Workbook BERTest
Workbook BERTest
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat hikmah,
hidayah, karunia dan pencerahanya workbook ini menjadi tersusun. Tak
lupa juga shalawat serta salam tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya dan para pengikutnya
diakhir zaman. Semoga workbook ini bisa menjadi bahan pelajaran kita
semuanya yang ingin belajar nge-BER Test. Dan juga berterimakasih
kepada guru – guru
Penulis
taufikrahman
PENUTUP ................................................................... 38
BER Test (Bit Error Rate) Test adalah aktifitas untuk menguji suatu link
dari satu titik ke titik lainnya dengan memperhatikan seberapa banyak
kesalahan/error yang akan muncul dari link tersebut.
Inti dari BER Test adalah ketika mentransmisikan bit - bit kearah lawan,
lalu lawan mentransmisikan kembali bit – bit tersebut dalam waktu yang
sama apakah jumlah bit - bit yang diterima kembali jumlahnya sama
dengan pada saat transmisi diawal. Link akan dianggap sehat jika jumlah
bit – bit yang dikirim dan diterima kembali itu sama. Tetapi di realitanya
ada toleransinya juga kok ga harus sama nilai bit yang diterima dan
dikirim. Asalkan tidak terlau jauh angkanya.
Ada banyak kondisinya, bisa itu karna aktifasi baru untuk menguji link
tersebut, bisa juga pada saat gangguan semisalnya throughput pada link
tersebut selalu kecil alias tidak mendekati throughput maximal, bisa juga
karna ada packet loss pada saat test ping ICMP, bisa juga untuk mengetest
berapa nilai maximal MTU yang bisa dilewatkan dari titik A ke titik B, dll.
Terkait waktu pada pelaksanaan BER Test pada umumnya dilakukan pada
malam hari yang dimana dilakukan dalam kurun waktu 1 x 24 Jam.
BER Test biasa dilakukan di Data Center maupun Headquarters (HQ) dari
end customer itu sendiri. Contohnya dari Data Center Cyber 1 Jakarta Ind.
kearah Data Center Changi Singapore. Bisa juga seperti dari HQ Jakarta
kearah Branch Office (BO) Surabaya.
Ini alat BER Test, merknya EXFO series FTB-1-Pro yang bisa menguji link
mencapai kapasitas 10G untuk sekali testing. Secara tampilan ini tampak
seperti alat yang berbeda, tetapi pada dasarnya ini adalah computer biasa
yang punya module tambahan untuk port SFP, LAN, AUX, dsb. dan
didalamnya terdapat aplikasi Mini Toolbox X yang biasa digunakan untuk
BER Test yaitu NetBlazer. Alat BER Test ini juga bisa digunakan sebagai
Ini alat BER Test yang berfungsi hanya sebagai loopback. Merknya EXFO
series BV10. Contoh penggunaanya seperti ini semisal ada traffic masuk
dari lawan maka langsung dibalikin lagi ke pengirim traffic tersebut. Alat
BER Test Loopback diatas merknya EXFO itu bisa diconsole pakai telnet
yang biasanya untuk ngubah – ngubah setingan port seperti speed/duplex
Dibawah ini contoh konfig Loopback menggunakan UTP dan aplikasi PuTTY
(SSH)
RFC 2544 itu salah satu test application di FTB-1-PRO atau alat BER Test
itu sendiri berguna untuk menguji link MPLS, Metro-E, DWDM, dsb.
Pengetesan performance analyzernya meliputi Throughput, Back to Back,
Frame Loss dan Latency, sesuai dengan kapasitas bandwidth dan MTU atau
Frame Size.
Dalam RFC2544 ini support untuk pengetesan link Access maupun link
QinQ. Perlu dicatat untuk pengetesan QinQ diwajibkan pengetesan
Accessnya berhasil dulu baru setelah berhasil silahkan pengetesan QinQ.
Selain RFC2544 ada juga Etherbert, tetapi Etherbert ini secara fungsi lebih
menonjol digunakan untuk melihat kestabilan dari network backbone yang
sedang ditest. Berbeda halnya dengan RFC 2544 yang mengetest
Throughput, Back to Back, Frame Loss dan Latency per Frame. Dengan
menggunakan Etherbert waktunya bisa diatur seberapa lama mau di test
linknya, support pengetesan link Qinq dan Jumbo Frame.
Pertama di BER Test Jakarta begini tampilan awal pada test application
RFC 2544. Pertama silahkan pilih dulu interface yang digunakan apakah
menggunakan FO (Optic) atau UTP (Electrical), pilih pada menu Modify
Structure posisi kanan atas. Perhatikan disitu ada Tab 10/100…, Tab
MAC/IP/UDP, Tab RFC 2544
Disini tempat berapa ukuran bandwidth yang mau ditest dan ketentuan
dari masing – masing dibawah ini contohnya BW 100 MB
Keterangan :
Untuk setting menjadi QinQ ada sedikit tambahan VLAN Tag nya dicentang.
Setelah itu Start duluan Loopback Surabaya abis itu BER Test Jakarta.
Ketika test sudah selesai maka akan muncul untuk generate report.
Silahkan isi sesuai data pekerjaan, pastikan file name diingat dan tempat
save file tersebut lokasinya.
Lalu disinilah tempat setingan berapa bandwidth dan MTU atau Frame size
yang mau ditest
Lalu setting timer yang mau ditest. Setelah itu Start pada BER Test
Jakarta dan Loopback Surabaya.
Untuk setting menjadi QinQ ada sedikit tambahan VLAN Tag nya dicentang.
Setelah itu Start duluan Loopback Surabaya abis itu BER Test Jakarta.
Ketika test sudah selesai maka akan muncul untuk generate report.
Silahkan isi sesuai data pekerjaan, pastikan file name diingat dan tempat
save file tersebut lokasinya.
Pada saat Backbone mau di BER Test pastinya sudah dibuatkan sebuah
circuit dari titik A ke titik B, entah itu circuit MPLS, circuit Metro-E, circuit
Tunneling, maupun circuit DWDM dan sebagainya. Tetapi pernahkah kita
menemukan "kenapa nih kok di BER Test ga tembus - tembus (not pass)?"
Ada hal - hal sepele yang bisa gagal dibuatnya, seperti berikut ini :
E-Mail : [email protected]