PDF Hadist Kel 4 Ruang Lingkup Pi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

FADB]T T@OTAON \PAON IBONHPZ Z@ODBDBHAO B]IAG

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Hadits


Tarbawi Dosen Pengampu: Muhammad Kharisn Ulinnuha, S.Pd.I.,
M.Pd.

Penyusun :
M. Miftahu Ni'am ( 23010180223)
Rizqi Fadhilatul Munawaroh ( 23010180224)

Nida Laily Octaviana (23010180225)

Z\EDB Z@ODBDBHAO ANAGA B]IAG ( ZAB )


CAHPITA] TA\LBRAF DAO H@NP\PAO ( CTBH )
BO]TBTPT ANAGA B]IAG O@N@\B ( BABO )

i
]AIATBNA

ii
HATA Z@ONAOTA\

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
makalah yang berjudul ‘ Hadits Tentang Ruang Lingkup Pendidikan Islam”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dari Mata Kuliah Hadits
Tarbawi jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga. Dalam penulisan
makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena
itu, kritik dan saran sangat kami butuhkan demi penyempurnaan makalah
pada waktu berikutnya.

Dalam penyusunan makalah ini kami ucapkan banyak terima kasih


kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
terutama kepada dosen mata kuliah Hadits Tarbawi Bapak Dosen
Muhammad Kharisn Ulinnuha, S.Pd.I., M.Pd. . Semoga Allah SWT
memberikan keberkahan bantuan ini sebagai ibadah, Aamiin.

Salatiga, 3 Nopember 2020

Penyusun

iii
DACTA\ B]B

Hata Z`ogaotar......................................................................................................................... ii

Dactar Bsi................................................................................................................................ iii

LAL B Z@ODAFPIPAO
A. Latar Belakang........................................................................................................... 1
L. Rumusan Gasalah....................................................................................................... 1
M. Tujuan.......................................................................................................................... 1

LAL BB Z@GLAFA]AO
A. Ruang Lingkup Pendidikan Islam.............................................................................<
B. Pendidikan Islam..........................................................................................................3
C. Hadist Ruang Lingkup Pendidikan Islam.................................................................3
D. Prinsip-prinsip Pendidikan Islam..............................................................................11
LAL BBB Z@OPTPZ
A. Kesimpulan............................................................................................................... 16
B. Saran........................................................................................................................... 16

Dactar Zustaha....................................................................................................................... 1>

iv
LAL 1
Z@ODAFPIPAO
A. Iatar L`iahaog

Ruang lingkup pendidikan Islam pada dasarnya akan menjelaskan


beberapa hal, yaitu dari segi historis dan filosofis, dan dari segi komponenya
yang meliputi dari tujuan, komponen dan kurikulum, proses belajar megajar
lalu hubungan antara murid dan guru. proses pendidikan memiliki tujuan yaitu
mampu melahirkan generasi muda yang berilmu tinggi dan unggul dalam
beradap. Dan melalui tarbiyah atau bisa di sebut dengan proses pendidikan
ini penciptaan generasi dilakukan dengan penuh keikhlasan dan ketulusan
semata-mata karena Allah Swt.

Pendidikan Islam juga merupakan tonggak utama bagi suatu bangsa


apalagi untuk zaman sekarang pendidikan agama sangat perlu di ajarkan
kepada seorang anak didik, karena pada saat ini perkembangan zaman yang
semakin maju. Apabila seorang anak tidak di tanamkan Pendidikan Islam
nanti akan membahayani dalam perkembanganya.
L. \ugusao Gasaiaf
1. Bagaimana pengertian tentang Ruang Lingkup Pendidikan Islam?
2. Bagaimana Pengertian tentang Pendidikan Islam?
3. Apa saja Hadist tentang Ruang Lingkup Pendidikan Islam?
4. Apa saja Prinsip-Prinsip Pendidikan Islam ?
M. Tujuao
1. Untuk mengetahui pengertian tentang Ruang Lingkup Pendidikan Islam
2. Untuk mengetahui Pengertian tentang Pendidikan Islam.
3. Untuk mengetahui Hadits tentang Ruang Lingkup Pendidikan Islam.
4. Untuk mengetahui apa saja Prinsip-Prinsip Pendidikan Islam.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ruang Lingkup Pendidikan Islam


Islam adalah suatu agama yang berisi suatu ajaran tentang tata cara
hidup yang dituangkan Allah kepada umat manusia melalui para rasulnya
sejak dari Nabi Adam sampai ke Nabi Muhammad saw. Kalau para rasul
sebelum nabi Muhammad Saw, pendidikan itu berwujud prinsif atau pokok-
pokok ajaran yang di sesuaikan menurut keadaan dan kebutuhan pada waktu
itu, bahkan di sesuaikan menurut lokasi atau golongan tertentu, maka pada
nabi Muhammad saw. Prinsip pokok ajaran itu disesuaikan dengan kebutuhan

umat manusia secara keseluruhan, yang dapat berlaku pada segala masa dan
tempat. Ini berarti bahwa ajaran islam yang dibawa oleh rasul merupakan
ajaran yang melengkapi atau menyempurnakan ajaran yang dibawa oleh para
nabi sebelumnya.
Dengan demikian berarti ruang lingkup dan kajian pendidikan islam
sangat luas sekali karena didalamnya banyak segi atau pihak yang ikut
terlibat baik langsung maupun tidak, adapun ruang lingkup pendidikan islam
adalah :
1. Perbuatan mendidik, ialah seluruh kegiatan, tindakan dan sikap pendidik
sewaktu menghadapi peserta didiknya.
2. Peserta didik, merupakan pihak yang paling penting dalam pendidikan.
Hal ini disebabkan karena semua upaya yang dilakukan adalah demi
untuk menggiring anak didik kearah yang lebih sempurna.
3. Dasar dan tujuan pendidikan, landasan yang menjadi fundamen serta
sumber dari segala kegiatan pendidikan adalah untuk membentuk
pribadi muslim seutuhnya dengan pribadi yang ideal menurut islam yang
meliputi aspek-aspek individual, sosial, dan intelektual.

2
4. Pendidik, guru memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan
islam, karena berhasil atau tidaknya proses pendidikan adalah lebih
banyak ditentukan oleh guru.
5. Materi Pendidikan Islam
6. Metode Pendidikan
7. Alat Pendidikan
8. Evaluasi Pendidikan
9. Lingkungan pendidikan1
B. Pengertian Pendidikan Islam
Dalam khazanah pemikiran pendidikan islam, terdapat banyak istilah
yang digunakan oleh ulama dalam memberikan pengertian tentang
pendidikan

islam. langgulung dalam Muhaimin menyebutkan pengertian tentang


pendidikan islam yang setidaknya tercakup dalam delapan pengertian, yaitu al
tarbiyah al-diniyah (pendidikan keagamaan), ta'lim al-din (pengajaran
agama), al-ta'lim al-diny (pengajaran keagamaan), al-ta'lim al-Islamy
(pengarang keislaman), tarbiyah al-muslimin (pendidikan orang islam), al-
tarbiyah fi al-Islam (pendidikan dalam islam), al-tarbiyah ‘inda al-
muslimin (pendidikan dikalangan orang-orang islam), dan al-tarbiyah al-
Islamiyah (pendidikan islami).2 Akan tetapi istilah pendidikan dalam
konteks islam pada umumnya mengacu kepada istilah al-tarbiyah, al-ta'dib,
dan al-ta'lim.3
1. Al-Tarbiyah
Pendidikan Islam yang dikandung dalam istilah al-arbiyah terdiri
atas empat unsur pendekatan yaitu memelihara dan menjaga fitrah peserta
didik menjelang dewasa (baligh), mengembangkan seluruh potensi
menuju kesempurnaan, mengarahkan seluruh fitrih menuju

1
Mappasiara, “Pendidihan lslam”, Volume Vll, Nomor 1, Januari-Juni 2018.
2
Muhaimin, Paradigma Pendidikan IsIam, (Bandung : Remaja Rosdaharya, 2002), hlm. 36.
3
Abuddin Nata, IImu Pendidikan IsIam, (Jaharta : Kencana Prenada Media Group, 2010), hlm.

3
7.

4
kesempurnaan, serta melaksanakan pendidikan secara
bertahap.Pendidikan disini lebih mengatur memaksimalkan segala
kemampuan yang ada pada diri peserta didik mulai dari lahir hingga
dewasa termasuk semua potensi yang dimilikinya melalui pendidikan
yang dilakukan dengan bertahap.4
2. Al-Ta'lim
Rasyid Ridha dalam Ramayulis mengartikan al-ta'lim adalah sebagai
proses transmisi berbagai ilmu pengetahuan pada jiwa sebagai proses
transmisi ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan
dan ketentuan tertentu.5
Akan tetapi, makna al-ta'lim tidak hanya terbatas pada pengetahuan

yang lahiriyah tetapi juga mencakup pengetahuan teoritis, mengulang


secara lisan, pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam
kehidupan, perintah untuk melaksanakan pengetahuan dan pedoman
untuk berperilaku. Hal ini dapat dikatakan bahwa istilah ta'lim lebih luas
jangkauannya dan lebih umum sifatnya. 6
3. Al-Ta'dib
Al-ta'dib berarti pengenalan dan pengakuan secara berangsur-
angsur yang ditanamkan kedalam diri manusia (peserta didik) tentang
tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu didalam tatanan
penciptaan. Dengan pendekatan ini, pendidikan akan berfungsi sebagai
pembimbing kea rah pengenalan dan pengakuan tempat Tuhan yang
tepat dalam tatanan wujud dan kepribadiannya. 7

4
M. Jindar Wahyudi, NDIDf P91dṪdṪkD1 QEf’D1Ṫ, (Yogyaharta : Apeiron Philotes, 2006), hlm.
53.
5
Ramayulis, IImu Pendidikan IsIam, (Jaharta : Kalam Mulia, 2010), hlm. 16.
6
Sri Miniarti, IImu Pendidikan IsIam, (Jaharta : AMZAH, 2013), hlm. 30.
7
Ar-Rasyidin dan Samsul Nizar, FiIsafat Pendidikan IsIam, (Ciputat : PT Ciputat Press, 2005),
hlm. 30-31.

5
Terlepas dari pendekatan makna dari ketiga istilah diatas, secara
terminology para ahli pendidikan islam menjelaskannya sebagai berikut:
1. Al-Syaibaniy, mengemukakan bahwa pendidikan islam adalah proses
mengubah tingkah laku individu peserta didik pada kehidupan pribadi,
masyarakat dan sekitarnya. Proses tersebut dilakukan dengan cara
pendidikan dan pengajaran sebagai suatu aktifitas asasi dan profesi
diantara sekian banyak profesi dalam masyarakat. 8
2. Muhammad Fadhil al-Jamaly, mendefinisikan pendidikan islam sebagai
upaya mengembangkan mendorong serta mengajak peserta didik hidup
lebih dinamis dengan berdasarkan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan
yang mulia. Melalui proses tersebut, diharapkan akan terbentuk pribadi

peserta didik yang sempurna, baik yang berkaitan dengan potensi akal,
perasaan maupun perbuatannya.9
3. Ahmad Tafsir, mendefinisikan pendidikan islam sebagai bimbingan yang
diberikan oleh seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai
dengan ajaran islam.10
4. Qardawi, mendefinisikan pendidkan islam sebagai pendidikan manusia
yang sutuhnya meliputi akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, serta
akhlak dan tingkah laku.11
Dari berbagai argumen menurut para tokoh pendidikan islam diatas,
dapat diketahui pendidikan islam merupakan tindakan sadar yang dilakukan
oleh seorang pendidik untuk mendayagunakan dan mengoptimalkan potensi
yang ada pada peserta didik. Dapat disimpulkan disini bahwa pendidikan

8
Abuddin Nata, IImu Pendidikan IsIam. (Jaharta : Kencana Prenada Media Group, 2010), hlm.
28.
9
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzahir, IImu Pendidikan IsIam, (Jaharta : Kencana Prenada Media
Group, 2014), hlm. 26.
10
Ahmad Tafsir, IImu Pendidikan daIam Perspektif IsIam, (Bandung : Ramaja Rosdaharya,
2013), hlm. 32.
11
Safrudin Aziz, Pemikiran Pendidikan IsIam, (Yogyaharta : KALlMEDlA, 2015), hlm. 168.

6
islam adalah suatu sistem yang memungkinkan seseorang (peserta didik)
dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan ideologi islam. melalui
pendekatan ini, ia akan dengan mudah membentuk kehidupan dirinya
sendiri sesuai dengan nilai-nilai ajaran islam yang diyakininya.
C. Hadits tentang Ruang Lingkup Pendidikan Islam
Pendidikan islam sebagai ilmu mempunyai ruang lingkup yang
sangatluas, karena didalamnya banyak segi-segi atau pihak-pihak yang ikut
terlibat baiklangsung atau tidak langsung.Bahwasanya ada beberapa Hadits
tentang ruanglingkup pendidikan Islam antara lain :
1. Pendidik dan Perbuatan Mendidik

a. Hadits

--
.

Artinya : Dan dari Ibnu Abbas RA berkata, Rasulallah Saw


bersabda kepada ‘'Abdul Qais yang terluka: “sesungguhnya didalam dirimu
ada dua sifat yang disukai oleh Allah yaitu: santun dan sabar”. (HR Muslim).

b. Kandungan Hadits
Sifat santun dan sabar memang disukai oleh Allah SWT, maka dari itu
kita sebagai umat manusia harus memiliki sikap seperti itu. Memang sifat
seperti itu telah ada di dalam diri manusia, namun tergantung kepada kita
bagaimana memanfaatkan dan menggunakan sifat itu. Dengan sifat santun,
diharapkan kita dapat berlaku sopan santun kepada siapa saja baik itu orang
yang lebih tua dari kita, orang yang lebih muda, dan orang yang sebaya
dengan kita. Sedangkan dengan sifat sabar, diharapkan kita dapat sabar
dalam menghadapi apapun, baik itu berupa cobaan, maupun kenikmatan.
Karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang memiliki sifat
santun dan

sabar.

7
2. Anak Didik
a. Hadits

; ;

( )

Artinya: Dari Abu Hurairah R.A, Ia berkata: Rasulullah SAW


bersabda : “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, ayah dan
ibunyalah yang menjadikan Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhori
dan Muslim)12
b. Kandungan Hadits
Setiap anak telah memiliki fitrah sejak ia dilahirkan atau suatu
potensi yang telah ada di dalam dirinya, orang tuanyalah yang memiliki
tanggung tawab untuk mendidik dan menjadikan anaknya seperti apa
tergantung kepada kedua orang tuanya. Potensi anak itu sangat bersih
bagaikan suatu kertas putih yang belum tercorat-coret oleh tinta.
Sebagaimana yang dikatakan Imam Ghazali dalam kitabnya, Ihya
‘Ulumuddin, mengibaratkan anak sebagai permata indah (Jauhar) yang
belum diukir, dibentuk dengan ke dalam suatu rupa. Permata itu

merupakan amanat Allah yang dititipkan kepada para orangtua. Karena


itu, menurut Al-Ghazali, orangtua harus memperhatikan fase-fase
perkembangan anaknya dan memberikan pendidikan yang memadai sesuai
dengan fase yang ada agar permata yang diamanatkan kepadanya dapat
dibentuk rupa yang indah.
3. Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam

Muhammad Fuad Abdul Baqi, Al-lu’lu’ wal Marjan:Mutiara Hadits


12
Sahih Buhhari dan

Muslim, (Ummul Qura, 1949), hadits no.1702.

8
a. Hadits

; ;

( ...... )

Artinya: Dari Ibnu Abbas R.A Ia berkata : Rasulullah SAW


bersabda : “Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi baik, maka
dia akan difahamkan dalam hal agama. Dan sesungguhnya ilmu itu
dengan belajar” (HR. Bukhori)

b. Kandungan Hadits

Sumber kebahagiaan ada dihati, yakni ketenangan dalam

berdzikir kepada Allah SWT. Dengan demikian, kebahagiaan menjadi


tujuan dalam pendidikan, namun tujuan tersebut tidak hanya didunia
tetapi juga kebahagiaan di akhirat. Untuk memperoleh kebahagiaan ini
kuncinya adalah ilmu yang dapat dicapai melalui proses belajar.
4. Kurikulum Pendidikan Islam
a. Hadits

; ;
 ;
( )

Artinya: Dari Ali R.A ia berkata : Rasulullah SAW bersabda


: “Didiklah anak-anak kalian dengan tiga macam perkara yaitu
mencintai Nabi kalian dan keluarganya serta membaca Al-Qur'an,
karena sesungguhnya orang yang menjunjung tinggi Al-Qur'an akan
berada di bawah lindungan Allah, diwaktu tidak ada lindungan selain
lindungan-Nya bersama para Nabi dan kekasihnya” (H.R Ad-Dailami)

b. Kandungan Hadits

9
Dalam hadis diatas dijelaskan bahwasannya orang tua wajib
memberikan ilmu yang baik kepada anak, hal itu dilakukan untuk
mengembangkan keterampilan serta menambah kecerdasan anak, salah
satunya adalah dengan mengajari anak membaca Al-Qur'an yang
merupakan kitab suci umat Islam, dan juga sebagai pedoman hidup
bagi seluruh umat manusia. Dengan memahami kandungan isi dari
Al- Qur'an tentunya akan menjadikan akhlak anak menjadi baik, anak
akan menjadi tahu mana yang baik dan buruk bagi dirinya. Hadis
tersebut menjelaskan tugas pendidik yaitu orang tua dalam mendidik
anaknya dengan mencintai Nabi yaitu sebagai pendidik orang tua
memiliki kewajiban meyakinkan anaknya untuk mempercayai Nabi

dan juga menjalankan sunnahnya. Kita diajarkan oleh Nabi supaya


mencintai keluarga Nabi seperti kita mencintai Nabi.Selain itu
sebagai
orangtua juga harus mengajari etika yang baik seperti mengucap
salam kepada sesama muslim jika bertemu.
5. Materi Pendidikan Islam
a. Hadits

; -- ;
;
;

Artinya: Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: “Kali tertentu saya


berada dibelakang Nabi SAW, kemudian beliau bersabda “Hai anak
kecil, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat, yaitu: “
Jagalah (perintah) Allah niscaya kamu dapati Allah selalu di
hadapanmu. Jika engkau minta, mintalah kepada Allah, dan jika
engkau meminta pertolongan, maka mintalah pertolongan kepada

1
Allah. Dan ketahuilah, jika umat manusia bersatu untuk memberikan
manfaat (kebaikan) kepadamu niscaya mereka tidak akan dapat
melakukan hal itu kepadamu kecuali dengan sesuatu hal yang telah
ditentukan Allah padamu. Dan jika mereka bersatu hendak
mencelakakan dirimu niscaya mereka tidak akan dapat
mencelakakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah ditentukan Allah
padamu. Telah diangkat pena dan telah keringlah (tinta) lembaran-
lembaran itu” (HR. Imam Tirmidzi).13

b. Kandungan Hadits
Hadits ini mengandung penjelasan tentang 'Aqidah Islam.
Rasul menyampaikan pelajaran ini kepada Abdullah ibn 'Abbas pada
usia mudanya. Ini menunjukkan bahwa pendidikan Aqidah sudah
ditanamkan kepada seseorang sejak ia kecil. Karena usia inilah yang
paling tepat untuk menanamkan nilai. Bila nilai itu sudah tertanam,
maka kehidupan setelah dewasa dan masa tua banyak dipengaruhi
oleh masa muda itu. Sehingga kalaupun seseorang hidup di
lingkungan yang sangat jauh dari ajaran Islam, tetapi ideologinya
tidak terpengaruh, keyakinannya tidak goyah. Adapun jika
penanaman nilai itu terlambat, apalagi setelah kepalanya terisi
oleh teori-teori dan

doktrin di luar Islam, maka manusia seperti inilah susah untuk


disadarkan dan dibimbing ke jalan Islam. Rasul SAW juga
mengajarkan kepada Ibnu 'Abbas, agar senantiasa memelihara
aturan- aturan yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT, tidak
melanggar batasan-batasanNya. Kalau ini dilakukan, niscaya Allah
akan memeliharanya juga. Dan jika Allah dijaga dalam arti hukum-
hukumNya ditaati, maka pada saat manusia membutuhkan bantuan

13
Bukhari Umar, Hadis Tarbawi (Pendidikan dalam Perspektif Hadis), (Jakarta: Amzah, 2012),
54.

1
Allah, maka Allah senantiasa di hadapanNya,menolong kesusahannya,
meringankan bebannya.
6. Metode Pendidikan Islam
a. Hadits

(.

Artinya: Dari Abi Hurairah ra. Ia berkata, Rasulullah SAW


bersabda, “Orang yang mencukupi anak yatim miliknya atau milik
orang lain, Aku dan orang yang menanggung (mengurusi) anak yatim
berada di Surga adalah seperti ini (Mengisyaratkan dengan jari
telunjuk dan jari tengahnya) (HR.Muslim)

b. Kandungan Hadits
Dalam hal ini Nabi menggambarkan kedudukan seorang yang
menanggung kehidupan Anak yatim akan berada dalam surga seperti
di isyaratkan menggunakan kedua jari beliau.Adakalanya Nabi yang
mulia menyampaikan pelajaran dan pengajarannya pada para
sahabatnya melalui perumpamaan atau tamsil.14
D. Prinsip — Prinsip Pendidikan Islam
Dalam sistem pendidikan Islam, pendidik itu merupakan fasilitator .
ia harus mampu memberdayagunakan beraneka ragam sumber belajar.
Dalam memimpin proses pembelajaran, pendidik perlu memperhatikan
prinsip- prinsip dalam pendidikan islam dan senantiasa mampu
mempedomaninya, bahkan sejauh mungkin merealisasikanya bersama-sama
dengan perserta didik.

14
Suryani, Hadis Tarbawi:Analisis Paedagogis Hadis-Hadis Nabi, (Yogyaharta:Teras, 2012), 34.

1
Di antara beberapa prinsip-prinsip pendidikan islam yang terpenting
adalah :
1. Prinsip Integral dan Seimbang
Pendidikan islam tidak mengenal adanya pemisahan anatara sains
dan agama. Keduanya harus terintegrasi secara harmonis. Dalam ajaran
islam, Allah adalah pencipta alam semesta termasuk manusia. Allah swt
pula yang menurunkan hukum-hukum untuk mengelola dan
melestarikanya. Hukum-hukum mengenai alam fisik disebut sunnatullah,
sedangkan pedoman hidup dan hukum-hukum untuk kehidupan manusia
telah ditentukan pula dalam ajaran agama yang disebut dinullah yang
mencangkup kaidah dan syariah.

Dalam dunia pendidikan, khusunya dalam pembelajaran, pendidik


harus memperhatikan keseimbangan dengan menggunakan pendekatan
yang releven. Selain mentransfer dan menginternalisasikan ilmu
pengetahuan, pendidik perlu mengkondisikan secara bijak dan
professional agar peserta didik dapat mengaplikasikan ilmu yang telah
didapat di dalam maupun di luat kelas.
2. Prinsip Bagian dari Proses Rubbubiyah
Al-Qur'an menggambarkan bahwa Allah Swt adalah Al-Khaliq, dan

Rabb al-‘Alamin ( pemelihara semesta alam). Dalam proses penciptaan


alam semesta termasuk manusia, Allah swt menampakan proses yang
memperlihatkan konsistensi dan keteraturan. Hal demikian kemudian di
kenal sebagai aturan-aturan yang diterapkan Allah swt yang disebut
Sunnatullah.Dalam konteks ini, peranan manusia dalam pendidikan
secara
teologis dimungkinkan karena posisinya sebagai makhluk, ciptaan Allah
swt yang paling sempurna dan dijadikan sebagai Khalifatullah fi al-ardh.
Sebagai khalifah, manusia juga mengemban fungsi rubbubiyah Allah
terhadap alam semesta termasuk diri manusia sendiri.

1
Dengan perimbangan tersebut dapat dikatakan bahwa karakter
hakiki pendidikan islam pada intinya terletak pada fungsi rubbubiyah
Allah secara praktis dikuasakan atau diwakilkan kepada manusia. Dengan
kata lain, pendidikan islam tidak lain adalah keseluruhan proses dan
fungsi rubbubiyah Allah terhadap manusia, sejak dari proses penciptaan
sampai dewasa dan sempurna.
3. Prinsip pembentukan manusia seutuhnya
Manusia yang menjadi objek pendidikan islam ialah manusia yang
telah tergambar dan terangkum dalam al-qur'an dan hadist. Potret
manusia dalam pendidikan sekuler diserahkan pada orang-orang
tertentu dalam masyarakat atau pada individu karena kekuasaanya.
Hal itu berarti

diserahkan kepada angan-angan seseorang atau sekelompok orang


semata. Pendidikan islam dalam hal ini merupakan usaha untuk
mengubah
kesempurnaan potensi yang dimiliki oleh peserta didik menjadi
kesempurnaan actual, melalui setiap tahapan hidupnya.
Dengan demikian fungsi pendidikan islam adalah menjaga keutuhan
unsur-unsur individual peserta didik dan mengoptimalkan potensinya
dalam garis keridhoan Allah swt. Prinsip ini harus direalisasikan oleh
pendidik dalam proses pembelajaran. Pendidik harus mengembangkan
segenap kecerdasan intelektual, emosional, maupun spiritual peserta
didik secara menyeluruh.
4. Prinsip keterkaitan dengan Agama
Pendidikan islam sejak awal merupakan salah satu usaha untuk
menumbuhkan dan memantapkan kecenderunagn tauhid yang telah
menjadi fitrah manusia. Agama menjadi petunjuk dan penutun kea rah
itu. Oleh karena itu, pendidikan islam selalu menyelenggarakan
pendidikan agama. Namun agama disini lebih kepada fungsinya sebagai
sumber moral nilai.

1
Sesuai dengan ajaran islam pula, pendidikan islalm bukan hanya
mengajarkan ilmu-ilmu sebagai materi, atau keterampilan sebagai
kegiatan jasmani semata, ,elainkan selalu mengaitkan semuanya itu
dengan kerangka praktik ( amaliyyah) yang bermuatan nilai dan moral.
Jadi, pendidikan dalam islam tidak selalu dalam pengertian (ilmu agama)
formal, tetapi dalam pengertian esensinya yang isa saja berada dalam
ilmu-ilmu lain yang sering dikategorikan secara tidak proporsional
sebagai ilmu sekuler.
5. Prinsip Terbuka
Dalam islam diakui adanya perbedaan manusia. Akan tetapi,
perbedaan hakiki ditentukan oleh amal perbuatan manusia (Qs. Al-Mulk

:2), atau ketakwaa (Qs. Al-Hujurat : 13). Oleh karena itu, pendidikan
islam pada dasarnya bersifat terbuka, demokratis dan universal. Menurut
jalaludin yang dikutip oleh Bukhari Umar menjelaskan bahwa
keterbukaan pendidikan islam ditandai dengan kelenturan untuk
mengadopsi unsur-unsur positif, sesuai dengan perkembangan dan
kebutuhan masyarakatnya, dengan tetap menjaga dasar-dasarnya yang
original (Shohih), yang bersumber pada Al-qur'an dab Hadist.
6. Menjaga Perbedan Individual
Perbedaan individual antara seseorang dengan yang lain selalu
dikemukakan oleh al-qur'an dan hadist. Allah swt berfirman sebagai
berikut :
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-nya ialah menciptakan langit dan
bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang
yang mengetahui" (Qs. Ar-Rum : 22).
Perbedaan-perbedaan yang dimiliki manusia melahirkan perbedaan
tinggkah laku karena setiap orang akan berbuat sesuai denagn keadaanya

1
masing-masing. Sepanjang sejarahnya pendidikan islam tetap
memelihara perbedaan individualyang dimiliki oleh peserta didik.
7. Prinsip Pendidikan Berlangsung Sepanjang Hayat
Islam tidak mengenal batas akhir dalam menempuh pendidikan. Hal
tersebut mengingat tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan islam
adalah terbentuknya akhlaq al-karimah. Pembentukan itu membutuhkan
waktu yang panjang, yaitu sepanjang hayat manusia. Pendidikan islam
yang bersumber dari wahyu dan diterapkan oleh Rasulallah swt telah
sejak lama mengenal konsep pendidikan seumur hidup. Konsep ini pula
yang diterapkan dalam sistem pendidikan islam, konsep pendidikan
tanpa batas usia.15

15
Fathhur Rohman, “IImu Pendidikan IsIam”, (UlN Sumatra Utara, 2016), hlm, 20.

1
BAB III
PENPTPP
A. Hesimpulan

Pengertian Pendidikan islam dapat diartikan sebagai berikut, yaitu salah


satunya bisa disebut dengan al-arbiyah, yang terdiri atas empat unsur
pendekatan yaitu memelihara dan menjaga fitrah peserta didik menjelang
dewasa (baligh), mengembangkan seluruh potensi menuju kesempurnaan,
mengarahkan seluruh fitrih menuju kesempurnaan, serta melaksanakan
pendidikan secara bertahap.
Pendidikan islam sebagai ilmu mempunyai ruang lingkup yang
sangatluas, karena didalamnya banyak segi-segi atau pihak-pihak yang ikut

terlibat baik langsung atau tidak langsung seperti, Pendidik dan Perbuatan
mendidik, anak didik, dasar dan tujuan pendidikan islam, kurikulum
pendidikan islam, materi pendidikan islam, metode pendidikan islam. Dalam
memimpin proses pembelajaran, pendidik perlu memperhatikan prinsip-
prinsip dalam pendidikan islam dan senantiasa mampu mempedomaninya,
bahkan sejauh mungkin merealisasikanya bersama-sama dengan perserta
didik.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, penulis
mengharapkan kritik dan saran untuk makalah kami, agar kedepanya penulis
dapat membuat proposal yang lebih baik lagi.

1
DACTAR PPSTAHA
Abuddin Nata. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group.
Ar-Rasyidin dan Samsul Nizar. 2005. Filsafat Pendidikan Islam. Ciputat : PT
Ciputat Press.
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir. 2014. Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.
Ahmad Tafsir. 2013. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung : Ramaja
Rosdakarya.
Bukhari Umar. 2012. Hadis Tarbawi, Pendidikan dalam Perspektif Hadis. Jakarta:
Amzah.

Muhaimin. 2002. Paradigma Pendidikan Islam. Bandung : Remaja Rosdakarya.


M. Jindar Wahyudi. 2006. Nalar Pendidikan Qur'ani, (Yogyakarta : Apeiron
Philotes.
Muhammad Fuad Abdul Baqi, Al-lu'lu' wal Marjan:Mutiara Hadits Sahih Bukhari
dan Muslim, (Ummul Qura, 1949), hadits no.1702.
Mappasiara. Pendidikan Islam. Volume VII, Nomor 1, Januari-Juni 2018.
Ramayulis. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kalam Mulia.
Sri Miniarti. 2013. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : AMZAH.
Safrudin Aziz. 2015. Pemikiran Pendidikan Islam. Yogyakarta : KALIMEDIA.
Suryani.2012.Hadis Tarbawi:Analisis Paedagogis Hadis-Hadis Nabi.
Yogyakarta:Teras.
Fatkhur Rohman. 2016. Ilmu Pendidikan Islam. UIN Sumatra Utara.

Anda mungkin juga menyukai