Konin 1
Konin 1
Alat Ukur
• Cocok untuk output yang sukar diukur/tidak ekonomis (contoh: untuk mengukur
keluaran pemanggang roti)
Kelemahan
• Untuk menjaga kualitas yang diinginkan perlu kalibrasi ulang dari waktu ke waktu
• Disturbance
• Pneumatik
• Hidrolik
• Elektrik
2. Variabel keluaran (output):
Komponen – komponen di atas melakukan tiga operasi dasar yang harus ada di setiap sistem kontrol,
yaitu :
1. Measurement (M) atau pengukuran, yakni mengukur variabel yang dikontrol dengan
mengkombinasikan sensor dan transmitter
2. Decision (D) atau keputusan, didasarkan pada pengukuran, kontroller harus memutuskan apa
yang harus dilakukan untuk menjaga variabel tersebut pada harga yang diinginkan
3. Action (A) atau aksi, sebagai hasil dari keputusan kontroler, biasanya dilakukan oleh elemen
kontrol akhir.
2. Sinyal elektrik (electric) atau elektronik, normalnya antara 4 dan 20 mA. Jarang menggunakan 10
50 mA atau 0 10 V. Gambarnya
Sering juga diperlukan untuk mengubah dari satu sinyal ke sinyal lainnya. Ini dilakukan oleh
transducer. Contohnya dari sinyal listrik ke sinyal pneumatik. Ini menggunakan arus (I) dan pneumatik
(P) atau I/P. Lihat gambar dibawah
Membandingkan sesuatu dengan besaran STANDARD (Suatu sistem yang sudah disetujui)
Accuracy / Akurasi (tingkat keakuratan)
Nilai perbedaan antara hasil pengukuran dengan standard yang disetujui (atau harga ideal).
Accuracy biasanya ditunjukkan dengan %
Range / Batas Pengukuran
Daerah batas pengukuran yang biasanya ditunjukkan dari nilai bawah sampai nilai atas.
Contoh: 0 – 120 derajat Celcius
Span / Rentang Pengukuran
F
P=
A
Tekanan udara bebas di sekeliling kita ini disebut tekanan atmosfer. Besar tekanan atmosfer
adalah 1,013 bar atau 14,7 PSIg dan alat pengukurnya dinamakan barometer. Titik nol Barometer
diukur dari ruangan tanpa udara (hampa mutlak / nol absolut). Sedangkan alat ukur yang dipakai untuk
mengukur tekanan selain tekanan udara bebas disebut manometer.
Tekanan dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1. Tekanan terukur (gauge pressure) adalah tekanan (positif) terhadap tekanan referensi (1 atm),
tekanan diatas 1 atm.
2. Tekanan absolut (absolute pressure) adalah tekanan yang dihitung dengan tekanan referensi = 0
atm.
3. Tekanan vakum adalah tekanan (negatif) terhadap tekanan atmosfer.
Pengukur tekanan yang sering dijumpai di Pembangkit Thermal adalah dengan menggunakan
metode sebagai berikut:
Kolom Zat Cair
b) Spiral c)
Helix
Gambar 2.5 Bourdon Tube
a)
b)
Gambar 2.7 Bellows Element
2.3 PENGUKURAN LEVEL ZAT CAIR
Maksud dari pengukur tinggi permukaan adalah untuk mengetahui volume cairan yang ada
= ρ2 − 1
H h − H1 ρ1 2
Gambar
2.14 Prinsip
Kerja Gelas
Penunjuk
atau
Gambar 2.18. Memperlihatkan suatu “ kolom “ terbuka diisi dengan cairan setinggi 12 inci yang
mempunyai densiti 0, 036 lb/in3 .
• Terjadinya foaming
Gambar 2.22
Perbandingan
Skala
Thermometer
Celcius dan
Fahrenheit
Vt = Vo (1 + βt)
perubahan suhu
Apabila terjadi kenaikan temperatur maka logam yang koefisiennya lebih besar akan memuai
lebih panjang, karena tertahan oleh satuannya maka logam tersebut akan melengkung dan membentuk
defleksi, lihat gambar 2.24b.
Jenis logam yang dipakai adalah Invar dan Alloy nikel - besi. Suatu batang logam bila
dipanaskan akan mengalami perubahan panjang sebagai berikut :
Lt = Lo ( 1 + α t )
a. b.
Termometer bimetal ini dapat dibuat dalam bentuk lilitan, piringan (disc), atau spiral.
Biasanya digunakan sebagai pengontrol (thermostat). Range pengukurannya antara -65 – 430 C dengan
akurasi 0.5 – 12 C. Keunggulan dari termometer bimetal ini antara lain biayanya rendah, hampir tidak
memerlukan perawatan, dan stabil.
d, menunjukan
pemasangannya pada
suatu peralatan.
Gambar. a Gambar. b
Beda potensial antara kedua kontak hanya ada bila terdapat beda temperatur antara keduanya
Gambar c. Fisik
Termokopel
Rt = Ro ( 1 + α t )
Tahanan listrik dari PTC thermistor adalah rendah dan relatif konstan pada temperatur yang
rendah. Bila temperatur TR naik, tahanan listrik pada temperatur tersebut menjadi sangat besar. Titik
TR pada gambar 2.27, adalah daerah kerja atau daerah Swithcing temperature. Dalam penggunaannya
PTC ditempatkan atau ditempelkan pada gulungan kawat peralatan yang akan diproteksi. Ia
dihubungkan seri dengan kontaktor atau relay proteksi.
Q = K √ ( P1 - P2 )
Kontrol & Instrumen 23
a. b.
Gambar 2.30 Tabung Venturi
c. Nozzle Aliran Termokopel
Tap ( lubang pengukur tekanan ) positif dan negatif pada nozel aliran ditempatkan pada jarak
kira-kira satu kali diameter pipa di depan nozel, dan setengah diameter pipa di belakang nozel, lihat
gambar 2.31 b. Dan gambar 2.31 c gambar 2.31 a, adalah bentuk fisik dari Nozzle aliran.
a.
c.
Gambar 2.31 Nozzle Aliran
d. Tabung pitot
Prinsip kerja untuk memperoleh beda tekanan pada tabung pipa adalah sebagai berikut : fluida
yang mengalir pada suatu pipa mempunyai kecepatan V dan tekanan P tertentu. Kita pandang aliran
segaris lurus dengan benda padat diam di tengah-tengah pipa, lihat gambar 2.32a. Kemudian dengan
mendekatnya fluida pada benda tersebut, maka fluida mengalami perlambatan sampai akhirnya pada
titik yang tepat di muka benda, kecepatan fluida = 0. Perlambatan kecepatan fluida akan menaikan
tekanan dari P1 menjadi P2. Pada gambar 2.31 b dan 2.32 c, diperlihatkan contoh dari elemen
perimer dari tabung pitot.
(b)
(c)
Gambar 2.32 Tabung Pitot
Dall Tube
Dall Tube dikembangkan oleh Firm of Kent Instrument. Type ini merupakan modifikasi dari
venturi tube yang memberikan tekanan differential yang lebih tinggi dan pengembalian tekanan
yang lebih baik dari venturi pada diameter yang sama. Desain dari elemen peralatan tersebut adalah
sebagai berikut :
b. Rota Meter.
Gambar 2.35 Rotameter
2.5.4 Meter Aliran Turbin
Salah satu piranti pengukur aliran yang cukup teliti adalah jenis meter aliran turbin. Turbin
akan berputar apabila aliran cairan mengenai dan mendorong baling-baling dari turbin, lihat gambar
Kontrol & Instrumen 29
2.36. Suatu kumparan penerima (pick up coil) yang terpasang di atas badan meter akan mengahasilkan
pulsa listrik, apabila baling-baling tersebut berputar.
Frekuensi pulsa yang dihasilkan akan sebanding dengan laju aliran dari cairan .
f = Frekuensi pulsa
K = Koefisien aliran.
• Perangkat baru
• Ketika suatu perangkat mengalami tumbukan atau getaran yang berpotensi mengubah kalibrasi
BAB III
DCS, DDC & PLC
Sinyal output dikirim ke elemen kontrol akhir (final control element) untuk melakukan aksi
kompensasi
Seluruh pengontrol sebagai satu database yang memungkinkan komunikasi peer-to-peer dalam
Database mungkin terletak pada workstation, dengan salinan pada pengontrol, terkadang proses
download diperlukan selama backup pengontrol redundant berlangsung
Pemisah PC, biasanya add-on, harus mengkonfigurasikan hubungan unik kepada kontrol dan
tampilan, dll, dalam pemisahan database seperti dengan PLC
b. Computer Chassis
CPU cards dan PI/O cards disusun pada casis ini. Data untuk DDC (loop data) diberikan di battery
back up memory, sehingga setelah mematikan sumber power dari loop data dari perangkat
maintenance tidak perlu untuk ditransfer.
Kontrol & Instrumen 40
c. Power Supply for Computer Chassis
Unit ini merupakan card type power supply yang menyuplai ±5V, ±12V, ±24V sumber power DC
ke casis komputer. Unit ini memiliki untuk mendiagnosis sirkuit dengan power failure, fan stop
over power, dan over temperature.
d. Duplex Power Supply
Unit ini memiliki 5 power supply individual tipe channel duplex untuk signal conditioners, relay
unit, sistem transfer unit dan RS232C change unit. Power source yang disediakan untuk unit ini
adalah 24V dan 15V DC. Unit ini mendiagnosis sirkuit dengan voltase rendah dan fan stop. Ketika
voltase output dari setiap channel turun sampai dibawah 80% dari nilai rata – rata, sinyal alarm
dikeluarkan.
e. RS232C Change Unit
Unit ini berfungsi mengubah dua port koneksi RS232C (Master dan Slave) dengan operasi remote.
Baik perangkat maintenance IDOL dan terminal DDC dapat dihubungkan dengan board CPU
komputer A dan komputer B melalui unit ini.
f. Signal Conditioners (MS900 series)
I/V converter ( mengkonversi voltase setelah sinyal dari transmitter tekanan diisolasi,dll) dan V/I
converter (mengkonversi ke arus stelah sinyal voltase dari komputer diisolasi) masing – masing
disusun di Signal conditioner rack. Dan mV/V converter juga disusun di rak ini. g. Digital Input Signal
Sinyal operasi dari block control desk dan sinyal kontak ditransmisikan ke RELAY melalui
prefabricated cable dan connectors. Sinyal dari photocoupler isolated pada RELAY dibagi untuk
komputer A dan komputer B, dan di transmisikan ke DI card melalui kabel flat. Sinyal kontak dari
komputer plant (pengatur untuk menambah atau mengurangi nilai) ditransmisikan ke RELAY
melalui kabel prefabrikasi dan konektor dalam panel ini.
h. Analog Input Signal
Sinyal dari transmitter lokal dan termokopel diterima di Sinyal conditioner dan dikonversi ke sinyal
voltase. Sinyal ini merupakan input ke AI card dari komputer A dan komputer B melalui kabel flat
dari konektor selain signal conditioner.
Sinyal digital
AI CARD
1~5 V
SC
SENSOR
TRANSMITTER
CPU
Sinyal digital
AO CARD
1~5 V
SC
AKTUATOR
CPU
Sinyal
digital 1 &
0
DI CARD
0-0.8 V (high
KONTAKTOR/ level)
RELAI 2.0-5.0 V (low
level)
CPU
DO CARD
KONTAKTOR/
RELAI
Suatu perangkat elektronik digital dengan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan
instruksi-instruksi yang menjalankan fungsi-fungsi spesifik seperti: logic, sequence, timing,
counting, dan aritmatika untuk mengontrol suatu mesin industri atau proses industri sesuai
Kontrol & Instrumen 45
dengan yang diinginkan. PLC mampu mengerjakan suatu proses terus menerus sesuai variabel
masukan (input) dan memberikan keputusan sesuai keinginan pemrograman sehingga nilai
keluaran (output) tetap terkontrol.
b. Monitoring Plant
PLC secara terus menerus memonitor suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat
ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol
(misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut ke operator.
Safety overload
Start
Stop motor
Stop motor
Start safety
Y1
Dalam rangka mempertahankan atau meningkatkan keandalan unit pada peralatan kontrol dan
Instrument, maka hal-hal yang harus diamati adalah sebagai berikut :
a. Kebocoran udara pada control valve
b. Penunjukan antara lokal dan control room / control panel
c. Proses kerja dari: level, pressure, temperatur, flow
d. Kontrol dan penunjukan PI, LI, TI, FI
e. Mekanis – mekanis dari alat kontrol misalnya: control valve, penggerak speed sensor pulley
f. Adanya perubahan penunjukan alat ukur yang tiba – tiba tanpa adanya alasan yang nyata
BAB IV
SISTEM KONTROL UTAMA
Sistem ABC tersusun atas microprosessor dengan keandalan dan tingkat pemeliharaan yang tinggi.
Alat – alat atau modul kontrol ini dipasang dalam 4 sistem kabinet dengan power supply. 2-wire
electric transmitter dan aktuator pneumatik digunakan dalam sistem ABC ini. Tombol – tombol dan
indikator operasi untuk unit master dari sistem ABC dipasangkan pada Unit Master Console yang
dipasang pada BTG board di Central Control Room (CCR). Alat sinyalir dari sistem ABC juga
dipasang pada Unit Master Console.
Mikroprosesor DCS diberikan untuk operasi manual dan auto/ manual transfer. Stasiun kontrol ini
dipasang pada BTG Board di CCR. Untuk proteksi plant, diberikan batasan seperti cross limit, bahan
bakar minimum, batasan tekanan dan interlock pengaman pada sistem failure.
Sistem ABC memiliki fungsi lengkap untuk operasi plant otomatis dengan diperlukan interface untuk
ABS, EHC dan sistem kontrol lain.
Tabel 4.1 Controlled variable and manipulated variable (pada coordinate control mode)
Selama operasi Load Tracking Mode (LTM), manipulated variable ditransfer pada berikut ini :
• Posisi control valve : sudut putaran cam shaft yang digabungkan dengan steam control
valve yang mengatur aliran steam.
• Eccentricity : kelendutan terhadap pusat poros karena tekanan dari poros turbin
• Shell expansion : Panjang ekspansi turbin antara shell turbin di arah axial
• Ekspansi diferensial : panjang ekspansi relatif antara turbin shell dan poros (rotor)
• Vibrasi : amplitudo vibrasi (getaran) dari poros atau bearing pada generator turbin. •
b. Operasi
Alarm
Pada sistem secara umum, relay board (A) digunakan untuk alat isyarat operasi display alarm
dan peralatan alarm yang lain yang dikombinasikan dengan vibration channel dan differential
channel ketika sinyal melebihi batas.
Recording system
Speed, posisi control valve, dan eccentricity dicatat oleh 2-pen recorder tergantung pada
kondisi operasional dari generator turbin sebagai berikut ;
BAB V
INTERLOCK DAN PROTEKSI
5.1 PENDAHULUAN
Untuk mendapatkan keamanan dari peralatan terhadap kerusakan, diperlukan sistem proteksi. Peralatan
yang perlu mendapatkan proteksi antara lain ; Boiler Turbin, Generator, Transfomator, Busbar, Line
Transmisi dan Motor.
• Drop efisiensi
• Drop kapasitas
Rangkaian kontrol untuk sistem pompa air pengisi (Boiler feed pump) di unit PLTU,
pada prinsipnya adalah hampir sama dengan rangkaian kontrol motor lainnya, yaitu untuk starting motor
tersebut. Diperlukan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi Untuk starting pompa air pengisi diperlukan
persyaratan diantaranya :
• Level minyak pelumas lebih tinggi dari level minimum • Temperatur coupling lebih kecil
dari maksimum
Jika swich interlock lainnya terbuka. Burner tidak akan menyala, tidak ada gunanya
berapa lama ataupun berapa kali switch start telah ditekan. Hal ini menjamin bahwa sistem
dapat di start dibutuhkan urutan operasi sebelum Burner dapat menyala. Ini adalah contoh yang
memberi penjelasan dari suatu syarat interlock. Logic AND dipakai sebagian besar di gunakan
pada penggunaan sistem ini.
Jika ada satu atau lebih dari switch interlock di tutup, sirkuit feed pump akan energized,
yang mengakibatkan peralatan boiler feed pump akan stop. Kejadian ini akan mengakibatkan
pompa tidak akan rusak bila suatu keadaan membahayakan terjadi. Hal ini adalah suatu contoh
yang tepat, dimana logic OR digunakan di dalam konfigurasi proteksi interlock.
Suatu susunan kemungkinan untuk peralatan kontak interlock boiler feed pump dapat
dilihat pada gambar 7.
Dalam hal keandalan, tipe ini tidak memuaskan karena bila kehilangan sumber tenaga di
B atau C, akan menggangu sebagian sensor atau keseluruhan dari sirkuit. Besaran logic 0,
menyatakan ketiadaan dari suatu kondisi, saat besaran logic sama dengan 1 menyatakan suatu
kondisi. Gambar 10 memperlihatkan modifikasi sirkuit pada gambar 9. Peralatan trip di dalam
gambar 10, harus beroperasi dalam keadaan normal, jika tekanan sistem menuju low temperatur
sistem menuju high. Peralatan trip akan tidak beroperasi yang mematikan bagian lainnya.
Berfungsinya peralatan sistem interlock dapat ditentukan bekerjanya sehingga yang bekerja
tidak mengganggu peralatan lainnya.
Gambar 12 adalah diagram logic dari sitem interlock yang ada digambar 10. Besaran
sinyal “ presurre loe” dirubah menjadi “pressure low” setelah mengalami invers. Hal ini dibaca
sebagai “ pressure low NOT”. Garis di atas kalimat adalah menggambarkan ketika sinyal
berlogic 0. Hal ini adalah istilah yang sering digunakan di dalam diagram logic, seperti indikasi
nama dari sinyal output. Peralatan trip akan deenergized ketika output berlogic lo.
Catatan : hilangnya power supply juga akan mengetripkan peralatan. Hal ini juga akan membuat
sistem aman.
4. Flame Lost
Seperti yang telah dibicarakan diatas, hilangnya penyalaan akan terjadi ledakan.
Penyalaan di burner di monitor melalui camera tv, analisa pembakaran dan di deteksi secara
otomatis penyalaannya.
Boiler akan otomatis trip bila detector penyalaan/pembakaran atau analisa pembakaran bekerja.
3. Loss of Excitation.
Hilangnya eksitasi akan mengakibatkan tidak stabilnya kerja generator. Bila hal ini
terjadi, generator harus ditripkan dengan segera untuk mencegah kemungkinan kerusakan pada
belitan atau terjadi overspeed dari turbin generatornya.
4. Antimotoring Device
Suatu generator akan menjadi motor bila tenaga atau power masuk kedalam belitan
stator dan rotornya kemudian akan berlaku sebagai motor.
Generator berputar pada putaran yang sama seperti ketika ia memproduksi power,
akibatnya akan terjadi kelebihan panas di dalam turbin karena gesekan antara blades dan steam
trapped di dalam casing turbine. Panas yang terjadi dan berlebih, bila digabung dengan gaya
sentrifugal dari putaran akan mengakibatkan pemanjangan keretakan atau kerusakan pada blade
turbin. Untuk mencegah kejadian kerusakan ini ke turbin, circuit breaker generator membuka
bila generator bersifat sebagai motor.
5. Hand trip Device
Mengetripkan dapat dilakukan secara manual ketika peralatan otomatis tidak bekerja.
6. Low Vacum
Turbin akan trip pada keadaan vacum yang rendah. Pada vacum yang rendah temperatur
dari kondensor dan sisi turbin tekanan rendah akan bertambah. Pada udara dan panas yang
tinggi pada turbin tingkat akhir akan mengakibatkan keretakan dan atau
penguluran/pemanjangan.
• Screen disisi suction harus bebas dari puing – puing / runtuhan kotoran • Coooling tower harus
Periksa keadaan air yang ada untuk kontinu pemakaian lalu pompa dapat distart. Pada gambar 16
terlihat suatu sistem yang mempunyai dua pompa pada gambar 17 mengilustrasikan diagram logic dan
prosedur untuk starting motor dengan ukuran yang besar. Setelah dicek dengan syarat- syarat untuk
start, lalu motor dapat distart, pekerjaan ini sepele tetapi hal ini adalah suatu prosedur untuk start motor,
seperti aliran air dengan memperhatikan temperatur dan tekanan serta menutup saluran vent ketika
aliran air nampak.
Di dalam mengoperasikan Boiler feed pump menggunakan penggerak uap, gangguan pada lube oil atau
tekanan tidak cukup. Tidak diijinkan katub inlet turbin membuka. Hal ini dua sistem yang saling
terinterlock dengan control valve dari turbin untuk mencegah kerusakan pada saat start.
2. Vacum Operation
Saat turbin generator dalam putaran turning gear, vacuum boleh di lakukan. Sumber
panas memenuhi turbin ketika vacuum dilakukan karena uap digunakan sebagai turbin sejak
seals untuk mempertahankan vacuum. Pertama penaikan vacuum dan mempertahankannya
dengan pompa vacuum atau system ejector. Gambar 24. memperlihatkan diagram logic
sequence dari operasi vacuum.
3. Pre-roll Startup
Tahapan berikutnya dalam starting turbin adalah pre-roll startup, gambar 25,
memperlihatkan diagram logic sequence untuk tahapan ini. Tahapan – tahapan memastikan lube
oil yang ada ke turbin bahwa steam valve tertutup dan generatortelah selesai di cek. Kemudian
emergensi trips harus direset dan turbin siap untuk diputar.
4. Admission Roll
Ada dua cara dari mengoperasikan rolling turbin, partial arc dan full – arc admission.
Full-arc di lakukan melalui main stop valve dengan pembukaan control valve, hal ini
adalah suatu cara yang biasa yang praktis dan hanya mode ini yang akan di bahas /diuraikan.