0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
199 tayangan49 halaman

Modul Dasar Docker Portainer

Dokumen tersebut memberikan peringatan keras terhadap pelanggaran hak cipta atas isi modul yang dijelaskan. Modul tersebut membahas pengenalan dasar Docker dan Portainer serta merencanakan instalasi sistem operasi Linux Ubuntu.

Diunggah oleh

Dwi Irawan
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
199 tayangan49 halaman

Modul Dasar Docker Portainer

Dokumen tersebut memberikan peringatan keras terhadap pelanggaran hak cipta atas isi modul yang dijelaskan. Modul tersebut membahas pengenalan dasar Docker dan Portainer serta merencanakan instalasi sistem operasi Linux Ubuntu.

Diunggah oleh

Dwi Irawan
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 49

WARNING!

DILARANG KERAS MELAKUKAN PEMBAJAKAN MAUPUN MENGAKUI ISI


MODUL INI. SELURUH ISI MODUL INI ADALAH HAK CIPTA DARI CILSY
(WWW.CILSY.ID).

SILAHKAN DISEBARKAN LUASKAN KEMBALI TANPA MENGUBAH APAPUN ISI


DARI MODUL INI.
DASAR MANAJEMEN DOCKER
DENGAN PORTAINER

FEBRUARY 10, 2017


CILSY FIOLUTION INDONESIA

Cilsy Fiolution Indonesia | 1


BAB I

Pengenalan Docker

Docker adalah sebuah project open source yang ditujukan untuk developer atau
sysadmin untuk membangun, mengemas dan menjalankan aplikasi dimana pun di dalam
sebuah container.

Mungkin anda sedikit bingung dengan pengertian diatas dikarenakan terlalu sulit
untuk membayangkan bagaimana pengembangan aplikasi yang sebenarnya. Docker berfungsi
sebagai virtualisasi sebuah sistem operasi atau sebuah server atau sebuah web server atau
bahkan sebuah database server, dimana dengan menggunakan virtualisasi ini, diharapkan
developer dapat mengembangkan aplikasi sesuai dengan spesifikasi server atau dengan kata
lain, jika kita mengembangkan sebuah aplikasi lalu kita jalankan pada komputer kita sendiri
maka secara otomatis aplikasi akan berjalan dengan baik, nah bagaimana jika server yang
akan menjalankan aplikasi kita memiliki banyak perbedaan dengan komputer kita seperti
perbedaan sistem operasi, arsitektur processor dan sebagainya. Dengan menggunakan
virtualisasi ini maka para developer lebih mudah untuk mengatur mengenai deployment atau
menjalankan aplikasi di server production.

Sebelum kita membahas mengenai docker lebih lanjut, kita akan mencoba membahas
sedikit mengenai docker dan vagrant. Docker dan vagrant merupakan tool yang sama atau
dapat dikatakan merupakan tool developer yang mempunyai fungsi yang sama, akan tetapi
meski memiliki fungsi yang sama terdapat beberapa perbedaan sehingga kita perlu
menentukan tool yang terbaik untuk melakukan development sebuah aplikasi. Beberapa
perbedaan dapat dilihat melalui tabel berikut.

Cilsy Fiolution Indonesia | 2


gambar diatas dapat anda lihat disini. Dari gambar dapat dilihat bahwa terdapat
banyak sekali perbedaan antara docker dan vagrant. Perbedaan yang sangat mencolok adalah
docker menggunakan resource atau memory yang lebih sedikit ketimbang vagrant, ini dapat
dilihat dari penggunaaan RAM, penggunaan images sistem operasi dan juga dapat dilihat
perbedaannya, jika menggunakan vagrant maka kita wajib melakukan instalasi virtual
machine seperti virtual box atau vmware, berbeda dengan docker menggunakan linux
container sehingga kita tidak perlu melakukan instalasi virtual machine.

Arsitektur Docker

Cilsy Fiolution Indonesia | 3


gambar diatas merupakan arsitektur docker, dimana docker terdiri dari beberapa
element yaitu docker client, docker daemon, docker container, docker images dan docker
registry. Docker menggunakan teknologi client server untuk menghubungkan antara docker
client dan docker daemon. Penulis akan menjelaskan sedikit mengenai istilah - istilah penting
pada docker.

Docker Daemon

Docker daemon berfungsi untuk membangun, mendistribusikan dan menjalankan


container docker. User tidak dapat langsung menggunakan docker daemon, akan tetapi
untuk menggunakan docker daemon maka user menggunakan docker client sebagai
perantara atau cli.

Docker Images

Docker images adalah sebuah template yang bersifat read only. Template ini
sebenarnya adalah sebuah OS atau OS yang telah diinstall berbagai aplikasi. Docker images
berfungsi untuk membuat docker container, dengan hanya 1 docker images kita dapat
membuat banyak docker container.

Cilsy Fiolution Indonesia | 4


Docker Container

Docker container bisa dikatakan sebagai sebuah folder, dimana docker container ini
dibuat dengan menggunakan docker container. Setiap docker container disimpan maka akan
terbentuk layer baru tepat diatas docker images atau base image diatasnya. Contohnya
misalkan kita menggunakan image ubuntu, kemudian kita membuat sebuah container dari
image ubuntu tersebut dengan nama ubuntuku, kemudian kita lakukan instalasi sebuah
software misalnya nginx maka secara otomatis container ubuntuku akan berada diatas layer
image atau base image ubuntu. Anda dapat membuat banyak docker container dari 1 docker
images. Docker container ini nantinya dapat dibuild sehingga akan menghasilkan sebuah
docker images, dan docker images yang dihasilkan dari docker container ini dapat kita
gunakan kembali untuk membuat docker container yang baru.

Docker Registry

Docker registry adalah kumpulan docker image yang bersifat private maupun public
yang dapat anda akses di docker hub. Dengan menggunakan docker registry, anda dapat
menggunakan docker image yang telah dibuat oleh developer yang lain, sehingga
mempermudahkan kita dalam pengembangan aplikasi.

Cilsy Fiolution Indonesia | 5


BAB II
Pengenalan Teknologi Portainer

Portainer adalah aplikasi yang ringan, cross-platform, dan open source UI untuk
manajemen Docker. Portainer memberikan gambaran rinci tentang Docker dan
memungkinkan Anda untuk mengelola kontainer, Docker image, jaringan dan volume masing
masing kontainer melalui web dashboard sederhana.

Mengapa kita menggunakan portainer pada docker?

1. Mudah digunakan.

Dengan menggunakan portainer melakukan managemen docker pun menjadi lebih


mudah, karena portainer memberikan gambaran rinci tentang Docker dan memungkinkan
Anda untuk mengelola kontainer, gambar, jaringan dan volume.

2. Mudah dalam Instalasi

Karna sudah memiliki docker maka untuk melakukan instalasi pun sangat mudah, kita
hanya perlu download portainer menggunakan docker dengan perintah “pull” pada docker
itu sendiri. Tidak membutuhkan waktu yang sangat banyak untuk melakukan instalasi pada
portainer.

3. Portainer dibuat untuk docker.

Portainer telah dibangun untuk berjalan pada mesin Docker sehingga dapat dijalankan di
mana saja di mana Docker berjalan. Hal ini kompatibel dengan Docker untuk Linux dan Docker untuk
Windows.

4. Penyesuaian dengan versi docker

Portainer telah dirancang untuk mendukung segala sesuatu fitur yang API Docker tawarkan.
Docker API akan berkembang dan mengusulkan fitur baru, dan portainer akan menyesuaikan.

Cilsy Fiolution Indonesia | 6


BAB III
Perencanaan dan Tujuan Akhir Dengan Docker

Sebelum masuk kedalam instalasi, dan realisasi docker. Pada bab ini akan menjelaskan
tentang topologi dan alur dari topologi yang akan kita buat agar lebih mudah untuk dipahami,
dan penjelasan tujuan daripada realisasi docker.

1. Topologi pada docker.


Berikut ini merupakan topologi yang akan kita buat untuk realisasi docker itu sendiri.

2. Penjelasan topologi
Modem terhubung ke Internet dan meneruskan kepada router, Pada router memiliki
IP:192.168.1.1 dan terdapat 2 pc yang terhubung kepada router.
 PC Docker dengan IP : 192.168.1.8
 PC Client dengan IP : 192.168.1.13

Pada docker server memiliki Container Ubuntu, dan juga Web server NGINX yang
nantinya akan diakses oleh computer client dengan operating system windows.

3. Hasil akhir daripada docker


Pada docker server terdapat 2 images, dan sudah dibuat berupa container untuk
masing masing image. Dimana images yang terdapat pada docker server yaitu:
 Ubuntu 16.04
 NGINX (web server)

Selanjutnya client yang menggunakan operating system Windows akan mengakses


server docker dan menjalankan Container tersebut.

Cilsy Fiolution Indonesia | 7


BAB IV

CARA MENGINSTAL SISTEM OPERASI LINUX UBUNTU


Banyak orang yang menggunakan Sistem Operasi Linux untuk dijadikan server karena Linux ini
bersifat open source yang artinya pengguna tidak harus membayar untuk mendapatkannya dan dapat
digunakan sesuai yang diinginkan. Keuntungan dari open source yaitu perangkat lunak bebas sering
tersedia tanpa biaya, dan ketika perangkat lunak ini dikembangkan oleh orang lain maka
pengembangan dari perangkat lunak dapat digunakan oleh semua orang.
Tahapan instalasi pada Linux sebenarnya bervariasi, tergantung dari distro yang digunakan,
metodenya pu beragam. Terdapat distro yang menggunakan consol, ada yang menggunakan text-
based seperti instalasi Windows, ada juga yang benar-benar menggunakan grafis antarmuka. Kali ini
distro yang digunakan adalah Ubuntu versi 14.04. Tahapan instalasinya sebagai berikut:

1. Pertama yang dilakukan adalah memilih ISO Ubuntu yang akan digunakan dalam penginstalan.
Bisa dilihat disini saya menggunakan Ubuntu versi 14.04.

2. Tunggu beberapa saat hingga tampilan Welcome Window muncul. Langkah awal dalam
penginstalan Ubuntu yaitu memilih bahasa yang akan digunakan saat kita menggunakan sistem
operasi Ubuntu ini. Default dari sistemnya menggunakan English. Jika hendak mencoba dulu
Ubuntu tanpa melakukan instalasi, maka dapat memilih menu “Try Ubuntu”. Namun jika hendak
melakukan instal Ubuntu, maka pilih menu “Install Ubuntu”.

Cilsy Fiolution Indonesia | 8


3. Selanjutnya akan muncul anjuran untuk menyediakan 6.6 space harddisk, terhubung ke daya
listrik, an terkoneksi ke internet. Apabila sudah ada tanda ceklist (√) langsung klik Continue.

Cilsy Fiolution Indonesia | 9


4. Pada tahap ini yang kita lakukan adalah mempersiapkan partisi disk, namun terdapat beberapa
pilihan. Pilihan pertama “Erase Disk and Install Ubutnu” digunakan jika keseluruhan harddisk akan
dipakai oleh ubuntu. Pilihan terakhir “Somthing Else” digunakan untuk mengatur partisi harddisk
secara manual. Lanjut dengan klik Install Now.

5. Pilih free space yang akan digunakan, kemudian klik New Partitions. Free space disini merupakan
area harddisk yang belum dipartisi, bukan area kosong dari partisi itu sendiri.

Cilsy Fiolution Indonesia | 10


6. Kemudian klik + (plus). Ini untuk membuat partisi utamanya dengan ukuran 6000 MB. Pilih
primary sebagai tipe partisi. Pilih beginning sebagai lokasi partisi. Dan pilih format Ext4 sebagai
format terbaru di partisi. Kemudian untuk mount point pilih “/”. Lalu klik OK.

7. Setelah partisi utama terbentuk, buatlah partisi kedua dengan cara klik + (plus). Dengan ukuran
1000 MB. Pilih logical sebagai tipe partisi. Pilih beginning sebagai lokasi partisi. Dan pilih format
Ext4 sebagai format terbaru di partisi. Kemudian untuk mount point pilih “/home”. Lalu klik OK.

Cilsy Fiolution Indonesia | 11


8. Setelah itu buatlah swap area menggunakan sisa free space tadi. Klik + (plus). Tipe partisi untuk
swap area bisa menggunakan primary maupun logical. Jangan lupa pilih format swap area. Lalu
klik OK. Kalau sudah semua maka langsung aja klik install now di bagian kanan bawah

9. Apabila muncul seperti ini, klik contnue.

Cilsy Fiolution Indonesia | 12


10. Kemudian atur lokasi dimana kita berada. Pilih jakarta. Lalu continue

11. Tentukan layout keyboard. Default sistemnya adalah US. Lalu continue

Cilsy Fiolution Indonesia | 13


12. Ini tampilan untuk menuliskan profil komputer kita. Kemudian masukkan password. Penulisan
password harus diingat terus karena akan digunakan saat akan masuk ke ubuntu seteah selesai
instalasi nanti.

13. Setelah proses instalasi selesai, restart komputer.

Cilsy Fiolution Indonesia | 14


14. Apabila muncul seperti ini maka tekan enter.

15. Ini adalah tampilan awal ubuntu. Masukkan password yang tadi telah dibuat.

16. Ini tampilan desktop dari ubuntu 14.04.

Cilsy Fiolution Indonesia | 15


BAB V
CARA INSTAL DOCKER PADA UBUNTU

1. Lakukan penginstalan curl pada Ubuntu apabila tidak memilikinya. Kemudian muncul
tulisan “Do you want to continue?”  Ketik Y.
$ sudo apt-get install curl \ linux-image-extra-$(uname -r) \ linux-image-extra-virtual

2. Instal paket-paket untuk menggunakan repository.


$ sudo apt-get install apt-transport-https \ ca-certificates

Cilsy Fiolution Indonesia | 16


3. Setelah itu tambahkan GPG key dari Docker Resminya.
$ curl -fsSL https://yum.dockerproject.org/gpg | sudo apt-key add -

4. Memverifikasi key ID nya adalah 58118E89F3A912897C070ADBF76221572C52609D.


$ apt-key fingerprint 58118E89F3A912897C070ADBF76221572C52609D

Cilsy Fiolution Indonesia | 17


5. Gunakan perintah berikut untuk mengatur repository.
$ sudo add-apt-repository \ "deb https://apt.dockerproject.org/repo/ \ ubuntu-(lsb_release -cs) \ main"

6. Update paket index apt.


$ sudo apt-get update

Cilsy Fiolution Indonesia | 18


7. Instal Docker versi terbaru, atau skip langkah ini dan lanjut ke langkah selanjutnya untuk melihat
versi tertentu. Gunakan perintah berikut ini untuk menginstal versi terbaru dari Docker.
$ sudo apt-get install docker-engine

8. Pada saat tertentu, kita diharuskan untuk menginstall versi Docker tertentu, tidak selalu
menggunakan yang terbaru. Berikut perintah untuk melihat versi yang tersedia.

Cilsy Fiolution Indonesia | 19


$ apt-cache madison docker-engine

9. Memverifikasi apakah instalan docker telah benar atau belum dengan menjalankan images hello-
world.
$ sudo docker run hello-world

10. Melihat versi dari Docker yang terinstall di Ubuntu.


$ docker version

Cilsy Fiolution Indonesia | 20


BAB VI
Cara Daftar Docker ID

Docker ID memberi Anda akses ke layanan Docker seperti : Docker Store, Docker Cloud, repositori
Docker Hub, dan beberapa program beta.

Docker ID Anda menjadi namespace repositori yang digunakan oleh host layanan seperti Docker Hub
dan Docker Cloud. Yang Anda butuhkan adalah alamat email.

akun ini juga memungkinkan Anda untuk login ke layanan seperti Pusat Docker Support, Forum
Docker, dan portal Docker Sukses.

Mendaftar Docker ID

1. Buka halaman Docker Cloud mendaftar.

Cilsy Fiolution Indonesia | 21


2. Masukkan username yang akan menjadi Docker ID Anda. Docker ID Anda harus antara 4 dan
30 karakter, dan hanya dapat berisi angka dan huruf kecil.

3. Masukkan, alamat email yang valid yang unik.

4. Masukkan password antara 6 dan 128 karakter.

Cilsy Fiolution Indonesia | 22


6. Klik Sign Up.

*Docker mengirimkan email verifikasi ke alamat yang Anda berikan.


7. Klik link dalam email untuk memverifikasi alamat Anda.

Cilsy Fiolution Indonesia | 23


Catatan: Anda tidak bisa login dengan ID Docker jika belum memverifikasi alamat email Anda.

BAB VII
CARA INSTAL PORTAINER PADA UBUNTU

1. Pastikan pada Ubuntu anda sudah terinstall Docker.


$ docker version

Cilsy Fiolution Indonesia | 24


2. Pull
$ sudo docker pull portainer/portainer

3. Melihat docker images yang ada


$ sudo docker images

Cilsy Fiolution Indonesia | 25


4.
$ docker run –d –p 9000:9000 –v /var/run/docker.sock:var/run/docker.sock portainer/portainer

5. Buka browser anda. Lalu ketikkan alamat berikut pada address bar :
 http://localhost:9000 atau http://<IP_Ubuntu>:9000

Cilsy Fiolution Indonesia | 26


6. Setelah itu akan muncul tampilan web portainer dan ketikkan password baru untuk login sebagai
admin. Minimal 8 karakter. Kalau sudah langsung klik validate.

7. Selanjutnya masuk ke tampilan login web portainer. Masukkan password yang telah dibuat di
tahap sebelumnya  klik login.

Cilsy Fiolution Indonesia | 27


8. Pilih yang “Manage the docker instance where Portainer is Running”

9. Apabila muncul tulisan seperti berikut ini masukkan perintah yang tertera dan buka kembali
terminal.

10. Kemudian ketikkan perintah berikut:


$ docker run –d –p 9000:9000 –v /var/run/docker.sock:/var/run/docker.sock

Cilsy Fiolution Indonesia | 28


11. Setelah itu muncul tampilan web portainer

BAB VIII
Mengakses portainer

Cilsy Fiolution Indonesia | 29


1. Setelah portainer diinstall dalam sistem ubuntu. Untuk menjalankan portainer
menggunakan perintah:

sudo docker run -d -p 9000:9000 -v /var/run/docker.sock:/var/run/docker.sock


portainer/portainer

2. Porteiner telah diaktifkan, untuk mengakses portainer buka web browser dan
masukkan alamat http://localhost:9000 atau http://IP_Address:9000. Tampil pada
web browser seperti pada gambar berikut, silakan setup password untuk user admin.
Masukkan password dua kali dan tekan tombol Validate untuk membuat password
user admin.

3. pada langka selanjutnya masukkan password yang telah anda buat sebelumnya lalu
login.

4. Connect Portainer ke mesin Docker atau Swarm klaster endpoint.Karena saya tidak
memiliki mesin Docker pada perangkat lain, maka saya memilih“Manage the Docker
instance where Portainer is running”.

Cilsy Fiolution Indonesia | 30


5. Setelah terhubung, Anda akan disajikan dengan dashboard intuitif seperti di bawah ini.

BAB IX
Menagemen Images Pada Docker Portainer
Cilsy Fiolution Indonesia | 31
Docker images adalah sebuah template yang bersifat read only. Template ini
sebenarnya adalah sebuah OS atau OS yang telah diinstall berbagai aplikasi. Docker images
berfungsi untuk membuat docker container, dengan hanya 1 docker images kita dapat
membuat banyak docker container. Pada pembahasan kali ini penulis akan melakukan
managemen pada Images yaitu pull Images menggunakan docker portainer.

Buka halaman portainer “http://localhost:9000” atau “http://IP_ADDRESS:9000”.

Buka menu Images pada halaman Portainer.io maka akan terlihat Images portainer
yang tersimpan pada ubuntu, Mengapa ada Images portainer dalam menu Portainer? Images
portainer ini ada dikarenakan proses “run” dan “pull” pada portainer disaat penambahan
portainer pada docker.

Kolom bagian “Name” merupakan tempat untuk menentukan jenis Images yang akan
kita “pull” baik itu Aplikasi, maupun Sistem Operasi. Uniknya dalam kolom “Name” ini kita
dapat menentukan versi yang digunakan dalam Aplikasi, atau Sistem Operasi itu sendiri,
dengan cara menggunakan tag “:”. Contohnya jika kita ingin menginstall Sistem Operasi

Cilsy Fiolution Indonesia | 32


Ubuntu versi 14.04 maka kita tuliskan “ubuntu:14.04” dsb. Namun jika dalam kolom “Name”
ini tidak diberi versi atau tag maka portainer akan melakukan “pull” pada versi yang terakhir.

Pada kolom “Registry” merupakan tempat untuk memilih server untuk melakukan
“pull” Images, jika kolom “Registry” ini dikosongkan maka portainer akan otomatis
mengakses server docker registry.

Penulis akan melakukan “pull” Ubuntu versi 14.04 dengan registry default. Isi kolom
Name dengan “ubuntu:14.04” lalu tekan tombol “pull”.

Jika sudah maka akan terlihat jumlah images pun bertambah dan kita telah berhasil
melakukan “pull” dari server registry docker.

Cilsy Fiolution Indonesia | 33


BAB X
Managemen Container Pada Docker Portainer

Docker container sendiri merupakan sebuah image yang dapat dikemas dan dibaca tulis,
container berjalan diatas image. Pada setiap perubahan yang disimpan pada container akan
menyebabkan terbentuknya layer baru di atas base image. Kita dapat melakukan instalasi
aplikasi didalamnya dan melakukan penyimpanan.

Dalam penerapannya managemen kontainer menjadi lebih mudah dengan


menggunakan portainer, karena portainer menggunakan sistem berbasis gui (graphic user

Cilsy Fiolution Indonesia | 34


interface) yaitu antarmuka pada sistem aplikasi yang menggunakan tampilan grafis pada web
browser.

Terdapat beberpa cara untuk menambahkan container baru pada portainer, disini
penulis akan menjelaskan pembuatan kontainer dengan beberapa metode tersebut.

1. Menambahkan container pada menu container

Buka halaman portainer “http://localhost:9000” atau “http://IP_ADDRESS:9000”.

Buka menu containers pada halaman portainer, dan akan terlihat container yang
sedang aktif dan running. Selain dapat melihat container yang sedang aktif dan running pada
menu container terdapat beberapa fitur dengan fungsi masing - masing yaitu :

Start Menjalankan container yang telah dibuat

Stop Menghentikan container yang sedang berjalan

Kill Menutup container yang sedang aktif ataupun tidak

Restart Merestart container

Pause Memberhentikan container yang sedang aktif

Resume Melanjutkan container yang sedang dipause

Remove Menghapus container yang ada dalam list container

Add Container Menambahkan container, atau membuat container

Cilsy Fiolution Indonesia | 35


Selanjutnya tekan “ADD CONTAINER” yang terdapat pada menu bar.

Disini penulis ingin menambahkan container yang berisi images ubuntu. Maka
selanjutnya isi pada kolom :

 Name = Ubuntu
 Image = ubuntu.
 command = /bin/bash.

Dengan menuliskan “ubuntu” pada kolom image maka container pun akan terisi
dengan image ubuntu versi terakhir, namun jika ingin menggunakan versi tertentu semisal
“ubuntu 14.04”, maka isi kolom tersebut dengan menggunakan tag, atau dapat disimbolkan
dengan “:”, contoh :

 Image = ubuntu:14.04.

Cilsy Fiolution Indonesia | 36


Pada kolom imagepun dapat di isi nama aplikasi yang ingin dibuat dalam bentuk
container, contohnya seperti aplikasi mysql, nginx, apache, dan lain lain. Namun ada
beberapa aplikasi yang sudah disediakan pada menu “App Templates” sehingga lebih praktis
untuk membuat suatu container yang hanya berisikan aplikasi. Dalam aplikasi kondisi tag
“:”untuk menentukan versi aplikasi pun berlaku.

Dengan menceklis Always pull image before creating maka disaat membuat container
portainer akan melakukan pull dari server. Dan karna registry tidak diisi maka portainer akan
meminta pull images melalui alamat docker registry resmi milik docker.

Setelah itu pada menu console centang pada radiobutton interactive and TTY.
Selanjutnya tekan create untuk memulai pembuatan container yang terdapat images ubuntu,
pembuatan container akan memakan waktu dikarnakan melakukan pull dari server.

Jika sudah maka container akan bertambah 1 dengan image “ubuntu:latest” dan
memiliki nama container yaitu “ubuntu”, jika container ini tidak diberi nama maka portainer
akan memberikan nama secara otomatis. Setelah container terbuat maka container akan
otomatis running. Container sendiri pun memiliki sebuah IP, dimana IP tersebut merupakan
IP yang di”bridge” kan dengan IP docker yang berada pada ubuntu.

Cilsy Fiolution Indonesia | 37


Jika ingin menghentikan container maka centang pada checkbox container, dan klik
stop pada menu bar container, dan begitu pula jika ingin menggunakan beberapa menu lain
sepertin kill, restart, pause, resume, dan remove. Namun jika ingin meremove suatu
container pastikan container dalam keadaan stopped.

Untuk mengakses container yang berisi images ubuntu kita dapat mengaksesnya
menggunakan terminal dengan menggunakan perintah command line:

 sudo docker attach “NAMA CONTAINER”.

Ketika mengakses images ubuntu, terlihat jelas bahwa terdapat perbadaan pada
nama user root yang seharusnya adalah “docker” berubah menjadi id yang terdapat pada
container yaitu “300c187b2fcc”.

2. Pembuatan container menggunakan Images yang tersimpan pada ubuntu.

Cilsy Fiolution Indonesia | 38


Pada BAB sebelumnya kita telah membahas bagaimana cara melakukan pull Images
pada menu Images dalam portainer, dan Images berfungsi untuk membuat docker container
dan dengan 1 docker Images kita dapat membuat berbagai macam docker container.

Buka menu Images pada halaman Portainer maka akan terlihat beberapa Images yang
sudah kita “pull” atau “download” pada BAB sebelumnya, maupun pada metode pertama.

Klik Id pada Images Ubuntu 14.04 yang merupakan Images yang telah kita pull dari
bab sebelumnya, lalu scroll kebawah hingga terdapat konten dari halaman yang menjelaskan
informasi tentang PATH atau lokasi dari pada dockerfile itu sendiri.

Salin lokasi dockerfile tersebut dan buka menu Container kembali, dan klik Add
Container.

Cilsy Fiolution Indonesia | 39


Isi bebas kolom Name, pada kolom Image isi dengan “ubuntu:14.04”, pada kolom
Command isi dengan “/bin/bash”, tempel lokasi yang tadi kita salin pada kolom Working Dir,
dan jangan lupa di uncentang pada “Always Pull Image before creating” karna kita akan
menggunakan Images yang sudah kita “pull” sebelumnya.

Sebelum menekan tombol “create” jangan lupa untuk memilih “Interactive and TTY”
pada opsi “Console”. Setelah itu create.

Cilsy Fiolution Indonesia | 40


Setelah itu maka akan terlihat bahwa bertambahnya 1 container yang aktif, dengan
nama Ubuntu14.04

3. Pembuatan container melalui menu “App Templates”.

Pada menu App Templates terdapat beberapa images yang sudah disediakan oleh
portainer itu sendiri, namun App Templates hanya menyediakan images berupa aplikasi.
Untuk melakukan penambahan container pada menu App Templates, maka klik menu App
Templates.

Pilih aplikasi yang diinginkan, disini penulis akan menggunakan aplikasi nginx.

Cilsy Fiolution Indonesia | 41


Selanjutnya maka akan tampil menu seperti dibawah ini. Kolom Name berfungsi
memberikan nama untuk container dan Network berfungsi untuk menentukan jenis Network
apa yang ingin digunakan pada aplikasi tersebut.

Selanjutnya beri nama pada kolom Name, disini penulis akan memberikan nama
“NGINX”, dengan kondisi Network default. Lalu setelah itu tekan tombol create. Proses ini
akan memakan waktu yang cukup lama karena seperti halnya image ubuntu, aplikasi NGINX
pun akan melakukan proses pull kepada docker registry.

Jika semua proses sudah selesai maka akan terlihat container “NGINX” sudah terbuat
dan berjalan.

Cilsy Fiolution Indonesia | 42


Untuk melakukan ujicoba terhadap aplikasi NGINX, dapat dilakukan dengan membuka
web browser dengan menggunakan IP pada NGINX dan portnya. “http://IP_NGINX:80”.

Selain mengakses container yang telah kita buat menggunakan PC ubuntu yang
terinstall docker kita akan mencoba mengakses melalui PC client yang menggunakan
Operating System Windows. Namun agar client dapat mengakses server, pastikan bahwa PC
server Ubuntu dengan PC client Windows berada dalam satu jaringan.

Setelah dalam satu jaringan coba lakukan test ping, antar kedua PC tersebut.

Cilsy Fiolution Indonesia | 43


Disini pada Ubuntu Server menggunakan IP : 192.168.1.8, dan Pada Windows
Menggunakan IP : 192.168.1.13.

Jika proses ping berhasil, maka pastikan docker dan container dalam keadaan aktif
dan sedang berjalan. Karna kita menggunakan portainer maka langkah selanjutnya adalah
buka halaman Portainer pada windows, dengan cara “http://192.168.1.8:9000” atau
“http://IP UBUNTU:9000”.

Login dengan password yang kita buat pada docker portainer pada ubuntu server.

Cilsy Fiolution Indonesia | 44


Pada saat ini kita akan mengakses container ubuntu dan juga NGINX yang telah kita
jadikan container pada docker server ubuntu. Pertama tama kita akan mengakses container
ubuntu kita pada windows.

Buka menu container, lalu klik container Ubuntu yang sedang berjalan.

Klik console pada Menu container status.

Cilsy Fiolution Indonesia | 45


Selanjutnya klik connect dengan menggunakan /bin/bash. Agar kita mengakses
perintah bash.

Kita telah berhasil mengakses container tersebut

Cilsy Fiolution Indonesia | 46


Selanjutnya kita akan melakukan cek pada NGINX dengan mengakses container NGINX
pada client Windows. Buka menu container dan lihat pada published port yang digunakan
pada container tersebut.

Selanjutnya buka browser baru dengan alamat “http://192.168.1.8:32769” atau


“http://IP UBUNTU:PORT”

Cilsy Fiolution Indonesia | 47


Terimakasih.

Cilsy Fiolution Indonesia | 48

Anda mungkin juga menyukai