Contoh Kontrak Katalog

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA

UPTD PUSKESMAS DTP


KAHURIPAN
Jln. Siliwangi Blk.no 31 B Tasikmalaya Telp (0265)321323

Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)


Nomor : / /SPPBJ/ /2016 Tasikmalaya, 31 Agustus 2016
Lampiran : 1 (satu) bundel
Kepada Yth.
Direktur PT. ANUGRAH ARGON MEDICA BANDUNG A
di
TASIKMALAYA
Perihal : Penunjukan Penyedia barang untuk Pelaksanaan Belanja Obat-Obatan E-Katalog

Dengan ini kami beritahukan bahwa Daftar Pesanan Obat untuk paket pekerjaan Belanja
Obat-Obatan E-Katalog yang telah disetujui oleh Principal/Pabrikan Anda pada tanggal 31 Agustus
2016 melalui sistem pengadaan secara elektronik (E Purchasing) sebesar

Rp 5.635.000- (Lima Juta Enam Ratus Tiga Puluh Lima Ribu Rupiah) dengan rincian paket sebagai
berikut :

Paket pengadaan dengan pabrikan PT. ANUGRAH ARGON MEDICA BANDUNG A


1) . sebesar Rp 5.635.000
kami nyatakan diterima/disetujui.

Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini Saudara
diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan menandatangani Surat Perjanjian
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPBJ. Kegagalan Saudara untuk
menerima penunjukan ini akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden No.
04 Tahun 2015 tentangPengadaan barang/Jasa.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

UPTD Puskesmas DTP Kahuripan

(H. Mohamad Ali Sya’ban, dr. )


NIP. 197110032002121003

Tembusan Yth. :
1. Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya
2. Inspektorat Kota Tasikmalaya
3. Pokja Pengadaan Barang
KONTRAK KATALOG
Penyediaan Obat-obatan

Nomor : / / /2016

KONTRAK KATALOG ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”)


dibuat dan ditandatangani di Tasikmalya pada hari Rabu tanggal Tujuh Bulan
September Tahun Dua Ribu Enam Belas [07-09-2016] antara :

H. Mohamad Ali Sya,ban, dr selaku PPK UPTD Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya,
yang bertindak untuk dan atas nama UPTD Puskesmas DTP Kahuripan, yang
berkedudukan di JL Siliwangi Blk NO 31 B No. disebut “PIHAK PERTAMA” dan

........................., selaku DIREKTUR yang bertindak untuk dan atas nama PT. Anugrah Argon
Medica Bandung A yang berkedudukan di Jl Caringin No 224 A Bandung berdasarkan
Akta Pendirian/Anggaran Dasar Nomor ....................... dan Akta
............................................................................, selanjutnya disebut “PIHAK KEDUA”.

MENGINGAT BAHWA :

(a) PIHAK PERTAMA telah meminta PIHAK KEDUA untuk menyediakan Obat-obatan
sebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat
Khusus Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini;
(b) PIHAK KEDUA sebagaimana dinyatakan kepada PIHAK PERTAMA, memiliki
keahlian professional, personil, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui
untuk melaksanakan Penyediaan Obat-obatan sesuai dengan persyaratan dan
ketentuan dalam Kontrak ini;
(c) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menyatakan memiliki kewenangan untuk
menandatangani Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(d) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA mengakui dan menyatakan bahwa
sehubungan dengan penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta
dan kondisi yang terkait.
MAKA OLEH KARENA ITU, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini
bersepakat dan menyetujui hal-hal sebagai berikut :
1. Barang yang akan dibeli oleh PIHAK PERTAMA adalah Obat-obatan harga E-
Katalog sebesar Rp 5.635.000,-
2. nilai dalam Katalog Harga termasuk perhitungan biaya-biaya sebagai berikut :
a. biaya produksi;
b. biaya pengepakan;
c. biaya kirim;
d. biaya instalasi (apabila ada);
e. biaya testing (apabila ada);
f. biaya pelatihan (apabila ada);
g. biaya asesoris (apabila ada);
h. bea;
i. retribusi; dan
j. dan pungutan resmi lain yang sah.

3. Peristilahan dan ungkapan dalam Kontrak ini memiliki arti dan makna yang sama
seperti yang tercantum dalam lampiran Kontrak ini;

4. Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak


terpisahkan dari Kontrak ini:
a. adendum Kontrak (apabila ada); dan
b. Kontrak meliputi :
1) pokok perjanjian; dan
2) lampiran-lampirannya sebagai berikut :
a) Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
b) Syarat-Syarat Umum Kontrak;
c) Spesifikasi teknis dan gambar serta harga yang tercantum di dalam
Katalog Elektronik;
d) Surat Penetapan barang/jasa pada Katalog Elektronik; dan
e) Dokumen Proses Pemilihan Penyedia Katalog Elektronik.

5. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam
dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih
tinggi berdasarkan urutan hirarki pada angka 3 di atas.

6. Hak dan kewajiban timbal-balik PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dinyatakan
dalam Kontrak yang meliputi khususnya :
a. PIHAK PERTAMA mempunyai hak dan kewajiban untuk :
Hak
1) Menerima keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan PIHAK PERTAMA.
2) Mendapatkan laporan/data yang diperlukan dalam rangka monitoring dan
evaluasi penyediaan Alat Kesehatan; dan
3) Mengenakan sanksi kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan SSUK; dan

Kewajiban
Mempertimbangkan permintaan fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan
prasarana dari PIHAK PERTAMA untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan
sesuai ketentuan Kontrak.

b. PIHAK KEDUA mempunyai hak dan kewajiban untuk :


Hak
1) Mendapat kesempatan untuk membaca dan memahami secara penuh
ketentuan Kontrak ini;
2) Mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta
dan kondisi yang terkait;
3) Meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PIHAK
PERTAMA untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan
Kontrak;
4) Tidak meneruskan proses penandatanganan Surat Pesanan dalam hal Pejabat
Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian pada Kementerian/
Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi tidak menindaklanjuti
hasil negosiasi antara Pejabat Pemesan dengan PIHAK KEDUA selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak negosiasi dilakukan; dan
5) PIHAK KEDUA dapat melaporkan kondisi sebagaimana dimaksud pada
angka 4) kepada PIHAK PERTAMA.

Kewajiban
1) Menanggapi pesanan Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat
Daerah/Institusi dalam transaksi melalui e-Purchasing;
2) Memenuhi pesanan Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat
Daerah/Institusi untuk menyediakan Alat Kesehatan dengan spesifikasi
teknis dan gambar serta harga sebagaimana tercantum pada Katalog
Elektronik;
3) Menjamin kualitas Alat Kesehatan (untuk barang) atau kapasitas layanan
(untuk jasa);
4) Menyampaikan informasi ketersediaan stok Alat Kesehatan (untuk barang)
atau kapasitas layanan (untuk jasa);
5) Tidak membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain
yang tidak benar untuk memenuhi persyaratan Katalog Elektronik;
6) Tidak menjual barang/jasa melalui e-purchasing dengan harga yang lebih
mahal dari harga barang/jasa yang dijual selain melalui spesifikasi teknis dan
persyaratan yang sama;
7) Melaporkan kemajuan realisasi transaksi setiap pelaksanaan Kontrak kepada
PIHAK PERTAMA;
8) Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja
Perangkat Daerah/Institusi terkait; dan
9) Wajib melindungi PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan atau klaim dari
pihak ketiga yang disebabkan penggunaan Hak Atas Kekayaan Intelektual
(HAKI) termasuk hak cipta, merek dagang, hak paten, dan bentuk HAKI
lainnya oleh PIHAK KEDUA.

7. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan.

DENGAN DEMIKIAN, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah bersepakat untuk
menandatangani Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia.

Untuk dan atas nama Untuk dan atas namaPenyedia


UPTD Puskesmas DTP Kahuripan PT. Anugrah Argon Medica
PIHAK PERTAMA Bandung A
PIHAK KEDUA

H. Mohamad Ali Sya ,ban,dr ................................


PPK (DIREKTUR)
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK KATALOG
_____________________________________________________________________________________________________
A. KETENTUAN UMUM
1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat
Umum Kontrak ini harus mempunyai arti atau
tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai berikut :
1.1. Katalog Elektronik atau E-Catalogue adalah
system informasi elektronik yang memuat
daftar, jenis, spesifikasi teknis dan harga Alat
Kesehatan.
1.2. E-Purchasing adalah tata cara pembelian
barang/Jasa melalui system Katalog
Elektronik.
1.3. PIHAK PERTAMA adalah PPK Puskesmas
Kahuripan yang dalam hal ini mewakili UPTD
Puskesmas DTP Kahuripan untuk melakukan
perikatan Kontrak Katalog penyediaan Obat
1.4. PIHAK KEDUA adalah Direktur Utama PIHAK
KEDUA yang dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama PT. Anugrah Argon Medica
Bandung A yang memiliki kewajiban
menyediakan Obat-obatan kepada
Kementerian/Lembaga/ Satuan Kerja
Perangkat Daerah/Institusi.
1.5. Kontrak Katalog yang selanjutnya disebut
Kontrak adalah perjanjian kerjasama untuk
pencatuman Barang/Jasa dalam Katalog
Elektronik sebagai dasar melakukan
e-Purchasing;
1.6. Masa Kontrak adalah jangka waktu
berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatanganan Kontrak sampai dengan
terselesaikannya seluruh pekerjaan.

2. Bahasa dan Hukum 2.1. Bahasa Kontrak harus dalam Bahasa


Indonesia.
2.2. Hukum yang digunakan adalah hukum yang
berlaku di Indonesia.

3. Larangan Korupsi, Kolusi, 3.1. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun


dan Nepotisme (KKN) 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
serta Penipuan Korupsi sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 dan
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Presiden Nomor 4 Tahun 2015, PIHAK
PERTAMA atau PIHAK KEDUA dilarang
untuk:
a. Menawarkan, menerima atau menjanjikan
untuk memberi atau menerima hadiah atau
imbalan berupa apa saja atau melakukan
tindakan lainnya untuk mempengaruhi
siapapun yang diketahui atau patut dapat
diduga berkaitan dengan pengadaan ini;
dan
b. Membuat dan/ atau menyampaikan secara
tidak benar dokumen dan/ atau keterangan
lain yang disyaratkan untuk penyusunan
dan pelaksanaan Kontrak ini.
3.2. PIHAK KEDUA menjamin bahwa yang
bersangkutan dan subpenyedianya/distributor
(jika ada) tidak akan melakukan tindakan yang
dilarang di atas.
3.3. Dalam hal hasil pemeriksaan dan klarifikasi
yang dilakukan oleh Tim Katalog dan
Direktorat yang memiliki tugas
mengembangkan system katalog menyatakan
bahwa PIHAK KEDUA terbukti melakukan
larangan-larangan di atas, maka PIHAK
PERTAMA mengenakan sanksi kepada PIHAK
KEDUA sebagai berikut :
a. Pemutusan Kontrak; dan
b. Penurunan pencantuman PIHAK KEDUA
dari Katalog Elektronik.
3.4. PIHAK PERTAMA atau PIHAK KEDUA yang
terlibat dalam KKN dan penipuan dikenakan
sanksi berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

4. Korespondensi 4.1. Semua korespondensi dapat berbentuk surat,


e-mail dan /atau faksimili dengan alamat
tujuan PIHAK PERTAMAatau PIHAK KEDUA
sebagaimana tercantum dalam SSKK.
4.2. Semua pemberitahuan, permohonan, atau
persetujuan berdasarkan Kontrak ini harus
dibuat secara tertulis dalam Bahasa Indonesia
dan dianggap telah diberitahukan jika telah
disampaikan secara langsung kepada wakil sah
PIHAK PERTAMA atau PIHAK KEDUA
sebagaimana tercantum dalam SSKK, atau jika
disampaikan melalui surat tercatat, e-mail, dan
atau faksimili ditujukan ke alamat yang
tercantum dalam SSKK.

5. Wakil Sah Para Pihak Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan
untuk dilakukan dan setiap dokumen yang
disyaratkan atau diperbolehkan untuk dibuat
berdasarkan Kontrak ini oleh PIHAK PERTAMA atau
PIHAK KEDUA hanya dapat dilakukan atau dibuat
oleh pejabat yang disebutkan dalam SSKK.
6. Perpajakan PIHAK KEDUA dan subpenyedia/distributor yang
ditunjuk PIHAK KEDUA (jika ada), dan Personil yang
bersangkutan berkewajiban untuk membayar semua
pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang
dibebankan oleh peraturan perpajakan atas
pelaksanaan Kontrak ini. Semua pengeluaran
perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam Nilai
Kontrak.

7. Pengalihan dan/ atau 7.1. Pengalihan seluruh Kontrak hanya


Subkontrak diperbolehkan dalam hal terdapat pergantian
namaPIHAK KEDUA, baik sebagai akibat
peleburan (merger), konsolidasi, atau
pemisahan.
7.2. Pengalihan sebagian pelaksanaan Kontrak
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pengalihan sebagian pelaksanaan Kontrak
untuk barang/jasa yang bersifat standar
dilakukan untuk pekerjaan seperti
pengiriman barang (distribusi barang) dari
PIHAK KEDUA kepada Kementerian/
Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/
Intitusi; dan
b. Pengalihan sebagian pelaksanaan Kontrak
dapat dilakukan untuk barang/jasa yang
bersifat tidak standar misalnya untuk
pekerjaan konstruksi (minor), pengadaan
ambulans, ready mix, hot mix dan lain
sebagainya.

8. Penyedia Mandiri Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab


penuh terhadap personil dan
subpenyedia/distributor yang ditunjuk PIHAK
KEDUA (jika ada) serta pekerjaan yang dilakukan
oleh mereka.

9. Sanksi 9.1. PIHAK PERTAMA dapat mengenakan sanksi


kepada PIHAK KEDUA berdasarkan laporan
tertulis dari Pejabat Penandatangan/
Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian/Pejabat
Pemesan pada masing-masing Kementerian/
Lembaga Satuan Kerja Perangkat Daerah/
Institusi atau berdasarkan pemeriksaan dan
klarifikasi PIHAK PERTAMA, jika PIHAK
KEDUA:
a. Tidak menanggapi pesanan dalam
transaksi melalui e-Purchasing;
b. Tidak dapat memenuhi pesanan sesuai
dengan kesepakatan dalam transaksi
melalui e-Purchasing; tanpa disertai alas an
yang dapat diterima;
c. Menjual Barang/Jasa melalui proses e-
Purchasing dengan harga yang lebih mahal
dari harga Barang/Jasa yang dijual selain
melalui e-Purchasing pada periode
penjualan, jumlah, dan tempat serta
spesifikasi teknis dan persyaratan yang
sama; dan/atau
d. Membuat dan/atau menyampaikan
dokumen dan/atau keterangan lain yang
tidak benar untuk memenuhi persyaratan
Katalog Elektronik.
9.2. Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda
Bukti Perjanjian/Pejabat Pemesan pada
masing-masing Kementerian/Lembaga/Satuan
Kerja Perangkat Daerah/Institusi
menyampaikan laporan tertulis sebagaimana
dimaksud pada angka 9.1 setelah Pejabat
Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti
Perjanjian/Pejabat Pemesan pada masing-
masing Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja
Perangkat Daerah/ Institusi mengenakan
sanksi berupa Surat Peringatan I, Surat
Peringatan II, dan denda kepada PIHAK
KEDUA, namun PIHAK KEDUA tetap tidak
memperbaiki atau tidak merespon sanksi-
sanksi tersebut.
9.3. PIHAK PERTAMA dapat mengenakan sanksi
atas tindakan yang dilakukan oleh PIHAK
KEDUA sebagaimana dimaksud pada angka
9.1 berupa:
a. Pemutusan Kontrak;
b. Penghentian sementara dalam system
transaksi e-Purchasing; dan/atau
c. Penurunan pencantuman dari Katalog
Elektronik.
9.4. Tata Cara Pengenaan Sanksi sebagaimana
dimaksud pada angka 9.1, 9.2, dan 9.3
mengacu pada ketentuan pengenaan sanksi
sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala
LKPP tentang e-Purchasing.
B. PERUBAHAN, PENGHENTIAN, DAN PEMUTUSAN KONTRAK
10. Perubahan Kontrak 10.1. Kontrak hanya dapat diubah melalui
addendum (perubahan) Kontrak.
10.2. Usulan addendum Kontrak dapat dilakukan
dalam hal :
a. penambahan item barang/jasa;
b. perubahan spesifikasi teknis barang/jasa;
c. perubahan harga;
d. penurunan pencantuman baik sebagian
maupun seluruh item barang/jasa dari
Katalog Elektronik;
e. perubahan lainnya yang bersifat
substansial; dan/atau
f. perubahan lainnya yang bersifat
administrative.
10.3. Tata Cara Perubahan Kontrak Katalog
sebagaimana dimaksud pada angka 10.1 dan
10.2 mengacu pada ketentuan perubahan
Kontrak Katalog sebagaimana diatur dalam
Peraturan Kepala LKPP.
11. Keadaan Kahar 11.1. Yang dimaksud Keadaan Kahar dalam Kontrak
ini adalah suatu keadaan yang terjadi diluar
kehendak PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA dan tidak dapat diperkirakan
sebelumnya, sehingga kewajiban yang
ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat
dipenuhi.
11.2. Dalam hal terjadi Keadaan Kahar, pihak yang
terkena Keadaan Kahar kepada pihak lainnya
yang berkontrak secara tertulis dalam waktu
paling lambat 14 (empat belas) hari kalender
sejak terjadinya Keadaan Kahar, dengan
menyertakan salinan pernyataan Keadaan
Kahar yang dikeluarkan oleh pihak/instansi
yang berwenang sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
11.3. Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal
merugikan yang disebabkan oleh perbuatan
atau kelalaian PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA.
11.4. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang
diakibatkan oleh terjadinya Keadaan Kahar
tidak dikenakan sanksi.
11.5. Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak
ini akan dihentikan sementara hingga keadaan
Kahar berakhir, kecuali PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA sepakat untuk meneruskan
pelaksanaan kontrak ini.
11.6. Setelah terjadinya Keadaan Kahar, PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA dapat
melakukan kesepakatan yang dituangkan
dalam addendum Kontrak.
11.7. Apabila terjadi Keadaan Kahar dan
menimbulkan kerugian bagi salah satu pihak,
maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
akan melakukan negosiasi untuk menyepakati
pertanggungjawaban atas beban kerugian
tersebut (Disepakati sebelum Kontrak
ditandatangani oleh Para Pihak).

12. Penghentian Kontrak Penghentian kontrak dapat dilakukan karena


pekerjaan sudah selesai atau terjadi Keadaan Kahar.

13. Pemutusan Kontrak Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh PIHAK


PERTAMA atau PIHAK KEDUA, sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam Kontrak.

14. Pemutusan Kontrak oleh 14.1. Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab
PIHAK PERTAMA Undang-Undang Hukum Perdata, berdasarkan
laporan tertulis dari Pejabat Penandatangan/
Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian/Pejabat
Pemesan pada masing-masing K/L/D/I,
PIHAK PERTAMA dapat memutuskan Kontrak
melalui pemberitahuan tertulis kepada PIHAK
KEDUA setelah terjadinya hal-hal sebagai
berikut:
a. PIHAK KEDUA lalai/cidera janji dalam
melaksanakan kewajibannya dan tidak
memperbaiki kelalaiannya dalam jangka
waktu yang telah ditetapkan;
b. PIHAK KEDUA selama Masa Kontrak gagal
memperbaiki Cacat Mutu atau
memperbaiki layanan yang diberikan
dalam jangka yang ditetapkan oleh PIHAK
PERTAMA;
c. PIHAK KEDUA terbukti melakukan KKN,
kecurangan dan/atau pemalsuan dalam
proses Pengadaan yang diputuskan oleh
instansi yang berwenang; dan/atau
d. Pengaduan tentang penyimpangan
prosedur, dugaan KKN dan/atau
pelanggaran persaingan sehat dalam
pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar
oleh instansi yang berwenang.
14.2. Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan
karena kesalahan PIHAK KEDUA maka
PIHAK PERTAMA dapat mengenakan sanksi
berupa :
a. Penghentian sementara dalam system
transaksi e-Purchasing; atau
b. Penurunan pencantuman dari Katalog
Elektronik.

15. Pemutusan Kontrak oleh 15.1. PIHAK KEDUA dapat memutuskan Kontrak
PIHAK KEDUA jika terjadi hal-hal sebagai berikut:
a. Akibat keadaan kahar sehingga PIHAK
KEDUA tidak dapat melaksanakan
pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak atau
addendum Kontrak;
b. PIHAK PERTAMA gagal mematuhi
keputusan akhir penyelesaian perselisihan;
atau
c. PIHAK PERTAMA tidak memenuhi
kewajiban sebagaimana dimaksud dalam
Kontrak atau Adendum Kontrak.
15.2. Pemutusan Kontrak sebagaimana dimaksud
pada angka 15.1 dilakukan sekurang-
kurangnya 30 (tiga puluh) hari setelah PIHAK
KEDUA menyampaikan pemberitahuan
rencana pemutusan Kontrak secara tertulis
kepada PIHAK PERTAMA.

16. Pemutusan Kontrak Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena


akibat lainnya PIHAK PERTAMA terlibat penyimpangan prosedur,
melakukan KKN dan/atau pelanggaran persaingan
sehat dalam pelaksanaan pengadaan, maka PIHAK
PERTAMA dikenakan sanksi berdasarkan peraturan
perundang-undangan.

C. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
17. Penyelesaian Perselisihan 17.1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
berkewajiban untuk berupaya sungguh-
sungguh menyelesaikan secara damai semua
perselisihan yang timbul dari atau
berhubungan dengan Kontrak ini atau
interpretasinya selama atau setelah
pelaksanaan pekerjaan ini.
17.2. Penyelesaian perselisihan atau sengketa
antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
dalam Kontrak dilakukan melalui
musyawarah.
17.3. Jika dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender
tidak didapat penyelesaian secara
musyawarah untuk mencapai mufakat, maka
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat
untuk menyelesaikan perselisihan melalui
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sebagai
Pemutus Sengketa.
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK KATALOG
_____________________________________________________________________________________________________
A. Korespondensi Alamat PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sebagai
berikut :

PIHAK PERTAMA :
Nama : H. Mohamad Ali Sya,ban, dr
Alamat : Jl. Siliwangi Blk No 31 B
Tasikmalaya
Telepon : 0265-321323
Website :
Faksimili :
Wakil Sah : Kepala UPTD Puskesmas DTP
Kahuripan

PIHAK KEDUA :
Nama :
Alamat : PT. Anugrah Argon Medica
Bandung A
: Jl. Caringin No 224 A Bandung
:
Telepon : 022- 6018715, 6018716
Website :
Faksimili :
E-mail :
Wakil Sah : Direktur Utama

B. Tanggal Berlaku Kontrak mulai berlaku sejak tanggal


Kontrak ditandatanganinya Kontrak sampai dengan
29 Nopember 2016
C. Harga Kontrak Harga dalam Kontrak merupakan batas tertinggi
untuk penandatanganan Surat Pesanan antara PIHAK
KEDUA dengan Pejabat Penandatanganan/
Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian pada
Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat
Daerah/Institusi.

D. Penyesuaian PIHAK KEDUA dapat mengajukan usulan perubahan


Harga harga dalam Katalog Elektronik kepada PIHAK
PERTAMA setiap 6 bulan sekali.

E. Jadwal Pengiriman Jadwal pengiriman barang/pelaksanaan pekerjaan


Barang/ Pelaksanaan oleh PIHAK KEDUA diatur dalam Surat Pesanan
Pekerjaan antara PIHAK KEDUA dengan Pejabat
Penandatangan/ Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian
pada Kementerian/ Lembaga/Satuan Kerja Perangkat
Daerah/Institusi.

F. Pengiriman Ketentuan mengenai pengiriman barang/pelaksanaan


Barang/Pelaksanaan pekerjaan akan diatur lebih lanjut dalam Surat
Pekerjaan Pesanan antara PIHAK KEDUA dengan Pejabat
Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian
pada Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat
Daerah/Institusi.

G. Tanggung Jawab PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas tiap-tiap


kesalahan atau kelalaian yang dilakukan oleh
subpenyedia/distributor yang diwakilinya selama
pelaksanaan Kontrak ini.

Anda mungkin juga menyukai