0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
171 tayangan9 halaman

PEMROGRAMAN SMART WEB Modul-5

Modul perkuliahan ini membahas tentang Web Ontology Language (OWL) yang merupakan rekomendasi W3C untuk penulisan ontologi web semantic. OWL memiliki 3 subbahasa yaitu OWL Lite, OWL DL, dan OWL Full yang penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan."

Diunggah oleh

Ari Ariyanto
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
171 tayangan9 halaman

PEMROGRAMAN SMART WEB Modul-5

Modul perkuliahan ini membahas tentang Web Ontology Language (OWL) yang merupakan rekomendasi W3C untuk penulisan ontologi web semantic. OWL memiliki 3 subbahasa yaitu OWL Lite, OWL DL, dan OWL Full yang penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan."

Diunggah oleh

Ari Ariyanto
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 9

MODUL PERKULIAHAN

Pemrograman
Smart Web (Lab)

OWL

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

05
Fakultas Ilmu Teknik Informatika W151700009 Winarsih, S.Si., MMSI
Komputer

Abstract Kompetensi
Web Ontology language (OWL)

OWL adalah salah satu bentuk ontology yang memang dirancang dengan tujuan untuk
digunakan oleh aplikasi yang perlu memproses isi informasi ketimbang menampilkan
informasi untuk konsumsi manusia. OWL merupakan rekomendasi W3C (World Wide Web
Consortium) dalam penulisan ontology untuk web untuk web semantic. OWL dituliskan
dalam syntax XML (eXtended Markup Language). Selain XML dalam OWL digunakan juga
bahasa XMLS (XML Schema), RDF (Resource Description Framework) dan RDFS (RDF
Schema) dan OWL itu sendiri.

OWL menyediakan 3 sub bahasa yang expressive yang dirancang untuk digunakan oleh
komunitas user/implementer tertentu, yakni:

1. OWL lite
2. OWL DL dan
3. OWL Full

OWL lite disediakan untuk pengguna yang secara prinsip memerlukan hirarki klasifikasi dan
batasan sederhana. Sebagai contoh jika menggunakan batasan kardinalitas, ia hanya
mengijinkan nilai kardinalitas 0 dan 1.

OWL DL (Description Logic) disediakan untuk pengguna yang ingin ekspresi maksimal untuk
komputasi dalam artian semua kesimpulan dijamin computabledan decidable. OWL DL
meliputi semua bahasa OWL dan mendukung reasoning

OWL Full tersedia untuk pengguna yang ingin mengekspresikan bahasa secara maksimum
dan syntaknya bebas dari RDF dengan tidak ada jaminan bahwa ia computable. Sepertinya
tidak ada software reasoning yang akan dapat digunakan untuk mendukung resoning yang
komplit dari setiap feature dalam OWL Full.

Mengapa menggunakan OWL? Awalnya adalah adanya ide dan visi dari web semantic. Visi
untuk masa depan yang mana informasi diberikan secara eksplisit yang membuat mesin /
komputer bisa mengerti dan mampu memproses informasi itu secara otomatis dan mampu
mengintegrasikan informasi yang tersedia di web. Komputer diharapkan mampu melakukan
proses reasoningsebagaimana yang dilakukan manusia. Ontology merupakan
bahasa untuk mesin yang digunakan untuk merepresentasikan suatu informasi secara

2018 Pemrograman Smart Web (Lab) Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 Winarsih, S.Si., MMSI http://www.mercubuana.ac.id
eksplisit. Ontology juga mendukung adanya reasoning. Itulah mengapa OWL penting dalam
mewujudkan visi web semantic.

OWL merupakan bahasa untuk mendefinisikan dan menginstansiasi ontologi sebuah web.
Sementara itu ontology merupakan ilmu untuk mendeskripsikan jenis-jenis entitas yang ada
di dunia dan bagaimana mereka terkait satu sama lain. Sebuah ontologi OWL mencakup
deskripsi dari sebuah kelas, properti, dan instansiasi kelas tersebut.

OWL dibangun di atas skema RDF. OWL dan RDF memiliki fungsi dasar yang sama:
mendefinisikan kelas, properti, dan relasi. Meski demikian OWL menawarkan kapabilitas
lebih daripada RDF dalam mendefinisikan relasi-relasi yang kompleks seperti subClass,
restriction, disjoint, constraint, dan juga cardinality.

<owl:Class rdf:ID="ExpensiveSLR">
<rdfs:subClassOf rdf:resource="#SLR"/>
<rdfs:subClassOf>
<owl:Restriction>
<owl:onProperty rdf:resource="#owned_by"/>
<owl:allValuesFrom rdf:resource="#Professional"/>
</owl:Restriction>
</rdfs:subClassOf>
</owl:Class>

OWL adalah bahasa yang direkomendasikan oleh W3C yang merupakan bahasa
ontologi paling ekspresif digunakan dalam aplikasi semantic web untuk
merepresentasikan arti dari terminologi-terminologi dalam suatu domain pengetahuan
secara eksplisit serta relasi antara terminologi tersebut yang tidak dapat dipisahkan
dengan dokumen dan aplikasi web. Karena visi web semantik untuk memberikan
informasi yang bermakna secara eksplisit sehingga mesin dapat memproses secara
otomatis dan mengintegrasikan informasi pada web, maka diperlukan bahasa yang
tepat untuk merepresentasikan informasi tersebut.

OWL digunakan untuk merepresentasikan makna dari kosakata dan relasi antar kata
sehingga makna suatu informasi menjadi eksplisit. OWL dibangun dari RDF dan RDFS
serta menambahkan vocabulary untuk lebih mendefinisikan classes, properties dan
individuals.

OWL menyediakan tiga sub-bahasa yang penggunaannya disesuaikan dengan


kebutuhan, yaitu OWL Lite, OWL DL, dan OWL Full.

2018 Pemrograman Smart Web (Lab) Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Winarsih, S.Si., MMSI http://www.mercubuana.ac.id
OWL DL dapat dipandang sebagai ekstensi dari OWL Lite dan OWL Full sebagai
ekstensi dari OWL DL. Pembangunan ontologi yang mengadopsi OWL harus
menentukan sub-bahasa mana yang tepat untuk kebutuhannya.

Pilihan antara OWL Lite dan OWL DL bergantung pada cukup tidaknya konstruksi
dengan OWL Lite (apakah perlu menggunakan yang lebih ekspresif dengan OWL DL).
Sedangkan pilihan antara OWL DL dan OWL Full bergantung pada apakah lebih penting
melakukan automated reasoning atau memberikan ekspresi yang lebih tinggi pada
model seperti memberikan metaclasses (classes of classes).

SPARQL (SPARQL Protocol and RDF Query Language)

SPARQL (SPARQL Protocol and RDF Query Language) adalah standar yang
dikeluarkan oleh W3C guna melakukan query untuk memperoleh data dari sumber
daya web (web resource) yang terdapat pada dokumen RDF dan OWL. SPARQL query
terdiri atas triple pattern yang sama seperti RDF triple yaitu subject, predicate, dan
object dimana masing-masing dari subject, predicate, dan object dapat menjadi variabel
pada SPARQL. Query SPARQL didasarkan pada pencocokan pola triple pada RDF.

Klausa yang digunakan dalam query SPARQL, diantaranya :

1. PREFIX
Statemen PREFIX merupakan sebuah metode yang digunakan sebagai penunjuk
yang membawa informasi dalam suatu resource yang dalam hal ini diwakili oleh
URI (Uniform Resource Identifier). Pada dasarnya PREFIX digunakan untuk
menyingkat sebuah resource.

2. SELECT
Statement SELECT mendefinisikan sebuah daftar variabel-variabel yang akan
dikembalikan sebagai hasil dari eksekusi query. Setiap variabel diawali dengan
notasi "?".

3. WHERE
Statement WHERE mendefinisikan sederetan triple pattern yang harus dimiliki
oleh setiap hasil query yang valid. Seluruh pola yang merepresentasikan suatu
kalimat RDF harus sesuai dengan RDF triples, yaitu terdiri dari subject,
predicate, dan object. RDF triple tersebut dapat direpresentasikan oleh URI atau
sebuah variable dan nilai literal

2018 Pemrograman Smart Web (Lab) Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Winarsih, S.Si., MMSI http://www.mercubuana.ac.id
Ontology Development 101
Metode Ontology Development 101 merupakan metode pembangunan ontologi yang
dikembangkan oleh Natalya F. Noy dan Deborah L. McGuiness, peneliti dari Universitas
Stanford, Amerika Serikat. Berdasarkan metode Ontology Development 101 terdapat
tujuh tahapan yang akan dikerjakan dalam membangun suatu ontologi, yaitu:

1. Menentukan domain dan cakupan ontology.


Dalam membangun ontologi, dimulai dengan mendefinisikan domain dan
cakupan dari ontologi tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
mengetahui domain dan cakupan apa yang melingkupi ontologi yang akan
dibangun, untuk apa ontologi digunakan, dan siapa yang akan menggunakan
dan mengurus ontologi. Salah satu cara dalam menentukan domain dan
cakupan ontologi adalah dengan membuat daftar pertanyaan yang harus
dapat dijawab atau yang biasa disebut competency question.

2. Mempertimbangkan ontologi yang sudah ada


Ontologi yang sudah ada dapat diperhalus dan diperluas untuk domain yang
akan dibuat. Penggunaan ontologi yang sudah ada dilakukan apabila sistem
yang akan dibangun memerlukan interaksi dengan aplikasi lainnya yang
telah dilakukan oleh suatu ontologi. Banyaknya ontologi yang telah tersedia
dengan domain dan cakupan yang mirip dapat menjadi pertimbangan untuk
menggunakan ontologi tersebut.

3. Enumerasi kata-kata penting dalam ontologi


Menentukan daftar kata-kata apa saja yang akan dibangun dalam ontologi. Hal
ini dapat dilakukan dengan cara mengetahui kata apa saja yang akan
diperbincangkan, apa yang akan menjadi jawaban mengenai kata-kata
tersebut, serta property apa saja yang dimiliki oleh istilah tersebut. Sebagai
contoh yang terdapat pada ontologi minuman anggur (wine), kata-kata yang
terdapat dalam ontologi tersebut meliputi minuman anggur, anggur, tempat
membuat anggur, warna minuman anggur, bentuk, cita rasa, kadar gula.

4. Mendefiniskan class dan hierarki dari class


Mendefinisikan class ontologi dan menyusun class dalam hierarki
superclass-subclass. Terdapat beberapa pendekatan dalam menentukan
hierarki dari class, yaitu pendekatan top-down yang dimulai dengan
mendefinisikan concept umum dalam domain dilanjutkan dengan

2018 Pemrograman Smart Web (Lab) Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Winarsih, S.Si., MMSI http://www.mercubuana.ac.id
mendefinisikan concept yang lebih spesifik. Pendekatan bottom-up yang
merupakan kebalikan dari pendekatan top-down. Serta pendekatan
combination yang merupakan kombinasi antara pendekatan top-down
dengan pendekatan bottom-up.

5. Mendefinisikan property dari class


Setelah class diciptakan langkah selanjutnya adalah mendefinisikan property
class. Sebuah class jika berdiri sendiri tidak akan memberikan informasi yang
cukup tanpa adanya property yang melekat didalamnya. Dengan property
inilah sebuah kelas akan mempunyai nilai tambah dalam hal ini adalah
informasi. Pada tahapan ini melakukan pendefinisian property dan
menjabarkan nilai property tersebut.

6. Mendefinisikan facet (batasan) dari property


Facet (batasan) property merupakan batasan tertentu dimana property yang
dimiliki setiap class memiliki tipe nilai khusus. Didalam pengembangan ontologi,
facet property dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu Cardinality, untuk
mendefinisikan banyaknya nilai yang dimiliki setiap property. Serta Type, untuk
menegaskan tipe data pada property yang didefinisikan.

7. Membuat instance
Langkah terakhir adalah membuat individu dari class atau yang biasa disebut
dengan instance. Dalam mendefinisikan instance harus diperhatikan hal-hal
yaitu pemilihan class, pembuatan instances pada class tersebut serta mengisi
nilai property.

Bibliografi
Bibliografi merupakan publikasi yang berisi data atau informasi tentang sekumpulan
informasi. Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bibliographia yang artinya
penulisan buku. Bibliografi (bibliography) memuat daftar dokumen baik yang diterbitkan
dalam bentuk buku, artikel, jurnal, majalah atau sumber kepustakaan lain yang
berhubungan dengan bidang ilmu pengetahuan atau hasil karya seseorang. Tujuan
bibliografi adalah membantu pemakai mengetahui eksistensi sebuah dokumen atau
mengidentifikasi bahan pustaka yang relevan dengan cara memberikan keterangan
mengenai informasi bahan pustaka tersebut. Bila pengguna bibliografi adalah seorang
peneliti, hal ini akan sangat membantu karena memungkinkan dia untuk memperoleh
bahan pustaka atau literatur sesuai dengan penelitiannya.

2018 Pemrograman Smart Web (Lab) Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Winarsih, S.Si., MMSI http://www.mercubuana.ac.id
Ontologi web semantik dapat diterapkan untuk pengelolaan data bibliografi. Seperti
penelitian yang bertujuan untuk membangun sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi,
menguraikan dan mengatur karakteristik dan hubungan dari semua jenis objek bibliografi
dari koleksi National Science and Technology (NSTL) of China.

2018 Pemrograman Smart Web (Lab) Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 Winarsih, S.Si., MMSI http://www.mercubuana.ac.id
Latihan
Buat desain struktur database untuk project akhir yang akan kalian buat !

2018 Pemrograman Smart Web (Lab) Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Winarsih, S.Si., MMSI http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. T. Gruber. Towards Principles for the Design of Ontologies for Knowledge Sharing.
International Journal of Human Computer Studies 43(5/6), pages 907–928, 1995.
2. Guarino, N. (1998). Formal Ontology and Information Systems. In Proceedings of the First
International Conference on Formal Ontologies in Information Systems (FOIS), 3-15.
3. Tamma, V. & Bench-Capon, T. (2002). An Ontology Model to Facilitate Knowledge-Sharing
in Multi-agent Systems. The Knowledge Engineering Review, 17(1), 41-60.
4. Burcu Yildiz, Silvia Miksch. (2005) Ontology-Driven Information Systems: Challenges and
Requirements.
5. Ding, L., Finin, T., Joshi, A., Pan, R., Cost, R.S., Peng, Y., Reddivari, P., Doshi, V.C., Sachs,
J.: Swoogle: A search and metadata engine for the semantic web. In: CIKM’04, 2004.
6. Fonseca, F. and J. Martin (2007) “Learning the Differences Between Ontologies and
Conceptual Schemas Through Ontology-Driven Information Systems,” JAIS – Journal of the
Association for Information Systems – Special Issue on Ontologies in the Context of IS
Volume 8, Issue 2, Article 3, pp. 129–142, February 2007
7. Boris Wyssusek. Ontology and Ontologies in Information Systems Analysis and Design: A
Critique. Proceedings of the Tenth Americas Conference on Information Systems, New York,
New York, August 2004
8. https://oguds.wordpress.com/2008/04/01/ontologi-dalam-sistem-informasi/
9. https://yuhana.wordpress.com/2008/05/29/sekilas-tentang-web-ontology-language-owl/

2018 Pemrograman Smart Web (Lab) Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 Winarsih, S.Si., MMSI http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai