan manfaat yang sama
seperti <div>, bedanya elemen ini digunakan sebagai phrase elements dan
tidak terdapat line breaks ketika menggunakannya.
Sederhananya, <span> merupakan sebuah <div> yang digunakan dalam
sebuah baris teks yang dapat diwadahi oleh paragraf, list, heading atau
lainnya.
Mari kita ambil contoh. Tidak ada elemen pada inline element yang memiliki
arti untuk menampung sebuah informasi telepon. Maka dari itu, tiap item
pada nomor telepon bisa ditampung dalam elemen <span> dan
diklasifikasikan (menggunakan atribut class) dengan nilai “phone”.
1. <ul>
2. <li>Agil: <span class="phone">08123xxx</span></li>
3. <li>Widy: <span class="phone">08222xxx</span></li>
4. <li>Gilang: <span class="phone">08333xxx</span></li>
5. </ul>
2. .phone {
3. font-weight: bold;
4. }
5. </style>
6.
7. <ul>
8. <li>Agil: <span class="phone">08123xxx</span></li>
9. <li>Widy: <span class="phone">08222xxx</span></li>
10. <li>Gilang: <span class="phone">08333xxx</span></li>
11. </ul>
Jika kita coba lihat pada browser, akan tampak seperti ini:
Contoh lainnya, kita juga bisa gunakan elemen <span> dalam sebuah
paragraf.
1. <style>
2. .bahan {
3. color: red;
4. }
5. </style>
6.
membutuhkan <span class="bahan">daging sapi</span>, <span
8. class="bahan">tepung
tapioka</span>, <span class="bahan">bawang
merah</span> dan <span class="bahan">bawang
3.
4. <h2>Kota Bandung</h2>
6. <figure>
7. <img src="assets/image/bandung-badge.png">
8. <figcaption>Lambang</figcaption>
9. </figure>
10. </body>
3.
4. </figure>
6. </body>
2. <header>
3. <h1>Bandung</h1>
4. <p>Kota metropolitan terbesar di Provinsi Jawa Barat, sekaligus
5. <ul>
6. <li><a href="#sejarah">Sejarah</a></li>
7. <li><a href="#geografis">Geografis</a></li>
8. <li><a href="#wisata">Wisata</a></li>
9. </ul>
10. </header>
11.
13. </body>
Sebelumnya, kita mengetahui bahwa elemen list yang dibuat nantinya akan
dijadikan sebuah navigasi, maka di dalam elemen header ini, kita
tambahkan elemen <nav> untuk membungkus elemen list.
1. <body>
2. <header>
3. <h1>Bandung</h1>
5. <nav>
6. <ul>
7. <li><a href="#sejarah">Sejarah</a></li>
8. <li><a href="#geografis">Geografis</a></li>
9. <li><a href="#wisata">Wisata</a></li>
10. </ul>
11. </nav>
12. </header>
13.
15. </body>
Kemudian pada konten copyright (konten paragraf paling akhir pada sebuah
body) yang kita tambahkan sebelumnya, masukkan konten tersebut ke
dalam elemen <footer>.
1. <body>
3.
4. <footer>
Academy</p>
6. </footer>
7. </body>
2. <header>
4. </header>
5. <main>
6. <h2 id="sejarah">Sejarah</h2>
10. bahwa nama Bandung diambil dari sebuah kendaraan air yang
13.
16. Banda adalah segala sesuatu yang berada di alam hidup yaitu
17. mati. Sinonim dari banda adalah harta. Indung berarti Ibu
18. berada.</p>
19.
26.
hujan.</p>
30.
peninggalan Belanda.</p>
35.
44. GOTO, dan Teleskop Surya. Refraktor Ganda Zeiss adalah jenis
46. dikunjungi oleh siapapun, tanpa tiket. Namun, bagi yang ingin
49.
52. <figure>
54. <figcaption>Lambang</figcaption>
55. </figure>
56. </main>
57. <footer>
59. </footer>
60. </body>
2. <div>
3. <h2 id="sejarah">Sejarah</h2>
4. <img src="assets/image/history.jpg" alt="sejarah">
kendaraan air yang terdiri dari dua perahu yang diikat berdampingan
yang disebut perahu bandung yang digunakan oleh Bupati Bandung, R.A.
kedudukan kabupaten yang baru untuk menggantikan ibu kota yang lama
di Dayeuhkolot. </p>
6.
berada di alam hidup yaitu di bumi dan atmosfer, baik makhluk hidup
maupun benda mati. Sinonim dari banda adalah harta. Indung berarti
Ibu atau Bumi, disebut juga sebagai Ibu Pertiwi tempat Banda
berada.</p>
8.
9. <h2 id="geografis">Geografis</h2>
10. <img src="assets/image/geografis.jpg" alt="geografis">
12.
14.
15. <h2 id="wisata">Wisata</h2>
kota wisata belanja, kota Bandung juga dikenal dengan sejumlah besar
17. </p>
18.
Instagramable.</p>
22.
24. <img src="assets/image/bosscha.jpg" alt="bosscha">
hari Sabtu.</p>
26. </div>
27.
28. <aside>
31. <figure>
32. <img src="assets/image/bandung-badge.png">
33. <figcaption>Lambang</figcaption>
34. </figure>
35. </aside>
36. </main>
2. <article>
3. <h2 id="sejarah">Sejarah</h2>
5. <p>
11. </p>
12. <p>
15. Banda adalah segala sesuatu yang berada di alam hidup yaitu
16. mati. Sinonim dari banda adalah harta. Indung berarti Ibu
17. berada.
18. </p>
19. </article>
20.
21. <article>
24. <p>
29. </p>
30. <p>
musim hujan.
34. </p>
35. </article>
36.
37. <article>
39. <p>
43. </p>
44.
47. <p>
51. </p>
52.
55. <p>
57. GOTO, dan Teleskop Surya. Refraktor Ganda Zeiss adalah jenis
59. boleh dikunjungi oleh siapapun, tanpa tiket. Namun, bagi yang
62. </p>
63. </article>
64. </div>
2. <article>
3. <h2 id="sejarah">Sejarah</h2>
5. <p>
11. </p>
12. <p>
15. Banda adalah segala sesuatu yang berada di alam hidup yaitu
16. mati. Sinonim dari banda adalah harta. Indung berarti Ibu
17. berada.
18. </p>
19. </article>
20.
21. <article>
24. <p>
29. </p>
30. <p>
musim hujan.
34. </p>
35. </article>
36.
37. <article>
39. <p>
43. </p>
44. <section>
47. <p>
51. </p>
52. </section>
53. <section>
56. <p>
63. </p>
64. </section>
65. </article>
66. </div>
2. <article id="sejarah">
3. <h2>Sejarah</h2>
5. <p>
11. </p>
12. <p>
15. Banda adalah segala sesuatu yang berada di alam hidup yaitu
16. mati. Sinonim dari banda adalah harta. Indung berarti Ibu
17. berada.
18. </p>
19. </article>
20.
22. <h2>Geografis</h2>
24. <p>
29. </p>
30. <p>
musim hujan.
34. </p>
35. </article>
36.
38. <h2>Wisata</h2>
39. <p>
43. </p>
44. <section>
47. <p>
51. </p>
52. </section>
53. <section>
56. <p>
63. </p>
64. </section>
65. </article>
66. </div>
2. <article>
3. <h2>Kota Bandung</h2>
5. <figure>
6. <img src="assets/image/bandung-badge.png">
7. <figcaption>Lambang</figcaption>
8. </figure>
9. </article>
10. </aside>
Good job! Sekarang konten sudah terorganisir dengan baik. Sampai sejauh
ini, struktur pada elemen <main> akan nampak seperti diagram berikut ini.
Table
Ada beberapa jenis informasi yang perlu ditampilkan dalam bentuk tabel,
contohnya klasemen olahraga atau sebuah jadwal layaknya kalender.
Ketika kita membuat sebuah tabel, pastinya kita akan banyak bermain
dengan baris dan kolom. Pada materi ini kita akan belajar bagaimana cara
membuat dan mengorganisir sebuah tabel pada HTML.
Tapi sebelum itu, apa sih sebenarnya tabel dalam HTML itu? Pembuatan
tabel dalam HTML menggunakan elemen <table>. Elemen <table> ini
merepresentasikan data tabular atau informasi yang disajikan dalam
sebuah tabel. Tabel sendiri disajikan dalam dua dimensi yang terdiri dari
baris dan kolom (cell) yang berisikan sebuah data. Berikut contoh data
sepakbola yang disajikan dalam bentuk tabel.
Struktur Dasar Sebuah Tabel
Tabel pada HTML disusun dari tiga buah elemen,
yaitu <table>, <tr> sebagai "table row", dan <td> sebagai "table data"
atau <th> sebagai "Table head". Elemen <table> digunakan untuk
menandakan dimulai dan diakhirinya sebuah konten tabel dan juga sebagai
wadah untuk tabel itu sendiri. Kemudian, elemen <tr> digunakan untuk
membuat sebuah baris baru yang di dalamnya terdapat
elemen <td> atau <th> sehingga menghasilkan sebuah cell.
Perlu kita ingat bahwa seluruh konten atau data dituliskan pada
elemen <td> ataupun <th>. Kita bisa memberikan konten apa saja di
dalamnya seperti teks, gambar, atau tabel lainnya.