Modul Database
Modul Database
PANDUAN KULIAH
BASIS DATA
DESKRIPSI MATA KULIAH
Hampir disemua aspek pemanfaatan perangkat komputer dalam sebuah organisasi / perusahaan senantiasa
berhubungan dengan basis data. Perangkat komputer dalam suatu organisasi/perusahaan biasa digunakan untuk
menjalankan fungsi Pengelolaan Sistem Informasi, yang dewasa ini sudah menjadi suatu keharusan, demi untuk
meningkatkan efesiensi , daya saing, keakuratan, kecepatan operasional organisasi perusahaan. Dan basis data
merupakan salah satu komponen utama dalam setiap system operasi. Tidak ada system operasi bisa dibuat/dijalankan
tanpa adanya basis data. Basis Data merupakan komponen penting dalam Teknologi Informasi yang dapat mengurangi
TUJUAN UMUM
Memberikan pemahaman kepada mahasiswa bahwa saat ini pemrosesan data menjadi suatu informasi merupakan suatu
keharusan dan bukan merupakan pekerjaan yang gampang. Dengan berbagai macam model data yang harus diolah dan
berbagai harapan ketersediaan informasi yang dapat meningkatkan pelayanan kepada para pengguna, maka dibutuhkan
suatu teknik tersendiri tentang bagaimana merancang dan membuat model data yang baik. Sampai akhirnya Basis Data
yang ada bukan saja mempercepat pemerolehan informasi tetapi juga dapat meningkatkan pelayanan kepada para
TUJUAN KHUSUS
Agar mahasiswa mendapatkan gambaran lebih rinci tentang pengelolaan data, memahami konsep-konsep yang
mendasari terbentuknya sebuah data base, dapat membuat pola hubungan dan keterkaitan antar data dalam sebuah
tabel. Sampai akhirnya dapat memahami, merancang dan mengimplementasikan basis data tersebut untuk keperluan
STRATEGI PEMBELAJARAN
Acara Perkuliahan meliputi penyajian materi dan tanya jawab tentang isue terkini tentang teknik-teknik dan
penggunaan Data Base, studi kasus dan penyajian contoh-contoh persoalan yang melibatkan partisipasi aktif
mahasiswa dalam setiap acara perkuliahan. Partisipasi dari mahasiswa meliputi tanya jawab , latihan-latihan soal dan
Mahasiswa diharuskan mengikuti perkuliahan pada hari dan waktu yang telah ditentukan. Dan mahasiswa wajib
mengikuti kegiatan-kegiatan evaluasi/review perkulihan yang meliputi Review/Quiz Pra-Kuliah, Tugas/PR, Paper, Ujian
Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) yang merupakan unsur-unsur untuk mendapatkan Nilai
Akhir.
1
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
Pada setiap akhir dari pembahasan modul akan dilakukan evaluasi terhadap kemampuan dan kemajuan belajar untuk
setiap mahasiswa. Hasil evaluasi belajar dinyatakan dalam Quiz, dan nilai dalam setiap Quiz selanjutnya akan
dikomulatifkan sampai terbentuk Nilai Akhir yang terdiri dari unsur-unsur Absen, Quiz (quiz pra-kuliah & quiz
mingguan), Tugas/PR, Paper, Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Kemudian Nilai Akhir
yang telah diperoleh oleh masing-masing mahasiswa dikelompokkan dalam golongan Nilai Huruf mutu yang
1. ABSENSI 5% 4. Paper 10 %
2. Quiz 5% 5. U T S 30 %
3. Tugas/PR 5% 6. U A S 45 %
Adapun Pengelompokan dari Nilai Akhir menjadi Nilai Huruf adalah sebagai berikut :
67 – 79 B 3 Baik
55 – 66 C 2 Cukup
40 – 54 D 1 Kurang
2
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
3
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
REFERENSI :
1. Atre S, “Database : Structured Techniques for Design, Performance and Management”, John
Wiley and Sons, 1980.
2. CJ Date HM, ”An Introduction to Database System”, Addison Wesley, 6 th editions, 1995.
3. Fatansyah, “Basis Data”, CV. Informatika, Bandung, 2002.
4. Harianto Kristanto, “Konsep dan Perancangan Database”, Andi Offset, Yogyakarta, 1994.
4
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
BAB1
PENDAHULUAN
I. KONSEP DASAR BASIS DATA
A. Definisi
Basis Data terdiri atas 2 (dua) kata yaitu Basis dan Data. Basis dapat diartikan sebagai markas atau gudang,
tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan Data adalah reperesentasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu
objek. Basis Data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang tertentu :
Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa
Kumpulan file-file yang saling berelasi dan relasi tersebut biasanya ditunjukan dengan kunci dari tiap file
yang ada, yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis. Satu basis data menunjukan satu kumpulan data
File File
Mahasiswa Matakuliah
disk
File File
Dosen Kuliah/Nilai
Hampir disemua aspek pemanfaatan perangkat komputer dalam sebuah organisasi atau perusahaan senantiasa
berhubungan dengan basis data. Perangkat komputer ini biasanya digunakan untuk menjalankan fungsi Pengolahan
Sistem Informasi, yang dewasa ini sudah menjadi suatu keharusan, untuk meningkatkan efisiensi, daya saing,
keakuratan, kecepatan operasional perusahaan. Dan basis data merupakan salah satu komponen utama dalam
setiap sistem informasi, tidak ada sistem informasi yang bisa buat atau dijalankan tanpa adanya basis data.
B. Istilah – Istilah
Entity
Entity adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam. Misalnya pada sekolah terdapat
Atribute
5
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
Setiap entity mempunyai atribute atau sebutan untuk mewakili suatu entity. Seorang mahasiswa dapat dilihat dari
atributenya, misalnya nim, nama, alamat, jenis kelamin dan lain-lain. Atribute juga disebut sebagai data elemen,
Adalah data actual atau informasi yang disimpan pada tiap data elemen atau atribute. Atribute nama mahasiswa
menunjukan tempat dimana informasi nama mahasiswa disimpan, sedang data value adalah Pita, Respati,
Record (tupel)
Yaitu kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap. Satu
record mewakili satu data atau informasi tentang seseorang misalnya, nomor induk mahasiswa, nama, alamat, jenis
File
Kumpulan record-record sejenis yang mempunyai panjang elemen yang sama, atribute yang sama, namun berbeda-
Database
Kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file yang lain sehingga membentuk satu
bangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu.
Kumpulan file yang saling berkaitan bersama dengan program untuk pengelolaannya disebut DBMS. Database
adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolanya berdiri sendiri dalam satu paket program yang
berfungsi untuk membaca data, mengisi data, menghapus data serta melaporkan data dalam database.
Pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif) seperti berikut :
Keakuratan (Accurate)
Ketersediaan (Availability)
Kelengkapan (Completeness)
Keamanan (Security)
6
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
Secara lebih nyata bidang-bidang fungsional yang telah umum memanfaatkan basis data antara lain :
Kepegawaian
Pergudangan (inventori)
Akuntansi
Dan lain-lain
Bentuk-bentuk organisasi/perusahaan yang memanfaatkan basis data (sebagai komponen sistem informasi) dapat
berupa: Perbankan, Asuransi, Rumah Sakit, Produsen Barang, Industri Manufaktur, Pendidikan/ Sekolah,
a. Definisi
Basis data hanyalah sebuah objek yang pasif. Ia tidak akan pernah berguna jika tidak ada pengelola atau
penggeraknya, yang menjadi pengelola atau penggerak secara langsung adalah program atau aplikasi (software).
Gabungan dari keduanya (basis data dan pengelolanya) menghasilkan sebuah sistem. Secara umum sebuah sistem
basis data merupakan sistem yang terdiri dari atas kumpulan file (tabel) yang saling berhubungan (dalam sebuah
basis data di sebuah system komputer) dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan beberapa pemakai
dan atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-file (table-tabel) tersebut.
User
Basis Data
File1 File3 User
User
File2 File4
Perangkat keras yang terdapat dalam sebuah system basis data adalah Komputer (stand alone atau lebih
dari satu/ networking), Memory sekunder (online dan offline) dan media/ perangkat komunikasi.
Program pengelola basis data hanya dapat aktif (running) jika system operasi telah aktif. Sejumlah Sistem
Opersai yang banyak digunakan misalnya : MS-DOS, MS-Windows v.XX (untuk komputer stand alone atau
client dalam jaringan), Novel Netware, MS-Windows NT/2000, Unix (untuk komputer server dalam jaringan).
Basis Data
Basis data dapat berisi : File/table, indeks dll. Disamping berisi dan menyimpan data, basis data juga
7
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
DBMS merupakan sebuah perangkat lunak khusus yang akan menentukan bagaimana data diorganisasikan,
DBMS juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara bersama, keakuratan/
konsistensi data dsb. Perangkat lunak DBMS antara lain : dBAse III+, dBase IV, FoxBase, Rbase, MS Acess
dan Borland Paradox, Borland Interbase, MS SQL Server, CA Open Ingres, Oracle, Informix, Sybase, dll.
a. Database Manager
Suatu modul program yang menyediakan interface antara penyimpanan data dengan suatu aplikasi
program. Tugas dan tanggung jawab : interaksi dengan file manager, integrasi, keamanan, kontrol,
Oarng yang mempunyai kekuasaan sebagai pusat pengontrolan terhadap seluruh system baik data
c. Database User
Ada 4 macam pemakai basis data yang berbeda keperluan dan cara aksesnya :
- Programmer Aplikasi.
Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui DML (data manipulation language), yang
disertakan dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman induk (C, Pascal, Basic, Cobol, dll)
Pemakai yang berinteraksi dengan system tanpa menulis modul program, mereka menyatakan query
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi
Pemakai khusus yang menuliskan aplikasi database tidak dalam kerangka data processing yang
tradisional, aplikasi tersebut diantaranya : CAD, Knowledge Base, Expert System, system yang
menyimpan data dalam bentuk data yang komplek misalnya data grafik, audio,dll.
Aplikasi (perangkat lunak) ini bersifat opsional, artinya ada tidaknya tergantung dari kebutuhan. Program ini
ada yang sudah disediakan bersama dengan DBMS nya, ada juga yang harus dibuat sendiri dengan
menggunakan aplikasi lain yang khusus (development tools). Artinya aplikasi ini ada yang terpisah atau
Aplikasi yang menyatu dengan DBMS implementasinya akan lebih cocok untuk pemakaian sendiri (stand alone)
yang bebannya lebih ringan, perangkat lunak ini adalah : dBase III+, FoxBase dan MS-Access.
8
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
Aplikasi yang terpisah dengan DBMS implementasinya akan lebih cocok untuk pemakaian berat oleh banyak
pemakai (multi user), perangkat lunak ini diantaranya : MS SQL Server, Oracle, CA OpenIngres, Sysbase,
Informix, IBM DB2, dll Perangkat lunak ini memang dirancang sejak awal berdiri sendiri dan terpisah dari
aplikasi basis datanya dan banyak sekali fasilitas (feature) yang ditangani oleh DBMS ini.
Penyusunan suatu basis data digunakan untuk mengatasi maslah maslah pada penyusunan data, yaitu :
Redudansi adalah penyimpanan dibeberapa tempat untuk datayang sama dan mengakibatkan pemborosan
ruang penyimpanan dan juga biaya pengaksesan akan lebih tinggi. Akibat penyimpanan yang berulang-ulang
Belum adanya fasilitas tertentu untuk memenuhi permintaan user tentang pengaksesan data, penyelesaian
dan solusi untuk hal ini adalah ke arah DBMS yang mampu mengakses data secara langsung dengan bahasa
Jika data tersebar dalam beberapa file dalam bentuk format yang tidak sama, misalnya bilamana data dibuat
dari format text file Pascal, Basic, dan juga dalam format C++ dan lainnya, ini akan menyulitkan dalam
menulis program aplikasi untuk mengambil dan menyimpan data. Maka haruslah data dalam satu basis data
Basis data dibangun karena nantinya data tersebut digunakan oleh banyak orang dalam waktu yang berbeda,
diakses oleh program yang sama tapi berbeda orang dan waktu, karena data yang diolah tidaklah tergantung
dan menyatu dalam program tapi terlepas dalam satu kelompok data.
Tidak setiap pemakai sistem basis data diperbolehkan untuk mengakses semua data (pengaturan hak akses),
misalnya disesuaikan dengan jabatan dan kapasitas pemakai tersebut di sebuah perusahaan. Keamanan ini
dapat diatur lewat program yang dibuat oleh pemrogram atau fasilitas keamanan dari sistem operasi.
Database berisi file-file yang saling berkaitan, secara teknis maka ada field kunci yang mengkaitkan file-file
tersebut.
Bahasa yang diciptakan dari DBMS apapun yang terjadi pada struktur file misalnya melihat atau menambah
data cukuplah dengan utility yang disediakan, ini berarti perintah-perintah dalam paket DBMS bebas
terhadap basis data. Apapun perubahan dalam basis data semua perintah akan mengalami kestabilan tanpa
perlu ada yang diubah. Berbeda dengan sistem pemrosesan file dengan suatu bahasa tertentu yang sudah
dibuat, kemudian terjadi perubahan struktur file maka program tersebut haruslah diubah, dan ini tidak
9
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
Abstraksi data merupakan tingkatan/ level dalam bagaimana melihat data dalam sebuah basis data . Ada 3 level
abstraksi data :
Level Konseptual
Level Fisik
Keterangan :
Adalah level terendah dalam abstraksi data, menggambarkan bagaimana sesungguhnya suatu data disimpan
dalam kondisi sebenarnya. Data dilihat sebagai gabungan dari struktur dan datanya sendiri, level ini
berurusan dengan data sebagai teks, angka atau bahkan melihatnya sebagai himpunan bit data.
Adalah level yang menggambarkan data apa yang sebenarnya disimpan dalam basis data dan hubungannya
dengan data yang lain. Data disimpan/ direpresentasikan dalam beberapa file/table yang saling berhubungan.
Adalah level tertinggi dari abstraksi data, level ini sangat dekat dengan user yang hanya menunjukan
sebagian dari basis data. Level ini yang mengkonversikan data asli/fisik menjadi data bermakna/lojik pada
pemakai.
DBMS merupakan perantara bagi pemakai dengan basis data dalam disk, cara berkomunikasinya diatur dalam
suatu bahasa khusus yang ditetapkan oleh perusahaan pembuat DBMS. Contoh-contoh bahasa basis data
diantaranya adalah SQL, dBase, Ouel dan sebagainya. Sebuah Bahasa Basis Data biasanya dapat dipilah kedalam 2
bentuk, yaitu :
DDL
Struktur/ skema basis data yang menggambarkan/ mewakili desain basis data, dengan bahasa ini dapat
membuat table baru, membuat indeks, mengubah table, menentukan struktur penyimpanan table dsb. Hasil
kompilasi perintah DDL adalah kumpulan tabel yang disimpan dalam file khusus yang disebut kamus data.
DML
Bahasa basis data yang berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data,
manipulasi dapat berupa penyisipan, penghapusan dan pengubahan data di suatu basis data. DML ini bertujuan
10
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
File
Manager
Disk
11
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
BAB II
MODEL DATA
Definisi
Model data adalah kumpulan perangkat konseptual untuk menggambarkan data, hubungan
data, makna data dan batasan data. Model data ini lebih tepat jika disebut Model Data
Lojik. Ada sejumlah cara dalam merepresentasikan model data dalam perancangan basis
Relationship Model)
ER-Model dapat didefinisikan suatu model untuk menjelaskan hubungan antara data dalam
basis data, didasarkan pada persepsi bahwa “real world” terdiri dari objek-objek dasar
yang memiliki relasi / hubungan antar objek. Pada ER-Model, semesta data yang ada di
konseptual menjadi sebuah diagram data, yang umum disebut “Entity Relationship Diagram
(ER-D)”.
a. Entitas : individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu
yang lain.
d. Kardinalitas : menunjukan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas
12
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
Satu ke satu (One to One) : entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan
paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan sebaliknya.
A B
Entitas 1 Entitas 1
Entitas 2 Entitas 2
Entitas 3 Entitas 3
Satu ke Banyak (One to Many)/ Banyak ke Satu (Many to One) : entitas pada
himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas
B, tetapi tidak sebaliknya untuk setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan
A B
Entitas 1
Entitas 1
Entitas 2
Entitas 3
Entitas 2
Entitas 4
Untuk derajat relasi Banyak ke Satu (Many to One) sebaliknya dari pernyataan diatas
A B
Entitas 1 Entitas 1
Entitas 2 Entitas 2
Entitas 3 Entitas 3
Entitas 4 Entitas 4
13
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
seluruh fakta dari ‘dunia nyata’, dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan
menggunakan Entity Relationship Diagram (ER-D). Notasi simbolik yang digunakan di dalam
ER Diagram adalah :
Lingkaran atau Elip Menyatakan atribut, atribut yang berfungsi sebagai key
diberi garis bawah
a
Berikut contoh penggambaran relasi antar himpunan entitas lengkap dengan kardinalitas
Pada relasi ini, setiap dosen paling banyak mengepalai satu jurusan dan setiap jurusan
pasti dikepalai oleh paling banyak satu orang dosen. Pada himpunan entitas Dosen dan
14
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
himpunan entitas Jurusan memiliki dua atribut, yang salah satunya (memakai garis
bawah) berfungsi sebagai kunci (key). Sementara pada himpunan Relasi juga terdapat
dua atribut, yang keduanya sebetulnya berasal dari atribut key masing-masing
himpunan entitas, maka kedua atribut tersebut digolongkan sebagai kunci tamu
Pada relasi ini, setiap dosen dapat dapat mengajar lebih dari satu mata kuliah,
sedangkan setiap matakuliah dipegang hanya paling banyak oleh satu orang dosen. Pada
himpunan relasi terdapat dua foreign key yang berasal dari himpunan entitas, tetapi
ada pula dua atribut tambahan yang tidak berasal dari himpunan entitas. Hal ini
Pada relasi ini setiap mahasiswa dapat mempelajari lebih dari satu mata kuliah,
demikian juga sebaliknya setiap mata kuliah dapat dipelajari oleh lebih dari satu orang
mahasiswa.
15
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
Melengkapi himpunan entitas dan himpunan relasi dengan atribut deskripsi (nonkey).
sebuah kamus data. Ini diperbolehkan jika sebuah sistem yang ruang lingkupnya lebar dan
kompleks. Kamus data berisi atribut yang diapit kurung kurawal dan atribut yang berfungsi
sebagai key juga dibedakan dengan atribut yang bukan key, dengan menggaris bawahi
Kamus Data :
Model jaringan akan terdiri atas sekumpulan record yang dihubungkan satu sama lain
melalui link (yang berupa pointer), sebuah record setara dengan dengan sebuah entitas
dalam ER Model. Sebuah record adalah sekumpulan field yang masing-masing hanya berisi
sebuah nilai data. Sebagai contoh ada dua tipe record yaitu dosen dan mata kuliah yang
16
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
17
Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08
Diagram struktur data merupakan skema yang menyatakan desain basis data jaringan,
diagram tersebut terdiri dari dua komponen yaitu kotak yang menunjukan tipe record dan
Berikut data dan link yang terjadi antara record dosen dan record kuliah :
Cara diatas hanya layak diterapkan pada basis data dengan link yang berderajat satu ke
satu atau satu ke banyak, dan cara diatas akan sulit jika diterapkan untuk link yang
berderajat banyak ke banyak. Model jaringan ini secara umum sukar untuk
diimplementasikan dan sangat komplek. Kelebihna dari model jaringan ini adalah efisiensi
ruang penyimpanan akibat ketiadaan redudansi data dan akses data yang cepat karena
langsung memanfaatkan pointer ke alamat fisik data. Saat ini dapat dikatakan model
Model hirarkis akan terdiri atas sekumpulan record yang dihubungkan satu sama lain
melalui link (yang berupa pointer) yang membentuk suatu struktur hirarkis, pengertian
record dan link sama seperti pada model jaringan. Berikut contoh diagram struktur pohon
Diagram struktur pohon merupakan skema yang digunakan untuk basis data hirarkis.
Diagram tersebut terdiri dari dua komponen yaitu kotak yang menunjukan tipe record dan
garis yang menunjukan link. Berikut himpunan record-record dosen dan kuliah
Kuliah
IF-976 ORKOM 3 3
Dari sruktur pohon tersebut dapat disimpulkan bahwa tipe record kuliah berada dibawah
tipe record dosen secara hirarkis. Maka disebutkan tipe record kuliah merupakan child
dan tipe record dosen merupakan parent dalam struktur pohon tersebut. Penggunaan
struktur pohon sejauh ini tidak ada yang aneh, hanya jika digunakan untuk relasi dengan
derajat banyak ke banyak akan menghasilkan banyak sekali redudansi data, kesulitan juga
terjadi pada operasi query dan manipulasi data tertentu. Keunggulan dari model ini
terletak pada keteraturan struktur yang ditunjukan dan sangat cocok diterapkan pada
struktur hirarkis tertentu. Karena keterbatasan pemakainya dan kelemahan yang cukup
mendasar, seiring dengan semakin sempurnanya “model relasional”, model hirarkis ini juga
BAB III
Perancangan basis data merupkan suatu hal yang sangat penting, kesulitan utama dalam merancang basis adalah
bagaimana merancang basis data sehingga dapat memuaskan/ memenuhi keperluan saat ini dan masa mendatang.
Dalam merancang basis data dapat dilakukan dengan dua buah teknik/ pendekatan yaitu :
1. Menerapkan Normalisasi terhadap struktur table yang telah diketahui, atau dengan
Perancangan basis data seringkali diasosiasikan dengan pembuatan model Entity-Relationship (ER-Model), dimana
kelompok-kelompok data dan relasinya diwujudkan dalam bentuk diagram, hal itu tidak salah karena model
Normalisasi merupakan cara pendekatan lain dalam membangun desain lojik basis data relasional yang tidak
secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar
untuk menghasilkan struktur table yang yang normal. Namun dalam pelaksanaannya desain lojik basis data
relasional yang didasari baik oleh prinsip normalisasi maupun model ER akan menghasilkan hasil yang mirip.
Perancang basis data telah memiliki item-item yang siap ditempatkan dalam baris dan kolom pada table.
Demikian juga dengan sejumlah aturan tentang keterhubungan antara item data.
Langsung membuat model data lebih tepat dilakukan jika yang telah diketahui baru prinsip-prinsip sistem
secara keseluruhan.
Kedua pendekatan ini cukup sering terjadi dilakukan bersama-sama, berganti-ganti. Dari fakta yang telah dimiliki
dilakukan normalisasi, untuk kepentingan evaluasi dan dokumentasi hasil normalisasi tersebut diwujudkan dalm
bentuk sebuah model data. Model data yang sudah jadi tersebut bisa saja dimodifikasi dengan pertimbangan
tertentu. Hasil modifikasi itu kemudian diimplementasikan dalam bentuk sejumlah struktur table dalam sebuah
basis data. Struktur ini bisa diuji kembali dengan menerapkan aturan-aturan normalisasi, sehingga akhirnya dapat
diperoleh sebuah struktur basis data yang benar-benar efektif dan efisien. Begitulah kedua pendekatan ini dapat
Normalisasi
Normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan
relasinya atau lebih difokuskan pada tinjauan komprehensif terhadap setiap kelompok dan (tabel) secara
individual.
Sebelum mengenal lebih jauh mengenai normalisasi ada beberapa konsep yang harus diketahui terlebih dahulu :
Key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua baris data (row) dalam tabel
secara unik. Terdapat beberapa macam key yang dapat diterapkan pada suatu tabel, yaitu:
Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08
1. Super Key
Satu atau lebih atribut (kunmpulan atribut) yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah table
secara unik. Bisa terjadi ada lebih dari satu kumpulan atribut yang bersifat seperti itu dalam sebuah tabel,
misalnya:
nama : jika bisa menjamin tidak ada nilai yang sama utk atribut ini.
2. Candidate Key
Merupakan kumpulan atribut minimal yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah tabel secara
unik. Jika satu kunci kandidat berisi lebih dari satu atribut, maka biasanya disebut sebagai composite key
Candidate Key :
nama : jika bisa menjamin tidak ada nilai yang sama utk atribut ini.
nama + tgl_lahir : mungkin dapat dipakai sebagai kunci karena kemungkinan sangat kecil seseorang punya nama
3. Primary Key
Pada sebuah tabel dimungkinkan adanya lebih dari satu candidate key, salah satu dari candidate key (jika
memang ada lebih dari satu) dapat dijadikan sebagai primary key. Pemilihan primary key dari sejumlah
Dapat mengidentifikasi secara unik suatu kejadian dan dapat mewakili setiap kejadian dari suatu
Tidak boleh “null” (tidak ada datanya) dan Harus bisa menjamin setiap nilai primary key pada
Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka yang paling cocok digunakan sebagai primary key pada
4. Alternate Key
Adalah candidate key yang tidak menjadi/ tidak dipakai sebagai primary key. Terkadang alternate key ini
5. Foreign Key
Foreign key (kunci tamu) adalah satu atribut yang melengkapi satu relationship yang menunjukan ke induknya.
Kunci tamu ditempatkan pada entity anak dan sama dengan kunci utama (primary key) induk relasinya. Contoh
Tabel Dosen :
Field sandi_dosen pada tabel dosen sebagai primary keysedangkan field sandi_dosen pada tabel mata kuliah
sebagai foreign key, karena tabel mata kuliah ini berhubungan dengan tabel dosen sebgai induknya.
“ Diberikan sebuah relasi R, atribut Y dari R adalah bergantung fungsi pada atribut X dari R
jika dab hanya jika setiap nilai X dalam R punya hubungan dengan tetap satu nilai Y dalam R
Isi dari atribut nama bergantung pada sandi_dosen. Jadi dapat dikatakan bahwa atribut nama bergantung secara
fungsi pada sandi_dosen dan sandi_dosen menunjukan secara fungsi nama. Jika ingin mengetahui sandi_dosen
seorang dosen, maka dapat menentukan nama dosen tersebut. Notasi untuk ketergantungan fungsi ini adalah :
sandi_dosen nama
atau
nama = f (sandi_dosen)
Merupakan bentuk kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format
tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai
kedatangannya.
Jika semua atribut mempunyai nilai data yang atomic (tidak dapat dipecah lagi), tetapi masih terdapat
Relasi telah berada/ memenuhi bentuk normal pertama dan semua atribut yang bukan kunci hanya
bergantung secara fungsi pada kunci utama/ primary key. Pada bentuk normal kedua haruslah sudah
Relasi telah berada/ memenuhi bentuk normal kedua dan semua atribut yang bukan kunci adalah non
transitive dependency (ketergantungan transitif = bila menjadi atribut biasa pada suatu relasi, tetapi
Relasi harus sudah dalam bentuk ketiga dan setiap atribut harus bergantung fungsi pada atribut super
Contoh Kasus :
Relasi “Pasien”
Relasi “Biaya_Rawat”
Relasi “Pasien”
Relasi “Kamar_Rawat”
jenis_perawatan jenis_kamar
Gawat Darurat KM001
Rawat Inap KM002
Rawat Inap Sehari KM003
Rawat Jalan KM004
Relasi “Biaya_Rawat”
jenis_kamar biaya_kamar
KM001 Rp.100.000
KM002 Rp.75.000
KM003 Rp.50.000
KM004 Rp.25.000
Pasien Biaya_Rawat
no_pasien * jenis_kamar *
nama biaya_kamar
jenis_perawatan **
Kamar_Rawat
jenis_perawatan *
jenis_kamar ** Keterangan :
* = primary key
** = foreign key
Relasi “Pengajar”
Seminar Instruktur
7783 Rusi, Ir
7783 Respati, ST
7776 Pita, Ir
7776 Yogaswara, MT
Relasi “Peserta-Instruktur”
no_peserta Instruktur
240100 Rusi, Ir
240101 Respati, ST
240102 Pita, Ir
240101 Yogaswara, MT
240109 Yogaswara, MT
Soal-Soal Latihan :
Latihan I :
Nip Nama tgl_lahir alamat tgl_sk no_sk gol gaji tunj status
1230 Rusi 1/2/70 Jl.Edelwis 1/3/84 3/sk/84 2A 50 25 Aktif
1230 Rusi 1/2/70 Jl.Edelwis 5/6/87 6/sk/87 2B 65 40 Aktif
1231 Resa 8/1/68 Jl.Elang 15/7/75 7/sk/75 3A 80 35 Aktif
1231 Resa 8/1/68 Jl.Elang 7/2/78 2/sk/78 3B 100 65 Aktif
1231 Resa 8/1/68 Jl.Elang 21/12/81 12/sk/81 3C 120 75 Aktif
1231 Resa 8/1/68 Jl.Elang 1/2/82 1/sk/82 3C 120 75 Keluar
1232 Pita 4/3/72 Jl.Dahlia 5/4/89 4/sk/89 2A 50 35 Aktif
Kapan tabel/ relasi tersebut dikatakan dalam bentuk 1NF, 2NF dan 3NF ?
Latihan II :
no nama almt Kd_krta Nm_krta tujuan tarif tgl_psn jam jml Jml_byr
1 Resa Jl.Edelwis A Parahiyangan Bdg 50 1/9/03 08:00 2 100
1 Resa Jl.Edelwis B Sawunggalih Pwkt 100 2/9/03 10:00 2 200
2 Yoga Jl.Xurg C SenjaExpres Yogya 150 3/9/03 12:00 2 300
2 Yoga Jl.Xurg D ArgoBromo Sby 200 4/9/03 14:00 2 400
Kapan tabel/ relasi tersebut dikatakan dalam bentuk 1NF, 2NF dan 3NF ?
Latihan III :
No kode nama kode nama tgl jatuh qty harga jml total
Fac supp supp brg barang tempo
799 S02 Swa R02 Plooter 2/2/04 9/3/04 10 150 1500 1500
998 G01 Ara A01 Hd Segeat 7/2/04 9/3/04 10 1350 13500 33500
998 G01 Ara A02 Hd Quntm 7/2/04 9/3/04 10 2000 20000 33500
Kapan tabel/ relasi tersebut dikatakan dalam bentuk 1NF, 2NF dan 3NF ?
Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08
BAB IV
Implementasi basis data merupkan upaya untuk membangun basis data fisik yang ditempatkan dalam memori
sekunder (disk) dengan bantuan DBMS, tahap implementasi basis data diawali dengan melakukan transformasi
dari model data yang telah selesai dibuat skema/ struktur basis data sesuai dengan DBMS yang dipilih. Secara
umum sebuah Diagram ER akan direpresentasikan menjadi sebuah basis data fisik, sedangkan komponennya
berupa himpunan entitas dan himpunan relasi akan ditransformasikan menjadi table-tabel (file-file data) dan
atribut akan dinyatakan sebagai field-field dari tabel-tabel yang sesuai.
Faktor-faktor yang mempengaruhi performansi sistem basis data :
Kualitas dan bentuk perancangan basis data yaitu struktur basis data dan cara akses (algoritma aplikasi)
Kualitas mesin
Sistem Operasi
Aturan umum dalam pemetaan model data yang digambarkan dengan Diagram ER menjadi Basis Data Fisik adalah
sebagai berikut :
1. Setiap himpunan entitas akan diimplementasikan sebagai sebuah tabel (file data).
Tabel Mahasiswa :
nim nama_mhs alamat_mhs tgl_lahir
Direperesentasikan dalam bentuk penambahan/ penyertaan atribut-atribut relasi ke table yang mewakili
salah satu dari kedua himpunan entitas.
Juga direpresentasikan dalam bentuk pemberian/ pencantuman atribut key dari himpunan entitas pertama
(yang berderajat 1) ke tabel yang mewakili himpunan entitas ke dua (yang berderajat N).
Tabel Dosen :
kode_dosen nama alamat
Tabel Kuliah :
kode_kuliah nama_kuliah sks semester kode_dosen tempat waktu
Dari hasil transformasi diatas jika kemudian ternyata bahwa atribut waktu pada table kuliah merupakan
atribut bernilai banyak, maka table tersebut tidak memenuhi bentuk normal tahap pertama (1 NF). Maka
table ini dapat didekomposisikan lagi menjadi sebagai berikut.
Tabel Kuliah :
Kode_kuliah nama_kuliah sks semester Kode_dosen
Tabel Jadwal :
Kode_kuliah tempat waktu
Direpresentasikan dalam bentuk tabel (file data) khusus yang memiliki field (foreign key) yang berasal dari
key-key dari himpunan entitas yang menghubungkannya.
Tabel Mahasiswa :
nim Nama_mhs alamat_mhs tgl_lahir
Tabel Kuliah :
kode_kuliah nama_kuliah sks Semester
Pada bab sebelumnya sudah dikenalkan komponen-komponen model data dasar dalam kegiatan perancangan serta
langkah-langkah teknis dalam mentransformasikan fakta dilapangan ke sebuah model data, berikut dibahas
sejumlah varian komponen-komponen perancangan basis data serta proses-proses lanjutannya.
1. Himpunan Entitas Lemah (Weak Entity Sets)
Himpunan entitas lemah berisi entitas-entitas yang kemunculannya tergantung pada eksistensinya dalam
sebuah relasi terhadap entitas lain (Strong Entity = sebaliknya dari entitas lemah), himpunan entitas lemah
biasanya tidak memiliki key yang dapat menjamin keunikan entitas didalamnya.
Data orang tua dan hobbi dapat digolongkan sebagai entitas lemah (dalam ER-D dinyatakan dengan kotak
garis ganda), karena kemunculannya sangat tergantung pada adanya relasi dengan entitas yang ada pada
himpunan entitas mahasiswa. Atribut nama_ortu dan hobbi diberi garis bawah putus-putus untuk menunjukan
atribut key yang tidak meyakinkan.
Entitas lemah dapat ditransformasikan menjadi sebuah table dengan menyertakan key yang ada pada entitas
kuat, sebagai berikut :
Tabel Mahasiswa :
nim nama_mhs alamat_mhs tgl_lahir
Himpunan entitas dimungkinkan adanya pengelompokan entitas-entitas yang menjadi anggotanya, dan
terkadang ditemui atribut yang tidak sepenuhnya sama.
Jika dimulai dari sebuah himpunan entitas lalu kemudian melakukan pengelompokan yang melahirkan entitas
baru (top-down) dan adanya pembedaan atribut menyebabkan entitas-entitas tersebut tidak mungkin
disatukan dalam sebuah himpunan entitas saja, maka ini adalah Spesialisasi. Adanya spesialisasi dan
Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08
generalisasi diwujudkan dalam notasi relasi yang khusus, yang disebut ‘ISA’ (yang berasal dari ‘Is A’)
sebagai berikut :
top-down
Jika yang dilakukan adalah sebaliknya, sebuah himpunan entitas yang sebenarnya dibagi menjadi dalam
kelompok tertentu dan pengelompokan ini tidak dipertegas dengan adanya perbedaan atribut, malah
kelompok-kelompok tersebut disatukan dalam sebuah himpunan dengan atribut yang sama. Jadi
pendekatannya bersifat bottom-up mula-mula terpisah kemudian menjadi satu, proses yang demikian disebut
Generalisasi. Sebagai berikut :
bottom-up
Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08
Spesialisasi dan generalisasi merupakan dua proses yang berlawanan, yang ditekankan dalam spesialisasi
adalah perbedaan antar kelompok entitas, sedangkan dalam generalisasi yang ditekankan adalah
persamaannya. Implementasi pada generalisasi berlawanan dengan spesialisasi yaitu akan menyusutkan
jumlah himpunan entitas menjadi hanya sebuah tabel, pada table tersebut ditambahkan sebuah atribut yang
nantinya akan diisi dengan kode khusus yang menyatakan perbedaan tersebut, sebagai berikut :
Tabel Mahasiswa :
nim nama_mhs alamat_mhs prog_studi
3. Agregasi
Menggambar sebuah himpunan relasi yang secara langsung menghubungkan sebuah himpunan entitas dengan
sebuah himpunan relasi dalam Diagram-ER/ sebuah relasi terbentuk tidak hanya dari himpunan entitas tapi
juga mengandung unsur dari relasi lain. Sebenarnya kondisi ini tidak tepat bahkan ada yang dengan tegas
tidak memperbolehkan, sebagai jalan tengah digunakan notasi khusus untuk menunjukan adanya agregasi
semacam itu. Berikut contoh dari agregasi :
Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08
Tabel Mengikuti:
nim kode_kul kode_pra nilai
Pengkodean Internal
Cara yang digunakan untuk menyatakan suatu data (atribut) dalam bentuk lain adalah untuk efisiensi ruang
penyimpanan disebut dengan pengkodean (data coding). Dari pemakaiannya bias dibedakan adanya pengkodean :
Pengkodean eksternal (user define coding) : mewakili pengkodean yang telah digunakan secara terbuka
dan dikenal oleh orang awam (ada pada fakta/ dunia nyata), contohnya : npm, kode_mtkul.
Pengkodean internal (system coding) : kondisi sebaliknya dari pengkodean eksternal, contohnya :
kode_dosen sebagai key alternatif. Pengkodean internal tidak hanya diterapkan pada pembuatan key
alternatif, tapi juga dapat diterapkan pada atribut data lain (non key) yang memang kita kelola.
Mengasosiasikan data dengan kode terurut, misalnya : (Sempurna, Baik, Cukup, Kurang, Buruk) dikodekan
dengan : “A, B, C, D dan E“.
2. Mnemonic
Membentuk suatu singkatan dari data yang ingin dikodekan, misalnya : jenis kelamin (Laki-Laki dan
Perempuan) dikodekan dengan “L dan P “.
3. Blok
Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08
Pengkodean dinyatakan dalam format tertentu, misalnya No.Induk Mahasiswa dengan format XXYYYY
XX = dua digit terakhir angka tahun masuk
YYYY = nomor urut mahasiswa
Format ini harus dibentuk dengan pemilihan domain atribut yang lebih luas, tetapi harus dipertimbangkan
juga dari sisi efisiensi ruang penyimpanan.
DBMS dan Struktur Tabel
Pembuatan berbagai tabel basis data adalah sebagai pekerjaan utama dalam tahap implementasi juga penetuan
struktur dari tabel-tabel tersebut. Penentuan pilihan tipe data dan featur-featur tambahan untuk struktur table
sangat bergantung pada DBMS yang dipilih. Namun dalam penentuan struktur table khususnya penetapan tipe
data dan featur tambahan untuk setiap field akan sering dihadapkan pada pilihan-pilihan seperti :
1. Data Angka
a. Numerik : nilai angka dari tipe data ini menunjukan suatu jumlah misalnya : field sks, field semester, dll.
Bilangan bulat (integer) terdiri dari Byte (1 byte), Small Integer (2 byte) dan Long Integer (4
byte).
Bilangan Nyata (real) terdiri dari Single (4 byte) bisa menampung hingga 7 digit pecahan dan
Dalam penetuan tipe data numerik ukuran data disesuaikan dengan kebutuhan data masukan.
b. Alfanumerik : nilai angka dari tipe data ini tidak menunjukan suatu jumlah misalnya : field npm berisi
Data teks ini dapat berupa abjad/ huruf, angka, karakter khusus atau gabungan dari ketiganya. Tipe ini tidak
a. Ukuran tetap (fixed character) : data teks yang ukurannya pasti dan pendek, misalnya untuk field npm
b. Ukuran dinamis (variable character) : data teks yang ukuran panjang pendeknya sangat bervariasi,
3. Data Uang
Jika DBMS yang digunakan menyediakan tipe data khusus untuk menyimpan data uang, misalnya bertipe
money atau currency (8 byte). Tipe data ini cocok untuk diterapkan dan akan sangat membantu terutama
dalam mengatur tampilan datanya, yang dinyatakan dengan pemisahan ribuan/jutaan/milyaran dan pemakaian
tanda mata uang.
4. Date/Tanggal
Berupa gabungan angka dengan format tanggal tertentu (8 byte). Formatnya terdapat dua pilihan,
diantaranya:
Sejumlah DBMS menyediakan feature tambahan seperti : mandatory (harus diisi atau boleh kosong),
default, variant (dalam VB) bila data yang akan dimasukan belum tahu tipenya maka secara otomatis
mendeteksi, variant ada dua jenis yaitu untuk number (16 byte) dan character (22 byte).
Menentukan tipe data bagi setiap field, pertimbangan pertama DBMS yang dipilih, kecukupan domain, efisiensi
ruang penyimpanan, kecepatan pengolahan data dan harus dapat menjamin bahwa tipe data yang dipilih pada
setiap field akan dapat mengakomodasi semua nilai yang akan diisikan ke dalam field tersebut.
Penetuan struktur dari tabel-tabel basis data dapat disajikan sebagai berikut :
Misalnya :
Nama Tabel : Mahasiswa
Primary Key : npm
No Nama Field Tipe Ukuran Kunci Keterangan
Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08
Keterangan :
C : Character
N : Numeric
D : Date
G : Graphic (untuk menyimpan data berupa gambar atau grafik /feature DBMS)
Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08
BAB V
ALJABAR RELASIONAL
Definisi
Basis data dipahami oleh pengguna sebagai kumpulan tabel-tabel yang saling ber relasi, konsep untuk akses pada
basis data model relasi dapat diterapkan berdasarkan matematika aljabar relasional. Operasi pada aljabar
Selection ( = sigma)
Projection ( = phi)
Joint ( = cross)
Union ( = gabungan)
Intersection ( = irisan)
Dan lain-lain
a. Selection ( = sigma) adalah memilih tupel (baris) dalam relasi yang memenuhi predikat yang diberikan.
b. Projection ( = phi) adalah operasi semacam selection tetapi mengambil atau memilih beberapa atribut
Hasil : no_rek
111.111
222.222
444.444
555.555
Misal : nama,no_rek (Nasabah)
Contoh:
Hasil : (t)
nama_dosen nama_mhs kode_mtkul indeks_nilai
Rusi Bati TI-5000 B
Swaraspati Totti TI-7000 A
Yogaswara Nesta TI-3000 C
Respati Kana TI-4000 A
Swaraspati Maldini TI-7000 D
Dalam query terhadap basis data operator-operator aljabar relasional dapat diekspresikan dengan gabungan,
misalnya :
d. Union ( = gabungan) adalah menghasilkan semua tupel yang berada di kedua relasi. Contoh :
Hasil :
nama_mhs kode_mtkul
Bati TI-3000
Bati TI-4000
Totti TI-5000
Totti TI-3000
Nesta TI-4000
Nesta TI-6000
e. Intersection ( = irisan) adalah menghasilkan relasi dengan tupel-tupel yang berada pada kedua relasi.
Hasil :
nama_mhs kode_mtkul
Bati TI-3000
Totti TI-5000
Nesta TI-4000
Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08
f. Set different ( = minus) adalah menghasilkan relasi dengan tupel-tupel yang berada pada relasi kesatu,
Hasil :
nama_mhs kode_mtkul
Bati TI-4000
Totti TI-3000
Hasil :
nama_mhs kode_mtkul
Nesta TI-6000
Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08
BAB VI
SQL adalah sebuah bahasa yang dijadikan bahasa standar untuk bahasa basis data. Sebagai sebuah bahasa
standar, sejalan dengan perkembangan teknologi basis data dan teknologi komputer pada umumnya, SQL sendiri
mengalami beberapa perubahan (penyempurnaan). SQL mula-mula dibuat pada tahun 1970 dengan “Sequel”.
Standarisasi yang pertama dibuat pada tahun 1986 oleh ANSI (American National Standards Institute) dan ISO
(International Standards Organization), yang disebut sebagai SQL-86. SQL-86 ini diperbaharui pada tahun 1986
menjadi SQL-89. Standar terakhir yang dibuat dan digunakan hingga saat ini adalah SQL-92 yang dikeluarkan
Struktur Dasar
From : Relasi yang dipilih atau terkena operasi proyeksi/ table atau
gabungan table.
Select F1,F2…Fn
Form T1,T2…Tn
Where P
From nasabah
Panduan Kuliah Basis Data TI - STMIK DCI’08
Hasil : nama
Angie
Ari
Armand
Alanis
Aras
From simpanan
Hasil : Menampilkan seluruh isi atribut nama dan no_rek dari tabel simpanan
From simpanan
Hasil : klausa as untuk mengganti tampilan header no_rek menjadi Rekening tanpa
menggangu prosesnya.
Misal : Select *
From nasabah
Hasil : notasi * menampilkan semua atribut yang ada pada tabel nasabah
Klausa Where
Klausa ini boleh tidak digunakan, klausa untuk predikat ini dapat menerapkan operator relasi (<, >, <=, >=, =, <>) dan
operator logika (and, or dan not). Untuk nilai predikat yang bertipe string harus diapit dengan tanda kutip tunggal
(‘ ’).
From nasabah
Misal : Select *
From nasabah
From simpanan
From simpanan
10606
10678
10924
Misal : Jika dalam query tabel yang dilibatkan lebih dari satu tabel maka table-tabel
Hasil : Menampilkan nama, alamat dan cabang dari kedua table dimana no_rek
nasabah pada table nasabah sama dengan no_rek pada table simpanan.
Latihan :
1. Buat contoh lain untuk penggunaan klausa select, from dan where seperti pada contoh diatas.
2. Pada kedua tabel nasabah dan simpanan, cari isi record data no_rek 10924 dengan jumlah simpanannya
3. Pada kedua tabel nasabah dan simpanan, cari semua nasabah dan cabangnya yang mempunyai jumlah
4. Pada kedua tabel nasabah dan simpanan, cari semua nama, alamat dan cabangnya yang mempunyai
5. Pada kedua tabel nasabah dan simpanan, cari no_rek, nama dan alamat nasabah yang memiliki simpanan
6. Pada kedua tabel nasabah dan simpanan, cari semua nasabah yang memiliki simpanan di cabang
CBTawang.
Karakter Khusus
Khusus untuk atribut yang bertipe string, dapat dilakukan pencarian dengan pola tertentu, memanfaatkan
karakter :
_ (underscore) : berarti cocok untuk semua karakter pada posisi yang sesuai.
Misal : Select *
From nasabah
Misal : Select *
From nasabah
57
Panduan Kuliah Basis Data STMIK DCI – TI 2008
Dengan SQL hasil ditampilkan dengan urutan sesuai dengan struktur penyimpanan, jika ingin menampilkan dengan
Misal : Select *
From nasabah
Order by nama
Hasil : menampilkan nama nasabah dari abjad terkecil hingga terbesar (ascending).
Misal : Select *
From nasabah
SQL juga dilengkapi dengan sejumlah perintah untuk melakukan manipulasi data seperti penambahan record baru,
Insert Anomali
Delete Anomali
Update Anomali
a. Insert Anomali
values (‘12085’,’Roma’,’Jl.Edelwis’)
Hasil : Fields no_rek, nama, alamat pada table nasabah akan di isi dengan nilai
b. Delete Anomali
where Kondisi
c. Update Anomali
set Ekspresi
where Kondisi
Hasil : Record alamat untuk no_rek 10606 akan di update dengan Jl.Edelwis
58
Panduan Kuliah Basis Data STMIK DCI – TI 2008
Hasil : Field jumlah pada table simpanan akan ditambah 500.000 untuk no_rek
= 12476
Hasil : Pengosongan untuk semua field jumlah. (Jika tanpa klausa where maka
Data Definitif Language (DDL) berkaitan dengan perintah - perintah untuk pendefinisian objek-objek basis data.
drop table t
Misalnya pembuatan table mahasiswa sekaligus pendefinisian Indeks Primer berdasarkan npm :
Sintaks SQL untuk perubahan struktur tabel dapat berupa penambahan atribut atau pengurangan/ penghapusan
atribut tertentu.
t = nama table
A = nama atribut
59
Panduan Kuliah Basis Data STMIK DCI – TI 2008
Fungsi Agregasi
Untuk menampilkan data-data agregasi seperti banyak record, total nilai suatu atribut, rata-rata nilai suatu
atribut, nilai atribut terbesar ataupun terkecil dapat diperoleh dengan fungsi-fungsi berikut :
from karyawan
Hasil : 5
from karyawan
Hasil : 3
from karyawan
Hasil : 3.100.000
from karyawan
Hasil : 27,4
from karyawan
Hasil : 800.000
from karyawan
Hasil : 24
from karyawan
Hasil : 750.000
from karyawan
60