Peran Ilmu Dasar Dalam Geoteknik Untuk Menunjang Pembangunan Berkelanjutan Yang Berwawasan Lingkungan
Peran Ilmu Dasar Dalam Geoteknik Untuk Menunjang Pembangunan Berkelanjutan Yang Berwawasan Lingkungan
Peran Ilmu Dasar Dalam Geoteknik Untuk Menunjang Pembangunan Berkelanjutan Yang Berwawasan Lingkungan
net/publication/315956645
CITATION READS
1 12,052
2 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Development Area of an Integrated Educational Zone of Darul Hikam foundation, located in Dago Giri area, West Bandung Regency. View project
All content following this page was uploaded by Zufialdi Zakaria on 14 May 2018.
Peran Ilmu Dasar dalam Geoteknik untuk Menunjang Pembangunan Berkelanjutan yang
Berwawasan Lingkungan
ABSTRAK
Geoteknik adalah salah satu dari cabang dari ilmu geologi yang erat hubungannya
dengan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Kajian-kajian
geoteknik memerlukan ilmu dasar seperti matematika, statistika, fisika, biologi, dan
kimia. Beberapa kajian geoteknik berhubungan dengan pembangunan infrastruktur
seperti jalan tol, jalan kereta api, jembatan, menara, pondasi gedung, desain lereng
rekayasa, dan lain-lain. Makalah ini memperlihatkan beberapa penelitian geoteknik yang
memanfaatkan ilmu dasar, yaitu desain lereng stabil, desain pondasi, hubungan antar
variabel tanah, maupun perbaikan tanah. Penelitiannya a.l.: 1) Analisis kestabilan
lereng, tujuan untuk mendapatkan lereng stabil, metode menggunakan model Starlet,
hasil yang didapatkan adalah desain lereng stabil dan antisipasi keruntuhan lereng pada
zona kerentanan gerakan tanah. 2) Analisis dayadukung tanah, tujuan untuk
menentukan dayadukung yang aman bagi fondasi, metode yang digunakan adalah
melalui cara Terzaghi, hasil yang didapatkan adalah nilai dayadukung tanah yang
diijinkan untuk peletakan fondasi. 3) Soil improvement, tujuan untuk perkuatan fondasi,
metode melalui pencampuran tanah dasar dengan kapur (CaO), hasil yang didapatkan
adalah meningkatnya kekuatan dayadukung tanah pada tanah ekspansif. Kesimpulan
dari semua penelitan geoteknik tersebut adalah kajian geoteknik tidak bisa lepas dari
ilmu dasar matematika dan ilmu pengetahuan alam.
ABSTRACT
Geotechnics is one of branches of geological science are closely related to
environmentally sustainable development. Geotechnical studies require some basic
sciences such as mathematics, statistics, physics, biology, and chemistry. Some
geotechnical studies related to the development of infrastructure such as toll roads,
railways, bridges, towers, building foundation, slope design engineering, and others. This
paper shows some geotechnical studies that utilize basic sciences, namely: stable slope
design, foundation design, the relationship between variables soil, and soil improvement.
The study included: 1) Slope stability analysis, objective research is to get a stable slope,
the method is using the Starlet model, the results obtained are stable slope design and
anticipation of the slope landslide on vulnerability zone of mass movement, 2) Analysis
of soil bearing capacity, in order to determine safety bearing capacity for the foundation,
the method is using Terzaghi equation, the results obtained are allowable soil bearing
capacity for safety foundation. 3) Soil improvement, the goal of strengthening the
foundation, the basic method by mixing soil with lime (CaO), the results obtained are
the increasing strength of the soil bearing capacity on expansive soil. The conclusion of
all geotechnical research are geotechnical studies cannot be separated from the basic
sciences of mathematics and natural science.
239
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 : 239 – 250
240
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 : 239 – 250
g. Dinding penahan (talud, retaining Jenis fondasi bisa berupa fondasi dangkal
wall) untuk lereng/jalan, bangunan dan fondasi dalam. Dalam makalah ini
tepi lereng, dll. analisis akan dilakukan pada kondisi
h. Tanggul (embankment) dayadukung tanah fondasi dangkal.
i. Saluran irigasi maupun saluran Beban konstruksi bangunan perlu
drainase diantisipasi sejak awal, dengan
j. Bendung (weir) maupun bendungan dirancang agar tidak melampaui
(dam) kekuatan dayadukung tanah yang
k. Terowongan (untuk keperluan teknik bersangkutan, sehingga dapat dihindari
sipil secara umum maupun teknik kagagalan fondasi.
pertambangan)
Berdasarkan hal di atas, pembangunan Soil Improvement
infra-struktur memerlukan antisipasi Perbaikan tanah diperlukan untuk
terhadap permasalahan yang dapat keperluan stabilisasi tanah, stabilisasi
menyebabkan kegagalan infrastruktur. lereng, maupun peningkatan
Khusus mengenai permasalahan yang dayadukung tanah. terutama pada tanah
timbul dari kajian geoteknik adalah perlu yang mempunyai kelemahan secara
dilibat-kannya faktor keamanan, baik teknik, misalnya tanah mudah
dalam dayadu-kung tanah untuk mengembang dan mengerut, atau tanah
pondasi, maupun dalam kestabilan bersifat ekspansif (Zakaria, dkk., 2014).
lereng. Dalam tulisan ini akan dibahas Untuk mengurangi sifat ekspansif
mengenai: sekaligus meningkatkan dayadukung
1) Analisis kestabilan lereng, antara tanah, maka perbaikan tanah dapat
lain dengan menghitung faktor dilakukan, misalnya dengan
keamanan lereng pencampuran kapur (CaO), batugamping
2) Analisis dayadukung tanah, antara (CaCO3), dan lain-lain.
lain menetapkan faktor keamanan
untuk nilai dayadukung yang METODE
diijinkan. Pada berbagai penelitian geoteknik
3) Soil improvement, tujuan untuk maupun geologi teknik, analisis tanah
perkuatan fondasi pada tanah yang diperlukan. Tanah perlu dideskripsi
mempunyai sifat ekspansif, metode secara cermat ketika di lapangan.
melalui pencampuran tanah dasar Sebagian sampel tanah diambil dalam
dengan kapur (CaO), tabung (shelby) untuk keperluan analisis
di laboratorium mekanika tanah. Sampel
Analisis Kestabilan Lereng tanah yang diambil berupa sampel tanah
Dalam analisis kestabilan lereng, faktor tak terganggu (undisturbed sample),
keamanan lereng perlu dihitung. Nilai diambil dengan cara test-pit atau hand-
faktor keamanan lereng memberikan auger, sampel berada dalam tabung baja
indikasi kualitas lereng stabil, kritis, atau (shelby) dengan kedua ujungnya ditutupi
labil. Cara perhitungan sederhana parafin.
namun masih dipakai sampai saat ini Dari hasil uji tanah di laboratorium
adalah perhitungan Faktor Keamanan mekanika tanah, maka didapatkan nilai
lereng dengan metode sayatan yang sifat fisik tanah dan sifat mekanik tanah.
diperkenalkan oleh Fellenius Dalam Nilai variabel tanah yang didapat dari uji
makalah ini, analisis kestabilan lereng laboratorium akan digunakan bagi
perlu dihubungkan dengan besar keperluan perhitungan kestabilan lereng
kemiringan lereng. Oleh sebab itu perlu maupun dayadukung tanah, serta untuk
diketahui kemiringan lereng pada kondisi simulasi percobaan perbaikan tanah (soil
lereng stabil, kritis, dan labil. improvement) dengan pencampuran
kapur.
Analisis Dayadukung Tanah
Analisis dayadukung tanah diperlukan Metode Pengumpulan Data
dalam menghitung kekuatan Data tanah diambil dari masing-masing
dayadukung tanah yang diijinkan dan lokasi untuk berbagai keperluan: Analisis
mendesain jenis fondasi, yang berguna kestabilan lereng, analisis dayadukung
untuk peletakan infrastruktur bangunan.
241
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 : 239 – 250
Gambar 2. Uraian gaya-gaya yang bekerja pada tubuh lereng (Zakaria, 2011)
242
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 : 239 – 250
Dari uraian gaya yang bekerja tersebut, 1,07 < F < Longsor pernah
maka nilai Faktor Keamanan dapat tulis 1,25 terjadi
sebagai: F > 1,25 Longsor jarang
𝑐 𝐿 + tan ∝ (𝑊 cos ∝) terjadi
𝐹𝑆 =
𝑊 sin ∝ Sumber: Bowles, 1989
Makna dari nilai FS, diterjemahkan ke
dalam kondisi lereng berdasarkan Bowles Metode Analisis Dayadukung Tanah
(1989) sebagai berikut: Tujuan análisis dayadukung tanah
adalah untuk menentukan dayadukung
Tabel 1: Makna nilai Faktor Keamanan yang diijinkan dengan
lereng mempertimbangkan faktor keamanan
Nilai Faktor bagi fondasi, metode yang digunakan
Makna
Keamanan adalah melalui cara Terzaghi. Secara
F < 1,07 Longsor sering grafis, sketsa fondasi dapat digambaran
terjadi pada Gambar 3.
243
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 : 239 – 250
Metode Soil Improvement pada kondisi 20%, 25%, 30%, 35%, dan
Tujuan untuk perkuatan fondasi, metode 40%.
melalui pencampuran tanah dasar yang
bersifat ekspansif dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
mencampurkan kapur. Pencampuran Analisis Kestabilan Lereng
tanah sampel dengan kapur (CaO) Simulasi lereng stabil dihitung dari sudut
dilakukan untuk mengetahui lereng kecil ke sudut lereng besar.
peningkatan variabel tanah dan Hubungan antara hasil perhitungan
perkuatan dayadukung tanah pada Faktor Keamanan dan besar sudut
kondisi tanah yang sudah diperbaiki. lereng, memberikan kecenderungan
Pencampuran CaO (mixing) dengan bahwa semakin semakin besar sudut
tanah asli tersebut dilakukan dengan lereng, maka semakin kecil Faktor
cara membuat remolded sampel Keamanan lereng, pada simulasi muka
kemudian ditimbang beratnya, kemudian air tanah (MAT), didapatkan hasil bahwa
ditambahkan CaO setiap 5% dari berat semakin dangkal MAT, Faktor Keamanan
tanah tadi. Percobaan dilakukan untuk semakin kecil, sebaliknya semakin dalam
penambahan CaO sebanyak 5 kali, yaitu MAT, Faktor Keamanan makin besar
(Tabel 3).
Berdasarkan tabel di atas maka Faktor kemiringan lereng dan muka air tanah.
Keamanan lereng dapat dikontrol oleh Lereng dengan kemiringan tertentu
kemiringan lereng dan muka air tanah. dapat diketahui besar kemiringannya
Hasil yang didapatkan dari simulasi dengan asumsi jika jenis tanahnya sama,
lereng stabil tersebut adalah desain jenis batuannya sama, dan tidak verada
lereng stabil dan antisipasi lereng pada pengaruh gempa atupun getaran,
longsor pada zona kerentanan gerakan sehingga dapat dibuat tabel
tanah dengan melibatkan besar hubungannya seperti pada Tabel 4,
244
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 : 239 – 250
Gambar 4. Hasil perhitungan dayadukung tanah sampel ftg-1 (Zakaria dkk. 2013)
Besar nilai dayadukung tanah sangat ( , T/M3), serta dimensi dan kedalaman
bergantung kepada variabel tanah fondasi, yaitu bentuk fondasi, lebar
berupa nilai kohesi (c, T/M2), sudut geser dimensi fondasi dan kedalaman fondasi
dalam ( , derajat), dan bobot isi tanah tersebut akan diletakkan.
245
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 : 239 – 250
Gambar 5. Hasil perhitungan dayadukung tanah sampel ftg-2 (Zakaria dkk. 2013)
246
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 : 239 – 250
Tabel 6: Nilai dari jumlah aktivitas dari beberapa mineral tanah lempung khas
Mineral Angka Aktivitas (A) Sifat aktivitas
Kaolinite 0,4 - 0,5 Rendah
Illite 0,5 - 1,0 Sedang
Montmorilonite 1,0 - 7,0 Tinggi
Sumber: Bowles, 1989
247
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 : 239 – 250
248
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 : 239 – 250
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, 2003, Pembangunan
berkelanjutan dalam pengelolaan
sumberdaya alam Indonesia,
Seminar Pembangunan Hukun
Nasional VII, Badan Pembinaan
Hukum Nasional, Denpasar 14-18
Juli 2003, 31 hal.
Bowles, J.E., 1989. Sifat-sifat Fisik &
Geoteknis Tanah, Erlangga,
Jakarta, 562 hal
Zakaria, Z., 2015, Manajemen pemetaan
geologi, Fakultas Teknik Geologi,
Universitas Padjadjaran, 208 hal.
Zakaria, Z., Muslim, D., Mulyo, A., &
Jihadi, L.H., 2014, Rekayasa
geoteknik dayadukung tanah fondasi
dangkal melalui stabilisasi tanah dan
pengelolaan lingkungan, Bulletin of
Scientific Contribution, Volume 12,
Nomor 3, Desember 2014: 124-130
Zakaria, Z., 2011, Analisis Kestabilan
Lereng, dari
http://blogs.unpad.ac.id/zufialdizak
aria, [18-10-2016, 14:11]
Zakaria, Z., 2012, Geologi beserta
cabang-cabangnya, diakses dari
http://blogs.unpad.-
ac.id/zufialdizakaria, [18-10-2016,
14:15]
Zakaria, Z., 2006, c dan untuk Analisis
Daya Dukung Tanah, Lab.Geologi
Teknik, Unpad,
dari:http://blogs.unpad.ac.id/zufiald
izakaria, [18-10-2016, 16:00]
Zakaria, Z., 2003, Implikasi
kebencanaan geologi terhadap
kerusakan infrastruktur (studi
kasus: Orde longsoran Citatah), Year
Book Mitigasi 2002, BPPT, 19 hal.
Zakaria, Z., Mulyo. A., Jihadi, L.H., dan
Anural, M.B., 2013, Dayadukung
tanah untuk berbagai tipe fondasi
tapak pada lempung plastisitas
tinggi di beberapa lokasi, Kabupaten
Majalengka, Jawa Barat, Bulletin of
Scientific Contribution, Volume 11,
Nomor 2, Agustus 2013: 65-73
249
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 : 239 – 250
250