Makalah Manajemen Organisasi Dakwah (Kel. 3)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN ORGANISASI DAKWAH

MAKALAH
Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Kemuhammadiyahan 2 Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Dosen Pengampu : Sahirman Jumli
Oleh:
KELOMPOK 3
KELAS PGSD 6F
Mega Prama Lestari 190141724
Suci Ulayya 1901417432
Lili Febrianti 190141755
Imelda Prahesti 190141763
Riqky Mayfarisah 190141764

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG
2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Harapan kami semoga makalah ini
membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas bapak
Sahirman Jumli pada mata kuliah Kemuhammadiyahan 2 yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terimak demi kesempurnaan
makalah ini.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pangkalanbaru, April 2022

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Tentang Organisasi Dakwah............................................................................. 3
B. Manajemen Organisasi Dakwah....................................................................... 4
C. Pentingnya Manajemen Dalam Organisasi Dakwah......................................... 5
D. Menerapkan Manajemen Organisasi Dakwah.................................................. 5
E. Efektivitas Manajemen Dalam Dakwah........................................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................... 8
B. Saran................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya, berdakwah merupakan salah satu kewajiban yang
diembankan Allah pada setiap umat-Nya. Kewajiban dakwah di sini dimaknai
berdasarkan terminologi dakwah itu sendiri yakni sebagai kegiatan untuk
menyeru pada yang baik dan mengajak untuk menjauhi kemunkaran. Hal ini telah
ditegaskan dalam firman Allah: “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan
ummat yang menyeru pada kebajikan, menyuruh pada yang ma’ruf dan mencegah
dari yang mungkar. Merekalah orang-orang yang beruntung” (Qs. Ali Imran;
104).
Keberadaan organisasi dakwah di tengah kaum muslimin merupakan
sebuah keharusan yang diwajibkan secara kolektif terhadap umat Islam, sehingga
dipahami bahwa mendirikan organisasi dakwah adalah fardu kifayah. Selain
karena dorongan keimanan tersebut, muncul dan berkembangnya organisasi Islam
yang bergerak di bidang dakwah di tengah umat Islam dewasa ini merupakan
salah satu indikator kebangkitan umat Islam. Kebangkitan itu dilatarbelakangi
oleh sebuah kesadaran akan kondisi umat Islam yang satu demi satu negerinya
jatuh di tangan Barat pada abad ke-18 dan 19 M yang kemudian menyebabkan
keterjajahan secara ekonomi, politik serta sosial dan budaya (Sudarsono, dkk.
1994: 147) yang giat menyebarkan Kristen. Tantangan itu terus berlanjut sampai
meningkatnya semangat umat untuk berislam secara baik. Fenomena ini disambut
positif oleh umat Islam. Meskipun tidak bisa dipungkiri bahwa terdapat beberapa
kalangan dari umat Islam yang memandang buruk kondisi ini. Mereka
beranggapan banyaknya organisasi yang muncul sebagai firqah yang berpotensi
menimbulkan perbedaan dan pengkotakan yang bisa mengarah pada perpecahan
yang akan melemahkan tubuh umat Islam.

1
Berdasarkan sudut pandang dangkal dan parsial menonjolkan organisasi
ketimbang Islam yang diusung, maka peluang terjadinya gesekan bahkan konflik
sangat besar. Akan tetapi, jika masing-masing organisasi mengusung Islam secara
utuh, murni dan konsisten, serta tidak menonjolkan organisasi melainkan
menjadikannya hanya semata-mata untuk Islam, bukan sebaliknya, maka hal itu
justru semakin merekat umat Islam.

B. Rumusan Masalah
1. Tentang organisasi dakwah
2. Manajemen organisasi dakwah
3. Pentingnya manajemen dalam organisasi dakwah
4. Menerapkan manajemen organisasi dakwah
5. Efektivitas Manajemen dalam Dakwah

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang organisasi dakwah
2. Untuk mengetahui dan memahami Manajemen organisasi dakwah
3. Untuk mengetahui dan memahami pentingnya manajemen dalam organisasi
dakwah
4. Untuk memahami bagaimana cara menerapkan manajemen organisasi
dakwah
5. Untuk mengetahui dan memahami efektivitas manajemen dalam dakwah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tentang Organisasi Dakwah


Pengertian organisasi dakwah yang dikemukakan para ahli diantaranya
ialah: Schein organisasi adalah suatu usaha untuk mengkoordinasi kegiatan
sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian
pekerjaan dan fungsinya melalui tanggung jawab. Sedangkan menurut Wright
bahwa organisasi adalah suatu bentuk terbuka dari suatu aktivitas yang
dikoordinasi dari dua orang atau lebih untuk tujuan bersama. Kemudian menurut
pendapat Kochterse, organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang
mengkordinasi suatu usaha kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan, pengertian Dakwah menurut Warson Munawwir, menyebutkan
bahwa dakwah etimologi adalah memanggil (to call), mendorong (to invite),
mengajak (to summon), menyeru (to propose), mendorong (to urge) dan
memohon (to pray).
Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dakwah berupa
ajakan atau seruan untuk mengajak orang lain supaya memiliki sikap, kesadaran
dan perbuatan yang mengacu pada ajaran agama demi terciptanya sebuah
kebaikan bersama tanpa suatu paksaan. Sehingga, organisasi dakwah sudah tentu
segala gerak organisasinya dan kegiatan sosial keagamaannya berazaskan Islam.
Keberadaan organisasi dakwah Islam menjadi sangat penting dalam
melestarikan serta menebarkan nilai–nilai Islam kepada masyarakat melalui
berbagai program, kebijakan maupun pemikiran. Idealnya kehidupan organisasi
dakwah dalam suatu negara bisa berjalan harmonis agar nilai-nilai Islam mampu
menjangkau masyarakat disegala lapisan dan seluruh penjuru daerah di Indonesia,
disamping juga eksistensinya harus jelas dan menyesuaikan dengan peraturan
kelembagaan sosial kemasyarakatan yang berlaku di Indonesia dan tidak

3
membawa nilai-nilai yang melanggar atau menyimpang dari ajaran Al Qur’an dan
Hadis, serta nilai-nilai kebangsaan.

B. Manajemen Organisasi Dakwah


Dinamika perkembangan dakwah di Indonesia terusmenerus dihadapkan
pada berbagai persoalan yang kian kompleks. Indonesia yang memiliki
keragaman suku, budaya, agama dan berbagai macam perbedaan identitas yang
tergabung dalam masyarakat multicultural terus dihantam oleh ancaman
disintegrasi, konflik antar suku, anatar budaya, dan antar agama. Tidak dapat
dipungkiri bahwa anacaman pecahnya persatuan dan kesatuan dalam kehidupan
berbangsa sedikit banyak dipicu oleh sikap dan perilaku radikal dalam proses
pemahaman dan pemaknaan nilai agama beberapa kelompok masyarakat.
Bertebarannya informasi yang mendiskriditkan satu pemahaman agama oleh
agama lain dengan mengatasnamakan agamapun Islam, tidak dapat dipungkiri
keberadaannya. Pesan dakwah yang dibungkus dengan nuansa intoleran, rasis,
anarkis dan radikal menjadi wajah fenomena perjalanan dakwah diera modern
saat ini. Eksistensi da’i yang belum memiliki kelayakan dalam kompetensi
keilmuan, social maupun personal menjadi ancaman yang nyata akan
berkembangnya fitnah-fitnah dalam tubuh agama Islam itu sendiri.
Upaya penguatan organisasi dakwah sebagai wahana yang mewadahi,
mengedukasi, memfasilitasi dan mengevaluasi peran da’i tentunya sangat
dibutuhkan. Keberhasilan organisasi dakwah dalam menciptakan iklim dakwah
yang kondusif sebenarnya sudah cukup banyak dibuktikan dalam dunia dakwah di
Indonesia. Kiprah organisasi dakwah yang berada di naungan ormas-ormas Islam
seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, sebenarnya mampu menjadi figur
yang dapat diadopsi oleh organisasi-organisasi dakwah yang sedang berkembang.
Keberadaan organisasi dakwah tersebut menjadi kendaraan bagi para da’i untuk
mendukung keberhasilan dalam misi dakwah yang mereka bawa.

4
C. Pentingnya Manajemen Dalam Organisasi Dakwah
Urgensi manajemen dalam organiasi dakwah menjadi mutlak dibutuhkan
mengingat fungsi dari manajemen organisasi itu sendiri sangat kontributif dalam
keberlangsungan kegiatan dakwah. Beberapa fungsi dari manajemen organiasi
tersebut dapat diadopsi dari fungsi manajemen secara umum, yang oleh beberapa
ahli seperti Terry mengemukakan empat fungsi dari manajemen yang meliputi
planning (perencanaan), organizing (pengorganisasin), actuating (pelaksanaan),
dan controlling (pengawasan) yang kesemuanya dikenal dengan singkatan POAC
(Munir dan Ilahi, 2009: 81).

D. Menerapkan Manajemen Organisasi Dakwah


Dalam realisasinya, penerapan manajemen dalam organisasi dakwah
mengadopsi pola manajemen berdasarkan fungsinya dapat direalisasikan sebagai
berikut:
a. Perencanaan. Merencanakan di sini menyangkut merumuskan sasaran atau
tujuan dari organisasi dakwah tersebut, menetapkan strategi menyeluruh untuk
mencapai tujuan dan menyusun rencana-rencana untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan kegiatankegiatan. Pada perencanaan dakwah
memenyangkut tujuan apa yang harus dikerjakan dan sarana-sarana serta
bagaimana kegiatan akan dilakukan.
b. Pengorganisasian. Adalah seluruh proses pengelompokan orangorang, alat-
alat, tugas-tugas, tanggung jawab, dan wewenang sedemikian rupa sehingga
tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam
rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
c. Penggerakan dakwah. Ia merupakan inti dari manajemen dakwah, karena
dalam proses ini semua aktivitas dakwah dilaksanakan. Penggerakan dakwah
merupakan seluruh proses pemberian motivasi oleh pimpinan organisasi
diberikan kepada seluruh anggota organisasi. Dalam penggerakan dakwah ini,
pimpinan menggerakkan semua elemen organisasi untuk melakukan semua

5
aktivitas-aktivitas dakwah yang telah direncanakan, dan dari sini lah semua
recana dakwah akan terealisir, di mana fungsi manajemen akan bersentuhan
langsung dengan para pelaku dakwah.
d. Controlling atau pengendalian. Fungsi dari kegiatan ini adalah untuk
mengukurr penyimpangan dari prestasi yang direncanakan dan menggerakkan
tindakan korektif.

E. Efektivitas Manajemen Dalam Dakwah


Manajemen dakwah merupakan suatu pengelolaan dakwah secara efektif
dan efisien melalui suatu organisasi yang terintegrasi yang secara sadar ditetapkan
untuk mencapai tujuan. Dalam arti bahwa manajemen dakwah sebagai suatu
upaya sadar yang dilakukan oleh suatu lembaga atau organisasi yang
direncanakan bersama-sama oleh stakeholder atau yang terlibat dalam
pengelolaan organisasi dan sasaran yang menjadi targetnya. Kegiatan ini sangat
diperlukan agar aktivitas dakwah dijalankan sesuai dengan model-model
manajemen modern.
Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam proses manajemen dakwah
yaitu :
1. Menentukan Visi dan Misi
Visi dan misi suatu organisasi dakwah harus jelas. Visi dan misi ini harus
berpedoman pada ajaran Islam sebagai nilai-nilai universal dalam kegiatan
dakwah. Gambaran masa depan dari kegiatan dakwah tertuang dalam visi.
Sedangkan misi merupakan penjabaran dari visi. Misi dituangkan dalam
bentuk program. Misi inilah yang memberikan petunjuk atau arah kepada
manajemen dalam proses penentuan keputusan agar kegiatan dakwah sesuai
dengan visi organisasi dan diwujudkan dalam koridor Al-Quran dan Hadis.
Untuk memahami visi suatu organisasi maka diperlukan tatanan organisasi.
Misi bertujuan untuk memberikan pedoman dalam pengelolaan atau
manajemen sesuai dengan kegiatan dakwahnya. Visi dan misi memiliki

6
substansi yang berbeda, namun saling berkaitan. Dengan demikian, sebuah
organisasi dakwah harus memiliki visi dan misi yang jelas agar dapat
menjalankan dan memanajemen kegiatan dakwah dengan baik.
2. Menentukan Tujuan
Tujuan adalah dunia cita atau sesuatu yang ingin diwujudkan. Suatu kegiatan
yang dilakukan harus berlandaskan pada tujuan. Begitu pula dalam kegiatan
dakwah harus memiliki tujuan. Tujuan sangat penting bagi organisasi dakwah.
Tujuan merupakan sebuah pernyataan yang memiliki makna yaitu keinginan
yang dijadikan pedoman bagi organisasi dakwah dalam memanage dakwah
untuk mencapai hasil tertentu. Oleh karena itu, tujuan dalam organisasi
dakwah harus jelas dan realis.
3. Rencana Operasional
Dalam organisasi dakwah harus memiliki rencana operasional yaitu memilih
rencana terbaik dari alternatif-alternatif yang telah dipersiapkan.
4. Menetapkan urutan kegiatan dan waktu secara rinci bagi rencana yang telah
ditetapkan.
5. Mengelompokkan anggota dalam organisasi dakwah sesuai dengan bidang
masing-masing.
6. Mengecek kemajuan rencana yang telah diusulkan.
7. Menganalisis data dan mengklasifikasikan data, informasi, dan fakta serta
hubungan-hubungannya.
8. Menentukan solusi atau alternatif untuk memecahkan masalah yang terjadi.
9. Memilih solusi terbaik untuk mencapai hasil yang maksimal.
Dengan mengacu pada langkah di atas, maka organisasi dakwah dapat menjalankan
dakwahnya dengan baik sesuai dengan tujuan dakwah yang telah ditetapkan atau
sesuai dengan visi dan misi karena dakwah dikelola dengan baik sesuai dengan
prosedur yang ada.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini ialah bahwa Manajemen Organisasi Dakwah
yaitu berupa ajakan atau seruan untuk mengajak orang lain supaya memiliki
sikap, kesadaran dan perbuatan yang mengacu pada ajaran agama demi
terciptanya sebuah kebaikan bersama tanpa suatu paksaan. Sehingga, organisasi
dakwah sudah tentu segala gerak organisasinya dan kegiatan sosial keagamaannya
berazaskan Islam. Kemudian Organisasi Manajemen Dakwah ini mutlak sangat
dibutuhkan oleh Umat Muslim.

B. Saran
Demikian makalah kami buat dengan sedemikian rupa. Mungkin masih
banyaknya kesalahan yang ada mulai dari penyusuanan kata maupun
penyuntingan kalimat, karena keterbatasan kami. Saran dan kritik yang
membangun sangat dibutuhkan guna perbaikan makalah selanjutnya dan semoga
makalah ini bermanfaat bagi semuanya. Aamiin.

8
DAFTAR PUSTAKA

Arni Muhammad. 2004. Komunikasi Organisasi. Jakarta. Bumi Aksara


Basri, H. (2018). Manajemen Organisasi Dakwah. Al-MUNZIR, 9(1), 113-130.
Munir dan Wahyu Ilahi. 2009. Manajemen Dakwah. Jakarta: Rahmat Semesta.

Nida, F. L. K. (2016). Mengembangkan Dakwah Humanis Melalui Penguatan


Manajemen Organisasi Dakwah. TADBIR: Jurnal Manajemen
Dakwah, 1(2).

Samsinar, S. (2018). URGENSI MANAJEMEN DALAM DAKWAH. Al-Din: Jurnal


Dakwah dan Sosial Keagamaan, 4(2), 1-10.

Anda mungkin juga menyukai