Cylinder
Cylinder
Cylinder
TINJAUAN PUSTAKA
Motor bakar diesel biasa disebut juga dengan Mesin diesel (atau mesin
pemicu kompresi ). Mesin diesel pertama diperkenalkan oleh Rudolph
Diesel,seorang ilmuan jerman pada tahun 1892. Mesin diesel adalah mesin
pembakaran dalam, karena cara penyalaan bahan bakarnya dilakukan dengan
menyemprotkan bahan bakar ke dalam udara yang bertekanan dan bertemperatur
tinggi, sebagai akibat dari proses kompresi ada beberapa hal yang mempengaruhi
kinerja mesin diesel, antara lain besarnya perbandingan kompresi, tingkat
homogenitas campuran bahan bakar dengan udara, karakteristik bahan bakar
(termasuk cetane number), dimana cetane number menunjukan kemampuan bahan
bakar itu sendiri (Gunawaan Danuasmoro, 2003).
4
5
Ditinjau dari cara memperoleh energi thermal ini mesin kalor dibagi menjadi
dua golongan, yaitu mesin pembakaran luar dan mesin pembakaran dalam. Pada
mesin pembakaran luar atau sering disebut juga sebagai eksternal combustion
engine ( ECE ) proses pembakaran terjadi diluar mesin, energi thermal dari gas
hasil pembakaran dipindahkan ke fluida kerja mesin melalui dinding pemisah,
Contohnya mesin uap. pembakaran dalam atau sering disebut juga sebagai
internal combustion engine ( ICE ), proses pembakaran berlangsung di dalam
motor bakar itu sendiri sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus
berfungsi sebagai fluida kerja. Mesin pembakaran dalam umumnya dikenal juga
dengan nama motor bakar. Dalam kelompok ini terdapat motor bakar torak dan
sistem turbin gas (Gunawan Hanafi, 2006).
1. Langkah Hisap
Pada langkah ini piston bergerak dari TMA ( Titik Mati Atas ) ke TMB
(Titik Mati Bawah). Saat piston bergerak ke bawah katup isap terbuka yang
menyebabkan ruang didalam silinder menjadi vakum, sehingga udara murni
langsung masuk keruang silinder melalui filter udara (Bona Septano, 17.13)
6
2. Langkah Kompresi
Pada langkah ini piston bergerak dari TMB menuju TMA dan kedua katup
tertutup. Karena udara yang berada didalam silinder didesak terus oleh piston
menyebabkan terjadi kenaikan tekanan dan temperatur, sehingga udara di
dalam silinder menjadi sangat panas. Beberapa derajat sebelum piston
mencapai TMA, bahan bakar disemprotkan keruang bakar oleh injector yang
berbentuk kabut. pada langkah kompresi udara yang bertekanan dan
bertemparatur tinggi akan disemprotkan atau di injeksikan oleh injektor
sehingga terjadilah pembakaran diruang bakar mesin tersebut (Bona Septano,
17.13)
3. Langkah Usaha
Pada langkah ini kedua katup masih tertutup, akibat semprotan bahan bakar
diruang bakar akan menyebabkan terjadinya ledakan pembakaran yang akan
meningkatkan suhu dan tekanan diruang bakar. Tekanan yang besar tersebut
akan mendorong piston kebawah yang menyebabkan terjadi gaya aksial. Gaya
aksial ini dirubah dan diteruskan oleh poros engkol menjadi gaya radial putar
(Bona Septano, 17.13)
.
Gambar 2.12 Carter
(Sumber : MV.SUMBER CAHAYA 88)
9. Rock Arm
Rocker arm, adalah salah satu bagian penting dari komponen mesin diesel
yang posisinya berada di atas cylinder head, fungsi dari rocker arm ini adalah
mengatur gerakan valve, kapan waktunya menutup dan kapan waktunya
terbuka. Semuanya diatur oleh rocker arm.
10. Valve Spring
Valve spring, ini juga salah salah satu komponen penting dari sebuah
mesin diesel, ia bertugas sebagai penghubung antara rocker arm dengan valve.
11. Valve
Valve, mesin diesel tidak akan menyala jika tidak ada valve, fungsi dari
valve ini adalah mengatur udara masuk dan keluar serta sebagai penutup
lubang saat terjadi kompresi.
14
15. Bearing
Fungsinya adalah mencegah keausan dan mengurangi gesekan pada poros
engkol (crank shaft).
18
19
1. Pengamatan ( observasi )
Dalam hal ini penulis melakukan pengumpulan data dengan cara mengamati
obyek dan mencatat secara sistematik gejala yang diselidiki berkaiatan dengan
sistem perawatan cylinder liner pada main engine MV. SUMBER CAHAYA 88
2. Wawancara ( interview )
Dalam pengumpulan data tentang sistem perawatan cylinder liner pada main
engine MV. SUMBER CAHAYA 88. dilakukan wawancara dengan nara sumber
yang relevan yaitu chief enginer, 2ndenginer, 3rdenginer dan beberapa pegawai
fungsional MV. SUMBER CAHAYA 88.
3. Dokumentasi
Dalam hal menulis, mencari dan mempelajari dokumen yang berhubungan
dengan fokus permasalahan yang teliti yaitu dokumen tentang sistem perawatan
cylinder liner pada main engine MV. SUMBER CAHAYA 88.
20
BABIV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Aus
Aus adalah pengurangan bagian dalam cylinder liner yang
disebabkan proses kerja dari mesin, yaitu keausan pada cylinder liner
yang terjadi ( Aris Munandar, koichi Tsusada, 1993 )
2. Akibat gesekan
Gesekan bisa terjadi saat piston turun naik dimana piston ring
meluncur pada cylinder liner, kerusakan pada gesekan tergantung pada
berbagai faktor antara lain karena kecepatan gerakan antara dua
permukaan tersebut, Bahan yang terlibat yaitu suhu, beban pada mesin,
tekanan, pemeliharaan, pelumasan dan efisiensi pembakaran. Sehingga
dalamhal ini maka cylinder liner bagian dalam akan mengalami pengikisan
yang mengakibatkan bagian tersebut perlahan akan menjadi tipis dan harus
diganti dengan spare part yang baru.
3. Abrasi atau pengikisan
Jenis kerusakan ini disebabkan oleh partikel keras yang terbentuk
selama pembakaran catalytis dalam bahan bakar dan abu yang terbentuk
selama pembakaran menyebabkan keausan abrasif.
4. Karena korosi
Korosi pada liner disebabkan akibat pembakaran bahan bakar berat/
heavy oil (MFO) di ruang pembakaran. Hal ini terjadi karena bahan bakar
berat mengandung sulfur yang tinggi. Selama pembakaran, asam yang
terbentuk dalam ruang pembakaran yang harus dinetralkan oleh cylinder
oil yang memiliki sifat basa di alam. Produksi asam akan banyak jika
kandungan sulfur juga banyak, yang berujung terbentuknya asam sulfat.
Asam sulfat terbentuk karena penyerapan kondensat atau uap air di ruang
pembakaran.
Korosi asam sulfat dan asam ini lebih banyak terdapat di bagian
bawah liner, sebagai akibat dari suhu air pendingin (jacket cooling) sangat
rendah. Korosi karena sulfur akan tinggi disebabkan adanya air dalam
bahan bakar dan kondensasi di udara.
23
5. Scuffing
Ini terbentuk dari akibat pengelasan lokal diantara partikel piston
ring dan permukaan cylinder liner. Pada saat piston bergerak dalam
silinder, bekas pengelasan bahan tersebut bisa menimbulkan pembentukan
bahan abrasif. Bahan akan meningkatkan laju keausan dari cylinder liner.
Hal ini umumnya disebabkan oleh pelumasan yang tidak mencukupi
karena sejumlah besar panas yang dihasilkan dari sentuhan pada
mikroskopis piston ring dan permukaan liner. Scuffing menyebabkan
pelumasan di cylinder liner menjadi tidak sempurna karena kerusakan
permukaan liner. Untuk menghilangkan fenomena ini adalah dengan
memolesnya sehingga cylinder liner kembali bening.
6. Retak
Dalam hal ini kerusakan yang paling fatal adalah keretakan yang
terjadi pada cylinder liner, karena jika kerusakan ini terjadi maka cylinder
liner tersebut harus diganti dengan yang baru.
Keretakan ini terjadi karena beberapa hal diantaranya adalah :
a. Karena tegangan panas yang terlalu tinggi
b. Bertambahnya tekanan silinder
c. Kesalahan pada sistem pendingin
d. Kerusakan mekanis atau mutu material yang kurang baik
Sesuai dengan peraturan kelas, cylinder liner tidak boleh dipakai
kembali bila terjadi crack atau retak, karena dapat dilalui oleh air, uap atau
gas yang dapat keluar sehingga kompresi dari mesin menjadi bocor dan
akan menyebabkan keretakan itu semakin besar. Oleh karena itu untuk
cylinder liner yang sudah retak segera lakukan pergantian. Karena
kerusakan besar akan menimbulkan kerusakan yang lebih parah pada
mesin induk apabila dibiarkan tanpa dilakukan overhaul serta
penanganannya yang khusus. ( Aris Munandar, koichi Tsusada, 1993 ).
24
5. Safety shoes
Untuk melindungi kaki dari bahaya seperti kejatuhan benda.
6. Kaca mata
Untuk melindungi mata dari kotoran dan cahaya.
7. Masker
Berfungsi melindungi pernafasan agar kotoran tidak masuk ke dalam paru-
paru.
7. Wire brush
Digunakan untuk membersihkan bagian dari mesin dari kotoran yang
susah dibersihkan seperti karat atau carbon.
8. Obeng ( - ) dan obeng ( + )
Digunakan untuk membuka atau mengikat sekrup, dengan cara kekanan
untuk mengikatnya dan kekiri untuk membukanya.
9. Kunci torsi
Untuk membuka atau mengikat mur pada bagian-bagian mesin yang
diikat menggunakan mur yang bertekanan.maupun di pergunakan untuk
melepas mur yang bertekanan.
10. Tracker
Untuk mengikat benda kemudian diangkat oleh chain block.
5. Lepaskan push rod dan push rod cover dari cylinder head dengan cara
menarik ujung push rod ke atas.
6. Siapkan kunci torsi(torque wrench) dan pipa panjang sebagai tumpuan
untuk melepas cylinder head dari cylinder block dengan cara mengayun
kunci torsi tersebut.
7. Setelah baut terlepas, pasangkan tracker pada cylinder head dan setelah
itu angkat menggunakan dua buah chain block.
8. Setelah cylinder head terlepas dari mesin induk, langkah selanjutnya
adalah melepas piston dari cylinder liner dan cylinder block, dengan cara
membuka deksel crank case terlebih dahulu.
9. Buka baut pengikat conecting rod dengan crans haft menggunakan kunci
torsi(torque wrench) pasangkan pipa pelepas baut kedalam baut conecting
rod tersebut dan pastikan metal jalan tertahan dengan menggunakan kayu
agar sewaktu di lepas tidak jatuh ke dalam carter mesin induk.
10. Setelah baut dan mur terlepas dari connecting rod angkat bottom
connecting rod dan lepaskan crank pin bearing dari connecting rod
29
12. Setelah piston terlepas dari mesin induk, proses selanjutnya adalah
melepas cylinder liner dari mesin induk yaitu dengan cara memasangkan
tracker cylinder liner pada atas lubang mur yang ada pada cylinder liner
30
13. Setelah cylinder liner terlepas dari mesin induk langkah selanjutnya adalah
dengan memeriksa keretakan yang mungkin terjadi serta kerusakan yang
ada pada cylinder liner tersebut. Ganti komponen cyliner liner yang telah
rusak seperti seal dan gasketnya, karena bagian ini sangat mudah rusak
maka harus diganti dengan komponen yang baru.
31
Maka dari hasil pengukuran tabel di atas dapat di ketahui ke Aus an dan
ketirusan cylinder liner mesin induk NIGATA dengan standart yang telah di
tentukan oleh pabrikan yaitu 0,6 persen – 0,10 persen.
2. Masukkan cylinder liner tersebut lalu pasang balok kayu berada pada ujung
cylinder liner, kemudian pukul perlahan balok tersebut menggunakan kayu
hingga cylinder liner masuk ke cylinder block.
3. Setelah selesai cylinder liner dipasang, selanjutnya lakukan pemasangan
piston dan cylinder head pada main engine.
4. Jika semuanya sudah terpasang, langkah selanjutnya lakukan pengetesan,
dengan menyalakan pompa pendingin dan buka kran air pendingin, Cek
cylinder liner dari kebocoran.
5. Pastikan kondisi semua komponen mesin siap operasi.
5.1. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan penelitian di MV.SUMBER CAHAYA 88
penulis dapat menyimpulkan bahwa :
1. Perawatan terhadap cylinder liner mesin utama sangatlah di perlukan agar
umur dari komponen tersebut menjadi lebih panjang serta menghemat dari
biaya perawatan yang lebih besar.
2. Pada MV. SUMBER CAHAYA 88 pemeriksaan liner di lakukan saat
cylinder liner telah bekerja selama 10.000 jam kerja sesuai dengan intruksi
maker.
3. Silinder adalah bagian terpenting dalam permesinan, tetapi perawatan yang
berhubungan dengan cylinder liner juga perlu di lakukan supaya tidak
terjadi kerusakan yang lebih parah terhadap mesin induk.
4. Gangguan kerusakan pada cylinder liner di akibatkan karena berbagai hal
antara lain, kurangnya pelumasan dan rusaknya seal yang mengakibatkan
kebocoran pada crank case.
5.2. Saran-saran
1. Agar di lakukan pemeriksaan dan perawatan secara berkala sesuai standart
operating procedure yang di tetapkan oleh perusahaan, mengingat
pentingnya peran cylinder liner dalam proses pembakaran diruang bakar.
2. Dalam menentukan pekerjaan perawatan dan pemeliharaan yang telah di
kemukakan di atas, maka disarankan jadwal dari pelaksanaan agar di
laksanakan sesuai dengan periode waktu yang telah di rencanakan.
3. Untuk mencegah terjadinya keretakan yang lebih parah dari cylinder liner,
maka jika terlihat retak atau kebocoran pada crank case, harus segera
lakukan overhaul dan cylinder liner tersebut agar diganti dengan cylinder
liner yang baru.
34
35
DAFTAR PUSTAKA
Jusak J.H, 2008, Perawatan Dan Perbaikan Mesin, Tingkat Ijasah ATT-
III, BP3IP, Jakarta.
36
37
LAMPIRAN - LAMPIRAN