Sipd 2016
Sipd 2016
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Atas berkat dan karunia Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Bappeda bersama Tim Update
Data Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) Kabupaten Bintan Tahun 2016 dapat
menyelesaikan Laporan Akhir Penyusunan 8 Kelompok Data SIPD Kabupaten Bintan
Tahun 2015 sesuai yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8
Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD), di mana dengan
adanya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2014 ini bagi Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bintan sangat terbantu dalam penyediaan
data dan informasi sebagai dasar perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan
Pemerintah Kabupaten Bintan.
Sejatinya, ruh SIPD ini terdapat dalam amanat Undang-Undang No. 23 Tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah Pasal 374 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah,
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara, Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
Update data SIPD di lakukan setiap semester. Hal ini sesuai dengan Pasal 16 Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2014, di mana evalusi pengumpulan dilakukan
Bulan Juni, sedangkan evaluasi terpadu dilakukan Bulan Desember. Sebagai Ketua Tim
Pengelola SIPD Kabupaten, Bappeda mempunyai tugas mengevaluasi pengumpulan data
meliputi aspek kelengkapan dan keterisian data SIPD, tumpang tindih dan duplikasi data
SIPD. Setelah proses evaluasi dilaksanakan, Bappeda mempunyai kewajiban untuk upload
dalam aplikasi SIPD online di alamat www.sipd.bangda.kemendagri.go.id. Web tersebut
dibawah tanggung jawab Kementerian Dalam Negeri melalui Biro Pembangunan Daerah.
Sesuai dengan laporan tingkat keterisian data yang kami ambil dari Web SIPD
Kementerian Dalam Negeri, tingkat keterisian data SIPD Kabupaten Bintan Tahun 2015
mencapai 47,38%. Keadaan tersebut lebih baik dari tahun sebelumnya yang baru
mencapai 45,43%. Kami berharap, data yang kami terima merupakan data yang benar, dan
kualitas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
KEPALA BAPPEDA
LAMPIRAN ........................................................................................................ 19
A. LATAR BELAKANG
Lahirnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2014 tentang Sistem
Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) bagi aparat perencana merupakan salah satu
regulasi yang memberikan penandasan kepada pemerintah untuk mensinergikan
perencanaan pembangunan berbasis data. SIPD yang dulu Dengan kepanjangan
Sistem Informasi Profil Daerah, isi dan materi datanya disempurnakan sesuai dengan
kebutuhan dalam perencanaan. Pembangunan dalam segala bidang merupakan
tangung jawab pemerintah daerah dalam usaha mensejahterakan rakyatnya. Usaha
itu harus direncanakan dan dievaluasi. Dengan demikian, perencanaan pembangunan
sangat diperlukan sebelum melaksanakan kegiatan yang ingin dicapai.
Hal ini sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang menyatakan bahwa, Perencanaan
Pembangunan didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan (pasal 31) dan Kepala Daerah bertanggung jawab atas
perencanaan pembangunan daerah di daerahnya. Selanjutnya dalam pasal 33 ayat
1 dan 2 dijelaskan bahwa dalam menyelenggarakan perencanaan pembangunan
daerah, Kepala Daerah dibantu oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bappeda). Data dan informasi yang digunakan dalam menyusun dokumen
perencanaan pembangunan daerah mencakup berbagai hal.
Output kegiatan SIPD ini berupa data dan informasi yang berasal dari seluruh
SKPD dan instansi vertikal di Kabupaten Bintan, yang dapat digunakan sebagai bahan
untuk perencanaan, pengendalian dan sekaligus evaluasi kinerja pembangunan
Daerah.
B. DASAR HUKUM
Secara umum tujuan kegiatan ini adalah melaksanakan amanat pasal 274
Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa
Perencanaan pembangunan Daerah didasarkan pada data dan informasi yang
dikelola dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah. Informasi yang dikelola
didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan
serta dalam pengelolaan pembangunan daerah, baik dari segi manajemen beserta
unsur-unsur yang ada di dalamnya, pembangunan ekonomi wilayah, teknologi
pembangunan, pengelolaan pembangunan wilayah, serta stabilitas daerah.
Adapun secara khusus tujuan penyusunan Sistem Informasi Pembangunan
Daerah adalah:
2. Sasaran
D. RUANG LINGKUP
1. Data umum
4. Infrastruktur
Data ekonomi dan keuangan terdiri dari data tentang PDRB, APBD, BUMD,
Perbankan Daerah dan Lembaga Keuangan Daerah.
8. Data Insidentil
Data insidentil terdiri dari data tentang Bencana alam, penyakit menular, kebakaran
hutan, pencurian dan penyelundupan kayu.
A. PERKEMBANGAN SIPD
Data Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) Kabupaten Bintan dari
tahun ke tahun selalu mengalami perubahan menuju kesempurnaan. Tahun 1990,
pemerintah melalui Departemen Dalam Negeri telah merintis dalam pengumpulan
data yang terstruktur secara nasional dan dibuat secara otomasi. Setelah berjalan
beberapa saat dan dievaluasi kegiatan itu disempurnakan menjadi Pusat Data untuk
Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian Pembangunan Daerah (PDP3D).
Kegiatan penyempurnaan data ini didukung dengan regulasi berupa Inmendagri
Nomor 23 Tahun 1990 tentang Penyusunan dan Pemanfaatan Data Pokok
Pembangunan untuk Perencanaan, Pelaksanaan dan Pemantauan Pembangunan di
Daerah.
Untuk mempermudah dalam pemanfaatan data dan informasi, Menteri dalam
Negeri menerbitkan Inmendagri Nomor 26 Tahun 1998 tentang Pengembangan
Pusat Data Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Daerah (PDP3D). Instruksi
tersebut menekankan kepada pemerintah daerah agar memanfaatkan data dan
informasi yang ada pada seluruh dinas/instansi maupun Lembaga Non Pemerintah,
karena dalam program PDP3D tidak hanya mengembangkan infrastruktur dan
membangunan basis data saja akan tetapi juga bagaimana mereformasi atau
mengubah pola pikir semua pihak untuk menempatkan posisi data sebagai hal yang
sangat strategis, penting dan mempunyai komitmen yang tinggi bagi penguatan
kelembagaan dan pengembangan sumberdaya manusia yang profesional dalam
menyediakan data yang informatif.
Tahun 2013 Kabupaten Bintan mulai melaksanakan entry data SIPD melalui
Program Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD). Pada tahun 2013 pengisian
data masih bersifat himbauan oleh Ditjen Bangda Kemendagri. Sejalan dengan
terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2014 tentang Sistem
Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) dan amanat dari Undang - Undang Nomor 23
Tahun 2014 pada pasal 274 yang berbunyi Perencanaan pembangunan Daerah
Mulai tahun 2014, istilah Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD), oleh
Kementerian Dalam Negeri disempurnakan menjadi Sistem Informasi Pembangunan
Daerah (SIPD). SIPD adalah jaringan yang mengumpulkan data secara terpadu di
daerah dan pusat dengan menggunakan teknologi informasi sebagai dukungan
dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah. Program tersebut masuk
pada anggaran Bantuan Keuangan Kepada Kabupaten/Kota yang menjadi bagian tak
terpisahkan dalam APBD Kabupaten Bintan yang pelaksanaannya disesuaikan
dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) merangkum data pembangunan
masing–masing daerah dan berbasis visual. Perkembangan system ini memiliki
output yang dapat menampilkan analisa dan data tabular. Perubahan elemen data
terjadi pada tahun 2015. Bila dibandingkan dengan Tahun 2014, dari 8 Kelompok
Data terdiri dari 31 Jenis Data (Elemen Data Kabupaten/Kota) dengan 3.034
elemen data (Kabupaten/Kota sebanyak 2482 dan Provinsi 552). Berubah menjadi
2.691 elemen data. Sedangkan Jenis Data tetap 31 jenis dan 8 kelompok data.
Pada tahun 2016 ini Dirjen Bangda Kemendagri juga telah melakukan
penyempurnaan terhadap aplikasi SIPD. Penyempurnaan yang dilakukan adalah
dengan melakukan evaluasi terhadap elemen data.
Hal-hal yang ditekankan dalam Bimbingan Teknis TIK Aplikasi Sistem BataBase
Dukungan Kebijakan Nasional (SDDKN) di Sekretariat Negara Republik Indonesia
adalah :
1. Pentingnya pengumpulan dan ketersediaan data pembangunan daerah/nasional
dalam perumusan dan pengambilan kebijakan oleh pimpinan;
2. Menyediakan data dan informasi yang berkualitas dan terkini dalam
menggambarkan keadaan pembangunan yang sesungguhnya;
3. Memudahkan dan mempercepat dalam proses analisa dan pelaporan, serta
rekomendasi kepada pimpinan guna pengambilan keputusan dan perumusan
kebijakan, Keterbukaan informasi dalam bentuk sharing data sehingga dapat
dimanfaatkan bersama antara K/L Pusat dan Pemda, Data yang selalu dapat
terupdate;
4. tersimpan dan termonitor dengan aman dan baik dan Akses data dimana saja
dan kapan saja dengan media elektronik/ internet.