JOB 2 (Semen) - Dikonversi
JOB 2 (Semen) - Dikonversi
JOB 2 (Semen) - Dikonversi
JOB II
A. TUJUAN
Untuk mengatahui presentase air yang digunakan pada campuran
semen sehingga tercapai suatu kondisi kelecakan yang ideal.
B. DASAR TEORI
Konsistensi normal semen adalah suatu konsistensi atau kondisi
standar yang menunjukkan kebasahan pada semen. Kebutuhan air yang
sesuai dalam pencampuran semen penting sebab jika terlalu banyak air akan
encer sehingga penyebarannya akan terlalu cepat. Sebaliknya, apabila air
yang dicampurkan sedikit maka campuran akan menjadi kental dan sulit
terjadi penyebaran campuran. Untuk menentukan presentase air yang akan
digunakan dalam pencampuran semen dapat dilakukan pengujian dengan alat
vicat atau flow table/meja leleh.
Berdasarkan SNI 03-6826-2002 konsistensi normal semen dengan
alat vicat akan dicapai jika batang peluncur pada alat vicat menembus
sampai batas 10 ± 1mm, dibawah permukaan dalam pasta dalam waktu 30
detik setelah dilepaskan. Sedangkan konsistensi normal pada pengujian flow
table akan dicapai jika nilai pengujian telah memenuhi flow yang
disyaratkan yaitu 110% – 120%.
D1−D0
KN= ×100 %
D0
Dimana :
KELOMPOK 1 1A D3 TKG
POLITEKNIK NEGERI JURUSAN TEKNIK SIPIL LABORATORIUM
UJUNG PANDANG PENGUJIAN BAHAN
KELOMPOK 1 1A D3 TKG
POLITEKNIK NEGERI JURUSAN TEKNIK SIPIL LABORATORIUM
UJUNG PANDANG PENGUJIAN BAHAN
2. Bahan
a. Semen Portland 640 gram b. Air
KELOMPOK 1 1A D3 TKG
POLITEKNIK NEGERI JURUSAN TEKNIK SIPIL LABORATORIUM
UJUNG PANDANG PENGUJIAN BAHAN
D. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Saring dan timbang semen 640 gram.
3. Untuk percobaan pertama, timbang air sebanyak 28% dari berat semen.
4. Masukkan air kedalam mangkok mixer kemudian masukkan semen dan
diamkan selama 15 detik.
5. Jalankan mesin pengaduk (mixer) dengan kecepatan 140 ± 5 Rpm (gigi
2) selama 60 detik.
6. Bersihkan dinding bagian dalam mangkok mixer dengan spatula selama
15 detik.
7. Jalankan mixer dengan kecapatan 280 ± 10 Rpm selama 60 detik (gigi 4)
8. Jika pasta belum tercampur merata aduk secara manual dengan
menggunakan spatula, ambil segenggam dengan menggunakan sarung
tangan kemudian bentuk menyerupai bola, menggunakan kedua tangan
lemparkan adonan dari tangan kanan ke kiri dengan jarak 15 detik
sebanyak 6 kali.
9. Kemudian letakkan cincin konik ditangan sebelah kiri dengan posisi
diameter besar diatas, kemudian masukkan bola pasta kedalam cincin
konik, kemudian ratakan permukaannya dengan spatula.
10. Dengan gerakan cepat letakkan cincin konik diatas meja leleh dengan
diameter besar menghadap kebawah, kemudian atur posisinya sehingga
berada ditengah meja leleh lalu ratakan permukaan cincin konik dari sisa
pasta di lap menggunakan majun.
11. Angkat cincin konik secara vertical kemudian putar meja leleh sebanyak
25 kali putaran selama 15 detik.
12. Ukur diameter pasta minimal 4 kali dan rata-ratakan (D1)
KELOMPOK 1 1A D3 TKG
POLITEKNIK NEGERI JURUSAN TEKNIK SIPIL LABORATORIUM
UJUNG PANDANG PENGUJIAN BAHAN
13. Menghitung konsistensi normal semen, apabila nilai yang diperoleh <
110% maka ulangi percobaan dari langkah ke-3 dengan menambahkan
% air. Namum jika nilai yang diperoleh > 120% maka percobaan
diulangi dari langkah ke-3 dengan cara mengurangi % air.
14. Laporkan dan bersihkan alat.
2. Perhitungan
D1−D0 D1−D0
KN28%= ×100 % KN26%= ×100 % KN27%=
D0 D0
D1−D0
×100 %
D0
26−10,1 17,8−10,1
= × 100 % = × 100 % =
10,1 10,1
18−10,1
× 100 %
10,1
= 157,4% = 76,2% = 78,2%
D1−D0 D1−D0
KN31%= ×100 % KN29%= ×100 %
D0 D0
25,5−10,1 21,8−10,1
= × 100 % = × 100 %
10,1 10,1
= 152,4% = 116,5%
POLITEKNIK NEGERI JURUSAN TEKNIK SIPIL LABORATORIUM
UJUNG PANDANG PENGUJIAN BAHAN
KELOMPOK 1 1A D3 TKG
F. KESIMPULAN
Setelah melakukan pengujian konsistensi normal semen, maka
diperolah konsistensi normal yaitu 116,5% pada jumlah air sebanyak 29%
atau 185,6 gram dan hasil tersebut memenuhi standar yang telah ditetapkan
yaitu sebesar 110 – 120%.
G. DOKUMENTASI
KELOMPOK 1 1A D3 TKG
KELOMPOK 1 1A D3 TKG