0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
125 tayangan42 halaman

Modul Database

1. Mata kuliah Basis Data membahas tentang konsep dasar basis data, komponen-komponennya, kegunaan dan syarat basis data, arsitektur sistem basis data, konsep basis data relasional, model-model data, normalisasi data, teknik perancangan basis data, implementasi basis data, dan bahasa SQL. 2. Mahasiswa akan mempelajari cara merancang basis data yang baik dengan memperhatikan aspek-aspek seperti normalisasi data, hubungan antar entitas, dan transformasi ke basis

Diunggah oleh

Zul 9
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
125 tayangan42 halaman

Modul Database

1. Mata kuliah Basis Data membahas tentang konsep dasar basis data, komponen-komponennya, kegunaan dan syarat basis data, arsitektur sistem basis data, konsep basis data relasional, model-model data, normalisasi data, teknik perancangan basis data, implementasi basis data, dan bahasa SQL. 2. Mahasiswa akan mempelajari cara merancang basis data yang baik dengan memperhatikan aspek-aspek seperti normalisasi data, hubungan antar entitas, dan transformasi ke basis

Diunggah oleh

Zul 9
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 42

Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09

PANDUAN KULIAH

BASIS DATA
DESKRIPSI MATA KULIAH

Hampir disemua aspek pemanfaatan perangkat komputer dalam sebuah organisasi / perusahaan senantiasa

berhubungan dengan basis data. Perangkat komputer dalam suatu organisasi/perusahaan biasa digunakan untuk

menjalankan fungsi Pengelolaan Sistem Informasi, yang dewasa ini sudah menjadi suatu keharusan, demi untuk

meningkatkan efesiensi , daya saing, keakuratan, kecepatan operasional organisasi perusahaan. Dan basis data

merupakan salah satu komponen utama dalam setiap system operasi. Tidak ada system operasi bisa dibuat/dijalankan

tanpa adanya basis data. Basis Data merupakan komponen penting dalam Teknologi Informasi yang dapat mengurangi

ketidakpastian dan mempermudah pengambilan keputusan.

TUJUAN UMUM

Memberikan pemahaman kepada mahasiswa bahwa saat ini pemrosesan data menjadi suatu informasi merupakan suatu

keharusan dan bukan merupakan pekerjaan yang gampang. Dengan berbagai macam model data yang harus diolah dan

berbagai harapan ketersediaan informasi yang dapat meningkatkan pelayanan kepada para pengguna, maka dibutuhkan

suatu teknik tersendiri tentang bagaimana merancang dan membuat model data yang baik. Sampai akhirnya Basis Data

yang ada bukan saja mempercepat pemerolehan informasi tetapi juga dapat meningkatkan pelayanan kepada para

pengguna informasi tersebut.

TUJUAN KHUSUS

Agar mahasiswa mendapatkan gambaran lebih rinci tentang pengelolaan data, memahami konsep-konsep yang

mendasari terbentuknya sebuah data base, dapat membuat pola hubungan dan keterkaitan antar data dalam sebuah

tabel. Sampai akhirnya dapat memahami, merancang dan mengimplementasikan basis data tersebut untuk keperluan

ketersediaan informasi yang berkwalitas.

STRATEGI PEMBELAJARAN

Acara Perkuliahan meliputi penyajian materi dan tanya jawab tentang isue terkini tentang teknik-teknik dan

penggunaan Data Base, studi kasus dan penyajian contoh-contoh persoalan yang melibatkan partisipasi aktif

mahasiswa dalam setiap acara perkuliahan. Partisipasi dari mahasiswa meliputi tanya jawab , latihan-latihan soal dan

diskusi baik secara kelompok maupun individu.

TAGIHAN BAGI PESERTA KULIAH :

Mahasiswa diharuskan mengikuti perkuliahan pada hari dan waktu yang telah ditentukan. Dan mahasiswa wajib

mengikuti kegiatan-kegiatan evaluasi/review perkulihan yang meliputi Review/Quiz Pra-Kuliah, Tugas/PR, Paper, Ujian

Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) yang merupakan unsur-unsur untuk mendapatkan Nilai

Akhir.

1
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09

PROSEDUR UNTUK MENDAPATKAN NILAI AKHIR

Pada setiap akhir dari pembahasan modul akan dilakukan evaluasi terhadap kemampuan dan kemajuan belajar untuk

setiap mahasiswa. Hasil evaluasi belajar dinyatakan dalam Quiz, dan nilai dalam setiap Quiz selanjutnya akan

dikomulatifkan sampai terbentuk Nilai Akhir yang terdiri dari unsur-unsur Absen, Quiz (quiz pra-kuliah & quiz

mingguan), Tugas/PR, Paper, Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Kemudian Nilai Akhir

yang telah diperoleh oleh masing-masing mahasiswa dikelompokkan dalam golongan Nilai Huruf mutu yang

persentasinnya sebagai berikut :

1. ABSENSI 5% 4. Paper 10 %

2. Quiz 5% 5. U T S 30 %

3. Tugas/PR 5% 6. U A S 45 %

Adapun Pengelompokan dari Nilai Akhir menjadi Nilai Huruf adalah sebagai berikut :

Nilai Akhir Nilai Huruf Bobot Keterangan

80 – 100 A 4 Sangat Baik

67 – 79 B 3 Baik

55 – 66 C 2 Cukup

40 – 54 D 1 Kurang

< 40 E 0 Tidak Lulus

2
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09

GARIS BESAR PROSES PEMBELAJARAN (GBPP)


MATA KULIAH : BASIS DATA

BOBOT SKS : 3 SKS

TUJUAN MATA KULIAH :


Menguji kemampuan mahasiswa tentang berbagai prinsip untuk merancang basis data yang memenuhi tuntutan fungsi
maupun unjuk kerja sesuai dengan yang dimaksud oleh bagian pengolahan informasi.

TUJUAN POKOK BAHASAN

1. Menjelaskan ruang lingkup 1.1 Pendahuluan/ overview mata kuliah


matakuliah a. Pengertian
b. Tujuan
c. Ruang Lingkup
1.2 Aturan-aturan perkuliahan, tugas, kuis dan penilaian
1.3 Kupas buku referensi yang digunakan
2. Menjelaskan konsep dasar 2.1 Konsep dasar basis data
basis data. a. Pendahuluan
b. Definisi-definisi
c. Operasi basis data/ objektif dan penerapan basis data
3. Menjelaskan komponen 3.1 Komponen basis data
komponen basis data. a. Hardware (perangkat keras)
b. Operating system (sistem operasi)
c. Database management system (sistem pengelolaan basis data)
d. Aplikasi basis data
e. User basis data (pemakai basis data)
4. Menjelaskan kegunaan 4.1 Kegunaan basis data/ syarat
dan syarat basis data. a. Redudansi dan inkonsistensi data
b. Pengaksesan dan isolasi data
c. Integrasi dan independence data
d. Keamanan data (security)
5. Menjelaskan tentang 5.1 Arsitektur sistem basis data
arsitektur basis data. a. Abstraksi data
b. Bahasa basis data (databse language)
c. Struktur sistem keseluruhan

6. Menjelaskan tentang 6.1 Basis data relasional


konsep basis data a. Definisi
relasional. b. Opersai dan bahasa basis data
c. Relasi antar tabel
7. Menjelaskan tentang 7.1 Model data
model model data. a. Representasi model data
b. Model entity relationship
c. Diagram entity relationship
8. Menjelaskan tentang 8.1 Normalisasi data
konsep normalisasi data. a. Atribut tabel
b. Domain dan tipe data
c. Ketergantungan fungsional
d. Bentuk-bentuk normalisasi
9. Menjelaskan tentang 9.1 Merancang model konseptual basis data
teknik teknik perancangan a. Perancangan teknik normalisasi
basis data. ● Bentuk tidak normal (un normalized form)
● Bentuk normal ke satu (1 NF/ first normal form)
● Bentuk normal ke dua (2NF/ second normal form)
● Bentuk normal ke satu (3 NF/ third normal form)
● Boyce cood normal form
● Penerapan bentuk normalisasi

3
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09

b. Perancangan teknik entity relationship


● One to one relationship
● One to many relationship
● Many to many relationship
● Penerapan bentuk entity relationship
c. Model data logika
● Penerapan bentuk model data logika
10. Menjelaskan model model 10.1 Model data lanjut
data tingkat lanjut. a. variant entitas relasi
b. spesialisasi dan generalisasi
c. agregasi
d. key alternatif, pengkodean, dekomposisi dan fleksibilitas
11. Menjelaskan implementasi 11.1 Implementasi basis data
basis data. a. Transformasi model data ke basis data fisik
b. DBMS dan struktur tabel
c. Indeks dan struktur penyimpanan

12. Menjelaskan bahasa 12.1 SQL (structured query language)


dalam basis data. a. Struktur dasar
b. Fungsi agregasi
c. Nilai null
d. Anomali basis data
e. Kontrol transaksi
f. Data definitif language
13. Menjelaskan aplikasi 13.1 Aplikasi basis data
aplikasi basis data dan a. Arsitektur sistem
lingkup penerapannya. b. Pemilihan perangkat lunak
c. Pemilihan integrasi basis data
d. Lingkup penerapan basis data
14. Menjelaskan tentang 14.1 Penutup
prespektif perkembangan a. Prespektif perkembangan aktual dan masa depan mata kuliah
mata kuliah. b. Review mata kuliah

REFERENSI :
1. Atre S, “Database : Structured Techniques for Design, Performance and Management”, John
Wiley and Sons, 1980.
2. CJ Date HM, ”An Introduction to Database System”, Addison Wesley, 6 th editions, 1995.
3. Fatansyah, “Basis Data”, CV. Informatika, Bandung, 2002.
4. Harianto Kristanto, “Konsep dan Perancangan Database”, Andi Offset, Yogyakarta, 1994.

4
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09

BAB1

PENDAHULUAN
I. KONSEP DASAR BASIS DATA
A. Definisi

Basis Data terdiri atas 2 (dua) kata yaitu Basis dan Data. Basis dapat diartikan sebagai markas atau gudang,

tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan Data adalah reperesentasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu

objek. Basis Data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang tertentu :

 Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa

pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

 Kumpulan file-file yang saling berelasi dan relasi tersebut biasanya ditunjukan dengan kunci dari tiap file

yang ada, yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis. Satu basis data menunjukan satu kumpulan data

yang dipakai dalam lingkup perusahaan, instansi.

File File
Mahasiswa Matakuliah
disk
File File
Dosen Kuliah/Nilai

Basis Data di Sebuah Harddisk.

Hampir disemua aspek pemanfaatan perangkat komputer dalam sebuah organisasi atau perusahaan senantiasa

berhubungan dengan basis data. Perangkat komputer ini biasanya digunakan untuk menjalankan fungsi Pengolahan

Sistem Informasi, yang dewasa ini sudah menjadi suatu keharusan, untuk meningkatkan efisiensi, daya saing,

keakuratan, kecepatan operasional perusahaan. Dan basis data merupakan salah satu komponen utama dalam

setiap sistem informasi, tidak ada sistem informasi yang bisa buat atau dijalankan tanpa adanya basis data.

B. Istilah – Istilah

 Entity

Entity adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam. Misalnya pada sekolah terdapat

entity mahasiswa, matakuliah, dosen, nilai test dan lain-lain.

 Atribute

5
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09

Setiap entity mempunyai atribute atau sebutan untuk mewakili suatu entity. Seorang mahasiswa dapat dilihat dari

atributenya, misalnya nim, nama, alamat, jenis kelamin dan lain-lain. Atribute juga disebut sebagai data elemen,

data field, data item.

 Data value (nilai atau isi data)

Adalah data actual atau informasi yang disimpan pada tiap data elemen atau atribute. Atribute nama mahasiswa

menunjukan tempat dimana informasi nama mahasiswa disimpan, sedang data value adalah Pita, Respati,

merupakan isi data nama mahasiswa tersebut.

 Record (tupel)

Yaitu kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap. Satu

record mewakili satu data atau informasi tentang seseorang misalnya, nomor induk mahasiswa, nama, alamat, jenis

kelamin dan seterusnya.

 File

Kumpulan record-record sejenis yang mempunyai panjang elemen yang sama, atribute yang sama, namun berbeda-

beda data valuenya.

 Database

Kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file yang lain sehingga membentuk satu

bangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu.

 Database Management System (DBMS)

Kumpulan file yang saling berkaitan bersama dengan program untuk pengelolaannya disebut DBMS. Database

adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolanya berdiri sendiri dalam satu paket program yang

berfungsi untuk membaca data, mengisi data, menghapus data serta melaporkan data dalam database.

C. Operasi Dasar Basis Data

Operasi dasar yang dapat dilakukan oleh basis data meliputi :

 Pembuatan basis data baru (create database)

 Penghapusan basis data (drop database)

 Pembuatan file/table baru ke dalam basis data (create table)

 Penghapusan file/table dari suatu basis data (drop table)

 Penambahan data baru ke sebuah file di sebuah basis data (insert)

 Pengambilan data dari sebuah file (retrieve/search)

 Pengubahan data dari dari sebuah file (update)

 Penghapusan data dari sebuah file (delete)

D. Objektif dan Penerapan Basis Data

Pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif) seperti berikut :

 Kecepatan dan kemudahan (Speed)

 Efisiensi ruang penyimpanan (Space)

 Keakuratan (Accurate)

 Ketersediaan (Availability)

 Kelengkapan (Completeness)

 Keamanan (Security)

 Kebersamaan pemakai (Sharability)

6
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09

Secara lebih nyata bidang-bidang fungsional yang telah umum memanfaatkan basis data antara lain :

 Kepegawaian

 Pergudangan (inventori)

 Akuntansi

 Layanan pelanggan (customer care)

 Dan lain-lain

Bentuk-bentuk organisasi/perusahaan yang memanfaatkan basis data (sebagai komponen sistem informasi) dapat

berupa: Perbankan, Asuransi, Rumah Sakit, Produsen Barang, Industri Manufaktur, Pendidikan/ Sekolah,

Telekomunikasi dan lain-lain.

II. SISTEM BASIS DATA

a. Definisi

Basis data hanyalah sebuah objek yang pasif. Ia tidak akan pernah berguna jika tidak ada pengelola atau

penggeraknya, yang menjadi pengelola atau penggerak secara langsung adalah program atau aplikasi (software).

Gabungan dari keduanya (basis data dan pengelolanya) menghasilkan sebuah sistem. Secara umum sebuah sistem

basis data merupakan sistem yang terdiri dari atas kumpulan file (tabel) yang saling berhubungan (dalam sebuah

basis data di sebuah system komputer) dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan beberapa pemakai

dan atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-file (table-tabel) tersebut.

Data Base Management System (DBMS)

User
Basis Data
File1 File3 User

User
File2 File4

Sistem Basis Data.

b. Komponen Sistem Basis Data

 Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang terdapat dalam sebuah system basis data adalah Komputer (stand alone atau lebih

dari satu/ networking), Memory sekunder (online dan offline) dan media/ perangkat komunikasi.

 Sistem Operasi (Operating System)

Program pengelola basis data hanya dapat aktif (running) jika system operasi telah aktif. Sejumlah Sistem

Opersai yang banyak digunakan misalnya : MS-DOS, MS-Windows v.XX (untuk komputer stand alone atau

client dalam jaringan), Novel Netware, MS-Windows NT/2000, Unix (untuk komputer server dalam jaringan).

 Basis Data

Basis data dapat berisi : File/table, indeks dll. Disamping berisi dan menyimpan data, basis data juga

mengandung/ menyimpan definisi struktur.

 Database Management System (Sistem Pengelola Basis Data)

7
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09

DBMS merupakan sebuah perangkat lunak khusus yang akan menentukan bagaimana data diorganisasikan,

disimpan, diubah dan diambil.

DBMS juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara bersama, keakuratan/

konsistensi data dsb. Perangkat lunak DBMS antara lain : dBAse III+, dBase IV, FoxBase, Rbase, MS Acess

dan Borland Paradox, Borland Interbase, MS SQL Server, CA Open Ingres, Oracle, Informix, Sybase, dll.

 Pengguna Basis Data

a. Database Manager

Suatu modul program yang menyediakan interface antara penyimpanan data dengan suatu aplikasi

program. Tugas dan tanggung jawab : interaksi dengan file manager, integrasi, keamanan, kontrol,

backup dan recovery.

b. Database Administrator (DBA).

Oarng yang mempunyai kekuasaan sebagai pusat pengontrolan terhadap seluruh system baik data

maupun program yang mengakses data. Funsi DBA :

- mendefinisikan pola struktur database

- mendefinisikan struktur penyimpanan dan metode akses.

- mampu memodifikasi pola dan organisasi phisik.

- memberikan kekuasaan pada user untuk mengakses data.

- menspesifikasikan keharusan integritas data.

c. Database User

Ada 4 macam pemakai basis data yang berbeda keperluan dan cara aksesnya :

- Programmer Aplikasi.

Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui DML (data manipulation language), yang

disertakan dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman induk (C, Pascal, Basic, Cobol, dll)

- User Mahir (Casual User)

Pemakai yang berinteraksi dengan system tanpa menulis modul program, mereka menyatakan query

dengan bahasa query yang telah disediakan DBMS.

- User Umum (End User Naïve User)

Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi

permanen (executableprogram) yang telah ditulis/ disediakan sebelumnya oleh programmer.

- User Khusus (Specialized User)

Pemakai khusus yang menuliskan aplikasi database tidak dalam kerangka data processing yang

tradisional, aplikasi tersebut diantaranya : CAD, Knowledge Base, Expert System, system yang

menyimpan data dalam bentuk data yang komplek misalnya data grafik, audio,dll.

 Aplikasi Basis Data

Aplikasi (perangkat lunak) ini bersifat opsional, artinya ada tidaknya tergantung dari kebutuhan. Program ini

ada yang sudah disediakan bersama dengan DBMS nya, ada juga yang harus dibuat sendiri dengan

menggunakan aplikasi lain yang khusus (development tools). Artinya aplikasi ini ada yang terpisah atau

menyatu dengan DBMS.

Aplikasi yang menyatu dengan DBMS implementasinya akan lebih cocok untuk pemakaian sendiri (stand alone)

yang bebannya lebih ringan, perangkat lunak ini adalah : dBase III+, FoxBase dan MS-Access.

8
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09

Aplikasi yang terpisah dengan DBMS implementasinya akan lebih cocok untuk pemakaian berat oleh banyak

pemakai (multi user), perangkat lunak ini diantaranya : MS SQL Server, Oracle, CA OpenIngres, Sysbase,

Informix, IBM DB2, dll Perangkat lunak ini memang dirancang sejak awal berdiri sendiri dan terpisah dari

aplikasi basis datanya dan banyak sekali fasilitas (feature) yang ditangani oleh DBMS ini.

III Syarat Basis Data

Penyusunan suatu basis data digunakan untuk mengatasi maslah maslah pada penyusunan data, yaitu :

 Redudansi dan Inkonsistensi Data

Redudansi adalah penyimpanan dibeberapa tempat untuk datayang sama dan mengakibatkan pemborosan

ruang penyimpanan dan juga biaya pengaksesan akan lebih tinggi. Akibat penyimpanan yang berulang-ulang

dibeberapa file dapat mengakibatkan juga inkonsistensi (tidak konsisten).

 Kesulitan pengaksesan data.

Belum adanya fasilitas tertentu untuk memenuhi permintaan user tentang pengaksesan data, penyelesaian

dan solusi untuk hal ini adalah ke arah DBMS yang mampu mengakses data secara langsung dengan bahasa

yang familiar dan user friendly.

 Isolasi Data untuk Standarisasi

Jika data tersebar dalam beberapa file dalam bentuk format yang tidak sama, misalnya bilamana data dibuat

dari format text file Pascal, Basic, dan juga dalam format C++ dan lainnya, ini akan menyulitkan dalam

menulis program aplikasi untuk mengambil dan menyimpan data. Maka haruslah data dalam satu basis data

dibuat satu format sehingga mudah dalam pembuatan program aplikasinya.

 Multiple User (Banyak pemakai)

Basis data dibangun karena nantinya data tersebut digunakan oleh banyak orang dalam waktu yang berbeda,

diakses oleh program yang sama tapi berbeda orang dan waktu, karena data yang diolah tidaklah tergantung

dan menyatu dalam program tapi terlepas dalam satu kelompok data.

 Masalah keamanan (security)

Tidak setiap pemakai sistem basis data diperbolehkan untuk mengakses semua data (pengaturan hak akses),

misalnya disesuaikan dengan jabatan dan kapasitas pemakai tersebut di sebuah perusahaan. Keamanan ini

dapat diatur lewat program yang dibuat oleh pemrogram atau fasilitas keamanan dari sistem operasi.

 Masalah Integritas (kesatuan)

Database berisi file-file yang saling berkaitan, secara teknis maka ada field kunci yang mengkaitkan file-file

tersebut.

 Masalah Data Independence (kebebasan data)

Bahasa yang diciptakan dari DBMS apapun yang terjadi pada struktur file misalnya melihat atau menambah

data cukuplah dengan utility yang disediakan, ini berarti perintah-perintah dalam paket DBMS bebas

terhadap basis data. Apapun perubahan dalam basis data semua perintah akan mengalami kestabilan tanpa

perlu ada yang diubah. Berbeda dengan sistem pemrosesan file dengan suatu bahasa tertentu yang sudah

dibuat, kemudian terjadi perubahan struktur file maka program tersebut haruslah diubah, dan ini tidak

bebas terhadap database yang ada.

9
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09

IV. Abstraksi Data

Abstraksi data merupakan tingkatan/ level dalam bagaimana melihat data dalam sebuah basis data . Ada 3 level

abstraksi data :

View 1 View 2 View 3

Level Konseptual

Level Fisik

Level Abstraksi Data

Keterangan :

 Level Fisik (Physical Level)

Adalah level terendah dalam abstraksi data, menggambarkan bagaimana sesungguhnya suatu data disimpan

dalam kondisi sebenarnya. Data dilihat sebagai gabungan dari struktur dan datanya sendiri, level ini

berurusan dengan data sebagai teks, angka atau bahkan melihatnya sebagai himpunan bit data.

 Level Konseptual (Conceptual Level)

Adalah level yang menggambarkan data apa yang sebenarnya disimpan dalam basis data dan hubungannya

dengan data yang lain. Data disimpan/ direpresentasikan dalam beberapa file/table yang saling berhubungan.

 Level Pandang Pemakai (View Level)

Adalah level tertinggi dari abstraksi data, level ini sangat dekat dengan user yang hanya menunjukan

sebagian dari basis data. Level ini yang mengkonversikan data asli/fisik menjadi data bermakna/lojik pada

pemakai.

V. Bahasa Basis Data

DBMS merupakan perantara bagi pemakai dengan basis data dalam disk, cara berkomunikasinya diatur dalam

suatu bahasa khusus yang ditetapkan oleh perusahaan pembuat DBMS. Contoh-contoh bahasa basis data

diantaranya adalah SQL, dBase, Ouel dan sebagainya. Sebuah Bahasa Basis Data biasanya dapat dipilah kedalam 2

bentuk, yaitu :

a. DDL (Data Definition Language)

b. DML (Data Manipulation Language)

 DDL

Struktur/ skema basis data yang menggambarkan/ mewakili desain basis data, dengan bahasa ini dapat

membuat table baru, membuat indeks, mengubah table, menentukan struktur penyimpanan table dsb. Hasil

kompilasi perintah DDL adalah kumpulan tabel yang disimpan dalam file khusus yang disebut kamus data.

 DML

Bahasa basis data yang berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data,

manipulasi dapat berupa penyisipan, penghapusan dan pengubahan data di suatu basis data. DML ini bertujuan

memudahkan pemakai untuk mengakses data.

10
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09

VI. Struktur Sistem Basis Data

Naïve user Programmer Casual User DBA


Aplikasi

Program System Query Skema


aplikasi calls basis data

DML Query DDL


precompiler processor compiler

Kode objek Database


program Manager
aplikasi

File
Manager

Data files Data


dictionary

Disk

Struktur Sistem Basis Data Keseluruhan

11
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09

BAB II

MODEL DATA
 Definisi

Model data adalah kumpulan perangkat konseptual untuk menggambarkan data, hubungan

data, makna data dan batasan data. Model data ini lebih tepat jika disebut Model Data

Lojik. Ada sejumlah cara dalam merepresentasikan model data dalam perancangan basis

data, yaitu secara umum dapat dibagi dalam 2 (dua) kelompok :

1. Model Lojik Data Berbasis Objek


(Object Based Logical Models), terdiri dari :
 Model Keterhubungan Entitas (Entity Relationship Model)
 Model Berorientasi Objek (Object Oriented Model)
 Model Data Semantik (Semantic Data model)
 Model Data Fungsional (Functional Data Model)
2. Model Lojik Data Berbasis Record
(Record Base Logical Models), terdiri dari :
 Model Relasional (Relational Model)
 Model Hirarkis (Hierarchical Model)
 Model Jaringan (Network Model)
 Model Keterhubungan Entitas (Entity

Relationship Model)

ER-Model dapat didefinisikan suatu model untuk menjelaskan hubungan antara data dalam

basis data, didasarkan pada persepsi bahwa “real world” terdiri dari objek-objek dasar

yang memiliki relasi / hubungan antar objek. Pada ER-Model, semesta data yang ada di

dunia nyata diterjemahkan/ ditransformasikan dengan memanfaatkan sejumlah perangkat

konseptual menjadi sebuah diagram data, yang umum disebut “Entity Relationship Diagram

(ER-D)”.

Komponen-komponen pembentuk ER-Model :

a. Entitas : individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu

yang lain.

b. Atribut : yang mendeskripsikan karakteristik (properti) dari entitas.

c. Relasi : menunjukan adanya hubungan diantara sejumlah entitas.

d. Kardinalitas : menunjukan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas

pada himpunan entitas yang lain, dapat berupa :

- Satu ke Satu (One to One)

- Satu ke Banyak (One to Many) / Banyak ke Satu (Many to One)

12
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09

- Banyak ke Banyak (Many to Many)

Satu ke satu (One to One) : entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan

paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan sebaliknya.

A B

Entitas 1 Entitas 1

Entitas 2 Entitas 2

Entitas 3 Entitas 3

Satu ke Banyak (One to Many)/ Banyak ke Satu (Many to One) : entitas pada

himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas

B, tetapi tidak sebaliknya untuk setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan

paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.

A B

Entitas 1
Entitas 1

Entitas 2

Entitas 3
Entitas 2

Entitas 4

Untuk derajat relasi Banyak ke Satu (Many to One) sebaliknya dari pernyataan diatas

atau kondisi gambar diatas.

Banyak ke Banyak (Many to Many) : entitas pada himpunan entitas A dapat

berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, juga sebaliknya.

A B

Entitas 1 Entitas 1

Entitas 2 Entitas 2

Entitas 3 Entitas 3

Entitas 4 Entitas 4

13
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09

 Entity Relationship Diagram (ER-D)

Model Entity-Relationship berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan

relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan

seluruh fakta dari ‘dunia nyata’, dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan

menggunakan Entity Relationship Diagram (ER-D). Notasi simbolik yang digunakan di dalam

ER Diagram adalah :

Persegi Panjang Menyatakan himpunan entitas


E

Lingkaran atau Elip Menyatakan atribut, atribut yang berfungsi sebagai key
diberi garis bawah
a

Belah Ketupat Menyatakan himpunan relasi

Garis Sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan


himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya

Kardinalitas Relasi Menyatakan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi


dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.
1 dan 1 (satu ke satu)
1 dan N (satu ke banyak)
N dan N (banyak ke banyak)

Berikut contoh penggambaran relasi antar himpunan entitas lengkap dengan kardinalitas

relasi dan atribut-atributnya :

 Relasi satu ke satu (One-to-One)

Pada relasi ini, setiap dosen paling banyak mengepalai satu jurusan dan setiap jurusan

pasti dikepalai oleh paling banyak satu orang dosen. Pada himpunan entitas Dosen dan

14
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09

himpunan entitas Jurusan memiliki dua atribut, yang salah satunya (memakai garis

bawah) berfungsi sebagai kunci (key). Sementara pada himpunan Relasi juga terdapat

dua atribut, yang keduanya sebetulnya berasal dari atribut key masing-masing

himpunan entitas, maka kedua atribut tersebut digolongkan sebagai kunci tamu

(foreign key), yang berfungsi sebagai penghubung antar himpunan entitas.

 Relasi satu ke banyak (One to Many)

Pada relasi ini, setiap dosen dapat dapat mengajar lebih dari satu mata kuliah,

sedangkan setiap matakuliah dipegang hanya paling banyak oleh satu orang dosen. Pada

himpunan relasi terdapat dua foreign key yang berasal dari himpunan entitas, tetapi

ada pula dua atribut tambahan yang tidak berasal dari himpunan entitas. Hal ini

memang dimungkinkuan dan bahkan umum terjadi.

 Relasi banyak ke banyak (Many to Many)

Pada relasi ini setiap mahasiswa dapat mempelajari lebih dari satu mata kuliah,

demikian juga sebaliknya setiap mata kuliah dapat dipelajari oleh lebih dari satu orang

mahasiswa.

Pembuatan Diagram E-R


Diagram E-R selalu dibuat secara bertahap, langkah-langkah teknis yang dapat dilakukan

untuk menghasilkan Diagram E-R, adalah sebagai berikut :

 Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan terlibat.

15
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09

 Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan entitas.

 Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi diantara himpunan entitas-

himpunan entitas yang ada beserta foreign key nya.

 Menentukan derajat atau kardinalitas relasi untuk setiap himpunan relasi.

 Melengkapi himpunan entitas dan himpunan relasi dengan atribut deskripsi (nonkey).

Diagram E-R dengan Kamus Data


Pendeklarasian atribut-atribut pada Diagram E-R dapat dipisahkan dan dinyatakan dalam

sebuah kamus data. Ini diperbolehkan jika sebuah sistem yang ruang lingkupnya lebar dan

kompleks. Kamus data berisi atribut yang diapit kurung kurawal dan atribut yang berfungsi

sebagai key juga dibedakan dengan atribut yang bukan key, dengan menggaris bawahi

atribut tersebut. Berikut contoh Diagram E-R dengan Kamus Data :

Kamus Data :

 Mahasiswa = { nim, nama_mhs, alamat_mhs, tgl_lahir }

 Kuliah = { kode kuliah, nama_kuliah, sks, semester }

 Dosen = { nama dosen, alamat_dosen }

 Mempelajari = { nim, kode kuliah, indeks_nilai }

 Mengajar = { kode kuliah, nama dosen, waktu, tempat }

 Model Jaringan (Network Model)

Model jaringan akan terdiri atas sekumpulan record yang dihubungkan satu sama lain

melalui link (yang berupa pointer), sebuah record setara dengan dengan sebuah entitas

dalam ER Model. Sebuah record adalah sekumpulan field yang masing-masing hanya berisi

sebuah nilai data. Sebagai contoh ada dua tipe record yaitu dosen dan mata kuliah yang

dapat dideklarasikan sebagai berikut :

16
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09

type dosen = record


kode_dos : integer ;
nama_dos : string ;
alamat_dos : string;
end

type kuliah = record


kode_kul : string ;
nama_kul : string ;
sks : integer;
semester : integer;
end

17
Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08

Dengan struktur record seperti itu, berikut diagram struktur data :

nama dos alamat dos kode kul nama_kul sks semester

Dosen Mengajar Kuliah

Diagram struktur data merupakan skema yang menyatakan desain basis data jaringan,

diagram tersebut terdiri dari dua komponen yaitu kotak yang menunjukan tipe record dan

garis yang menunjukan link.

Berikut data dan link yang terjadi antara record dosen dan record kuliah :

IF-249 Perancangan Sistem 2 5


Yogaswara, MT Jl. Kaliurang

IF-976 Organisasi Komputer 3 3

Respati, MSc Jl. Edelwis MI-707 Basis Data 3 3

Rusi, Ir Jl. Mawar MI-774 Analisis Sistem 3 4

Cara diatas hanya layak diterapkan pada basis data dengan link yang berderajat satu ke

satu atau satu ke banyak, dan cara diatas akan sulit jika diterapkan untuk link yang

berderajat banyak ke banyak. Model jaringan ini secara umum sukar untuk

diimplementasikan dan sangat komplek. Kelebihna dari model jaringan ini adalah efisiensi

ruang penyimpanan akibat ketiadaan redudansi data dan akses data yang cepat karena

langsung memanfaatkan pointer ke alamat fisik data. Saat ini dapat dikatakan model

jaringan sudah tidak dimanfaatkan lagi, kecuali untuk aktivitas-aktivitas penelitian.

 Model Hirarkis (Hierarchical Model)

Model hirarkis akan terdiri atas sekumpulan record yang dihubungkan satu sama lain

melalui link (yang berupa pointer) yang membentuk suatu struktur hirarkis, pengertian

record dan link sama seperti pada model jaringan. Berikut contoh diagram struktur pohon

yang mengilustrasikan hubungan record dosen dan mata kuliah :

Dosen nama dos alamat dos

Kuliah kode kul nama_kul sks semester


Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08

Diagram struktur pohon merupakan skema yang digunakan untuk basis data hirarkis.

Diagram tersebut terdiri dari dua komponen yaitu kotak yang menunjukan tipe record dan

garis yang menunjukan link. Berikut himpunan record-record dosen dan kuliah

diorganisasikan dalam sebuah struktur pohon:

Kuliah

Yogaswara, MT Jalan Respati, MSc Jalan Rusi, Ir Jalan


Kliurng Edelwis Mawar

IF-249 PSI 2 5 MI-707 DBMS 3 3 MI-774 ANSI 3 4

IF-976 ORKOM 3 3

Dari sruktur pohon tersebut dapat disimpulkan bahwa tipe record kuliah berada dibawah

tipe record dosen secara hirarkis. Maka disebutkan tipe record kuliah merupakan child

dan tipe record dosen merupakan parent dalam struktur pohon tersebut. Penggunaan

struktur pohon sejauh ini tidak ada yang aneh, hanya jika digunakan untuk relasi dengan

derajat banyak ke banyak akan menghasilkan banyak sekali redudansi data, kesulitan juga

terjadi pada operasi query dan manipulasi data tertentu. Keunggulan dari model ini

terletak pada keteraturan struktur yang ditunjukan dan sangat cocok diterapkan pada

sebuah system/ persoalan yang keterkaitan antara objek-objek di dalamnya mengikuti

struktur hirarkis tertentu. Karena keterbatasan pemakainya dan kelemahan yang cukup

mendasar, seiring dengan semakin sempurnanya “model relasional”, model hirarkis ini juga

jarang untuk dimanfaatkan.


Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08

BAB III

PERANCANGAN BASIS DATA


 Definisi

Perancangan basis data merupkan suatu hal yang sangat penting, kesulitan utama dalam merancang basis adalah
bagaimana merancang basis data sehingga dapat memuaskan/ memenuhi keperluan saat ini dan masa mendatang.
Dalam merancang basis data dapat dilakukan dengan dua buah teknik/ pendekatan yaitu :
1. Menerapkan Normalisasi terhadap struktur table yang telah diketahui, atau dengan

2. Langsung membuat model Entity-Relationship.

Perancangan basis data seringkali diasosiasikan dengan pembuatan model Entity-Relationship (ER-Model), dimana

kelompok-kelompok data dan relasinya diwujudkan dalam bentuk diagram, hal itu tidak salah karena model

memang merupakan representasi nyata dari sebuah perancangan.

Normalisasi merupakan cara pendekatan lain dalam membangun desain lojik basis data relasional yang tidak

secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar

untuk menghasilkan struktur table yang yang normal. Namun dalam pelaksanaannya desain lojik basis data

relasional yang didasari baik oleh prinsip normalisasi maupun model ER akan menghasilkan hasil yang mirip.

Dalam pendekatan Normalisasi :

 Perancang basis data bertitik tolak dari situasi yang nyata.

 Perancang basis data telah memiliki item-item yang siap ditempatkan dalam baris dan kolom pada table.

 Demikian juga dengan sejumlah aturan tentang keterhubungan antara item data.

Dalam pendekatan model Entity Relationship :

 Langsung membuat model data lebih tepat dilakukan jika yang telah diketahui baru prinsip-prinsip sistem

secara keseluruhan.

Kedua pendekatan ini cukup sering terjadi dilakukan bersama-sama, berganti-ganti. Dari fakta yang telah dimiliki

dilakukan normalisasi, untuk kepentingan evaluasi dan dokumentasi hasil normalisasi tersebut diwujudkan dalm

bentuk sebuah model data. Model data yang sudah jadi tersebut bisa saja dimodifikasi dengan pertimbangan

tertentu. Hasil modifikasi itu kemudian diimplementasikan dalam bentuk sejumlah struktur table dalam sebuah

basis data. Struktur ini bisa diuji kembali dengan menerapkan aturan-aturan normalisasi, sehingga akhirnya dapat

diperoleh sebuah struktur basis data yang benar-benar efektif dan efisien. Begitulah kedua pendekatan ini dapat

saling memperkuat satu sama lain.

 Normalisasi

Normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan

relasinya atau lebih difokuskan pada tinjauan komprehensif terhadap setiap kelompok dan (tabel) secara

individual.

Sebelum mengenal lebih jauh mengenai normalisasi ada beberapa konsep yang harus diketahui terlebih dahulu :

 Field/ Atribut kunci (Key)

 Ketergantungan Fungsional (Functional Depedency)

Field/ Atribut kunci (Key)

Key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua baris data (row) dalam tabel

secara unik. Terdapat beberapa macam key yang dapat diterapkan pada suatu tabel, yaitu:
Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08

1. Super Key

Satu atau lebih atribut (kunmpulan atribut) yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah table

secara unik. Bisa terjadi ada lebih dari satu kumpulan atribut yang bersifat seperti itu dalam sebuah tabel,

misalnya:

Pada tabel nasabah terdapat atribut-atribut sebagai berikut :

no_rek, nama, no_ktp, tempat_lahir, tgl_lahir, alamat

Super Key : no_rek : karena unik tidak mungkin ganda

no_ktp : karena unik tidak mungkin ganda

nama : jika bisa menjamin tidak ada nilai yang sama utk atribut ini.

2. Candidate Key

Merupakan kumpulan atribut minimal yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah tabel secara

unik. Jika satu kunci kandidat berisi lebih dari satu atribut, maka biasanya disebut sebagai composite key

(kunci campuran/ gabungan). Pada tabel nasabah misalnya :

Candidate Key :

no_rek : karena unik tidak mungkin ganda

nama : jika bisa menjamin tidak ada nilai yang sama utk atribut ini.

nama + tgl_lahir : mungkin dapat dipakai sebagai kunci karena kemungkinan sangat kecil seseorang punya nama

sama yang lahir pada hari yang sama. (composite key)

3. Primary Key

Pada sebuah tabel dimungkinkan adanya lebih dari satu candidate key, salah satu dari candidate key (jika

memang ada lebih dari satu) dapat dijadikan sebagai primary key. Pemilihan primary key dari sejumlah

candidate key tersebut didasari oleh :

 Dapat mengidentifikasi secara unik suatu kejadian dan dapat mewakili setiap kejadian dari suatu

entity (bersifat unik).

 Lebih sering (lebih natural) untuk dijadikan sebagai acuan.

 Lebih ringkas dan jaminan keunikan key tersebut lebih baik.

 Tidak boleh “null” (tidak ada datanya) dan Harus bisa menjamin setiap nilai primary key pada

sebuah table, harus dimiliki pula oleh table lainnya.

Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka yang paling cocok digunakan sebagai primary key pada

tabel nasabah adalah “no_rek”.

4. Alternate Key

Adalah candidate key yang tidak menjadi/ tidak dipakai sebagai primary key. Terkadang alternate key ini

dipakai sebagai kunci pengurutan dalam laporan misalnya.

5. Foreign Key

Foreign key (kunci tamu) adalah satu atribut yang melengkapi satu relationship yang menunjukan ke induknya.

Kunci tamu ditempatkan pada entity anak dan sama dengan kunci utama (primary key) induk relasinya. Contoh

Tabel Dosen :

sandi_dosen nama no_ktp alamat gender


Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08

24001 Yogaswara, MT 117624 Jl. Kaliurang no.24 Laki-laki


24005 Respati, ST 110282 Jl. Pasanggrahan no.6 Laki-laki
24077 Rusi, Ir 110707 Jl. Edelwis no.7 Perempuan
sandi_dosen = primary key

Tabel Mata kuliah

kode_mtkul mata_kuliah semester sks sandi_dosen


IF-2424 Basis Data 4 3 24001
IF-0707 Analisis Sistem Informasi 5 2 24077
IF-0583 Organisasi Komputer 3 2 24005
IF-7683 Arsitektur Komputer 4 3 24001
kode_mtkul = primary key
sandi_dosen = foreign key

Field sandi_dosen pada tabel dosen sebagai primary keysedangkan field sandi_dosen pada tabel mata kuliah

sebagai foreign key, karena tabel mata kuliah ini berhubungan dengan tabel dosen sebgai induknya.

Ketergantungan Fungsional (Functional Depedency)

Definisi dari functional depedence adalah :

“ Diberikan sebuah relasi R, atribut Y dari R adalah bergantung fungsi pada atribut X dari R

jika dab hanya jika setiap nilai X dalam R punya hubungan dengan tetap satu nilai Y dalam R

(dalam setiap satu waktu)”.

Pada tabel dosen berisi atribut :

sandi_dosen nama no_ktp alamat gender


24001 Yogaswara, MT 117624 Jl. Kaliurang no.24 Laki-laki
24005 Respati, ST 110282 Jl. Pasanggrahan no.6 Laki-laki
24077 Rusi, Ir 110707 Jl. Edelwis no.7 Perempuan

Isi dari atribut nama bergantung pada sandi_dosen. Jadi dapat dikatakan bahwa atribut nama bergantung secara

fungsi pada sandi_dosen dan sandi_dosen menunjukan secara fungsi nama. Jika ingin mengetahui sandi_dosen

seorang dosen, maka dapat menentukan nama dosen tersebut. Notasi untuk ketergantungan fungsi ini adalah :

sandi_dosen nama

atau

nama = f (sandi_dosen)

 Bentuk Bentuk Normalisai

Pada proses normalisasi terdapat tahapan-tahapan (bentuk) normalisasi, yaitu :

 Bentuk Tidak Normal (Un normalized Form)

Merupakan bentuk kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format

tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai

kedatangannya.

 Bentuk Normal Pertama (1NF/ First Normal Form)

Jika semua atribut mempunyai nilai data yang atomic (tidak dapat dipecah lagi), tetapi masih terdapat

beberapa atribut yang muncul secara berulang.

 Bentuk Normal Kedua (2NF/ Second Normal Form)

Relasi telah berada/ memenuhi bentuk normal pertama dan semua atribut yang bukan kunci hanya

bergantung secara fungsi pada kunci utama/ primary key. Pada bentuk normal kedua haruslah sudah

ditentukan kunci kunci field.


Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08

 Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)

Relasi telah berada/ memenuhi bentuk normal kedua dan semua atribut yang bukan kunci adalah non

transitive dependency (ketergantungan transitif = bila menjadi atribut biasa pada suatu relasi, tetapi

menjadi kunci pada relasi lainnya)

 Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Relasi harus sudah dalam bentuk ketiga dan setiap atribut harus bergantung fungsi pada atribut super

key/ semua determinannya merupakan candidate key.

Contoh Kasus :

Sebuah Relasi “ Rawat Pasien “

 Bentuk Tidak Normal (Un normalized Form)

no_pasien nama jenis_perawatan jenis_kamar Biaya_kamar


P0001 Bati Gawat Darurat KM001 Rp.100.000
P0002 Totti Rawat Inap KM002 Rp.75.000
P0003 Nesta Rawat Inap Sehari KM003 Rp.50.000
P0004 Maldini Rawat Jalan KM004 Rp.25.000
P0005 Cana Rawat Inap
P0006 Ihlam Rawat Inap Sehari
P0007 Nuno Gawat Darurat
P0008 Gomes Rawat Jalan
 Bentuk Normal Pertama (1NF/ First Normal Form)

no_pasien nama jenis_perawatan jenis_kamar biaya_kamar


P0001 Bati Gawat Darurat KM001 Rp.100.000
P0002 Totti Rawat Inap KM002 Rp.75.000
P0003 Nesta Rawat Inap Sehari KM003 Rp.50.000
P0004 Maldini Rawat Jalan KM004 Rp.25.000
P0005 Cana Rawat Inap KM002 Rp.75.000
P0006 Ihlam Rawat Inap Sehari KM003 Rp.50.000
P0007 Nuno Gawat Darurat KM001 Rp.100.000
P0008 Gomes Rawat Jalan KM004 Rp.25.000
 Bentuk Normal Kedua (2NF/ Second Normal Form)

Menjadi : Relasi “Pasien” dan “Biaya_Rawat”

Relasi “Pasien”

no_pasien nama jenis_perawatan


P0001 Bati Gawat Darurat
P0002 Totti Rawat Inap
P0003 Nesta Rawat Inap Sehari
P0004 Maldini Rawat Jalan
P0005 Cana Rawat Inap
P0006 Ihlam Rawat Inap Sehari
P0007 Nuno Gawat Darurat
P0008 Gomes Rawat Jalan

Relasi “Biaya_Rawat”

jenis_perawatan jenis_kamar biaya_kamar


Gawat Darurat KM001 Rp.100.000
Rawat Inap KM002 Rp.75.000
Rawat Inap Sehari KM003 Rp.50.000
Rawat Jalan KM004 Rp.25.000
Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08

 Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)

Menjadi : Relasi “Pasien”, “Kamar_Rawat” dan “Biaya_Rawat”

Relasi “Pasien”

no_pasien nama jenis_perawatan


P0001 Bati Gawat Darurat
P0002 Totti Rawat Inap
P0003 Nesta Rawat Inap Sehari
P0004 Maldini Rawat Jalan
P0005 Cana Rawat Inap
P0006 Ihlam Rawat Inap Sehari
P0007 Nuno Gawat Darurat
P0008 Gomes Rawat Jalan

Relasi “Kamar_Rawat”

jenis_perawatan jenis_kamar
Gawat Darurat KM001
Rawat Inap KM002
Rawat Inap Sehari KM003
Rawat Jalan KM004

Relasi “Biaya_Rawat”

jenis_kamar biaya_kamar
KM001 Rp.100.000
KM002 Rp.75.000
KM003 Rp.50.000
KM004 Rp.25.000

Relasi Antar Tabel

Pasien Biaya_Rawat
no_pasien * jenis_kamar *
nama biaya_kamar
jenis_perawatan **

Kamar_Rawat
jenis_perawatan *
jenis_kamar ** Keterangan :
* = primary key
** = foreign key

 Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Misalnya : Relasi “Seminar”

no_peserta seminar Instruktur


Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08

240100 7783 Rusi, Ir


240101 7783 Respati, ST
240102 7776 Pita, Ir
240101 7776 Yogaswara, MT
240109 7776 Yogaswara, MT
Menjadi : Relasi “Pengajar” dan “Peserta-Instruktur”

Relasi “Pengajar”

Seminar Instruktur
7783 Rusi, Ir
7783 Respati, ST
7776 Pita, Ir
7776 Yogaswara, MT
Relasi “Peserta-Instruktur”
no_peserta Instruktur
240100 Rusi, Ir
240101 Respati, ST
240102 Pita, Ir
240101 Yogaswara, MT
240109 Yogaswara, MT
 Soal-Soal Latihan :

Latihan I :

Misalnya diketahui relasi “Karyawan” sebagai berikut :

Nip Nama tgl_lahir alamat tgl_sk no_sk gol gaji tunj status
1230 Rusi 1/2/70 Jl.Edelwis 1/3/84 3/sk/84 2A 50 25 Aktif
1230 Rusi 1/2/70 Jl.Edelwis 5/6/87 6/sk/87 2B 65 40 Aktif
1231 Resa 8/1/68 Jl.Elang 15/7/75 7/sk/75 3A 80 35 Aktif
1231 Resa 8/1/68 Jl.Elang 7/2/78 2/sk/78 3B 100 65 Aktif
1231 Resa 8/1/68 Jl.Elang 21/12/81 12/sk/81 3C 120 75 Aktif
1231 Resa 8/1/68 Jl.Elang 1/2/82 1/sk/82 3C 120 75 Keluar
1232 Pita 4/3/72 Jl.Dahlia 5/4/89 4/sk/89 2A 50 35 Aktif
Kapan tabel/ relasi tersebut dikatakan dalam bentuk 1NF, 2NF dan 3NF ?

Latihan II :

Misalnya diketahui relasi “Pemesanan Tiket Kereta” sebagai berikut :

no nama almt Kd_krta Nm_krta tujuan tarif tgl_psn jam jml Jml_byr
1 Resa Jl.Edelwis A Parahiyangan Bdg 50 1/9/03 08:00 2 100
1 Resa Jl.Edelwis B Sawunggalih Pwkt 100 2/9/03 10:00 2 200
2 Yoga Jl.Xurg C SenjaExpres Yogya 150 3/9/03 12:00 2 300
2 Yoga Jl.Xurg D ArgoBromo Sby 200 4/9/03 14:00 2 400
Kapan tabel/ relasi tersebut dikatakan dalam bentuk 1NF, 2NF dan 3NF ?

Latihan III :

Misalnya diketahui relasi “Pembelian Barang” sebagai berikut :

No kode nama kode nama tgl jatuh qty harga jml total
Fac supp supp brg barang tempo
799 S02 Swa R02 Plooter 2/2/04 9/3/04 10 150 1500 1500
998 G01 Ara A01 Hd Segeat 7/2/04 9/3/04 10 1350 13500 33500
998 G01 Ara A02 Hd Quntm 7/2/04 9/3/04 10 2000 20000 33500

Kapan tabel/ relasi tersebut dikatakan dalam bentuk 1NF, 2NF dan 3NF ?
Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08

BAB IV

IMPLEMENTASI BASIS DATA


 Definisi

Implementasi basis data merupkan upaya untuk membangun basis data fisik yang ditempatkan dalam memori
sekunder (disk) dengan bantuan DBMS, tahap implementasi basis data diawali dengan melakukan transformasi
dari model data yang telah selesai dibuat skema/ struktur basis data sesuai dengan DBMS yang dipilih. Secara
umum sebuah Diagram ER akan direpresentasikan menjadi sebuah basis data fisik, sedangkan komponennya
berupa himpunan entitas dan himpunan relasi akan ditransformasikan menjadi table-tabel (file-file data) dan
atribut akan dinyatakan sebagai field-field dari tabel-tabel yang sesuai.
Faktor-faktor yang mempengaruhi performansi sistem basis data :
 Kualitas dan bentuk perancangan basis data yaitu struktur basis data dan cara akses (algoritma aplikasi)

 Kualitas mesin

 Sistem Operasi

 DBMS (Data Base Management System)

 Transformasi Model Data ke Basis Data Fisik

Aturan umum dalam pemetaan model data yang digambarkan dengan Diagram ER menjadi Basis Data Fisik adalah
sebagai berikut :
1. Setiap himpunan entitas akan diimplementasikan sebagai sebuah tabel (file data).

Tabel Mahasiswa :
nim nama_mhs alamat_mhs tgl_lahir

2. Relasi dengan derajat relasi 1 – 1 (satu ke satu)

Direperesentasikan dalam bentuk penambahan/ penyertaan atribut-atribut relasi ke table yang mewakili
salah satu dari kedua himpunan entitas.

Tabel Dosen : Tabel Jurusan :


kode_dosen Nama Alamat kode_jurusan nama_jurusan kode_dosen
Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08

3. Relasi dengan derajat relasi 1 – N (satu ke banyak)

Juga direpresentasikan dalam bentuk pemberian/ pencantuman atribut key dari himpunan entitas pertama
(yang berderajat 1) ke tabel yang mewakili himpunan entitas ke dua (yang berderajat N).
Tabel Dosen :
kode_dosen nama alamat

Tabel Kuliah :
kode_kuliah nama_kuliah sks semester kode_dosen tempat waktu

Dari hasil transformasi diatas jika kemudian ternyata bahwa atribut waktu pada table kuliah merupakan
atribut bernilai banyak, maka table tersebut tidak memenuhi bentuk normal tahap pertama (1 NF). Maka
table ini dapat didekomposisikan lagi menjadi sebagai berikut.
Tabel Kuliah :
Kode_kuliah nama_kuliah sks semester Kode_dosen

Tabel Jadwal :
Kode_kuliah tempat waktu

4. Relasi dengan derajat relasi N – N (banyak ke banyak)

Direpresentasikan dalam bentuk tabel (file data) khusus yang memiliki field (foreign key) yang berasal dari
key-key dari himpunan entitas yang menghubungkannya.
Tabel Mahasiswa :
nim Nama_mhs alamat_mhs tgl_lahir

Tabel Memepelajari/ Nilai (Tabel Khusus) :


nim kode_kuliah indeks_nilai
Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08

Tabel Kuliah :
kode_kuliah nama_kuliah sks Semester

 Model Data Lanjutan

Pada bab sebelumnya sudah dikenalkan komponen-komponen model data dasar dalam kegiatan perancangan serta
langkah-langkah teknis dalam mentransformasikan fakta dilapangan ke sebuah model data, berikut dibahas
sejumlah varian komponen-komponen perancangan basis data serta proses-proses lanjutannya.
1. Himpunan Entitas Lemah (Weak Entity Sets)

Himpunan entitas lemah berisi entitas-entitas yang kemunculannya tergantung pada eksistensinya dalam
sebuah relasi terhadap entitas lain (Strong Entity = sebaliknya dari entitas lemah), himpunan entitas lemah
biasanya tidak memiliki key yang dapat menjamin keunikan entitas didalamnya.

Data orang tua dan hobbi dapat digolongkan sebagai entitas lemah (dalam ER-D dinyatakan dengan kotak
garis ganda), karena kemunculannya sangat tergantung pada adanya relasi dengan entitas yang ada pada
himpunan entitas mahasiswa. Atribut nama_ortu dan hobbi diberi garis bawah putus-putus untuk menunjukan
atribut key yang tidak meyakinkan.
Entitas lemah dapat ditransformasikan menjadi sebuah table dengan menyertakan key yang ada pada entitas
kuat, sebagai berikut :

Tabel Mahasiswa :
nim nama_mhs alamat_mhs tgl_lahir

Tabel Orang Tua : Tabel Hobbi :


nim nama_ortu alamat_ortu nim hobbi

2. Spesialisasi dan Generalisasi

Himpunan entitas dimungkinkan adanya pengelompokan entitas-entitas yang menjadi anggotanya, dan
terkadang ditemui atribut yang tidak sepenuhnya sama.
Jika dimulai dari sebuah himpunan entitas lalu kemudian melakukan pengelompokan yang melahirkan entitas
baru (top-down) dan adanya pembedaan atribut menyebabkan entitas-entitas tersebut tidak mungkin
disatukan dalam sebuah himpunan entitas saja, maka ini adalah Spesialisasi. Adanya spesialisasi dan
Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08

generalisasi diwujudkan dalam notasi relasi yang khusus, yang disebut ‘ISA’ (yang berasal dari ‘Is A’)
sebagai berikut :

top-down

Sub Entitas hasil Spesialisasi diimplementasikan sebagai berikut :


Tabel Dosen :
kode_dos nama_dos alamat_dos

Tabel Dosen Tetap : Tabel Dosen Tidak Tetap :


kode_dos nik pangkat tgl_masuk kode_dos nama_kantor alamat_kantor

Jika yang dilakukan adalah sebaliknya, sebuah himpunan entitas yang sebenarnya dibagi menjadi dalam
kelompok tertentu dan pengelompokan ini tidak dipertegas dengan adanya perbedaan atribut, malah
kelompok-kelompok tersebut disatukan dalam sebuah himpunan dengan atribut yang sama. Jadi
pendekatannya bersifat bottom-up mula-mula terpisah kemudian menjadi satu, proses yang demikian disebut
Generalisasi. Sebagai berikut :

bottom-up
Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08

Spesialisasi dan generalisasi merupakan dua proses yang berlawanan, yang ditekankan dalam spesialisasi
adalah perbedaan antar kelompok entitas, sedangkan dalam generalisasi yang ditekankan adalah
persamaannya. Implementasi pada generalisasi berlawanan dengan spesialisasi yaitu akan menyusutkan
jumlah himpunan entitas menjadi hanya sebuah tabel, pada table tersebut ditambahkan sebuah atribut yang
nantinya akan diisi dengan kode khusus yang menyatakan perbedaan tersebut, sebagai berikut :
Tabel Mahasiswa :
nim nama_mhs alamat_mhs prog_studi

prog_studi = atribut tambahan untuk mengakomodasi perbedaan kelompok entitas.


Adanya spesialisasi dalam perancangan basis data, umumnya akan terlihat secara eksplisit pada akhir
Diagram-ER, sedangkan proses generalisasi seringkali ditiadakan. Peniadaan generalisasi ini
direperesentasikan dengan adanya atribut baru pada himpunan entitas akhir.

3. Agregasi

Menggambar sebuah himpunan relasi yang secara langsung menghubungkan sebuah himpunan entitas dengan
sebuah himpunan relasi dalam Diagram-ER/ sebuah relasi terbentuk tidak hanya dari himpunan entitas tapi
juga mengandung unsur dari relasi lain. Sebenarnya kondisi ini tidak tepat bahkan ada yang dengan tegas
tidak memperbolehkan, sebagai jalan tengah digunakan notasi khusus untuk menunjukan adanya agregasi
semacam itu. Berikut contoh dari agregasi :
Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08

Pengimplementasian harus dilakukan setelah relasi prasyarat tersebut terimplementasikan, selanjutnya


tinggal meninjau derajat relasi dari agregasinya. Relasi mengikuti merupakan bentuk agregasi relasi
mempelajari dan entitas praktikum. Karena semua derajat relasi yang ada pada Diagram-ER diatas adalah N-
N, maka baik relasi mempelajari maupun mengikuti masing-masing direpresentasikan dalam table
khusus/terpisah, sebagai berikut :
Tabel Mempelajari : Tabel Praktikum :
nim kode_kul indeks_nilai kode_pra nama_pra jumlah_pra

Tabel Mengikuti:
nim kode_kul kode_pra nilai

 Pengkodean Internal

Cara yang digunakan untuk menyatakan suatu data (atribut) dalam bentuk lain adalah untuk efisiensi ruang
penyimpanan disebut dengan pengkodean (data coding). Dari pemakaiannya bias dibedakan adanya pengkodean :
 Pengkodean eksternal (user define coding) : mewakili pengkodean yang telah digunakan secara terbuka

dan dikenal oleh orang awam (ada pada fakta/ dunia nyata), contohnya : npm, kode_mtkul.

 Pengkodean internal (system coding) : kondisi sebaliknya dari pengkodean eksternal, contohnya :

kode_dosen sebagai key alternatif. Pengkodean internal tidak hanya diterapkan pada pembuatan key

alternatif, tapi juga dapat diterapkan pada atribut data lain (non key) yang memang kita kelola.

Ada tiga bentuk pengkodean yang dapat dipilih :


1. Sekuensial

Mengasosiasikan data dengan kode terurut, misalnya : (Sempurna, Baik, Cukup, Kurang, Buruk) dikodekan
dengan : “A, B, C, D dan E“.
2. Mnemonic

Membentuk suatu singkatan dari data yang ingin dikodekan, misalnya : jenis kelamin (Laki-Laki dan
Perempuan) dikodekan dengan “L dan P “.
3. Blok
Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08

Pengkodean dinyatakan dalam format tertentu, misalnya No.Induk Mahasiswa dengan format XXYYYY
XX = dua digit terakhir angka tahun masuk
YYYY = nomor urut mahasiswa
Format ini harus dibentuk dengan pemilihan domain atribut yang lebih luas, tetapi harus dipertimbangkan
juga dari sisi efisiensi ruang penyimpanan.
 DBMS dan Struktur Tabel

Pembuatan berbagai tabel basis data adalah sebagai pekerjaan utama dalam tahap implementasi juga penetuan
struktur dari tabel-tabel tersebut. Penentuan pilihan tipe data dan featur-featur tambahan untuk struktur table
sangat bergantung pada DBMS yang dipilih. Namun dalam penentuan struktur table khususnya penetapan tipe
data dan featur tambahan untuk setiap field akan sering dihadapkan pada pilihan-pilihan seperti :
1. Data Angka

a. Numerik : nilai angka dari tipe data ini menunjukan suatu jumlah misalnya : field sks, field semester, dll.

Data numerik berupa :

 Bilangan bulat (integer) terdiri dari Byte (1 byte), Small Integer (2 byte) dan Long Integer (4

byte).

 Bilangan Nyata (real) terdiri dari Single (4 byte) bisa menampung hingga 7 digit pecahan dan

Double (8 byte) hingga 15 digit pecahan.

Dalam penetuan tipe data numerik ukuran data disesuaikan dengan kebutuhan data masukan.
b. Alfanumerik : nilai angka dari tipe data ini tidak menunjukan suatu jumlah misalnya : field npm berisi

data angka tapi tidak menunjukan suatu jumlah (bertipe teks).

2. Data Teks (Character)

Data teks ini dapat berupa abjad/ huruf, angka, karakter khusus atau gabungan dari ketiganya. Tipe ini tidak

dapat melakukan operasi matematika.berupa :

a. Ukuran tetap (fixed character) : data teks yang ukurannya pasti dan pendek, misalnya untuk field npm

ukuran datanya selalu tetap.

b. Ukuran dinamis (variable character) : data teks yang ukuran panjang pendeknya sangat bervariasi,

misalnya untuk field nama_mhs dan alamat.

3. Data Uang

Jika DBMS yang digunakan menyediakan tipe data khusus untuk menyimpan data uang, misalnya bertipe
money atau currency (8 byte). Tipe data ini cocok untuk diterapkan dan akan sangat membantu terutama
dalam mengatur tampilan datanya, yang dinyatakan dengan pemisahan ribuan/jutaan/milyaran dan pemakaian
tanda mata uang.
4. Date/Tanggal

Berupa gabungan angka dengan format tanggal tertentu (8 byte). Formatnya terdapat dua pilihan,

diantaranya:

day/month/year atau Hari/Bulan/Tahun

month/day/year atau Bulan/Hari/Tahun


5. Feature tambahan pada DBMS

Sejumlah DBMS menyediakan feature tambahan seperti : mandatory (harus diisi atau boleh kosong),
default, variant (dalam VB) bila data yang akan dimasukan belum tahu tipenya maka secara otomatis
mendeteksi, variant ada dua jenis yaitu untuk number (16 byte) dan character (22 byte).
Menentukan tipe data bagi setiap field, pertimbangan pertama DBMS yang dipilih, kecukupan domain, efisiensi
ruang penyimpanan, kecepatan pengolahan data dan harus dapat menjamin bahwa tipe data yang dipilih pada
setiap field akan dapat mengakomodasi semua nilai yang akan diisikan ke dalam field tersebut.
Penetuan struktur dari tabel-tabel basis data dapat disajikan sebagai berikut :
Misalnya :
Nama Tabel : Mahasiswa
Primary Key : npm
No Nama Field Tipe Ukuran Kunci Keterangan
Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08

1 npm C 8 * nomor pokok mahasiswa


2 nama_mhs C 30 nama setiap mahasiswa
3 alamat_mhs C 50 alamat setiap mahasiswa
4 tgl_lahir D 8 tanggal lahir setiap mahasiswa
5 photo G - photo mahasiswa

Nama Tabel : Matakuliah


Primary Key : kd_mtkul
No Nama Field Tipe Ukuran Kunci Keterangan
1 kd_mtkul C 5 * kode matakuliah
2 nama_mtkul C 30 nama matakuliah
3 sks N 1 jumlah bobot satuan kredit semester
4 semester N 1 semester diselenggarakan perkuliahan

Nama Tabel : Nilai


Foreign Key : npm + kd_mtkul
No Nama Field Tipe Ukuran Kunci Keterangan
1 npm C 8 ** nomor pokok mahasiswa
2 kd_mtkul C 5 ** kode matakuliah
3 Indeks_nilai C 1 indeks nilai matakuliah mahasiswa

Keterangan :
C : Character
N : Numeric
D : Date
G : Graphic (untuk menyimpan data berupa gambar atau grafik /feature DBMS)
Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08

BAB V

ALJABAR RELASIONAL
 Definisi

Basis data dipahami oleh pengguna sebagai kumpulan tabel-tabel yang saling ber relasi, konsep untuk akses pada

basis data model relasi dapat diterapkan berdasarkan matematika aljabar relasional. Operasi pada aljabar

relasional operator-operatornya antara lain adalah sebagai berikut :

 Selection ( = sigma)

 Projection ( = phi)

 Joint ( = cross)

 Union ( = gabungan)

 Intersection ( = irisan)

 Set different ( = minus)

 Dan lain-lain

 Operator Aljabar Relasional

a. Selection ( = sigma) adalah memilih tupel (baris) dalam relasi yang memenuhi predikat yang diberikan.

Contoh : Relasi Nasabah


Nama alamat no_rek
Respati Jl. RE Marthadinata 111.111
Yoga Jl. Merdeka 222.222
Rusi Jl. Pataruman 444.444
Swaraspati Jl. Tentara Pelajar 555.555
Misal : nama = “Yoga” (Nasabah)

Hasil : Yoga Jl.Merdeka 111.111

b. Projection ( = phi) adalah operasi semacam selection tetapi mengambil atau memilih beberapa atribut

(kolom) dalam relasi.

Misal : no_rek (Nasabah)

Hasil : no_rek
111.111
222.222
444.444
555.555
Misal : nama,no_rek (Nasabah)

Hasil : nama no_rek


Respati 111.111
Yoga 222.222
Rusi 444.444
Swaraspati 555.555
c. Joint ( = cross) adalah tupel t adalah hasil operasi joint antara r dan s jika t memenuhi beberapa tupel di r

dalam skema r dan beberapa tupel dalam skema s.


Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08

Contoh:

Relasi Dosen (s) Relasi Ambil_Kuliah (r)


nama_dosen kode_mtkul nama_mhs kode_mtkul indeks_nilai
Yogaswara TI-3000 Bati TI-5000 B
Respati TI-4000 Totti TI-7000 A
Rusi TI-5000 Nesta TI-3000 C
Pitaloka TI-6000 Kana TI-4000 A
Swaraspati TI-7000 Maldini TI-7000 D
Misal : Dosen  Ambil_Kuliah

Hasil : (t)
nama_dosen nama_mhs kode_mtkul indeks_nilai
Rusi Bati TI-5000 B
Swaraspati Totti TI-7000 A
Yogaswara Nesta TI-3000 C
Respati Kana TI-4000 A
Swaraspati Maldini TI-7000 D
Dalam query terhadap basis data operator-operator aljabar relasional dapat diekspresikan dengan gabungan,

misalnya :

nama_mhs(nama_dosen = “Swaraspati”(Dosen  Ambil_Kuliah))

d. Union ( = gabungan) adalah menghasilkan semua tupel yang berada di kedua relasi. Contoh :

Relasi Mtkul_diinginkan Relasi Mtkul_tersedia


kode_mtkul nama_mhs nama_mhs kode_mtkul
TI-3000 Bati Bati TI-3000
TI-4000 Bati Totti TI-5000
TI-5000 Totti Nesta TI-4000
TI-3000 Totti Nesta TI-6000
TI-4000 Nesta
Misal : Mtkul_diinginkan  Mtkul_tersedia

Hasil :
nama_mhs kode_mtkul
Bati TI-3000
Bati TI-4000
Totti TI-5000
Totti TI-3000
Nesta TI-4000
Nesta TI-6000
e. Intersection ( = irisan) adalah menghasilkan relasi dengan tupel-tupel yang berada pada kedua relasi.

Misal : Mtkul_diinginkan  Mtkul_tersedia

Hasil :
nama_mhs kode_mtkul
Bati TI-3000
Totti TI-5000
Nesta TI-4000
Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08

f. Set different ( = minus) adalah menghasilkan relasi dengan tupel-tupel yang berada pada relasi kesatu,

tetapi tidak ada pada relasi yang kedua.

Misal : Mtkul_diinginkan  Mtkul_tersedia

Hasil :
nama_mhs kode_mtkul
Bati TI-4000
Totti TI-3000

Misal : Mtkul_ tersedia  Mtkul_ diinginkan

Hasil :
nama_mhs kode_mtkul
Nesta TI-6000
Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08

BAB VI

STRUCTURED QUERY LANGUAGE (SQL)


 Definisi

SQL adalah sebuah bahasa yang dijadikan bahasa standar untuk bahasa basis data. Sebagai sebuah bahasa

standar, sejalan dengan perkembangan teknologi basis data dan teknologi komputer pada umumnya, SQL sendiri

mengalami beberapa perubahan (penyempurnaan). SQL mula-mula dibuat pada tahun 1970 dengan “Sequel”.

Standarisasi yang pertama dibuat pada tahun 1986 oleh ANSI (American National Standards Institute) dan ISO

(International Standards Organization), yang disebut sebagai SQL-86. SQL-86 ini diperbaharui pada tahun 1986

menjadi SQL-89. Standar terakhir yang dibuat dan digunakan hingga saat ini adalah SQL-92 yang dikeluarkan

pada tahun 1992. Bahasa basis data terdiri dari atas :

 DDL (Data Definition Language)

 DML (Data Manipulation Language)

 Struktur Dasar

Sebuah ekspresi SQL dasar terdiri dari atas 3 klausa :

 Select : Bersesuaian dengan operasi proyeksi pada aljabar relasi/ memilih

atribut (field) yang diinginkan.

 From : Relasi yang dipilih atau terkena operasi proyeksi/ table atau

gabungan table.

 Where : Bersesuaian dengan pilihan predikat pada aljabar relasi/ yang

sifatnya opsional/ sebuah keadaan.

Sintaks dari ekspresi SQL dasar :

Select F1,F2…Fn

Form T1,T2…Tn

Where P

Keterangan : A : daftar atribut (field)

T : daftar relasi (tabel)

P : merupakan predikat query

Tabel nasabah Tabel simpanan


no_rek nama alamat cabang no_rek jumlah
10924 Angie Jl. Mawar CBCihideung 10606 700.000
10606 Ari Jl. Dahlia CBIndihiang 12476 1.500.000
12476 Armand Jl.Ros CBCilembang 10924 2.000.000
10678 Alanis Jl.Melati CBTawang 10678 500.000
18987 Aras Jl.Awan CBEmpang 10924 700.000
CBMerdeka 12476 1.000.000
Klausa Select dan Form

Misal : Select nama

From nasabah
Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08

Hasil : nama
Angie
Ari
Armand
Alanis
Aras

Misal : Select nama, no_rek

From simpanan

Hasil : Menampilkan seluruh isi atribut nama dan no_rek dari tabel simpanan

Misal : Select no_rek as Rekening

From simpanan

Hasil : klausa as untuk mengganti tampilan header no_rek menjadi Rekening tanpa

menggangu prosesnya.

Misal : Select *

From nasabah

Hasil : notasi * menampilkan semua atribut yang ada pada tabel nasabah

Klausa Where

Klausa ini boleh tidak digunakan, klausa untuk predikat ini dapat menerapkan operator relasi (<, >, <=, >=, =, <>) dan

operator logika (and, or dan not). Untuk nilai predikat yang bertipe string harus diapit dengan tanda kutip tunggal

(‘ ’).

Misal : Select nama Hasil : Angie

From nasabah

Where no_rek = ‘10924’

Misal : Select *

From nasabah

Where no_rek = ‘10924’

Hasil : 10924 Angie Jl.Mawar

Misal : Select no_rek,cabang

From simpanan

Where jumlah <= 700.000

Hasil : 10606 CBCihideung


10678 CBTawang
10924 CBEmpang
Panduan Kuliah Basis Data STMIK DCI – TI 2008

Misal : Select no_rek

From simpanan

Where jumlah between 450.000 and 800.000

Hasil : Kalusa between kriteria yang berbentuk range nilai tertentu.

10606
10678
10924

Misal : Jika dalam query tabel yang dilibatkan lebih dari satu tabel maka table-tabel

tersebut harus memiliki relasi.

Select nasabah.nama, nasabah.alamat, simpanan.cabang

From nasabah, simpanan

Where nasabah.no_rek = simpanan.no_rek

Hasil : Menampilkan nama, alamat dan cabang dari kedua table dimana no_rek

nasabah pada table nasabah sama dengan no_rek pada table simpanan.

Latihan :

1. Buat contoh lain untuk penggunaan klausa select, from dan where seperti pada contoh diatas.

2. Pada kedua tabel nasabah dan simpanan, cari isi record data no_rek 10924 dengan jumlah simpanannya

lebih dari 800.000

3. Pada kedua tabel nasabah dan simpanan, cari semua nasabah dan cabangnya yang mempunyai jumlah

simpanan sebesar 700.000

4. Pada kedua tabel nasabah dan simpanan, cari semua nama, alamat dan cabangnya yang mempunyai

simpanan dibawah 1000.000

5. Pada kedua tabel nasabah dan simpanan, cari no_rek, nama dan alamat nasabah yang memiliki simpanan

dicabang CBIndihiang dan CBMerdeka.

6. Pada kedua tabel nasabah dan simpanan, cari semua nasabah yang memiliki simpanan di cabang

CBTawang.

 Karakter Khusus

Khusus untuk atribut yang bertipe string, dapat dilakukan pencarian dengan pola tertentu, memanfaatkan

karakter :

 % (percent) : berarti cocok untuk semua substring.

 _ (underscore) : berarti cocok untuk semua karakter pada posisi yang sesuai.

 Ditambah klausa like

Misal : Select *

From nasabah

Where nama like ‘A%’

Hasil : menampilkan record-record nasabah yang namanya diawali dengan huruf A

Misal : Select *

From nasabah

Where nama like ‘_a%’

Hasil : menampilkan nasabah yang huruf/karakter kedua dan namanya adalah a.

57
Panduan Kuliah Basis Data STMIK DCI – TI 2008

Pengurutan Hasil Query

Dengan SQL hasil ditampilkan dengan urutan sesuai dengan struktur penyimpanan, jika ingin menampilkan dengan

urutan tertentu dengan menambahkan klausa order by.

Misal : Select *

From nasabah

Order by nama

Hasil : menampilkan nama nasabah dari abjad terkecil hingga terbesar (ascending).

Misal : Select *

From nasabah

Order by tgl_lahir desc

Hasil : menampilkan nasabah termuda hingga tertua (descending).

 Anomali Basis Data

SQL juga dilengkapi dengan sejumlah perintah untuk melakukan manipulasi data seperti penambahan record baru,

pengubahan nilai atribut dan penghapusan record.

Ada tiga Anomali :

 Insert Anomali

 Delete Anomali

 Update Anomali

a. Insert Anomali

Sintaks SQL : Insert Into NamaTabel(field1, field2,…)

values (ekspresi1, ekspresi2,…)

Misal : insert into nasabah (no_rek, nama, alamat)

values (‘12085’,’Roma’,’Jl.Edelwis’)

Hasil : Fields no_rek, nama, alamat pada table nasabah akan di isi dengan nilai

12085, Roma, Jl.Edelwis.

b. Delete Anomali

Sintaks SQL : delete from NamaTabel

where Kondisi

Misal : delete from nasabah

where no_rek = ‘12085’

Hasil : Record dengan no_rek 12085 akan dihapus

Misal : delete from nasabah

Hasil : Akan menghapus semua record dari table nasabah

c. Update Anomali

Sintaks SQL : update NamaTabel

set Ekspresi

where Kondisi

Misal : update nasabah

set alamat = ‘Jl.Edelwis’

where no_rek = ‘10606’

Hasil : Record alamat untuk no_rek 10606 akan di update dengan Jl.Edelwis

58
Panduan Kuliah Basis Data STMIK DCI – TI 2008

Misal : update simpanan

set jumlah = jumlah + 500.000

where no_rek = ‘12476’

Hasil : Field jumlah pada table simpanan akan ditambah 500.000 untuk no_rek

= 12476

Misal : update nasabah

set nama = ‘ Prof. ’ + nama

where no_rek = ‘12476’

Hasil : Nama dengan no_rek 12476 akan ditambahakan gelar Prof.

Misal : update simpanan

set jumlah = null

Hasil : Pengosongan untuk semua field jumlah. (Jika tanpa klausa where maka

berlaku untuk semua record).

 Pendefinisian Objek Basis Data

Data Definitif Language (DDL) berkaitan dengan perintah - perintah untuk pendefinisian objek-objek basis data.

Misalnya pembuatan tabel, sintaks SQL :

create table t (A1 D1, A2 D2,…)

t = nama table yang akan dibuat

A = nama-nama atribut yang akan terdapat dalam table t.

D = domain nilai masing-masing atribut yang ditentukan berdasarkan tipe data.

Misal : create table mahasiswa (npm char(6), nama_mhs varchar(30), alamat_mhs

Varchar(60), tgl_lahir date)

Misalnya penghapusan tabel, sintaks SQL :

drop table t

Misal : drop table mahasiswa

Misalnya pembuatan table mahasiswa sekaligus pendefinisian Indeks Primer berdasarkan npm :

Misal : create table mahasiswa (npm char(6), nama_mhs varchar(30), alamat_mhs

Varchar(60), tgl_lahir date, primary key (npm))

Sintaks SQL untuk perubahan struktur tabel dapat berupa penambahan atribut atau pengurangan/ penghapusan

atribut tertentu.

Penambahan atribut ke tabel t :

alter table t add A D

t = nama table

A = nama atribut

D = tipe data untuk atribut A

Penghapusan atribut dari tabel t :

alter table t drop A

Penambahan atribut baru bernama ip di tabel mahasiswa :

alter table mahasiswa add ip numeric (5, 2)

Jika atribut ip dihapus dari tabel mahasiswa :

alter table mahasiswa drop ip

59
Panduan Kuliah Basis Data STMIK DCI – TI 2008

 Fungsi Agregasi

Untuk menampilkan data-data agregasi seperti banyak record, total nilai suatu atribut, rata-rata nilai suatu

atribut, nilai atribut terbesar ataupun terkecil dapat diperoleh dengan fungsi-fungsi berikut :

 count : menghitung jumlah baris suatu field.

 sum : menjumlahkan data-data numerik pada suatu field.

 avg : menghitung nilai rata-rata suatu atribut numerik.

 max : mengambil nilai maksimum

 min : mangambil nilai minimum

Contoh : Tabel karyawan


nama umur golongan gaji
Arti 27 A Rp. 500.000
Bunda 32 A Rp. 750.000
Citra 29 B Rp. 474.000
Diva 24 A Rp. 575.000
Elsa 25 B Rp. 800.000

Misal : select count (*)

from karyawan

Hasil : 5

Misal : select count (*)

from karyawan

where golongan = ‘A’

Hasil : 3

Misal : select sum (gaji)

from karyawan

Hasil : 3.100.000

Misal : select avg (umur)

from karyawan

Hasil : 27,4

Misal : select max (gaji)

from karyawan

Hasil : 800.000

Misal : select min (umur)

from karyawan

Hasil : 24

Misal : select max (gaji)

from karyawan

where golongan = ‘A’

Hasil : 750.000

Misal : select min (gaji)

from karyawan

where golongan = ‘B’ Hasil : 475.000

60

Anda mungkin juga menyukai