Makalah Sejarah Peradaban Pada Masa Khulafaur Al-Rasydin
Makalah Sejarah Peradaban Pada Masa Khulafaur Al-Rasydin
Makalah Sejarah Peradaban Pada Masa Khulafaur Al-Rasydin
Diajukan Sebagai
Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Kurnia Duwi Putra 2151020340
Lidiya Afrila 2151020342
Dosen Pengampu:
Andi Aisyah, M.Pd
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan karunia, rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat beserta salam tidak lupa
penulis sanjungkan kepada junjungan umat, Rasulullah SAW. Penulis merasa
bersyukur karena telah menyelesaikan makalah mengenai “Perkembangan
Peradaban Islam Pada Masa Khulafa’ Al-Rasydin” sebagai tugas mata kuliah
Sejarah Peradaban Islam.
Penulis ucapkan terimakasih kepada Ibu Andi Aisyah, M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah Sejarah Peradaban Islam. Penulis berharap tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang
ditekuni. Penulis juga mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
KESIMPULAN ..............................................................................................................21
3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................21
3.2 Saran dan Kritik ..................................................................................................21
DASTAR PUSTAKA .....................................................................................................22
iv
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1
Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam, Semarang: Pustaka Rizki Putra, cetakan ketiga 2011, hal.
50.
2
Ahmad Jamil, Sejarah Kebudayaan Dinamika Islam, Gresik: Putra Kembar Jaya, 2011. hal 22.
1
kerosulan tidak dapat digantikan oleh Khulafaur Rasyidin karena Rasulullah adalah
Nabi dan Rosul yang terakhir. Setelah Beliau tidak ada lagi Nabi dan Rosul lagi.
3
Machfud Syaefuddin, Perdaban Islam, Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 2013. hlm 29.
2
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Bagaimana Sejarah Perkembangan Pada Masa Khulafaur
Al-Rasydin ?
3
BAB II
Pembahasan
Tugas seorang khalifah selain sebagai kepala Negara, dia juga menjabat
sebagai panglima pasukan Islam yang memiliki kewenangan luas dalam hal
pemerintahan. Dalam sejarah, tugas Nabi Muhammad SAW sebagai kepala
pemerintahan dalm kepala negara diemban oleh empat sahabat terdekatnya secara
berurutan. Termasuk dalam tugas tersebut adalah mengurus masalah keagamaan
umat Islam. Keempat penggantinya inilah yang dikenal dengan sebutan Khulafaur
Rasydin. Secara kebahasaan, Khur Rasydin berarti para Khalifah yang mendapat
petunjuk, Keempat Khalifah tersebut adalah Abu Bakar As-Shiddiq (632 - 834M),
Umar Bin Khatab (634-644m), Usman Bin Affah (644-656m), Dan Ali Bin Abi
Thalib (656-661m)
4
2.2.1 Profil Singkat Abu Bakar
Nama beliau menurut pendapat yang shahih adalah Abdullah bin
‘Usman bin ‘Amir bin ‘Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taiym bin Murrah bin Ka’ab
bin Lu’ay Al Qurasyi At Taimi.4 Abu Bakar berasal dari keturunan Suku Taim bin
Murrah bin Ka’ab. Jika ditarik garis ke atas, pertautan asal keturunan Abu Bakar
akan bertemu dengan keluarga Nabi Muhammad SAW, yakni bersatu dalam darah
Adnan.5 Sehingga antara Muhammad dan Abu Bakar masih memiliki tali
persaudaraan.
Abu Bakar dikenal sebagai sahabat yang dekat dengan Rasul dan
selalu siap membela Rasul dalam posisi yang sulit. Dia merupakan salah satu orang
yang masuk Islam pertama kali. Hal ini disebabkan karena sebelum Abu Bakar
mengenal Muhammad, dia sudah dikenal sebagai seorang pemikir yang cerdas.
Sebagai seorang ahli fikir, Abu Bakar mengkritisi orang Quraisy bahwa
penyembahan berhala merupakan suatu kebodohan.8 Sehingga setelah Muhammad
mendakwahkan agama baru yaitu Islam, beliau langsung menjadi pengikutnya.
5
Husain Muhamad Haikal, KhalifahRosulullah Abu Bakar As-Shiddiq, (Solo: Pustaka Mantiq,
1994), hlm. 31
6
Ibid, hlm. 31
7
Ibid, hlm. 34
8
Ibid, hlm. 34-35
5
Abu Bakar dikenal sebagai sahabat Nabi yang mempunyai jiwa yang
tenang, perasaanya yang halus, dan akhlaknya menunjukan kemuliaan. Sehingga
beliau disenangi orang lain dan mudah bergaul dengan siapa saja. Beliau
mendapatkan gelar As Shidiq dari Rasul karena merupakan orang yang pertama kali
membenarkan peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi. Gelar ini masih kita kenal sampai sampai
saat ini.
Saat wafatnya Rasul, Abu Bakar sangat terpukul dan sedih karena
kehilangan orang yang sangat dicintanya, akan tetapi dia merupakan orang yang
paling tenang dalam menghadapi peristiwa ini. Dia orang yang pertama kali
mengabarkan meninggalnya Rasul dan dipercayai oleh kaum Muslimin.
9
Ibid, hlm. 120
10
Ali Sodikin, dkk, Sejarah Peradaban,. hlm. 47
6
A. Mengirim Pasukan Usamah
11
Husain Muhamad Haikal, Khalifah Rosulullah,. hlm. 103
7
Munculnya orang yang tidak mau membayar zakat juga merupakan
persoalan yang cukup rumit. Menurut mereka karena kaum Anshar dan Muhajirin
telah berselisih paham mengenai kedudukan Khalifah sebagai pengganti Rasulullah
SAW. Beliau sendiri tidak pernah mewasiatkan kepada siapapun untuk
menggantikan kedudukanya. Oleh karena itu, sangatlah layak bagi kita untuk
menentukan jabatan Khalifah bagi golongan mereka masing-masing. Keharusan
untuk tunduk kepada Abu Bakar atau orang lainya tidak terdapat dalam ketentuan
Agama dan kitabullah. Kita hanya diperintahkan untuk taat kepada orang-orang
yang kita angkat untuk mengurusi kita.12
12
Ibid, hlm. 83
13
Ali Sodikin dkk, Sejarah Peradaban,. hlm. 47
14
Husain Muhamad Haikal, Khalifah Rosulullah,. hlm. 117-118
8
Pada masa ini belum banyak yang dapat dilakukan oleh Khalifah
Abu Bakar mengenai pengelolaan pemerintahan. Hal ini disebabkan oleh
banyaknya permasalahan internal yang harus dihadapi. Bentuk pemerintahan pada
masa Khalifah Abu Bakar masih meneruskan seperti apa yang dilakukan oleh Rasul
yaitu kekuasaan bersifat sentral (eksekutif, legislatif dan yudikatif terpusat pada
pemimpin tertinggi). 15
C. Pembukuan Al Qur’an
15
Ali Sodikin dkk, Sejarah Peradaban,. hlm. 48
9
masih didominasi oleh perkembangan ilmu-ilmu naqliyah yaitu ilmu-ilmu yang
bersumber pada Al Qur’an atau dalil naql saja. 16
Umar dikenal sebagai tokoh yang gagah berani dan tegas. Dia
memiliki kepribadian yang benar-benar kuat, tetapi dengan kekuatanya yang besar
itu dia bukanlah seorang yang tamak dan serakah. Dia bukanlah orang yang ingin
berkuasa dan memperbesar kemegahan dan kekuasaan bila tidak ada alasan yang
benar dan mendorongnya ke arah itu sedang dia sendiri tidak menginginkanya.
Karena Umar memiliki fitrah adil, menyampaikan hak-hak kepada yang
seharusnya, dan tetap menjauhi hal-hal yang dijauhi oleh orang-orang di
sekitarnya.18
Dibalik sikapnya yang keras tersebut dia memiliki sikap yang adil,
penyayang, antusias, cerdas, teguh iman, dan selalu sedia membela agamanya.19
Dia selalu siap membela Rasul saat diserang oleh musuh-musuh Islam.
16
Ibid, 59
17
Anonim, Biografi Umar Bin Khtttab, http://kolombiografi.blogspot.com/2009/01/biografi-umar-
bin-khtttab.html diakses tanggal 4 Oktober 2013
18
Abbas Mahmoud Al Akkad, Kecermelangan Khalifah Umar bin Khattab, terj. Bustani A. Gani
dan Zainal Abidin Ahmad, (Jakarta: Bulan Bintang,1978), hlm.13
19
Ibid, hlm. 36
10
2.3.2 Kebijakan Strategis Umar
Umar bin Khattab diangkat dan dipilih oleh para pemuka masyarakat
dan disetujui oleh jama’ah kaum Muslimin. Pada saat sakit menjelang ajal tiba, Abu
Bakar melihat situasi negara masih labil dan pasukan yang sedang bertempur di
medan perang tidak boleh terpecah akibat perbedaan keinginan tentang siapa yang
akan menjadi calon penggantinya, dia memilih Umar. Pilihannya ini sudah
dimintakan pendapat dan persetujuan para pemuka masyarakat pada saat mereka
menengok dirinya sewaktu sakit.20
20
Ali Sodikin dkk, Sejarah Peradaban. hlm. 46: lihat Shidiqi, Tamaddun Muslim, hlm. 119, Syalabi,
Sejarah dan Kebudayaan, hlm. 237-238, Ibn al-Aysir, Al-Kamli Fi At-Tarikh, jilid II, hlm. 123,:
Hassan, Tarikh Al-Islam, hlm. 211-212
21
Faisal Ismail, Sejarah dan Kebudayaan Islam dari Zaman Permulaan Hingga Zaman
Khulafaurasyidin, (Yogyakarta: Bina Usaha, 198), hlm.115
22
Maman A Maliky, Sejarah Kebudayaan Islam, (Yogyakarta: Pokja Akademik UIN, 2005), hlm.87
11
Agar mekanisme berjalan dengan lancar dibentuk organisasi Negara
Islam yang pada garis besarnya sebagai berikut:
2.3.3 Ijtihad
Pada masalah ijtihad ternyata Khalifah Umar telah mencontohkan
dengan melakukan ijtihad tentang hukum Islam. Ijtihad hukum yang mencakup:
23
Ibid, hlm. 90
12
zaman dapat melakukan ijtihad, asalkan ijtihad yang dilakukannya itu tidak
menyalahi Al Qur’an dan Hadis.
Perkembangan ilmu lain juga mulai terlihat pada masa ini. Seperti
ilmu Hadis, Nahwu, ilmu fiqih, dan ilmu kedokteran.Untuk ilmu hadis memang
belum begitu terkenal pada masa ini hanya saja baru mulai menjadi isu yang
berkembang di kalangan sahabat pada masa itu.
24
Ibid, hlm. 59
13
tentang firman Allah yang bersifat formal tapi juga terdapat karya sastra yang
mengagumkan di dalamnya.
Pada masa Khalifah Umar puisi tidak bisa lepas dari masa Rasul dan
masa jahilyah. Aroma struktural kata dalam puisi sangat terpengaruh oleh Al
Qur’an. Prosa tertuang dalam dua bentuk yaitu Khitabah (bahasa pidato) dan
Kitabah (bahasa korespondensi).25
25
Ibid, hlm. 61
14
memenuhi kebutuhan air penduduk, dibuatlah saluran air dari
sungai menuju ke kota.
26
Ibid, hlm.62-63
27
Ibid, hlm. 46
28
Faisal Ismail, Sejarah dan Kebudayaan. hlm. 119
15
Hubungan Usman dengan Rasulullah sangat akrab. Rasul
mengawinkannya dengan putrinya yang bernama Ruqayah. Setelah Ruqayah
meninggal kemudian mengawinkanya dengan Ummu Kultsum. Usman bin Affan
pernah diutus Rasul kepada kaum Quraisy pada detik-detik peristiwa Hudaibiyah,
dan beliau sukses menjalankan perintah tersebut.29
29
Ibid, hlm.120
30
Ali Shodikin dkk, Sejarah Peradaban. hlm. 48
16
Hal inilah yang menyebabkan terjadinya perlawanan oleh orang-
orang yang tidak setuju dengan kebijakan Usman ini. Perpecahan semakin menjadi-
jadi di kalangan internal pemerintahan Usman yang menyebabkan ilmu
pengetahuan tidak berkembang, begitu pula dengan bidang ijtihad. Sehingga
menyebabkan kemunduran pemerintahan Khulafaur Rasyidin.
17
2.5.1 Profil singkat Ali bin Abi Thalib
Ali ibnu Thalib ibnu Abdul Muthalib dilahirkan 10 tahun sebelum
Nabi Muhammad diutus menjadi Rasul. Ali dikenal dengan budi pekertinya,
kesalehan, keadilan, dan kebersihan jiwanya. Dia terhitung salah seorang dari tiga
tokoh utama yang telah menimba ilmu dari Rasulullah.31
31
Faisal Ismail, Sejarah dan Kebudayaan. hlm.127
32
Ali Shodikin dkk, Sejarah Peradaban
33
Faisal Ismail, Sejarah dan Kebudayaaan. hlm. 128
18
Tidak banyak lagi kebijakan yang ada pada masa pemerintahan Ali
karena dia disibukkan dengan pemberontakan dari dalam. Dan timbul tuduhan
bahwa Ali terlibat dalam konspirasi pembunuhan Usman. Sehingga timbul
peperangan, pertama Perang Jamal yaitu antara Ali dengan Aisyah, Thalhah, dan
Az Zubair, merupakan pertempuran pertama antara sesama Muslim.
19
Keempat, kita boleh meniru keilmuan yang bukan berasal dari Islam,
asalkan dari itu kita bisa mendapatkan maslahat dari itu, seperti yang dicontohkan
khalifah Umar yang mengambil pemikiran Persia tentang konsep negara modern.
20
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Dari sejarah Khulafaur Rasyidin ini, dapat dilihat proses perkembangan
Islam setelah wafatnya Rasulullah. Mulai dari Abu Bakar yang meletakan
pondasi pemerintahan, Khalifah Umar melanjutkanya dengan membentuk
negara modern yang mengantarkan Daulah Islamiyah mencapai masa keemasan.
Awal masa kepemimpinan Usman Daulah Islamiyah masih mengalami masa
puncak tapi padi setengah masa kepemimpinannya mulai terjadi pemberontakan
yang disebabkan oleh praktek korupsi dan nepotisme dalam pemerintahan. Masa
Ali merupakan masa yang paling kelam dari pemerintahan Khulafaur Rasyidin.
Hal ini ditunjukan dengan adanya peperangan pertama kali yang terjadi antar
sesama kaum Muslimin.
Walau dari pembahasan di atas dapat diketahui ada sisisisi positif dan
negatif dari kebijakan yang dilakukan oleh para sahabat khalifah dan sahabat
lainya. Akan tetapi itu tidak mengurangi keshalehan dan integritas dari para
sahabat Nabi dan mereka tetap dijamin sebagai penghuni surga.
21
DASTAR PUSTAKA
Al Akkad, Abbas Mahmoud (terj. Oleh Bustani A. Gani dan Zainal Abidin Ahmad).
1978. Kecermelangan Khalifah Umar bin Khattab, (Jakarta: Bulan Bintang)
Ismail, Faisal. 1984. Sejarah dan Kebudayaan Islam dari Zaman Permulaan
Hingga Zaman Khulafaur Rasyidin, (Yogyakarta: Bina Usaha)
Nasution, Syamruddin. Sejarah Peradaban Islam, Jilid II, (Riau: Yayasan Pusaka
Riau, 2013)
Null, Biografi Abu Bakar Ash Shiddiq RadhiAllahu’anhu, www.Muslim.or.id
diakses 4 Oktober 2012.
Philip K. Hitti, History of The Arabs (London: The Macimillan Press Limitted,
1981)
Siti Maryam, dkk., Sejarah Peradaban Islam Dari Masa Klasik Hingga Modern, c.
3 (Yogyakarta: LESFI, 2009)
Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi dan Sejarahnya (Bandung: Rosda Bandung,
1988)
Sodikin, Ali, dkk. 2009. Sejarah Peradaban Islam Dari Masa Klasik Hingga
Modern, (Yogyakarta: Lesfi)
22