Modul Pratikum Basis Data
MODUL V
SUB QUERY &
VIEW
A. TUJUAN
Memahami keterhubungan entitas di dalam basis data.
Memahami operasi subquery dan jenis-jenisnya di dakam pengambilan data
Mampu menyelesaikan kasus-kasus pengambilan data yang kompleks
dengan pendekatan subquery
Memahami konsep dasar view di dalam basis data
Memahami implementasi view, termasuk algoritma dan jenis-jenisnya
yang tersedia.
Mampu menyelesaikan kasus-kasus pengambilan data dengan
menggunakan pendekatan view
B. PETUNJUK
C. DASAR TEORI
1. Subquery
Subquery (disebut juga subselect atau nested select / query atau inner- select)
adalah query yang ada di dalam perintah SQL lain misalnya
atau .Keberadaan subquery secara nyata mampu
menyederhanakan persoalanpersoalan rumit berkaitan query data. Sebagai
contoh, misal terdapat
pernyataan sebagai berikut:
mahasiswa
dengan nim
Secara normal, diperlukan dua tahapan untuk menyelesaikan kasus di
atas.Pertama adalah mendapatkan alamat dari mahasiswa yang memiliki nim
104. Langkah selanjutnya, baru kita bisa mengetahui data mahasiswa yang
alamatnya sama dengan mahasiswa dengan nim 104.Adapun dengan
Modul Pratikum Basis Data
memanfaatkan subquery, maka penyelesaian kasus di atas hanya memerlukan
sebuah query (akan dijelaskan nanti).
...
Modul Pratikum Basis Data
Pada hakekatnya, subquery sangat berguna ketika sebuah query didasarkan pada
nilai- nilai yang tak diketahui. Sintaks formal subquery diperlihatkan sebagai
berikut:
Subquery dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis : scalar, multiple-row, dan
multiple column.
a. Scalar Subquery
Subquery baris tunggal (scalar) hanya mengembalikan hasil satu baris data.
Bentuk subquery ini diperlihatkan seperti Gambar 1.
Gambar 1 Scalar subquery
Subquery baris tunggal dapat menggunakan operator baris tunggal =, >,>=, <,
<=, atau <>.
b. Multiple-Row Subquery
Subquery baris ganda (multiple-row) mengembalikan lebih dari satu baris
data. Bentuk subquery ini diperlihatkan seperti Gambar 2.
Gambar 2 Multiple-row subquery
Subquery baris ganda dapat menggunakan operator komparasi IN, ANY
/SOME, atau ALL.
c. Multiple-Column Subquery
Modul Pratikum Basis Data
Subquery kolom ganda (multiple-column) mengembalikan lebih dari satu baris
dan satu kolom data. Bentuk subquery ini diperlihatkan seperti Gambar 3.
...
Modul Pratikum Basis Data
Gambar 3 Multiple-column subquery
2. View
View dapat didefinisikan sebagai tabel maya (virtual) atau logical yang terdiri
dari himpunan hasil query. Tidak seperti umumnya tabel di dalam basis data
relasional, view bukanlah bagian dari skema fisik. View bersifat dinamis, ia
mengandung data dari tabel yang direpresentasikannya. Dengan demikian, ketika
tabel yang menjadi sumber datanya berubah, data di view juga akan berubah.
Merujuk pada dokumentasi MySQL, sintaks pendefinisian view diperlihatkan
sebagai berikut:
3. Updatable
View
View dapat berisi read-only atau updatable. Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh
adanya pendefinisian view itu sendiri. Bagaimanapun, untuk menciptakan
updatable view, pernyataan yang didefinisikan di view harus mengikuti
aturan-aturan sebagai
berikut :
Pernyataan tidak boleh merujuk ke lebih dari satu tabel.
Pernyataan tidak boleh menggunakan klausa
atau
Pernyataan harus tidak menggunakan .
Modul Pratikum Basis Data
Pernyataan harus tidak merujuk ke view lain yang tidak
updatable. Pernyataan tidak boleh mengandung ekspresi apa
pun, misalnya fungsi agregat.
...
Modul Pratikum Basis Data
Pada hakekatnya, jika sistem database mampu menentukan pemetaan balik dari
skema view ke skema tabel dasar, maka view memungkinkan untuk di update.
Dalam kondisi ini, operasi-operasi dan dapat
diterapkan pada view.
D. LATIHAN
1. Himpunan
Entitas
Dalam latihan ini digunakan kembali tiga buah tabel meliputi
mahasiswa, ambil_mk, dan matakuliah yang telah dibuat sebelumnya, dan ditambah
dengan dua buah tabel baru, yaitu dosen dan jurusan. Untuk itu, terlebih dahulu
ciptakan tabel dosen dan jurusan dengan struktur sebagai berikut :
Data yang digunakan adalah sebagai berikut (sesuaikan agar sama
persis) : Tabel mahasiswa.
nim nama jenis_kelamin Alamat
101 Arif L Jl. Kenangan
102 Budi L Jl. Jombang
103 Wati P Jl. Surabaya
104 Ika P Jl. Jombang
105 Tono L Jl. Jakarta
106 Iwan L Jl. Bandung
107 Sari P Jl. Malang
Tabel ambil_mk
nim kode_mk
101 PTI447
103 TIK333
104 PTI333
104 PTI777
Modul Pratikum Basis Data
111 PTI123
123 PTI999
...
Modul Pratikum Basis Data
Tabel matakuliah
kode_mk nama_mk sks semester kode_dos
PTI447 Praktikum Basis Data 1 3 11
TIK342 Praktikum Basis Data 1 3 11
PTI333 Basis Data Terdistribusi 3 5 10
TIK123 Jaringan Komputer 2 5 33
TIK333 Sistem Operasi 3 5 10
PTI123 Grafika Multimedia 3 5 12
PTI777 Sistem Informasi 2 3 99
Tabel dosen
kode_dos nama_dos alamat_dos
10 Suharto Jl. Jombang
11 Martono Jl. Kalpataru
12 Rahmawati Jl. Jakarta
13 Bambang Jl. Bandung
14 Nurul Jl. Raya Tidar
Tabel jurusan
kode_jur nama_jur kode_dos
TE Teknik Elektro 10
TM Teknik Mesin 13
TS Teknik Sipil 23
Himpunan entitas di atas dapat direpresentasikan ke dalam diagram skema
(schema diagram) seperti Gambar 4
Gambar 4 Diagram Skema
Modul Pratikum Basis Data
2. Scalar Subquery
Contoh subquery baris tunggal adalah mendapatkan data mahasiswa yang
Jenis kelaminnya sama dengan mahasiswa dengan nama Wati
Bisa digambarkan, langkah pertama dari operasi di atas adalah
mendapatkan jenis kelamin mahasiswa dengan nama Wati kemudian hasilnya
yakni P akan digunakan oleh main query.
3. Multiple-Row Subquery
Pada subquery ini, kita menggunakan operator komparasi ,
atau
a. Operator IN
Operator memiliki arti : sama dengan member di dalam list. Sebagai contoh, kita
bisa menggunakan operator ini untuk mendapatkan data dosen yang mengajar
matakuliah
b. Operator ANY / SOME
Operator memiliki arti : membandingkan suatu nilai dengan
setiap nilai yang dikembalikan oleh subquery.
Modul Pratikum Basis Data
Misalkan kita ingin mendapatkan data matakuliah yang memiliki sks lebih besar
dari sembarang sks matakuliah di semester 3.
...
Modul Pratikum Basis Data
Operator = ANY ekuivalen dengan IN.
Operator < ANY ekuivalen dengan MAX (kurang dari
maks). Operator > ANY ekuivalen dengan MIN (lebih dari
min).
c. Operator ALL
Operator memiliki arti : membandingkan suatu nilai dengan semua nilai
yang dikembalikan oleh subquery.
Misalkan kita ingin mendapatkan data matakuliah yang memiliki sks lebih besar
dari semua sks matakuliah di semester 3.
Operator < ALL ekuivalen dengan MIN (kurang dari
min). Operator > ALL ekuivalen dengan MAX (lebih
dari maks)
4. Multiple-Column Subquery
Subquery kolom ganda (atau tabel) juga menggunakan operator komparasi
Modul Pratikum Basis Data
, atau . Pada query ini, nilai dari subquery dalam bentuk kolom
ganda dikomparasi main query..Sebagai contoh, misalkan kita ingin
menampilkan data
...
Modul Pratikum Basis Data
matakuliah yang semester dan sksnya sesuai dengan semester dan sks
matakuliah
5. Operator EXISTS dan NOT EXISTS
Operator Operator dan digunakan pada correlated
subquery untuk memeriks apakah subquery mengembalikan hasil atau tidak.
Apabila subquery mengembalikan hasil, akan mengembalikan nilai true.
Begitu pula sebaliknya, jika tidak mengembalikan hasil.
Sebagai contoh, pernyataan berikut akan mendapatkan data matakuliah yang diambil
oleh mahasiswa.
Pernyataan berikut akan mendapatkan data matakuliah yang tidak diambil oleh
mahasiswa.
6. Menggunakan View
Modul Pratikum Basis Data
Secara umum, pembuatan view tidak berbeda dengan objek-objek database
lainnya. a. Ketikkan pernyataan pembuatan view vGetMhs berikut di editor
teks.
...
Modul Pratikum Basis
b. Eksekusi file view di atas (sesuaikan path lokasi penyimpanan
file). c. Pemanggilan view tak ubahnya satu tabel.
d. Apabila diperlukan, kita juga diperkenankan melakukan penyaringan pada view.
Untuk mendapatlkan informasi mengenai pendefinisian view, gunakan perintah
e. Sebagaimana objek-objek database lainnya view dapat dihapus menggunakan
perintah
Apabila diperlukan view yang sudah terdefinisi juga dapat dimodifikasi dengan
menggunakan perintah
7. View Kompleks
View dapat mendefinisikan suatu pernyataan yang kompleks, misalnya melibatkan
fungsi- fungsi agregat,join atau bahkan subquery.
Sebagai ilustrasi view berikut melibatkan join untuk mendapatkan matakuliah yang
tidak diambil oleh mahasiswa terdaftar.
©2016 Jurusan Teknik Elektro FT- 9
Modul Pratikum Basis
Contoh pemanggilan view
vJOIN
Pada pendekatan subquery, view di atas dapat kita tuliskan sebagai
berikut:
8. Nested View
Umumnya view diciptakan dengan mengacu pada tabel (seperti contoh-
contoh sebelumnya). Namun juga tak menutup kemungkinan bagi kita untuk
menciptakan view berbasis view. Pendekatan inilah yang dikenal sebagai view
bersarang (nested view).
a. Ketikkan pernyataan pembuatan view berikut editor
teks.
b. Eksekusi file
view.
c. Buat view baru merujuk pada view vMK. Misalkan dengan tambahan predikat
semster sama dengan 5.
©2016 Jurusan Teknik Elektro FT- 1
Modul
d. Pratikum Basis file view
Eksekusi
vMK5.
Hasil pemanggilan masing-masing view diperlihatkan sebagai berikut.
©2016 Jurusan Teknik Elektro FT- 1
Modul Pratikum Basis
9. Updatable view
Sebagaimana disinggung di awal, view dapat bersifat updatable . Untuk mengetahui
lebih jelasnya, perhatikan dan ikuti langkah-langkah berikut :
a. Ketikkan pernyataan view sederhana sebagai beikut.
b. Periksa terlebih dahulu hasil pengambilan data.
c. Lakukan modifikasi pada view vUpdate (perhatikan, bukan di tabel).
d. Periksa hasil modifikasi di view.
©2016 Jurusan Teknik Elektro FT- 1
Modul Pratikum Basis
e. Langkah selanjutnya periksa data di tabel
mahasiswa.
f. Terlihat bahwa modifikasi di view vUpdate akan memengaruhi data di
tabel mahasiswa.
10. Check Option
Pada saat menciptakan updatable view, MySQL mengizinkan kita
untuk menspesifikasikan bagaimana parser akan bekerja. Langkah ini dilakukan
dengan mengaktifkan . Sederhananya, opsi ini mengakibatkan parser
me-review klausa ketika memproses pernyataan update di view.
Ada dua jenis keyword yang bisa digunakan saat aktivasi check option :
dan
Keyword membatasi pemeriksaan hanya sebatas pada view
yang didefinisikan, sedangkan mencakup semua view yang terkait
misalkan dalam kasus nested.view.
Untuk mengetahui penggunaan check option, perhatikan langkah-langkah
berikut :
a. Definisikan updatable view sebagai
berikut:
©2016 Jurusan Teknik Elektro FT- 1
Modul Pratikum Basis
b. Definisikan nested view vMkLocal dengan opsi
.
©2016 Jurusan Teknik Elektro FT- 1
Modul Pratikum Basis
c. Definisikan nested view vMkCascade dengan opsi
d. Berikan perintah untuk menambah data baru di view vMkLocal.
e. Berikan perintah untuk menambah data baru di view vMkLocal.
Penambahan pada view vMkCascade gagal dilaksanakan karena terhambat oleh
rule opsi dimana view induk (vMkOption) menyaratkan bahwa
sks harus kurang dari 2.
E. TUGAS PRATIKUM
1. Dapatkan data mahasiswa yang alamatnya sama dengan nim 102, tidak
termasuk mahasiswa tersebut.
2. Dapatkan matakuliah yang tidak diajar oleh dosen terdaftar.
3. Dapatkan data dosen yang yang mengajar matakuliah dengan sks lebih kecil
dari sembarang sks.
4. Definisikan updatable view untuk mendapatkan nim dan nama mahasiswa
yang mengambil matakuliah di semester 3
5. Definisikan view untuk mendapatkan nama dosen yang mengajar matakuliah
dengan jumlah siswa terbanyak.
F. TUGAS RUMAH
1. Dapatkan data dosen yang mengajar matakuliah yang sksnya kurang dari
sks matakuliah yang diajar dosen yang sekaligus menjadi ketua jurusan Teknik
Elektro, tidak termasuk ketua jurusan Teknik Elektro.
©2016 Jurusan Teknik Elektro FT- 1
Modul Pratikum Basis
2. Dapatkan nim, nama dan alamat mahasiswa yang tempat tinggalnya sama dengan
dosen yang mengajar matakuliah dengan sks dibawah rat a-rata.
3. Definisikan updatable view dengan check option untuk mendapatkan data
matakuliah yang sksnya di antara 1 dan 4, dan sem esternya lebih dari semester
terkecil.
4. Definisikan nested view untuk mendapatkan data mahasiswa yang jenis kelaminnya
L, dengan main view berupa mahasiswa yang mengambil sembarang matakuliah
yang sksnya lebih dari sks terkecil.
©2016 Jurusan Teknik Elektro FT- 1