Modul PLC
Modul PLC
1
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................i
Daftar Isi......................................................................................................ii
PENDAHULUAN
A. Deskripsi............................................................................................iv
B. Prasyarat.............................................................................................iv
C. Petunjuk Penggunaan Modul................................................................iv
D. Informasi Pendukung.......................................................................vi
E. Tujuan Akhir.......................................................................................vii
F. KI dan KD...........................................................................................vii
MATERI 1
A. Tujuan Pembelajaran............................................................................1
B. Peta Konsep.........................................................................................1
C. Uraian Materi.......................................................................................2
D. Rangkuman.........................................................................................10
E. Tes Formatif........................................................................................11
MATERI 2
A. Tujuan Pembelajaran..........................................................................14
B. Peta Konsep........................................................................................14
C. Uraian Materi......................................................................................15
D. Rangkuman.......................................................................................20
E. Tes Formatif........................................................................................21
MATERI 3
A. Tujuan Pembelajaran.........................................................................24
B. Peta Konsep.......................................................................................24
C. Uraian Materi.....................................................................................25
D. Rangkuman.........................................................................................41
E. Tes Formatif......................................................................................43
ii
MATERI 4
A. Tujuan Pembelajaran..........................................................................46
B. Peta Konsep........................................................................................46
C. Uraian Materi......................................................................................47
D. Rangkuman........................................................................................66
E. Tes Formatif.......................................................................................67
MATERI 5
A. Tujuan Pembelajaran..........................................................................70
B. Peta Konsep........................................................................................70
C. Uraian Materi......................................................................................71
D. Rangkuman.........................................................................................81
E. Tes Formatif.......................................................................................82
Daftar Rujukan............................................................................................118
iii
Pendahuluan
A. Deskripsi
Modul instalasi motor listrik ini berfokus pada materi
Programmable Logic Controller (PLC) khususnya untuk
penggendalian motor listrik. Modul ini berisi lima bab, antara
lain:
(a) pengenalan PLC; (b) rangkaian dasar PLC; (c) pemrograman PLC
dengan komputer; (d) instruksi khusus software CX-Programmer;
(e) function block CX-Programmer.
B. Prasyarat
Untuk menggunakan modul ini, prasyarat yang harus ditempuh
siswa yaitu telah menempuh mata pelajaran Instalasi Motor
Listrik Kendali Magnetik.
iv
e) Untuk mengerjakan proyek, siswa melakukan kegiatan
merancang, membuat, dan menguji.
f) Pada setiap akhir proyek terdapat lembar refleksi. Siswa
mengisi lembar refleksi setelah menyelesaikan proyek.
g) Bekerjalah secara kooperatif sesuai dengan bimbingan guru.
h) Demi pencapaian tujuan pembelajaran, kerjakan setiap tugas
dengan baik.
v
D. Informasi Pendukung
Beberapa informasi pendukung yang terdapat dalam modul ini
antara lain adalah sebagai berikut:
AYO TEMUKAN!
Logo ini digunakan untuk mencari tau materi yang dapat menambah wawasan siswa.
CATATAN!
Logo ini digunakan sebagai penanda mengenai materi pelajaran yang dianggap penting dan p
AWAS!
Logo ini digunakan sebagai penanda bahaya sehingga siswa tidak boleh melakukan kesalahan
HATI-HATI!
Logo ini digunakan sebagai penanda agar siswa selalu berhati-hati dan teliti dalam
LATIHAN!
Logo ini digunakan sebagai penanda soal- soal latihan yang perlu dikerjakan untuk mengukur k
vi
E. Tujuan Akhir
Setelah menggunakan modul ini diharapkan siswa dapatmenjelaskan
karakteristik PLC, membuat ladder diagram, mensimulasikan
program, mentransfer program ke PLC, memasang wiring, dan
menguji program pada PLC.
F. KI dan KD
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati ajaran agama yang dianutnya serta
menerapkannya dalam pembelajaran instalasi motor
listrik.
K1 2 : Mengamalkan dan membiasakan sikap dan tingkah
laku yang baik dan positif sesuai dengan norma-norma
pada lingkungannya sehingga dapat menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung
pembelajaran instalasi motor listrik.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis suatu ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan teori dan konsep
instalasi motor listrik sehingga menimbulkan rasa ingin
tahu yang dapat berpuncak pada pemecahan suatu
masalah didalam pembelajaran dan masyarakat pada
umumnya.
KI 4 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis suatu ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan teori dan konsep
instalasi motor listrik sehingga menimbulkan rasa ingin
tahu yang dapat berpuncak pada pemecahan suatu
masalah didalam pembelajaran dan masyarakat pada
umumnya.
vii
Kompetensi Dasar :
KD 3.1 : Menjelaskan pemasangan komponen dan sirkit
programmable logic controller.
KD 3.2 : Menafsirkan gambar kerja dan sirkit
programmable logic controller.
KD 3.3 : Mendeskripsikan karakteristik komponen dan sirkit
programmable logic controller.
KD 4.1 : Memasang komponen dan sirkit programmable
logic controller.
KD 4.2 : Menyajikan gambar kerja dan sirkit programmable
logic controller.
KD 4.3 : Memeriksa komponendan sirkit programmable
logic controller.
viii
MATERI 1
PENGENALAN PLC
Tujuan pembelajaran:
Setelah melakukan pembelajaran, diharapkan siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian PLC.
2. Menjelaskan prinsip kerja PLC.
3. Menyebutkan bagian utama pada PLC.
4. Menjelaskan fungsi bagian utama pada PLC.
5. Menyebutkan instruksi dasar ladder diagram pada PLC.
Peta Konsep
Pemrograman
PLC Dengan Kom uter
Rangkaian Dasar
Pengenalan PLC
Kendali PLC
Instruksi Khusus
Software CX Programmer Function Blok Pada
CX Programmer
1
A. Pengertian PLC
PLC dapat diartikan sebagai kontrol logika terprogram
dimana PLC memiliki ”otak” berupa mikroprosesor yang digunakan
pada otomasi proses industri seperti pengawasan dan pengontrolan
mesin-mesin produksi. Secara mendasar PLC adalah suatu peralatan
kontrol yang dapat diprogram untuk mengontrol proses atau
operasi mesin. Kontrol program dari PLC yaitu menganalisa sinyal
input kemudian mengatur keadaan output sesuai dengan keinginan
pemakai.
Bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengoperasikan
PLC berbeda dengan bahasa pemrograman biasa, bahasa yang
digunakan adalah Ladder, yang hanya berisi input-proses-
output. Contoh beberapa merk PLC yang ada di pasaran
ditunjukkan pada Gambar 1.1.
2
Hasil pemrosesan data yang telah diproses oleh CPU akan
berupa sinyal keluaran digital yang akan dikirim ke modul
output. Skema prinsip kerja PLC dapat dilihat pada Gambar 1.2.
3
1. Central Prosesing Unit ( CPU )
CPU berfungsi untuk mengontrol dan mengawasi semua
pengopersian dalam PLC, melaksanakan program yang
disimpan didalam memory. Selain itu CPU juga memproses dan
menghitung waktu memonitor pelaksanaan perangkat lunak dan
menterjemahkan program perantara yang berisi logika dan waktu
yang dibutuhkan untuk komunikasi data dengan pemrogram.
2. Memory
Memory berfungsi untuk menyimpan data atau program
dalam PLC. Memory yang terdapat pada PLC terdiri dari
operating sistem memory dan user memory. Operating system
memory berupa Read Only Memory (ROM) yang berfungsi
untuk menterjemahkan ladder diagram menjadi bahasa yang
dimengerti oleh processor. User memory berisi status I/O, ladder
diagram, nilai Timmer/Counter, dan data-data lain dari user. User
memory bisa berupa Random Acces Memory (RAM) yang
dilengkapi dengan baterai supaya program dalam PLC tidak
hilang ketika power dimatikan.
AYO TEMUKAN!
PLC memiliki berbagai jenis memory. Sekarang coba cari tahu apa saja memory pada PLC bese
Kalian bisa mencari tahu dari buku referensi maupun internet.
4
adalah komponen atau peralatan kendali yang dihubungkan ke
terminal input, bisa berupa tombol push botton, saklar, sensor,
limit switch, dsb. Output device adalah komponen atau peralatan
yang dikendalikan, bisa berupa motor, kontaktor, lampu, dsb.
Contoh Peletakan input dan output pada PLC ditunjukkan pada
Gambar 1.4.
4. Power Supply
PLC tidak akan beroperasi bila tidak ada suplai daya
listrik. Power supply merubah tegangan input menjadi tegangan
listrik yang dibutuhkan oleh PLC. Dengan kata lain sebuah suplai
daya listrik mengkonversikan suplai daya PLN (220 VAC) ke
daya yang dibutuhkan CPU atau modul input/output.
5
D. Ladder Diagram
Ladder diagram adalah bahasa pemrograman tangga
yang diturunkan dari diagram rangkaian pengawatan kontrol relay
secara langsung. Ladder diagram terdiri dari susunan kontak
(input) dan coil (output) yang disusun dari sebelah kiri ke kanan
pada diagram. Anak tangga (rung) berisi komponen-komponen
pemrograman. Rung diapit oleh garis vertikal pada diagram yang
ditandai dengan L1 dan L2. Garis ini merupakan sumber atau line
tegangan yang dapat berupa sumber tegangan AC maupun DC.
Jika line tersebut menggunakan sumber tegangan AC, maka
L1 merupakan fase dan L2 merupakan netral. Jika line
menggunakan sumber tegangan DC, maka L1 merupakan
terminal positif sedangkan L2 merupakan terminal negatif.
Contoh ladder diagram untuk program PLC dapat dilihat pada
Gambar 1.5
6
d. Tidak ada kontak yang diletakkan di sebelah kanan output.
e. Setiap output disisipkan satu kali dalam setiap program.
f. Input boleh muncul berkali-kali, output hanya boleh muncul satu
kali.
(a) (b)
Gambar 1.6 Bentuk (a) LOAD dan (b) LOAD NOT
7
menghubungkan dua atau lebih input dalam bentuk NC secara seri.
Bentuk AND dan AND NOT ditunjukkan pada Gambar 1.7.
(a) (b)
Gambar 1.7 Bentuk (a) AND (b) AND NOT
c. OR dan OR NOT
OR digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih input
dalam bentuk NO secara paralel. OR NOT digunakan untuk
menghubungkan dua atau lebih input dalam bentuk NC secara
paralel. Bentuk OR dan OR NOT ditunjukkan pada Gambar 1.8.
(a) (b)
Gambar 1.8 Bentuk (a) OR (b) OR NOT
8
(a) (b)
Gambar 1.9 Bentuk (a) OUT (b) OUT NOT
e. END (01)
END digunakan untuk mengakhiri suatu program. Bentuk
END ditunjukkan pada Gambar 1.10.
9
RANGKUMAN
10
Tes Formatif
2. Berikut ini yang tidak termaksud bagian utama dari PLC yaitu
....
a. CPU
b. Consule
c. Memory
d. Modul I/O
e. Power Supply
11
5. Berikut ini yang tidak termaksud ketentuan dalam
menggambar ladder diagram adalah ....
a. Daya mengalir dari kanan ke kiri
b. Daya mengalir dari kiri ke kanan
c. Output dapat menjadi input
d. Input tidak dapat menjadi output
e. Output ditulis pada bagian yang paling kanan
b. e.
c.
b. e.
c.
12
8. Bentuk dari ladder diagram OUT NOT adalah ....
a. c.
b. d.
c.
13
MATERI 2
RANGKAIAN DASAR KENDALI PLC
Tujuan pembelajaran:
Setelah melakukan pembelajaran, diharapkan siswa dapat:
1. Menjelaskan prinsip kerja rangkaian dasar ON OFF, AND, OR,
pengunci, dan interlock.
2. Membuat ladder diagram untuk rangkaian dasar ON OFF, AND,
OR, pengunci, dan interlock.
Peta Konsep
Pemrograman
PLC Dengan Komputer Rangkaian Dasar
Pengenalan PLC
Kendali PLC
14
A. Rangkaian Dasar ON/OFF
Rangkaian on/off merupakan rangkaian yang paling dasar
dalam pengoperasian power on atau power off (push on atau
push off). Gambar 2.1 menunjukkan rangkaian dasar push on
dan rangkaian push off beserta ladder diagram masing-masing
rangkaian.
Ladder Diagram
Rangkaian Kelistrikan
(a)
0.00 100.00
Ladder Diagram
Rangkaian Kelistrikan
(b)
Gambar 2.1 (a) Rangkaian Dasar Push On; (b) Rangkaian Dasar Push
Off
15
Prinsip kerja rangkaian on pada Gambar 1 adalah kondisi
awal coil K1 dalam keadaan mati. Ketika PB On ditekan, maka coil K1
akan aktif. Selanjutnya, prinsip kerja rangkaian off pada Gambar
2.1 adalah kondisi awal coil K1 sudah aktif. Ketika PB off ditekan,
maka coil K1 akan mati.
Rangkaian Kelistrikan
Ladder Diagram
16
2. Rangkaian OR
Prinsip kerja kerja rangkaian OR adalah seperti dua buah
saklar yang dipasang secara paralel. Untuk membuat operasi
OR digunakan kontak masukan dengan Normally Open (NO)
yang disusun paralel pada ladder diagram. Pada operasi OR output
akan bekerja atau on apabila salah satu input yang digunakan
pada operasi ini bekerja atau on. Apabila semua input yang
digunakan pada kondisi off, maka output akan off. Gambar 2.3
menunjukkan rangkaian dasar OR.
0.00
100.00
0.01
Ladder Diagram
Rangkaian Kelistrikan
17
coil K1 akan tetap aktif meskipun PB on dilepas. Jika PB off
ditekan, maka akan memustuskan aliran listrik, sehingga coil K1
mati.
Ladder Diagram
Rangkaian Kelistrikan
18
Rangkaian Kelistrikan
Ladder Diagram
19
1. Rangkaian Dasar PLC meliputi rangkaian dasar on-off,
rangkaian dasar AND OR, rangkaian dasar pengunci, dan
rangkaian dasar interlock.
Prinsip kerja rangkaian dasar on yaitu kondisi awal output
dalam keadaan mati, ketika tombol PB start ditekan maka
output akan aktif.
Prinsip kerja rangkaian dasar off yaitu kondisi awal output
dalam keadaan aktif, ketika tombol PB stop ditekan maka
output akan mati.
Prinsip kerja rangkaian AND yaitu ketika semua input (push
button) dalam keadaan on maka output juga akan on. Jika
salah satu input dalam keadaan off maka output akan off.
Prinsip kerja rangkaian OR yaitu ketika semua atau salah satu
input (push button) dalam keadaan on maka output juga akan
on. Jika semua input dalam keadaan off maka keadaan output
juga akan off.
Prinsip kerja rangkaian pengunci yaitu ketika input (push
button NO) ditekan maka akan menghidupkan output
namun ketika input dilepas output akan tetap hidup. Untuk
mematikan output maka tombol push button NC ditekan.
Prinsip kerja rangkaian interlock yaitu ketika input 1 ditekan
maka output 1 akan aktif namun output 2 tidak dapat aktif,
begitu juga sebaliknya.
20
Tes Formatif
21
5. Jika salah satu input dalam keadaan off sehingga output
akan off merupakan prinsip dari ....
a. Rangkaian on/off
b. Rangkaian AND
c. Rangkaian OR
d. Rangkaian Pengunci
e. Rangkaian Interlock
22
10. Berikut ini yang merupakan alamat ouput yang
digunakan untuk membuat lampu adalah ....
a. 0.0
b. 0.00
c. 0.01
d. 0.10
e. 1.00
23
MATERI 3
PEMROGRAMAN PLC DENGAN KOMPUTER
Tujuan pembelajaran:
Setelah melakukan pembelajaran, diharapkan siswa dapat:
1. Menjelaskan cara membuat program menggunakan software
CX- Programmer.
2. Menjelaskan cara membuat tabel pengalamatan.
3. Menjelaskan cara membuat ladder diagram.
4. Menjelaskan cara mensimulasikan program pada PLC.
5. Menjelaskan cara wiring.
6. Menjelaskan cara mentransfer program ke PLC.
Peta Konsep
Pemrograman
Rangkaian Dasar
PLC Dengan Komputer Pengenalan PLC
Kendali PLC
24
A. Pengenalan Software CX Programmer
CX-Programmer adalah software aplikasi yang
dikembangkan oleh Omron untuk memprogram semua jenis
PLC produk Omron. Modul ini hanya membahas pemrograman
menggunakan CX- Programmer versi 9.0.
B. Memulai CX Programmer
CX-Programmer merupakan software aplikasi berbasis
Windows. Oleh karena itu mengaktifkannya sama dengan software
berbasis Windows lainnya. Berikut merupakan cara
mengaktifkannya :
1. Klik Start
2. Klik All Program
3. Klik Omron
4. Klik CX One
5. Klik CX Programmer, lihat Gambar 3.2.
25
Gambar 3.2 Mengaktifkan CX-Programmer
26
Gambar 3.3 Tampilan Awal CX-Programmer
27
Gambar 3.6 Tampilan Setting PLC
28
Gambar 3.8 Bagian-bagian CX-Programmer
Keterangan :
1. Titlebar
2. Menubar
3. Toolbar
4. Symbolbar
5. Project Tree
6. Project Workspace
7. Output Windows
8. Daftar Tombol Shortcut
29
E. Tabel Pengalamatan
Tabel pengalamatan adalah tabel yang berisi fungsi input-
output dan alamat masing-masing fungsi tersebut. Tabel
pengalamatan berguna untuk membantu Programmer
mengidentifikasi input dan output sehingga akan mempersingkat
waktu pemrogramman. Berikut merupakan pengalamatan PLC Omron
Tipe CPM2A dan CP1L.
1) PLC Omron Tipe CPM2A
CPM2A dengan 20 Terminal I/O
Input ch 0 0.00 – 0.11
Input ch 1 1.00 – 1.05
Output ch 10 10.00 – 10.07
Output ch 11 11.00 – 11.03
Internal Relay 6.00 – 15.00
• CP1L-L20
Input ch 0 0.00 – 0.11
Input ch 100 100.00 – 100.07
Internal Relay 6.00 – 15.00
30
F. Membuat Program Dasar: Rangkaian Start Stop
dengan Pengunci
Gambar 3.9 menunjukkan rangkaian pengunci sederhana
yang biasa digunakan pada sistem kendali magnetik (rangkaian
kontaktor) pada motor listrik. Prinsip kerjanya yaitu ketika
tombol Start ditekan maka coil K1 aktif, sehingga kontak NO K1
menutup. Setelah tombol Start dilepas, coil tetap mendapat arus
listrik melalui kontak K1. Tombol Stop digunakan untuk mematikan
coil K1.
Ladder Diagram
Rangkaian kelistrikan
31
Tabel 2. Tipe PLC CP1L-L
Alamat Tipe Fungsi Keterangan
0.00 Input START Tombol PB NO
0.01 Input STOP Tombol PB NC
100.00 Output K1 Contactor Coil
32
Gambar 3.11 Hasil Pembuatan Ladder Diagram Tipe CP1L
G. Mensimulasikan Program
Simulasi dilakukan untuk menguji coba apakah program ladder
yang dibuat sudah berjalan sesuai dengan yang diinginkan atau
belum. Cara melakukan simulasi adalah sebagi berikut:
1) Pastikan pilihan tipe PLC pada langkah awal adalah tipe yang dapat
digunakan untuk simulasi (CPM2A, CP1L, dll).
2) Klik ikon Work Online untuk mensimulasikan program (lihat Gambar
3.12)
33
4) Cara mensimulasikan dengan mengoperasikan input push button
adalah:
• Klik pada input yang akan dioperasikan.
• Menghidupkan switch: tekan Ctrl+J pada keyboard.
• Mematikan switch: tekan Ctrl+K pada keyboard.
34
Gambar 3.14 Menu PLC
35
Gambar 3.16 Pilihan Operating Mode
F. Wiring PLC
Wiring merupakan suatu kegiatan menghubungkan hardware
yang dibutuhkan sesuai dengan desain yang telah dibuat.
Berikut contoh rangkaian terminal input dan terminal output dari
salah satu tipe PLC merk Omron.
36
Gambar 3.17 Susunan terminal power supply dan terminal input PLC
Omron CPM2A-20CDR-A dan CP1L-L20DR-A
(a)
37
(b)
Gambar 3.18 Cara Wiring CPM2A-20CDR-A dan CP1L-L20DR-A,
Input Device: (a) Power Supply Eksternal; (b) Power
Supply Internal
AWAS!
Letak dan wiring terminal power supply maupun terminal
input. Jangan sampai salah!
Catatan:
Power supply 24 volt bisa menggunakan power supply internal (sudah tersedia dalam PL
Polaritas power supply tidak terlalu fatal, boleh dibolak- balik. Namun tetap disarankan se
38
Rangkaian output pada PLC Omron
39
Gambar 1.30 Cara Wiring Output Device CPM2A-20CDR-A
dan CP1L-L20DR-A
Catatan:
Output 00 memiliki COM sendiri.
Output 01 memiliki COM sendiri.
Output 02 dan 03 memiliki COM bersama.
Output 04, 05, 06, 07 memiliki COM bersama.
AWAS!
Jangan memasang beban (device output) lebih dari 2 Ampere.
Jika beban yang dikontrol lebih dari 2 Ampere, gunakan Relay.
Hati-Hati!
Perhatikan jenis PLC yang digunakan! Apakah
output terminalnya 220 VAC atau 24/12 VDC.
40
1. Langkah untuk membuat program pada software CX
Programer yaitu: (a) membuka aplikasi CX Programer; (b) klik
file new, untuk membuat projek baru; (c) memilih tipe
PLC yang akan digunakan, dan memilih CPU yang
digunakan; (d) membuat ladder diagram sesuai dengan
program yang diinginkan; (e) melakukan simulasi pada
ladder diagram yang telah dibuat; memasang wiring sesuai
program; serta (f) mentransfer program ke PLC.
2. Langkah untuk membuat ladder diagram yaitu
mengidentifikasi alamat input dan output yang sesuai
dengan program yang dibuat. Klik C untuk membuat tombol
NO, klik / untuk memilih tombol NC, klik O untuk membuat
coil, dan klik W untuk membuat NO OR.
3. Langkah mensimulasikan ladder diagram yaitu (a) klik Work
Online; (b) klik pada input yang akan dioperasikan; (c) tekan
Ctrl+J untuk menghidupkan switch; (d) tekan Ctrl+K untuk
mematikan switch.
4. Langkah memasang wiring pada PLC yaitu (a) kabel negatif (-)
output dihubungkan dengan COM-input; (b) kabel positif (+)
ke salah satu kaki pertama input device; (c) terminal input
00, 01, ... 11 dihubungkan ke kaki kedua input device; (d)
kabel fasa sumber 220 VAC dihubungkan ke terminal COM
output PLC; (e) kabel netral dari sumber 220 VAC
dihubungkan ke beban; (f) dari beban dihubungkan ke salah
satu terminal out ut 00 01 .... 07 .
41
Langkah mentransfer program ke PLC yaitu: (a) pilih menu PLC Change Mode
tekan Yes; (b) pilih Transfer to PLC klik OK klik OK;
(c) pilih Operating Mode pilih Run.
Untuk menguji program pada PLC yaitu dengan melihat apakah trainer PLC sudah
42
Tes Formatif
2.
43
4. Tombol shortcut “O” digunakan untuk membuat simbol
diagram berupa ....
a. Normally Open
b. Normally Close
c. Open Coil
d. Close Coil
e. Instruksi Khusus
b. e.
c.
44
8. Berikut ini yang merupakan alamat output untuk PLC
Omron tipe CPM2A adalah ....
a. 0.00
b. 0.00
c. 1.00
d. 10.00
e. 100.00
45
MATERI 4
INSTRUKSI KHUSUS CX-PROGRAMMER
Tujuan pembelajaran:
Setelah melakukan pembelajaran, diharapkan siswa dapat:
1. Menjelaskan fungsi instruksi Keep, Timer, Counter, DIFU, DIFD,
Compare, dan Clock.
2. Menjelaskan penggunaan bit kerja (internal relay dan holding
relay).
3. Menjelaskan cara membuat ladder diagram untuk instruksi
khusus CX Programmer.
Peta Konsep
Pemrograman
PLC Dengan Komputer Rangkaian Dasar
Pengenalan PLC
Kendali PLC
46
A. Instruksi KEEP (FUN 11)
KEEP adalah special instruction yang berfungsi sebagai
pengunci atau penahan. KEEP sama dengan rangkaian pengunci,
bedanya penggunaan KEEP lebih sederhana. Contoh pemrograman
dengan instruksi KEEP sebagai berikut :
Program Start Stop Lampu :
Cara membuat ladder diagram (tipe CP1L) adalah :
1. Buat tombol PB Start : ketik C, masukkan alamat input 0.00,
dan beri nama PB Start, klik OK.
2. Buat instruksi KEEP : ketik I, masukkan alamat KEEP (spasi)
alamat_output. Contoh : KEEP 100.00, beri nama lampu, klik OK.
3. Buat tombol PB Stop, ketik C, masukkan alamat input 0.01, dan
beri nama PB Stop, klik OK. Hasilnya ditunjukkan pada Gambar 4.1
Prinsip Kerja :
Ketika PB Start 0.00 ditekan maka lampu 10.000 akan
menyala, lampu 100.00 akan tetap menyala meskipun PB Start
dilepas. Lampu 100.00 akan mati jika PB Stop 0.01 ditekan.
47
B. Instruksi TIMER
Pada sistem kontrol berbasis relay, pemberian penundaan
waktu diberikan oleh relay khusus yang disebut time delay relay
(TDR). Sedangkan pada sistem kontrol berbasis PLC, alat tersebut
digantikan dengan instruksi Timer. Instruksi Timer merupakan
instruksi pewaktu.
Fungsi Timer pada PLC antara lain:
Digunakan sebagai pengatur waktu proses
Dapat digunakan sebagai komponen tundaan/delay yaitu
timer on delay dan timer off delay.
48
Karakteristik Timer:
Timer terdapat 2 bagian yaitu Nomor Timer dan Set Value
(SV) Nilai Timer pada PLC bersifat countdown (menghitung
mundur) dari nilai awal yang ditetapkan oleh program. Setelah
hitungan mundur tersebut mencapai angka nol, maka NO timer
akan On.
Setiap timer memiliki nomor yang berbeda, nomor timer tidak
boleh sama dengan nomor timer yang lain.
Set value boleh sama, disesuaikan dengan program yang ingin
dibuat.
Secara umum, timer dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Timer On Delay
Time on delay bekerja dengan menunda pengaktifan output
selama beberapa waktu tertentu setelah input diaktifkan.
Timer ini akan hidup setelah satu periode waktu tunda tang
telah ditetapkan.
2. Timer Off Delay
Timer off delay bekerja dengan menunda matinya output
selama beberapa waktu tertentu setelah input diaktifkan.
Timer off delay berada dalam keadaan hidup selama periode
waktu yang telah ditetapkan.
49
Gambar 4.3 Kontak NO untuk PB Start
50
➢ Pindahkan kursor ke Rung berikutnya, kemudian buat kontak NO
ketikkan C untuk Timer dengan alamat T000. Lihat Gambar 4.6.
51
Gambar 4.7 Cara Membuat Output Berupa Lampu
52
C. Instruksi COUNTER
Instruksi Counter merupakan instruksi pemrogramman untuk
membentuk fungsi perhitungan. Perintah perhitungan dilaksanakan
dengan memasukkan pulsa yang akan dihitung ke input penghitung
dari counter.
Prinsip kerja dari Instruksi Counter adalah setiap kali pulsa
input dimasukkan, maka counter akan bereaksi menghitung
pulsa tersebut. Jika jumlah hitungan telah mencapai pada hitungan
yang di setting, maka relay counter akan aktif.
Nilai counter pada PLC bersifat countdown (menghitung
mundur) dari nilai awal yang ditetapkan oleh program. Input
pada counter ada 2 yaitu input data dan reset. Counter angka set
value adalah #0000- #9999 tergantung tipe PLC yang digunakan.
Karakteristik Counter :
Terdapat 2 bagian yaitu Nomor Counter dan Set Value (SV).
Nilai Counter pada PLC bersifat countdown.
Nomor counter tidak boleh sama dengan nomor counter yang
lain.
Di belakang counter tidak boleh ada komponen yang lain.
Set value boleh sama.
53
Gambar 4.9 Instruksi Khusus UP Counter
Instruksi Counter-Up/Down
Hampir sama dengan up counter, pada up/down counter juga
berfungsi sebagai penghitung jumlah masukan. Akan tetapi dengan
up/down counter dapat melaksanakan perhitungan maju atau
mundur secara berurutan. Cara memprogram up/down counter
sama dengan counter akan tetapi perintah CNT diganti dengan
CNTR. Contoh sintak up/down counter : CNTR 0000 #2, lihat
Gambar 4.10.
54
Gambar 4.11 Membuat tombol Start
55
• Pasang output, klik O beri alamat 100.00 (tipe CP1L) lalu beri nama
Lampu. (lihat Gambar 4.14)
Prinsip Kerja :
Ketika tombol Start ditekan sebanyak 2 kali, maka Counter
C0000 akan aktif sehingga mengaktifkan Lampu. Untuk membuat
hitungan counter kembali ke 0, maka tombol reset harus
diaktifkan.
56
instruksi DIFD digunakan untuk mengaktifkan sebuat output
atau bit pada saat perpindahan input dari ON ke OFF.
Instruksi DIFU pada PLC Omron diberi kode DIFU(13)
dengan urutan DIFU(13) 600, DIFU(13) 601, ...., dst. Sedangkan
DIFD diberi kode DIFD(14) dengan urutan yang sama pula. Urutan
DIFU dan DIFD berbagi dengan internal relay, sehingga jika alamat
600 sudah dipakai oleh internal relay maka DIFU(13) maupun
DIFD(14) harus memakai urutan selanjutnya.
Sintak penulisan DIFU dan DIFD adalah sebagai berikut :
• Tekan I, untuk membuat instruksi khusus.
• Untuk membuat instruksi ketik DIFU (spasi) alamat.
• Untuk membuat instruksi ketik DIFD (spasi) alamat.
• Contoh DIFD 6.00; DIFD 6.01, lihat Gambar 4.15.
(a) (b)
Gambar 4.15 (a) Instruksi DIFU (b) Instruksi DIDF
57
Untuk memahami instruksi DIFU dan DIFD, perhatikan Gambar
4.16.
Prinsip kerja :
• Ketika input PB Start 1 (0.00) ditekan sehingga menyebabkan
terjadinya perpindahan sinyal input dari kondisi OFF ke ON,
maka output DIFU (6.00) akan hidup sekejap walaupun tombol PB
Start 1 ditekan lama, dan akan mengaktifkan kontak DIFU 6.00,
sehingga lampu 1 menyala.
• Ketika input PB Start 2 (0.01) ditekan sehingga menyebabkan
terjadinya perpindahan sinyal input dari kondisi ON ke OFF,
maka output DIFD (6.01) akan hidup sekejab walaupun tombil PB
Start 2 ditekan lama, dan mengaktifkan kontak DIFD (6.01),
sehingga Lampu 2 menyala.
58
E. Instruksi COMPARE
Instruksi Compare digunakan untuk membandingkan dua buah
data, masukan satu dengan masukan lain. Sintak penulisan
instruksi Compare adalah sebagai berikut :
• Tekan I untuk membuat instruksi khusus
• Ketik CMP (spasi) data_1 (spasi) data_2, misal CMP C1 C2 berarti
data C1 dibandingkan dengan data C2. Perhatikan Gambar 4.17.
= : Equal
<> : Not Equal
< : Less Than
<= : Less Than or Equal
> : Greather Than
>= : Greather Than or Equal
➢ Motor 1 akan bekerja jika nilai CNT 1 lebih tinggi dibanding nilai
CNT 2 (GT, Greather Than)
➢ Motor 2 akan bekerja jika nilai CNT 1 sama dengan nilai CNT
2 (EQ, Equal)
59
Langkah membuat ladder diagram adalah sebagai berikut :
❖ Membuat Compare pada rung 1 :
□ Buat tombol PB Start, ketik C dengan alamat 0.00, kemudian
buat instruksi Compare dengan mengetik I lalu masukkan CMP C1
C2.
□ Masukkan CNT1, klik OK.
□ Masukkan CNT2, klik OK.
□ Buat cabang ke bawah (Ctrl + panah ke bawah)
□ Pasang tombol NO, klik (↓), kemudian pilih P_GT, klik OK.
□ Buat New Coil, ketik O beri alamat 100.00 (tipe CP1L) dan beri
nama Motor 1, klik OK ( perhatikan Gambar 4.18).
60
□ Pasang tombol Reset, klik C dengan alamat 0.03.
❖ Membuat Counter CNT 2 pada rung 3 :
□ Pasang kontak baru NO, ketik C dengan alamat 0.02, beri nama
PB CNT 2.
□ Pasang Counter, ketik I dengan alamat CNT 0001 #2, beri nama
CNT 2.
□ Pasang tombol Reset, ketik C dengan alamat 0.03.
□ Ladder diagram yang sudah jadi ditunjukkan oleh Gambar 4.19.
Prinsip kerja :
• Ketika tombol PB Start ditekan maka Compare aktif.
• Untuk mengoperasikan Motor 1 dan Motor 2 menggunakan PB CNT 1
dan PB CNT 2.
61
• Motor 1 akan berjalan, jika CNT1 > CNT2
• Motor 2 akan berjalan, jika CNT1 = CNT2
F. Instruksi Clock/Pulse
Pada PLC Omron, terdapat bit-bit khusus yang mempunyai
fungsi-fungsi khusus. Salah satunya bit khusus pada PLC
Omron yaitu Clock/Pulse yang terus menerus akan berkedip
selama jeda waktu tertentu.
Contoh program menggunakan Clock/Pulse untuk membuat
lampu berkedip.
❖ Langkah pemrograman :
Pasang tombol NO, beri alamat P kemudian tekan tombol panah (↓)
atau (↑) untuk menyetting waktu yang diinginkan, misalnya :
✓ P_0_02s artinya menghasilkan pulsa dengan lebar 0,02 detik.
✓ P_0_1s artinya menghasilkan pulsa dengan lebar 0,1 detik.
✓ P_1s artinya menghasilkan pulsa dengan lebar 1 detik.
✓ P_1m artinya menghasilkan pulsa dengan lebar 1 menit.
62
Prinsip Kerja :
Ketika tombol Start ditekan maka IR 6.00 akan aktif dan
akan mengaktifkan Lampu 1, dan Lampu 2. NO clock/pulse yang
disetting 0,1 second, artinya lebar pulsa sebesar 0,1 detik dan
Lampu 1 akan menyala berkedip setiap 0,1 detik. NO
clock/pulseyang disetting 1 second, artinya lebar pulsa
sebesar 1 detik dan Lampu 2 akan menyala berkedip setiap 1
detik. Semua lampu akan mati dan berhenti berkedip jika
tombol Stop ditekan.
63
IR memberi keleluasaan pada programmer untuk
melaksanakan operasi untuk internal yang lebih rumit tanpa
memerlukan penggunaan biaya mahal untuk beberapa output
relay. Pada PLC Omron biasanya dipakai simbol IR.
Penggunaan alamat IR yang dapat digunakan yaitu : 600-615,
700-715, 800-815, 900-915. Perhatikan Gambar 4.21 contoh
penggunaan internal relay bersama dengan instruksi keep.
2. Holding Relay
Holding Relay (HR) adalah relay internal yang dipakai untuk
menahan sistem yang sedang bekerja ketika power supply off.
Artinya, HR akan tetap mempertahankan kondisinya meskipun
terjadi pemutusan sumber daya. Dengan adanya HR maka
proses bisa tetap lanjut tidak mulai dari awal lagi. HR pada seri
Omron CPM2A terdiri dari 20 word, HR00 sampai HR19 atau
320 bit.
Sistem kerja dan penggunaan HR sama seperti penggunaan
IR, hanya pada penulisannya menggunakan awalan H sebagai
penunjuk bahwa internal relay-nya merupakan tipe holding relay.
Penggunaan HR ditunjukkan pada Gambar 4.22.
64
Gambar 2.2 Penggunaan Internal Relay dan Holding Relay
Prinsip kerja :
Jika ladder diagram tersebut disimulasikan dengan menekan
tombol PB Start maka output IR 1 dan HR akan aktif. Jika
simulator dimatikan dan dihidupkan lagi, maka ladder
seharusnya tetap mempertahankan kondisi terakhirnya yaitu on
untuk IR 1 dan HR.
65
RANGKUMAN
66
Tes Formatif
67
5. Instruksi khusus yang digunakan untuk membandingkan dua
buah data masukan satu dengan masukan lain adalah ….
a. Timer
b. Counter
c. DIFU
d. DIFD
e. Compare
68
10.Bit kerja yang dipakai untuk menahan system yang
sedang bekerja ketika power supply off adalah ….
a. Relay
b. Internal relay
c. Eksternal relay
d. Holding relay
e. Unholding relay
69
MATERI 5
FUNCTION BLOCK PADA CX PROGRAMMER
Tujuan pembelajaran:
Setelah melakukan pembelajaran, diharapkan siswa dapat:
1. Menjelaskan fungsi function block diagram.
2. Menjelaskan cara memprogram function blocks diagram.
Peta Konsep
70
A. Function Block Diagram
Function block diagram adalah suatu fungsi-fungsi logika yang
disederhanakan dalam gambar blok dan dapat dihubungkan dalam suatu fungsi
71
Berikut ini langkah-langkah membuat program menggunakan funtion
bloks diagram pada software CX Programmer :
1. Buat Funtion Bloks terlebih dahulu dengan klik kanan Funtion Bloks
pada CX Programmer. (lihat Gambar 5.2).
2. Insert Funtion Bloks dan pilih Ladder (Lihat Gambar 5.2).
72
4. Klik ganda pada KendaliMotor, maka akan muncul tampilan seperti
pada Gambar 5.4.
5. Buat rencana input dan output. Klik menu Input, kemudian klik
kanan pada area atas menu Input, dan pilih Insert Variable
(Lihat Gambar 5.5).
6. Beri nama pada variabel input, misal Start, kemudian klik OK.
Lakukan hal yang sama dan buat variabel Start-Stop. Perhatikan
Gambar 5.6
73
Gambar 5.6 Tampilan New Variable Input
74
Gambar 5.9 Input dengan Nama Start dan Stop
75
Gambar 5.12 Tampilan Lembar Kerja CX Programmer
11. Klik ikon New Funtion Block Coil atau klik F pada rung.
Kemudian beri nama KM, klik OK (Lihat Gambar 5.14). Maka
akan mucul seperti Gambar 5.15.
76
Gambar 5.15 Hasil Funtion Blok Call dengan Nama KM
77
Gambar 5.17 Alamat Input yang Telah Jadi
78
14. Kemudian simulasikan Funtion Block “Kendali Motor” yang
telah dibuat dengan men-klik Work online Simulator.
Tampilannya akan seperti Gambar 5.19.
79
➢ Mengaktifkan Stop yaitu dengan klik kanan Force ON.
Hasilnya akan seperti Gambar 5.21.
80
RANGKUMAN
81
Tes Formatif
82
3. Berikut ini merupakan ikon yang digunakan untuk membuat
sebuah function blocks adalah ....
a.
b.
c.
d.
e.
a. Insert contact
b. Insert coil
c. Insert function block
d. Insert rung column
e. Insert variable
b.
c.
d.
e.
83
7. New Function Block Parameter digunakan untuk mengisi
alamat input output, untuk membuatnya menekan tombol
....
a. C
b. F
c. I
d. O
e. P
b.
c.
d.
e.
84
Contoh Proyek
PROYEK
“KENDALI START STOP LAMPU”
A DESKRIPSI PROYEK
B TUGAS PROYEK
85
6. Lakukan pemasangan/instalasi PLC, perhatikanhal-hal berikut:
• K3
• Penggunaan perangkat sesuai fungsi
7. Transfer program ke PLC dan lakukan uji coba!
8. Buat laporan hasil pengerjaan proyek sesuai dengan Lembar
Kerja Siswa.
9. Kerjakan dalam waktu 120 menit!
C LEMBAR REFLEKSI
Hambatan :
Solusi :
86
LEMBAR KERJA SISWA
4. Ladder Diagram
5. Prinsip Kerja
Lampu 1 akan menyala jika tombol Start 1 ditekan, dan akan
mati jika tombol Stop 1 ditekan. Lampu 2 akan menyala jika
tombol Start 2 ditekan, dan akan mati jika tombol Stop 2
ditekan.
87
Lembar Proyek
PROYEK 1
“KENDALI START STOP LAMPU”
Pada Proyek 1 siswa diarahkan agar mampu memprogram PLC dan membuat sistem “Ke
Kompetensi Dasar
Indikator
88
A DESKRIPSI PROYEK
B TUGAS PROYEK
89
8. Buat laporan hasil pengerjaan proyek sesuai dengan Lembar
Kerja Siswa.
9. Kerjakan dalam waktu 120 menit!
C LEMBAR REFLEKSI
Hambatan :
Solusi :
90
Lembar Pro ek
PROYEK 2
“LAMPU BERKEDIP”
gar mampu memprogram PLC dan membuat sistem “Lampu Berkedip”. Kompetensi Dasar dan Indikator yang harus d
Kompetensi Dasar
Indikator
91
A DESKRIPSI PROYEK
Keterangan :
Lampu Berkedip
4 detik menyala
2 detik mati
B TUGAS PROYEK
92
C LEMBAR REFLEKSI
Hambatan :
Solusi :
93
Lembar Pro ek
PROYEK 3
“LAMPU BERJALAN”
agar mampu memprogram PLC dan membuat sistem “Lampu Berjalan”. Kompetensi Dasar dan Indikator yang harus d
Kompetensi Dasar
Indikator
94
A DESKRIPSI PROYEK
B TUGAS PROYEK
95
C LEMBAR REFLEKSI
Hambatan :
Solusi :
96
Lembar Pro ek
PROYEK 4
“BEL KUIS”
an agar mampu memprogram PLC dan membuat sistem “Bel Kuis”. Kompetensi Dasar dan Indikator yang harus dikua
Kompetensi Dasar
Indikator
97
A DESKRIPSI PROYEK
Sebuah acara cerdas cermat diikuti oleh tiga pemain dan seorang
pembawa acara. Sistem kerja yang diinginkan dari bel kuis pada
Gambar 6.5 adalah sebagai berikut:
➢ Jika pemain 1 telah menekan bel, maka pemain 2 dan pemain 3
tidak dapat menekan bel, begitu juga sebaliknya.
➢ Ketika bel ditekan maka lampu dan buzzer menyala, lampu
menyala terus sampai RESET, sedangkan buzzer menyala
selama 5 detik.
➢ Bel akan ter-reset setelah pembawa acara menekan tombol
reset.
B TUGAS PROYEK
98
7. Transfer program ke PLC dan lakukan uji coba!
8. Buat laporan hasil pengerjaan proyek sesuai dengan Lembar
Kerja Siswa.
9. Kerjakan dalam waktu 120 menit!
C LEMBAR REFLEKSI
Hambatan :
Solusi :
99
Lembar Pro ek
PROYEK 5
“LAMPU LALU LINTAS”
gar mampu memprogram PLC dan membuat sistem “Lampu Lalu Lintas”. Kompetensi Dasar dan Indikator yang harus
Kompetensi Dasar
Indikator
100
A DESKRIPSI PROYEK
101
B TUGAS PROYEK
C LEMBAR REFLEKSI
Solusi :
102
Lembar Pro ek
PROYEK 6
“CRANE”
kan agar mampu memprogram PLC dan membuat sistem “Crane”. Kompetensi Dasar dan Indikator yang harus dikuas
Kompetensi Dasar
Indikator
103
A DESKRIPSI PROYEK
104
B TUGAS PROYEK
C LEMBAR REFLEKSI
Solusi :
105
Lembar Proyek Siswa
PROYEK 7
“MESIN CUCI MOBIL OTOMATIS”
Pada Proyek 7 siswa diarahkan agar mampu memprogram PLC dan membuat sistem “Me
Kompetensi Dasar
Indikator
106
A DESKRIPSI PROYEK
B TUGAS PROYEK
107
4. Buat tabel pengalamatan!
5. Buat ladder diagram dan lakukan simulasi!
6. Lakukan pemasangan/instalasi PLC, perhatikan hal-hal
berikut:
• K3
• Penggunaan perangkat sesuai fungsi
7. Transfer program ke PLC dan lakukan uji coba!
8. Buat laporan hasil pengerjaan proyek sesuai dengan Lembar
Kerja Siswa.
9. Kerjakan dalam waktu 120 menit!
C LEMBAR REFLEKSI
Solusi :
108
Lembar Pro ek
PROYEK 8
“MESIN PENGEPAKAN BUAH”
ar mampu memprogram PLC dan membuat sistem “Mesin Pengepakan Buah”. Kompetensi Dasar dan Indikator yang harus
Kompetensi Dasar
Indikator
109
A DESKRIPSI PROYEK
110
B TUGAS PROYEK
C LEMBAR REFLEKSI
Solusi :
111
Lembar Pro ek
PROYEK 9
“PINTU GARASI OTOMATIS”
Pada Proyek 9 siswa diarahkan agar mampu memprogram PLC dan membuat sistem “Pin
Kompetensi Dasar
Indikator
112
A DESKRIPSI PROYEK
113
B TUGAS PROYEK
C LEMBAR REFLEKSI
Solusi :
114
Lembar Pro ek
PROYEK 10
“KENDALI MOTOR BERBASIS PLC”
Pada Proyek 10 siswa diarahkan agar mampu memprogram PLC dan membuat sistem “Ke
Kompetensi Dasar
Indikator
115
A DESKRIPSI PROYEK
B TUGAS PROYEK
116
6. Lakukan pemasangan/instalasi PLC, perhatikan hal-hal
berikut:
• K3
• Penggunaan perangkat sesuai fungsi
7. Transfer program ke PLC dan lakukan uji coba!
8. Buat laporan hasil pengerjaan proyek sesuai dengan Lembar
Kerja Siswa.
9. Kerjakan dalam waktu 120 menit!
C LEMBAR REFLEKSI
Hambatan :
Solusi :
117