LKPD PPH BADAN TERUTANG
LKPD PPH BADAN TERUTANG
LKPD PPH BADAN TERUTANG
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-
Nya sehingga bahan ajar Menerapkan PPh Badan Terutang (definisi badan, subjek
PPh Badan, bukan subjek PPh badan, Tarif dan Perhitungan PPh Badan Terutang)
disusun untuk siswa kelas XII (duabelas) SMK ini dapat diselesaikan dengan sebaik-
baiknya.
Bahan ajar ini disusun dengan tujuan agar siswa/I dapat mencapai kompetensi
dasar yang telah ditentukan yaitu “Menerapkan PPh Badan Terutang:. Bahan ajar ini
memaparkan secara singkat dan jelas materi pelajaran (definisi badan, subjek PPh
Badan, bukan subjek PPh badan, Tarif dan Perhitungan PPh Badan Terutang) serta
dilengkapi pula dengan evaluasi yang akan mendukung ketercapaian kompetensi dasar
sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam hal ini, penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan bahan ajar yaitu
menerapkan PPh badan terutang masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang relevan dan membangun guna
menyempurnakan bahan ajar ini dimasa yang akan datang. Semoga bahan ajar ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi siswa/i kelas XII (duabelas) SMK.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI ..................................................................................................ii
KOMPETENSI INTI .....................................................................................1
KOMPETENSI DASAR ...............................................................................1
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI ..........................................1
TUJUAN PEMBELAJARAN........................................................................1
MATERI .........................................................................................................2
1. Tarif dan Perhitungan PPh Badan Terutang.........................................2
SOAL KOMPETENSI...................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................8
ii
A. KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan mengevaluasi menggunakan alat, informasi, dan
tentang pengetahuan factual, prosedur kerja yang lazim dilakukan
konseptual, operasional dasar, dan serta memecahkan masalah sesuai
metakognitif sesuai dengan bidang dengan bidang Akuntansi dan
dan lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Menampilkan
Keuangan Lembaga pada tingkat kinerja di bawah bimbingan dengan
teknis, spesifik, detil, dan kompleks standart kompetensi kerja.
berkenaan dengan ilmu Menunjukkan keterampilan menalar,
pengetahuan teknologi, seni, mengolah dan menyaji secara efektif,
budaya dan humaniora dalam kreatif, produktif, kritis, mandiri,
konteks pengembagan potensi diri kolaboratif, komunikatif dan solutif
sebagai bagian dari keluarga, dalam ranah abstrak terkait dengan
sekolah, dunia kerja, warga pengembangan dari yang
masyarakat nasional, regional, dan diperlajarinya di sekolah, serta
internasional. mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
B. KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3.7 Menerapakan PPh Badan 4.7 Melakukan perhitungan PPh Badan
Terutang Terutang.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.7 Menerapkan PPh Badan Terutang
3.7.1 Setelah menyimak penjelasan dari guru, siswa dapat menjelaskan kembali
pengertian badan.
1
3.7.2 Setelah berdiskusi dan menggali informasi dari berbagai sumber
belajar, siswa kelas dapat menentukan subjek PPh badan.
3.7.3 Setelah berdiskusi dan menggali informasi dari berbagai sumber
belajar, siswa kelas dapat menentukan bukan subjek PPh badan
3.7.4 Setelah mengamati tayang video, siswa dapat menghitung PPh badan
terutang.
E. MATERI
2
Pajak Penghasilan yang terutang = (28% - 5%) x Rp1.250.000.000 = Rp
287.500.000.
Contoh 1:
3
Contoh 2:
Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto yang tidak
memperoleh fasilitas
= Rp 3.000.000.000 – Rp 480.000.000 = Rp 2.520.000.000
SOAL KOMPETENSI
A. Pilihan Berganda
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang (X)
pada jawaban yang benar.
1. Berdasarkan data laporan keuangan atas usaha tahun pajak 2013 PT. GLOBAL
BUSINESS memiliki laba sebelum pajak Rp 175.000.000,00 PPh terutang ….
a. Rp 12.500.000,00
b. Rp 27.500.000,00
c. Rp 49.000.000,00
d. Rp 17.500.000,00
e. Rp 43.750.000,00
2. Untuk penentuan penghasilan neto wajib pajak badan, dari hal-hal berikut yang tidak
boleh dikurangkan terhadap penghasilan bruto adalah...
a. Penyusutan harga perolehan harta berwujud yang tidak dipergunakan dalam
perusahaan.
b. Kerugian karena selisih kurs mata uang asing.
c. Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia
d. Gaji untuk para pengurus perseroan
e. Kerugian piutang tak tertagih.
4
b. Tambahan kemampuan ekonomi yang diterima atau diperoleh dari warisan yang
belum dibagi
c. Utang yang dihapuskan oleh pihak debitur yang sudah melalui proses peradilan
d. Keuntungan karena selisih kurs dari mata uang asing
e. Deviden dengan nama atau bentuk apapun
4. Wajib pajak yang tidak memiliki NPWP akan dikenakan tarif pajak sebesar,
adalah….
a. 5% lebih tinggi dari wajib pajak yang memiliki NPWP
b. 15% lebih tinggi dari wajib pajak yang memiliki NPWP
c. 20% lebih tinggi dari wajib pajak yang memiliki NPWP
d. 10% lebih tinggi dari wajib pajak yang memiliki NPWP
e. 25% lebih tinggi dari wajib pajak yang memiliki NPWP
5
e. Orang Pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia
tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan
10. Wajib Pajak Dalam negeri tahun buku 2010 mempunyai Peredaran Bruto setahun
Rp40.000.000.000 dan memperoleh Penghasilan kena pajak sebesar
Rp400.000.000. Penghitungan PPh terutang berdasarkan pasal 31E adalah:
a. 25% x Rp400.000.000
b. 25% x 50% x (4.800.000.000/40.000.000.000) x Rp400.000.000 + 25% x
(35.200.000.00/ 40.000.000.000) x Rp400.000.000
c. 25% x 50% x Rp400.000.000
d. 25% x 50% x (4.800.000.000/40.000.000.000)
11. Wajib Pajak Dalam negeri tahun buku 2010 mempunyai Peredaran Bruto setahun
Rp54.800.000.000 dan memperoleh Penghasilan kena pajak sebesar
Rp400.000.000. Penghitungan PPh terutang berdasarkan pasal 31E adalah:
a. 25% x Rp400.000.000
b. 25% x 50% x (4.800.000.000/54.800.000.000) x Rp400.000.000 + 25% x
(50.000.000.000/40.000.000.000) x Rp400.000.000.
c. 25% x 50% x Rp400.000.000
d. 25%x50%x (4.800.000.000/54.800.000.000)
12. Laporan keuangan yang menyajikan penghasilan dan beban entitas untuk suatu
periode yang merupakan kinerja keuangan yang menandingkan beban dengan
penghasilan disebut...
a. Laporan keuangan
b. Laporan laba-rugi
c. Laporan perubahan modal
d. Neraca saldo
e. Laporan arus kas
13. Koreksi fiskal positif dilakukan apabila laba menurut fiskal bertambah. Berikut ini
yang termasuk penyebab koreksi positif adalah...
a. Penyusutan komersial lebih besar daripada penyusutan fiskal
b. Penyusutan komersial lebih besar daripada penyusutan fiskal
c. Penghasilan tidak termasuk objek pajak
d. Penghasilan dikenakan PPh Final
e. Penghasilan ditangguhkan pengakuannya
14. Berdasarkan pembukuan PT. Jaya Sakti tahun 2012, jumlah penjualan sebesar
Rp3.850.000.000. penghasilan kena pajak Rp1.150.000.000. Pajak penghasilan
terutang PT. Jaya Sakti berdasarkan tarif PPh Pasal 31E
a. Rp. 105.000.000.
b. Rp. 143.750.000.
c. Rp. 246.750.000.
d. Rp. 725.000.000.
e. Rp. 850.500.000.
6
15. Berdasarkan pembukuan tahun 2012 PT. Toshiba, jumlah penjualan sebesar
Rp16.000.000.000. penghasilan kena pajak Rp3.600.000.000. Pajak terutang PT.
Toshiba berdasarkan tarif PPh pasal 31E adalah...
a. Rp. 210.000.000.
b. Rp. 630.000.000.
c. Rp. 765.000.000.
d. Rp. 900.000.000.
e. Rp. 1.050.000.000.
SOAL ULANGAN
1. Jelaskan bagaimana pemajakan atas usaha kecil dengan omset kurang dari Rp
4.800.000.000 per tahun. Jelaskan keuntungan dan kerugian kebijakan pepajakan
ini dilihat dari sudut pandang fiskus dan wajib pajak?
2. CV. Abadi Mulya adalah perusahaan yang mempunyai kegiatan usaha dalam
bidang Penjualan Alat Tulis Kantor. Peredaran Bruto CV. Abadi Mulya dalam
Tahun Pajak 2013 sebesar Rp 3.245.265.000,00. Peredaran Bruto CV. Abadi Mulya
dalam Tahun Pajak 2014 sebesar Rp 53.586.650.000,00 dengan perincian sebagai
berikut:
- Penjualan Kotor bulan Januari 2014 adalah sebesar 4.632.000.000.
- Penjualan Kotor bulan Pebruari 2014 adalah sebesar 4.526.000.000.
- Penjualan Kotor bulan Maret 2014 adalah sebesar 4.123.000.000.
- Penjualan Kotor bulan April 2014 adalah sebesar 4.358.000.000.
- Penjualan Kotor bulan Mei 2014 adalah sebesar 4.261.000.000.
- Penjualan Kotor bulan Juni2014 adalah sebesar 4.498.000.000.
- Penjualan Kotor bulan Juli 2014 adalah sebesar 4.84.600.0000.
- Penjualan Kotor bulan Agustus 2014 adalah sebesar 4.714.000.000.
- Penjualan Kotor bulan September 2014 adalah sebesar 4.923.000.000.
- Penjualan Kotor bulan Oktober 2014 adalah sebesar 4.132.650.000.
- Penjualan Kotor bulan Nopember 2014 adalah sebesar 4.246.500.000.
- Penjualan Kotor bulan Desember 2014 adalah sebesar 4.326.500.000.
Ditanya : Hitunglah PPh terutang CV. Abadi Mulya.
3. PT Surya Agung Sejati adalah perusahaan yang mempunyai kegiatan usaha dalam
bidang Penjualan Mobil.
- Peredaran Bruto PT Surya Agung Sejati dalam Tahun Pajak 2013 sebesar Rp
5.365.252.000,00.
- Peredaran Bruto PT Surya Agung Sejati dalam Tahun Pajak 2014 sebesar Rp
51.236.759.000,00 dengan Penghasilan Kena Pajak sebesar
Rp.4.956.813.000,00
Ditanya: Hitunglah PPh terutang PT Surya Agung Sejati!
7
DAFTAR PUSTAKA
Solicatun. (2017). Buku Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI. Jakarta: Pustaka Ilmu