0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
150 tayangan14 halaman

Riset Operasi

Metode MODI (Modified Distribution) digunakan untuk memecahkan masalah transportasi dengan mengevaluasi lokasi transportasi secara matriks. Metode ini menentukan nilai U untuk baris dan V untuk kolom, dimana U+V=cij. Perhitungan dilakukan berulang sampai tidak ada sel yang bernilai negatif.

Diunggah oleh

Anggy
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
150 tayangan14 halaman

Riset Operasi

Metode MODI (Modified Distribution) digunakan untuk memecahkan masalah transportasi dengan mengevaluasi lokasi transportasi secara matriks. Metode ini menentukan nilai U untuk baris dan V untuk kolom, dimana U+V=cij. Perhitungan dilakukan berulang sampai tidak ada sel yang bernilai negatif.

Diunggah oleh

Anggy
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 14

Riset Operasi

Metode Modi

Di Susun oleh :
Nama Kelompok 7 :

 Km Ayu Ratih Indah Sari (03)


 Ni Luh Putu Anggy Aprianti (11)
 Putu Dewi Suartini (24)
 Ni Nyoman Ida Yutri (26)
Dosen : I Made Surya Prayoga SE.M.M

Universitas Mahasaraswati
Tahun Ajaran 2020/2021
Denpasar
Metode MODI (Modified Distribution)
Dalam memecahkan masalah transportasi selain menggunakan metode Stepping-Stone,
metode MODI ini dapat juga dipergunakan untuk mencari solusi optimum.Metode MODI
atau dikenal juga metode potensial (metode U-V) ini melakukan evaluasi dari suatu lokasi
transportasi secara matriks.Matriks asli dari transportasi dinyatakan dengan cij, matriks antara
yang akan dijelaskan dinyatakan dengan Zij, sedangkan matriks evaluasi dinyatakan dengan
Dij.
DeskripsiDalam metode MODI, suatu nilai Ui dirancang untuk setiap baris i dan suatu nilai
Vj dirancang untuk setiap kolom j pada tabel transportasi. Untuk setiap variabel basis (yaitu
kotak yang ditempati), Xij mengikuti hubungan seperti berikut :Ui + Vj = cij,Di mana cij
adalah biaya transportasi per unit.
Langkah – langkah Metode MODI
Tentukan nilai–nilai Ui untuk setiap baris dan nilai-nilai Vj untuk setiap kolom dengan
menggunakan hubungan cij = Ui + Vj untuk semua variabel basis dan tetapkan nilai nol
untuk U1.Hitung perubahan biaya, Cij, untuk setiap variabel nonbasis dengan menggunakan
rumus Cij = cij – Ui – Vj.Jika terdapat nilai Cij negatif, solusi belum optimal. Pilih variabel
Xij dengan nilai Cij negatif terbesar sebagai entering variabel.Alokasikan barang ke entering
variabel, Xij, sesuai proses stepping stone. Kembali ke langkah
1. dengan menggunakan rumus ui + vj = cij pada sel-sel non basis, maka dapat dicari harga
cijc13 = u1 + v3 = = 2c14 = u1 + v4 = = 13c21 = u2 + v1 = = 17c31 = u3 + v1 = = 15c32 =
u3 + v2 = = 5c33 = u3 + v3 = = 7Setelah matriks Zij diperoleh, maka selisih matriks Dij,
yang adalah matriks evaluasi dapat dihitung dengan rumus : Dij = cij – ZijPerhitungan matrik
itu dapat dilihat dalam pengurangan matriks berikut :Dari matriks evaluasi di atas diperoleh
bahwa harga sel yang paling kecil (minimum) adalah untuk sel (3,1) ayau d31 dengan harga
-15. Kemudian dicari lingkaran evaluasi bagi sel yang bersangkutan, untuk penentuan
lingkaran realokasi dari distribusi semula dari masalah transportasi. Cara mencari lingkaran
realokasi adalah persis sama dengan cara mencari lingkaran evaluasi dari metode Stepping-
Stone
2. Dari penelitian posisi basis dan sel yang akan dievaluasi, maka didapat lingkaran evaluasi
sel (3,1), (1,1), (1,2), (2,2), (2,3), (2,4), (3,4). Sel yang akan mendapat pengurangan isi dalam
realokasi ialah sel-sel (1,1), (2,2), (3,4).Besarnya pengurangan tersebut ditentukan dari
minimum isi alokasi sebelumnya. Alokasi sebelumnya untuk ketiga sel tersebut adalah 5, 5
dan 5. Jadi minimum dari ketiga harga tersebut adalah 5. Sel (1,1), (2,2) dan (3,4) akan
mendapat pengurangan harga sebesar 5, sedangkan sel-sel (3,1), (1,2), (2,4) akan mendapat
penambahan alokasi sebesar 5. Dengan demikian isi sel-sek baru setelah realokasi ialah : x12
= 15, x23 = 15, x24=10, x31 = 5Harga sel x11 x22 dan x34 baru sekarang menjadi nol,
demikian pula harga sel-sel yang tidak menjadi basis tetap adalah nol. Matriks distribusi baru
adlah sebagai berikut
3. Setelah realokasi, maka langkah pertama yang perlu dilakukan ialah perhitungan basis.
jumlah sel-sel yang terisi sekarang adalah 4 buah, sedangkan jumlah persyaratan basis yang
terisi yaitu sebanyak m+n-1. Jadi jumlah sel-sel yang terisi itu kurang 2 buah. Kekurangan
jumlah sel yang terisi tersebut dapat dipilih dari lingkaran evaluasi yang mendapat
pengurangan isi. Dalam hal ini dipilih sel x11 dan x22 yang masing-masing mempunyai
harga sebesar 0. Maka matriks distribusi baru sekarang menjadimatriks Z’ij diperoleh,
kemudian ditentukan matriks evaluasi D’ij = cij - Z’ij seperti berikut :Matriks evaluasi D’’ij
masih menghasilkan harga sel yang paling kecil (minimum) untuk sel(1,4) atau d’’14 dengan
harga -2. Kemudian dicari lingkaran evaluasi bagi sel yangbersangkutan. Dari posisi basis
dan sel yang akan dievaluasi, maka didapat lingkran evaluasisel (1,4), (2,4), (2,2), (1,2). Sel
yang akan mendapat pengurangan isi dalam realokasi ialahsel (2,4) dan (1,2), yaitu min
(10,15) = 10. Maka sel-sel tersebut akan mendapatpengurangan harga sebesar 10, demikian
pula dengan sel-sel (1,4) danakan mendapatpenambahan alokasi sebesar 10. Dengan
demikian isi sel-sel baru setelah realokasi ialah :
Matriks D’’’ij di atas telah menunjukkan harga lebih besar dari nol atau sama dengan nol, hal
ini berarti telah diperoleh solusi yang optimum. Dengan demikian solusi telah mencapai
optimum di mana distribusi alokasi yang terbaik adalah sebagi berikut :Biaya transportasi
total yang paling murah adalah:
Contoh soal di atas menggambarkan bahwa biaya yang dilibatkan hanya biaya transportasi.
Jika ada komponen biaya lain yang berbeda di masing-masing pabrik (misal biaya produksi)
maka fungsi tujuannya adalah minimasi (biaya transportasi + biaya produksi). Jika harga jual
dimasing-masing pasar berbeda maka fungsi tujuannya adalah maksimasi keuntungan. Cij
diganti dengan Rij, Rij = Hij – CijKeterangan:Rij = keuntungan perunit produk yang dibuat
di pabrik i dan dijual di pasar jHij = harga jual perunit produk yang dibuat di pabrik i dan
dijual di pasar jCij = Total biaya variabel per unit produk yang dibuat di pabrik i dan dijual
dipasar jUntuk masalah maksimasi hitung nilai opportunity cost (OCij) dengan rumus :OCij
= (maks Rij) – Rij

METODE TRANSPORTASI
Metode Transportasi adalah suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari
sumber – sumber yang menyediakan produk – produk yang sama di tempat- tempat yang
membutuhkan secara optimal. Alokasi produk ini harus diatur sedemikian rupa karena
terdapat perbedaan biaya transportasi (alokasi) dari suatu sumber ke beberapa tujuan yang
berbeda – beda dan dari beberapa sumber ke suatu tujuan juga berbeda – beda.
Untuk lebih memperjelas, mari kita jawab soal beeikut :
SOAL SOLUSI AWAL
Diketahui :
ADVERTISEMENT
REPORT THIS AD
Tabel Transportasi Sebagai Berikut :
Ditanyakan :
Tentukan total biaya transportasi dengan penentuan pemecahan awal (solusi awal)
menggunakan :
Metode Sudut Barat Laut (North West Corner Rule)
Metode Biaya Terendah (Least Cost Rule)
Metode Aproksimasi Vogel (Vogel Approximation Method – VAM)
Penyelesaian :
1). Metode Sudut Barat Laut (North West Corner Rule)
Metode Sudut Barat Laut merupakan pengalokasian sejumlah maksimum produk mulai dari
sudut kiri atas dengan melihat kapasitas pabrik (supply) dan Permintaan dari kota-kota
tertentu (Demand

Z = (150*6) + (50*7) + (100*11) + (25*11) + (275*12)


Z = 900 + 350 + 1100 + 275 + 3300
Z = 5925
2). Metode Biaya Terendah (Least Cost Rule)
Metode Least-Cost melakukan alokasi secara sistematik pada kotak-kotak berdasarkan biaya
transpor minimum. Langkah-langkah metode ini adalah :
Pilih kotak dengan biaya transpor (Cij) terkecil kemudian alokasikan penawaran atau
permintaan sebanyak mungkin. Untuk Cij terkecil, Xij = minimum [Si, Dj] yang akan
menghabiskan baris i atau kolom j. Baris i atau kolom j yang telah dihabiskan akan
dihilangkan.
Dari sisa kotak yang ada (kotak yang tidak dihilangkan), pilih lagi Cij terkecil dan alokasikan
sebanyak mungkin pada baris i atau kolom j.
Proses ini akan terus berlanjut sampai semua penawaran dan permintaan terpenuhi.

Z = (200*4) + (75*5) + (25*8) + (125*10) + (175*11)


Z = 800 + 375 + 200 + 1250 + 1925
Z = 4550
 
3). Metode Approximation Vogel ( Vogel Approximation Method (VAM)
Teknik pengerjaan pada metode ini berbeda dengan dua metode sebelumnya yaitu metode
transportasi Stepping Stone dan MODI dimana untuk mendapatkan solusi yang optimal
dilakukan berulang-ulang sampai kondisi optimal tersebut terpenuhi.  Sedangkan pada
metoda VAM ini, sekali kita menentukan alokasi pada satu cell maka alokasi tersebut tidak
berubah lagi.

Z = (150*10) + (175*7) + (25*4) + (100*5) + (150*12)


Z = 1500 + 1225 + 100 + 500 + 1800
Z = 5125
 
SOAL SOLUSI OPTIMAL

Diketahui :
Tabel transportasi sebagai berikut :

Soal yang kita gunakan masih sama dengan soal yang diatas. Namun untuk soal dan
penyelesaiannya berbeda.
Ditanyakan :
Metode Batu Loncatan (Stepping Stone Rule)
Metode MODI (Modified Distribution Method)
Penyelesaian :
1). Metode Batu Loncatan (Stepping Stone Rule)
Menggunakan solusi awal  dengan metode Sudut Barat Laut dilakukan pengujian
menggunakan esolusi optimal metode batu loncatan untuk memastikan apakah biaya
transportasi tersebut telah minimum.
Sebelum dilakukan pengujian menggunakan solusi optimal, harus dipastikan tidak terdapat
degenerasi dan redundansi.
Degenerasi dan redundansi maksudnya tidak terpenuhinya syarat pengujian bahwa sel yang
terisi harus memenuhi syarat:  m+n-1 (m = baris, n = kolom).
Pada degenerasi sel yg terisi kurang dari persyaratan yg ditentukan, sedangkan redundansi sel
yg terisi melebihi dari persyaratan yang ditentukan.
Pada kasus ini tidak terjadi degenerasi maupun redundansi, Karena jumlah sel yang terisi
adalah 5 dan memenuhi syarat (3+3-1 = 5). Dengan demikian dilakukan pengujian
menggunakan solusi optimal.
Sel-sel yang kosong :
Pabrik 1 – Kota B              :  8 – 11 + 7 – 6 = -2
Pabrik 1 – Kota C              : 10 – 11 + 7 – 8 = -2
Pabrik 3 – Kota A              : 4 – 7 + 11 – 12 = -4
Pabrik 3 – Kota B              : 5 – 11 + 11 – 12 = -7 (Negative Terbesar)
 
Terlihat Pabrik 3 – Kota B bernilai negative terbesar maka dilakukan pergeseran sebagai
berikut :

Sehingga table berubah menjadi :

Sel-sel yang kosong :


Pabrik 1 – Kota B              : 8 – 6 + 7 – 11 + 12 – 5 = 5
Pabrik 1 – Kota C              : 10 – 11 + 7 – 6 = 0
Pabrik 2 – Kota B              : 11 – 5 + 12 – 11 = 7
Pabrik 3 – Kota A              : 4 – 7 + 11 – 12 = -4 (Masih Negative)
 
Terlihat Pabrik 3 – Kota B bernilai negative terbesar maka dilakukan pergeseran sebagai
berikut :

Sehingga table berubah menjadi :

Sel-sel yang kosong :


Pabrik 1 – Kota B              : 8 – 5 + 4 – 6 = 1
Pabrik 1 – Kota C              : 10 – 12 + 4 – 6 = -4 (Masih Negative)
Pabrik 2 – Kota A              : 7 – 4 + 12 – 11 = 4
Pabrik 2 – Kota B              : 11 – 5 + 12 – 11 = 7
 
Terlihat Pabrik 3 – Kota B bernilai negative terbesar maka dilakukan pergeseran sebagai
berikut :

Sehingga table berubah menjadi :


Sel-sel yang kosong :
Pabrik 1 – Kota B              : 8 – 5 + 4 – 6 = 1
Pabrik 2 – Kota A              : 7 – 11 + 10 – 6 = 0
Pabrik 2 – Kota B              : 11 – 5 + 4 – 6 + 10 – 11 = 3
Pabrik 3 – Kota C              : 12 – 4 + 6 – 10 = 4
 
Kesimpulan :
Karena dari hasil perhitungan tidak ditemukan nilai negative (penghematan biaya) , maka
proses eksekusi telah selesai. Alokasi produk dari pabrik ke daerah pemasaran menurut
metode sudut barat laut (North West Corner Rule) yang diuji dengan metode batu loncatan
(Stepping Stone) dan biaya transportasinya adalah:

2). Metode MODI (Modified Distribution Method)


Menggunakan solusi awal  dengan metode Biaya Terendah (Least Cost) dilakukan pengujian
menggunakan solusi optimal metode MODI untuk memastikan apakah biaya transportasi
tersebut telah minimum.
Sebelum dilakukan pengujian menggunakan solusi optimal, harus dipastikan tidak terdapat
degenerasi dan redundansi.
Degenerasi dan redundansi maksudnya tidak terpenuhinya syarat pengujian bahwa sel yang
terisi harus memenuhi syarat:  m+n-1 (m = baris, n = kolom).
Pada degenerasi sel yg terisi kurang dari persyaratan yg ditentukan, sedangkan redundansi sel
yg terisi melebihi dari persyaratan yang ditentukan.
Pada kasus ini tidak terjadi degenerasi maupun redundansi, Karena jumlah sel yang terisi
adalah 5 dan memenuhi syarat (3+3-1 = 5). Dengan demikian dilakukan pengujian
menggunakan solusi optimal.

Proses pengisian nilai indeks pada masing-masing baris dan kolom:


Pengisian nilai indeks pertama kali dilakukan pada baris pertama dalam hal ini baris Pabrik
1 dengan nilai 0
Nilai indeks Kota B dengan bantuan Pabrik 1 yang bernilai indeks 0

Nilai indeks Pabrik 3 dengan bantuan Kota B yang bernilai indeks 8

Nilai indeks Kota A dengan bantuan Pabrik 3 yang bernilai indeks -3

Nilai indeks Kota C dengan bantuan Pabrik 1 yang bernilai indeks 0


Nilai indeks Pabrik 2 dengan bantuan Kota C yang bernilai

indeks 10 
Sel-sel yang kosong :
Pabrik 1 – Kota A              :  6 – 0 – 7 = -1 (Masih Negative)
Pabrik 2 – Kota A              : 7 – 1 – 7 = -1 (Masih Negative)
Pabrik 2 – Kota B              :  11 – 1 – 8 = 2
Pabrik 3 – Kota C              : 12 – (-3) – 10 = 5
 
Terlihat Pabrik 2 – Kota B bernilai negative terbesar maka dilakukan pergeseran sebagai
berikut :

Sehingga table berubah menjadi :

Proses pengisian nilai indeks pada masing-masing baris dan kolom:


Pengisian nilai indeks pertama kali dilakukan pada baris pertama dalam hal ini baris Pabrik
1 dengan nilai 0
Nilai indeks Kota A dengan bantuan Pabrik 1 yang bernilai indeks 0
Nilai indeks Pabrik 3 dengan bantuan Kota A yang bernilai

indeks 6 
Nilai indeks Kota B dengan bantuan Pabrik 3 yang bernilai indeks -


Nilai indeks Kota C dengan bantuan Pabrik 1 yang bernilai

indeks 0 
Nilai indeks Pabrik 2 dengan bantuan Kota C yang bernilai

indeks 10 
Sel-sel yang kosong :
Pabrik 1 – Kota B              : 8 – 0 – 7 = 1
Pabrik 2 – Kota A              : 7 – 1 – 6 = 0
Pabrik 2 – Kota B              : 11 – 1 – 7 = 3
Pabrik 3 – Kota C              : 12 – (-2) – 10 = 4
 
Kesimpulan
Karena dari hasil perhitungan tidak ditemukan nilai negative (penghematan biaya) , maka
proses eksekusi telah selesai. Alokasi produk dari pabrik ke daerah pemasaran menurut
metode biaya terendah (least cost ) yang diuji dengan metode MODI dan biaya
transportasinya adalah:
Contoh soal:
PT Pratama Sinar Utama memiliki 3 pembangkit listrik (kwh) utama memiliki 3 pembangkit
listrik yang menyuplai kebutuhan 4 kota. Setiap pengbangkit listrik dapat memasok jumlah
kilowatt sebagai berikut. Pembangkit listrik 1-35 juta pembangkit 2-50 juta pembangkit 3-40
juta.
Tuntutan tenaga speekdi kota – kota tersebut yang terjadi pada waktu bersamaan (jam 2
siang) adalah sebagai berikut (dalam kwh. Kota 1 (45juta), kota 2 (20 juta), kota 3(30 juta),
kota 4 (30juta), biaya pengiriman 1 juta kwh listrik dari pembangkit ke kota bergantung pada
jarak yang harus ditempuh listrik. Hitunglah biaya minimum untuk memenuhi permintaan
daya listrik di setiap kota menggunakan metode MODI!
Mencari Solusi Optimun ( Modi )
1. Tentukan solusi awal menggunakan salah satu metode ( North west corner, minimum
cost, vogel )
2. Hitung nilai-nilai ui dan vj untuk setiap baris dan kolom dengan formula ui + vj = Cij
3. Hitunglah perubahan biaya Kij untuk setiap sel yang kosong dengan Cij – Ui –Vj =
Kij
4. Alokasikan sebanyak mungkin sel kosong yang menghasilkan penurunan biaya
terbesar ( Kij paling kecil ), alokasikan sesuai dengan lintasan stepping stone terpilih
5. Ulangi langkah 2-4 hingga nilai Kij positif
Contoh Table
( mencari solusi optimum ( MODI) )
( North West Corner )
Tabel Transportasi
City 1 City 2 City 3 City 4 Supply

Plant 1 8 6 10 9 35

Plant 2 50
9 12 13 7

Plant 3 14 9 16 5 40
Demand

45 20 30 30

Anda mungkin juga menyukai