Cara Menghitung Supply Maksimum Pelayanan Kesehatan
Cara Menghitung Supply Maksimum Pelayanan Kesehatan
Cara Menghitung Supply Maksimum Pelayanan Kesehatan
OLEH :
KELOMPOK 4
1. JUWIATI P2MK210104016
2. WA ODE HAYATI
3. ANDI INDRIYANI SAPUTRI
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami
sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
Pada masa ini seluruh negara di dunia berlomba-lomba untuk membangun negaranya
sendiri, salah satunya yaitu pembangunan Kesehatan. Pembangunan kesehatan adalah
bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh
potensi bangsa Indonesia, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah.
Pelayanan kesehatan berbeda dengan barang dan pelayanan ekonomi lainnya.
Pelayanan kesehatan atau pelayanan medis sangat heterogen, terdiri atas banyak sekali
barang dan pelayanan yang bertujuan memelihara, memperbaiki, memulihkan kesehatan
fisik dan jiwa seorang. Supply pada pelayanan kesehatan berbeda dengan supply produk
secara umum. Adanya consumer ignorence menyebabkan provider kesehatan memiliki
peran yang lebih. Service yang diberikan oleh provider bukan karena permintaan pasien
tetapi provider sendiri yang menentukan pelayanan atau tindakan apa yang diberikan
sesuai dengan penyakitnya. Besarnya service yang dapat diberikan pelayanan kesehatan
sangat tergantung pada besarnya resources yang dimilikinya, seperti kemampuan tenaga
medis dan non-medis, besarnya cost atau biaya yang dikeluarkan oleh industri kesehatan
untuk gaji pegawai, pembelian peralatan, dan pemeliharaan lainnya. Oleh karena itu kami
ingin memperdalam informasi dan pengetahuan mengenai supply pelayanan kesehatan.
Makalah ini khusus menyoroti aspek produksi atau penawaran (supply) pelayanan
Kesehatan. Oleh karena sector Kesehatan mempunyai ciri khusus yang menonjol, banyak
asumsi-asumsi yang lazim dipergunakan dalam telah ekonomi tidak berlaku untuk sector
Kesehatan. Oleh sebab itu, akan dibahas tentang definisi supply dalam pelayanan
Kesehatan factor yang mempengaruhi, elastisitas supply dalam pelayanan Kesehatan, dan
cara menghitung supply maksimum dalam pelayanan Kesehatan yang merupakan inti
pokok makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Supply (penawaran) adalah kuantitas sebuah produk yang akan dan mampu
ditawarkan oleh produsen ke pasar pada harga dan waktu tertentu. Menurut Wilton H.
Spencer dalam bukunya “contemporary Economics” penawaran adalah sebuah
hubungan, yang menunjukkan berbagai macam jumlah sesuai itu barang yang dapat
disediakan oleh para penjual untuk dijual dengan berbagai macam harga alternatif, selama
periode waktu tertentu.
Supply atau Penawaran adalah hubungan antara harga dan jumlah barang yang
ditawarkan. Secara lebih spesifik, penawaran menunjukkan jumlah suatu barang atau jasa
yang mau dan mampu ditawarkan oleh produsen setiap periode pada berbagai
kemungkinan tingkat harga, dengan hal lain diasumsikan konstan. Hukum penawaran
menyatakan bahwa jumlah barang atau jasa yang ditawarkan berhubungan secara
langsung dengan harga barang atau jasa tersebut, dengan hal lain diasumsikan konstan.
Jadi, semakin rendah harga, jumlah barang atau jasa yang ditawarkan semakin sedikit.
Sedangkan semakin tinggi harga barang atau jasa, semakin tinggi pula jumlah barang atau
jasa yang ditawarkan. Secara lebih spesifik, penawaran menunjukkan jumlah suatu
barang atau jasa yang mau dan mampu ditawarkan oleh produsen setiap periode pada
berbagai kemungkinan tingkat harga, dengan hal lain diasumsikan konstan.
Supply maksimum adalah jumlah maksimum atau kemampuan maksimum
atau kapasitas maksimum barang atau jasa yang dapat dihasilkan dalam periode
tertentu. Perhitungan terhadap banyaknya barang yang akan ditawarkan atau
Supply didasarkan pada kemampuan organisasi dalam mengelola resourcesuntuk
melakukan proses produksi. Organisasi ataupun produsen harus dapat
mengkaitkan resources dari suatu input, proses, dan menjadikannya sebuah produk
(output).
Supply dalam pelayanan kesehatan adalah penyediaan pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada individu oleh berbagai kombinasi tenaga pelayanan kesehatan (seperti
dokter, perawat, teknisi, dan para asistennya) dan fasilitas (seperti rumah sakit, klinik
rawat jalan, dan laboratorium klinis). Fungsi Supply (produksi) menggambarkan
hubungan antara output yang berupa pelayanan kesehatan yang berkualitas dan sumber
daya (resources) yang digunakan untuk memproduksinya.
2.2 Faktor yang Mempengaruhi Supply dalam Kesehatan
Secara umum, supply terhadap pelayanan kesehatan diartikan dengan penyediaan
pelayanan kesehatan yang disampaikan kepada pasien oleh kombinasi antara tenaga
pelayanan kesehatan dan fasilitas kesehatan (rumah sakit, klinik dan laboratorium klinis).
Faktor yang mempengaruhi supply terhadap pelayanan kesehatan adalah Man, Money,
Material, Method, Market, Machine, Technology, Time, dan Information. Faktor-faktor
dimaksud dikenal dengan 6M, 2T, dan 1I. Penjelasan dan contoh dari faktor dimaksud
adalah sebagaimana dalam Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Determinan Supply Terhadap Layanan Kesehatan
1. Man Sumber daya manusia yang menyediakan layanan kesehatan baik
langsung maupun tidak langsung.
Contoh: dokter, dokter spesialis, bidan, perawat, farmasis, tenaga
administrasi, dan lain sebagainya
2. Money. Biaya yang muncul dalam penyediaan layanan kesehatan
Contoh: biaya operasional, biaya investasi dan biaya lain-lain.
3. Material Material yang berhubungan dengan logistik pelayanan kesehatan.
Misal: obat, alat suntik, bahan dasar obat, dan lain sebagainya.
4. Method Manual atau SOP yang ada pada fasilitas layanan Kesehatan (rumah
sakit, klinik dan laboratorium klinis).
Misal: Standar Pelayanan Minimal (SPM), prosedur Tindakan medis dan
lain-lain.
5. Machine Peralatan yang digunakan dalam penyediaan layanan kesehatan. Misal :
peralatan laboratorium, peralatan medis (utama dan penunjang) seperti
dental chair, dan lain-lain
6. Market Wilayah kerja pelayanan kesehatan.
7. Teknologi Teknologi yang digunakan dalam pemberian layanan kesehatan.
8. Time Waktu yang digunakan dalam pemberian layanan kesehatan.
9. Informasi Informasi terkait dengan layanan kesehatan dalam bentuk media internet,
pamflet dan leaflet.
Sumber: Makalah Dasar Ilmu Ekonomi Supply tahun 2010, FKM UNAIR.
Dari seluruh factor produksi yang mempengaruhi supply dalam pelayanan Kesehatan,
tidak semuanya berperan dominan dalam memperikan pelayanan yang berkualitas pada
pasien. Untuk mengetahui faktor dominan diantara 6M, 2T, dan 1I. Berikut ini akan
dipaparkan contoh supply pada pelayanan keperawatan. Jika input adalah pelayanan
keperawatan tiap pasien, maka yang termasuk dalam input dapat berupa jumlah dan tipe
perawat dalam unit keperawatan. Hubungan antara pelayanan keperawatan pada tiap
pasien dengan tipe perawat dapat ditampilkan dalam fungsi berikut ini:
Qnpc = f (RNs, LPNs, ADs, UN)
Keterangan: :
Qnpc = Quantity of nursing patient care (kuantitas pelayanan keperawatan pasien)
RNs = Registered Nurse (Perawat yang terdaftar)
LPNs = Licensed Practical Nurse (Perawat yang telah terlisensi/tersertifikasi)
ADs = Nursing Aides (pembantu perawat)
UN = The type of nursing unit (Unit atau tipe perawatan)
Dari persamaan di atas dapat diketahui bahwa dalam pelayanan keperawatan RNs
(perawat yang mahir, sudah memiliki surat ijin praktek, sudah bisa mandiri sebagai perawat
panggilan), AD (pembantu perawat) dan LPN (perawat praktek yang masih harus dinaungi
oleh institusi), ketiga faktor di atas (RNs, LPNs, Ads) terkategori dalam man, sedangkan UN
terkategori dalam machine. Dari kesimpulan di atas dapat dirumuskan bahwa faktor dominan
yang mempengaruhi supply pelayanan kesehatan adalah man dan machine:
a. Man
Pelayanan kesehatan merupakan bisnis jasa, jadi man yang memberi pelayanan
(man sebagai pemberi jasa). Man pada pelayanan kesehatan memiliki kompetensi
secara khusus. Kompetensi ini meliputi keterampilan, kemampuan yang disertai
kewenangan yang dilindungi undang-undang.
b. Machine
Machine dalam pelayanan kesehatan dapat berupa fasilitas ataupun sarana khusus
untuk pelaksanaan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan, seperti dental chair, X-ray,
tempat tidur rumah sakit, dan lain-lain.
Dalam mencapai efisiensi dari supply dalam pelayanan kesehatan, kombinasi input
yang tepat sangat diperlukan. Contohnya pada pelayanan keperawatan di atas, satu orang
LPNs tidak dapat menggantikan satu orang RNs. RNs mungkin memiliki keahlian yang
lebih sebagai hasil dari pelatihan tambahan mereka. Oleh karena itu, LPNs mungkin dapat
menggantikan sebagian pekerjaan dari RNs, namun tidak bisa semuanya. Kombinasi
antara berbagai jenis tenaga kesehatan sangat penting untuk ditentukan dengan tepat oleh
para pengambil keputusan, karena dapat meminimalkan biaya penyediaan keperawatan.
Dari seluruh penjelasan di atas dapat disimpulkan rumus fungsi faktor yang
mempengaruhi supply dalam pelayanan kesehatan adalah :
Qsmc = f (Man, Machine I 4M, 2T, 1I)
Meskipun faktor dominan yang mempengarui supply dalam pelayanan kesehatan
adalah Man dan Machine saja, namun faktor lainnya tidak boleh dihilangkan. Karena bila
salah satu faktor produksi lain tidak ada, maka output dari suppy pelayanan kesehatan
tersebut akan menjadi produk cacat atau pelayanan kepada pasien tidak maksimal.
Perhatikan pada jumlah alat dan nakes. Misalnya ada 2 dokter gigi, namun hanya
memiliki 1 set dentist chair, maka jumlah alat dan nakes tetap dihitung 1. Atau
sebaliknya ada 2 set dentist chair, namun hanya ada 1 dokter gigi, maka jumlah alat
dan nakes juga tetap dihitung 1. Baru apabila dokter gigi dan dentist chair masing-
masing ada 2, maka jumlah alat dan nakes baru dihitung 2.
Jadi jumlah maksimum pasien yang dapat diperiksa oleh Poli gigi Puskesmas
Oro-Oro Ombo Madiun adalah 180 pasien per bulan.
2. Penunjang Medis (Radiologi)
a. Identifikasi sumber daya
Sumber daya yang dibutuhkan dalam pelayanan radiologi antara lain :
Man : 1 orang radiolog dan 1 staff administrasi
Material : baju ronsen, negatif
Machine : 1 unit X-Ray Machine
Market : Masyarakat umum
Time : 8 jam per hari selama 20 hari kerja dalam 1 bulan
Information : Poster berisi informasi penggunaan baju khusus ronsen, waktu
pelayanan, jam buka poli
b. Identifikasi sumber daya yang paling dominan dalam pemberian pelayanan
Sumber daya yang paling dominan dalam pemberian pelayanan untuk pasien
adalah unit X-Ray Machine dan radiolog tersedia. Sedangkan sumberdaya lain
diasumsikan telah tersedia. X-Ray Machine merupakan alat utama dalam pelayanan
di radiologi. Sedangkan radiolog juga memiliki peran dominan sebagai tenaga ahli
yang bertugas untuk mengoperasikan alat.
c. Identifikasi waktu yang tersedia dalam 1 periode
Jam buka poli perhari adalah 8 jam perhari x 20 hari (hari aktif dalam 1 bulan) =
160 jam.
d. Identifikasi waktu untuk 1 kali pelayanan
1 kali pelayanan membutuhkan waktu 30 menit
e. Menghitung supply maksimum
Keterangan :
Perhatikan pada jumlah alat dan nakes. Perhitungannya sama seperti pada
rawat jalan. Man dan machine keduanya harus ada dan jumlahnya sama.
Jadi jumlah maksimum pasien yang dapat diperiksa oleh pelayanan radiologi
adalah 320 pasien per bulan.
3. Rawat Inap
a. Identifikasi sumber daya
Sumber daya yang dibutuhkan dalam pelayanan rawat inap puskesmas antara lain:
Man : 2 dokter umum dan 4 perawat
Material : obat, infus, selimut, seprei, oksigen, dan lainnya
Machine : tempat tidur (20)
Market : Seluruh masyarakat di wilayah kerja puskesmas
Time : 24 jam per hari dalam 1 bulan
Information : Poster berisi informasi jam besuk
b. Identifikasi sumber daya yang paling dominan dalam pemberian pelayanan
Sumber daya yang paling dominan dalam pemberian pelayanan rawat inap untuk
pasien adalah jumlah tempat tidur. Sedangkan sumberdaya lain diasumsikan telah
tersedia.
c. Identifikasi waktu yang tersedia dalam 1 tahun
24 jam x 365 = 8760 jam
d. Identifikasi waktu untuk 1 kali pelayanan
Rata-rata lama perawatan seorang pasien (AvLOS) di rawat inap adalah 6 hari
e. Menghitung supply maksimum
Penghitungan supply maksimum rawat inap terdapat dua jenis, antara lain :
1) Supply maksimum menurut jumlah hari rawat
= 365 hari x 20
= 7300 hari
Jadi jumlah maksimum hari rawat yang dapat dihasilkan oleh 20 tempat
tidur, dengan asumsi setiap hari tempat tidur tersebut tidak pernah kosong
adalah 7300 hari
2) Supply maksimum menurut jumlah pasien yang dirawat
Jadi jumlah maksimum pasien yang dapat dirawat dengan adanya 20 tempat
tidur dan rata-rata lama perawatan 6 hari adalah 1216 pasien per tahun.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Buku Kumpulan Materi Kuliah Ekonomi Kesehatan tahun 2006 FKM UNAIR