Fire &gas Detector
Fire &gas Detector
Fire &gas Detector
Arsyadi Hidayat
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
3
Gambar 2.6. Pola hubungan FGS dan ESD dalam Sistem SIS
Gambar 2.7. Diagram Conventional fire system Gambar 2.8. Metode kabelan
14
3. Tipe Addressable
• Banyak dipakai di industri.
• Secara umum penarikan kabel untuk sistem ini
termasuk sederhana dan mudah dipahami.
• Jika dalam implementasi di lapangan banyak
dijumpai kendala, maka hal itu biasanya disebabkan
oleh kurang matangnya desain, terutama dalam hal
penempatan module dan EOL resistor.
17
3. Detector
3.1 Gas Detector
20
adalah alat yang mengubah dari satu besaran sinyal analog ke besaran
sinyal digital.
a. Kalibrasi “Zero”
➢ Menggunakan nitrogen murni atau udara sintetis murni
untuk menetapkan titik nol.
➢ Agar lebih realistis dan praktis untuk nol sensor
menggunakan udara di sekitar sensor ketika area
tersebut dianggap bersih.
39
b. Kalibrasi “Span”
Dimana :
Vmix = volume campuran gas
V = volume silinder
P = tekanan dalam silinder
Pa = tekanan atmosfir
43
Contoh :
Jika laju aliran gas kalibrasi adalah 1000 cc per menit dan
dibutuhkan kira-kira satu menit per sensor, maka gas dapat
digunakan pada silinder tunggal sekitar 27,8 kali.
3.2 Smoke Detector
44
End-of-Line Supervision
➢ pasangan kabel biru & coklat memiliki penghubung end-of-line
resistor (EOLR) yang sama seperti detector 2-wire.
➢ Resistor berfungsi untuk memverifikasi bahwa kabel detektor
asap tidak putus.
➢ Ada dua cara untuk mentransfer EOL, yaitu seri dan paralel.
Kedua cara memiliki metode penggunaan dan instalasi sendiri.
➢ Nilai EOL yang diperlukan terdapat di dalam user's manual.
55
✓ End of Line Relay, atau End of Line Power Supervision Relay (EOLR-1)
adalah merupakan perangkat sederhana yang menutup ketika menerima
12 Volt DC power.
✓ Jika daya hilang, maka relay terbuka.
56
a. Fire Bell
b. Indicator lamp
4.2 Instalasi Manual Call Point
70
5. Maintenance
5.1 Inspeksi Visual Berkala
76
6. Troubleshooting
83
✓ Kebakaran adalah suatu reaksi oksidasi hebat dan berantai yang disertai
timbulnya panas san terjadi apabila terdapat ketiga unsur penyebab
kebakaran berada bersama-sama yang disebut sebagai tetrahedron api
✓ Untuk memadamkan peristiwa kebakaran adalah dengan cara memutus
salah satu unsur segitiga api yang menujang kebakaran.
✓ Agar sistem dapat bekerja dengan baik, pada saat perancangan dibuat
berlapis.
✓ Untuk memproteksi terjadinya kebakaran, maka perlu adanya detector
diantaranya adalah gas detector, smoke detector, dan heat detector.
✓ Untuk keperluan pekerjaan perawatan atau pengujian peralatan perlu
dilakukan inhibit safety devices/by passing critical protection, agar tidak
mengaktifkan komponen safety yang terkait dengan sistem tersebut.
85
7. Penutup
7.1 Kesimpulan
86
Terima Kasih