Tugas KMPL Balik

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

my

KEPERAWATAN DASAR III

Nama : Elsa Agustin


Nim : 2020030050
Prodi : S1 – KEPERAWATAN
Nama dosen pembimbing : Dr. Hany puspita
A,dr.,M.Kes.,MM
Skoliosis
Skoliosis adalah kondisi di mana tulang belakang melengkung, seperti huruf C atau
S. Skoliosis lebih sering ditemukan pada anak-anak sebelum masa pubertas, yaitu sekitar
usia 10-15 tahun.

Skoliosis yang terjadi biasanya ringan, namun dapat berkembang menjadi lebih parah
seiring pertambahan usia, khususnya pada wanita. Bila skoliosis menjadi parah, bisa
menyebabkan penderitanya mengalami gangguan jantung, paru-paru, atau kelemahan
pada tungkai

SEKOLAH TINGGI STIKES HUSADA JOMBANG.


01 02 03
Penyebab Skoliosis
Pencegahan
Gejala Skoliosis • Cedera tulang - Menjaga Postur Tubuh. ...
belakang.
- Mengonsumsi Makanan
• Infeksi tulang
• ubuh penderita yang Baik untuk
belakang.
skoliosis condong ke Kesehatan Tulang. ...
satu sisi • Bantalan dan sendi
tulang belakang yang - Hindari Konsumsi
• Salah satu bahu lebih
mulai aus akibat usia Minuman Bersoda. ...
tinggi - Hindari Diet Ekstrim. ...
(skoliosis degeneratif).
• Salah satu tulang
• Bawaan lahir (skoliosis - Olahraga Teratur untuk
belikat tampak lebih
kongenital). Melatih Kekuatan Tulang.
menonjol
• Gangguan saraf dan
• Tinggi pinggang tidak
otot (skoliosis
rata
neuromuskular),
Diagnosis Skoliosis
Diagnosis skoliosis dilakukan oleh
dokter dimulai dengan menanyakan
gejala yang dialami pasien dan penyakit
yang pernah dialami. Selanjutnya,
dokter akan melakukan pemeriksaan
fisik.

PENYEMBUHAN
Penanganan skoliosis dilakukan
berdasarkan tingkat keparahan, usia,
serta kondisi lengkungan tulang
belakang
I. Pemberian obat pereda nyeri
II. Suntik kortikosteroid di rongga
tulang belakang
III. Operasi skoliosis
KIFOSIS
Kifosis (kyphosis) adalah kelainan di lengkungan tulang belakang yang membuat punggung bagian atas terlihat membulat atau
bengkok tidak normal. Setiap orang memiliki tulang belakang yang melengkung, pada kisaran 25 sampai 45 derajat. Akan
tetapi pada penderita kifosis, kelengkungan tulang belakang bisa mencapai 50 derajat atau lebih.

Pada umumnya, kifosis hanya menimbulkan sedikit masalah dan tidak perlu ditangani. Akan tetapi pada kasus yang parah,
kifosis dapat menyebabkan nyeri, serta gangguan pernapasan. Kondisi tersebut perlu ditangani dengan prosedur bedah
Faktor Risiko Kifosis
Gejala Kifosis

• Perbedaan pada tinggi


bahu kanan dan kiri. 1. Usia
• Perbedaan pada tinggi 2. Penyakit osteogenesis
atau posisi skapula imperfecta
(tulang belikat) 3. Skoliosis
• Kepala terlihat lebih
Penyebab Kifosis 4. Spina bifida
condong ke depan
dibanding bagian tubuh 5. Penyakit Paget
lain. 1. Postural 6. Neurofibromatosis
• Saat membungkuk, kyphosis 7. Tuberkulosis (TB).
tinggi punggung atas 2. Scheuermann’s 8. Distrofi otot.
terlihat tidak normal.
kyphosis 9. Fraktur kompresi
• Otot hamstring (otot
3. Congenital
belakang paha) terasa
10. Kanker dan pengobatan
kencang dan kaku. kyphosis kanker.
11. Degenerasi bantalan sendi
tulang belakang
Diagnosis Kifosis

Sebagai langkah awal untuk mendiagnosis kifosis, dokter akan menjalankan pemeriksaan fisik,
termasuk tinggi badan pasien. Kemudian, dokter akan meminta pasien membungkuk untuk
melihat kelengkungan tulang belakang dari samping.
Dokter juga akan meminta pasien berbaring, untuk melihat apakah tulang belakang menjadi
lurus atau tetap bengkok. Bila tulang belakang pasien lurus saat berbaring, pasien
diduga mengalami postural kyphosis. Namun bila tulang belakang pasien tetap bengkok
saat berbaring, diduga pasien mengalami Scheuermann’s atau congenital kyphosis.
Pemeriksaan saraf juga akan dilakukan untuk melihat seberapa baik impuls saraf tulang
belakang, terutama jika pasien mengalami mati rasa atau melemahnya kekuatan otot.
Untuk menguatkan diagnosis, dokter akan menjalankan pemeriksaan penunjang.seperti :

1. Uji pencitraan.
2. Uji kepadatan tulang (bone density scan).
3. Tes darah.
Pengobatan Kifosis

● Penanganan yang umumnya dilakukan dokter untuk mengobati kifosis adalah


dengan pemberian obat-obatan. Jenis obat yang digunakan, antara lain adalah
pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen, serta obat untuk
osteoporosis.
● Selain meresepkan obat, dokter juga akan menyarankan untuk rutin melakukan
peregangan supaya memperbaiki fleksibilitas dan meredakan nyeri tulang
belakang. Pada anak-anak dengan Scheuermann’s kyphosis, dokter akan
menganjurkan penyangga punggung, agar tulang belakang tidak makin
melengkung selama masa pertumbuhan.
● Pada kifosis yang parah, terutama yang menjepit saraf tulang belakang, dokter
akan menyarankan tindakan spinal fusion. Dalam prosedur ini, dokter akan
memasukkan potongan tulang di antara ruas tulang belakang, kemudian
menyangganya dengan pen logam hingga posisi yang normal.
● Untuk membantu menjaga kepadatan tulang, dokter akan menyarankan pasien
mengonsumsi makanan kaya kalsium dan membatasi konsumsi alkohol, dan
menghindari rokok.
Lordosis
Lordosis adalah kondisi tulang punggung bagian
bawah (lumbal) melengkung ke dalam secara
berlebihan. Kondisi ini merupakan salah satu
bentuk kelainan pada tulang belakang yang bisa
menyerang siapa saja.

Pada kondisi normal, tulang punggung tiap orang


sedikit melengkung di bagian leher, punggung
atas, dan punggung bawah. Hal ini berfungsi
untuk membantu tubuh dalam menyokong
kepala, menyejajarkan kepala dengan panggul,

mempertahankan struktur tubuh, serta


membantu bergerak dan membungkuk dengan
mudah.
Pada penderita lordosis, lengkungan pada tulang
punggung bagian bawah terlalu dalam. Hal ini
membuat tulang belakang mendapatkan tekanan
berlebih, sehingga menimbulkan rasa sakit dan
tidak nyaman

Fig. 01 Fig. 02
1. Obesitas
dapat memengaruhi postur tubuh dan memberi tekanan berlebih pada tulang belakang. Hal ini dapat meningkatkan
risiko terjadinya lordosis.

2. Osteoporosis
Lordosis yang disebabkan oleh osteoporosis banyak terjadi pada orang yang sudah berusia lanjut. dapat membuat tulang
punggung bagian bawah keropos, sehingga lebih mudah melengkung ketika sedang menahan beban tubuh.

3. Kehamilan
Sama seperti obesitas  juga bisa memengaruhi postur tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan tulang punggung bagian
bawah menjadi lebih mudah melengkung ke dalam. Meski demikian, lordosis selama kehamilan biasanya akan hilang
dengan sendirinya setelah melahirkan. PENYEBAB LODORSIS
4. Spondylolisthesis
adalah kondisi di mana tulang belakang bergeser dari posisi seharusnya, sehingga tulang menjadi tidak sejajar.
Kondisi ini dapat membuat tulang punggung bagian bawah lebih mudah melengkung.

5. Postur tubuh yang buruk


Postur tubuh yang buruk saat duduk maupun ketika mengangkat benda berat juga bisa meningkatkan risiko seseorang
terkena lordosis.
Selain itu, ada kondisi kesehatan lain yang bisa menyebabkan lordosis, yaitu discitis, radang sendi, , akondroplasia,
Pernapasan Cheyne-Stokes

Pernapasan Cheyne-Stokes (atau dikenal juga sebagai pernapsan periodik') adalah


pola pernapasan  tak normal yang ditandai dengan osilasi dari ventilasi antara apnea
dan hiperapnea untuk mengompensasi perubahan tekanan parsial oksigen dan karbon
dioksida di dalam serum.
Pola pernapasan ini dapat ditemukan pada pasien penderita stroke, cedera otak
traumatik, tumor otak , dan gagal jantung kongestif Dalam keadaan tertentu, dapat
ditemukan pada orang sehat saat tidur pada ketinggian. Pernapasan ini dapat ditemukan
pula ensefalopati metabolik toksik. Pernapasan ini juga merupakan tanda dari keracunan
karbon monoksida dengan sinkop dan koma Pada pengguna morfin juga dapat dotemukan
tanda ini.
PERNAPASAN BIOT
Pernapasan biot adalah pola
pernapasan abnormal yang ditandai dengan
kelompok inspirasi dalam yang teratur
diikuti oleh periode apnea yang teratur atau
tidak teratu

● Penapasan biot disebabkan oleh


kerusakan pada pons akibat stroke atau
trauma atau tekanan pada pons
akibat herniasi uncal atau tentorial
HIPERPNEU
Hyperpneu (respirasi paksa) adalah peningkatan volume udara
saat bernafas Ini dapat terjadi dengan atau tanpa
peningkatan laju pernapasan Ini ditandai dengan pernapasan
dalam. [1] [2] Ini mungkin fisiologis seperti ketika diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan metabolik jaringan tubuh (misalnya,
selama atau setelah olahraga, atau ketika tubuh kekurangan
oksigen di dataran tinggi atau sebagai akibat dari anemia atau
mungkin menjadi patologis seperti bila sepsis parah.
Hiperpnea dibedakan dari takipnea,yang merupakan frekuensi
pernapasan yang lebih tinggi dari biasanya, menyebabkan
napas menjadi cepat dan dangkal. [2] Hiperpnea juga dibedakan
dari hiperventilasi , yaitu ventilasi berlebih (peningkatan ventilasi
menit ), yang melibatkan peningkatan volume dan laju
pernapasan , sehingga menghasilkan napas yang cepat dan
dalam
PENYEBAB :
peningkatan produksi karbon dioksida dan gangguan pembuangan
karbon dioksida. Faktor yang paling berperan adalah pembuangan
karbon dioksida. Penurunan frekuensi pernapasan terjadi akibat
penurunan dorongan napas
TAKIPNEU BARDIPNEU SIGNING RESPIRASI

Bradipnea adalah penurunan


frekuensi napas atau
frekuensi pernapasan
yang cepat, di atas 60 kali
pernapasan yang melambat. Yaitu Pemeriksaan
Keadaan ini ditemukan pada
per menit. Transient
berarti sementara karena
depresi pusat pernapasan. 3) penapasan untuk
Hiperventilasi merupakan cara
umumnya gangguan ini
tubuh dalam mengompensasi menilai frekuensi
berlangsung singkat,
kurang dari 24 jam.
peningkatan jumlah oksigen
dalam paru-paru agar
pernafasan
pernafasan lebih cepat dan
dalam.
TERIMAKASIH

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik.

SEKOLAH TINGGI STIKES HUSADA JOMBANG

Anda mungkin juga menyukai