Ilovepdf Merged
Ilovepdf Merged
Oleh :
dr. Nurul Hiza
Pendamping :
dr. Rinaldi
JUDUL PENELITIAN
Mengesahkan,
Dokter Pendamping PIDI
dr. Rinaldi
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-
Nya lah penulis dapat menyelesaikan tugas mini project ini yang berjudul
Tingkat Kepatuhan Konsumsi Obat Pada Penderita Diabetes Di Wilayah
Kerja Puskesmas Dewantara Kabupaten Aceh Utara. Shalawat beriring salam
penulis sampaikan juga kepada Nabi Besar Muhammad SAW atas semangat
perjuangannya dan suri tauladan bagi ummatnya. Pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada dr. Rinaldi, selaku dokter pendamping
dokter internsip, atas segala ilmu yang telah diberikan.
Terimakasih juga atas dukungan dari teman-teman sejawat yang telah
memberikan beragam saran yang cukup membangun dan tak lupa pula ucapan
terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada kedua orang tua penulis yang
senantiasa memberi nasihat dan menyemangati hidup penulis hingga saat ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulis adalah seorang manusia
yang masih berkemungkinan berbuat salah, oleh karena itu penulis menerima
semua kritik dan saran yang bersifat korektif dan konstruktif dari semua pihak
demi perbaikan di masa mendatang.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
DAFTAR TABEL................................................................................... ....... vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................. 2
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................... 2
1.3.1. Tujuan Umum ........................................................ 2
1.3.2. Tujuan Khusus ....................................................... 2
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................. 3
1.4.1. Manfaat Ilmiah ....................................................... 3
1.4.2. Manfaat Praktis ...................................................... 3
iv
3.5. Alat/Instrumen dan Bahan Penelitian ................................. 13
3.6. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 13
3.7. Prosedur Penelitian ............................................................ 13
3.8. Pengelolaan dan Analisis Data Penelitian .......................... 14
3.8.1. Pengolahan Data .................................................... 14
3.8.2. Analisa Data Penelitian .......................................... 14
v
DAFTAR TABEL
Halaman
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.KerangkaTeori ........................................................................... 10
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Penjelasan Penelitian.................................................................. 21
Lampiran 2 Surat Pernyataan Kesediaan Menjadi Responden ....................... 22
Lampiran 3 Kuisoner Penelitian .................................................................... 23
Lampiran 4 Data Penelitian ........................................................................... 25
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
2
2.1.1 Definisi
Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit metabolik yang ditandai
dengan adanya hiperglikemia yang terjadi oleh karena pancreas tidak mampu
mensekresi insulin, gangguan kerja insulin, ataupun keduanya. Dapat terjadi
kerusakan jangka panjang dan kegagalan pada berbagai organ seperti mata, ginjal,
saraf, jantung, serta pembuluh darah apabila dalam keadaaan hiperglikemia
kronis. Diabetes Mellitus atau sering disebut dengan kencing manis adalah suatu
penyakit kronik yang terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin
atau tidak dapat menggunakan insulin (resistensi insulin), dan juga di diagnose
melalui pengamatan kadar glukosa di dalam darah. Insulin merupakan hormon
yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas yang berperan dalam memasukkan
glukosa dari aliran darah ke sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai sumber
energi.1,3,7
Diabetes Mellitus adalah kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
kedua-duanya. Diabetes Mellitus merupakan kondisi saat gula darah dalam tubuh
tidak terkontrol akibat dari gangguan sensitivitas sel beta pancreas untuk
menghasilkan hormon insulin yang berperan sebagai pengontrol kadar gula darah
dalam tubuh.1,7
2.1.2 Klasifikasi
Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun 2020, klasifikasi DM
yaitu DM tipe 1, DM tipe 2, DM gestasional, dan DM tipelainnya. Namun jenis
DM yang paling umum yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2.1,7,8
1. Diabetes Melitus Tipe I; DM tipe 1 ialah proses autoimun ataupun
idiopatik dapat menyerang orang semua golongan umur, namun lebih sering
terjadi pada anak-anak. Penderita DM tipe 1 membutuhkan suntikan insulin
setiap hari untuk mengontrol glukosa darahnya. Diabetes tipe ini sering
disebut juga Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM), yang
4
5
2.1.4 Patofisiologi
Gangguan patofisiologi DM dikaitkan dengan ketidakmampuan tubuh untuk
merombak glukosa menjadi energy karena tidak ada ataupun kurangnya produksi
6
insulin di dalam tubuh. Insulin adalah suatu hormone pencernaan yang dihasilkan
oleh kelenjar pankreas dan berfungsi untuk memasukkan gula kedalam sel tubuh
untuk digunakan sebagai sumber energi. Pada pasien DM, insulin yang dihasilkan
tidak mencukupi sehingga gula menumpuk dalam darah. Patofisiologi pada DM
tipe 1 terdiri atas autoimun dan non-imun. Pada autoimun-mediated DM, factor
lingkungan dan juga genetic diperkirakan menjadi factor pemicu kerusakan sel
beta pankreas. Tipe ini disebut tipe 1A. Sedangkan tipe non-imun, lebih umun
daripada autoimun. Tipe non-imun terjadi sebagai akibat sekunder dari penyakit
lain seperti pancreatitis atau gangguan idiopatik.1,7,9
Diabetes Mellitus tipe 2 merupakan hasil dari gabungan resistensi insulin
dan sekresi insulin yang tidak adekuat, hal tersebut menyebabkan predominan
resistensi insulin sampai dengan predominan kerusakan sel beta. Kerusakan sel
beta yang ada bukan suatu autoimun mediated. Pada DM tipe 2 tidak ditemukan
suatu pertanda auto antibodi. Pada resistensi insulin, konsentrasi insulin yang
beredar mungkin tinggi tetapi pada keadaan gangguan fungsi sel beta yang berat
kondisinya dapat rendah. Pada dasarnya resistensi insulin dapat terjadi akibat
perubahan-perubahan yang mencegah insulin untuk mencapai reseptor
(praresptor), perubahan dalam pengikatan insulin atau transduksi sinyal oleh
resptor, atau perubahan dalam salah satu tahap kerja insulin pasca reseptor. Semua
kelainan yang dapat menyebabkan gangguan transport glukosa dan resistensi
insulin akan menyebabkan hiperglikemia sehingga menimbulkan manifestasi
DM.1,7,9
2.1.6 Diagnosis
Kriteria Diagnosis Diabetes Melitusadalahsebagai berikut:1,7,10
7
1. Kadar glukosa darah puasa ≥ 126 mg/dL. Puasa merupakan kondisi tidak
adaasupan kalori minimal 8 jam.
2. Glukosa plasma 2 jam setelah makan ≥ 200 mg/dL. Tes Toleransi Glukosa
Oral adalah pemeriksaan glukosa setelah mendapat pemasukan glukosa
yang setara dengan75 gram glukosa anhidrat yang dilarutkan dalam air.
3. Nilai A1C ≥ 6,5%. Dilakukan pada laboratorium yang telah terstandardisasi
dengan baik.
4. Pemeriksaan glukosa plasma sewaktu ≥ 200 mg/dl dengan keluhan klasik
(poliuria, polidipsi, dan polifagia).
2.1.7 Komplikasi
Komplikasi akan mempengaruhi dan mengganggu berbagai organ yang
sering terjadi pada pasien DM karena tingginya kadar glukosa dalam darah.
Komplikasi DM tipe 2 ada yang bersifat akut dan kronis. Diabetes ketoasidosis,
hiperosmolar non ketotik, dan hipoglikemia merupakan komplikasi akut,
sedangkan komplikasi kronis yang bersifat menahun, yaitu:1,7
1. Makro angiopati merupakan komplikasi pada pembuluh darah besar seperti
otak, jantung, dan arteri perifer.
2. Mikro angiopati merupakan komplikasi pada pembuluh darah kecil.
Terdapat 2 bentuk komplikasi mikroangiopati, yaitu:
a. Retinopati, adalah gangguan penglihatan hingga kebutaan pada retina mata.
Gangguan lainnya seperti kebutaan, makulopati (meningkatnya cairan
bagian tengah retina), katarak, dan kesalahan bias (adanya perubahan dari
ketajaman lensa mata yang dipengaruhi oleh konsentrasi glukosa dalam
darah).
b. Nefropati diabetik, adalah komplikasi yang ditandai dengan kerusakan
ginjal sehingga racun didalam tubuh tidak bisadikeluarkan dan juga
menyebabkan proteinuria (terdapat protein pada urin).
3. Neuropati ditandai dengan hilangnya sensasi distal dan juga berisiko tinggi
mengalami amputasi, nyeri dimalam hari, bergetar dan kaki terasa terbakar.
Penyempitan pembuluh darah pada jantunga dalah cirri penyakit pembuluh
darah perifer yang diikuti dengan neuropati.
8
2.1.8 Tatalaksana
Pilar penatalaksanaan DM yaitu edukasi berupa perawatan diri bagi pasien
dan keluarga, terapi nutrisi medis atau diet, latihan aktivitas fisik, dan juga terapi
farmakologi. Langkah pendekatan non farmakologi dikombinasikan dengan terapi
farmakologi ataupun medikamentosa untuk mencapai sasaran pengendalian DM.
Dalam melakukan pemilihan intervensi farmakologis perlu diperhatikan titik kerja
obat sesuai dengan macam-macam penyebab terjadinya hiperglikemia. Contoh
obat penatalaksanaan farmakologi ialah Sulfonilurea, Metformin, Acarbose,
Sitagliptin, dan Canagliflozin. Penatalaksanaan edukasi perawatan diri pasien DM
tipe 2, tidak hanya bagi pasien akan tapi juga bagi keluarga. Edukasi berguna
untuk mengajak keluarga mengetahui perawatan diri penyandang DM. Keluarga
berperan sebagai pemberi dukungan bagi anggota keluarga yang lain untuk
melakukan suatu perilaku sehat yang diharapkan, oleh karena itu keluarga dapat
dijadikan sasaran edukasi sebagai pendukung perawatan diri pasien DM.1,7
1. Perawatan Diri
Perawatan diri merupakan konsep yang melibatkan berbagai aspek perilaku
manusia. Perawatan diri merupakan salah satu usaha pencegahan komplikasi dan
untuk menurunkan angka kematian yang tinggi akibat DM. Pasien DM
memerlukan pengontrolan diri yang efektif untuk mencegah komplikasi.
Perawatan diri yang baik dan juga benar pada pasien DM termasuk pengendalian
factor risikonya, dapat menurunkan angka kesakitan berulang, komplikasi dan
kematian yang disebabkan oleh penyakit tersebut. Perawatan diri pasien diabetes
mellitus meliputi perencanaan diet, kepatuhan minum obat, pemantauan gula
darah, dan pelaksanaan aktivitas fisik yang teratur. Ada beberapa faktor-faktor
yang berpotensi mempengaruhi individu dalam meningkatkan atau menurunkan
aktivitas dan perilaku perawatan diri. Faktor yang menurunkan perilaku perawatan
diri pasien DM yaitu penurunan motivasi (rasa malas dan jenuh), penurunan
kemampuan fisik (mudah lelah) sehingga malas melakukan aktivitas fisik, dan
juga kurangnya pengetahuan tentang perawatan diri. Untuk mengatasi faktor yang
menurunkan perilaku perawatan diri tersebut pasien DM membutuhkan dukungan
dan kerja sama dari keluarga, keluarga perlu terlibat pada perawatan diri pasien
DM.1,7,10
9
2. Peran Keluarga
Keluarga merupakan penyedia pelayanan kesehatan utama bagi pasien yang
mengalami penyakit kronik seperti penyakit diabetes melitus. Dukungan keluarga
adalah sikap, tindakan dan juga penerimaan keluarga terhadap penderita yang
sakit. Dukungan bias berasal dari orang lain (orang tua, anak, suami, istri ataupun
saudara) yang dekat dengan subjek dimana bentuk dukungan berupa informasi,
tingkah laku tertentu atau materi yang dapat menjadikan individu merasa
disayangi, diperhatikan dan dicintai. Dukungan yang dapat diberikan untuk
penderita diabetes melitus salah satunya adalah bentuk dukungan secara
emosional. Bentuk dukungan keluarga ini dapat berupa dukungan simpati dan
empati, cinta, kepercayaan serta penghargaan. Keluarga merupakan perkumpulan
dua orang ataupun lebih individu yang hidup bersama dalam keterikatan,
emosional dan setiap individu memiliki peran masing-masing yang merupakan
bagian dari keluarga. Dukungan keluarga sebagai suatu proses hubungan antara
keluarga. Dukungan keluarga menagacu pada dukungan-dukungan yang
dipandang oleh keluarga sebagai sesuatu hal yang dapat dilakukan untuk keluarga
tersebut. Dukungan keluarga didefinisikan sebagai social support. Terdapat empat
jenis social support yaitu: emotional support berupa empati, cinta, kepercayaan
dan juga perhatian, instrumental support berupa bantuan nyata serta pelayanan,
apprasial support berupa memberikan informasi yang berguna untuk tujuan
evaluasi diri, umpan balik yang membangun, dan afirmasi, informational support
berupa bantuan informasi dan saran yang dapat digunakan untuk mengatasi
masalah.1,7,10
jangka panjang bila tidak didukung dengan kepatuhan dalam mengkonsumsi obat
diabetes tersebut.1,11,12 Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan terlebih
dahulu pada Puskesmas Dewantara dengan mewawancarai tujuh pasien DM. Hasil
wawancara didapatkan tiga penderita mengetahui tentang diabetes dan
mengetahui pengobatan seperti kapan harus mengkomsumsi obat dan bahaya bila
berhenti mengkonsumsi obat diabetes tanpa anjuran dokter. Sedangkan empat
lainnya, kurang mengetahui tentang diabetes dan tidak mengetahui bahaya yang
ditimbulkan apabila tidak teratur mengkonsumsi obat diabetes tanpa anjuran
dokter.11,12
A B
Tingkat Kepatuhan
Glukosa Darah Terkontrol
Konsumsi Obat
Keterangan
= Diteliti
= Hasil
= Tidak diteliti
= Variabel pengganggu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian
11
12
2
𝑍𝛼 + 𝑍𝛽
𝑛 = [1 1+𝜌
] +3
ln (1−𝜌)
2
2
1,96 + 0,84
𝑛 = [1 1+0,448
] +3
ln (1−0,448)
2
2
2,8
𝑛 = [1 ] +3
. 0,964390526
2
𝑛 = 36,7
Keterangan:
N = Jumlah sampel
𝑍1/2.𝛼 = Standard deviation untuk 𝛼 uji 2 arah (1,96)
𝑍𝛽 = Standard deviation untuk 𝛽 (𝛽-0,20, Z= 0,84)
𝜌 = koefisien korelasi antar variabel yang diharapkan
ln = Fungsi logarima “ln”
Besar sampel minimal yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak
36 sampel responden penelitian.
13
Penelitian ini menggunakan data primer. Data primer merupakan data yang
dikumpulkan secara langsung oleh peneliti melalui wawancara langsung dan juga
kuisoner yang diberikan kepada responden penelitian.
3.8.1Pengolahan Data
1. Editing dilakukan untuk memeriksa ketepatan dan kelengkapan data.
Apabila data belum lengkap ataupun terdapat kesalahan pada data,
dilengkapi dengan mengobservasi ulang.
2. Coding yaitu data yang telah terkumpul dan telah dikoreksi ketepatan serta
kelengkapannya kemudian diberi kode secara manual sebelum diolah
dengan computer.
3. Entri yaitu data yang telah dibersihkan kemudian dimasukan dalam program
computer.
4. Cleaning yaitu pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer guna menghindari terjadinya kesalahan dalam pemasukan data.
5. Saving yaitu penyimpanan data untuk siap dianalisis.
Penelitian ini dilakukan selama bulan Agustus yang bertempat pada wilayah
kerja Puskesmas Dewantara dengan menggunakan data primer sebanyak 36
responden penelitian. Dibawah ini, tabel karakteristik responden yang dinilai
dalam penelitian ini.
Tabel 4.1 Karakteristik Usia Responden Penelitian
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Dewasa Akhir (36-45 Tahun) 4 11.1 11.1 11.1
Lansia Awal (46-55 Tahun) 17 47.2 47.2 47.2
Lansia Akhir (56-65 Tahun) 15 41.7 41.7 41.7
Total 36 100.0 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Perempuan 20 55.6 55.6 55.6
Laki-Laki 16 44.4 44.4 44.4
Total 36 100.0 100.0 100.0
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid SD 9 25.0 25.0 25.0
SLTP/SMP 14 38.9 38.9 38.9
SLTA/SMA 13 36.1 36.1 36.1
Total 36 100.0 100.0 100.0
15
16
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid IRT 12 33.3 33.3 33.3
Petani 13 36.1 36.1 36.1
Wiraswasta 11 30.6 30.6 30.6
Total 36 100.0 100.0 100.0
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tingkat Patuh Kurang 24 66.7 66.7 66.7
Tingkat Patuh Cukup 10 27.8 27.8 27.8
Tingkat Patuh Baik 2 5.5 5.5 5.5
Total 36 100.0 100.0 100.0
4.2 Pembahasan
seperti ketika hendak berpergian lupa membawa obat dan adapula yang memang
sengaja tidak meminum obat ketika merasa dirinya sehat dan takut terjadi efek
samping apabila sering mengkonsumsi obat diabetes. Kepercayaan setiap pasien
mengenai bentuk penyakitnya memiliki pengaruh yang besar pada keinginan
mereka untuk mengikuti saran kesehatan terapi pengobatan.13,14,15
Kepatuhan dalam pengobatan diabetes merupakan hal penting, dikarenakan
diabetes adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan tetapi harus selalu
dikontrol sehingga tidak terjadi komplikasi yang berujung pada kematian. Dengan
kepatuhan dapat menggambarkan bagaimana perilaku pasien dalam menjalankan
aturan dalam pengobatan yang dijalani dan juga edukasi yang diberikan oleh
tenaga kesehatan. Kepatuhan terhadap pengobatan merupakan faktor penting yang
dalam kesehatan lanjutan dan kesejahteraan pasien diabetes. Kepatuhan yang
rendah termasuk dalam faktor penghambat kontrol yang baik, kepatuhan pasien
akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan terapi yang dijalani. Tingginya
motivasi terhadap pengobatan yang dilakukan memiliki pengaruh yang kuat
terhadap kepatuhan dan pengetahuan pendertia diabetes akan dapat menjadi guru
yang baik bagi dirinya.13,14,15
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
19
20
15. Widiasworo, F.B., Wijaya, N., Ratna, E.,Sulistyarini, A., Profil Kepatuhan
Pasien Puskesmas Candi Sidoarjo Dalam Penggunaan Anti Diabtes
Oral.Jurnal Farmasi Komunitas. 2015: 2 (1): 5-11.
21
Lampiran 1
Assalamualaikumwr. wb.
Yth. Saudara/i
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
STR :
Alamat :
No. Hp :
Dengan ini memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk dapat ikut terlibat di
dalam mini project yang saya kerjakan untuk kegiatan Unit Kesehatan Masyarakat
(UKM) pada Program Dokter Internship Indonesia. Adapun penelitiannya adalah:
Judul : Tingkat kepatuhan konsumsi obat pada penderita diabetes di
Wilayah kerja puskesmas Dewantara
Tujuan : Mengetahui tingkat kepatuhan konsumsi obat pada penderita
Diabetes di wilayah kerja puskesmas Dewantara
Periode : Agustus 2021
Besar harapan saya agar Bapak/Ibu dapat berpartisipasi dalam penelitian ini,
agar dapat memajukan Kesehatan dan juga Mutu pelayanan Puskesmas
Dewantara. Demikian penjelasan ini disampaikan dan saya sendiri mengucapkan
terimakasih atas perhatian dan kerjasama saudara/i.
Wassalam
Yang diberi penjelasan Yang menjelaskan
Lampiran 2
Lampiran 3
KUISONER
TINGKAT KEPATUHAN KONSUMSI OBAT PADA PENDERITA
DIABETES DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DEWANTARA
KABUPATEN ACEH UTARA
No Responden :
Tanggal Wawancara :
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Pendidikan Terakhir : Tidak Sekolah SD
SLTP SLTA
Diploma Serjana
Magister Lain-lain
Pekerjaan Terakhir : Tidak Bekerja Wiraswasta
Petani IRT
PNS/TNI/POLRI Lain-Lain
Lampiran 4
DATA PENELITIAN
No Identitas Usia Gender Pekerjaan Pendidikan Kepatuhan
1 Tn. K 56 Tahun Laki-Laki Petani SLTP/SMP 1
2 Ny. P 51 Tahun Perempuan IRT SLTP/SMP 1
3 Tn. TR 58 Tahun Laki-Laki Petani SD 2
4 Ny. AS 48 Tahun Perempuan Petani SLTP/SMP 1
5 Tn. HY 49 Tahun Laki-Laki Wiraswasta SLTA/SMA 1
6 Tn. M 55 Tahun Laki-Laki Wiraswasta SLTP/SMP 1
7 Ny. SN 42 Tahun Perempuan IRT SLTP/SMP 1
8 Ny. ZD 53 Tahun Perempuan IRT SD 2
9 Tn. B 58 Tahun Laki-Laki Wiraswasta SLTA/SMA 2
10 Tn. L 62 Tahun Laki-Laki Petani SD 1
11 Ny. NJ 57 Tahun Perempuan Petani SLTP/SMP 1
12 Ny. S 51 Tahun Perempuan IRT SLTA/SMA 3
13 Tn. VR 52 Tahun Laki-Laki Wiraswasta SLTA/SMA 1
14 Tn. A 57 Tahun Laki-Laki Wiraswasta SLTA/SMA 1
15 Ny. FY 52 Tahun Perempuan Wiraswasta SLTP/SMP 1
16 Ny. Y 59 Tahun Perempuan IRT SLTA/SMA 1
17 Tn. MJ 53 Tahun Laki-Laki Petani SD 1
18 Tn. AI 54 Tahun Laki-Laki Petani SLTP/SMP 2
19 Ny. AN 56 Tahun Perempuan Petani SLTP/SMP 2
20 Ny. SU 57 Tahun Perempuan IRT SLTA/SMA 1
21 Tn. NH 42 Tahun Laki-Laki Wiraswasta SLTA/SMA 1
22 Tn. ZF 45 Tahun Laki-Laki Petani SLTP/SMP 1
23 Tn. TY 59 Tahun Laki-Laki Wiraswasta SD 2
24 Ny. IS 49 Tahun Perempuan IRT SLTA/SMA 1
25 Ny. SC 51 Tahun Perempuan IRT SLTA/SMA 2
26 Tn. E 56 Tahun Laki-Laki Petani SD 1
27 Tn. DR 44 Tahun Laki-Laki Petani SLTP/SMP 1
28 Ny. AG 59 Tahun Perempuan Wiraswasta SLTA/SMA 1
29 Tn. M 58 Tahun Laki-Laki Petani SLTP/SMP 2
30 Tn. GY 55 Tahun Laki-Laki Wiraswasta SLTA/SMA 1
31 Ny. PU 56 Tahun Perempuan IRT SD 1
32 Ny. Y 48 Tahun Perempuan IRT SD 1
33 Ny. C 46 Tahun Perempuan IRT SLTP/SMP 2
34 Ny. KK 51 Tahun Perempuan Wiraswasta SLTA/SMA 3
35 Ny. TJ 50 Tahun Perempuan IRT SD 2
36 Ny. MA 57 Tahun Perempuan Petani SLTP/SMP 1