LAPORAN PENDAHULUAN
GASTROENTERITIS
1. KONSEP MEDIS
A. DEFINISI
Gastroenteritis adalah inflamasi membrane mukosa lambung dan usus
halus. Gastroenteritis akut ditandai dengan diare, dan pada beberapa kasus,
muntah-muntah yang berakibat kehilangan cairan dan elektrolit yang
menimbulkan dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit. (Lynn
Betz,2009)
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang
lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja). Dengan tinja
berbentuk cair /setengan padat, dapat disertai frekuensi yang meningkat.
Menurut WHO (1980), diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 x
sehari. Diare terbagi 2 berdasarkan mula dan lamanya , yaitu diare akut dan
kronis (Mansjoer,A.1999,501).
B. ETIOLOGI
1. Faktor infeksi : Bakteri ( Shigella, Shalmonella, Vibrio kholera), Virus
(Enterovirus), parasit (cacing), Kandida (Candida Albicans).
2. Faktor parentral : Infeksi dibagian tubuh lain (OMA sering terjadi pada
anak-anak).
3. Faktor malabsorbsi : Karbohidrat, lemak, protein.
4. Faktor makanan : Makanan basi, beracun, terlampau banyak lemak,
sayuran dimasak kutang matang.
5. Faktor Psikologis : Rasa takut, cemas
C. MANIFESTASI KLINIS
1. Konistensi feses cair (diare) dan frekuensi defekasi meningkat
2. muntah (umumnya tidak lama)
3. demam (mungkin ada atau tidak)
4. kram abdomen, tenesmus
5. membrane mukosa kering
6. fontanel cekung (bayi)
7. BB menurun
8. malaise
D. KOMPLIKASI
1. Dehidrasi berat, ketidakseimbangan elektrolit
2. syok hipovolemik yang terdekompensasi (hipotensi, asidosis metabolic,
perfusi sistemik menurun)
3. kejang demam
4. bakterimia
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. darah samar feses : untuk memeriksa adanya darah (lebih sering pada GE
yang berasal dari bakteri)
2. evaluasi volume, warna, konsistensi, adanya mucus atau pus pada feses
3. hitung darah lengkap dengan differensial
4. uji antigen immunoassay enzim-untuk memastikan adanya rotavirus
5. kultur feses (jika anak dirawat di RS, pus dalam feses, tau diare yang
berkepanjangan)-untuk menentukan pathogen
6. evaluasi feses terhadap telur cacing dan parasit
7. aspirasi duodenum (jika diduga G.lamblia)
8. urinalisis dan kultur (berat jenis bertambah karena dehidrasi; organisme
shigella keluar melalui urin)
F. PENATALAKSANAAN
Rehidrasi
1. jenis cairan
a. Cara rehidrasi oral
1) Formula lengkap (NaCl, NaHCO3, KCl dan Glukosa) seperti orali,
pedyalit setiap kali
2) Formula sederhana ( NaCl dan sukrosa)
b. Cara parenteral
1) Cairan I : RL dan NS
2) Cairan II : D5 ¼ salin,nabic. KCL
D5 : RL = 4 : 1 + KCL
D5 + 6 cc NaCl 15 % + Nabic (7 mEq/lt) + KCL
3) HSD (half strengh darrow) D ½ 2,5 NS cairan khusus pada diare
usia > 3 bulan.
2. Jalan pemberian
a. Oral (dehidrasi sedang, anak mau minum, kesadaran baik)
b. Intra gastric ( bila anak tak mau minum,makan, kesadran menurun)
3. Jumlah Cairan ; tergantung pada :
a. Defisit ( derajat dehidrasi)
b. Kehilangan sesaat (concurrent less)
c. Rumatan (maintenance).
4. Jadwal / kecepatan cairan
a. Pada anak usia 1- 5 tahun dengan pemberian 3 gelas bila berat badanya
kurang lebih 13 kg : maka pemberianya adalah :
1) BB (kg) x 50 cc
2) BB (kg) x 10 – 20 = 130 – 260 cc setiap diare = 1 gls.
b. Terapi standar pada anak dengan diare sedang :
+ 50 cc/kg/3 jam atau 5 tetes/kg/mnt
Terapi
1. obat anti sekresi : Asetosal, 25 mg/hari dengan dosis minimal 30 mg
klorpromazine 0,5 – 1 mg / kg BB/hari
2. obat anti spasmotik : Papaverin, opium, loperamide
3. antibiotik : bila penyebab jelas, ada penyakit penyerta
Dietetik
1. Umur > 1 tahun dengan BB>7 kg, makanan padat / makanan cair atau
susu
2. Dalam keadaan malbasorbsi berat serta alergi protein susu sapi dapat
diberi elemen atau semi elemental formula.
3. Supportif: Vitamin A 200.000. IU/IM, usia 1 – 5 tahun
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi adalah fase ketika perawat mengimplementasikan intervensi
keperawatan . berdasarkan terminology NIC, implementasi terdiri atas melakukan dan
mendokumentasikan tindakan yang merupakan tindakan keperawatan khusus yang
diperlukan untuk melaksanakan intervensi (atau program keperawatan ). Perawat
melaksanakan atau mendelegasikan tindakan keperawatan untuk intervensi yang disusun
dalam tahap perencanaan dan kemudian mengakhiri tahap implementasi dengan mencatat
tindakan keperawatan dan respon klien terhadap tindakan tersebut.
E. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah tindakan untuk mengukur respon pasien terhadap tindakan
keperawatan dan kemajuan pasien ke arah pencapaian tujuan ( Reeder,2011). Perawat
melaksanakan evaluasi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan terdapat 3
kemungkinan hasil, menurut hidayat A (2007) yaitu :
a. Tujuan tercapai
Apabila pasien telah menunjukan perubahan dan kemajuan yang sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan.
b. Tujuan tercapai sebagian
Jika tujuan tidak tercapai secara keseluruhan sehingga masih perlu dicari
berbagai masalah atau penyebabnya.
c. Tujuan tidak tercapai
Jika pasien tidak menunjukan sesuatu perubahan kea rah kemajuan
sebagaimana dengan kriteria hasil yang diharapkan.
2. KONSEP KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
a. Identitas
Perlu diperhatikan adalah usia. Episode diare terjadi pada 2 tahun
pertama kehidupan. Insiden paling tinggi adalah golongan umur 6-11
bulan. Kebanyakan kuman usus merangsang kekebalan terhadap infeksi,
hal ini membantu menjelaskan penurunan insidence penyakit pada anak
yang lebih besar. Pada umur 2 tahun atau lebih imunitas aktif mulai
terbentuk. Kebanyakan kasus karena infeksi usus asimptomatik dan
kuman enteric menyebar terutama klien tidak menyadari adanya infeksi.
Status ekonomi juga berpengaruh terutama dilihat dari pola makan dan
perawatannya .
b. Keluhan Utama BAB lebih dari 3 x sehari
c. Riwayat Penyakit Sekarang
BAB warna kuning kehijauan, bercampur lendir dan darah atau lendir
saja. Konsistensi encer, frekuensi lebih dari 3 kali, waktu pengeluaran :
3-5 hari (diare akut), lebih dari 7 hari ( diare berkepanjangan), lebih dari
14 hari (diare kronis).
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Pernah mengalami diare sebelumnya, pemakaian antibiotik atau
kortikosteroid jangka panjang (perubahan candida albicans dari saprofit
menjadi parasit), alergi makanan, ISPA, ISK, OMA campak.
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ada salah satu keluarga yang mengalami diare.
f. Riwayat Kesehatan Lingkungan
Penyimpanan makanan pada suhu kamar, kurang menjaga kebersihan,
lingkungan tempat tinggal.
g. Riwayat Nutrisi
Pada anak usia toddler makanan yang diberikan seperti pada orang
dewasa, porsi yang diberikan 3 kali setiap hari dengan tambahan buah
dan susu. kekurangan gizi pada anak usia toddler sangat rentan,. Cara
pengelolahan makanan yang baik, menjaga kebersihan dan sanitasi
makanan, kebiasan cuci tangan.
h. Riwayat Pertumbuhan dan perkembangan
a. Pertumbuhan
1. Kenaikan BB karena umur 1 –3 tahun berkisar antara 1,5-2,5 kg
(rata-rata 2 kg), PB 6-10 cm (rata-rata 8 cm) pertahun.
2. Kenaikan linkar kepala : 12cm ditahun pertama dan 2 cm ditahun
kedua dan seterusnya.
3. Tumbuh gigi 8 buah : tambahan gigi susu; geraham pertama dan
gigi taring, seluruhnya berjumlah 14 – 16 buah
4. Erupsi gigi : geraham perama menusul gigi taring.
b. Perkembangan
1. Tahap perkembangan Psikoseksual menurut Sigmund Freud.
Fase anal : Pengeluaran tinja menjadi sumber kepuasan libido,
meulai menunjukan keakuannya, cinta diri sendiri/ egoistic, mulai
kenal dengan tubuhnya, tugas utamanyan adalah latihan
kebersihan, perkembangan bicra dan bahasa (meniru dan
mengulang kata sederhana, hubungna interpersonal, bermain).
Tahap perkembangan psikososial menurut Erik Erikson.
Autonomy vs Shame and doundt :Perkembangn ketrampilan
motorik dan bahasa dipelajari anak toddler dari lingkungan dan
keuntungan yang ia peroleh Dario kemam puannya untuk mandiri
(tak tergantug). Melalui dorongan orang tua untuk makan,
berpakaian, BAB sendiri, jika orang tua terlalu over protektif
menuntut harapan yanag terlalu tinggi maka anak akan merasa
malu dan ragu-ragu seperti juga halnya perasaan tidak mampu
yang dapat berkembang pada diri anak.
Gerakan kasar dan halus, bacara, bahasa dan kecerdasan, bergaul
dan mandiri : Umur 2-3 tahun :
a. berdiri dengan satu kaki tampa berpegangan sedikitpun 2 hitungan
(GK)
b. Meniru membuat garis lurus (GH)
c. Menyatakan keinginan sedikitnya dengan dua kata (BBK)
d. Melepasa pakaian sendiri (BM)
i. Pemeriksaan Fisik
a. Pengukuran panjang badan, berat badan menurun, lingkar lengan
mengecil, lingkar kepala, lingkar abdomen membesar,
b. Keadaan umum : klien lemah, gelisah, rewel, lesu, kesadaran
menurun.
c. Kepala : ubun-ubun tak teraba cekung karena sudah menutup
pada anak umur 1 tahun lebih
d. Mata : cekung, kering, sangat cekung
e. Sistem pencernaan : mukosa mulut kering, distensi abdomen,
peristaltic meningkat > 35 x/mnt, nafsu makan menurun, mual
muntah, minum normal atau tidak haus, minum lahap dan kelihatan
haus, minum sedikit atau kelihatan bisa minum
f. Sistem Pernafasan : dispnea, pernafasan cepat > 40 x/mnt karena
asidosis metabolic (kontraksi otot pernafasan)
g. Sistem kardiovaskuler : nadi cepat > 120 x/mnt dan lemah, tensi
menurun pada diare sedang .
h. Sistem integumen : warna kulit pucat, turgor menurun > 2 dt, suhu
meningkat > 375 0 c, akral hangat, akral dingin (waspada syok),
capillary refill time memajang > 2 dt, kemerahan pada daerah
perianal.
i. Sistem perkemihan : urin produksi oliguria sampai anuria (200-400
ml/ 24 jam ), frekuensi berkurang dari sebelum sakit.
j. Dampak hospitalisasi : semua anak sakit yang MRS bisa mengalami
stress yang berupa perpisahan, kehilangan waktu bermain, terhadap
tindakan invasive respon yang ditunjukan adalah protes, putus asa,
dan kemudian menerima
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan diare atau output berlebihan dan intake yang kurang
b. Kekurangan volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan
kehilangan cairan skunder terhadap diare.
c. Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses
infeksi sekunder terhadap diare
d. Nyeri akut berhubungan dengan proses inflamasi
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN & KRITERIA INTERVENSI
HASIL
1 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari NOC : NIC :
kebutuhan tubuh Nutritional status : Nutrition Management
Definisi : Asupan nutrisi tidak cukup Nutritional status : food and - kaji adanya alergi makanan
untuk memenuhi kebutuhan metabolik. fluid - kolaborasi dngan ahli gizi untuk menentukan
Batasan karakteristik : Intake jumlah kalori untuk menentukan jumlah kalori
Kram abdomen Nutritional status : nutrient dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
Nyeri abdomen intake - anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
Menghindari makanan Weight control - yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi
Diare Kriteria hasil : serat untuk mencegah konstipasi
Adanya peningkatan berat - berikan makanan yang terpilih (sudah
Kehilangan rambut berlebihan
badan dikonsultasikan dengan ahli gizi)
Bising usus hiperaktif
Mampu mengidentifikasi - ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
Kurang makanan
kebutuhan nutrisi makanan harian
Kurang informasi
Tidak ada tanda-tanda
Kurang minat pada makanan - monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori,
malnutrisi
berikan informasi tentang tentang kebutuhan
Penurunan berat badan dengan asupan
Menunjukkan peningkatan
nutrisi
makanan adekuat
fungsi pengecapan dari
- kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan
Kesalahan konsepsi
menelan
nutrisi yang dibutuhkan
Kesalahan informasi Tidak terjadi penurunan
Nutrition Monitoring
Membran mukosa pucat berat badan yang berarti
- BB pasien dalam batas normal
Ketidakmampuan memakan makanan
- Monitor adanya penurunan berat badan
Tonus otot menurun
- Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa
Mengeluh gangguan sensasi rasa
dilakukan
Mengeluh asupan makanan kurang dari
- Monitor interaksi anak atau orang tua selama
RDA (recommended daily allowance)
makan
Cepat kenyang setelah makan
- Monitor lingkungan selama makan
Sariawan rongga mulut
DAFTAR PUSTAKA
Bates. B, 1995. Pemeriksaan Fisik & Riwayat Kesehatan. Ed 2. EGC. Jakarta
Carpenitto.LJ. 2000. Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Praktek Klinis. Ed 6.
EGC. Jakarta.
Lab/ UPF IKA, 1994. Pedoman Diagnosa dan Terapi . RSUD Dr. Soetomo.
Surabaya.
Markum.AH. 1999. Ilmu Kesehatan Anak. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. Ngastiyah.
1997. Perawatan Anak sakit. EGC. Jakarta
Soetjiningsih, 1995. Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta
Suryanah,2000. Keperawatan Anak. EGC. Jakarta
Doengoes,2000. Asuhan Keperawatan Maternal/ Bayi. EGC. Jakarta