0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
214 tayangan28 halaman

DNS Dan Web Server 2

Makalah ini membahas tentang web server dan DNS. Secara singkat, web server berfungsi untuk menyimpan dan mengirimkan halaman web kepada pengguna, sedangkan DNS berperan mengubah nama domain menjadi alamat IP agar pengguna dapat mengakses situs web. Cara kerja web server meliputi permintaan dari browser, pengecekan oleh server, dan pengiriman halaman web atau pesan kesalahan. Apache dan IIS adalah contoh web server yang paling banyak digunak

Diunggah oleh

Lutfia
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
214 tayangan28 halaman

DNS Dan Web Server 2

Makalah ini membahas tentang web server dan DNS. Secara singkat, web server berfungsi untuk menyimpan dan mengirimkan halaman web kepada pengguna, sedangkan DNS berperan mengubah nama domain menjadi alamat IP agar pengguna dapat mengakses situs web. Cara kerja web server meliputi permintaan dari browser, pengecekan oleh server, dan pengiriman halaman web atau pesan kesalahan. Apache dan IIS adalah contoh web server yang paling banyak digunak

Diunggah oleh

Lutfia
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 28

LAPORAN ULANGAN REMEDIAL

Administrasi Server Jaringan (ASJ)

MAKALAH

“WEB SERVER DAN DNS”

Disusun oleh,

NAMA: LUTFIA SITI SYAHARA


KELAS: XI TKJ 3

YAYASAN PESANTREN CINTAWANA

SMK YPC TASIKMALAYA

BAB I
PENDAHULUAN
A. DASAR TEORI
Web server adalah sebuah aplikasi server yang melayani permintaan HTTP atau HTTPS
dari browser dan mengirimkannya kembali dalam bentuk halaman-halaman web.
Halaman-halaman web yang dikirim oleh web server biasanya berupa file-file HTML dan
CSS yang nantinya akan diparsing atau ditata oleh browser sehingga menjadi halaman-
halaman web yang bagus dan mudah dibaca. Fungsi utama dari web server adalah
menempatkan situs web, selain situs web, web server dapat pula digunakan untuk
peyimpanan data ataupun untuk menjalankan sejumlah aplikasi. Web server berfungsi
untuk mentransfer berkas melalui protokol komunikasi yang telah ditentukan atas
permintaan pengguna. Berkas yang ditransfer dapat berupa teks, gambar, video, dan
lainnya yang merupakan elemen sebuah halaman web.
Web server juga memiliki beberapa fitur lain, seperti:
1. Virtual Hosting
2. Bandwidth Throtting.
Web Server, untuk berkomunikasi dengan clientnya (web browser) mempunyai protokol
sendiri yaitu HTTP (HyperText Transfer Protocol). Dengan protokol ini, komunikasi
antar web server dengan clientnya (browser) dapat saling dimengerti dan lebih mudah.
Seperti telah dijelaskan diatas, Standar format data pada World Wide Web adalah SGML.
Tapi sudah menjadi hal yang umum bahwa para pengguna internet lebih banyak
menggunakan format HTML (HyperText Markup Language) karena penggunaannya
yang lebih sederhana dan mudah dipelajari. Kata HyperText mempunyai arti bahwa
seorang pengguna internet dengan web browsernya dapat membuka dan mambaca
dokumen-dokumen yang ada dalam komputernya atau bahkan komputer yang jauh
tempatnya sekalipun. Hal ini memberikan cita rasa dari suatu proses yang
tridimensional, artinya pengguna internet dapat membaca dari satu dokumen ke
dokumen yang lain hanya dengan mengklik beberapa bagian dari halaman-halaman
dokumen (web) itu.
Proses yang dimulai dari permintaan webclient (browser), diterima web server,
diproses, dan dikembalikan hasil prosesnya oleh web server ke webclient lagi dilakukan
secara transparan. Setiap orang dapat dengan mudah mengetahui apa yang terjadi pada
tiap-tiap proses. Secara garis besarnya web server hanya memproses semua masukan
yang diperolehnya dari web clientnya.
Macam - macam Web Server diantanya:
Apache Web Server - The HTTP Web Server
1. Apache Tomcat
2. Microsoft windows Server 2003 Internet Information Services (IIS)
3. Lighttpd
4. Sun Java System Web Server
5. Xitami Web Server
6. Zeus Web Server
Namun web yang terkenal dan yang sering digunakan adalah Apache dan Microsoft
Internet Information Service (IIS).
Banyak sekali software web server yang berada di internet. Dengan berdasarkan pada 12
macam pertimbangan diatas, maka dapat dipilih software mana saja yang cocok dengan
kebutuhan kita. Misalnya : Kita memasang web server untuk keperluan suatu
perusahaan jasa internet (ISP ), maka pertimbangan yang harus diambil adalah apakah
mereka menginginkan software yang gratis ataukomersial. Keuntungan dari software
komersial adalah mereka punya dukungan teknis dan dokumentasi yang lengkap, sedang
pada kebanyakan software gratis tidak punya. Namun ada juga software gratisan yang
mempunyai dukungan teknis dari pembuatnya dan dengan dokumentasi yang lengkap.
Salah satu software web server gratisan seperti itu adalah Web server Apache.
seperti NCSA, IIS, dan lain-lain.
Apache ini dibuat versi pertamanya oleh Robert Mc Cool — yang terlibat di NCSA–
padatahun 1996. Ditulis dalam bahasa C, perkembangannya dilakukan bersama rekan-
rekan melalui email. Dia mengerjakan proyek itu bersama Apache groupnya : Brian
Behlendorf, Roy T. Fielding, Rob Hartill, David Robinson, Cliff Skolnick, Randy Terbush,
Robert S. Thau, Andrew Wilson, Eric Hagberg, Frank Peters and Nicolas Pioch.
Kenapa diberi nama Apache? Kata yang mendirikan karena pertama mereka ingin
menghargai penduduk asli Amerika Indian Apache yang dikenal ketahanan dan skilnya
saat perang, dan kedua karena akar proyek si apche ini merupakan sebuah ‘a patchy
server’. Alasan kedua sebenarnya dengan hoki ditemukan. Apache dikembangkan oleh
komunitas terbuka yang di bawahi oleh Apache Software Foundation. Aplikasinya dapat
digunakan untuk OS yang beragam( tidak bergantung pada vendor tertentu (cross
platform)), sebut saja UNIX, FreeBSD, Linux, Novell netware, MacOS X, Windows.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Web Server ?
2. Apa fungsi dari Web Server?
3. Bagaimana cara kerja dari Web Server ?
4. Bagaimana konsep dari Web Server ?

C. TUJUAN
1. Memahami konsep dan fungsi dari Web Server
2. Memahami cara kerja dari Web Server Web Server
BAB II
ISI
Cara Kerja Web Server
Cara kerja dari web server apabial membuka sebuah halaman website, yang biasanya
berupa URL http://www.wikipedia.org/home.htm. Kita akan mengetikkan URL
tersebut di peramban atau browser kemudian menekan tombol enter, tanpa kita
ketahui proses yang terjadi di belakang layar atau di dalam browser itu sendiri, maka
akan muncullah halaman website di layar monitor komputerkita. Proses yang akan
terjadi pada browser adalah browser akan membentuk koneksi dengan web server,
meminta halaman website dan menerimanya. Web server kemudian mengecek
permintaan tersebut apakah tersedia atau tidak.
Apabila tersedia, maka web server akan mengirimkan data kepada browser. Apabila
permintaan tidak ditemukan atau terjadi error maka web server akan mengirimkan
pesan error kepada browser. Pembentukan koneksi, permintaan data, penerimaan data
dari browser ke web server diatur dalam sebuah kode RFC2616. RFC2616 mencantumkan
status web server dalam bentuk kombinasi tiga angka yang memiliki arti berbeda-beda.
Status ini muncul di peramban saat kita mengakses web server tertentu. Status-status
dari web server tersebut adalah :
100 : Continue
101 : Switching protocols
200 : OK
201 : Created
202 : Accepted
203 : Non-authoritative information
204 : No Content
205 : Reset Content
206 : Partial Content
300 : Multiple choices
301 : Moved permanently
302 : Found
303 : See other
304 : Not modified
305 : Use proxy
307 : temporary redirect
400 : Bad request
401 : Unauthorized
402 : Payment required
403 : Forbidden
404 : Not found
405 : Method not allowed
406 : Not acceptable
Pada jaman sekarang ini, sudah banyak tersedia vendor-vendor yang menyediakan
layanan web server, baik yang berbayar maupun yang bersifat gratis, dengan masing-
masing yang menawarkan kelebihan yang dimiliki web server milik mereka. Vendor-
vendor yang ada tersebut seperti IIS yang merupakan kepemilikan Microsoft, Apache,
Nginx dan Google GWS. Pangsa pasar yang dikuasai masing-masing vendor inipun
berbeda-beda. berdasarkan riset yang dilakukan Netcraft pada Mei 2013, diperoleh hasil
bahwa web server dengan penggunaan yang terbanyak adalah Apache dengan besar
persentase pemakai sebesar 53,42%, lalu diikuti oleh IIS dengan persentase pengguna
16,69%, Nginx sebesar 15,52% dan Google GWS dengan persentase sebesar 3,42%.
Berikut akan dijelaskan secara singkat dan jelas mengenai masing-masing web server
yang dimiliki vendor-vendor tersebut.
Contoh Web Server yang paling banyak dikenal yaitu apache dan IIS (Internet
Information Services)
a. Apache
Apache adalah server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD,
Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna
untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani
fasilitas web/www ini mengunakan HTTP. Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti
pesan kesalahan yang dapat dikonfigur, autentikasi berbasis basis data dan lain-lain.
Apache juga didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang
memungkinkan penanganan server menjadi mudah. Apache merupakan perangkat lunak
sumber terbuka dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang-
pengembang dibawah naungan Apache Software Foundation.
Apache web server mendukung penambahan modul-modul. Diantara modul yang sering
dipakai adalah modul PHP. PHP (Personal Homep Page Tool) adalah salah satu jenis aalat
yang digunakan untk membuat halaman web anda menjadi lebih menarik, lebih aman,
dan lebih dinamik. Pada dasrnya PHP miirip dengan bahsa script yang lainnya seperti
asp, Javascript , Visual BASic atau yang lainnya, namun keuntungannya adalah pada PHP
tidak diperlukan tambahan pada sisi webclient seperti halnya Javascript dan Visual Basic
script, sehingga lebih luas penggunaannya. Web server Apache mempunyai kelebihan
dilihat dari beberapa pertimbangan diatas :
1. Apache termasuk dalam kategori freeware.
2. Apache mudah sekali proses instalasinya jika dibanding web server lainnya seperti
NCSA, IIS, dan lain-lain.
3. Mampu beroperasi pada berbagai paltform sistem operasi.
4. Mudah mengatur konfigurasinya. Apache mempunyai hanya empat file konfigurasi.
5. Mudah dalam menambahkan peripheral lainnya ke dalam platform web servernya.
Kekuranga Apache :
Setelah anda mengetahui beberapa kelebihan dari Apache, maka kali ini saya akan
menjelaskan tentang beberapa kekurangan dari Apache, beberapa kekurangan dari
Apache adalah :
1. Web Server Apache tidak memiliki kemampuan mengatur load seperti IIS, sehingga
akan terus mem-fork proses baru hingga nilai MaxClients tercapai atau hingga batas
yang diizinkan oleh OS. Ini tentunya menguntungkan penyerang karena habisnya RAM
akan lebih cepat tercapai.
2. Apache tidak memproses karakter kutip dalam string Referrer dan User-Agent yang
dikirimkan oleh Client. Ini berarti Client dapat memformulasi inputnya secara hati-hati
untuk merusak format baris log akses.
3. Terganggunya proses upload data, yang bisa menyebabkan software salah dalam
menerjemahkan ukuran data yang masuk. Dengan celah tersebut, hacker dikabarkan
dapat mengeksploitasi kerentanan dengan cara mengirimkan request pada server
Apache bersangkutan. Versi yang cacat tersebut adalah seluruh generasi Apache 1.3 dan
versi 2 hingga 2.0.36. Server yang diserang hacker memanfaatkan kelemahan ini akan
mengalami DoS, alias server itu tak bisa diakses. Dalam sejumlah kasus, penyerangnya
dapat menjalankan pilihan kodenya.
Fasilitas atau ciri khas dari web server Apache adalah :
a. Dapat dijadikan pengganti bagi NCSA web server.
b. Perbaikan terhadap kerusakan dan error pada NCSA 1.3 dan 1.4.
c. Apache merespon web client sangat cepat jauh melebihi NCSA.
d. Mampu di kopilasi sesuai dengan spesifikasi HTTP yang sekarang.
e. Apache menyediakan feature untuk multihomed dan virtual server.
f. Kita dapat menetapkan respon error yang akan dikirim web server dengan
menggunkan file atau skrip.
g. Server apache dapat otomatis berkomunikasi dengan client browsernya untuk
menampilkan tampilan terbaik pada client browsernya. Misalnya, browser ingin
menampilkan dalam bahasa spanyol, maka web server apache otomatis mencari dalam
servicenya halaman-halaman dengan bahasa spanyol.
h. Web server Apache secara otomatis menjalankan file index.html, halaman utamanya,
untuk ditampilkan secara otomatis pada clientnya.
i. Web server Apache mempunyai level-level pengamanan.
j. Apache mempunyai komponen dasar terbanyak di antara web server lain
k. Ditinjau dari segi sejarah perkembangan dan prospeknya, Apache web server
mempunyai prospek yang cerah. Apache berasal dari web server NCSA yang kemudian
dikembangkan karena NCSA masih mempunyai kekurangan di bidang kompatibilitasnya
dengan sistim operasi lain. Sampai saat ini, web server Apache terus dikembangkan oleh
tim dari apache.org.
l. Performasi dan konsumsi sumber daya dari web server Apache tidak terlalu banyak,
hanya sekitar 20 MB untuk file-file dasarnya dan setiap daemonnya hanya memerlukan
sekitar 950 KB memory per child.
m. Mendukung transaksi yang aman (secure transaction) menggunakan SSL (secure
socket layer).
n. Mempunyai dukungan teknis melalui web.
o. Mempunyai kompatibilitas platform yang tinggi.
p. Mendukung third party berupa modul-modul tambahan.
Membangun Web Server (Apache PHP MySQL)
Apache HTTP Server atau biasa disebut dengan Apache adalah aplikasi web server
paling banyak digunakan (Berdasarkan survey yang dilakukan W3Techs.com, saat ini
66% web server didunia menggunakan Apache). Anda dapat dengan mudah menginstall
aplikasi web server Apache ini didalam cloudopen anda. Note: OS yang digunakan
adalah Centos 6.X
KONFIGURASI HOSTNAME
Edit file /etc/hosts dengan text editor, ubah mymachine.com menjadi FQDN (Full
Qualified Domain Name) anda, dan mymachine dengan hostname anda.
127.0.0.1 localhost.localdomain localhost
192.168.1.1 mymachine.com mymachine
Berikutnya jalankan perintah berikut didalam mesin anda, ubah mymachine menjadi
nama hostname anda.
echo "HOSTNAME=mymachine" >> /etc/sysconfig/network
echo "mymachine" > /etc/hostname
hostname -F /etc/hostname
Untuk mengetahui apakah sudah berubah atau belum bisa dilakukan dengan
menjalankan perintah berikut:
hostname
hostname -f
INSTALLASI APACHE
yum update
yum install httpd
By default, file konfigurasi Apache terletak di /etc/httpd/conf/httpd.conf. Sebelum
anda lakukan perubahan sebaiknya backup konfigurasi tersebut terlebih dahulu,
cp /etc/httpd/conf/httpd.conf ~/httpd.conf.backup
Apabila kita membutuhkan Apache untuk digunakan oleh multiple domain, kita perlu
menambahkan file konfigurasi virtual host atau biasa disebut dengan vhost. Edit atau
buat file /etc/httpd/conf.d/vhost.conf dan tambahkan baris berikut didalamnya,
contoh dibawah adalah vhost untuk dua buah domain yaitu contoh.com dan contoh.org,
tinggal disesuaikan dengan kebutuhan.
Catatan
DocumentRoot dapat diarahkan kedirektori yang kita inginkan misalnya
/home/nama/public_html
<VirtualHost *:80>
ServerAdmin [email protected]
ServerName contoh.com
ServerAlias www.contoh.com
DocumentRoot /srv/www/contoh.com/public_html/
ErrorLog /srv/www/contoh.com/logs/error.log
CustomLog /srv/www/contoh.com/logs/access.log combined
</VirtualHost>
<VirtualHost *:80>
ServerAdmin [email protected]
ServerName contoh.org
ServerAlias www.contoh.org
DocumentRoot /srv/www/contoh.org/public_html/
ErrorLog /srv/www/contoh.org/logs/error.log
CustomLog /srv/www/contoh.org/logs/access.log combined
</VirtualHost>
Setelah selesai, tinggal jalankan service apache.
service httpd start
Untuk menjadikan apache autorun, aktifkan dengan menjalankan perintah berikut
chkconfig --levels 235 httpd on
INSTALLASI MySQL
Umumnya pada saat menggunakan Cloud Server sebagai Web Server, walaupun ada
namun jarang sekali pengguna hanya menginstall Apache saja, itulah alasan biasanya
disebut alam nama paket yaitu LAMP (Linux Apache, MySQL, PHP) atau LEMP (Linux,
NginX, MySQL, PHP) apabila aplikasi web server yang digunakan adalah EngineX atau
NginX.
Install MySQL dengan perintah:
yum install mysql mysql-server
Jalankan MySQL untuk pertama kali:
service mysqld start
Setelah MySQL aktif, lakukan konfigurasi awal dengan perintah dibawah dan jawab
setiap pertanyaan, jawab sesuai default atau dengan menekan enter kecuali ada sesuatu
yang ingin anda ubah. Masukkan password baru apabila diminta.
mysql_secure_installation
Setelah melakukan konfigurasi awal, lanjutkan dengan mengakses MySQL dengan
mysql -u root -p
Buat database dan user yang akan menggunakan database tersebut dengan perintah:
create database namadatabase;
grant all on namadatabase.* to 'namauser' identified by
BAB II
ISI
Cara Kerja Web Server
Cara kerja dari web server apabial membuka sebuah halaman website, yang biasanya
berupa URL http://www.wikipedia.org/home.htm. Kita akan mengetikkan URL
tersebut di peramban atau browser kemudian menekan tombol enter, tanpa kita
ketahui proses yang terjadi di belakang layar atau di dalam browser itu sendiri, maka
akan muncullah halaman website di layar monitor komputerkita. Proses yang akan
terjadi pada browser adalah browser akan membentuk koneksi dengan web server,
meminta halaman website dan menerimanya. Web server kemudian mengecek
permintaan tersebut apakah tersedia atau tidak.
Apabila tersedia, maka web server akan mengirimkan data kepada browser. Apabila
permintaan tidak ditemukan atau terjadi error maka web server akan mengirimkan
pesan error kepada browser. Pembentukan koneksi, permintaan data, penerimaan data
dari browser ke web server diatur dalam sebuah kode RFC2616. RFC2616 mencantumkan
status web server dalam bentuk kombinasi tiga angka yang memiliki arti berbeda-beda.
Status ini muncul di peramban saat kita mengakses web server tertentu. Status-status
dari web server tersebut adalah :
100 : Continue
101 : Switching protocols
200 : OK
201 : Created
202 : Accepted
203 : Non-authoritative information
204 : No Content
205 : Reset Content
206 : Partial Content
300 : Multiple choices
301 : Moved permanently
302 : Found
303 : See other
304 : Not modified
305 : Use proxy
307 : temporary redirect
400 : Bad request
401 : Unauthorized
402 : Payment required
403 : Forbidden
404 : Not found
405 : Method not allowed
406 : Not acceptable
Pada jaman sekarang ini, sudah banyak tersedia vendor-vendor yang menyediakan
layanan web server, baik yang berbayar maupun yang bersifat gratis, dengan masing-
masing yang menawarkan kelebihan yang dimiliki web server milik mereka. Vendor-
vendor yang ada tersebut seperti IIS yang merupakan kepemilikan Microsoft, Apache,
Nginx dan Google GWS. Pangsa pasar yang dikuasai masing-masing vendor inipun
berbeda-beda. berdasarkan riset yang dilakukan Netcraft pada Mei 2013, diperoleh hasil
bahwa web server dengan penggunaan yang terbanyak adalah Apache dengan besar
persentase pemakai sebesar 53,42%, lalu diikuti oleh IIS dengan persentase pengguna
16,69%, Nginx sebesar 15,52% dan Google GWS dengan persentase sebesar 3,42%.
Berikut akan dijelaskan secara singkat dan jelas mengenai masing-masing web server
yang dimiliki vendor-vendor tersebut.
Contoh Web Server yang paling banyak dikenal yaitu apache dan IIS (Internet
Information Services)
a. Apache
Apache adalah server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD,
Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna
untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani
fasilitas web/www ini mengunakan HTTP. Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti
pesan kesalahan yang dapat dikonfigur, autentikasi berbasis basis data dan lain-lain.
Apache juga didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang
memungkinkan penanganan server menjadi mudah. Apache merupakan perangkat lunak
sumber terbuka dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang-
pengembang dibawah naungan Apache Software Foundation.
Apache web server mendukung penambahan modul-modul. Diantara modul yang sering
dipakai adalah modul PHP. PHP (Personal Homep Page Tool) adalah salah satu jenis aalat
yang digunakan untk membuat halaman web anda menjadi lebih menarik, lebih aman,
dan lebih dinamik. Pada dasrnya PHP miirip dengan bahsa script yang lainnya seperti
asp, Javascript , Visual BASic atau yang lainnya, namun keuntungannya adalah pada PHP
tidak diperlukan tambahan pada sisi webclient seperti halnya Javascript dan Visual Basic
script, sehingga lebih luas penggunaannya. Web server Apache mempunyai kelebihan
dilihat dari beberapa pertimbangan diatas :
1. Apache termasuk dalam kategori freeware.
2. Apache mudah sekali proses instalasinya jika dibanding web server lainnya seperti
NCSA, IIS, dan lain-lain.
3. Mampu beroperasi pada berbagai paltform sistem operasi.
4. Mudah mengatur konfigurasinya. Apache mempunyai hanya empat file konfigurasi.
5. Mudah dalam menambahkan peripheral lainnya ke dalam platform web servernya.
Kekuranga Apache :
Setelah anda mengetahui beberapa kelebihan dari Apache, maka kali ini saya akan
menjelaskan tentang beberapa kekurangan dari Apache, beberapa kekurangan dari
Apache adalah :
1. Web Server Apache tidak memiliki kemampuan mengatur load seperti IIS, sehingga
akan terus mem-fork proses baru hingga nilai MaxClients tercapai atau hingga batas
yang diizinkan oleh OS. Ini tentunya menguntungkan penyerang karena habisnya RAM
akan lebih cepat tercapai.
2. Apache tidak memproses karakter kutip dalam string Referrer dan User-Agent yang
dikirimkan oleh Client. Ini berarti Client dapat memformulasi inputnya secara hati-hati
untuk merusak format baris log akses.
3. Terganggunya proses upload data, yang bisa menyebabkan software salah dalam
menerjemahkan ukuran data yang masuk. Dengan celah tersebut, hacker dikabarkan
dapat mengeksploitasi kerentanan dengan cara mengirimkan request pada server
Apache bersangkutan. Versi yang cacat tersebut adalah seluruh generasi Apache 1.3 dan
versi 2 hingga 2.0.36. Server yang diserang hacker memanfaatkan kelemahan ini akan
mengalami DoS, alias server itu tak bisa diakses. Dalam sejumlah kasus, penyerangnya
dapat menjalankan pilihan kodenya.
Fasilitas atau ciri khas dari web server Apache adalah :
a. Dapat dijadikan pengganti bagi NCSA web server.
b. Perbaikan terhadap kerusakan dan error pada NCSA 1.3 dan 1.4.
c. Apache merespon web client sangat cepat jauh melebihi NCSA.
d. Mampu di kopilasi sesuai dengan spesifikasi HTTP yang sekarang.
e. Apache menyediakan feature untuk multihomed dan virtual server.
f. Kita dapat menetapkan respon error yang akan dikirim web server dengan
menggunkan file atau skrip.
g. Server apache dapat otomatis berkomunikasi dengan client browsernya untuk
menampilkan tampilan terbaik pada client browsernya. Misalnya, browser ingin
menampilkan dalam bahasa spanyol, maka web server apache otomatis mencari dalam
servicenya halaman-halaman dengan bahasa spanyol.
h. Web server Apache secara otomatis menjalankan file index.html, halaman utamanya,
untuk ditampilkan secara otomatis pada clientnya.
i. Web server Apache mempunyai level-level pengamanan.
j. Apache mempunyai komponen dasar terbanyak di antara web server lain
k. Ditinjau dari segi sejarah perkembangan dan prospeknya, Apache web server
mempunyai prospek yang cerah. Apache berasal dari web server NCSA yang kemudian
dikembangkan karena NCSA masih mempunyai kekurangan di bidang kompatibilitasnya
dengan sistim operasi lain. Sampai saat ini, web server Apache terus dikembangkan oleh
tim dari apache.org.
l. Performasi dan konsumsi sumber daya dari web server Apache tidak terlalu banyak,
hanya sekitar 20 MB untuk file-file dasarnya dan setiap daemonnya hanya memerlukan
sekitar 950 KB memory per child.
m. Mendukung transaksi yang aman (secure transaction) menggunakan SSL (secure
socket layer).
n. Mempunyai dukungan teknis melalui web.
o. Mempunyai kompatibilitas platform yang tinggi.
p. Mendukung third party berupa modul-modul tambahan.
Membangun Web Server (Apache PHP MySQL)
Apache HTTP Server atau biasa disebut dengan Apache adalah aplikasi web server
paling banyak digunakan (Berdasarkan survey yang dilakukan W3Techs.com, saat ini
66% web server didunia menggunakan Apache). Anda dapat dengan mudah menginstall
aplikasi web server Apache ini didalam cloudopen anda. Note: OS yang digunakan
adalah Centos 6.X
KONFIGURASI HOSTNAME
Edit file /etc/hosts dengan text editor, ubah mymachine.com menjadi FQDN (Full
Qualified Domain Name) anda, dan mymachine dengan hostname anda.
127.0.0.1 localhost.localdomain localhost
192.168.1.1 mymachine.com mymachine
Berikutnya jalankan perintah berikut didalam mesin anda, ubah mymachine menjadi
nama hostname anda.
echo "HOSTNAME=mymachine" >> /etc/sysconfig/network
echo "mymachine" > /etc/hostname
hostname -F /etc/hostname
Untuk mengetahui apakah sudah berubah atau belum bisa dilakukan dengan
menjalankan perintah berikut:
hostname
hostname -f
INSTALLASI APACHE
yum update
yum install httpd
By default, file konfigurasi Apache terletak di /etc/httpd/conf/httpd.conf. Sebelum
anda lakukan perubahan sebaiknya backup konfigurasi tersebut terlebih dahulu,
cp /etc/httpd/conf/httpd.conf ~/httpd.conf.backup
Apabila kita membutuhkan Apache untuk digunakan oleh multiple domain, kita perlu
menambahkan file konfigurasi virtual host atau biasa disebut dengan vhost. Edit atau
buat file /etc/httpd/conf.d/vhost.conf dan tambahkan baris berikut didalamnya,
contoh dibawah adalah vhost untuk dua buah domain yaitu contoh.com dan contoh.org,
tinggal disesuaikan dengan kebutuhan.
Catatan
DocumentRoot dapat diarahkan kedirektori yang kita inginkan misalnya
/home/nama/public_html
<VirtualHost *:80>
ServerAdmin [email protected]
ServerName contoh.com
ServerAlias www.contoh.com
DocumentRoot /srv/www/contoh.com/public_html/
ErrorLog /srv/www/contoh.com/logs/error.log
CustomLog /srv/www/contoh.com/logs/access.log combined
</VirtualHost>
<VirtualHost *:80>
ServerAdmin [email protected]
ServerName contoh.org
ServerAlias www.contoh.org
DocumentRoot /srv/www/contoh.org/public_html/
ErrorLog /srv/www/contoh.org/logs/error.log
CustomLog /srv/www/contoh.org/logs/access.log combined
</VirtualHost>
Setelah selesai, tinggal jalankan service apache.
service httpd start
Untuk menjadikan apache autorun, aktifkan dengan menjalankan perintah berikut
chkconfig --levels 235 httpd on
INSTALLASI MySQL
Umumnya pada saat menggunakan Cloud Server sebagai Web Server, walaupun ada
namun jarang sekali pengguna hanya menginstall Apache saja, itulah alasan biasanya
disebut alam nama paket yaitu LAMP (Linux Apache, MySQL, PHP) atau LEMP (Linux,
NginX, MySQL, PHP) apabila aplikasi web server yang digunakan adalah EngineX atau
NginX.
Install MySQL dengan perintah:
yum install mysql mysql-server
Jalankan MySQL untuk pertama kali:
service mysqld start
Setelah MySQL aktif, lakukan konfigurasi awal dengan perintah dibawah dan jawab
setiap pertanyaan, jawab sesuai default atau dengan menekan enter kecuali ada sesuatu
yang ingin anda ubah. Masukkan password baru apabila diminta.
mysql_secure_installation
Setelah melakukan konfigurasi awal, lanjutkan dengan mengakses MySQL dengan
mysql -u root -p
Buat database dan user yang akan menggunakan database tersebut dengan perintah:
create database namadatabase;
grant all on namadatabase.* to 'namauser' identified by 'passworduser';
Jalankan perintah quit untuk mengakhiri, database sudah siap digunakan untuk
kebutuhan web server dan server-side scripting.
INSTALLASI PHP
Lakukan installasi PHP dengan menjalankan perintah:
yum install php
Restart Apache untuk mengaktifkan PHP mode didalam web server anda,
service httpd restart
Edit file /etc/php.ini untuk melakukan konfigurasi PHP anda, selalu restart Apache
setiap kali anda telah melakukan perubahan. Berikut adalah beberapa perintah yang
umumnya perlu disesuaikan dengan kebutuhan web server.
error_reporting = E_COMPILE_ERROR|E_RECOVERABLE_ERROR|E_ERROR|
E_CORE_ERROR
display_errors = Off
log_errors = On
error_log = /var/log/php.log
max_execution_time = 300
memory_limit = 64M
register_globals = Off
b. IIS
Internet Information Services
IIS atau Internet Information Services atau Internet Information Server adalah sebuah
HTTP web server yang digunakan dalam sistem operasi server Windows, mulai dari
Windows NT 4.0 Server, Windows 2000 Server atau Windows Server 2003. Layanan ini
merupakan layanan terintegrasi dalam Windows 2000 Server, Windows Server 2003
atau sebagai add-on dalam Windows NT 4.0. Layanan ini berfungsi sebagai pendukung
protokol TCP/IP yang berjalan dalam lapisan aplikasi (application layer). IIS juga menjadi
fondasi dari platform Internet dan Intranet Microsoft, yang mencakup Microsoft Site
Server, Microsoft Commercial Internet System dan produk-produk Microsoft
BackOffice lainnya.
IIS telah berevolusi semenjak diperkenalkan pertama kali pada Windows NT 3.51 (meski
kurang banyak digunakan) hingga IIS versi 6.0 yang terdapat dalam Windows Server
2003. Versi 5.0 diintegrasikan dalam Windows 2000, sedangkan Windows XP
Professional memiliki IIS versi 5.1. Windows NT 4.0 memiliki versi 4.01 yang termasuk ke
dalam add-on Windows NT Option Pack. Dalam Windows NT 4.0 Workstation atau
Windows 95/98, IIS juga dapat diinstalasikan sebagai Microsoft Personal Web Server
(PWS).

BAB III
KESIMPULAN
Web Server adalah sebuah aplikasi server yang melayani permintaan HTTP atau HTTPS
dari browser dan mengirimkannya kembali dalam bentuk halaman-halaman web. Fungsi
utama dari Web Server adalah menempatkan situs web, selain situs web, web server
dapat pula digunakan untuk peyimpanan data ataupun untuk menjalankan sejumlah
aplikasi. Macam-macam Web Server yang terkenal dan yang sering digunakan adalah
Apache dan Microsoft Internet Information Service (IIS).

DOMAIN NAME SYSTEM (DNS)

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang & Sejarah DNS

Praktek menggunakan nama sebagai sederhana, abstraksi lebih berkesan alamat numerik host
pada jaringan tanggal kembali ke era ARPANET. Sebelum DNS diciptakan pada tahun 1982, setiap
komputer pada jaringan diambil file bernama HOSTS.TXT dari komputer di SRI (sekarang SRI
International). HOSTS.TXT dipetakan ke alamat numerik. Sebuah host file masih ada pada sistem
operasi paling modern secara default dan umumnya berisi pemetaan dari “localhost” ke alamat IP
127.0.0.1. Banyak sistem operasi menggunakan nama logika resolusi yang memungkinkan
administrator untuk mengkonfigurasi prioritas pemilihan untuk metode resolusi nama yang
tersedia.

Pesatnya pertumbuhan jaringan membuat terpusat dipertahankan berkas HOSTS.TXT kerajinan


tangan yang tidak berkelanjutan, menjadi perlu untuk menerapkan sistem yang lebih scalable
mampu otomatis menyebarluaskan informasi yang diperlukan.

Atas permintaan Jon Postel, Paul Mockapetris menemukan Domain Name System pada tahun
1983 dan menulis implementasi pertama. Spesifikasi asli diterbitkan oleh Internet Engineering
Task Force di RFC 882 dan RFC 883 yang digantikan pada November 1987 oleh RFC 1034 dan RFC
1035. Beberapa Permintaan tambahan untuk Komentar telah diusulkan berbagai ekstensi ke DNS
inti protokol.

Pada tahun 1984, empat Berkeley siswa-Douglas Terry, Mark Painter, David Riggle, dan Songnian
Zhou-menulis pertama Unix implementasi server nama, yang disebut The Berkeley Internet
Name Domain (BIND) Server. [6] Pada tahun 1985, Kevin Dunlap dari Desember signifikan
menulis ulang implementasi DNS. Mike Karels, Phil Almquist, dan Paul Vixie mempertahankan
BIND sejak saat itu. BIND adalah porting ke platform Windows NT pada awal tahun 1990.

BIND didistribusikan secara luas, terutama pada sistem Unix, dan merupakan perangkat lunak
DNS yang dominan digunakan di Internet .server nama alternatif telah dikembangkan, dimotivasi
sebagian oleh keinginan untuk memperbaiki rekor BIND tentang kerentanan untuk menyerang.
BIND versi 9 juga ditulis dari awal dan memiliki catatan keamanan yang sebanding dengan
software DNS modern lainnya.

B. Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan disusunnya makalah ini antara lain :

Mengetahui Sejarah terbentuknya DNS


Mengetahui Pengertian DNS
Mengetahui Fungsi dan Cara Kerja DNS
Mengetahui Kelebihan yang dimiliki DNS
C. Batasan Pembahasan

Pembatasan pembahasan yang kami ambil hanyalah mengambil beberapa definisi serta
kelemahan dan kelebihan serta cara kerja dari DNS tersebut,

Membahas pengertian/desinisi Domain Name System


Bagaimana Cara kerja dari DNS
Memberikan informasi tentang kelebihan dan kekurangan

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Domain Name System

Domain Name System (DNS) Adalah sebuah aplikasi service di internet yang menerjemahkan
sebuah domain name ke IP address dan salah satu jenis system yang melayani permintaan
pemetaan IP address ke FQPN (Fany Qualified Domain Name) dan dari FQDN ke IP address. DNS
biasanya digunakan pada aplikasi yang berhubungan ke internet sererti Web Browser atau e-
mail, Dimana DNS membantu memetakan host name sebuah computer ke IP address. Selain
digunakan di internet DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau
internet.Implementasi Disconected.

Kemudian dapat didefinisikan bahwa DNS domain Internet menerjemahkan nama ke alamat IP
host. DNS secara otomatis mengkonversi nama ketika kita ketik alamat browser Web ke alamat
IP dari server Web hosting situs tersebut.

DNS menerapkan database terdistribusi untuk menyimpan nama dan informasi alamat untuk
semua host publik di internet. DNS menganggap alamat IP tidak berubah (secara statis
ditugaskan daripada yang ditetapkan secara dinamis). Database DNS berada pada hirarki
database server khusus. Ketika klien seperti browser Web permintaan masalah yang melibatkan
nama host Internet, sebuah software yang disebut DNS resolver (biasanya dibangun ke dalam
sistem operasi jaringan) kontak pertama server DNS untuk menentukan alamat IP server. Jika
server DNS tidak berisi pemetaan dibutuhkan, maka pada gilirannya akan meneruskan
permintaan ke server DNS yang berbeda pada tingkat yang lebih tinggi dalam hirarki. Setelah
beberapa berpotensi forwarding dan pesan delegasi dikirim dalam hirarki DNS, alamat IP untuk
host yang diberikan akhirnya tiba di resolver, yang pada gilirannya melengkapi permintaan over
Internet Protocol.

DNS tambahan termasuk dukungan untuk caching permintaan dan untuk redundansi.
Kebanyakan operasi jaringan sistem konfigurasi dukungan, sekunder, tersier dan server DNS
primer, yang masing-masing dapat melayani permintaan awal dari klien. Internet Service
Provider (ISP) memiliki server DNS mereka sendiri dan menggunakan DHCP untuk secara
otomatis mengkonfigurasi klien, menghilangkan sebagian besar pengguna rumah dari beban
konfigurasi DNS.

Domain Internet lebih besar dikelola swasta. Internet Protocol (IP) jaringan bergantung pada
Domain Name System (DNS) untuk membantu mengarahkan lalu lintas. DNS memelihara sebuah
database didistribusikan nama dan alamat jaringan, dan menyediakan metode untuk komputer
untuk remote query database. Beberapa orang menyebutnya DNS “buku telepon internet”.
DNS dan World Wide Web Semua situs Web publik berjalan di server yang terhubung ke Internet
dengan alamat IP publik. Web server di About.com, misalnya, memiliki alamat seperti
207.241.148.80. Meskipun orang dapat mengetik informasi alamat seperti http://207.241.148.80/
ke dalam browser Web mereka untuk mengunjungi situs, bisa menggunakan nama yang tepat
seperti http://www.about.com/ jauh lebih praktis.

Internet menggunakan DNS sebagai layanan resolusi nama di seluruh dunia untuk situs Web
publik. Ketika seseorang jenis nama situs ke dalam browser mereka, DNS mencari alamat IP yang
sesuai untuk situs tersebut, data yang dibutuhkan untuk membuat koneksi jaringan yang
diinginkan antara Web browser dan server Web.

Server DNS dan Nama Hirarki DNS menggunakan arsitektur klien / server jaringan. DNS server
adalah komputer yang ditunjuk untuk menyimpan catatan database DNS (nama dan alamat),
sedangkan klien dari DNS termasuk PC, ponsel dan perangkat lain dari pengguna akhir. DNS
server juga berinteraksi dengan satu sama lain, bertindak sebagai klien untuk satu sama lain
ketika diperlukan.

DNS server mengatur ke dalam hirarki. Untuk Internet, disebut akar nama server berada di
puncak hirarki DNS. Internet akar server nama mengelola informasi server DNS untuk domain
tingkat atas di Web (TLD) (seperti “com.” Dan “. Uk”), khususnya nama dan alamat IP yang asli
(yang disebut otoritatif) DNS server bertanggung jawab untuk menjawab pertanyaan tentang
setiap TLD individual. Server pada tingkat yang lebih rendah berikutnya dari hirarki DNS lagu
nama domain tingkat kedua dan alamat (seperti “about.com”), dan tingkat tambahan mengelola
domain web (seperti “compnetworking.about.com”).

DNS server diinstal dan dikelola oleh perusahaan swasta dan badan-badan yang mengatur
Internet di seluruh dunia. Untuk Internet, 13 nama root server (renang benar-benar berlebihan
mesin di seluruh dunia) mendukung ratusan Internet top-level domain, sementara About.com
menyediakan informasi server DNS otoritatif untuk situs dalam jaringan. Organisasi yang sama
dapat menyebarkan DNS pada jaringan pribadi mereka secara terpisah, pada skala yang lebih
kecil.

DNS Server merupakan Konfigurasi Jaringan untuk DNS, Klien DNS (disebut resolvers) ingin
menggunakan DNS harus dikonfigurasi pada jaringan mereka. Resolvers query DNS
menggunakan alamat IP tetap (statis) dari satu atau lebih server DNS. Pada jaringan rumah,
alamat server DNS dapat dikonfigurasi sekali pada router broadband dan secara otomatis
dijemput oleh perangkat klien, atau alamat dapat dikonfigurasi pada setiap klien secara
individual. Rumah administrator jaringan bisa mendapatkan alamat server DNS yang valid baik
dari penyedia layanan internet mereka atau pihak ketiga penyedia internet DNS seperti Google
Public DNS dan OpenDNS

DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail,
dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address. Selain digunakan
di Internet, DNS juga dapat di

implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti:
Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah
komputer cukup host name (nama Komputer).
Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah
Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di
Intranet.

B. STRUKTUR DNS

Domain Name Space merupakan sebuah hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama, yang
terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya:

1. Root-Level Domains

Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut
dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di
ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.”).

2. Top-Level Domains

Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:

com Organisasi Komersial


edu Institusi pendidikan atau universitas
org Organisasi non-profit
net Networks (backbone Internet)
gov Organisasi pemerintah non militer
mil Organisasi pemerintah militer
num No telpon
arpa Reverse DNS
xx dua-huruf untuk kode Negara (id:indonesia)
3. Second-Level Domains

Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan subdomain. Untuk
contoh: Domain Bujangan, bujangan.com terdapat komputer (host) seperti server1.bujangan.com
dan subdomain training.bujangan.com.

Subdomain training.bujangan.com juga terdapat komputer (host) seperti:

client1.training.bujangan.com.

4. Host Names

Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name
(FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com, dimana
fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain name.
C. CARA KERJA DNS

Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client DNS
disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau client
mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan
cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan
message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan. Proses tersebut disebut
dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara memetakan nama
komputer (host) ke IP address.

Resolvers mengirimkan queries ke name server


Name server mencek ke local database, atau menghubungi name server lainnya, jika ditemukan
akan diberitahukan ke resolvers jika tidak akan mengirimkan failure message
Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP address yang diberikan name
server
D. PENGATURAN NAMA DOMAIN

Ruang nama domain terdiri dari pohon nama domain. Setiap node atau daun di pohon memiliki
nol atau lebih catatan sumber daya, yang memegang informasi yang terkait dengan nama
domain. Pohon sub-terbagi menjadi zona awal di zona akar. Sebuah zona DNS dapat terdiri dari
hanya satu domain, atau dapat terdiri dari banyak domain dan sub-domain, tergantung pada
kewenangan administratif yang diwakilkan kepada manajer. Domain Name System hirarkis,
disusun dalam zona, masing-masing dilayani oleh server nama Tanggung jawab administratif atas
zona apapun dapat dibagi dengan menciptakan zona tambahan. Otoritas dikatakan didelegasikan
untuk sebagian dari ruang lama, biasanya dalam bentuk sub-domain, nama server lain dan
entitas administratif. Zona lama berhenti menjadi otoritatif untuk zona baru. Sintaks Domain
name Uraian definitif aturan untuk membentuk nama domain muncul dalam RFC 1035, RFC 1123,
dan RFC 2181. Sebuah nama domain terdiri dari satu atau lebih bagian, secara teknis disebut label,
yang konvensional concatenated, dan dibatasi oleh titik, seperti example.com. Paling kanan label
menyampaikan top-level domain, misalnya, nama domain http://www.example.com milik com
top-level domain.

Hirarki domain turun dari kanan ke kiri, masing-masing label di sebelah kirinya menyatakan
sebuah sub-divisi, atau subdomain dari domain ke kanan. Sebagai contoh: contoh label
menetapkan subdomain dari domain com, dan www adalah sub domain dari example.com. Ini
pohon subdivisi mungkin memiliki hingga 127 level. Setiap label dapat berisi hingga 63 karakter.
Nama domain lengkap tidak boleh melebihi panjang 253 karakter dalam representasi tekstual
nya. Dalam representasi biner internal DNS panjang maksimum membutuhkan 255 oktet
penyimpanan, karena juga menyimpan panjang nama. Dalam prakteknya, beberapa pendaftar
domain mungkin memiliki batas singkat.

Nama DNS mungkin secara teknis terdiri dari setiap representable karakter dalam oktet. Namun,
diperbolehkan perumusan nama domain di zona akar DNS, dan sub domain yang lain,
menggunakan format pilihan dan set karakter. Karakter diperbolehkan dalam label adalah subset
dari set karakter ASCII, dan termasuk karakter melalui z, A sampai Z, angka 0 sampai 9, dan tanda
hubung. Aturan ini dikenal sebagai aturan LDH (huruf, angka, tanda hubung). Nama domain yang
ditafsirkan dengan cara kasus-independen. Label mungkin tidak memulai atau diakhiri dengan
tanda hubung. Ada aturan tambahan yang pada dasarnya mensyaratkan bahwa nama domain
tingkat atas tidak semua-numerik. Sebuah nama host adalah nama domain yang memiliki
minimal satu alamat IP yang terkait. Sebagai contoh, nama domain example.com
http://www.example.com dan juga nama host, sedangkan domain com adalah tidak. Nama
domain internasional Keterbatasan set karakter ASCII diizinkan di DNS dicegah representasi
nama dan kata-kata dari berbagai bahasa dalam huruf atau skrip asli mereka. Untuk membuat ini
mungkin, ICANN menyetujui Internasionalisasi Nama Domain Aplikasi (IDNA) sistem, dimana
pengguna aplikasi, seperti web browser, peta Unicode string ke dalam karakter DNS yang sah
menggunakan Punycode. Pada tahun 2009 ICANN menyetujui instalasi internasionalisasi nama
domain kode negara top-level domain. Selain itu, banyak pendaftar yang ada nama domain
tingkat atas (TLD) s telah mengadopsi sistem IDNA.

Nama server/Domain Name System dikelola oleh sistem database terdistribusi, yang
menggunakan model client-server. Node dari database ini adalah nama server. Setiap domain
memiliki setidaknya satu server DNS otoritatif yang mempublikasikan informasi tentang domain
dan server nama dari setiap domain bawahan untuk itu. Bagian atas hirarki dilayani oleh root
server nama, server untuk permintaan ketika melihat ke atas (resolving) TLD. Server nama
otoritatif Sebuah server nama otoritatif adalah server nama yang memberikan jawaban yang
telah dikonfigurasi oleh sumber asli, misalnya, administrator domain atau dengan metode DNS
dinamis, berbeda dengan jawaban yang diperoleh melalui DNS query biasa ke nama server lain.
Otoritatif-satunya hanya mengembalikan nama server jawaban atas pertanyaan tentang nama
domain yang telah dikonfigurasi secara khusus oleh administrator. Dengan kata lain, sebuah
nama server otoritatif memungkinkan server nama rekursif mengetahui data DNS (IP IPv4, IP
IPv6, daftar server surat masuk, dll) nama host yang diberikan (seperti “www.example.com”)
memiliki. Sebagai salah satu contoh, otoritatif nama server untuk “example.com” memberitahu
server nama rekursif yang “www.example.com” memiliki IP 192.0.43.10 IPv4. Sebuah server nama
otoritatif dapat menjadi server master atau server budak. Sebuah server master adalah server
yang menyimpan asli (master) salinan semua catatan zona. Sebuah server budak menggunakan
mekanisme update otomatis dari protokol DNS dalam komunikasi dengan tuannya untuk
menjaga salinan identik dari catatan master.

Satu set server nama otoritatif harus ditugaskan untuk setiap zona DNS. Sebuah catatan NS
tentang alamat dari himpunan yang harus disimpan di zona induk dan server sendiri (sebagai
diri-referensi). Ketika nama domain terdaftar dengan registrasi nama domain, instalasi mereka di
registri domain dari domain tingkat atas memerlukan penugasan nama server primer dan
setidaknya satu server nama sekunder. Kebutuhan beberapa server nama bertujuan untuk
membuat domain masih fungsional bahkan jika satu server nama menjadi tidak dapat diakses
atau bisa dioperasi Penunjukan nama server primer semata-mata ditentukan oleh prioritas
diberikan kepada pendaftar nama domain. Untuk tujuan ini, umumnya hanya nama domain
berkualifikasi lengkap dari server nama diperlukan, kecuali server yang terkandung dalam
domain terdaftar, dalam hal alamat IP yang sesuai juga diperlukan.

Nama server primer sering menguasai server nama, sementara server nama sekunder dapat
diimplementasikan sebagai server budak. Server otoritatif menunjukkan statusnya penyediaan
jawaban yang pasti, dianggap otoritatif, dengan menetapkan bendera perangkat lunak (struktur
bit protokol), disebut Jawaban Resmi (AA) bit dalam responnya. Bendera ini biasanya direproduksi
menonjol dalam output alat kueri DNS administrasi (seperti penggalian) untuk menunjukkan
bahwa menanggapi nama server adalah otoritas untuk nama domain yang bersangkutan. Operasi
Mekanisme resolusi alamat Resolvers nama domain menentukan domain name server sesuai
yang bertanggung jawab untuk nama domain yang dimaksud oleh sejumlah query dimulai dengan
paling kanan (top-level) label domain. Sebuah DNS recursor berkonsultasi tiga nama server
untuk menyelesaikan alamat www.wikipedia.org. Proses ini memerlukan: Sebuah host jaringan
dikonfigurasi dengan cache awal (disebut petunjuk) dari alamat yang dikenal dari root server
nama. Seperti file petunjuk diperbarui secara berkala oleh administrator dari sumber yang dapat
dipercaya. Sebuah query ke salah satu root server untuk menemukan server otoritatif untuk top-
level domain. Sebuah query ke server yang diperoleh TLD untuk alamat server DNS otoritatif
untuk domain tingkat kedua. Pengulangan langkah sebelumnya untuk memproses setiap label
nama domain secara berurutan, sampai langkah terakhir yang mengembalikan alamat IP dari
host yang dicari. Diagram menggambarkan proses ini untuk host www.wikipedia.org. Mekanisme
dalam bentuk sederhana ini akan menempatkan beban operasi besar di root server, dengan
setiap pencarian untuk alamat awal dengan query salah satu dari mereka. Menjadi sebagai
penting karena mereka adalah untuk fungsi keseluruhan sistem, penggunaan berat seperti itu
akan menciptakan hambatan dapat diatasi untuk triliunan pertanyaan ditempatkan setiap hari.
Dalam prakteknya caching digunakan di server DNS untuk mengatasi masalah ini, dan sebagai
hasilnya, nama akar server sebenarnya terlibat dengan sangat sedikit dari total lalu lintas.

E. Istilah dalam DNS

1. Rekursif dan caching nama server

Secara teori, server nama otoritatif yang cukup untuk pengoperasian Internet. Namun, dengan
nama saja otoritatif operasi server, setiap query DNS harus memulai dengan permintaan rekursif
di zona akar Domain Name System dan setiap sistem pengguna harus menerapkan penyelesai
perangkat lunak yang mampu operasi rekursif. Untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi lalu
lintas DNS di Internet, dan meningkatkan kinerja aplikasi pengguna akhir, Domain Name System
mendukung server cache DNS yang menyimpan hasil query DNS untuk jangka waktu yang
ditentukan dalam konfigurasi (time-to-live) dari nama record domain yang bersangkutan.
Biasanya, seperti caching DNS server, juga disebut DNS cache, juga menerapkan algoritma
rekursif yang diperlukan untuk menyelesaikan nama yang diberikan dimulai dengan DNS root
melalui server nama otoritatif dari domain tanya. Dengan fungsi ini diimplementasikan dalam
nama server, aplikasi pengguna mendapatkan efisiensi dalam desain dan operasi. Sebagai salah
satu contoh, jika klien ingin mengetahui IP untuk “www.example.com”, ia akan mengirim, untuk
nama caching server yang rekursif, DNS meminta menyatakan “Saya ingin IP IPv4 untuk
‘www.example.com ‘. ” Rekursif nama server akan kemudian query server nama otoritatif sampai
mendapat jawaban bahwa permintaan (atau kembali kesalahan jika tidak mungkin untuk
mendapatkan jawaban) – dalam hal ini 192.0.43.10.

Kombinasi caching DNS dan fungsi rekursif di nama server tidak wajib, fungsi dapat
diimplementasikan secara independen di server untuk tujuan khusus.Penyedia layanan Internet
(ISP) biasanya menyediakan rekursif dan caching server nama untuk pelanggan mereka. Selain
itu, banyak router jaringan rumah menerapkan cache DNS dan recursor untuk meningkatkan
efisiensi dalam jaringan lokal.

2. DNS resolver/ resolv.conf

Adalah Sisi-klien dari DNS disebut DNS resolver. Hal ini bertanggung jawab untuk memulai dan
sekuensing permintaan yang pada akhirnya mengarah pada resolusi penuh (terjemahan) dari
sumber daya yang dicari, misalnya, terjemahan dari nama domain ke alamat IP. Sebuah query
DNS dapat berupa permintaan non-rekursif atau query rekursif

Sebuah query non-rekursif adalah satu di mana server DNS memberikan catatan untuk domain
yang sangat berwibawa itu sendiri, atau memberikan hasil parsial tanpa query server lain.

Sebuah query rekursif adalah salah satu yang server DNS akan sepenuhnya menjawab pertanyaan
(atau memberikan kesalahan) dengan query server nama lain yang diperlukan. Server DNS tidak
diperlukan untuk mendukung permintaan rekursif. Resolver, atau server DNS lain secara rekursif
bertindak atas nama resolver, negosiasi penggunaan layanan rekursif menggunakan bit dalam
header permintaan. Menyelesaikan biasanya memerlukan iterasi melalui beberapa nama server
untuk menemukan informasi yang dibutuhkan. Namun, beberapa resolvers berfungsi dengan
berkomunikasi hanya dengan nama server tunggal. resolvers sederhana (disebut “stub resolver”)
bergantung pada server nama rekursif untuk melakukan pekerjaan mencari informasi bagi
mereka. Nama server dalam delegasi diidentifikasi berdasarkan nama, bukan berdasarkan alamat
IP. Ini berarti bahwa nama server menyelesaikan harus mengeluarkan permintaan DNS lain untuk
mengetahui alamat IP dari server yang telah dirujuk. Jika nama yang diberikan dalam delegasi
adalah subdomain dari domain yang delegasi yang disediakan, ada ketergantungan melingkar.
Dalam kasus ini nama server menyediakan delegasi juga harus menyediakan satu atau lebih
alamat IP untuk server nama otoritatif yang disebutkan dalam delegasi. Informasi ini disebut lem.
Nama server menyediakan lem ini dalam bentuk catatan di bagian tambahan dari respon DNS,
dan memberikan delegasi pada bagian jawaban dari respon. Sebagai contoh, jika nama server
otoritatif untuk example.org adalah ns1.example.org, komputer mencoba untuk menyelesaikan
http://www.example.org pertama menyelesaikan ns1.example.org.

Karena ns1 terkandung dalam example.org, ini memerlukan menyelesaikan example.org pertama,
yang menyajikan ketergantungan melingkar. Untuk memecahkan ketergantungan, nama server
untuk domain tingkat atas termasuk org lem bersama dengan delegasi untuk example.org.
Catatan lem adalah catatan alamat yang menyediakan alamat IP untuk ns1.example.org. Resolver
menggunakan satu atau lebih dari alamat IP untuk query salah satu server otoritatif domain, yang
memungkinkan untuk menyelesaikan permintaan DNS.

3. Caching Rekam

Merupakan DNS Proses Resolusi mengurangi beban pada setiap server dengan caching catatan
permintaan DNS untuk jangka waktu setelah tanggapan. Hal ini memerlukan rekaman dan
selanjutnya konsultasi lokal dari copy bukan memulai permintaan baru hulu. Waktu yang
penyelesai yang cache respon DNS ditentukan oleh nilai yang disebut waktu untuk hidup (TTL)
yang terkait dengan setiap record. TTL diatur oleh administrator dari server DNS yang
memberikan respon otoritatif. Masa berlaku dapat bervariasi dari hanya beberapa detik untuk
hari atau bahkan berminggu-minggu. Sebagai konsekuensi penting dari arsitektur tersebar dan
cache, perubahan catatan DNS tidak menyebarkan seluruh jaringan segera, tetapi membutuhkan
semua cache untuk berakhir dan menyegarkan setelah TTL. RFC 1912 menyampaikan aturan
dasar untuk menentukan nilai TTL yang sesuai. Beberapa resolvers dapat mengesampingkan nilai
TTL, sebagai protokol mendukung caching hingga 68 tahun atau tidak ada cache sama sekali.

Caching negatif, yaitu caching fakta non-keberadaan catatan, ditentukan oleh server nama
otoritatif untuk zona yang harus mencakup Mulai dari Authority (SOA) catatan ketika melaporkan
tidak ada data jenis diminta ada. Nilai bidang MINIMUM dari catatan SOA dan TTL dari SOA itu
sendiri digunakan untuk menetapkan TTL untuk jawaban negatif.

4. Reverse lookup

Sebuah reverse lookup adalah permintaan dari DNS untuk nama domain ketika alamat IP
diketahui. Beberapa nama domain dapat dikaitkan dengan alamat IP. DNS menyimpan alamat IP
dalam bentuk nama domain sebagai nama khusus diformat dalam pointer (PTR) record dalam
infrastruktur top-level domain arpa. Untuk IPv4, domain adalah in-addr.arpa. Untuk IPv6, lookup
domain reverse ip6.arpa. Alamat IP direpresentasikan sebagai nama dalam representasi oktet
reverse-memerintahkan untuk IPv4, dan representasi menggigit reverse-memerintahkan untuk
IPv6. Ketika melakukan reverse lookup, klien DNS mengubah alamat ke format ini, dan kemudian
query nama untuk catatan PTR mengikuti rantai delegasi sebagai untuk setiap permintaan DNS.
Sebagai contoh, asumsikan alamat IPv4 208.80.152.2 ditugaskan untuk Wikimedia. Hal ini
direpresentasikan sebagai nama DNS dalam urutan terbalik seperti ini: 2.152.80.208.in-addr.arpa.
Ketika DNS resolver mendapat (reverse-lookup) permintaan PTR, dimulai dengan query server
root (yang mengarah ke The American Registry Untuk Bilangan ‘(ARIN) server untuk zona 208.in-
addr.arpa). Pada server ARIN, 152.80.208.in-addr.arpa ditugaskan untuk Wikimedia, sehingga
resolver mengirimkan permintaan lain untuk Wikimedia nama server untuk 2.152.80.208.in-
addr.arpa, yang menghasilkan respon yang berwibawa. Lookup Klien Urutan resolusi DNS
Pengguna umumnya tidak berkomunikasi secara langsung dengan DNS resolver. Sebaliknya
resolusi DNS berlangsung transparan dalam aplikasi seperti web browser, klien e-mail, dan
aplikasi internet lainnya. Bila aplikasi yang membuat permintaan yang memerlukan nama domain
pencarian, program tersebut mengirimkan permintaan ke DNS resolusi resolver dalam sistem
operasi lokal, yang pada gilirannya menangani komunikasi yang diperlukan. DNS resolver akan
selalu memiliki cache (lihat diatas) isi pencarian terakhir. Jika cache dapat memberikan jawaban
atas permintaan tersebut, resolver akan kembali nilai dalam cache kepada program yang
membuat permintaan. Jika cache tidak memiliki jawabannya, resolver akan mengirimkan
permintaan ke satu atau lebih server DNS yang ditunjuk. Dalam kasus kebanyakan pengguna di
rumah, penyedia layanan internet yang menghubungkan komputer tersebut biasanya akan
menyediakan server DNS ini: pengguna tersebut akan mendata telah mengkonfigurasi alamat
server secara manual atau diizinkan DHCP untuk mengaturnya, namun, dimana administrator
sistem telah mengkonfigurasi sistem untuk menggunakan server DNS mereka sendiri, DNS
resolvers mereka menunjukkan secara terpisah mempertahankan server nama organisasi. Dalam
hal apapun, nama server sehingga tanya akan mengikuti proses yang diuraikan di atas, sampai
baik berhasil menemukan hasil atau tidak. Kemudian kembali hasilnya kepada DNS resolver;
asumsi itu telah menemukan hasilnya, resolver akan menyimpan hasilnya di cache untuk
penggunaan berikutnya, dan tangan hasil kembali ke perangkat lunak yang memprakarsai
permintaan.
5. Broken resolvers

Tingkat tambahan kompleksitas muncul ketika resolvers melanggar aturan protokol DNS.
Sejumlah ISP besar telah mengkonfigurasi server DNS mereka untuk melanggar aturan (mungkin
untuk memungkinkan mereka untuk dijalankan pada hardware yang lebih murah daripada
penyelesai sepenuhnya kompatibel), misalnya dengan tidak mematuhi TTLs, atau dengan
menunjukkan bahwa nama domain tidak ada hanya karena salah satu server namanya tidak
merespon. Sebagai akhir dari kerumitan ini, beberapa aplikasi (seperti web browser) juga
memiliki DNS cache mereka sendiri, untuk mengurangi penggunaan referensi DNS resolver.
Praktek ini dapat menambah kesulitan tambahan ketika debugging masalah DNS, karena
mengaburkan kesegaran data, dan / atau data apa berasal dari mana cache. Cache ini biasanya
menggunakan caching kali sangat pendek-di urutan satu menit]. Internet Explorer merupakan
pengecualian: versi untuk IE 3.x DNS cache catatan selama 24 jam secara default. Internet
Explorer 4.x dan versi (hingga IE 8) mengurangi waktu default dari nilai setengah jam, yang dapat
berubah dalam kunci registri yang sesuai. Aplikasi lain Sistem yang dijabarkan diatas memberikan
skenario yang disederhanakan.

Domain Name System meliputi beberapa fungsi lainnya:

Hostname dan alamat IP tidak berarti terhubung secara satu-ke-satu. Beberapa nama host yang
diwakili melalui alamat IP tunggal: gabungan dengan virtual hosting, ini memungkinkan satu
komputer untuk malayani beberapa situs web. Atau, nama host tunggal dapat mewakili beberapa
alamat IP: ini dapat memfasilitasi toleransi kesalahan dan distribusi beban, dan juga
memungkinkan sebuah situs untuk memindahkan lokasi fisik mulus.
Ada banyak menggunakan DNS selain menerjemahkan nama ke alamat IP. Misalnya, agen
mentransfer Mail menggunakan DNS untuk mencari tahu di mana untuk mengirimkan e-mail
untuk alamat tertentu. The domain untuk pemetaan mail exchanger disediakan oleh MX
mengakomodasi lapisan lain toleransi kesalahan dan distribusi beban di atas nama untuk
pemetaan alamat IP.
6. E-mail Blacklist DNS

Digunakan untuk penyimpanan dan distribusi alamat IP dari daftar hitam e-mail host efisien.
Metode yang biasa digunakan adalah menempatkan alamat IP dari host subjek ke dalam sub-
domain dari nama domain tingkat tinggi, dan menyelesaikan nama itu untuk catatan yang
berbeda untuk menunjukkan positif atau negatif. Berikut ini adalah daftar hitam contoh
hipotesis:

102.3.4.5 yang hitam => Membuat 5.4.3.102.blacklist.example dan resolve ke 127.0.0.1


102.3.4.6 tidak => 6.4.3.102.blacklist.example tidak ditemukan, atau default 127.0.0.2
E-mail server kemudian dapat permintaan blacklist.example melalui mekanisme DNS untuk
mengetahui apakah host tertentu menghubungkan kepada mereka adalah dalam daftar hitam.
Saat ini banyak blacklist tersebut, baik gratis atau berbasis langganan, tersedia terutama untuk
digunakan oleh administrator email dan software anti-spam. Sender Policy Framework dan
DomainKeys, bukan menciptakan jenis catatan mereka sendiri, yang dirancang untuk mengambil
keuntungan dari yang lain DNS tipe record, catatan TXT. Untuk memberikan ketahanan dalam
hal kegagalan komputer, beberapa server DNS biasanya disediakan untuk cakupan setiap domain,
dan pada tingkat atas, sangat kuat tiga belas akar server nama yang ada, dengan tambahan
“salinan” beberapa dari mereka didistribusikan di seluruh dunia melalui anycast.

7. Dynamic DNS

(Kadang-kadang disebut DDNS) memungkinkan klien untuk memperbarui entri DNS sebagai
perubahan alamat IP mereka, seperti halnya, misalnya, ketika bergerak antara ISP atau mobile
hot spot. Rincian protokol DNS terutama menggunakan User Datagram Protocol (UDP) pada
nomor port 53 untuk melayani permintaan. permintaan DNS berisi permintaan UDP tunggal dari
klien diikuti oleh jawaban UDP tunggal dari server. Transmission Control Protocol (TCP)
digunakan ketika ukuran data jawaban melebihi 512 byte, atau untuk tugas-tugas seperti transfer
zona. Beberapa implementasi resolver menggunakan TCP untuk semua pertanyaan

8. Record Sumber Daya

Adalah elemen data dasar dalam sistem nama domain. Setiap record memiliki tipe (A, MX, dll),
batas waktu berakhirnya, kelas, dan beberapa tipe data khusus. Catatan sumber daya dari jenis
yang sama menentukan rekor sumber daya (RRset). Urutan catatan sumber daya dalam satu set,
dikembalikan oleh resolver untuk aplikasi, tidak terdefinisi, tetapi sering server menerapkan
round-robin memesan untuk mencapai Server Global Load Balancing. DNSSEC, bagaimanapun,
bekerja pada catatan sumber daya lengkap set dalam urutan kanonik. Ketika dikirim melalui
jaringan IP, semua catatan menggunakan format umum ditentukan dalam RFC 1035: RR
(Resource record) Bidang Bidang Deskripsi Panjang (oktet) Nama dari node yang catatan ini
berkaitan (variabel) Jenis RR dalam bentuk angka (misalnya 15 untuk MX RRS) 2 CLASS kode Kelas
2 TTL Count detik bahwa RR tetap berlaku (maksimum adalah 231-1, yaitu sekitar 68 tahun) 4
RDLENGTH Panjang bidang RDATA

9. Tambahan Data RR-spesifik (variabel)NAME

Adalah nama domain berkualifikasi lengkap dari node di pohon. Pada kawat, nama dapat
dipersingkat menggunakan kompresi label mana ujung nama domain yang disebutkan
sebelumnya dalam paket bisa diganti untuk akhir nama domain saat ini. Sebuah berdiri @ bebas
digunakan untuk menunjukkan asal saat ini. TYPE adalah tipe record. Hal ini menunjukkan format
data dan memberikan sedikit digunakan. Sebagai contoh, catatan A digunakan untuk
menerjemahkan dari nama domain ke alamat IPv4, NS catatan daftar nama server yang dapat
menjawab pencarian di zona DNS, dan MX record menentukan mail server yang digunakan untuk
menangani email untuk sebuah domain tertentu di alamat e-mail (lihat juga Daftar jenis catatan
DNS).

10. RDATA

Adalah data relevansi tipe-spesifik, seperti alamat IP untuk catatan alamat, atau prioritas dan
nama host untuk MX record. Jenis catatan terkenal dapat menggunakan kompresi label di bidang
RDATA, tapi “tidak diketahui” jenis catatan tidak boleh (RFC 3597). CLASS catatan yang dibuat
untuk IN (Internet) untuk catatan DNS umum yang melibatkan nama host Internet, server, atau
alamat IP. Selain itu, kelas Chaos (CH) dan Hesiod (HS) yang ada [16] Setiap kelas adalah ruang
nama independen dengan delegasi berpotensi berbeda zona DNS. selain catatan sumber daya
didefinisikan dalam zona file, sistem nama domain juga mendefinisikan beberapa jenis
permintaan yang hanya digunakan dalam komunikasi dengan node DNS lain (pada kawat), seperti
ketika melakukan transfer zona (AXFR / IXFR) atau EDNS (OPT).

11. Wildcard DNS record

Adalah nama-nama yang dimulai dengan label tanda bintang, ‘*’, misalnya, *. Misalnya catatan
DNS milik nama domain wildcard. Menetapkan aturan untuk menghasilkan catatan sumber daya
dalam satu DNS zona dengan menggantikan seluruh label dengan komponen pencocokan nama
query, termasuk keturunan tertentu. Misalnya, dalam x.example zona DNS, konfigurasi berikut
menetapkan bahwa semua subdomain (termasuk subdomain dari subdomain) dari x.example
menggunakan axexample mail exchanger. Catatan untuk axexample diperlukan untuk
menentukan mail exchanger. Karena ini memiliki hasil tidak termasuk nama domain dan
subdomainnya dari pertandingan wildcard, semua subdomain dari axexample harus didefinisikan
dalam sebuah pernyataan terpisah wildcard. Peran catatan wildcard disempurnakan dalam RFC
4592, karena definisi asli dalam RFC 1034 tidak lengkap dan mengakibatkan salah tafsir oleh
pelaksana.

Ekstensi protokol Protokol DNS asli memiliki ketentuan terbatas untuk perpanjangan dengan
fitur baru. Pada tahun 1999, Paul Vixie diterbitkan dalam RFC 2671 mekanisme perpanjangan,
disebut mekanisme Ekstensi untuk DNS (EDNS) yang memperkenalkan elemen protokol opsional
tanpa meningkatkan biaya overhead jika tidak digunakan. Hal ini dilakukan melalui OPT catatan
pseudo-sumber daya yang hanya ada di transmisi kawat protokol, tetapi tidak dalam file zona
apapun. Ekstensi awal juga disarankan (EDNS0), seperti meningkatkan ukuran pesan DNS di UDP
datagrams.

12. Update zona Dinamis

Update DNS dinamis menggunakan DNS UPDATE opcode untuk menambah atau menghapus
catatan sumber daya secara dinamis dari zona basis data dipertahankan pada server DNS
otoritatif. Fitur ini dijelaskan dalam RFC 2136. Fasilitas ini berguna untuk mendaftarkan klien
jaringan ke DNS ketika mereka boot atau menjadi dinyatakan tersedia pada jaringan. Karena klien
boot dapat diberi alamat IP yang berbeda setiap kali dari server DHCP, tidak mungkin untuk
memberikan statis DNS tugas untuk klien tersebut. Masalah keamanan Awalnya, masalah
keamanan tidak pertimbangan desain utama untuk perangkat lunak DNS atau perangkat lunak
untuk penyebaran di Internet awal, seperti jaringan itu tidak terbuka untuk partisipasi oleh
masyarakat umum. Namun, perluasan Internet ke sektor komersial pada 1990-an mengubah
persyaratan untuk langkah-langkah keamanan untuk melindungi integritas data dan otentikasi
pengguna.Beberapa isu kerentanan ditemukan dan dimanfaatkan oleh pengguna yang jahat.
Salah satu isu tersebut adalah DNS cache keracunan, dimana data didistribusikan kepada caching
resolvers dengan dalih menjadi server asal otoritatif, sehingga mencemari menyimpan data
dengan informasi yang berpotensi palsu dan kedaluwarsa kali panjang (time-to-live). Selanjutnya,
permintaan aplikasi yang sah dapat diarahkan ke host jaringan dioperasikan dengan niat jahat.
Tanggapan DNS secara tradisional tidak cryptographically ditandatangani, menyebabkan banyak
kemungkinan serangan, Domain Name System Ekstensi Keamanan (DNSSEC) memodifikasi DNS
untuk menambahkan dukungan untuk tanggapan cryptographically ditandatangani. Beberapa
ekstensi telah dirancang untuk mengamankan zona transfer juga.
Beberapa nama domain dapat digunakan untuk mencapai efek spoofing. Misalnya, paypal.com
dan paypa1.com adalah nama-nama yang berbeda, namun pengguna mungkin tidak dapat
membedakan mereka dalam antarmuka pengguna grafis yang dipilih tergantung pada jenis huruf
pengguna. Dalam banyak font huruf l dan angka 1 terlihat sangat mirip atau bahkan identik.
Masalah ini akut pada sistem yang mendukung nama domain internasional, karena banyak kode
karakter dalam ISO 10646, mungkin muncul identik pada layar komputer biasa. Kerentanan ini
kadang-kadang dimanfaatkan dalam phishing.Teknik seperti maju-dikonfirmasi reverse DNS juga
dapat digunakan untuk membantu memvalidasi hasil DNS.

13. Registrasi nama domain

Hak untuk menggunakan nama domain didelegasikan oleh pendaftar nama domain yang
diakreditasi oleh Internet untuk Corporation Ditugaskan Nama dan Nomor (ICANN), organisasi
yang bertugas mengawasi nama dan sistem jumlah Internet. Selain ICANN, setiap domain tingkat
atas (TLD) dikelola dan dilayani secara teknis oleh organisasi administrasi, operasi registry.
Registri adalah bertanggung jawab untuk menjaga database nama yang terdaftar dalam TLD
dikelolanya. Registri menerima informasi pendaftaran dari masing-masing nama domain
registrar berwenang untuk menetapkan nama di TLD yang sesuai dan menerbitkan informasi
menggunakan layanan khusus, protokol WHOIS. ICANN menerbitkan daftar lengkap pendaftar
TLD dan pendaftar nama domain. Informasi pendaftar terkait dengan nama domain
dipertahankan dalam sebuah database online dapat diakses dengan layanan WHOIS. Untuk
sebagian besar lebih dari 290 kode negara top-level domain (ccTLD), pendaftar domain menjaga
WHOIS (pendaftar dan nama server, tanggal kadaluwarsa, dll) informasi. Misalnya, DENIC,
Jerman NIC, memegang data domain DE. Sejak sekitar tahun 2001, kebanyakan pendaftar gTLD
telah mengadopsi apa yang disebut pendekatan registry tebal, yaitu menjaga data WHOIS di
pendaftar pusat bukan database registrar. Untuk COM dan NET nama domain, model registri
tipis digunakan. Registri domain (misalnya, VeriSign) memegang dasar WHOIS data (yaitu,
registrar dan nama server, dll) Satu dapat menemukan WHOIS rinci (pendaftar, server nama,
tanggal kadaluwarsa, dll) di pendaftar.

Beberapa pendaftar nama domain, sering disebut pusat informasi jaringan (NIC), juga berfungsi
sebagai pendaftar ke pengguna-akhir. Para pendaftar domain top-level generik besar, seperti
untuk COM, NET, ORG, INFO domain, menggunakan model pendaftar-yang terdiri dari banyak
pendaftar nama domain. Dalam metode ini manajemen, registri saja. mengelola database nama
domain dan hubungan dengan pendaftar. Para pendaftar (pengguna nama domain) adalah
pelanggan dari registrar, dalam beberapa kasus melalui tambahan lapisan reseller.

F. Jenis-jenis catatan DNS

Beberapa kelompok penting dari data yang disimpan di dalam DNS adalah sebagai berikut:

A record atau catatan alamat memetakan sebuah nama host ke alamat IP 32-bit (untuk IPv4).
AAAA record atau catatan alamat IPv6 memetakan sebuah nama host ke alamat IP 128-bit (untuk
IPv6).
CNAME record atau catatan nama kanonik membuat alias untuk nama domain. Domain yang di-
alias-kan memiliki seluruh subdomain dan rekod DNS seperti aslinya.
[MX record]] atau catatan pertukaran surat memetakan sebuah nama domain ke dalam daftar
mail exchange server untuk domain tersebut.
PTR record atau catatan penunjuk memetakan sebuah nama host ke nama kanonik untuk host
tersebut. Pembuatan rekod PTR untuk sebuah nama host di dalam domain in-addr.arpa yang
mewakili sebuah alamat IP menerapkan pencarian balik DNS (reverse DNS lookup) untuk alamat
tersebut. Contohnya (saat penulisan / penerjemahan artikel ini), http://www.icann.net memiliki
alamat IP 192.0.34.164, tetapi sebuah rekod PTR memetakan ,,164.34.0.192.in-addr.arpa ke nama
kanoniknya: referrals.icann.org.
NS record atau catatan server nama memetakan sebuah nama domain ke dalam satu daftar dari
server DNS untuk domain tersebut. Pewakilan bergantung kepada rekod NS.
SOA record atau catatan otoritas awal (Start of Authority) mengacu server DNS yang
mengediakan otorisasi informasi tentang sebuah domain Internet.
SRV record adalah catatan lokasi secara umum.
Catatan TXT mengijinkan administrator untuk memasukan data acak ke dalam catatan DNS;
catatan ini juga digunakan di spesifikasi Sender Policy Framework.
Jenis catatan lainnya semata-mata untuk penyediaan informasi (contohnya, catatan LOC
memberikan letak lokasi fisik dari sebuah host, atau data ujicoba (misalkan, catatan WKS
memberikan sebuah daftar dari server yang memberikan servis yang dikenal (well-known
service) seperti HTTP atau POP3 untuk sebuah domain.

G. Perangkat lunak DNS

Beberapa jenis perangakat lunak DNS menerapkan metode DNS, beberapa diantaranya:

BIND (Berkeley Internet Name Domain)


djbdns (Daniel J. Bernstein‘s DNS)
MaraDNS
QIP (Lucent Technologies)
NSD (Name Server Daemon)
PowerDNS
Microsoft DNS (untuk edisi server dari Windows 2000 dan Windows 2003)
Utiliti berorientasi DNS termasuk:

dig (the domain information groper)

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Dari makalah ini, kami dapat menyimpulkan beberapa hal tentang DNS, Domain Name System
(DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name
resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet
Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser
atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address.

Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client DNS
disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau client
mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan
cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan
message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan. Proses tersebut disebut
dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara memetakan nama
komputer (host) ke IP address.

Anda mungkin juga menyukai