Bab Ii Tinjauan Pustaka Dan Penelitian Terdahulu
Bab Ii Tinjauan Pustaka Dan Penelitian Terdahulu
Bab Ii Tinjauan Pustaka Dan Penelitian Terdahulu
Pada hakekatnya ada dua cara penetasan telur, yaitu secara alami dengan
induknya sendiri dan secara buatan dengan alat penetas pengganti induk
(Gunawan, 2015), sebagai berikut :
1. Menetaskan telur secara alami.
Proses penetasan telur secara alami perlu mempersiapkan tempat penetasan
yang biasa disebut sarang atau sangkar yang terbuat dari rumput atau jerami
yang bersih dan lembut, biasanya seekor induk ayam dapat mengerami telurnya
sebanyak 10 – 15 butir, tergantung pada besar kecilnya induk ayam itu.
2. Menetaskan telur secara buatan
Menetaskan telur dengan alat dilakukan bila anda ingin memperoleh anak-anak
ayam dalam jumlah banyak, bila dilakukan oleh induk ayam jumlah telur yang
ditetaskan relatif sedikit. Mesin tetas akan membantu ternak dalam
memperluas usahanya, pekerjaan yang bertujuan untuk mendapatkan anak
ayam ini merupakan suatu pekerjaan tersendiri dan memerlukan penguasaan
teknologi yang mengarah pada spesialisasi.
5
6
dilakukan satu kali setiap jam, sehingga selama satu hari diperoleh 24 kali
putaran. Pemutaran telur dengan kemiringan 450 akan akan memberikan hasil
yang baik pada proses penetasan.
8. Candling
Candling merupakan suatu istilah yang biasa digunakan untuk meneropong
telur dalam penetasan. Candling merupakan kegiatan pemeriksaan embrio
didalam telur yang akan ditetaskan menggunakan bantuan cahaya.
Peneropongan dimulai dengan menyalakan lampu listrik. Peneropongan
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keberadaan atau perkembangan
embrio yang terdapat didalam telur tetas. Telur infertil yang terkena cahaya
lampu akan tampak terang kemerahan saat candling. Selain mengetahui
keberadaan embrio, candling juga berfungsi untuk mengetahui telur fertil dan
infertil, serta telur fertil tetapi embrio mati.
9. Pull chick
Pull chick merupakan serangkaian kegiatan yang dimulai dari pengeluaran dan
pengumpulan DOC dari mesin hatcher yang biasa disebut turun ayam, lalu
diteruskan dengan proses seleksi. Sebelum proses pull chick dilakukan, terlebih
dahulu dilakukan pengecekan terhadap DOC untuk memastikan keseluruhan
telah mentas dengan kondisi DOC sudah kering. Pada suatu penetasan, seluruh
telur menetas biasanya tidak secara bersamaan. Pelaksaan pada pull chick, anak
ayam yang baru menetas jangan tergesa- gesa dikeluarkan dari mesin tetas hal
ini dilakukan untuk mencegah terjadinya cacat pada anak ayam
10. Seleksi anak ayam
pembagian sesuai gradenya. Seleksi anak ayam yang baru menetas
merupakan kegiatan memisahkan anak ayam yang baik dengan yang tidak
baik kondisinya. DOC yang dapat dijual dengan kualitas baik disebut saleable
chick. Anak ayam dengan kualitas baik dapat dikelola dan dikembangkan
lebih lanjut, sedangkan yang buruk harus diapkir. Day old chick yang tidak
layak dijual memiliki kondisi buruk sebagai contoh yaitu DOC pincang, DOC
tidak dapat berdiri dan DOC mata tertutup. Anak ayam yang baru menetas,
yang tidak memenuhi syarat dengan kualitas yang baik harus disingkirkan
atau dibuang.
9
1. Supplier atau pemasok, yaitu penyedia barang atau jasa dimana pembelinya
melakukan bisnis. Pemasok menyediakan bahan, energy, jasa atau komponen
yang digunakan untuk memproduksi produk atau jasa.
2. Producer atau produsen yaitu yang menerima jasa, bahan, pasokan, energy dan
komponen untuk membuat produk jadi.
3. Customer atau pelanggan, adalah yang menerima pengiriman barang jadi untuk
dikirimkan pada pelanggannya.
STRUKTUR
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
SUPLIER HILIR
Dalam supply chain menunjukan adanya rantai yang dimulai dari supplier
hingga sampai yang terakhir adalah customer. Berikut ini merupakan peranan
utama yang terlibat dalam aliran supply chain (Sarjana, 2021), yaitu :
1. Supplier (Chain 1)
Yaitu sumber pemasok bahan pertama. Bahan pertama ini bisa berupa bahan
baku, bahan mentah, bahan penolong, suku cadang dan lain-lain. Jumlah
provider bisa sedikit atau banyak, tetapi supplier biasanya sangat banyak.
2. Supplier > Manufacturer (Chain 1-2)
Rantai pertama terhubung dengan rantai kedua, yaitu prosesor atau panel atau
assembler atau prosesor atau dengan cara lain yang memiliki pekerjaan seperti
11
menanamkan modal pada sebuah rantai pasok adalah pelanggan akhir. Maka
dari itu, perlu adanya timbal balik mengenai misi, strategi, dan sasaran dari
organisasi. Rantai pasok yang berintegrasi menambah nilai ekonomi dan
memaksimalkan isi total produk.
2. Kepercayaan.
Kepercayaan merupakan suatu hal yang paling penting dalam rantai pasokan
yang efektif dan efisien. Semua orang harus bekerja sama dan saling berbagi
informasi, karena hubungan yang dibagun dengan kepercayaan cenderung akan
berhasil.
3. Budaya organisasi yang sesuai
Sebuah hubungan yang positif di antara organisasi pembeli dan pemasok
dengan budaya organisasi yang sesuai dapat menjadi keuntungan nyata dalam
membuat rantai pasok menjadi lebih baik.
4. Pemesanan
Distribution channel untuk pemesanan berfungsi sebagai pihak distributor yang
akan memesan barang pada perusahaan melalui surat PO atau purchase order.
5. Physical Possession
Dengan perusahaan melakukan kegiatan pengangkutan dan penyimpanan
barang dari mulai proses produksi dari bahan baku hingga barang jadi, maka
barang tersebut akan sampai ke konsumen akhir dengan baik.
6. Promosi
Promosi dalam hal ini berfungsi sebagai penyebaran ataupun pengembangan
komunikasi secara persuasif, dengan meyakinkan pihak konsumen terkait
produk yang ditawarkan.
7. Risk Taking
Saluran distribusi berguna untuk menanggung berbagai risiko dalam
melakukan pekerjaan dari saluran distribusi, untuk itu harus dilakukan lebih
dulu riset pemasaran.
8. Title
Saluran disribusi mampu mendorong adanya kepemilikan barang melalui
badan ataupun pihak kepada badan ataupun pihak lainnya.
9. Keuangan
Saluran disribusi berguna sebagai pemanfaatan dana atas berbagai biaya dalam
proses kegiatan pekerjaan saluran distribusi.
1. Produsen
Produsen adalah pemilik produk yang melakukan penjualan produk ke pihak
distributor, sehingga pemilik pun akan memiliki tanggung jawab dalam hal
menjamin ketersediaan produknya. Selain itu, produsen juga harus memiliki
kesepakatan dengan distributor agar tingkat penyaluran barang bisa terlaksana
secara maksimal.
2. Distributor
Pihak ini memiliki kegiatan pembelian produk secara langsung dari produsen,
dalam menjual produk kepada pihak grosir atau pengecer. Umumnya,
distributor tidak hanya memiliki satu produsen saja. Tujuannya agar barang
tersebut bisa dijual kembali dengan harga yang lebih murah.
3. Sub-Distributor
Sub distributor adalah pihak yang membeli produk dari distributor utama.
Umumnya, pengeluaran pada produk seperti sub distributor ini sudah
ditentukan oleh distributor utama.
4. Grosir
Mereka adalah pengusaha yang melakukan kegiatan perdagangan dengan cara
membeli produk dari pihak distributor lalu dijual kembali.
5. Pedagang Eceran
Pedagang eceran akan melakukan aktivitas jual beli secara langsung pada
konsumen tingkat akhir yang mana umumnya pedagang tersebut akan
melakukan komunikasi secara langsung pada konsumen dan konsumen tidak
akan menjual kembali barang tersebut kembali.
6. Konsumen
Konsumen adalah pembeli tingkat akhir yang menikmati barang ataupun
layanan secara langsung dengan tujuan dan juga kebutuhan pribadi.
2. Penentuan Barang
Sebagai penentu barang, perusahaan harus bisa melihat dari kualitas barang,
sehingga barang tersebut bisa dinilai apakah berat ataupun tidak. Bila memang
barang tersebut berat, maka pihak produsen harus memikirkan biaya ongkos
kirim dalam distribusinya.
3. Penentuan Perusahaan
Sebagai suatu penelitian perusahaan tentu akan memberikan kemampuan
dalam hal menyalurkan, membeli, dan mengawasi barang sebagai penyediaan
barang
4. Menentukan Perantara
Sebagai penentu perantara, pihak produsen akan memberikan layanan dalam
membeli barangnya kepada konsumen.
TUJUAN
CI = (λmaks − n)/n
Dimana :
n = Banyaknya elemen
6. Menghitung Consistency Ratio (CR), dengan rumus :
CR = CI/IR
Dimana :
CR = Consistency Ratio
CI = Consistency Index
IR = Index Random Consistency
7. Memeriksa konsistensi hirarki, dengan cara rasio konsitensi (CI/CR) kurang
atau sama dengan 0,1 maka hasil perhitungannya dapat dinyatakan benar
27
8. Berikut ini terdapat tabel daftar indek random konsistensi yang dapat digunaka
dalam mengitung konsisten hirarki, sebagai berikut:
Ketepatan
Pengiriman DOC
Usulan Perbaikan
Kepuasan Pelanggan
Judul
Kesimpulan Metode Persamaan Perbedaan
Penelitian
Minuman Sari
Buah KWT
Larasati. Selain
kualitas produk
minuman sari
buah,
pendistribusian
yang lebih baik
membuat UKM
Produk Minuman
Sari Buah KWT
Larasati
tidak pernah
mengalami
keterlambatan
pasokan ke toko-
toko.
Analisis Pemilihan Supply Menggunakan Perbedaan
Perencanaan pemasok di PT. Chain metode Supply pada waktu,
Supply Chain Kylo Kopi Management Chain dan tempat
Management Indonesia dengan Management penlitian
Pada PT. Kylo prinsip agen
Kopi Indonesia tunggal Rekayasa
(Wijaya et al., Kopi untuk
2021) menyediakan
logistic Kopi
yang disini
berupa bubuk
kopi. Sedangkan
faktor yang
berpengaruh
terhadap
perencanaan
logistik yaitu
kualitas produk
dari pemasok,
harga yang
kompetitif,
kredibilitas
perusahaan
pemasok,
efisiensi waktu,
efisiensi lokasi,
serta efisiensi
biaya.
Pendistribusian
logistik dari
PT.Kylo Kopi
Indonesia
dilakukan
30
Judul
Kesimpulan Metode Persamaan Perbedaan
Penelitian
terpusat dimana
pasokan setelah
diterima dari
Rakayasa Kopi
kemudian
didistribusikan ke
outlet-outlet kopi
Dalam
mendistribusikan
kopi ke outlet-
outlet kopi juga
dapat membantu
konsumen dalam
proses pembelian
kopi.
Perkembangan Indonesia Supply Menggunakan Perbedaan
Supply Chain menempati Chain metode Supply pada waktu,
Management peringkat 46 dari Management Chain dan tempat
Pada Era negara-negara di Management penlitian
Revolusi dunia untuk
Industri kategori kinerja
(Sarjana, 2021) dari logistic
performance
index dengan
rata-rata biaya
logistic adalah
24-26% dari PDB
atau setara Rp.
3500 T.
Implementasi Penyeleksian Supply Menggunakan Perbedaan
Supply Chain pemasok dan Chain metode Supply pada waktu,
Management distributor di Management Chain dan tempat
Pada UMKM perusahaan tenun Management penlitian
Tenun Tresoro Motive Weafing
Jepara (Azizah, masih
2021) menggunakan
sistem manual,
sehingga
manager tidak
bisa menentukan
atau menyeleksi
serta memonitor
pemasok dan
distributor secara
real time relatif
tepat dan akurat.
Dengan adanya
sistem baru yang
telah terkomput-
erisasi,
31
Judul
Kesimpulan Metode Persamaan Perbedaan
Penelitian
diharapkan dapat
meringankan
pekerjaan dan
efisiensi waktu
manager dalam
menyeleksi
pemasok dan
distributor yang
ada. Serta dengan
adanya sistem
terkomputerisasi
tersebut dapat
memonitor
pemasok dan
distributor.
Sistem baru
mampu memberi
rekomendasi
kepada manager
mengenai
pemasok dan
distributor
terbaik
berdasarkan
kriteria yang
telah ditetapkan
oleh perusahaan.
(Sumber: Penelitian Terdahulu)