03 Protocol Routing
03 Protocol Routing
PROTOCOL ROUTING
Protokol routing adalah suatu aturan yang mempertukar- didefinisikan sebagai destination unreachable.
kan informasi routing yang akan membentuk se- b. Open Shortest Path First (OSPF),
buah tabel routing sehingga pengalamatan pada paket OSPF menggunakan teknik Link State Routing di-
data yang akan dikirim menjadi lebih jelas dan routing mana akan dibuat sebuah tree, lalu akan diisikan ke
protocol mencari rute tersingkat untuk mengirimkan pa- dalam tree tersebut jarak-jarak terpendek yang bisa
ket data menuju alamat yang dituju. ditempuh ke setiap tujuan yang memungkinkan,
kemudian routing table akan diisi dengan jalur-jalur
Distance Vector
terbaik yang dihasilkan dari tree tersebut. Jadi jika
Distance Vector menggunakan algoritma Bellman Ford, dalam sebuah jaringan terdapat jalur yang fail, maka
prinsip kerjanya adalah sebuah router mengirimkan infor- dengan cepat router akan mencari jalur lain terpen-
masi ke router tetangga secara periodik. Jadi sebuah router dek dengan melihat pada routing table. OSPF diben-
menghitung jalur dan jarak ke setiap router tetangga tuk untuk merutekan IP yang bekerja pada Layer 3
(terdekat), dan saling bertukar informasi dengan router OSI. Pada OSPFv2 didesain untuk IPv4, sedangkan
tetangga kemudian memasukkannya ke dalam routing untuk IPv6 OSPF harus di-rebuild dalam bentuk
table. Jalur ke router selanjutnya disebut dengan next hop, OSPFv3. Dalam jaringan OSPF skala besar, bisa
sedangkan jarak bisa disebut dengan cost. Jalur dengan dibagi menjadi beberapa area. Misal area 0, area 1,
cost terendahlah yang akan digunakan sebagai next hop. dan seterusnya. Hanya router ABR (Area Border
Router) saja yang bisa bertukar informasi dengan
Link State ABR dari area lain.
Link State menggunakan algortiman Djikstra, prinsip ker- c. Enhanced Inter Gateway Routing Protocol (EIGRP)
janya adalah setiap router mempunyai gambaran, ten-
EIGRP adalah sebuah metode routing yang dikem-
tang informasi setiap router yang terhubung satu sama
bangkan dari metode sebelumnya, yaitu IGRP
lain pada suatu jaringan. Jadi setiap router mempunyai
(Interior gateway Routing Protocol) dan meng-
jalur terbaik (dengan cost terendah) menuju setiap
gabungkan metode Routing RIP. Dikatakan demikian
kemungkinan tujuan yang bisa ditempuh. Kemungkinan-
karena EIGRP menggunakan metode distance vector
kemungkinan jalur terbaik itulah yang akan dibentuk se-
dan link state protocol yang diadopsi dari masing-
bagai routing table.
masing routing sebelumnya, sehingga EIGRP disebut
Secara garis besar, protokol routing dapat dibagi menjadi sebagai metode routing yang paling efektif untuk
dua, yaitu Interior Routing Protocol dan Exterior Routing menangani routing skala menengah dan besar
Protocol. dibandingkan dua motode sebelumnya.
1. Interior Routing Protocol / Interior Gateway Protocol d. Intermediate System to Intermediate System (IS-
IS)
Protokol routing yang digunakan untuk bertukar in-
formasi antar router, yang masih berada dalam satu IS-IS menggunakan teknik yang sama dengan OSPF,
AS (Autonomous System). yaitu sebuah jaringan yang keduanya menggunakan Link State Routing, dan al-
berada hanya dalam satu kendali teknik yang terdiri goritma Djikstra untuk melakukan pencarian rute
dari beberapa subnetwork dan gateway yang saling terpendek, sehingga hasil dari kedua protokol routing
berhubungan satu sama lain. Interior routing diimple- ini tidak akan jauh berbeda. Akan tetapi IS-IS bekerja
mentasikan melalui: pada Layer 2 OSI, sehingga IS-IS tidak menggunakan
IP untuk membawa routing information messages.
a. Routing Information Protocol (RIP),
Dikarenakan hal tersebut, maka IS-IS dengan mudah
RIP menggunakan teknik Distance Vector Routing
dioperasikan menggunakan IPv6 tanpa harus me-
dimana menerapkan jumlah hop sebagai routing
rebuild seperti OSPF. IS-IS router dibagi menjadi tiga
metric. RIP melindungi suatu jaringan dari adanya
tipe area : Level 1 (Intra area), Level 2 (inter area), dan
looping dengan membatasi jumlah hop dari
Level 1-2 (intra dan inter). Router L1 bisa saling bertu-
source ke destination. Jumlah maksimal hop count
kar informasi dengan router L1 (keduanya dalam satu
dari RIP adalah 15. Sehingga pada hop ke 16, akan
area), sedangkan router L2 bisa bertukar informasi Two-Octet Autonomous System Number. Dengan
hanya dengan router L2 (keduanya bisa dalam area menggunakan 16-bit berarti ada 216 penomoran, atau
yang berbeda), dan router L1-2 bisa bertukar informasi sama dengan 65536 penomoran dalam desimal.
dengan router L1 dan L2.
Autonomous System Number dengan penomoran 0 dan
2. Exterior Routing Protocol / Exterior Gateway Protocol 65,535 dicadangkan. ASN nomor 1 sampai 64,511 terse-
dia untuk digunakan Internet routing, dan nomor 64,512
Protokol routing yang digunakan untuk saling bertukar
sampai 65,534 digunakan untuk penggunakan lokal.
informasi antar AS (Autonomous System). AS (Autonomous
System) adalah kumpulan dari beberapa node, router, de-
vice yang memiliki IP address dan saling terhubung, yang
masih di bawah pengawasan satu administrasi atau do-
main dalam sebuah Internet.
Gambar 3.4 : Multiple gateway Gambar 3.6 : Packet Forwarding pada router
Konsep packet forwarding dapat di lihat seperti pada gambar batai antara dua atau lebih jaringan baik dengan tipe
3.6 di atas. jaringan yang sama ataupun jaringan yang berbeda yang
terpisah secara fisik. Bridge akan mengelompokkan jarin-
Proses packet forwarding secara sederhana dapat dijelaskan
gan-jaringan yang masuk ke dalam port nya sebagai satu
sebagai berikut :
jaringan yang sama. Namun pada konsep yang lain bridge
1. Pertama PC1 yang berada pada jaringan R1 akan mengi- juga dapat dipadukan dengan konsep routing.
rimkan packet message ke PC3 yang berada pada jaringan
R3.
beda agar masuk dalam kelompok jaringan yang sama. fault route merupakan entry dengan nilai parameter Dst-
Address=0.0.0.0/0, jika di konfigurasikan secara static
Tabel Routing
maka default route akan memiliki label S.
Tabel Routing adalah tabel yang berisi informasi
keberadaan network, baik network yang terhubung lang-
sung (Directly connected network) maupun network yang
tidak tehubung langsung (Remote Network). Tabel ini juga
berisi informasi bagaimana cara router tersebut mencapai
suatu network. Tabel routing ini sangat penting karna di
gunakan oleh router sebagai pedoman untuk mengirim
Di dalam tabel routing juga terdapat beberapa informasi.
setiap paket data yang diterimanya. Informasi dalam
tabel routing berupa baris-baris network address yang di 1. Dst-Address: Informasi yang ada dalam kolom ini
sebut Entry Route. menunjukan network tujuan (destination) yang dapat di
jangkau oleh router tersebut.
Dalam setiap entry route juga telah ada informasi tentang
interface mana yang dapat digunakan oleh router untuk 2. Pref-Src: Informasi yang ada dikolom ini akan menun-
mengirim paket data. Jika router menerima paket data, jukan IP address yang digunakan oleh router sebagai field
maka router akan memeriksa IP address tujuan IP Address pengirim.
(Destination Address) dari paket tersebut, router kemudian 3. Gateway: Kolom ini akan menunjukan cara router tersebut
mencocokanya dengan network address yang ada di se- menjangkau network yang ada di kolom Dst-Address, bi-
tiap Entry di tabel routing, bila ada entry yang cocok maka asanya berupa Interface maupun IP Address dari router
router akan meneruskan paket tersebut ke interface yang tetangga yang dapat di gunakan untuk mencapai remote
digunakan untuk mengirimkan paket tersebut. Interface network.
yang digunakan untuk meneruskan paket disebut Exit
interface atau outgoing interface, namun jika tidak ada 4. Distance: Kolom ini menunjukan nilai administratif dis-
entry yang cocok maka router akan membuang paket tance (AD). Nilai AD dapat menunjukan apakah entry ter-
tersebut. sebut didapat router dari static routing maupun dynamic,
sekaligus dapat digunakan untuk melihat jenis protocol
Ada 4 kategori Entry dalam tabel Routing. yang di gunakan. Ini juga dapat digunakan untuk melihat
1. Directly Connected Network: Entry ini akan muncul apakah entry tersebut merupakan Directly Connected Net-
pada saat interface router diaktifkan dan di konfigura- work.
sikan IP address, Entry Directly Connected akan mem- Router akan memberi rekomendasi jalur mana yang paling
iliki label C. tepat untuk melewatkan paket data yang dikirim ke alamat
2. Static Routes: Entry ini adalah entry yang di isi manu- tertentu sesuai dengan informasi yang terdapat pada tabel
al oleh administrator jaringan, sehingga jika ada peru- routing sehingga pada saat paket data telah dikirimkan atau
bahan jaringan maka entry ini juga harus dirubah diarahkan maka router akan melakukan pemeriksaan sesuai
secara manual, Entry Static Route akan memiliki label dengan entry yang terdapat pada tabel routing dan router akan
S. menentukan jalur mana yang paling sesuai dengan informasi
yang ada. Ada dua item yang harus dimasukan oleh tabel rout-
3. Dynamic Routes: Entry ini adalah entry yang akan
ing untuk mengirim paket data, diantaranya:
muncul karna hasil pertukaran informasi Routing dari
beberapa Router, pertukaran informasi routing akan • Destination Address merupakan sebuah alamat pada
menggunakan routing protocol. Entry ini tidak di isi jaringan yang dapat dijangkau oleh router
secara manual oleh administrator jaringan, adminis- • Pointer to the Destination merupakan penunjuk yang
trator jaringan hanya perlu mengaktifkan routing pro- akan memberitahukan bahwa jaringan atau network yang
tocol dan network yang akan di routing, Entry Dynamic dituju dapat terhubung dengan router.
Route ini akan memiliki label D.
Router akan menyesuaikan informasi yang terdapat pada tabel
4. Default Routes: Entry ini di gunakan untu menen- routing sebelum mengirimkan ke alamat tujuan sehingga tidak
tukan kemana sebuah paket akan dikirimkan jika ala- ada yang namanya salah sasaran dalam mengirimkan paket
mat tujuan dari paket tidak terdapat pada table rout- data.
ing, Entry default routes ini bisa di konfigurasikan
secara manual( static) ataupun didapat dari pertukan Berikut adalah urutan pada tabel routing untuk menyesuaikan
Informasi dari routing protocol (dynamic). Entry de- alamat tujuan:
Interface jaringan yang digunakan untuk mengirim kembali Enhanced Interior Gateway Routing Pro- 5
paket IPv4. Dalam Windows, kolom ini berisi alamat IPv4 tocol (EIGRP) summary route
yang ditugaskan sebagai interface. External Border Gateway Protocol (BGP) 20
5. Metric Internal EIGRP 90
lebih dahulu harus melakukan modifikasi administrative Catatan, bahwa nilai baru AD hanya untuk router proses dari
distance dari routing protocol yang digunakan sehingga single router (dalam hal ini R1). R2 masih memiliki IGRP dalam
bisa melakukan prioritas. Contoh, kita ingin router mem- routing tabelnya.
ilih protokol RIP (AD 120) daripada IGRP (AD 100) ke
tujuan yang sama. Maka hal yang harus dilakukan adalah
dengan cara memperbesar administrative distance untuk
IGRP lebih besar dari 120, atau menurunkan administra-
tive distance RIP lebih kecil dari 100.
Memodifikasi administrative distance juga dapat dil- Tidak ada panduan secara umum merubah AD, karena kebu-
akukan dengan menggunakan “distance command” pada tuhan setiap jaringan berbeda dan bervariasi. Anda harus
“routing process subconfiguration mode”. Perintah ini menentukan metric AD yang sesuai untuk jaringan secara
menunjukkan bahwa administrative distance diterapkan keseluruhan.
pada rute yang digunakan oleh routing protocol tertentu.
Penerapan lain Administrative Distance
Kita harus menggunakan prosedur ini ketika melakukan
migrasi jaringan dari satu routing protocol tertentu ke Salah satu alasan merubah nilai administrative distance adalah
routing protocol yang lain, dan rute yang dipilih paling ketika anda menggunakan Routing Static untuk mem-backup
akhir adalah yang mempunyai nilai administrative dis- routing lain seperti IGP. Hal ini digunakan untuk mengaktifkan
tance terbesar. Perubahan administrative distance bisa link backup ketika primay link down/fail.
menyebabkan routing loops dan black holes. Jadi, harap
Contoh, anda menggunakan routing tabel R1. Dalam hal ini
berhati-hati jika ingin merubah administrative distance.
terdapat line ISDN yang berfungsi sebagai backup jika link uta-
Berikut contoh dua buah router, R1 & R2, yang terhubung ma/primary down/fail. Berikut contoh floating static untuk rute
via Ethernet. Interface Loopback melakukan advertise RIP ini:
dan IGRP pada kedua router. Terlihat bahwa IGRP lebih
disukai (preferred) daripada RIP pada tabel routing karena
administrative distance-nya 100.
vergence, dan load balancing. route ini, atau disebut juga routing updates, kepada
Path Determination Router B dan C
Semua subnet didalam network harus terhubung pada sebuah Router B dan C yang juga melakukan langkah-langkah
router, dan setiap interface router yang terhubung pada sebuah yang sama, mengirimkan update dan informasi network
network, harus memiliki address yang berada dalam network. yang terhubung langsung kepada A. Router A memasuk-
Address inilah yang menjadi titik permulaan informasi reach- kan informasi yang diterima kedalam tabel routing bersa-
iblity. maan dengan address source dari router yang mengi-
rimkan paket update tersebut. Router A kini mengenali
semua network dan address dari router yang terhubung
dengan network tersebut.
ing jalur-jalur tersebut dari yang terbaik sampai yang ter- 2. Bandwidth
buruk. Pertimbangkan contoh berikut sebagai alasan ke-
Metric bandwidth akan memilih jalur dengan bandwidth
napa dibutuhkan sebuah metric .
lebih terbesar. Akan tetapi, bandwidth sendiri bisa saja
Dengan mengasumsikan sharing informasi telah terjadi bukan metric yang bagus. Bagaimana jika link T1 dipadati
pada network dalam gambar diatas. Kemungkinan isi juga oleh traffik-traffik lain dan link 56k traffiknya sepi?
tabel routing Router A adalah sebagai berikut: Atau bagaimana jika link dengan bandwidth yang lebih
besar juga memiliki delay yang lebih besar juga?
3. Load
arakan pemilihan sebuah jalur. Misalnya, “RIP memilih topologi akan tetapi tiga router paling kanan belum
cost terendah sebuah jalur berdasarkan hop count”. Istilah menerima informasi perubahan tersebut. Tiga router
umum lainnya adalah terpendek, seperti dalam “RIP tersebut masih memiliki informasi yang lama dan
memilih jalur terpendek berdasarkan hop count”. Jika akan terus menggunakannya untuk memforward
digunakan dalam konteks seperti ini, cost terendah (atau paket-paket. Dalam waktu seperti inilah network
tertinggi) dan terpendek(atau terpanjang) hanyalah sudut dikatakan berada dalam status unconverged, dan error
pandang protokol routing berdasarkan metric-nya yang dalam proses routing bisa saja terjadi. Karena itu, con-
telah ditetapkan. vergence time adalah faktor yang sangat penting da-
lam protokol routing apapun. Semakin cepat conver-
7. Convergence
gence time semakin baik.
Protokol routing dinamik harus menyertakan beberapa
prosedur bagi router untuk menginformasikan pada router
Classful dan Classless Routing Protocol
-router lain tentang network-network yang terhubung Classful Routing Protocol
langsung dengannya, prosedur untuk menerima dan
Classful Routing Protocol adalah penerapan subnet secara
memproses informasi yang sama yang diperoleh dari
penuh dalam proses routing atau membaca prefix default
router lain, dan prosedur untuk memforward informasi
pada prefix /24, /16 dan /8 sehingga penggunaan kelas
yang diterima kepada router yang lain. Dan juga, protokol
secara penuh akan dilakukan dalam proses routing terse-
routing juga harus mendefinisikan sebuah metric yang
but.
akan digunakan untuk menentukan jalur yang terbaik.
Classful routing protocol merupakan metode pembagian
Ukuran lebih lanjut bagi protokol routing adalah bahwa
IP Address berdasarkan kelas. Seperti diketahui bahwa IP
informasi keterjangkaun (reachability) dalam tabel routing
Address pada jaringan di bagi ke dalam lima kelas yakni
pada semua router dalam network harus konsisten. Jika
kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E.
Router A pada gambar dibawah menentukan bahwa jalur
terbaik menuju network 192.168.5.0 adalah melalui Router Protokol ini tidak ‘membawa’ informasi routing mask
C dan Router C menentukan bahwa jalur terbaik menuju ketika melakukan update routing atau routing advertise-
network yang sama adalah melalui Router A, maka Router ments. Ia hanya membawa informasi IP Address saja, dan
A akan mengirimkan paket ke C dan C akan mengembali- menggunakan informasi default mask sebagai mask-nya.
kan paket tersebut ke A, A ke C lagi, dan begitu se- Kelemahan dari classful routing protocols ialah tidak men-
terusnya. Hal ini disebut routing loop. dukung Variable Length Subnet Mask (VLSM).
Proses membawa semua tabel routing menjadi status Contoh routing dynamic yang mendukung classful rout-
konsisten disebut convergence. Waktu yang digunakan ing adalah : RIPv1 dan IGRP
untuk berbagi informasi melintasi network dan agar
Classless Routing Protocol
semua router menghitung jalur terbaiknya masing-masing
disebut convergence time Classless routing protocols yaitu suatu metodolo-
gi pengalokasian IP Address dalam notasi Classless Inter
Perhatikan pada Gambar 3.10 berikut, bahwa pada saat t2
Domain Routing (CIDR). Istilah lain yang digunakan untuk
tiga router paling kiri mengetahui adanya perubahan
menyebut bagian IP address yang menunjuk suatu jarin-
gan secara lebih spesifik. Biasanya dalam menuliskan
CIDR suatu kelas IP Address digunakan tanda garis miring
(slash)“/”, diikuti dengan angka yang menunjukan panjang
CIDR ini dalam bit. Contoh: 192.168.1.0/24.
Protokol routing dibagi menjadi dua jenis yaitu Interior A. Hop Count
Routing Protocol (IRP) atau lebih dikenal dengan istilah B. Bandwidth
Interior Gateway Protocol (IGP) dan Exterior Routing Pro-
C. Load
tocol (ERP) yang sering disebut Exterior Gateway Proto-
col (EGP) D. Delay
Kelompok routing dinamis yang berada pada Interior E. Cost
Gateway Protocol adalah : RIP, EIGRP, OSPF, IS-IS se-
4. Nilai Distance Default dari OSPF adalah …
dangkan BGP (Borader Gateway Protocol) merupakan
satu-satunya protocol routing dinamis yang berada da- A. 100
lam Exterior Gateway Protocol. B. 110
Autonomous System (AS) adalah sekelompok network C. 115
yang berada dibawah satu kontrol kepengurusan
(administratif) yang bisa saja seperti ISP atau organisasi D. 120
perusahaan besar. E. 140
Untuk membedakan antara AS yang satu dengan AS 5. Teknik untuk menggabungkan dua jaringan yang berada
yang lain diperlukan identitas yang disebut Autonomus pada jarak yang berjauhan ke dalam satu jaringan tunggal dan
System Number (ASN) semua jaringan tersebut berada dalam segmen jaringan yang
Tabel Routing adalah tabel yang berisi informasi sama merupakan tujuan dari…
keberadaan network, baik network yang terhubung lang- A. Switching
sung (Directly connected network) maupun network yang
tidak tehubung langsung (Remote Network). B. Routing
C. Bridging
D. Subnetting
E. Networking
Pustaka
https://mediacerita.com/algoritma-dan-protocol-routing/
http://kiekierish.blogspot.com/2013/04/pengertian-default-route-static-route.html
https://qwertyenter.wordpress.com/2017/06/06/apa-itu-autonomous-system-dan-autonomous-system-number/
http://edocs.ilkom.unsri.ac.id/1501/1/M%20Rasyid%20Darmawan-09011281520108.pdf
https://penguinstunnel.blogspot.com/2017/03/tips-menggunakan-konfigurasi-multiple.html
https://citraweb.com/artikel_lihat.php?id=198
https://media.neliti.com/media/publications/280406-management-routing-dengan-multiple-gatew-b77d0958.pdf
https://mudji.net/press/?p=229
https://pendidikan.co.id/pengertian-bridging-bridge-cara-kerja-fungsi-jenis-dan-kelebihannya/
https://kumparan.com/kabar-harian/bridge-dan-teknik-bridging-pahami-konsep-di-dalamnya-1wsvGByoIMd
https://dewey.petra.ac.id/repository/jiunkpe/jiunkpe/s1/info/2018/jiunkpe-is-s1-2018-26413060-42268-simulasi-
chapter2.pdf
https://izzabunga.blogspot.com/2016/02/classful-routing-protocol-dan-classless.html