PDF Hadist Kel 4 Ruang Lingkup Pi
PDF Hadist Kel 4 Ruang Lingkup Pi
PDF Hadist Kel 4 Ruang Lingkup Pi
Penyusun :
M. Miftahu Ni'am ( 23010180223)
Rizqi Fadhilatul Munawaroh ( 23010180224)
i
]AIATBNA
ii
HATA Z@ONAOTA\
Penyusun
iii
DACTA\ B]B
Hata Z`ogaotar......................................................................................................................... ii
LAL B Z@ODAFPIPAO
A. Latar Belakang........................................................................................................... 1
L. Rumusan Gasalah....................................................................................................... 1
M. Tujuan.......................................................................................................................... 1
LAL BB Z@GLAFA]AO
A. Ruang Lingkup Pendidikan Islam.............................................................................<
B. Pendidikan Islam..........................................................................................................3
C. Hadist Ruang Lingkup Pendidikan Islam.................................................................3
D. Prinsip-prinsip Pendidikan Islam..............................................................................11
LAL BBB Z@OPTPZ
A. Kesimpulan............................................................................................................... 16
B. Saran........................................................................................................................... 16
iv
LAL 1
Z@ODAFPIPAO
A. Iatar L`iahaog
1
BAB II
PEMBAHASAN
umat manusia secara keseluruhan, yang dapat berlaku pada segala masa dan
tempat. Ini berarti bahwa ajaran islam yang dibawa oleh rasul merupakan
ajaran yang melengkapi atau menyempurnakan ajaran yang dibawa oleh para
nabi sebelumnya.
Dengan demikian berarti ruang lingkup dan kajian pendidikan islam
sangat luas sekali karena didalamnya banyak segi atau pihak yang ikut
terlibat baik langsung maupun tidak, adapun ruang lingkup pendidikan islam
adalah :
1. Perbuatan mendidik, ialah seluruh kegiatan, tindakan dan sikap pendidik
sewaktu menghadapi peserta didiknya.
2. Peserta didik, merupakan pihak yang paling penting dalam pendidikan.
Hal ini disebabkan karena semua upaya yang dilakukan adalah demi
untuk menggiring anak didik kearah yang lebih sempurna.
3. Dasar dan tujuan pendidikan, landasan yang menjadi fundamen serta
sumber dari segala kegiatan pendidikan adalah untuk membentuk
pribadi muslim seutuhnya dengan pribadi yang ideal menurut islam yang
meliputi aspek-aspek individual, sosial, dan intelektual.
2
4. Pendidik, guru memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan
islam, karena berhasil atau tidaknya proses pendidikan adalah lebih
banyak ditentukan oleh guru.
5. Materi Pendidikan Islam
6. Metode Pendidikan
7. Alat Pendidikan
8. Evaluasi Pendidikan
9. Lingkungan pendidikan1
B. Pengertian Pendidikan Islam
Dalam khazanah pemikiran pendidikan islam, terdapat banyak istilah
yang digunakan oleh ulama dalam memberikan pengertian tentang
pendidikan
1
Mappasiara, “Pendidihan lslam”, Volume Vll, Nomor 1, Januari-Juni 2018.
2
Muhaimin, Paradigma Pendidikan IsIam, (Bandung : Remaja Rosdaharya, 2002), hlm. 36.
3
Abuddin Nata, IImu Pendidikan IsIam, (Jaharta : Kencana Prenada Media Group, 2010), hlm.
3
7.
4
kesempurnaan, serta melaksanakan pendidikan secara
bertahap.Pendidikan disini lebih mengatur memaksimalkan segala
kemampuan yang ada pada diri peserta didik mulai dari lahir hingga
dewasa termasuk semua potensi yang dimilikinya melalui pendidikan
yang dilakukan dengan bertahap.4
2. Al-Ta'lim
Rasyid Ridha dalam Ramayulis mengartikan al-ta'lim adalah sebagai
proses transmisi berbagai ilmu pengetahuan pada jiwa sebagai proses
transmisi ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan
dan ketentuan tertentu.5
Akan tetapi, makna al-ta'lim tidak hanya terbatas pada pengetahuan
4
M. Jindar Wahyudi, NDIDf P91dṪdṪkD1 QEf’D1Ṫ, (Yogyaharta : Apeiron Philotes, 2006), hlm.
53.
5
Ramayulis, IImu Pendidikan IsIam, (Jaharta : Kalam Mulia, 2010), hlm. 16.
6
Sri Miniarti, IImu Pendidikan IsIam, (Jaharta : AMZAH, 2013), hlm. 30.
7
Ar-Rasyidin dan Samsul Nizar, FiIsafat Pendidikan IsIam, (Ciputat : PT Ciputat Press, 2005),
hlm. 30-31.
5
Terlepas dari pendekatan makna dari ketiga istilah diatas, secara
terminology para ahli pendidikan islam menjelaskannya sebagai berikut:
1. Al-Syaibaniy, mengemukakan bahwa pendidikan islam adalah proses
mengubah tingkah laku individu peserta didik pada kehidupan pribadi,
masyarakat dan sekitarnya. Proses tersebut dilakukan dengan cara
pendidikan dan pengajaran sebagai suatu aktifitas asasi dan profesi
diantara sekian banyak profesi dalam masyarakat. 8
2. Muhammad Fadhil al-Jamaly, mendefinisikan pendidikan islam sebagai
upaya mengembangkan mendorong serta mengajak peserta didik hidup
lebih dinamis dengan berdasarkan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan
yang mulia. Melalui proses tersebut, diharapkan akan terbentuk pribadi
peserta didik yang sempurna, baik yang berkaitan dengan potensi akal,
perasaan maupun perbuatannya.9
3. Ahmad Tafsir, mendefinisikan pendidikan islam sebagai bimbingan yang
diberikan oleh seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai
dengan ajaran islam.10
4. Qardawi, mendefinisikan pendidkan islam sebagai pendidikan manusia
yang sutuhnya meliputi akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, serta
akhlak dan tingkah laku.11
Dari berbagai argumen menurut para tokoh pendidikan islam diatas,
dapat diketahui pendidikan islam merupakan tindakan sadar yang dilakukan
oleh seorang pendidik untuk mendayagunakan dan mengoptimalkan potensi
yang ada pada peserta didik. Dapat disimpulkan disini bahwa pendidikan
8
Abuddin Nata, IImu Pendidikan IsIam. (Jaharta : Kencana Prenada Media Group, 2010), hlm.
28.
9
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzahir, IImu Pendidikan IsIam, (Jaharta : Kencana Prenada Media
Group, 2014), hlm. 26.
10
Ahmad Tafsir, IImu Pendidikan daIam Perspektif IsIam, (Bandung : Ramaja Rosdaharya,
2013), hlm. 32.
11
Safrudin Aziz, Pemikiran Pendidikan IsIam, (Yogyaharta : KALlMEDlA, 2015), hlm. 168.
6
islam adalah suatu sistem yang memungkinkan seseorang (peserta didik)
dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan ideologi islam. melalui
pendekatan ini, ia akan dengan mudah membentuk kehidupan dirinya
sendiri sesuai dengan nilai-nilai ajaran islam yang diyakininya.
C. Hadits tentang Ruang Lingkup Pendidikan Islam
Pendidikan islam sebagai ilmu mempunyai ruang lingkup yang
sangatluas, karena didalamnya banyak segi-segi atau pihak-pihak yang ikut
terlibat baiklangsung atau tidak langsung.Bahwasanya ada beberapa Hadits
tentang ruanglingkup pendidikan Islam antara lain :
1. Pendidik dan Perbuatan Mendidik
a. Hadits
--
.
b. Kandungan Hadits
Sifat santun dan sabar memang disukai oleh Allah SWT, maka dari itu
kita sebagai umat manusia harus memiliki sikap seperti itu. Memang sifat
seperti itu telah ada di dalam diri manusia, namun tergantung kepada kita
bagaimana memanfaatkan dan menggunakan sifat itu. Dengan sifat santun,
diharapkan kita dapat berlaku sopan santun kepada siapa saja baik itu orang
yang lebih tua dari kita, orang yang lebih muda, dan orang yang sebaya
dengan kita. Sedangkan dengan sifat sabar, diharapkan kita dapat sabar
dalam menghadapi apapun, baik itu berupa cobaan, maupun kenikmatan.
Karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang memiliki sifat
santun dan
sabar.
7
2. Anak Didik
a. Hadits
; ;
( )
8
a. Hadits
; ;
( ...... )
b. Kandungan Hadits
; ;
;
( )
b. Kandungan Hadits
9
Dalam hadis diatas dijelaskan bahwasannya orang tua wajib
memberikan ilmu yang baik kepada anak, hal itu dilakukan untuk
mengembangkan keterampilan serta menambah kecerdasan anak, salah
satunya adalah dengan mengajari anak membaca Al-Qur'an yang
merupakan kitab suci umat Islam, dan juga sebagai pedoman hidup
bagi seluruh umat manusia. Dengan memahami kandungan isi dari
Al- Qur'an tentunya akan menjadikan akhlak anak menjadi baik, anak
akan menjadi tahu mana yang baik dan buruk bagi dirinya. Hadis
tersebut menjelaskan tugas pendidik yaitu orang tua dalam mendidik
anaknya dengan mencintai Nabi yaitu sebagai pendidik orang tua
memiliki kewajiban meyakinkan anaknya untuk mempercayai Nabi
; -- ;
;
;
1
Allah. Dan ketahuilah, jika umat manusia bersatu untuk memberikan
manfaat (kebaikan) kepadamu niscaya mereka tidak akan dapat
melakukan hal itu kepadamu kecuali dengan sesuatu hal yang telah
ditentukan Allah padamu. Dan jika mereka bersatu hendak
mencelakakan dirimu niscaya mereka tidak akan dapat
mencelakakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah ditentukan Allah
padamu. Telah diangkat pena dan telah keringlah (tinta) lembaran-
lembaran itu” (HR. Imam Tirmidzi).13
b. Kandungan Hadits
Hadits ini mengandung penjelasan tentang 'Aqidah Islam.
Rasul menyampaikan pelajaran ini kepada Abdullah ibn 'Abbas pada
usia mudanya. Ini menunjukkan bahwa pendidikan Aqidah sudah
ditanamkan kepada seseorang sejak ia kecil. Karena usia inilah yang
paling tepat untuk menanamkan nilai. Bila nilai itu sudah tertanam,
maka kehidupan setelah dewasa dan masa tua banyak dipengaruhi
oleh masa muda itu. Sehingga kalaupun seseorang hidup di
lingkungan yang sangat jauh dari ajaran Islam, tetapi ideologinya
tidak terpengaruh, keyakinannya tidak goyah. Adapun jika
penanaman nilai itu terlambat, apalagi setelah kepalanya terisi
oleh teori-teori dan
13
Bukhari Umar, Hadis Tarbawi (Pendidikan dalam Perspektif Hadis), (Jakarta: Amzah, 2012),
54.
1
Allah, maka Allah senantiasa di hadapanNya,menolong kesusahannya,
meringankan bebannya.
6. Metode Pendidikan Islam
a. Hadits
(.
b. Kandungan Hadits
Dalam hal ini Nabi menggambarkan kedudukan seorang yang
menanggung kehidupan Anak yatim akan berada dalam surga seperti
di isyaratkan menggunakan kedua jari beliau.Adakalanya Nabi yang
mulia menyampaikan pelajaran dan pengajarannya pada para
sahabatnya melalui perumpamaan atau tamsil.14
D. Prinsip — Prinsip Pendidikan Islam
Dalam sistem pendidikan Islam, pendidik itu merupakan fasilitator .
ia harus mampu memberdayagunakan beraneka ragam sumber belajar.
Dalam memimpin proses pembelajaran, pendidik perlu memperhatikan
prinsip- prinsip dalam pendidikan islam dan senantiasa mampu
mempedomaninya, bahkan sejauh mungkin merealisasikanya bersama-sama
dengan perserta didik.
14
Suryani, Hadis Tarbawi:Analisis Paedagogis Hadis-Hadis Nabi, (Yogyaharta:Teras, 2012), 34.
1
Di antara beberapa prinsip-prinsip pendidikan islam yang terpenting
adalah :
1. Prinsip Integral dan Seimbang
Pendidikan islam tidak mengenal adanya pemisahan anatara sains
dan agama. Keduanya harus terintegrasi secara harmonis. Dalam ajaran
islam, Allah adalah pencipta alam semesta termasuk manusia. Allah swt
pula yang menurunkan hukum-hukum untuk mengelola dan
melestarikanya. Hukum-hukum mengenai alam fisik disebut sunnatullah,
sedangkan pedoman hidup dan hukum-hukum untuk kehidupan manusia
telah ditentukan pula dalam ajaran agama yang disebut dinullah yang
mencangkup kaidah dan syariah.
1
Dengan perimbangan tersebut dapat dikatakan bahwa karakter
hakiki pendidikan islam pada intinya terletak pada fungsi rubbubiyah
Allah secara praktis dikuasakan atau diwakilkan kepada manusia. Dengan
kata lain, pendidikan islam tidak lain adalah keseluruhan proses dan
fungsi rubbubiyah Allah terhadap manusia, sejak dari proses penciptaan
sampai dewasa dan sempurna.
3. Prinsip pembentukan manusia seutuhnya
Manusia yang menjadi objek pendidikan islam ialah manusia yang
telah tergambar dan terangkum dalam al-qur'an dan hadist. Potret
manusia dalam pendidikan sekuler diserahkan pada orang-orang
tertentu dalam masyarakat atau pada individu karena kekuasaanya.
Hal itu berarti
1
Sesuai dengan ajaran islam pula, pendidikan islalm bukan hanya
mengajarkan ilmu-ilmu sebagai materi, atau keterampilan sebagai
kegiatan jasmani semata, ,elainkan selalu mengaitkan semuanya itu
dengan kerangka praktik ( amaliyyah) yang bermuatan nilai dan moral.
Jadi, pendidikan dalam islam tidak selalu dalam pengertian (ilmu agama)
formal, tetapi dalam pengertian esensinya yang isa saja berada dalam
ilmu-ilmu lain yang sering dikategorikan secara tidak proporsional
sebagai ilmu sekuler.
5. Prinsip Terbuka
Dalam islam diakui adanya perbedaan manusia. Akan tetapi,
perbedaan hakiki ditentukan oleh amal perbuatan manusia (Qs. Al-Mulk
:2), atau ketakwaa (Qs. Al-Hujurat : 13). Oleh karena itu, pendidikan
islam pada dasarnya bersifat terbuka, demokratis dan universal. Menurut
jalaludin yang dikutip oleh Bukhari Umar menjelaskan bahwa
keterbukaan pendidikan islam ditandai dengan kelenturan untuk
mengadopsi unsur-unsur positif, sesuai dengan perkembangan dan
kebutuhan masyarakatnya, dengan tetap menjaga dasar-dasarnya yang
original (Shohih), yang bersumber pada Al-qur'an dab Hadist.
6. Menjaga Perbedan Individual
Perbedaan individual antara seseorang dengan yang lain selalu
dikemukakan oleh al-qur'an dan hadist. Allah swt berfirman sebagai
berikut :
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-nya ialah menciptakan langit dan
bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang
yang mengetahui" (Qs. Ar-Rum : 22).
Perbedaan-perbedaan yang dimiliki manusia melahirkan perbedaan
tinggkah laku karena setiap orang akan berbuat sesuai denagn keadaanya
1
masing-masing. Sepanjang sejarahnya pendidikan islam tetap
memelihara perbedaan individualyang dimiliki oleh peserta didik.
7. Prinsip Pendidikan Berlangsung Sepanjang Hayat
Islam tidak mengenal batas akhir dalam menempuh pendidikan. Hal
tersebut mengingat tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan islam
adalah terbentuknya akhlaq al-karimah. Pembentukan itu membutuhkan
waktu yang panjang, yaitu sepanjang hayat manusia. Pendidikan islam
yang bersumber dari wahyu dan diterapkan oleh Rasulallah swt telah
sejak lama mengenal konsep pendidikan seumur hidup. Konsep ini pula
yang diterapkan dalam sistem pendidikan islam, konsep pendidikan
tanpa batas usia.15
15
Fathhur Rohman, “IImu Pendidikan IsIam”, (UlN Sumatra Utara, 2016), hlm, 20.
1
BAB III
PENPTPP
A. Hesimpulan
terlibat baik langsung atau tidak langsung seperti, Pendidik dan Perbuatan
mendidik, anak didik, dasar dan tujuan pendidikan islam, kurikulum
pendidikan islam, materi pendidikan islam, metode pendidikan islam. Dalam
memimpin proses pembelajaran, pendidik perlu memperhatikan prinsip-
prinsip dalam pendidikan islam dan senantiasa mampu mempedomaninya,
bahkan sejauh mungkin merealisasikanya bersama-sama dengan perserta
didik.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, penulis
mengharapkan kritik dan saran untuk makalah kami, agar kedepanya penulis
dapat membuat proposal yang lebih baik lagi.
1
DACTAR PPSTAHA
Abuddin Nata. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group.
Ar-Rasyidin dan Samsul Nizar. 2005. Filsafat Pendidikan Islam. Ciputat : PT
Ciputat Press.
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir. 2014. Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.
Ahmad Tafsir. 2013. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung : Ramaja
Rosdakarya.
Bukhari Umar. 2012. Hadis Tarbawi, Pendidikan dalam Perspektif Hadis. Jakarta:
Amzah.